Bacaan Sholat Dhuha dan Doa Setelah Sholat Dhuha Serta Artinya

 Bacaan Sholat Dhuha dan Doa Setelah Sholat Dhuha Serta Artinya


Sholat Dhuha merupakan Shalat Sunnah yg dikerjakan minimal dua Raka’at dan bisa dikerjakan maksimal 12 Raka’at yg masing – masing dua Raka’atnya diakhiri dg satu salam.


Kemudian Waktu Sholat Dhuha sendiri bisa dikerjakan saat matahari sedang terbit atau tepatnya sekitar pukul 07.00 pagi sampai masuk waktu shalat Zhuhur lebih tepatnya kurang dari jam 12.00 siang sehingga jika anda ingin mengerjakan Sholat Dhuha ini ada baiknya sekitar jam 08.,00 – 10,00 pagi.


Keutamaan Sholat Dhuha sendiri ialah untuk memperlancarkan, melapangkan dan mempermudahkan suatu rezeki anda, Menghapus dosa – dosa anda, mendapatkan pahala sholat sunnah dan masih banyak lagi.


Tetapi Manfaat Sholat Dhuha yg paling besar ialah untuk mempermudahkan Rezeki anda karena menurut sabda Nabi Muhammad Saw yg berbunyi, ” Sholat Dhuha dapat mendatangkan suatu rezeki dan menolak kekafiran, dan tidak ada yg akan memelihara Sholat Dhuha melainkan orang2 yg bertaubat ”.


Adapun Cara Mengerjakan Sholat Dhuha sendiri dilakukan seperti mengerjakan Sholat pada umumnya yg diawali dg membaca Niat Shalat,

Membaca Surat Al Fatihah dan Suratan, Ruku, Itidal, Sujud dan Salam sehingga anda pasti sudah memahami Cara Mengerjakan Sholat Sunah Dhuha ini.



Tata caranya sama dengan sholat sunnah dua rakaat pada umumnya, yaitu:


 1. Niat

 2. Takbiratul ikram, lebih baik jika diikuti dengan doa iftitah

 3. Membaca surat Al Fatihah

 4. Membaca surat atau ayat Al Qur’an. Bisa surat Asy Syams atau lainnya.

 5. Ruku’ dengan tuma’ninah

 6. I’tidal dengan tuma’ninah

 7. Sujud dengan tuma’ninah

 8. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah

 9. Sujud kedua dengan tuma’ninah

10. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua

11. Membaca surat Al Fatihah

12. Membaca surat atau ayat Al Qur’an. Bisa surat Adh Dhuha atau lainnya.

13. Ruku’ dengan tuma’ninah

14. I’tidal dengan tuma’ninah

15. Sujud dengan tuma’ninah

16. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah

17. Sujud kedua dengan tuma’ninah

18. Tahiyat akhir dengan tuma’ninah

19. Salam


Bacaan sholat dhuha hampir sama dengan bacaan sholat sunat lainnya. Hanya bacaan niat

sholat, surat pendek yang dibaca serta doa setelah sholat yang agak berbeda.


Sementara bacaan dan gerakan sholat pada umumnya sama saja. Artikel ini akan membahas semua bacaan doa yang dibaca setelah/sesudah

selesai sholat sunnah dhuha lengkap dalam tulisan bahasa arab, latin dan terjemahannya/artinya sesuai sunnah.


Bacaan niat sholat dhuha



  اُصَلِّيْ سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ اْلقِبْلَةِ


 اَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى


Usholli sunnatad dhuhaa rok'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi

ta'aala.


Aku niat melakukan shalat sunat dhuha 2 rakaat, sambil menghadap qiblat,

saat ini, karena Allah ta'ala.


Surat pendek yang dibaca setelah membaca surat Al Fatihah adalah surat Asy Syamsi pada rakaat pertama dan surat Ad Dhuha pada rakaat ke dua (pendapat Imam Jalal Suyuthi dalam Hawsyil Khothiib). Pendapat lain yang juga sama kuatnya adalah membaca surat Al Kafirun pada rakaat pertama dan surat al Ikhlash pada rakaat ke dua (pendapat Ibnu Hajar dan Imam Ramli).


