Sifat Orang-Orang Yang Beriman



Sifat Orang-Orang Yang Beriman

Segala puji bagi Allah Yang Tinggi:
قال الله تعالى:﴿ الَّذِي خَلَقَ فَسَوَّى وَالَّذِي قَدَّرَ فَهَدَى وَالَّذِي أَخْرَجَ الْمَرْعَى فَجَعَلَهُ غُثَاء أَحْوَى ﴾
“Yang menciptakan dan menyempurnakan (penciptaan-Nya). dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk, dan yang menumbuhkan rumput-rumputan, lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman”. QS. Al-A’la: 2-5.
قال الله تعالى:﴿ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَمَا تَحْتَ الثَّرَى وَإِن تَجْهَرْ بِالْقَوْلِ فَإِنَّهُ يَعْلَمُ السِّرَّ وَأَخْفَى ﴾
Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah. Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, maka sesungguhnya Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi”. QS. Thaha: 6-7.
Aku memuja Allah Yang Maha Suci, Raja Yang Maha Benar dan Nyata, Yang bersemayam di atas Arasy dan memiliki kerajaan. Rahmat dan ilmuNya meliputi segala sesuatu. Dan kepadaNya-lah orang-orang yang berakal dan berilmu memanjatkan segala btnuk pujian. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya kecuali  Allah, yang tiada sekutu bagiNya, Yang Maha Mengetahui perkara-perkara yang rahasia dan tersembunyi.
قال الله تعالى:﴿ مَا يَكُونُ مِن نَّجْوَى ثَلَاثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ وَلَا خَمْسَةٍ إِلَّا هُوَ سَادِسُهُمْ وَلَا أَدْنَى مِن ذَلِكَ وَلَا أَكْثَرَ إِلَّا هُوَ مَعَهُمْ أَيْنَ مَا كَانُوا ثُمَّ يُنَبِّئُهُم بِمَا عَمِلُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ ﴾
Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah yang keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah yang keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan antara (jumlah) yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia ada bersama mereka di mana pun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitakan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. QS. Al-Mujadilah: 7
            Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan RasulNya, yang menyeru kepada ketaqwaan. Beliau adalah orang yang paling mengenal tuhannya, paling baik dalam beribadah dan taat pada perintah Tuhannya, itulah jalan petunjuk yang diberikan kepadanya. Tidak ada jalan kebikan kecuali dia menunjukkan umatnya pada jalan tersebut dan tidak ada jalan keburukan kecuali beliau memperingatkan umatnya agar mereka tidak tenggelam padanya. Maka sangat pantas jika taat kepada Rasulullah disejajarkan dengan taat kepada Allah, sebagaimana disebutkan di dalam firman Allah:
قال الله تعالى:﴿ مَّنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللّهَ وَمَن تَوَلَّى فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا ﴾
Barang siapa yang menaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menaati Allah. Dan barang siapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka”. QS. Al-Nisa’: 80.
            Ya Allah!, curahkanlah shalawat dan salam kepada hambaMu dan RasulMu, Muhamad dan kepada keluarga serta seluruh para shahabatnya, sebagai mercusuar dalam bidang ilmu dan petujnjuk, menara keadilan dan ketaqwaan, mereka adalah shahabat terbaik yang membenarkan Rasulullah, mengikuti sunnah beliau dan menjalankan ajaran beliau baik perintah beliau, atau perbuatan dan amal beliau. Allah Yang Maha Tinggi memuji mereka di dalam firmanNya:
قال الله تعالى:﴿ مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاء عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاء بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا ﴾
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar. QS. Al-Fath: 29.
