BERTAUBAT DITENGAH PERINGATAN



BERTAUBAT DITENGAH PERINGATAN

Saudara saudara kaum muslimin rahimakumullah
Allahu akbar, Allah Maha Besar, Tidak ada Tuhan selain Allah dan tiada Dzat yang disembah kecuali hanya kepada NYA.

Alhamdulillah, kita panjatkan puji hanya kepada-Nya, Karena segala keutamaan, kemuliaan dan kebaikan adalah milik-Nya. Selain Allah adalah makhluq ciptaan-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dialah Sang Maha Pencitpta, Penguasa Alam semesta yang menggenggam segala makhluk ciptaan-Nya.

Tidak ada daya dan upaya melainkan semuanya hanya dari Allah.

Saudara saudara kaum muslimin rahimakumullah
Gema takbir yang menunjukkan keagungan Allah akan tetap abadi, dan akan selalu nampak terbaca dan terasa pada setiap lembaran sejarah, tersurat pada setiap fenomena yang bicara tanpa aksara dan kata kata, tetapi sarat dengan makna, sekalipun orang orang kafir dan dzalim mengingkarinya.

Gema takbir akan merontokan pilar pilar keangkuhan dan menghancurkan stiap bentuk kedzaliman. Kesombongan science dan teknologi ternyata tidak berdaya berhadapan dengan percikan keagungan-Nya. Diakui atau tidak kenyataannya memaksa dia tunduk dan bertekuk lutut mengakui betapa besar dan agung kekuasaan-Nya.

Di hari Iedul Adha ini mari kita sejenak merenung terhadap berbagai peristiwa dahsyat yang erjadi mengiringi awal abad milenium ketiga ini.

Di beberapa negeri, banyak gunung gunung meletus, lahar panas melindas apa dan siapa saja tanpa ampun. Seolah olah manunjukkan kemurkaannya terhadap manusia yang selalu membuat dosa.

Sementara di tempat lain, air bah melanda kampung, sawah dan ladang, membawa korban jiwa dan harta. Bumi pun berkali kali bergoncang dengan guncangan dahsyat yang hanya dengan hitungan detik saja mampu meluluh lantakan apa dan siapa saja, termasuk kota kebanggaan pusat teknologi rancang bangun anti gempa yang sangat dibanggakan pun pernah hancur luluh dalam hitungan detik saja.

Kini gelombang laut Tsunamipun ikut menunjukkan kemurkaannya naik ke darat hingga setinggi 5 sampai 30 meter kemudian menyeret,menghempaskan dan menghancurkan apa saja yang ada di permukaan tanah. Seperti yang kita saksikan beberapa pekan yang lalu di Aceh dan Sumatera Utara, bahkan melanda Thaialnd, Srilangka, India, sampai ke Afrika.

Puluhan ribu mayat bergelimpangan menjadi korban dan entah berapa trilirun harta benda hancur luluh di telan dan di gulung gelombang Tsunami. Kita dibuatnya terperangah dan tak berdaya betapa dahsyatnya kuasa Allah.

Allahu Akbar!!
• INDONESIA MENANGIS, hiruk pikuk kota dan desa menjadi sunyi, tangis duka menyayat nyayat hati, jerit tangis anak kehilangan ibu dan ayahnya, suami kehilangan isteri dan seluruh keluarganya, pilu, sedih, ketakutan dan histeris, mengharu biru menjadi satu.

• Bendera setengah tiang dikibarkan, do’a dan ratapan, tangis duka penuh harapan menggema, lagu-lagu sendu dan lantunan duka mengalun setiap waktu, Ebit pun turut bersenandung :

“ Mengapa di tanahku terjadi bencana, mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita yang selalu salah dan bangga dengan dengan dosa-dosa …”

Astaghfirullahal ‘adzim, astaghfirullahal ‘adzim. . . . .

Saudara-sudaraku kaum muslimin rahimakumullah !

Mungkin ada benarnya mengapa Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang menurunkan bencana ini. Ternyata memang benar, masih banyak prilaku kita yang arogan, sombong dan maksiat. Agama ( Islam ) di tepiskan dan nafsu yang di kedepankan, penumpahan darah antar sesama manusia terjadi setiap saat, nyawa manusia menjadi sangat murah, perjudian, perampokan terjadi dimana-mana, pemerasan dan penindasan terhadap yang lemah disana-sini. Gelaktawa orang menari diatas penderitaan orang lain makin nyaring terdengar. Sementara disisi lain kaum sekuler yang materialistic dan hedonistic masih lantang menyuarakan tuntutan kebebasan, bebas dari norma dan agama, akibatnya muncul budya urakan, pergaulan bebas ( free sex ), berpakaian seronok mengumbar aurat setengah telanjang, alkohol dan narkoba pun marak dikota dan didesa, pornografi dan pornoaksi seolah-olh menjadi perangkat dan lambang kehidupan modern.