Para ulama sepakat menganjurkan untuk mengumpulkan dua pendapat tersebut dengan membaca surat Asy Syamsi pada rakaat pertama dan Al Kafirun pada rakaat kedua, pada 2 rakaat pertama. 


Selanjutnya pada 2 rakaat selanjutnya, membaca ad Dhuha pada rakaat pertama dan al Ikhlash

pada rakaat ke dua. Untuk rakaat-rakaat selanjutnya, membaca surat al Kafirun pada rakaat pertama dan al Ikhlash pada rakaat ke dua.


Doa setelah sholat dhuha


 

اَللّهُمَّ اِنَّ الضُّحَاءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَائُكَ

 

وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ


  قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللّهُمَّ اِنْ كَانَ


 رِزْقِى فِى السَّمَاءِ فَاَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى


  اْلاَرْضِ فَاَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسِّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ


 كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا


  فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَهَائِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ


 وَقُدْرَتِكَ اَتِنِى مَااَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ




ALLAAHUMMA INNADH DHUHAA-A DHUHAA-UKA, WAL BAHAA-A BAHAA-UKA, WAL

JAMAALA JAMAALUKA, WAL QUWWATA QUWWATUKA, WAL QUDRATA QUDRATUKA, WAL

'ISHMATA 'ISHMATUKA. ALLAAHUMA INKAANA RIZQII FIS SAMMA-I FA ANZILHU, WA

INKAANA FIL ARDHI FA-AKHRIJHU, WA INKAANA MU’ASSARAN FAYASSIRHU,

WAINKAANA HARAAMAN FATHAHHIRHU, WA INKAANA BA’IIDAN FA QARRIBHU, BIHAQQI

DUHAA-IKA WA BAHAA-IKA, WA JAMAALIKA WA QUWWATIKA WA QUDRATIKA, AATINII

MAA ATAITA ‘IBAADAKASH SHAALIHIIN.


“Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi, maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu,

kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh.”



“Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir Al-Juhani bahwa Rasulullah n bersabda, ‘Sesungguhnya Allah f berfirman, ‘Wahai anak Adam (manusia), cukupkan untuk-Ku di awal waktu siang (dhuha) dengan mengerjakan shalat empat rakaat, niscaya Aku cukupkan untukmu dengannya pada akhir harimu’.” (Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Abu Ya‘la)



*1. Waktu yang Sangat Penting*

“Demi matahari dan sinarnya pada pagi hari, demi bulan apabila mengiringinya, demi siang yang menampakkannya, demi malam apabila

menutupinya, demi langit serta membinanya, demi bumi serta penghamparannya, demi jiwa serta penyempurnaannya, maka Dia mengilhamkan kepadanya kejahatan dan ketakwaannya, sungguh beruntung orang yang menyucikannya, dan sungguh rugi orang yang mengotorinya”(QS. As-Syams:1-10).


Istilah dhuha dapat ditemukan pada beberapa tempat dalam Al-Qur'an. Kita dapat menemukan istilah dhuha kurang lebih pada tujuh tempat.


Di satu tempat (QS Thaha [20]:59; AI-'Araf [7]:98; An-Nazi'at [79]:46), kata dhuha diartikan sebagai "pagi hari" atau sebagai "panas sinar matahari" di tempat lainnya (QS Thaha [20:119]). Istilah dhuha juga bisa mencakup kedua makna itu sehingga diartikan "sinar matahari di pagi hari" (QS

As-Syams [91]:1).


Pada tempat lain (QS An-Nazi'at [79]:29), kata dhuha diartikan sebagai Siang yang terang. Namun, makna dhuha ini barangkali tidak merujuk pada keadaan terangnya siang di tengah hari yaitu waktu dzuhur.