            Amma Ba’du
Wahai sekalian manusia bertqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa, dan sadarilah pengwasan Allah dengan kesadaran sebenar-benarnya, kesadaran orang yang memang mendengar dan melihat peringatan. Disebutkan di dalam hadits riwayat Abdullah bin Umar semoga Allah meredhai keduanya: bahwa seorang lelakai yang berwibawa dan tanang masuk kepada Rasulullah shallallau alaihi wa sallam pada saat kami sedang duduk-duduk di sisinya lalu lelaki tersebut bertanya kepadanya: “Wahai Muhammad apakah iaman itu?. Rasulullah shallallau alaihi wa sallam menjawab: Iman adalah engkau beriman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab, para rasul dan hari akhir dan beriman kepada qodar Allah, yang baik dan yang buruk”. Orang tersebut berkata: Engkau benar. Kamipun terheran-heran dengan pertanyaan dan pembenaran yang diucapakannya. Kemudian dia bertanya kembali: Apakah yang dimasud dengan ihasan?. Beliau menjawab: Engkau menyembah Allah sakan-akan dirimu melihatNya dan jika engkau tidak melihatNya maka sungguh Dia telah melihatmu. Sang penanya berkata kembali: Engkau benar, maka kamipun semakin terheran-heran dengan pertanyaannya dan pembenarannya. Kemudian dia bertanya kemabli: Wahai Muhammad kapankah kiamat itu terjadi: Rasulullah shallallau alaihi wa sallam menajwab: Tidaklah orang yang ditanya lebih megetaui dari orang yang ditanya. Kemudian lelaki tersebut pergi, lalu Rasulullah shallallau alaihi wa sallam bertanya kepada kami: Apakah kalian megetahui siapakah yang datang tadi?. Kami menjawab: Allah dan RasulNya yang lebih mengetahuinya. Rasulullah shallallau alaihi wa sallam Menjawab: Ini adalah Jibril dia datang guna mengajarkan kepada kalian tentang perkara agama kalian”. HR. Muslim.
Renungkanlah hadits ini dan hadits-hadits yang lainnya dan ketahuilah bahwa terlalu lama kalian telah berpaling dari berita besar baik karena merasa berat dan atau karena kebodohan dan sibuk dengan harta dunia yang rendah, sehingga kalian justru lebih mememntingkan perkara yang  memalingkan kalian dari jalan yang lurus dan jalan petunjuk.
            Dahulau, para salafus shaleh menyembah Allah sekan-akan mereka melihatNya, namun jika mereka tidak meilhatNya maka mereka tetap ikhlas dalam beribadah, bersyukur terhadap nikmat-nikmatNya, takut kepadaNya sebab Allah senantiasa melihat mereka.
            Sesungguhnya perumpamaan keimanan di dalam sanubari seorang muslim sama seperti pohon yang baik, menghasilkan buah yang baik, dan amal shaleh adalah buah dari keimanan, yang akar-akarnya telah tumbuh di dalam qalbu para salafus saleh dan tumbuh subur di dalam hati setiap orang yang beriman setelah mereka, sehingga dengannya mereka disifati dengan sifat keberuntungan yang paling tinggi, seperti yang disebutkan di dalam firman Allah:
قال الله تعالى:﴿ قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ وَالَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ إِلَّا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاء ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ أُوْلَئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ ﴾
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barang siapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya. QS. Al-Mu’minun: 1-11.
            Allah Subahnahu Wa Ta’ala menyebutkan pada pembukaan amal saleh mereka bahwa mereka khusyu’ di dalam shalat mereka. Khsyu’an mereka bersemayam di dalam hati mereka dan tercermin di dalam amal mereka. Mereka menundukkan pandangan mereka, menjaga lisan mereka dari perkataan yang sia-sia, menunaikan hak Allah pada harta mereka, menjaga kemaluan mereka, menepati janji-janji mereka dan menunaikan amanah mereka. Mereka meyakini bahwa shalat adalah tiang agama, Yang membedakan mereka dengan yang selain mereka adalah penyebutan awal tentang mereka dengan kata sifat, yaitu khusyu’ dalam shalat, lalu menyebut sifat mereka dengan keteguhan menjealankan shalat, bersabar atasnya, menunaikan shalat tepat pada waktunya, secara berurtan tanpa terputus-putus, maka dengannya mereka berhak mendapat surga Firdaus, di mana mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
            Sungguh benar Rasulullah shallallau alaihi wa sallam di dalam sebuah sabdanya ketika beliau melihat seorang lelaki yang sedang mempermainkan jenggotanya saat shalat: Seandainya hatinya khusyu’ dalam shalat maka anggota badannyapun juga ikut khusyu’”. HR. Al-Hakim dan Al-Turmudzi.