Belum lagi gaya hidup yang serakah dan tamak menjadi dorongan melakukan tindakan tidak punya malu, anehnya justru di lakukan oleh petiggi Negara, kalangan intelektual dan orang-orang “terhormat”yang sebenarnya sudah lebih dari cukup, sehingga Indonesia kini punya julukan baru Negara terkorup no 2 di dunia, dan kejahatan lain yang tidak mungkin di ungkap satu persatu di sini.

Mungkin karena itu Allah menjadi murka kepada kita, berubi-ubi kita dihantam bencana, silih bergani tidak ada henti-hentinya, masihkah gelombang tsunami yang dahsyat ini belum menyadarkan kita semua untuk segera bertobat?
Apakah kita menunggu tsunami yang lebih dahsyat lagi, yang akan menenggelamkan kita semua ? Na’udzu billahi min dzalik !

Saudara-saudaraku kaum muslimin rahimakumullah !

Mari kita istighfar, jadikan pristiwa demi perisiwa, bencana demi bencana menjadi pelajaran yang berharga bagi keselamatan kita semua dari murka Allah subhanahu wata’ala. Sekalipun kali ini bencana itu menimpa Aceh dan Sumut tetapi hakikatnya adalah peringatan untuk kita semua bangsa Indonesia dan bahkan peringatan untuk semua orang di muka bumi ini agar tidak takabbur dan melakukan kedzaliman dengan semena-mena.
Dan ingat bencana , adzab yang berupa gempa, tsunami, badai dan sebagainya bisa menimpa siapa saja, bagsa apapun di dunia ini, kapan saja bila Allah menghendaki.

Tapi mengapa bencana itu menimpa Aceh yang di kenal dengan Negeri Serambi Mekkah ? Kita mencoba menguak mesteri ini dengan mencari cari jawabannya, mungkin perilaku masyarakat Aceh yang belum sesuai dengan namanya sebagai negeri serambi Mekkah,mungkin masih banyak perilaku umatnya yang menyimpang dari syareat agamanya, kemusyrikan misalnya,atau kemunafikan dan kemaksiatan dan lain sebagainya. Tetapi yang jelas, jika Allah menurunkan bencana, maka tidak hanya menimpa orang-orang yang jahat dan dzolim saja, semua akan terkena, hanya Allah akan tetap membedakan dan memisahkan berdasarkan kepada keadaan hati (iman) dan amalnya.
Maka bencana gelombang tsunami yang menimpa Aceh dan Sumatra Utara mengandung hikmah antara lain :
a. Sebagai peringatan bagi yang hidup agar menjadi pelajaran supaya manusia menjadi sadar dan kembali kepada ( ajaran ) Allah dengan bertaubat, tunduk dan patuh pada kehendak Allah yakni melaksanakan syari’at Islam agamanya, menjauhi dan menghentikan segala kejahatan dan kedzaliman yang membuat kerusakan di muka bumi.

b. Percepatan masuk ke dalam syurga bagi orang-orang yang beriman, ikhlas, dan ridho kepada-Nya, orang-orang yang ahli ibadah, tulus hatinya dan baik amalnya, karena mereka masuk dalam kategori syhuhada’ yakni meninggal karena benturan ( keruntuhan ) benda keras atau mati karena tenggelam. Justru mereka lebih bahagia sebab telah dibebaskan dari carut-marut dan kesusahan dunia. Dan suatu kemuliaan bagi mereka karena ketika maut datang sebelumnya telah ditunjukkan kepadanya syurga yang indah penuh kebahagiaan sebagai tempat kembalinya, sehingga mereka amat sangat gembiranya dan bebas dari rasa takut. Kemudian mereka tidak merasakan sakit ketika di cabut nyawanya kecuali hanya seperti di gigit semut belaka, kemudian beserta tetesan darah pertama yang mengalir di ampuni dan diangkatlah segala dosa-dosanya.

c. Merupakan ADZAB dan malapetaka bagi mereka yang kufur, sombong dan dzalim, karena mereka telah disiksa terlebih dahulu sebelum mereka di adzab didalam kubur dan di neraka.

d. Bagi mereka yang selamat tetapi mereka kehilangan orang-orang yang di cintai, harta benda, dan lain-lain, semua tidak akan sia-sia di sisi Allah, semua akan menjadi pembersih dari segala dosa dan dilimpahkan pahala sesuai dengan duka dan derita yang dialaminya, mulia di sisi Allah dan insya Allah semua yang hilang akan di ganti oleh Allah subhanahu wa ta’ala dengan ganti yang lebih baik, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Tentu saja syaratnya bila mereka beriman dan ridho atas segala cobaan yang menimpanya.