Pada pembukaan surah AdDhuha, Allah berfirman, ”Demi waktu dhuha.” Imam

Arrazi menerangkan bahwa Allah SWT setiap bersumpah dengan sesuatu, itu menunjukkan hal yang agung dan besar manfaatnya. Bila Allah bersumpah dengan waktu dhuha, berarti waktu dhuha adalah waktu yang sangat penting.


*2. Wasiat Khusus dari Rasulullah*

“Shalat Dhuha adalah wasiat khusus dari Nabi ` kepada Abu Hurairah dan kepada seluruh umat beliau secara umum.” (Imam Thabari)


“Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa ia berkata, ‘Kekasihku (Rasulullah) memberikan pesan (wasiat) kepadaku dengan tiga hal yang

tidak pernah aku tinggalkan hingga aku meninggal nanti. Yaitu puasa tiga hari setiap bulan, shalat Dhuha, dan tidur dalam keadaan sudah mengerjakan shalat witir’.” (HR. Bukhari)


Jelas dari hadits tersebut, bahwasanya Rasulullah mewasiatkan umatnya untuk sebisa mungkin merutinkan shalat Dhuha!


*3. Shalat Dhuha Bernilai Sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia*

 “Diriwayatkan dari Buraidah a bahwa ia berkata: Aku telah mendengar Rasulullah bersabda, ‘Pada diri manusia terdapat tiga ratus enam puluh

tiga ruas. Ia memiliki kewajiban bersedekah atas setiap ruas tersebut.’ Para sahabat bertanya, ‘Siapakah yang mampu melakukan hal itu, wahai

Rasulullah?’ Beliau bersabda, ‘Ludah di dalam masjid yang ia timbun (dibersihkan) atau sesuatu (penghalang) yang ia singkirkan dari jalanan

(bisa mewakili kewajiban sedekah). Jika engkau belum mampu, dua rakaat shalat Dhuha sudah memadai untuk mewakili kewajibanmu bersedekah’.”


Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi Muhammad saw bersabda: “Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap

tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah)

adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala,” (HR Muslim).


 

*4. Ghanimah (keuntungan) yang besar*

Dari Abdullah bin `Amr bin `Ash radhiyallahu `anhuma, ia berkata:


Rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang.


Nabi saw berkata: “Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!”.


Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya).


Lalu Rasulullah saw berkata; “Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya?”


Mereka menjawab; “Ya!”


Rasul SAW berkata lagi: “Barangsiapa yang berwudhu’, kemudian masuk ke dalam masjid untuk melakukan shalat Dhuha, dia lah yang paling dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat

kembalinya,” (Shahih al-Targhib: 666)


*5. Dibangunkan Sebuah rumah di surga*

Bagi yang rajin mengerjakan shalat Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muahammad saw: “Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan

empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga,” (Shahih al-Jami`: 634)


Diriwayatkan dari Anas secara marfu‘, “Barangsiapa mengerjakan shalat Dhuha sebanyak dua belas rakaat, maka Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di dalam surga.”


Nabi Muhammad saw bersabda,”Di dalam surga terdapat pintu yang bernama bab al dhuha (pintu dhuha) dan pada hari kiamat nanti ada  yang memanggil,’dimana orang yang senantiasa mengerjakan shalat dhuha?’inilah pintu kamu, masuklah dengan kasih sayang (rahmat) Allah”.



*6. Shalat Dhuha di Awal Pagi, Ganjaran Langsung di Sore Hari*

Dari Abu Darda’ ra, ia berkata bahwa Rasulullah SAW berkata: Allah ta`ala berkata: “Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari

awal hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya” (Shahih al-Jami: 4339).