Dan sabda Rasulullah shallallau alaihi wa sallam: Bagaimanakah pendapat kalian jika sebuah sungai mengalir di depan pintu salah seorang dari kalian dan dia mandi padanya lima kali sehari apakah ada dari dakinya yang tersisa. Para shahabat menajwab: Tidak wahai Rasulullah, tidak akan tersisa sedikitpun dari dakinya pada badannya. Lalu Rasulullah shallallau alaihi wa sallam bersabda: Demikianlah dengan shalat yang lima waktu Allah menghapuskan dosa dan kesalahan dengannya”. Muttafaq Alaihi.
Bertaqwalah wahai para hamba Allah dan ikutilah jejak orang-orang shaleh, arahkanlah segala upaya untuk taat kepada Allah, maka dengannya kalian akan menjadi orang beriman yang beruntung dengan mendapat surga na’im dan ingatlah hari di mana setiap makhluk menghadap Allah dan setiap mereka mendapatkan balasan masing-masing, dan janganalah kalian menjadi orang yang berpaling dari mengingat Allah dan tidak menghendaki kecuali kehidpan dunia, bahkan kalian harus menjadi seperti orang yang difirmankan oleh Allah Subahnahu Wa Ta’ala:
قال الله تعالى:﴿ إِنَّ الَّذِينَ آمَنُواْ وَعَمِلُواْ الصَّالِحَاتِ وَأَخْبَتُواْ إِلَى رَبِّهِمْ أُوْلَـئِكَ أَصْحَابُ الجَنَّةِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ ﴾
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh dan merendahkan diri kepada Tuhan mereka, mereka itu adalah penghuni-penghuni surga mereka kekal di dalamnya.. QS. Hud: 23.

قال الله تعالى:﴿ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لَّا يَجْزِي وَالِدٌ عَن وَلَدِهِ وَلَا مَوْلُودٌ هُوَ جَازٍ عَن وَالِدِهِ شَيْئًا إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُم بِاللَّهِ الْغَرُورُ إِنَّ اللَّهَ عِندَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ ﴾
Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikit pun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (setan) memperdayakan kamu dalam (menaati) Allah. Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. QS. Luqman: 33-34.
Semoga Allah memberikan keberkahannya bagiku dan bagi kalian semua di dalam Al-Qur’an yang mulia, dan Allah memberikan manfaat bagiku dan bagi kalian dengan ayat-ayat  Allah Yang Maha Bijaksana yang tertera di dalamnya. Hanya inilah yang bisa aku katakan dan aku memohon ampunan bagi diriku dan bagi kalian serta seluruh kaum muslimin kepada Allah yang Maha Mulia dari segala dosa. Mohonlah ampun kepadaNya dan bertaubatlah kepada Allah, sebab Dia adalah Zat Yang Pengampun lagi Maha Penyayang.

















Khutbah Kedua
Segala puji bagi Allah Yang Maha Tinggi, yang telah menciptakan dan menyempurnakan ciptaanNya, Yang telah menentukan dan memberikan petunjuk, aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah semata yang tiada sekutu bagiNya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya, semoga Allah mencurahkan shalawat dan kesejahteraan yang besar kepada beliau dan kepada para shabat dan pengkut beliau yang kembali memnundukkan diri di hadapan Allah dan berseserah diri dengan sebenarnya. Amma Ba’du:
Wahai para hamba Allah, bertaqwalah kalian kepada Allah dan ketahuilah bahwa karena keimanan adalah dasar setiap kebaikan dan keberuntungan di dunia dan akherat, dan orang yang kehilangan iman akan kehilangan segala kebaikan dalam agama dan dunia serta akherat, karenanya Allah sering menyebutnya di dalam Al-Qur’an baik dalam bentuk perintah untuk menjaganya atau melarang perkara yang menjadi lawannya, anjuran dan penjelasan tentang sifat-sifat orang yang beriman dan balasan mereka baik di dunia atau akherat.
