Tuan Istighfar

 Tuan Istighfar 

483/618. Dari Ibnu Umar berkata,

إن كنا لنعد في المجلس للنبي صلى الله عليه وسلم رب اغفر لي وتب على إنك أنت التواب الرحيم مائة مرة

"Sesungguhnya kami pernah menghitung di majelis untuk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, 'Rabbighfirlii, watub 'Alayya, Innaka Antat-Tawwabur-Rahiim.' (Ya Allah, ampunilah Saya dan terimalah taubat Saya, karena sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang) seratus kali."

Shahih, di dalam kitab Ash-Sltahiliah (556). [Abu Daud, 8- Kitab Al Witru, 26- Bab fil~lstighfar. Tirmidzi, 45-Kitab Ad Da'awah, 38- Bab Ma Yuqalu Idza Qama fil-Majlis].
482/619. Dari Aisyah radiallahu 'anha berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi zvasallam shalat dhuha kemudian berdoa,

اللهم اغفر لي وتب على إنك أنت التواب الرحيم حتى قالها مائة مرة
'Allahummaghfirlii watub 'alayya, innaka antat tawwaabur rahiim.' Sampai Nabi mengucapkannya seratus kali."

Shahih sanadnya.

483/620. Dari Syaddad ibnu Aus, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

سيد الاستغفار أن يقول: اللهم أنت ربي لا إله إلا أنت خلقتنى وأنا عبدك وأنا على عهدك ووعدك ما استطعت وأعوذ بك من شر ما صنعت أبوء لك بنعمتك وأبوء لك بذنبى فاغفر لي فإنه لا يغفر الذنوب إلا أنت قال من قالها من النهار موقنا بها فمات من يومه قبل أن يمسي فهو من أهل الجنة ومن قالها من الليل وهو موقن بها فمات قبل أن يصبح فهو من أهل الجنة

"Tuan Istighfaar adalah seseorang yang mengucapkan, 'Allahumma anta rabbii laa ilaaha ilia anta, khalaqtanii wa ana abduka, wa ana 'ala ahdika wa wa'dika mastatha'tu, wa a'udzu min syarri maa shana'tu, abuu'u laka bi ni'matika, wa abuu'u laka bi dzanbii, faghfirlii, fa innahu laa yaghfirudz-dzunuba illa anta (Ya Allah, Engkau adalah Tuhan Saya, tidak ada Tuhan yang wajib disembah kecuali Engkau, Engkau menciptakan Saya dan Saya adalah hamba-Mu. Aku senantiasa menepati janji-Mu selama Saya mampu. Saya berlindung kepada-Mu dari perbuatan Saya yang jelek, Saya mengakui kepada-Mu nikmat-Mu, dan Saya mengakui dosa Saya kepada-Mu, maka ampunilah Saya, karena sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau) Nabi berkata, 'Barang siapa membaca doa itu pada suing hari dengan yakin, lalu dia meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka dia termasuk penghuni surga. Barang siapa mengucapkan kalimat tersebut pada malum hari dengan yakin, lalu dia meninggal sebelum waktu shubuh (pagi), maka dia termasuk penghuni surga."'

Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (1747). [Bukhari, 80-Kitab Ad Da'awah, 16- Bab Ma Yaqulu ldza Ashbah].

484/621. Dari Abu Burdah, "Saya mendengar Al Aghar -seseorang dari bani Juhainah- meriwayatkan hadits kepada Abdullah ibnu Umar seraya berkata, 'Saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

توبوا إلى الله فإني أتوب إليه كل يوم مائة

"Bertaubatlah kepada Allah, karena sesungguhnya Saya bertaubat kepada-Nya setiap hari seratus kali."'


Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (1452). Muslim.