“Diriwayatkan dari Nu‘aim bin Hammar a bahwa ia berkata: Aku telah mendengar Rasulullah bersabda, ‘Allah berfirman, ‘Wahai anak Adam,

janganlah kamu merasa lemah (kehilangan kesempatan) untuk beribadah kepada-Ku dengan cara mengerjakan shalat empat rakaat di awal waktu siangmu, niscaya akan Aku cukupkan untukmu di akhir harimu’.” (HR. Abu Dawud)


*7. Pahala Umrah*

Dari Abu Umamah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barang siapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan `umrah…” (Shahih al-Targhib: 673).


*8. Ampunan Dosa*

“Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan,” (HR Tirmidzi).


DOA KEUTAMAAN DHUHA

Yang pertama adalah manfaat kesehatan, shalat Dhuha sangat tidak hanya  bermanfaat hanya untuk spiritual tetapi juga untuk kesehatan. Mengapa itu terjadi? Hal ini karena dalam shalat Dhuha ada beberapa gerakan yang harus dilakukan, sehingga shalat Dhuha juga dapat digunakan sebagai salah satu kegiatan sepanjang tahun.


1. Olahraga tanpa disadari

Penjelasan itu sendiri berdoa Dhuha dilakukan saat masih pagi sekitar 08:00 untuk sholat dhuhur , dan jam - jam adalah waktu yang sangat baik untuk berolahraga, sehingga berdoa Dhuha sebesar latihan karena nantinya dapat digunakan untuk menjaga tulang dan otot karena kesehatan masing-masing bergerak bersama, mulai dari tangan, siku di lutut dan kakinya.


Gerakan shalat manfaat benar-benar dapat memberikan efeknlatihan tanpa menyadarinya.


2. aliran darah

Shalat Dhuha, tetapi juga membantu meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh manusia karena semua gerakan shalat Dhuha sangat lengkap.


Mengangkat berbagai kedua tangan,

membungkuk ketika gerakan busur, kemudian juga gerakan penyisihan di mana kepala lebih kecil dari tubuh dan darah juga mengalir ke kepala dan kemudian, ketika aliran darah

dinormalkan lagi duduk.


3. Menormalkan Hormon Produksi

Hal ini juga sangat berguna untuk menormalkan produksi hormon dalam tubuh. Jadi shalat Dhuha adalah benar-benar cara yang sangat berguna dan efektif untuk menjaga kesehatan tubuh, baik untuk bagian tubuh, organ sampai beberapa cairan dan juga hormon dalam tubuh.


4. Penciptaan lebih tenang hidup

Selain bermanfaat untuk menjaga kesehatan, karena beberapa gerakan yang sangat mempengaruhi kondisi tubuh, shalat Dhuha juga sangat berguna untuk menjaga semangat, yang kemudian akan menjadi lebih tenang hidup,

terutama jika tawaran itu terbuka dan mudah dalam mendapatkan dukungan.


5. Hilangkan Stres

Juga shalat Dhuha atau shalat lainnya akan membantu umat Islam untuk bisa mendapatkan ketenangan pikiran untuk menghindari stres. Stres itu sendiri adalah sesuatu yang sangat mengganggu dan dapat menimbulkan risiko berbagai penyakit.


Wudhu awal benar-benar mampu membuat pikiran dan pikiran menjadi tenang, tetapi ketika dikombinasikan dengan shalat Dhuha secara alami akan jauh lebih tenang. Jadi, menurut kebanyakan orang, berdoa Dhuha Anda akan mendapatkan ketenangan dan rezeki tanpa masalah, sehingga beberapa Muslim melakukan / menjalankan sholat dhuha setiap hari.



6. Wajah Bersih

Selain beberapa manfaat di atas, shalat Dhuha juga sangat bermanfaat untuk kecantikan yang saat ini wajah berwudhu akan dicuci dengan air

murni sehingga kulit akan selalu tetap bersih. Kemudian melakukan wudhu dan juga waktu untuk mencuci wajah Anda dengan kursus yang tepat akan membentang kulit sehingga tidak mudah rusak dan memberikan manfaat begitu muda.