e. Peristiwa yang amat dahsyat itu menjadi ujian bagi kita sebagai sesama muslim sejauh dimana kita memiliki kepekaan ukhuwwah ( solidaritas ) sesama muslim dan sekaligus membei kesempatan beramal dan berbuat untuk menolong dan membantu saudara-saudara kita yang sedang di timpa musibah tersebut. Semoga Allah memasukkan mereka yang syahid ke dalam syurga, di terima amal baiknya dan di ampuni segala dosanya. Amin.


Terhadap mereka yang selamat semoga Allah memantapkan imannya, di tabahkan hatinya dan segera menggatikan sesuatu yang hilang dengan yang lebih baik. Amin ya robbal ‘alamin.

Saudara-saudaraku kaum muslimin rahimakumullah !

Melewati khutbah Idul Adha ini mari sejenak kita merenung dan tafakur, kita mengevaluasi diri terhadap semua peristiwa yang terjadi hendaknya menjadi suatu pelajaran yang sangat berharga, khususnya kita sebagai umat Islam yang belum dapat membuktikan bahwa Islam adalah agama yang semestinya mampu memberikan kontribusi positif terhadap krisis peradaban. Islam adalah agama yang bisa membawa arah dan corak kehidupan yang rahmatan lil ‘alamin. Tetapi kenyataan masih terus -menerus di timpa kerendhan dan kehinaan. Tentu saja ada yang tidak pas pada kita dalam melaksanakannya.

Saudaraku kaum muslimin rahimakumullah !

Sebenarnnya kita mempunyai aqidah dan qaidah hidup dengan prinsip-prinsip hidup yang jelas. Islam agama yang di turunkan Allah untuk seluruh umat dan segala bangsa, agama lngkap dan sempurna mencakup segala aspek hidup, baik aqidah, ubudiyah maupun ijtima’iyyah. Dan dalam hal ini Allah memerintahkan agar kita melaksanakan Islam secara kaaffah (keseluruhan ) tidak sepotong-sepotong. Sebagaimana firman Nya;
Artinya ; “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” ( Al-Baqarah : 208 )

Satu hal yang sangat prinsipil dan merupakan pilar tegaknya Islam telah lama di tinggalkan yang menjadi sebab hilang sibghoh dan wijhah (warna dan arah) yaitu sistem dan pola hidup ber jama’ah dan ber imamah.

Aqidah yang kuat dan qaidah Islam yang benar pasti akan melahirkan pola hidup berjama’ah dan berimamah. Itu pola dan fitrah kita sebagai muslim, teladan sunnah dan pola nubuwwah. Sistem dan pola yang telah ditempuh dan dijalankan oleh para Anbiya dan Auliya.

Selama umat Islam di seluruh dunia idak merupakan umat jama’ah dan imamah, selama itu pula mereka hanya menjadi objek permainan orang, mutunya lenyap, nilainya enteng, harga dirinya rendah, pribadinya murah !

Kaum anti Islam selalu beruaha sejak dulu agar umat Islam tidak bersatu, dengan segala daya dan dana agar umat Islam tidak mewujudkan kesatuan jama’ah dan kesatuan imamah.

Mereka tidak rela jika Islam kuat dan bersatu, mereka ketakutan berlebihan terhadap Islam, dengan ketakutan yang tidak beralasan sama sekali, mereka terkena paranoid, seolah-olah bersatunya Islam akan mengancam terhadap existensi mereka. Tentu ini pemikiran kerdil yang harus diluruskan sebab besar dan bersatunya Islam dalam Jama’ah Muslimin dan Imaam bagi mereka bagai pohon besar yang akan menjadi tempat bernaung yang sejuk dan nyaman bahkan akan memberikan konstribusi positif terhadap siapapun dan bangsa manapun. (Baca QS. Al-Fath 29) Islam diturunkan untuk menjadi rahmat bagi alam semesta. Sebagaimana firman ALLAH ;
Artinya ; “Dan tidaklah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam..”(QS. Al-Anbiya : 107)

Islam tidak pernah memaksakan kehendak bahkan Allah sendiri menegaskan “La ikraha fidin“ tidak ada paksaan dalam beragama, “Lakum dinukum waliyaddin“ .Bagimu agamamu dan bagiku agamaku.

