Menyayangi Binatang

 Menyayangi Binatang

291/378. Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

بينما رجل يمشى بطريق اشتد به العطش فوجد بئرا فنزل فيها فشرب ثم خرج فإذا كلب يلهث يأكل الثرى من العطش فقال الرجل لقد بلغ هذا الكلب من العطش مثل الذي كان بلغني فنزل البئر فملأ خفه ثم أمسكها بفيه فسقى الكلب فشكر الله له فغفر له قالوا يا رسول الله وإن لنا في البهائم أجرا قال في كل كبد رطبة أجر

"Suatu ketika ada seseorang yang yang sedang melakukan perjalanannya dalam keadaan sangat haus, lalu dia menemukan sumur dan kemudian turun ke dalamnya. Dia minum (air sumur tersebut) lantas ke luar, dan tiba-tiba ada anjing yang mengeluarkan lidahnya karena haus sambil memakan tanah. Orang itu berbicara dalam hatinya, 'Sungguh anjing ini kehausan seperti apa yang telah saya alami.' Lalu dia turun ke sumur dan memenuhi sepatu slopnya (dengan air) lalu menggigit sepatu itu dengan mulutnya, kemudian dia memberi minum anjing. Allah akan memberikan rasa syukur baginya, maka diampuni segala dosanya."'
Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apakah kita akan mendapatkan pahala pada binatang?" Rasulullah menjawab, "Pada setiap yang  mepunyai hati, maka terdapat pahala."                                                                               

Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (929). [Bukhari, 42- Kitab Al Masaqah, 9- Bab Fadhlu Saqyil Ma’i. Muslim, 39- Kitab As Salam, hadits 153].

292/379. Dari Abdullah bin Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

عذبت امرأة في هرة حبستها حتى ماتت جوعا فدخلت فيها النار يقال والله أعلم لا أنت أطعمتيها ولا سقيتيها حين حبستيها ولا أنت أرسلتيها فأكلت من خشاش الأرض

"Seorang wanita disiksa lantaran seekor kucing yang dikurungnya sehingga mati kelaparan. Sebab kucing tersebut dia masuk ke neraka. Dikatakan -Walla.hu a'lam-, 'Engkau tidak memberikan makanan atau tidak memberikan minuman kepadanya di saat engkau mengurungnya, dan engkau tidak melepaskannya sehingga dia bisa makan dari serangga-serangga yang ada di bumi!"

Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (28), Al Irwa(2182). [Kitab Al Masaqah, 9- Bab Fadhli Saqyil Ma^i. Muslim, 39-Kitab As-Salam, Haditsl51].

293/380. Dari Abdullah ibnu Amr ibnu Al 'Ash, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

ارحموا ترحموا واغفروا يغفر الله لكم ويل لأقماع القول ويل للمصرين الذين يصرون على ما فعلوا وهم يعلمون

"Sayangilah (orang lain) maka kamu akan disayangi. Maafkanlah (orang lain), maka Allah akan mengampunimu. Celakalah bagi orang-orang yang mendengarkan satu perkataan dan dia tidak menjalankannya, juga orang yang terus menerus melakukan sesuatu perbuatan (dosa) sedangkan dia mengetahuinya."

Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (482).

294/381. Dari Abu Umamah berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
من رحم ولو ذبيحة رحمه الله يوم القيامة
"Barang siapa menyayangi -sekalipun binatang yang disembelih-Allah pasti akan menyayanginya pada hari kiamat."

Hasan, di dalam kitab Ash-Shahihah (27).

Menyayangi Keluarga

 Menyayangi Keluarga 
289/376. Dari Anas bin Malik berkata,

كان النبي صلى الله عليه وسلم أرحم الناس بالعيال وكان له بن مسترضع في ناحية المدينة وكان ظئره قينا وكنا نأتيه وقد دخن البيت باذخر فيقبله ويشمه

"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah orang yang paling sayang terhadap anak-anaknya, dan beliau mempunyai anak yang sedang disusukan pada salah seorang di satu kampung, sedangkan suami orang yang menyusui itu adalah seorang tukang besi. Kami mendatanginya, dan rumah orang itu berasap sebab rumput ilalang (idzir), lalu Nabi menyayanginya dan menciumnya (anak beliau)."

Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (2089). [Muslim 33- Kitab Al Fadha’il ,hadits 63].
290/377. Dari Abu Hurairah berkata,

أتى النبي صلى الله عليه وسلم رجل ومعه صبي فجعل يضمه إليه فقال النبي صلى الله عليه وسلم أترحمه قال نعم قال فالله ارحم بك منك به وهو ارحم الراحمين

"Seseorang sambil membawa anak kecilnya mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu dia merangkul anaknya itu. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya, 'Apakah engkau menyayanginya?' Dia menjawab, 'Ya.' Nabi bersabda, 'Allah lebih menyayangimu daripada engkau menyayangi anakmu itu, dan Dia adalah Yang Maha Penyayang."'

Shahih, sanadnya.