7. Wajah Berseri

Juga, menjalankan shalat dhuha dan doa 5 kali tentu keindahan alam akan bersinar dengan sendirinya sehingga setelah wudhu dan doa biasanya wajah seseorang akan terlihat lebih bercahaya. Terseut dan juga memiliki banyak untuk membuktikan.


Manfaat shalat Dhuha untuk sukses Selain berusaha, berdoa juga merupakan cara untuk mendapatkan kesuksesan bagi semua orang, bagi umat Islam untuk berdoa sendiri adalah dengan

menjalankan shalat, termasuk shalat Dhuha.


8. Buka Pintau Rezeki

Pada dasarnya shalat Dhuha sangat bermanfaat untuk membuka pintu untuk dukungan mereka, dan tidak hanya itu, juga akan membantu dalam mencapai kesuksesan.


Tetapi keberhasilan tidak dapat dicapai hanya melalui doa, tanpa usaha, oleh karena itu, untuk menjadi lebih seimbang dan juga berkat, segala sesuatu harus dilakukan adalah untuk mencoba dan ditopang oleh doa, satu menjalankan shalat dhuha. Jadi itu bagian dari apa yang perlu diketahui semua umat Islam tentang manfaat shalat Dhuha.


Demikian informasi mengenai *Doa, Tata Cara, Waktu , Niat Dan Keutamaan Sholat Dhuha*. Semoga dapat bermanfaat untuk anda baik itu Doa, Tata Cara, Waktu , Niat Dan Keutamaan Sholat Dhuha.

Langkah-Langkah Untuk Bisa Membaca Kitab Arab Gundul

 Langkah-Langkah Untuk Bisa Membaca

Kitab Arab Gundul


      Allahumma yassir wa a’in. Membaca kitab arab gundul tulisan arab tanpa harakat atau disebut juga kitab kuning adalah sebuah kemampuan yang seharusnya dimiliki oleh setiap penimba ilmu syar’i …


Allahumma yassir wa a’in.


Membaca kitab arab gundul [tulisan arab tanpa harakat] atau disebut juga kitab kuning adalah sebuah kemampuan yang seharusnya dimiliki oleh setiap penimba ilmu syar’i dan para calon da’i. Kemampuan membaca kitab gundul akan sangat membantu setiap muslim dan muslimah dalam memahami dalil Al-Kitab maupun As-Sunnah.


Ilmu yang menopang kemampuan ini adalah nahwu dan sharaf. Ilmu nahwu adalah ilmu kaidah bahasa arab yang membahas tentang keadaan akhir kata di dalam kalimat dan perubahan yang terjadi padanya. Adapun ilmu sharaf adalah ilmu kaidah bahasa arab yang membahas pembentukan kata sebelum

disusun ke dalam kalimat.


Kedua ilmu ini sangat penting untuk dipelajari. Dengan memahami ilmu nahwu seorang akan bisa membedakan antara pelaku [fa’il] dan objek

[maf’ul bih].


Dengan memahami ilmu nahwu seorang akan mengenali keadaan akhir dari suatu kata; apakah ia bisa berubah akhirannya ataukah tetap. Dengan ilmu nahwu pula seorang akan bisa membaca akhir kata dengan benar; apakah ia harus dibaca dhammah, fat-hah, atau kasrah

misalnya.


Ilmu sharaf juga tidak kalah pentingnya. Karena dengan memahami sharaf kita bisa mengetahui asal suatu kata dan pola-pola perubahannya. Suatu kata kerja bisa diubah menjadi kata benda. Suatu kata kerja aktif bisa diubah menjadi kata kerja pasif. Bagaimana cara membentuk kata perintah, dan lain sebagainya. Semua ini bisa dipelajari dalam ilmu sharaf atau disebut juga ilmu tashrif.


Meskipun demikian kedua ilmu ini juga belum cukup untuk menjadi ‘senjata yang ampuh’ untuk menaklukkan kitab-kitab gundul. Sebab di samping nahwu dan sharaf, seorang penimba ilmu juga harus memiliki kosakatamufradat yang cukup untuk bisa berlatih membaca kitab. Namun, hal ini bukanlah masalah yang harus ditakuti.


