Asababu Tafriqah Wa 'Ilajuha


Asababu Tafriqah Wa 'Ilajuha

Sinopsis
Kita selain memahami bagaimana cara dan usaha untuk membentuk umat juga di perlukan pemahaman apa sebab munculnya perpecahan dikalangan ummat. Sebab-sebab perpecahan tersebut dapat di gambarkan dalam proses perpecahan yang dimulai oleh melanggar perjanjian, kemudian mendapatkan laknat dari Allah, kesal hatinya, mempermainkan minhaj, melupakan konsepsi, berkhianat; tumbuh kebencian satu dengan yang lain dan saling bermusuhan sehingga terjadi perpecahan.
Proses ilajnya (perubahan) adalah dengan cara menepati perjanjian sehingga memperoleh rahmah (kasih sayang) Allah, komitmen dengan minhajnya, senantiasa ingat minhaj, sikap amanah, menumbuhkan saling kasih sayang dan terjalin berkelindan (mendarah daging) dan akhirnya timbullah kesatuan.
Hasiyah
1. Sebab-sebab perpecahan dan ilajnya
Syarah
·         Kelemahan yang paling besar yang senantiasa menjejaskan kekuatan islam adalah perpecahan di kalangan umat. Perpecahan ini banyak sebab selain factor dalaman (dari kaum munafik, sebahagian kaum fasik) juga factor luaran seperti kafir dari musyrikin dan ahli kitab. Musuh-musuh islam adalah mereka yang menentang islam sama ada dari dalaman atau dari luaran islam. Musuh-musuh islam secara hakikatnya mereka di ciptakan oleh Allah mengikut fitrah dan mengikut sunatullah yang Allah telah tentukan, namun demikian musuh islam telah melanggar janji dengan tidak mengakui fitrah yang ada pada dirinya dan juga tidak mengamalkan janjinya kepada Allah ketika menyatakan Allah sebagai Rabb di masa manusia di dalam rahim ibunya.
·         Perpecahan di sebabkan juga oleh karena orang-orang fasik yaitu orang-orang yang merombak (mencabuli) perjanjian Allah sesudah di perteguhkanya, dan memutuskan perkara yang di suruh Allah supaya di perhubungkan, dan mereka pula membuat kerusakan dan bencana di muka bumi.
Dalil
·         22:26-27; yaitu orang yang melanggar janji Allah (perintahNya) setelah tegunya dan mereka itu memutuskan silaturrahmi yang di suruh Allah memperhubungkannya, lagi mereka berbuat bencana di muka bumi. Mereka itulah orang yang merugi..
2. Proses dan sebab terjadinya tafriqah
Syarah
·         Proses dan sebab terjadinya tafriqah diawali oleh individu yang melanggar perjanjian dengan Allah. Keengkaran dan kerusakan yang dilakukan sebagai bentuk penolakan kepada hukum dan nilai-nilai Allah adalah satu bentuk melanggar perjanjian dengan Allah. Manusia secara umumnya pun dapat disebut melanggar janji dengan Allah karena tidak mengikuti fitrah dan kecenderungan dirinya sebagai manusia yang Allah ciptakan. Selain itu bagi muslim yang sudah berjanji mengucapkan syahadah dengan sikap menjadikan Allah sebagai ilah dan juga menjadikan Muhammad sebagai rasul tetapi kemudian tidak menepatinya misalnya tidak mengikuti arahan, tidak mengerjakan ibadah, tidak beramal sholeh maka ini sebagai tanda munculnya pelanggaran. Muslim mestinya menepati janji untuk menjadikan Allah sebagai ilah satu-satunya dan tidak menjadikan ilah lain seperti hawa nafsu dan dunia sebagai tuhan sembahan dan ikutan. Begitu juga perjanjian terhadap menjadikan Muhammad sebagai Rasul dan uswah mesti diamalkan dengan meninggalkan segala uswah lain selain nabi. Pelanggaran ini juga bentuk tidak menepati janji syahadahnya.