485/622. Ka'ab ibnu 'Ujrah berkata,

معقبات لا يخيب قائلهن سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر مائة مرة رفعه بن أبي أنيسة وعمرو بن قيس

"Bacaan-bacaan setelah selesai (segala sesuatu) yang tidak merugikan orang yang membacanya1 yaitu, ' Subhaanallahi (Maha suci Allah), Al hamdulillah (segala puji bagi Allah), Laa ilaaha illallahu (tiada Tuhan selain Allah), Allahu akbar (Allah Maha Besar)' seratus kali." Ibnu Abu Unaisah dan Amru Ibnu Qais meriwayatkan hadits tersebut dengan riwayat yang marfu'.

Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (102). [Muslim, 5- Kitab A, Masajid, hadits 144].
1     Sebagian ulama menambahkan; "Di belakang setiap shalat fardhu". Hadits tersebut diriwayatkan oleh Muslim dan yang lainnya.

Mengangkat Tangan dalam Berdoa

 Mengangkat Tangan dalam Berdoa 


476/610. Dari Aisyah radhiallahu 'anha bahwa dia melihat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdoa sambil mengangkat kedua tangannya seraya berucap.

إنما أنا بشر فلا تعاقبنى أيما رجل من المؤمنين آذيته أو شتمته فلا تعاقبنى فيه

"Sesungguhnya Saya tidak lain adalah manusia, maka janganlah Engkau siksa Saya, dan siapapun dari orang mukmin yang Saya sakiti atau aku caci maki, maka janganlah Engkau menyiksa Saya karenanya."

Shahih lighairihi, di dalam kitab Ash-Shahihah (82, 83). [Muslim, 45- Kitab Al Birru wash-Shilatu wal Adab, hadits 88].1
477/611. Dari Abu Hurairah berkata,

قدم الطفيل بن عمرو الدوسي على رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال: يا رسول الله إن دوسا قد عصت وأبت فادع الله عليها فاستقبل رسول الله صلى الله عليه وسلم القبلة ورفع يديه فظن الناس أنه يدعو عليهم فقال اللهم اهد دوسا وائت بهم

At-Thufail Ibnu Amru Ad-Dausi datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu berkata, "Wahai Rasulullah!, sesungguhnya kabilah Daus telah melanggar dan membangkang, maka berdoalah kepada Allah (semoga kemelaratan menyertai mereka)," lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangannya, kemudian orang-orang mengira bahwa Rasulullah mendoakan kemelaratan atas mereka, lalu Rasulullah berdoa, "Ya Allah, berilah petunjuk kepada kabilah Daus dan datangkan petunjuk itu bagi mereka."

Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (2941). [Bukhari, 56-Kitab Al Jihad, 100- Bab Ad Dua'u lil-Musyrikiin bil Hadyi. Muslim, 44- Kitab Fadhailush-ShahabaH, Hadits 197].2

478/612. Dari Anas berkata.

قحط المطر عاما فقام بعض المسلمين إلى النبي صلى الله عليه وسلم يوم الجمعة فقال يا رسول الله قحط المطر وأجدبت الأرض وهلك المال فرفع يديه وما يرى في السماء من سحابة فمد يديه حتى رأيت بياض إبطيه يستسقى الله فما صلينا الجمعة حتى أهم الشاب القريب الدار الرجوع إلى أهله فدامت جمعة فلما كانت الجمعة التي تليها فقال يا رسول الله تهدمت البيوت واحتبس الركبان فتبسم لسرعة ملالة بن آدم وقال بيده اللهم حوالينا ولا علينا فتكشطت عن المدينة

"Hujan tidak turun selama setahun, lalu sebagian orang-orang Islam datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada hari jum'at, lalu berkata, 'Wahai Rasulullah!, hujan tidak turun, tanah menjadi tandus dan gersang, dan harta benda menjadi hancur' Lalu beliau mengangkat kedua tangannya dan di langit tidak terlihat ada awan (mendung), lalu Rasulullah meninggikan kedua tangannya sehingga Saya melihat kedua ketiaknya yang putih. Beliau meminta siraman hujan kepada Allah, kami tidak shalat jum'at sehingga pemuda yang rumahnya dekat (dengan masjid) berkeinginan pulang kepada keluarganya!, kemudian jum'at itu berlangsung lama. Tatkala datang jum'at berikutnya, maka Anas berkata, "Wahai Rasulullah! rumah-rumah menjadi roboh dan angkutan menjadi terhalang!, lalu Rasulullah tersenyum karena (melihat) cepat bosannya manusia, dan Rasulullah berdoa dengan tangannya, "Ya Allah, (turunkanlah hujan) di sekitar kami, dan (jangan Engkau turunkan hujan) yang membawa kemelaratan kepada kami." Kemudian awan itu hilang (sirna) dari Madinah.

