HARI AKHIR DAN MUNCULNYA AL MAHDI


HARI AKHIR DAN MUNCULNYA AL MAHDI
Beberapa penjelasan penting mengenai Hari Akhir adalah sebagai berikut: Selama kekacauan mengerikan di hari akhir, Allah akan memerintahkan seorang hamba yang mempunyai akhlak yang mulia, yang dikenal sebagai Al Mahdi (pemberi petunjuk ke arah kebenaran), untuk mengajak umat manusia kembali ke jalan yang benar. Tugas pertama Al Mahdi akan berupa dikobarkannya perang pemikiran di dalam dunia Islam dan mengembalikan umat Muslin yang telah jauh dari intisari Islam sejati, menuju iman dan akhlak sesungguhnya. Dalam hal ini, Al Mahdi mempunyai tiga tugas dasar:
1. Menghancurkan seluruh sistem filsafat yang mengingkari keberadaan Allah dan mendukung ateisme.
2. Memerangi takhayul dengan membebaskan Islam penindasan orang-orang munafik yang telah menyimpangkan agama, dan kemudian mengungkap dan melaksanakan akhlak Islam sejati yang didasarkan pada aturan Al Qur’an.
3. Memperkuat seluruh dunia Islam, baik secara politik maupun sosial, dan kemudian mengembangkan perdamaian, keamanan, dan kesejahteraan serta memecahkan berbagai masalah kemasyarakatan.
Menurut sejumlah besar hadits, Nabi ‘Isa AS akan turun ke bumi pada waktu bersamaan dan akan menyeru seluruh pemeluk Kristen dan Yahudi, khususnya, untuk meninggalkan berbagai kepercayaan takhayul yang diyakini oleh mereka pada saat ini dan hidup menurut Al Qur’an. Ketika pemeluk Kristen telah mendengarkannya, umat Islam dan Kristen akan bersama di bawah satu keimanan dan dunia ini akan mengalami zaman perdamaian, keamanan, kebahagian, dan kesejahteraan terbesar yang dikenal sebagai Masa Keemasan.