·         Melanggar perjanjian akan mendapat laknat Allah SWT, Sehingga Allah SWT tidak memberikan berkah dan rahmah. Manusia yang dilaknati Allah berarti mendapatkan kemurkaan Allah di mana hidup kita menjadi susah, tidak tenang dan tidak bahagia.
·         Tidak dapat rahmah dan juga tidak dapat berkah akan menjadikan keras hatinya, ia mudah saja menjadi marah, gelisah, susah dan tidak tenang. Keadaan jiwa yang demikian mungkin akan menyebabkan hati rusak dan bahkan akan mengalami ganguan jiwa.
·         Manusia yang mendapatkan laknat Allah kemudian hatinya menjadi keras dan mengakibatkan tingkah lakunya mengikuti hawa nafsu akan jatuh kepada sikap mempermainkan minhaj islam, Islam di permainkan karena kecenderungan itu berdasarkan hawa nafsu yang tidak mempunyai prinsip dan kedudukan yang jelas. Islam dilaksanakan sebahagian dan ditinggalkan sebahagian, begitupun dengan bentuk pemikiran yang mungugat Allah dan islam dalam berbagai pandangan dan cara berfikirnya.
·         Mereka yang melanggar janji ini akan sampai kepada melupakan minhaj dan konsep islam yang mungkin di ketahuinya atau yang sudah di fahaminya. Melupakan konsep secara sengaja atau mungkin tidak sengaja sebagai akibat maksiyat yang tumbuh di dalam dirinya akan menjejaskan ingatan dan kecenderungannya yang positif.
·         Akhirnya mereka berkhianat dan melakukan tindakan dan tingkah laku yang menentang islam dan tingkah laku yang menyesatkan. Allah SWT berfirman mengenai bahaya gangguan syetan yang mempengaruhi manusia sehingga menjadi sesat jalan. Khianat adalah orang yang tidak menunaikan amanah yang Allah berikan atau yang manusia berikan. Keadaan khianat menunjukkan peribadi yang tidak bertanggung jawab, sehingga khianat ini akan dimusuhi oleh banyak orang dan juga di murkai oleh Allah SWT.
·         Dengan sifat khianat ini tumbuh sifat kebencian satu dengan yang lain dan saling bermusuhan. Peribadi yang tidak bertanggung jawab dan yang khianat kepada manusia dan Allah akan membuktikan kerusakan yang dilakukannya. Manusia akan saling benci dan permusuhan akan berlaku. Tindakan dan tingkah laku berdasarkan kemahuan sendiri dengan tidak mengambil kepentingan masyarakat atau orang lain.
·         Akhirnya terjadi perpecahan dikalangan manusia.
Dalil
·         2:26-27;Sesungguhnya Allah tidak malu membuat perbandingan apa saja , (seperti) nyamuk hingga ke suatu yang lebih daripadanya (karena perbuatan itu ada hikmahnya), yaitu kalau yang orang-orang beriman maka mereka akan mengetahui bahwa perbandingan itu benar dari Tuhan meeka; dan kalau orang-orang kafir pula maka mereka akan berkata "Apakah maksud Allah membuat perbandingan ini ?" (jawabnya): Tuhan akan menjadikan banyak orang sesat dengan sebab perbandingan itu, dan akan menjadikan orang mendapat petunjuk dengan sebabnya; dan Tuhan tidak akan menjadikan sesat dengan sebab perbandingan itu melainkan orang-orang yang fasik;(yaitu) orang-orang yang merombak (mencabuli) perjanjian Allah sesudah diperteguhkannya, dan memutuskan perkara yang disuruh Allah supaya diperhubungkan, dan mereka pula membuat kerusakan dan bencana di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi .
·         5:13; Maka dengan sebab mereka mencabuli perjanjian setia mereka, Kami laknatkan mereka, dan kami jadikan hati mereka keras membatu (tidak mahu menerima kebenaran). Mereka senantiasa mengubah kalimah-kalimah (yang ada di dalam kitab taurat dengan memutarnya) dari tempat-tempatnya (dan maksudnya) yang sebenar, dan mereka melupakan (meninggalkan) sebahagian dari apa yang diperingatkan mereka mereka dengannya. Dan engkau (wahai muhammad) senantiasa dapat melihat perbuatan khianat yang mereka lakukan, kecuali sedikit dari mereka (yang tidak belaku khianat). Oleh itu, maafkanlah mereka (jika mereka bersedia bertaubat) dan janganlah dihiraukan, karena sesungguhnya Allah suka kepada orang-orang yang berusaha supaya baik amalannya.
3. Proses ilaj
Syarah
·         Karena sebab perpecahan adalah tidak menepati janji maka cara penyelesaian atau ubatnya adalah menepati janji. Proses ilajnya di awali dengan menepati perjanjian. Perjanjian sebagai manusia muslim dan beriman yang juga perjanjian sebagai manusia dalam mengikuti fitrah dan pengakuan kepada Allah sebagai Rabb. Dengan janji yang ditepati kepada Allah, juga akan menepati janji kepada manusia dalam hubungannya sesama manusia.
·         Usaha menepati janji ini kepada Allah SWT akan memperoleh rahmah (kasih saying) Allah. Allah mencintai manusia yang sportif dan jujur karena mengakui keadaan dirinya dan komitmen kepda yang sudah di sepakati sehingga mengamalkanya. Rasa berterima kasih dan bersyukur kepada Allah juga merupakan sikap orang yang menerima keberadaan Allah dan manusia yang menepati janji. Mereka tentunya mendapatkan kasih sayang sebagai balasan atas komitmen dan usaha untuk menepati janji.
·         Muslim yang senantiasa menepati janji dan mendapatkan rahmah dari Allah akan menjadikan hatinya halus, tidak kasar, tidak keras dan tidak rusuh. Manusia yang mendapatkan rahmah dari Allah akan menjadikan dirinya tenang ,halus, baik, budi bhasa, tidak pemarah dan tenang. Hasil rahmah yang menenangkan hati ini akan menjadikan individu memberikan komitmen dengan minhajnya.
·         Komitmen dengan minhaj islam adalah ciri mereka yang menepati janji terhadap manusia atau Allah SWT akan selalu mengikuti minhaj yang dijadikan panduan dan yang diterimanya.
·         Dengan demikian mereka pun senantiasa merujuk kepada aturan, bimbingan, arahan dan kesepakatan yang dibuat oleh kita bersama manusia ataupun kepada Allah yang sebelum kita dilahirkan berjanji kepada Allah.
·         Sikap amanah akan muncul pada peribadi yang menepati janji. Dengan amanah ini, manusia yang berhubungan dengannya dan membuat perjanjian dengannya akan merasakan kepuasan. Sedangkan amanah kepada tanggung jawab yang Allah berikan kepada manusia untuk menjadi khalifah akan dapat dilaksanakan dengan cara yang baik. Peranan yang membangun (al imarah) dan peranan memelihara (ar ri'ayah) ini dapat dilaksanakan oleh mereka yang amanah.
·         Amanah akan menumbuhkan saling kasih sayang dan berjalin berkelindan (mendarah daging) yang kemudian timbullah kesatuan.
Ringkasan
·         Sebab-sebab perpecahan dan ilajnya: proses sebab terjadinya oleh melanggar perjanjian (2:26-27); mendapat taat kepada Allah (5:13); kesal hatinya; mempermainkan minhaj, melupakan kosepsi; berkhianat; tumbuh kebencian satu dengan yang lain dan saling bermusuhan sehingga terjadi perpecahan.
·         Proses ilajnya adalah menepati perjanjian sehingga memperoleh rahmah (kasih sayang) Allah; komitmen dengan minhajnya, senantiasa ingat minhaj; sikap amanah; menumbuhkan saling kasih sayang dan berjalin berkelindan (mendarah daging) dan timbulah kesatuan.

Tidak ada komentar