Allah mensifati orang-orang yang beriman di dalam kitabNya dengan prilaku mereka yang membenarkan dan tunduk kepada aqidah yang menjadi landasan agama ini, mencintai apa yang dicintai dan diredhai Allah dan mengamalkan perintah Allah, serta menjauhi dan waspada terhadap segala perkara yang dimurkai oleh Allah dengan kembali dan taubat kepadaNya dalam segala keadaan. Dan keimanan mereka membuahkan hasil yang baik dalam amal dan akhlak mereka.
Allah mensifati orang-orang yang beriman dengan sikap mereka yang taat, mendengar perintah dan tunduk baik secara lahir dan batin terhadap perintah Allah dan RasulNya. Allah mensifati mereka bahwa badan mereka mereka gemetar, mata-mata mereka menumpahkan air mata, hati mereka luluh dan tenang saat mendengar ayat-ayat Allah dan mengingat Allah, dan mereka takut kepada Allah dalam keadaan rahasia dan terang-terangan, serta mereka dikaruniakan nikmat sementara hati mereka takut dan mereka kembali kepada Tuhan mereka.
Allah mensifati mereka dengan sifat khusyu’ dalam segala kondisi mereka dan di dalam shalat secara khusus, mereka memalingkan diri mereka dari perbuatan sia-sia, menunaikan zakat, menjaga kemaluan mereka kecuali atas istri-istri mereka atau budak-budak milik mereka serta mereka menjaga amanah dan perjanjian mereka.
Allah menyifati mereka dengan sifat di mana mereka berjalan di muka bumi dengan tenang, apabila orang-orang bodoh mencomooh, maka mereka menjawabnya dengan kata-kata yang baik, mereka melalui malam-malam mereka dengan sujud dan berdiri dalam ibadah, mereka moderat, bersikap pertengahan dalam segala keadaan hidup mereka, dalam urusan membelanjakan harta mereka  tidak boros, dan tidak pula pelit namun di antara keduanya, dan mereka tidak mempersekutukan Allah, tidak membunuh jiwa kecuali dengan hak, tidak berzina, tidak bersaksi bohong, dan apabila melewati kumpulan yang sia-sia maka mereka melewatinya dengan sikap mulia, dan apabila mereka diingatkan dengan ayat-ayat Allah maka tidak tesungkur dengan tuli dan buta namun mereka tunduk tersungkur bersujud dan menangis, mereka disifat dengan iman yang sempurna yang tidak ada keraguan padanya, berjihad dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah, dan Allah juga mensifati mereka dengan ikhlas kepada Allah dalam segala perkara yang mereka kerjakan dan tinggalkan.
Inilah sifat-sifat orang beriman yang mulia, sifat orang beriman yang sebenarnya, yang akan selamat dari segala sebab-sebab siksa dan berhak mendapat pahala yang baik, memperoleh setiap kebaikan sebagai balasan keimanan.
Inilah yang bisa aku sampaikan, ucapkanlah shalawat dan salam kepada Rasul yang membawa peringatan berita gembira, sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah di dalam firmanNya:

قال الله تعالى:﴿ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا ﴾
Hai orang-orang yang beriman, bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”. QS. Al-Ahzab: 56



Menunaikan Amanah



Menunaikan Amanah

(Khutbah Petama)
            Segala puji bagi Allah, Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji, Yang memulai dan Yang mengembalikan, Yang memiliki arasy yang mulia, Yang berbuat apapun yang dikehendakiNya, ilmuNya meliputi segala sesuatu dan Dia Maha menyaksikan atas segala sesuatu.