Orang yang Tua Memulai Berbicara dan Bertanya

Orang yang Tua Memulai Berbicara dan Bertanya 
275/359. Dari Raf i' ibnu Khadij dan Sahl ibnu Abu Hatsmah,

أنهماحدثاه أن عبد الله بن سهل ومحيصة بن مسعود أتيا خيبر فتفرقا في النخل فقتل عبد الله بن سهل فجاء عبد الرحمن بن سهل وحويصة ومحيصة ابنا مسعود إلى النبي صلى الله عليه وسلم فتكلموا في أمر صاحبهم فبدأ عبد الرحمن وكان أصغر القوم فقال له النبي صلى الله عليه وسلم كبر الكبر قال يحيى ليلى الكلام الأكبر فتكلموا في أمر صاحبهم فقال النبي صلى الله عليه وسلم أتستحقون قتيلكم أو قال صاحبكم بايمان خمسين منكم قالوا يا رسول الله أمر لم نره قال فتبرئكم يهود بأيمان خمسين منهم قالوا يا رسول الله قوم كفار فوداهم رسول الله صلى الله عليه وسلم من قبله قال سهل فأدركت ناقة من تلك الإبل فدخلت مربدا لهم فركضتنى برجلها

Bahwasanya keduanya meriwayatkan atau meriwayatkan hadits -bahwa Abdullah ibnu Sahl dan Muhayyishah ibnu Mas'ud keduanya datang ke Khaibar, lalu keduanya berpisah di Nakhl. kemudian Abdullah ibnu Sahl terbunuh, maka datanglah Abdurrahman ibnu Sahl, Huwayyishah, dan Muhayyishah keduanya anak dari Ibnu Mas'ud kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Lalu mereka membicarakan hal tentang mengenai teman mereka, kemudian Abdurrahman memulai (berbicara) -dia adalah orang yang termuda dari kaum- lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata kepadanya, "Hormatilah yang lebih besar." Yahya berkata, "Hendaknya orang yang tua yang menyampaikan pembicaraan." Lalu mereka membicarakan hal tentang teman mereka, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Apakah kamu berhak atas orang yang membunuh teman kamu -atau berkata, temanmu- dengan sumpah lima puluh orang dari kamu?" Mereka berkata, "Wahai Rasulullah!, suatu hal yang kami tidak pernah melihatnya." Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Orang-orang Yahudi membebaskan kamu dengan sumpah lima puluh dari mereka?." Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah! mereka kaum kafir." Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membayar diyat mereka dari dirinya. Sahl berkata, "Lalu saya memegang seekor unta dari unta-unta tersebut, lalu masuk kandang unta mereka, kemudian unta itu menendang saya dengan kakinya."

Shahih, di dalam kitab Al Irwa" (1646). [Bukhari, 78-Kitab Al Adab, 89- Bab Al Haramu Al Kabir. Muslim, 78- Kitab Al Qasamah, hadits 1, 6. Muslim menambahkan redaksinya, "Rasulullah sallallahualaihi wasallam tidak   menyukai   bila   darahnya   menjadi   sia-sia,   maka   beliau membayarnya dengan seratus unta sadaqah sebagai diyat)."

Keutamaan Orang Dewasa

 Keutamaan Orang Dewasa 
271/353. Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

من لم يرحم صغيرنا ويعرف حق كبيرنا فليس منا

"Barang   siapa   tidak   menyayangi   anak   kecil   dan   tidak mengetahui hak orang dewasa, maka dia bukan dari golongan kami."

Shahih, di dalam kitab Shahihut-Targhib (1/117/97) : [tidak tercantum dalam Kutubus Sittah].

272/354. Dari Abdullah ibnu Amru ibnu Al 'Ash telah mendengar sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallatn,

من لم يرحم صغيرنا ويعرف حق (وقي لفظ:وسوقر/٣٥٨): كبيرنا فليس منا

"Barang siapa tidak menyayangi anak kecil dan tidak mengetahui hak (dalam suatu redaksi, Tidak menghormati /358) orang dewasa, maka dia bukan dari golongan kami."

Shahih, di dalam kitab At-Ta'liqu Ar-Raghib (1/66/5). [Abu Daud, 40- Kitab Al Adab, 58- Bab Ar-Rahmah. Tirmidzi, 25-Kitab Al Birru wash-Shilah, 15- Bab Ma Ja’a fi Rahmatis-Shibyan].

273/356. Dari Abu Umamah, bahwa Rasulullah shallallahu  'alaihi wasallam bersabda,

من لم يرحم صغيرنا ويجل كبيرنا فليس منا

"Barang siapa tidak menyayangi anak kecil dan tidak memuliakan orang dewasa, maka dia bukan dari golongan kami."

Hasan shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (2196).


Keutamaan Ziarah (Silaturrahim)

 Keutamaan Ziarah (Silaturrahim

268/350. Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

زار رجل أخا له في قرية فأرصد الله له ملكا على مدرجته فقال أين تريد قال أخا لي في هذه القرية فقال هل له عليك من نعمة تربها قال لا إني أحبه في الله قال فأنى رسول الله إليك إن الله أحبك كما أحببته

"Seseorang berkunjung kepada saudaranya di suatu desa, lalu Allah mengirim malaikat pada jalan yang dilaluinya, lalu malaikat bertanya, 'Mau pergi ke mana engkau?' Dia menjawab, 'Saya ingin mengunjungi saudara saya di desa ini.' Lalu malaikat kembali bertanya, 'Apakah dia mempunyai sesuatu amanat yang ada padamu yang harus engkau sampaikan kepadanya?' Dia menjawab, Tidak, sesungguhnya saya mencintai dia karena Allah.' Malaikat itu berkata, 'Sesungguhnya saya adalah utusan Allah yang diutus kepadamu, bahwa Allah mencintai kamu sebagaimana engkau mencintai saudaramu."'

Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (1044): [Muslim 45- Kitab Al Birru wash-Shilatu wal Adab, hadits 38].