Shahih, di dalam kitab Al Inva (2/144-145), At-Ta'liqu 'ala Shahihi Ibnu Khuzaimah (1789).

479/615. Dari Anas Ibnu Malik berkata,

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يتعوذ يقول اللهم إني أعوذ بك من الكسل وأعوذ بك من الجبن وأعوذ بك من الهرم وأعوذ بك من البخل

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memohon perlindungan (kepada Allah) seraya berdoa, 'Ya Allah! sesungguhnya Saya berlindung kepada-Mu dari kemalasan, Saya berlindung kepada-Mu dan sifat penakut, Saya berlindung kepada-Mu dari pikun, dan Saya berlindung kepada-Mu dari bakhil (pelit).'"

Shahih, di dalam kitab Shahih Abu Daud (1377). [Bukhari, 8-Kitab Ad Da'awah, 36- Bab At-Ta'awwudzu min Ghalabatir-Rijal. Muslim, 48- Kitab Adz-Dzikru wad-Dua'u, hadits 50].
480/616.   Dari  Abu   Hurairah,   dari   Rasulullah  shallallahu   'alaihi wasallam bersabda,

قال الله عز وجل أنا عند ظن عبدي وأنا معه إذا دعاني

"Allah Azza wa Jalla berfirman, 'Aku seperti prasangka hamba-Ku (kepada-Ku) dan Aku bersamanya ketika dia berdoa kepada-Ku."'

Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (2942). [Bukhari, 97-Kitab At-Tauhid, 15- Bab Qaulullahu Ta'ala, (Wa Yukhadzdzirukumullahu Nafsah). Muslim, 48- Adz-Dzikru wad-Dua’u, hadits 2,19].3

1          Saya berkata, "Tetapi dalam Shahih Muslim tidak terdapat perkataan mengangkat kedua tangan. Al Hafizh Ibnu Hajar telah menyebutkannya dalam Fathul Baari (11/142) dari riwayat pengarang dan berkata ; 'Itu hadits shahih sanadnya."'
2              Saya berkata; "Dalam Shahih Bukhari Muslim tidak terdapat perkataan; 'Dan mengangkat kedua tangannya'. Hal itu telah ditegaskan AI Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Baari, seperti yang telah disebutkan tadi. Sanad hadits tersebut shahih, sesuai syarat yang telah ditetapkan Bukhari dan Muslim, sedangkan Al Baihaqi telah menisbahkan hadits tersebut dalam kitabnya Dalaailun Nubuwwah kepada Bukhari, dan shahihnya ! itu merupakan tahasul (terlalu bersikap mudah)nya Al Baihaqi, sebagaimana yang telah saya jelaskan dalam As-Shahihah. Dalam hadits tersebut terdapat suatu hikmah yang penting yaitu doa dengan menghadap kiblat Oleh karena itu Syaikhul Islam (Ibnu Taimiyah) berkata dalam sebagian kitab-kitabnya ; 'Tidaklah berdoa menghadap (ke suatu tempat) kecuali ke tempat-tempatyang digunakan untuk menghadap dalam waktu shalat (kiblat).'
Hal itu mengisyaratkan bahwa tidak boleh berdoa menghadap ke makam-makam, sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak tahu di masjid Nabawi (Madinah), mereka berdoa menghadap makam Nabi shallallahu alaihi wasallam dan dari arah yang jauh. Demikian pula berdoa menghadap bulan ketika bulan itu terbit Hendaknya masalah ini menjadi catatan penting."
3          Dalam Takhrij ini terdapat suatu tinjauan dalam hal yang berkaitan dengan Shahih Al Bukhari, karena Al Bukhari tidak meriwayatkan hadits dengan lafazh/kata yang ada di sini, melainkan dengan redaksi; Wa Ana Ma'ahu Idza Dzakarami. Hadits tersebut riwayat Muslim dalam bab (Adz-Dzikr) dengan nomor pertama (2). Adapun nomor yang yang lain (19), maka riwayatnya seperti ada dalam kitab, karena itu sebaiknya takhrij tersebut diperinci atau cukup menisbahkannya kepada Muslim.