TANDA-TANDA KEDATANGAN AL MAHDI
Penyimpangan mendalam
Sementara lingkungan yang menyimpang justru dapat membuat orang-orang beriman dengan iman yang kuat meningkat keimanan dan kesabaran mereka, dan pahala mereka di Hari Akhirat, lingkungan seperti ini menyebabkan orang-orang dengan iman yang lemah dan dangkal menjadi kehilangan keimanan mereka atau semakin memperlemahnya. Al Mahdi akan datang ketika lingkungan yang menyimpang ini sudah sangat dalam dan parah.
Al Mahdi, salah satu kaumku, muncul sebagai manusia dengan ridha Allah, saat Hari Pembalasan sudah dekat dan melemahnya hati orang-orang beriman karena kematian, kelaparan, dan hilangnya sunah, dan munculnya kemajuan teknologi dan hilangnya makna memerintahkan kebenaran dan melarang kemungkaran. Kemakmuran dan keadilannya akan memudahkan hati orang-orang yang beriman, dan persahabatan serta saling mencintai akan menyelesaikan perselisihan di antara bangsa-bangsa non-Arab dan Arab. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-burhan fi ’Alamat al-Mahdi Akhir al-Zaman, halaman. 66)
Kekacauan, penyimpangan, dan ketakutan akan muncul di Barat .... Penyimpangan akan meningkat pesat. (Mukhtasar Tazkirah Qurtubi)
Sejenis penyimpangan akan muncul ke permukaan. Tidak satu pun pihak mampu melindungi dirinya dari penyimpangan itu, dan penyimpangan itu menyebar segera ke setiap penjuru. Situasi ini akan bertahan hingga seseorang datang dan berkata, “Hai umat manusia, mulai saat ini pemimpinmu adalah Al Mahdi.” (Ibnu Hajar Haytahami, Al-Qawl al-Mukhtasar fi’alamat al-Mahdi al-Muntazar, hal. 23)
Hadits ini berbicara mengenai sebuah penyimpangan yang akan menyentuh setiap orang dan menyebar dengan cepat. Dengan kata lain, sejenis penyimpangan yang dikenal oleh setiap orang dan menjadikan orang-orang beriman sebagai sasarannya. Penyimpangan ini menentang agama dan Allah. Saat ini, filsafat materialis adalah kecenderungan utama terbesar yang dirancang untuk menolak keberadaan dan penciptaan Allah. Landasan filsafat ini adalah 'teori evolusi', yang memberikan dasar, yang oleh pencetusnya disebut sendiri sebagai hal “ilmiah”. Walaupun tidak didasarkan pada bukti ilmiah dan logika apa pun, kalangan materialis tertentu di seluruh dunia tetap berusaha agar teori ini diterima, dengan menggunakan cara-cara yang dikaitkan dengan propaganda yang kuat, kebohongan, dan bahkan penipuan.
Pada saat ini, ketika teori ini telah merasuki hampir setiap rumah tangga melalui media massa dan televisi, maka setiap orang di dunia Islam dan di mana pun berada telah mendengarkannya. Teori ini adalah teori pertama yang dinyatakan sebagai kenyataan ketika seseorang masih kanak-kanak dengan cara kebohongan dan penipuan yang tidak terhitung banyaknya. Ketika mereka tumbuh semakin dewasa, mereka terus disesatkan oleh omong kosong lucu ini, bahwa mereka dan seluruh umat manusia muncul sebagai makhluk hidup hanya karena kebetulan dan bahwa mereka adalah keturunan monyet. Para pemuda dari semua usia dicuci otaknya di seluruh tingkatan pendidikan melalui kebohongan para evolusionis.
Ada sebuah poin penting yang perlu digarisbawahi di sini. Sebagaimana ditekankan oleh Rasulullah SAW pada salah satu haditsnya, penyimpangan yang menyebar cepat dan merata di seluruh dunia hanya bisa mengemuka ketika perangkat teknologi yang tepat tersedia, seperti yang ada sekarang (misalnya, media massa, penerbitan, media elektronik, internet, dan komunikasi satelit). Ketika teknologi tersebut belum muncul di masa lalu, penyimpangan tidak akan menyebar ke seluruh dunia. Akibatnya, tidak ada bentuk penyimpangan lain yang telah menyatakan perang atas keberadaan, penciptaan dan agama Allah terlihat di masa lalu. Semua hal ini adalah di antara tanda-tanda penting, sehingga datangnya Al Mahdi bertepatan dengan masa sekarang.

Larangan agama yang mendapatkan penerimaan
Gaya hidup yang marak pada masa sekarang, yang telah menyebar begitu luas dalam beberapa dekade terakhir, dan tidak membuat perbedaan yang jelas antara apa yang dilarang dan diperbolehkan oleh agama, dan justru mentolerir segala jenis penyimpangan, mencerminkan lingkungan yang digambarkan dalam hadits-hadits ini. Beberapa hadits menjelaskan lingkungan kegelapan ini, pertanda datangnya Al Mahdi, sebagai berikut:
Al Mahdi tidak akan muncul, kecuali orang-orang kafir menyerbu ke segala tempat dan secara terbuka dilakukan di depan umum. Yang berkuasa di saat seperti itu adalah penyerbuan oleh orang-orang tak beriman.... Itulah kekuatannya. (Mektubat-i Rabbani, 2:259)
Al Mahdi akan datang setelah berbagai penyimpangan keji (fitnah), di mana seluruh larangan dianggap sebagai hukum (Ibnu Hajar al-Haythami, Al-Qawl al-Mukhtasar fi `Alamat al-Mahdi al-Muntazar, hal. 23)