            Aku memuji Allah Yang Maha Suci atas segala karunia, nikmat dan petunjukNya, yang telah memuliakan anak Adam dengan akal dan kemampuan untuk berbicara dan menjalankan kewajiban. Allah berfirman:
قال الله تعالى : ﴿ وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُم مِّنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلاً
Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan,(^) Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”. QS. Al-Isro’: 70
            Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Yang Maha Esa, dan tiada sekutu bagiNya, Yang Maha Perkasa dan Maha Terpuji, Sebaik-baik penolong. Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan RasulNya. Orang yang paling baik menyeru kepada keimanan dan tauhid dengan ikhlas dan amanah maka dia berhak mendapat gelar Al-Amin (yang terpercaya) yang diberikan oleh kaumnya.
            Ya Allah, curahkanlah shalawat dam salam kepada hambaMu, RasulMu, Muhammad sebagai pembawa kabar gembira, pelita penerang, dan kepada seluruh keluarga, shahabat beliau yang telah mengemban amanah setelah beliau shallallahu alaihi wa sallam dan menyampaikan risalah, sebagaimana diperintahkan, serta salam sejahtera yang banyak kepada orang yang mengikuti para shahabat dengan kebaikan sampai hari kiamat.
            Amma Ba’du,,,,
Wahai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Allah dengan ketaqwaan yang sebenarnya, baik dalam keadaan sembunyi-sembunyi atau terang-terangan, dengan menunaikan segala amanah yang telah ditawarkan kepada langit dan bumi serta gunung-gunung, namun mereka enggan dan menolak mengembannya lalu amanah tersebut diemban oleh manusia, lalu mereka menunaikannya dengan sempurna sebagaimana diperintahkan, di antara amanah tersebut teradapat amanah yang berhubungan dengan hak-hak Allah dan amanah yang berhubungan dengan hak-hak hamba.
            Amanah yang berhubungan dengan hak Allah ditunaikan dengan cara beribadah kepada Allah dengan ikhlas dalam menjalankan agama, mengikuti sunnah-sunnah yang telah dicontohkan oleh penghulu para rasul, Muhammad shalallahu alaihi wa sallam, tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun dalam amal perbuatan, tidak bersikap riya dalam tindakan dan prilaku. Sebab barangsiapa yang memperlihatkan kebaikannya maka Allah akan memperlihatkannya, Allah akan menampakkan sikap riya’nya di hadapan seluruh makhluk dan menyingkap kebusukannya di hadapan seluruh makhluk.
            Di antara tandanya adalah bermaksiat kepada Allah saat berada dalam suasana sepi, saat tidak ada yang mengetahui kecuali Allah, menampakkan rasa takut kepada Allah di saat ramai, yaitu saat manusia melihatnya. Camkanlah firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:
قال الله تعالى : ﴿ إِنَّمَا ذَلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءهُ فَلاَ تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah setan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman. QS. Ali Imron: 175.