Hendaknya Memantapkan Doa, karena Tidak Ada yang Memaksa Allah SWT

Hendaknya Memantapkan Doa, karena Tidak Ada yang Memaksa Allah SWT 

4t74/607. Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

إذا دعا أحدكم فلا يقول: إن شئت وليعزم المسألة وليعظم الرغبة فإن الله لا يعظم عليه شيء أعطاه

Apabila salah seorang at antara Kalian berdoa, maka janganlah berkata, 'Jika Engkau berkenan,' tetapi hendaknya dia memantapkan permohonannya dan hendaknya dia mengagungkan keinginannya, karena Allah tidak akan memperbesar sesuatu yang telah diberikan-Nya."

Shahih, di dalam kitab Shahih Abu Daud (1333). [Bukhari, 8-Kitab Ad Da'awah, 21- Bab Liya'zimil-Masalah. Muslim, 48- Kitab Adz-Dzikru wad-Dua'u, hadits 8,9].

475/608.   Anas   berkata,   "Rasulullah   shallallahu   'alaihi   wasallam bersabda.

إذا دعا أحدكم فليعزم في الدعاء ولا يقل :(وفي رواية: اذا دعوتم الله فاعزموا في الدعاء ولايقولن أحدكم:٦٥٩) اللهم ان شئت فأعطنى فان الله لا مستكره له

"Apabila salah seorang di antara kalian berdoa, maka hendaklah dia memantapkan doanya dan tidaklah dia berkata, (Dalam riwayat yang lain, Apabila engkau berdoa kepada Allah, maka mantapkanlah doamu dan janganlah salah seorang berkata, /659) 'Ya Allah, sekiranya Engkau berkenan, maka berikanlah kepada Soya', karena tidak ada orang yang memaksa Allah."

Shahih, di dalam kitab Shahih Abu Daud. [Bukhari, 80-Kitab Ad Da'awah, 21- Bab Liya'zimil-Mas’alah. Muslim, 48-Kitab Adz-Dzikru wad-Dua’u, hadits 7].

Doa yang Ikhlas

Doa yang Ikhlas 

473/606. Abdur rahman ibnu Yazid berkata,

كان الربيع ياتى علقمة يوم الجمعة فإذا لم أكن ثمة ارسلوا إلى فجاء مرة ولست ثمة فلقينى علقمة وقال لي ألم تر ما جاء به الربيع قال ألم تر أكثر ما يدعو الناس وما أقل إجابتهم وذلك أن الله عز وجل لا يقبل إلا الناخلة من الدعاء قلت أو ليس قال ذلك عبد الله قال وما قال قال قال عبد الله لا يسمع الله من مسمع ولا من مراء ولا لاعب إلا داع دعا يثبت من قلبه قال فذكر علقمة قال نعم

" Ar-Rabi' mendatangi Alqamah pada hari jum'at. Apabila Saya tidak ada, mereka mengirim (utusan) kepada Saya. Suatu kali utusan itu datang, sedangkan Saya tidak ada. Kemudian Alqamah menemui Saya dan berkata, 'Apakah engkau tidak melihat apa yang telah dibawa Ar-Rabi'?' Alqamah berkata, 'Apakah engkau tidak melihat sebanyak-banyak hal yang (diharapkan) manusia dalam berdoa, dan amat sedikit dari mereka dikabulkan (doanya)? Hal itu karena Allah Azza wa Jalla tidak akan menerima doa kecuali doa yang ikhlas."'
Saya berkata, "Bukankah Abdullah telah mengucapkan hal itu?" Alqamah berkata, "Apa yang diucapkan Abdullah?" Abdur rahman ibnu Yazid berkata, "Abdullah berkata, 'Allah tidak akan mendengar (doa) dari orang yang ingin dipuji orang lain, tidak pula dari orang yang riya', tidak pula dari orang yang bermain-main, akan tetapi (hanya menerima doa) dari orang yang berdoa dengan keteguhan hatinya. 'Abdurrahman bin Yazid berkata, "Lalu Alqamah ingat dan berkata, Ya."'