Perang Iran-Irak
Akan ada huru hara di bulan Syawal (bulan kesepuluh dalam kalender Hijriyah), pembicaraan tentang perang di bulan Dzulqa’dah (bulan kesebelas dalam kalender Hijriyah) dan pecahnya perang di bulan Dzulhijjah (bulan kedua belas). (Allamah Muhaqqiq Ash-Sharif Muhammad ibn 'Abd al-Rasul, Al-Isaatu li Asrat'is-saat, hal. 166)
Tiga bulan yang dimaksudkan dalam hadits ini kebetulan bertepatan dengan bulan-bulan berkecamuknya Perang Iran Irak. Pemberontakan pertama atas Shah Iran berlangsung pada 5 Syawal 1398 (8 September 1976), seperti yang ditunjukkan oleh hadits ini, dan perang meletus antara Iran dan Irak pada bulan Dzulhijjah 1400 (Oktober 1980).
Hadits lain menjelaskan keterangan perang ini sebagai berikut:
Sebuah bangsa/suku akan datang dari arah Persia, dengan menyeru, “Kamu bangsa Arab! Kamu begitu bersemangat! Apabila Kamu tidak memberi hak mereka yang sebenarnya, tidak satu pun akan bersekutu denganmu ... Hak itu harus diberikan kepada mereka satu hari dan kepadamu pada hari berikutnya, dan janji-janji kerja sama harus ditepati...! Mereka akan berangkat ke Mutekh; umat Islam akan turun ke lembah itu ... Orang-orang musyrik akan berdiri di sana di tepi sebuah sungai hitam (Rakabeh) di sisi lain. Akan ada perang di antara mereka. Allah akan mencabut kedua pasukan itu dari kemenangan ... (Al Barzeenji, Signs of the Judgment Day, hal. 179)
- Bangsa yang datang dari arah Persia: bangsa yang datang dari wilayah Iran
- Persia: Iran, orang-orang Iran
- Turun ke lembah: Lembah, Lembah Iran
- Mutekh: Nama sebuah gunung di wilayah itu
- Rakabeh: Wilayah tempat sumur-sumur minyak terpusat
Hadits ini menarik perhatian karena pecahnya perselisihan rasial yang akan menyebabkan kedua belah pihak turun ke lembah (Lembah Iran) dan terjadinya perang. Kemudian, seperti yang dicatat di hadits ini, Perang Iran Irak berlangsung selama 8 tahun, dan walaupun ribuan korban telah berjatuhan, tetapi tidak satu pun pihak dapat menyatakan kemenangan atau keunggulan yang mutlak.

Pendudukan Afghanistan
Taliqan yang sangat miskin (sebuah wilayah di Afghanistan), yang di tempat itu berada harta Allah, tetapi bukan emas dan perak, tetapi terdiri dari orang-orang yang mengenal Allah seperti mereka seharusnya mengenalnya. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-zaman, hal. 59)
Ada suatu petunjuk bahwa Afghanistan akan diduduki selama Hari Akhir. Invasi Rusia ke Afghanistan berlangsung pada tahun 1979 (1400, menurut kalender Hijriyah). Selain itu, hadits ini mengajak kita memperhatikan kekayaan alam Afghanistan. Saat ini, kandungan minyak bumi yang besar, tambang besi dan tambang batu bara yang belum digali secara komersial telah ditemukan di sana.

Berhentinya aliran sungai Eufrat
Berhentinya dan terganggunya aliran sungai Eufrat merupakan salah satu tanda kedatangan Al Mahdi.
Segera sungai Eufrat akan memperlihatkan kekayaan (gunung) emas, maka siapa pun yang berada pada waktu itu tidak akan dapat mengambil apa pun darinya. (HR Bukhari)
Sungai itu (Eufrat) akan memperlihatkan sebuah gunung emas (di bawah sungai itu). (Abu Daud)
Berbagai buku hadits menyebutkan kedua peristiwa ini. Al-Suyuti menyebutkan hadits ini sebagai ‘berhentinya air.’ Sebenarnya Bendungan Keban telah menghentikan aliran air sungai ini. Tanah sekitarnya telah menjadi sama nilainya dengan emas karena berbagai alasan, seperti dihasilkannya aliran listrik dan begitu suburnya tanah pertanian melalui fasilitas irigasi dan transportasi sejak bendungan itu dibuat. Bendungan ini menyerupai gunung betun, dan kekayaannya senilai emas yang keluar dari sungai itu. Oleh karena itu, dam ini menyerupai sifat-sifat ‘gunung emas’ (Allah-lah Yang Maha Tahu).