Saudara-saudaraku,

Melewati khutbah Idul Adha ini, dengan semangat talbiyyah dan tauhid yang sama, dengan kebersamaan pakaian ihrom yang sama, dengan putaran thawaf yang sama dan semangat wukuf umat seluruh dunia yang beraneka warna kulit dan bahasa membahana melantunkan dzikir dan pujian yang sama. Kita sadari bahwa hal ini mengisyaratkan kita sebagai umat yang satu, satu aqidah satu jama’ah dan satu imamah.

Rasulullah shallallahu ‘laihi wasallam bersabda :
Artinya : “Dari ibnu umar r.a. berkata, Umar bin khattab di jabiyah, beliau berkata: “Hai manusia sesungguhnya aku berdiri dihadapanmu sebagaimana berdirinya Rasulullah berdiri di hadapan kami, beliau bersabda; “Wajib atas kamu berjama’ah dan jauhilah firqah, karena sesungguhnya syetan bersama orang yang menyendiri dan ia dari dua orang lebih jauh. Barangsiapa yang ingin bertempat tinggal di dalam syurga maka tetapilah Al-jama’ah, barangsiapa yang kebaikannya menggembirakannya dan kejahatannya menyusahkan ( hati ) nya, maka itu adalah mukmin.” ( H.R. At- Tirmidzi IV/465-466 ).

Perjuangan besar untuk mengamalkan kembali jama’ah dan imamah ini, hanya bisa terlaksana dengan kekuatan bersama, kekuatan aqidah untuk berjuang menyongsong masa depan umat yang gemilang dan cemerlang.

Hanya dengan mengikhlaskan niat dan tekad serta semangat berjuang, mari kita bergerak maju dengan derap langkah yang sama, satu aqidah dan satu qaidah dengan satu jama’ah dan imamah kita tegakkan bersama kalimah Allah di muka bumi ini. Sebab hanya dengan wahyu ALLAH Ta’ala bumi dan kehidupan ini akan menjadi barokah.

Saudara-saudaraku,

Mari dengan aqidah dan semangat ukhuwwah, kita selesaikan bersama berbagai problema dan masalah umat.
Mari kita akhiri hidup berpecah-belah dan berfirqah-firqah, kita sudahi hidup tanazu’ dan tafarruq karena hanya akan menjadikan kita menjadi lemah, hina dan tak berdaya.

Mari dengan semangat berqorban kita berjuang dan kita bina hidup berjama’ah dan berimamah sesuai dengan teladan sunnah dan khiththah nubuwwah.

Mari kita satukan barisan, luruskan shaf. Dan dengan Al-qur’an kita buktikan bahwa Islam mampu memberi jawaban dan solusi terhadap krisis peradaban yang sedang melanda umat manusia di abad ini!

Kaum muslimin dan muslimat sekalian
Mari kita panjatkan do’a dan munajat pada Allah swt dengan segala kerendahan hati.
Wahai Tuhan kami

Tiada seorangpun jua dapat bersukur semesinya kepada-Mu, sebab kebaikan-Mu tidak terbatas.

Tiada seorangpun jua dapat thaat setimpal dengan haq-Mu, meskipun sepenuh kekuatannya ia melakukan kehaatan itu.

Apabila Engkau memeberikan ridlo dan maghfirah dan ridlo Engkau kepada seseorang, yang demikian itu hanyalah semata mata karunia-Mu belaka.

Karena karunia-Mu sajalah Engkau memberi pahala kepada hamnba-Mu yang tha’at.

Yang demikian itu karena Engkau Tuhan Maha Pemurah dan Maha Pengampun.

Seluruh isi alam ini mengakui dan merasakan keadilan dan nikmat karunia-Mu.

Seandainya tidak ada setan menggoda, maka tidak akan ada pendurhaka di muka bumi ini.

Jika tidak ada penguasa durjana dan orang-orang dzalim di atas bumi Engkau, sudah lama bani Adam ini hidup bahagia dan bercahaya.

Jelas kemurahan Engkau terhadap orang orang yang that maupun orang orang yang durhaka.

Kepada orang orang ynag that Kau beri pahala berlipat ganda, padahal tiada berjasa.

Kepada orang orang yang durhaka Kau beri tempo , padahal tiada berhak. Pahala besar Engkau berikan kepada 0rang orang yang thaat untuk amal tak berarti, justru dikala ia masih banyak berutang karena karunia-Mu melimpah ruah.

Orang orang durhaka tiada kau balas serta merta, Kau beri dia tempo untuk taubat dan kembali tha’at.

Siapa gerangan lebih pemurah dari pada Engkau, wahai Tuhan Ghafurur Rahim!