Shahih, sanadnya.

Berdoa untuk Orang Lain

 Berdoa untuk Orang Lain 

472/605. Dari Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

ان الكريم بن الكريم بن الكريم بن الكريم يوسف بن يعقوب بن إسحاق بن إبراهيم خليل الرحمن تبارك وتعالى قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لو لبثت في السجن ما لبث يوسف ثم جاءني الداعى لأجبت إذ جاءه الرسول فقال(فلما جاءه الر سول قل ارجع إلى ربك فاسأله ما بال النسوة اللاتى قطعن أيديهن)[يوسف:٥٠] ورحمة الله على لوط إن كان ليأوى إلى ركن شديد إذ قال (لقومه لو إن لي بكم قوة أو آوى إلى ركن شديد) [هود: ٨٠] ما إن بعث الله بعده من نبي إلا في ثروة من قومه قال محمد الثروة الكثرة والمنعة

'Sesungguhnya Al Karim ibnu Al Karim ibnu Al Karim Ibnu Al Karim (Sesungguhnya yang mulia adalah orang yang mulia, anak dari seorang yang mulia dari seorang yang mulia) adalah Yusuf ibnu Ya'qub ibnu lshaq ibnu Ibrahim Khaliilurrahman Tabaraka wa Ta'ala.'
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sekiranya Saya tinggal di penjara seperti apa yang dialami Yusuf, kemudian seseorang yang mengajak Saya datang kepada Saya, maka niscaya Saya kabulkan ajakannya (hidup bersama raja). Ketika utusan itu datang kepada Yusuf lalu dia berkata, '(Kembalilah kepada tuanmu dan tanyakanlah kepadanya bagaimana halnya wanita-wanita yang telah melukai tangannya)'  [Qs. Yuusuf(12): 50].
Rahmat Allah itu kepada Nabi Luth, jika seandainya dia berlindung kepada keluarga yang kuat, ketika dia berkata kepada kaumnya, '(Seandainya aku mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau kalau aku dapat berlindung kepada kaluarga yang kuat [tentu aku lakukan[).' {Qs. Huud (11): 80). Kemudian Allah tidak mengutus seorang Nabi setelah Luth kecuali dengan kekuatan kaumnya."
Muhammad1 berkata, "At-Tsarwah adalah kekuatan dan pemberian yang banyak."

Hasan shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (1617), 5- Bab Falamma Ja'hur-Rasul. Muslim, 43- Kitab Al Fadhail, hadits 152].2


1     Dia adalah Muhammad bin Ami, perawi hadits ini dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah, sebagaimana yang ada pada  Sunan At-Tirmidzi dan dia menghasankannya.
2     Takhrij ini terlalu gegabah, karena dalam dua tempat yang disebutkan tadi tidak terdapat hadits  kecuali kalimat Luth ' alaihissalambukan perkataan Famaa Ba'atsallahu. Adapun kalimat pertama terdapat dalam Shahih Bukhari dengan nomor 3384, dan Shahih Muslim dalam Al Fadlooil nomor 168.

Malu

Malu 

465/597. Dari Abu Mas'ud Uqbah berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

إن مما أدرك الناس من كلام النبوة[الأوللى/١٣١] إذا لم تستحى فاصنع ما شئت

'Sesungguhnya diantara kata-kata yang diterima oleh manusia dari perkataan para nabi (yang pertama kali/1316) adalah, apabila engkau tidak mempunyai rasa malu, maka lakukanlah apa saja yang engkau kehendaki.'"

Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (683). Di dalam kitab Al Irwa(2673). [Bukhari, 60- Kitab Al Hayau, 54- Bab Haddatsana Abu Yaman].

466/598. Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,


الإيمان بضع وستون أو بضع وسبعون (أوبضع وسون) شعبة أفضلها لا إله إلا الله وأدناها إماطة الأذى عن الطريق والحياء شعبة من الإيمان



"Iman terdiri dari enam puluh atau lebih sedikit (atau 70 dan Idnh sedikit) bagian. Bagian yang paling utama adalah Laa ilaaha illallahu (Tidak Ada Tuhan selain Allah), sedangkan bagian yang paling rendah adalah menyingkirkan duri dari jalan dan rasa malu adalah sebagian dari iman."

Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (1769). Kata Sab'una itu lebih shahih (benar), [Bukhari, 2- Kitab Al Iman, 3-Bab Umurul-Iman, hadits 57,58].
467/599. Dari Abu Said berkata,

كان النبي صلى الله عليه وسلم أشد حياء من عذراء في خدرها وكان إذا كره عرفناه في وجهه

"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah orang yang sangat pemalu, melebihi seorang perawan dalam pingitannya. Apabila membenci sesuatu, maka kami mengetahui dari wajahnya."

Shahih, di dalam kitab Mukhtasharus-Syamall (307). [Bukhari, 61- Kitab Al Manaqibu, 23- Bab Shifiitun-Nabiyyi shallallahu 'Alaihi Wasallam. Muslim, 43- Kitab Al Fadhall, hadits 67].
468/600. Dari Utsman dan Aisyah,

أن أبا بكر استأذن على رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو مضطجع على فراش عائشة لابسا مرط عائشة فأذن لأبى بكر وهو كذلك فقضى إليه حاجته ثم انصرف ثم استأذن عمر رضي الله عنه فأذن له وهو كذلك فقضى إليه حاجته ثم انصرف قال عثمان ثم استأذنت عليه فجلس وقال لعائشة اجمعى إليك ثيابك قال فقضيت إليه حاجتي ثم انصرفت قال فقالت عائشة يا رسول الله لم ارك فزعت لأبى بكر وعمر رضي الله عنهما كما فزعت لعثمان قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إن عثمان رجل حيي وإني خشيت إن أذنت له وأنا على تلك الحال أن لا يبلغ إلى في حاجته

Bahwa Abu Bakar meminta izin kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam -sedangkan beliau dalam keadaan berbaring di atas kasur Aisyah sambil memakai selimut Aisyah yang berbulu- lalu beliau memberi izin kepada Abu Bakar dan beliau dalam keadaan seperti itu, kemudian Abu Bakar menyelesaikan keperluannya pada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu pergi.
Kemudian Umar radhiallahu 'anhu meminta izin, lalu Nabi memberi izin kepadanya dan beliau dalam keadaan seperti itu, lalu Umar menyelesaikan keperluannya kepada Rasulullah kemudian pergi.
Utsman berkata, "Kemudian Saya minta izin kepadanya Ialu beliau duduk dan berkata kepada Aisyah, 'Kumpulkan pakaianmu'" Utsman berkata, "Lalu Saya menyelesaikan keperluan Saya kepadanya dan kemudian pergi." Utsman berkata, "Lalu Aisyah berkata, 'Wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ! Saya tidak melihat engkau kaget karena Abu Bakar dan Umar radhiallahu 'anhuma sebagaimana anda kaget karena kedatangan Utsman' Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, 'Sesungguhnya Utsman itu orang yang pemalu, dan Saya khawatir jika Saya memberi izin kepadanya -sedang Saya dalam keadaan seperti itu- dia tidak akan masuk menemui Saya untuk menyelesaikan keperluannya.'"

Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah [Muslim, 44- Kitab Fadha’ilush-Shahabat, hadits 26-27].

469/601. Dari Anas bin Malik, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

ما كان الحياء في شيء إلا زانه ولا كان الفحش في شيء إلا شانه

"Tidak akan ada rasa malu dalam sesuatu kecuali telah dihiasi olehnya, dan perbuatan keji tidak terdapat dalam sesuatu kecuali menjadikannya sebagai aib."