Gerhana bulan dan matahari di bulan Ramadhan
Ada dua tanda untuk kedatangan Al Mahdi ... Yang pertama adalah gerhana bulan di malam pertama Ramadhan, dan kedua adalah gerhana matahari di pertengahan bulan ini. (Ibn Hajar al-Haythami, Al-Qawl al-Mukhtasar fi `Alamat al-Mahdi al-Muntazar, hal. 47)
Akan ada dua gerhana matahari di bulan Ramadhan sebelum kedatangan Al Mahdi. (Mukhtasar Tazkirah Qurtubi)
... Gerhana matahari di pertengahan bulan Ramadhan dan gerhana bulan di akhirnya .... (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-zaman, hal. 37)
Telah sampai kepadaku bahwa sebelum Al Mahdi datang bulan akan gerhana dua kali di bulan Ramadhan (Diriwayatkan oleh by Abu Nu'aym in al-Fitan)
Yang menarik di sini adalah, tidak mungkin akan ada dua gerhana matahari dan gerhana bulan dalam satu bulan. Hal ini tidak dapat terjadi pada keadaan biasa. Akan tetapi, sebagian besar tanda-tanda Hari Akhir merupakan peristiwa-peristiwa yang dapat dijangkau dan diwujudkan oleh pikiran manusia, dan tergantung pada alasan tertentu.
Apabila peristiwa-peristiwa ini dianalisis lebih lanjut, sejumlah perbedaan menjadi jelas. Yang terbaik dilakukan dalam keadaan seperti ini adalah menentukan hal-hal yang menjadi kesepakatan. Dugaan yang ada adalah sebagai berikut: akan ada gerhana matahari dan bulan selama bulan Ramadhan. Keduanya akan berjarak sekitar 14-15 hari dan gerhana-gerhana ini akan berulang dua kali.
Sejalan dengan perhitungan ini, ada sebuah gerhana bulan pada tahun 1981 (tahun Hijriyah 1401) pada hari ke-15 bulan Ramadhan dan gerhana bulan pada hari ke-29 pada bulan tersebut. Ada pula sebuah gerhana bulan “kedua” pada tahun 1982 (tahun Hijriyah 1402) pada hari ke-14 bulan Ramadhan dan gerhana matahari pada hari ke-28 pada bulan tersebut.
Ini juga penting, terutama karena dalam contoh khusus ini, akan ada sebuah gerhana bulan penuh di pertengahan bulan Ramadhan, sebuah ramalan yang paling mendekati kebenaran.
Kejadian peristiwa-peristiwa ini selama kurun waktu yang sama bertepatan dengan tanda-tanda kedatangan Al Mahdi. Hal tersebut, beserta kejadian ulangannya yang menakjubkan di permulaan abad keempat belas Hijriah selama dua tahun berturut-turut (1401-02), menjadikan kejadian-kejadian ini mungkin adalah tanda-tanda yang disebutkan oleh hadits.

Munculnya sebuah komet

Pada tanggal 6 Maret, pesawat ruang angkasa Soviet Vega 1 terbang dalam jarak 5.500 mil dari komet Halley, dengan mengirimkan kembali berbagai gambar pertama tentang inti es komet ini.
Sebuah bintang dengan ekor bercahaya akan muncul dari Timur sebelum munculnya Al Mahdi. (Ka’b al-Ahbar)
Sebuah komet akan muncul di Timur dengan mengeluarkan cahaya sebelum tiba. (Ibn Hajar al-Haythami, Al-Qawl al-Mukhtasar fi `Alamat al-Mahdi al-Muntazar, hal. 53)
Munculnya bintang itu akan terjadi setelah gerhana matahari dan bulan. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-zaman, hal. 32)
Seperti yang disebutkan oleh sejumlah hadits, Pada tahun 1986 (1406 Hijriyah), komet Halley melintasi bumi. Komet ini merupakan sebuah bintang terang bersinar yang melintas dari Timur ke Barat. Ini terjadi setelah gerhana matahari dan bulan pada tahun 1981 dan 1982 (1401-1402 Hijriyah).
Kejadian munculnya bintang ini dengan tanda-tanda lain kemunculan Al Mahdi menunjukkan bahwa komet Halley adalah bintang seperti yang dimaksudkan di hadits ini.