            Adapun bentuk menunaikan amanah yang berhubungan dengan hak-hak para hamba adalah memperlakukan orang lain dengan cara memberikan nasehat kepada mereka dengan sepenuh hati, tidak curang, menipu dan membohongi dan khianat. Diriwayatkan di dalam hadits yang shahih bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Agama itu adalah nasehat”. Para shahabat bertanya: Kepada siapakah wahai Rasulullah?. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Bagi Allah, RasuNya, pemimpin kaum muslimin dan seluruh kaum muslimin”. HR. Muslim.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda: “Tidak beriman salah seorang di antara kalian sehingga dia mencintai untuk saudaranya apa yang dicintainya untuk dirinya sendiri”. Muttafaq alaihi
            Maka hendaklah para pengemban amanah kaum muslimin untuk menunaikan amanah yang bebankan kepadanya dan sadarilah bahwa Allah menyaksikan kalian dalam menunaikan amanah tersebut, menunaikan amanah tersebut dengan cara melihat secara langsung keadaan masyarakat dan setiap orang yang menjadi tanggung jawabnya, mengarahkan mereka kepada perkara yang lebih berguna bagi mereka baik dalam perkara agama atau dunia, sebab mereka bertanggung jawab di hadapan Allah tentang keadaan rakyat tersebut, sehingga dia termasuk orang yang dinaungi oleh Allah di bawah naunganNya pada hari yang tidak ada naungan padanya kecuali naungan dari Allah, sebagaimana diberitakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam di dalam sabadanya sabda: Tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naunganNya pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan Allah, disebutkan padanya: Imam yang adil”. HR. Bukhari.
            Sebagiamana disebutkan di dalam hadits yang lain: “Setiap kalian adalah peminpin dan setiap kalian akan ditanya tentang kepemininannya”. Muttafaq Alaihi.
Dan corak masyarakat beragam di antara mereka adalah yang menjadi pedagang, tukang, petani, guru, pelajar dan banyak lagi medan dan profesi hidup yang lain.
Yang wajib adalah agar setiap individu menunaikan amanah dengan sempurna dalam setiap profesi mereka dan hendaklah mereka menjalankannya profsei mereka dengan baik, berniat yang jujur yang teraflikasi dalam perkataan, perbuatan, dalam keadaan tersembunyi dan terang-terangan.
Dan disebutkan di dalam hadits yang shahih bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya Allah senang jika salah seorang di antara kalian mengerjakan suatu perbuatan dikerjakannya secara professional”. HR. Baihaqi. Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang menipu kita maka dia bukan termasuk golongan kita”. HR. Muslim. Dan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Muslim yang satu adalah sebagai saduara bagi muslim yang lain, maka dia tidak boleh menzaliminya, mengecewakannya, berdusta kepadanya dan menghinakannya, taqwa itu di sini, dan beliau menujuk kea rah dada beliau tiga kali kemudian beliau bersabda: Cukuplah buruk bagi seseorang jika dia menghinakan suadaranya semuslim, muslim yang satu adalah sebagai saudara bagi muslim yang lain. Setiap muslim atas muslim yang lain diharamkan darahnya, harta dan kehormatannya”. HR. Turmudzi.
            Wahai sekalian hamba Allah, takutlah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah tidak menghalalkan bagi orang yang diberikan menunaikan suatu amanah lalu dia menyia-nyaiakan amanah tersebut, tidak didihalalkan bagi orang yang dimanahkan menjaga suatu barang untuk menempatkan barang tersebut pada tempat yang tidak terjaga dan janganlah dia mengambil berang tersebut kecuali dengan izin pemiliknya.
Ketahuilah bahwa di antara bentuk amanah dalam urusan wanita adalah agar para wali bertqwa dan takut kepada Allah dan tidak mengahalanginya untuk menikah dengan orang yang setara dengannya, dan janganlah dia menikahakan anak wanitanya dengan orang yang tidak setara dengannya baik dalam ilmu, status social dan hendaklah dia memilihkan bagi anak wanitanya lelaki yang agamanya baik, manah dan berakhlak mulia. Disebutkan dalam hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang shahih bahwa beliau bersabda: Apabila datang kepada kalian orang yang kalian redhai dalam urusan agama dan amanahnya maka nikahkalah dia, sebab jika kalian tidak melakukannya maka sungguh akan terjadi fitnah dan kerusakan yang besar”. HR. Turmudzi.
            Dan janganlah dia menjadikan harta sebagai obsesinya tertingginya, harta adalah perbandaharaan yang akan hilang, barang yang menghalangi dan pinjaman yang mesti dikembalikan, tidak ada yang tersisa kecuali amal yang baik dan akhlak mulia dan luhur, citra yang baik. Dan berikanlah peringatan sebab peringatan itu akan memberikan manfaat bagi orang yang beriman.