Siapa gerangan yang lebih celaka daripada manusia durhaka, meski luas dan besar kemurahan-Mu sekalipun. Tidak, tidak seorang pun jua.

Hanya kebaikan dan keadilan sajalah daripada-Mu, rahmat dan sejahtera daripada-Mu, limpahkanlah kiranya ya Allah kepada Muhammad dan umatnya.

Berilah kami apa yang kami cita citakan, perkuatlah hidayah Mu kepada kami, sehingga tercapai kiranya keridaan –Mu, ya Allah Maha Pemurah dan Maha Penyayang.

Berilah kami izzah, inayah dan hidayah.

Buatlah kami ini menjadi umat jamaah dan imaamah karena kesatuan aqidah.

Kepada Engkau sajalah kami mempercayakan diri kami.

Jangan Engkau membiarkan kami berjalan sendiri, dan lindungilah kami agar tidak menjadi umpan prmainan musuh-musuh Engkau.

Wahai Tuhan kami !

Kepada Engkau sajalah Umat ini mengadukan kelemahan dirinya, dan tak adanya harga mereka dalam pandangan manusia, wahai Tuhan Yang Maha Penyayang dari segala yang kasih sayang.

Wahai Tuhan kami !

Engkau adalah Tuhan dari kaum yang lemah, Tuhan bagi manusia yang tertindas dibumi. Engkau adalah Tuhan kami, pelindung dan pembela kami dunia dan akhirat.

Kepada siapa Engkau hendak menyerahkan diri kami ?
Apakah kepada kaum yang penuh dendam dan benci kepada kami, yang hendak melemparkan kami ke lembah kemusuhan dan kehancuran ?

Wahai Tuhan kami !

Jika ujian dan derita ini bukan karena murka-Mu kepada kami, legalah hati kami dan lapanglah dada kami.

Cukuplah iu unuk menguatkan jiwa kami dalam menahan ujian dan menanggungkan penderitaan ini.

Jika Engkau murka kepada kami, kami insaf, bahwa kemurkan Engkau adalah karena kesalahan kami. Tidak ada jalan dan pilihan bagi kami, hanya bertaubat kembali kepada Engkau, kecuali kembali mngharapkan ampunan, gelimang sayang dan curahan kasih dari pada Engkau semata.

Kami berlindung kepada nur-wajah Engkau Yang Maha Karim, yang menyinari langit dan bumi dan memecahkan kegelapan demi kegelapan, dan memperbaiki segala urusan kami didunia dan diakhirat.

Semoga engkau tidak murka kepada kami, mudah-mudahan Engkau tidak memarahi kami.

Hanyalah kepada Engkau kami menyerahkan segala cacat dan cela diri kami, sehingga Engkau berkenan mnerima kami dalam pangkuan ridho-Mu.

Kalau tidak kepada Engkau O Tuhan kepada siapa lagi kami hendak mengadukan nasib kami !

Kalau tidak kepada Engkau ya Ilaahy, kepada siapa lagi kami hendak memulangkan urusan ini !

Kalau tidak kepada Engkau wahai Rabby, kepada siapa lagi kami hendak memulangkan persoalan kami !

Rabbana, wahai Tuhan kami, ini Umat Tauhid datang menghadap kepada-Mu. Kaki yang lemah dan muka yang penuh dosa dan noda ini hendak datang juga mendekati Engkau.

Bukalah pintu maghfirah dan ampunan engkau karena kami hendak masuk kedalamnya.

Masukkanlah kami kedalam hidayat-Mu, gelimangilah kami dengan kasih sayang-Mu, curahilah kami dengan kasih-Mu !

Lepaskan kami ke tengah dunia sebagai ummat yang beraqidah, berjama,ah, dan berimamah yang Engkau ridhoi.

Berikan kami ruang hidup yang bebas di dunia ini guna menegakkan kalimah-Mu.

Kami yang miskin dan papa ini, hari ini sujud berlutut di bawah duli kebesaran Engkau, mohon di terima menjadi hamba yang Engkau rahmati dengan perkenan ridho-Mu.

Tidak ada daya dan upaya, tak ada tenaga dan kekuatan, hanyalah datangnya dari pada Engkau jua.

Wahai Tuhan kami !

Jangan Engkau menurunkan siksa dan bencana karena kelalaian dan kealpaan kami.

Jangan Engkau menimpakan adzab dan hukuman seperti yang pernah Engkau turun-turunkan kepada Ummat yang terdahulu. Ampunilah segala dosa kami. Ma’afkanlah kami , santunilah kami. Engkau adalah Tuhan dan Penolong kami.Tolonglah kami menghadapi kaum yang kafir itu.Amin ya Rabbal ‘Alamin.

Tidak ada komentar