Penyerbuan Ka’bah dan akibat pertumpahan darah
Orang-orang akan menunaikan ibadah haji bersama-sama dan berkumpul tanpa seorang Imam. Orang-orang yang naik haji akan dilempari dan akan ada sebuah peperangan di Mina yang menyebabkan banyak orang terbunuh dan darah akan mengalir sampai Jumratul Aqabah. (Jamra: sebuah pilar batu yang menjadi simbol Setan dan dilempari dengan batu jumrah selama ibadah haji.) (Diriwayatkan oleh 'Amr ibn Shu'ayb, al-Hakim and Nu'aym ibn Hammad)

Pada tahun 1979, ada sebuah pembantaian dalam suatu serangan di Ka'bah selama musim haji, tepat seperti yang diungkapkan di sebuah hadits. Serangan berdarah di Ka'bah ini berlangsung pada tanggal 1 Muharram 1400 (21 November 1979). Dengan kata lain, pada hari pertama bulan Hijriyah 1400, permulaan kurun waktu ketika tanda-tanda Hari Akhir mulai terjadi satu persatu.
Orang-orang akan menunaikan ibadah haji tanpa seorang imam yang memimpin mereka. Peperangan besar akan pecah ketika sampai ke Mina dan mereka dilempari seperti anjing dilempari dan suku-suku saling menyerang satu dengan lainnya. Perselisihan ini meluas sehingga kedua kaki terkubur di genangan darah. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-zaman, hal. 35)
Kata “pada tahun ketika dia akan muncul” menarik perhatian kita pada sebuah pembantaian yang akan terjadi pada tanggal kemunculan Al Mahdi. Pada tahun 1979, sebuah pembantaian yang sangat mirip dengan ini terjadi selama penyerbuan Ka’bah, yang terjadi selama bulan haji. Yang sangat menarik karena penyerbuan ini terjadi pada permulaan periode selama itu tanda-tanda munculnya Al Mahdi, yaitu hari pertama 1400 Hijriyah (21 November 1979).
Hadits-hadits ini juga menyebutkan pertumpahan darah dan pembantaian. Pembunuhan atas 30 orang selama bentrokan antara tentara Arab Saudi dan para militan yang melakukan penyerangan selama penyerbuan itu memperkuat kebenaran bagian lain dari hadits ini.
Tujuh tahun kemudian, sebuah peristiwa yang lebih berdarah terjadi selama bulan haji. Pada peristiwa ini, 402 jamaah haji yang melakukan demonstrasi terbunuh, dan banyak menimbulkan pertumpahan darah. Baik tentara Arab Saudi maupun jemaah haji Iran telah melakukan dosa besar karena mereka saling membunuh. Insiden berdarah ini mempunyai kesesuaian yang tinggi dengan peristiwa yang dijelaskan dalam hadits ini. Akan datang tangis peperangan di bulan Syawal dengan pecahnya perang, pembantaian, dan pembunuhan di bulan Dzulhijjah. Jamaah haji dijarah di bulan ini, jalan-jalan tidak dapat dilewati karena genangan darah, dan larangan agama dilanggar. Dosa besar telah dilakukan di sisi Rumah Penuh Berkah (Al Ka’bah). (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-zaman, hal. 37)
Hadits ini menarik perhatian kita pada insiden yang akan terjadi di dekat Ka’bah. Insiden selama tahun 1407 Hijriyah sebenarnya terjadi dekat Ka’bah, dan bukan di dalamnya, yang berbeda dengan peristiwa tahun 1400 Hijriyah. Kedua insiden ini terjadi tepat seperti yang dimaksudkan oleh hadits-hadits tersebut.