Shahih, di dalam kitab Takhrijul Misykah (4854). [Tirmidzi, 25-Kitab Al Birru, 47- Bab Ma JaKa fil Fukhsyi wat-Tafakhkhusyi. Ibnu Majah, 37- Kitab Az-Zuhdu, 17- Bab Al-Haya^u, hadits 4185].
470/602. Dari Salim, dari bapaknya.

أن رسول الله صلى الله عليه وسلم مر برجل يعظ أخاه في الحياء [حتى كانه يقول: أضربك]، فقال دعه فإن الحياء من الإيمان

Bahwa    Rasulullah   shallallahu    'alaihi   wasallam   melewati seseorang yang sedang memberi nasihat (dalam satu riwayat, ... memperingati)   kepada  saudaranya  dalam  hal  malu,   [sehingga seakan-akan Rasulullah berkata, "Engkau tersakiti\", lalu Rasulullah bersabda, "Biarkanlah, karena malu itu termasuk sebagian dari iman."

Shahih, di dalam kitab Ar-Raudhun-Nadhir (513). [Bukhari, 2-Kitab Al Iman, 16- Bab Al Haya’u. Muslim, 1- Kitab Al Iman, hadits 59].

471/603. Dari Aisyah berkata

كان النبي صلى الله عليه وسلم مضطجعا في بيتي كاشفا عن فخذه أو ساقيه فاستأذن أبو بكر رضي الله عنه فأذن له كذلك فتحدث ثم استأذن عمر رضي الله عنه فأذن له كذلك ثم تحدث ثم استأذن عثمان رضي الله عنه فجلس النبي صلى الله عليه وسلم وسوى ثيابه (قال محمد ولا أقول في يوم واحد) فدخل فتحدث فلما خرج قال قلت يا رسول الله دخل أبو بكر فلم تهش ولم تباله ثم دخل عمر فلم تهش ولم تباله ثم دخل عثمان فجلست وسويت ثيابك قال ألا أستحيى من رجل تستحي منه الملائكة

"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berbaring di rumah Saya sambil menyingkap pahanya -atau kedua betisnya-,1 Kemudian Abu Bakar 'radhiallahu 'anhu meminta izin, kemudian Nabi memberi izin kepadanya (dalam keadaan seperti itu), lalu berbicara. Kemudian Umar radhiallahu 'anhu meminta izin dan Nabi memberi izin kepadanya (dalam keadaan seperti itu), kemudian berbicara. Lalu Utsman radhiallahu 'anhu meminta izin, kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam duduk dan menyamakan (menutup pakaian)nya. (Muhammad berkata, "Dan Saya tidak mengatakannya dalam waktu sehari), lalu Utsman masuk dan berbincang-bincang. Tatkala Utsman keluar, Aisyah berkata, "Saya berkata, 'Wahai Rasulullah! Abu Bakar masuk lalu engkau tidak kaget dan tidak memperdulikannya, kemudian Umar masuk lalu engkau juga tidak kaget dan tidak memperdulikannya. Kemudian ketika Utsman masuk, anda duduk dan menutup pakaianmu?,"' Rasulullah menjawab, "Apakah aku tidak tnalu dari seseorang yang para mlaikat itu malu kepadanya?."

Shahih,    di dalam kitab Ash-Shahihah (1687). Muslim, [Lihat hadits 600].

1       Seperti itulah tertulis di sini dan dalam Shahih Muslim. Hal itu merupakan keraguan dari salah seorang perawi, dan itu tidak terdapat dalam At-Thahawi, seperti yang pernah Saya beri catatan atas hadits tersebut ketika mentakhrij hadits dalam As-Shahihah (94/259) dan di sini ditambahkan Ibnu Hibban juga dalam ShaUknya (9/27-28) dan hadits tersebut mempunyai syahid (pendukung) seperti itu. Tidak terdapat keraguan dalam hadits tersebut dan Saya telah mentakhrijnya.