قال الله تعالى : ﴿ إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤدُّواْ الأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ النَّاسِ أَن تَحْكُمُواْ بِالْعَدْلِ إِنَّ اللّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِ إِنَّ اللّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا
"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat".   QS. Al-nisa’: 58.
Semoga Allah memberikan keberkahannya bagiku dan bagi kalian semua di dalam Al-Qur’an yang mulia, dan Allah memberikan manfaat bagiku dan bagi kalian dengan ayat-ayat  Allah Yang Maha Bijaksana yang tertera di dalamnya. Hanya inilah yang bisa aku katakan dan aku memohon ampunan bagi diriku dan bagi kalian serta seluruh kaum muslimin kepada Allah yang Maha Mulia dari segala dosa. Mohonlah ampun kepadaNya dan bertaubatlah kepada Allah, sebab Dia adalah Zat Yang Pengampun lagi Maha Penyayang.





Khutbah Kedua
Segala puji bagi Allah yang telah mewajibkan kepada para hambaNya untuk menunikan amanah dan mengharamkan bagi mereka berbuat makar dan berkhianat. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya, yang Maha Esa, dan tiada sekutu bagiNya, yaitu persaksian yang dengannya aku mengharap keselamatan pada hari kiamat, dan aku bersaksi kepada Muhammad hampa dan RasulNya, penutup risalah, semoga selawat dan salam tetap tercurahkan kepada beliau, keluaraga dan para shahabat yang adilnya.
Amma Ba’du,,,Wahai para hamba Allah…bertqwalah kepada Allah yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian, bertqwalah kepada Allah baik dalam kondisi tersembunyi atau terang-terangan, takutlah kepada Allah dalam menjalankan amanah, di mana langit dan bumi serta gunung-gunung enggan menerima amanah tersebut dan kalian sanggup menerima amanah tersebut. Tunaikanlah amanah yang berhubungan dengan hak-hak Allah dan hak-hak yang berhubungan dengan manusia. Menunanikan amanah yang berhubungan dengan hak-hak Allah terwujud dengan beribadah kepada Allah, ikhlas dalam menjalankan agama, mengikuti sunah Nabi shallallahu alaihi wa sallam, janganlah mempersekutukan Allah dan riya’ dalam amal perbuatan kalian.
Adapun bentuk menunaikan amanah dalam urusan yang berhubungan dengan hak-hak manusia adalah dengan bergaul manusia dengan cara menasehati mereka dan tulus dalam bergaul, tidak menipu, dusta, berkhianat dalam segala medah kehidupan. Hendaklah para pemangku tanggung jawab menunaikan apa-apa yang diwajibkan oleh Allah kepada mereka dengan mengamati keadaan rakyatnya, melihat apa-apa yang memberikan kemaslahatan bagi mereka. Kepada bapak-bapak yang mengemban tanggung jawab anak-anak mereka agar mereka memperhatikan segala perkara yang menjadi kemaslahatan bagi anak-anak mereka dan keluaraga mereka. Hendaklah para pejabat dalam urusan pendidikan menunaikan kewajiban mereka dalam urusan belajar mengajar, hendaklah mereka memperhatikan generasi muda dan memberikan mereka fasilitas yang mengarahkan mereka kepada kemaslahatan dan hendaklah menciptakan cara praktis dan singkat dalam menanamkan ilmu kepada mereka. Setiap orang muslim harus bersikap amanah dalam segala amal yang diserahkan kepada mereka dan hendaklah mereka menunaikan kewajiban mereka dengan cara yang sesuai dengan tuntutan.
Inilah yang dapat aku sampaikan, dan ucapakanlah shalawat dan salam kepada Nabi yang membawa kabar gembira dan pemberi peringatan, sebagaimana hal itu diperintahkan oleh Allah di dalam Al-Qur’an…