Terlihatnya api di Timur
Di bagian lain dari tanda-tanda munculnya Al Mahdi, buku Ikdidduerer menyatakan: ”Munculnya sebuah kebakaran besar yang terlihat di Timur hingga mencapai langit selama tiga malam. Terlihatnya warna merah yang besar tidak semerah warna fajar lazimnya, dan merebak di atas horison. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-zaman, hal. 32)
Sebuah kebakaran besar akan terjadi di Timur selama 3 atau 7 hari dalam sebuah rentetan yang diikuti dengan kegelapan di langit dan warna kemerahan baru yang tidak seperti warna merah biasa yang menyebar di atas langit. Sebuah pernyataan akan didengar dalam sebuah bahasa yang dapat dipahami bumi. (Allamah Muhaqqiq Ash-Sharif Muhammad ibn 'Abd al-Rasul, Al-Isaatu li Asrat'is-saat, hal. 166)
Aku bersumpah bahwa sebuah api besar akan mengurungmu. Api itu sekarang dalam keadaan padam di lembah yang disebut Berehut. Api itu menelan orang-orang dengan rasa sakit yang pedih di dalamnya, membakarnya, dan menghancurkan jiwa dan harta, dan menyebar ke seluruh dunia dengan terbang seperti awan melalui bantuan angin. Panasnya di malam hari lebih tinggi daripada suhu siang hari. Dengan berjalan hingga sedalam pusat bumi dari kepala-kepala manusia, api itu menjadi sebuah keributan besar, tepat seperti kilat antara bumi dan langit, demikian beliau bersabda. (Mukhtasar Tazkirah Qurtubi)
Penjelasan singkat tentang api ini, sebuah tanda kedatangan Al Mahdi adalah sebagai berikut:Pada bulan Juli 1991, setelah invasi Irak ke Kuwait, sebuah kebakaran besar menyebar melintasi Kuwait dan Teluk Persia setelah pasukan Irak membakar sumur-sumur minyak Kuwait.
Selain itu, bagian pertama hadits ini mengatakan bahwa api itu berada ‘dalam keadaan padam.’ Oleh karena itu, api itu disebabkan oleh dibakarnya suatu zat yang mudah terbakar. Yang menunggu dalam keadaan padam bukanlah api itu sendiri, melainkan bahan yang akan dibakar oleh api tersebut.
Dalam hal ini, zat tersebut berarti minyak bumi di bawah tanah. Berehut adalah nama sebuah sumur – sebuah sumur minyak bumi. Ketika waktu itu datang, minyak bumi yang dikeluarkan dari sumur-sumur itu akan menjadi api yang siap untuk dibakar.

Sebuah tanda dari matahari
Dia (Al Mahdi) tidak akan datang, kecuali ada sebuah tanda muncul dari matahari. (Ibn Hajar al-Haythami, Al-Qawl al-Mukhtasar fi `Alamat al-Mahdi al-Muntazar, hal. 47)
Al Mahdi tidak akan datang, kecuali terbitnya matahari sebagai suatu pertanda. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-zaman, hal. 33)


Isyarat dari matahari mungkin adalah ledakan besar yang terjadi di abad kedua puluh. Di sebelah kiri gambar pada sisi ini adalah sebuah citra matahari yang diambil pada tahun 1996. Citra di sebelah kanan diambil pada tahun 2000 dan menunjukkan tampilan terakhirnya setelah ledakan tersebut.
Ledakan besar yang terdeteksi di matahari selama abad kedua puluh dapat merupakan tanda ini.
Selain itu, pada tanggal 11 Agustus 1999, gerhana matahari adalah gerhana terakhir abad kedua puluh. Gerhana ini adalah gerhana pertama yang dapat dilihat oleh begitu banyak orang dan dapat dipelajari dalam jangka waktu yang begitu panjang.

Membangun Kembali Tempat-tempat yang Telah Hancur
Pembangunan kembali tempat-tempat yang hancur di dunia dan reruntuhan bangunan-bangunan adalah tanda dan petunjuk penting Hari Kiamat (Ismail Mutlu, K?yamet Alametleri, (Signs of the Last Day), Mutlu Publications, Istanbul, 1999, hal.138)

Reichstag (Parlemen Jerman) setelah penghancurannya pada tahun 1945. Gambar di bawah menunjukkan bangunan yang sama pada tahun 1999, setelah pembangunan kembali gedung tersebut. Banyak gedung tengah dibangun kembali dan dikembalikan ke penampilan sebelumnya dengan cara yang sama.

Berbagai hadits meriwayatkan bahwa Al Qur’an berbicara tentang Al Mahdi
Al Mahdi akan memerintah bumi, tepat seperti Dzulqarnain dan Sulaiman (Ibn Hajar al-Haythami, Al-Qawl al-Mukhtasar fi ‘Alamat al-Mahdi al-Muntazar, hal. 29)
Ashabul Kahfi akan menjadi para penolong Al Mahdi (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-zaman, hal. 59)
Jumlah penolong Al Mahdi akan sama banyaknya seperti orang yang melintasi sungai bersama Thalut (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-Zaman, hal. 57)
"... Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya, dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Qur’an), mereka itulah orang-orang yang beruntung."
(QS Al A’raf: 157)

Tidak ada komentar