Betapa banyak orang yang tadinya tidak mengenal bahasa arab sama sekali dan tidak menghafal mufradat secara rutin dan terprogram namun berhasil meng-gondrongi [baca: mengharokati] tulisan arab gundul dan bahkan mampu menerjemahkannya. Tentu saja ini semua terwujud berkat taufik dan pertolongan Allah semata.


Selain itu, ada satu hal yang perlu untuk ditekankan di sini; bahwa kemampuan baca kitab ini tidak akan berarti apabila tidak digunakan

dalam rangka mencapai tujuan yang benar, yaitu untuk memahami Al-Kitab dan As-Sunnah. Oleh sebab itu sangat disarankan bagi para pemula untuk mencari majelis-majelis ilmu yang membahas kitab para ulama salaf.


Dengan demikian dia akan terbiasa mendengar penjelasan, ungkapan, dan istilah para ulama; terlebih lagi dalam masalah aqidah dan tauhid yang itu merupakan perkara paling fundamental di dalam agama Islam.


        Luruskan Niat


Dalam sebuah hadits yang sangat populer, dari ‘Umar bin al-Khaththab radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya amal-amal itu dinilai dengan niatnya.


Dan setiap orang [yang beramal] akan dibalas selaras dengan apa yang dia niatkan. Barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya kepada dunia yang ingin dia raih atau wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya kepada apa yang dia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim).


Hadits ini adalah hadits yang sangat agung. Sebab di dalam hadits ini dipancangkan salah satu pondasi amalan; yaitu keikhlasan. Amal tidak akan diterima tanpanya. Amal apapun; apakah itu sholat, puasa, zakat, haji, demikian pula tholabul ‘ilmimenuntut ilmu syar’i.


Semuanya membutuhkan niat yang benar. Oleh sebab itu, sebagian ulama hadits mengawali karya mereka dengan hadits ini. Seperti Imam

Bukhari rahimahullah dalam kitabnya Sahih Al-Bukhari, demikian pula Imam Abdul Ghani Al-Maqdisi rahimahullah dalam kitabnya ‘Umdatul Ahkam, dan Imam An-Nawawi rahimahullah dalam kitabnya Riyadhus

Shalihin.



        Tumbuhkan Semangat


Mempelajari ilmu bahasa arab adalah bagian dari ibadah dan termasuk ajaran agama. Karena memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah adalah kewajiban; sementara kita tidak akan bisa memahami keduanya dengan baik kecuali

dengan bahasa arab, maka mempelajari ilmu bahasa arab menjadi sebuah kewajiban yang sangat mulia.


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya niscaya akan dipahamkan dalam urusan

agama.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Mu’awiyah radhiyallahu’anhu)


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menegaskan, “Barangsiapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka mencari ilmu

[agama] maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga” (HR. Muslim)



        Cita-Cita Tinggi


Mempelajari bahasa arab bukanlah kebutuhan yang bersifat pribadi semata, bahkan ini adalah kebutuhan umat Islam dan umat manusia. Karena dengan memahami bahasa arab dan menggunakannya untuk memahami Al-Kitab dan

As-Sunnah seorang muslim akan bisa mengajak manusia ke jalan Allah di atas landasan ilmubashirah.


Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Katakanlah: Inilah jalanku. Aku mengajak [kalian] kepada [agama] Allah di atas bashirahilmu. Inilah jalanku dan jalan orang-orang yang mengikutiku. Dan maha suci Allah, aku bukan termasuk golongan orang-orang musyrik.” (QS. Yusuf: 108)


Ayat ini menunjukkan bahwa pengikut sejati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang berdakwah kepada Islamtauhid di

atas ilmu. Bukan berdakwah di atas kebodohan. Bukan berdakwah dengan semangat belaka tanpa modal ilmu.


Ia berdakwah dengan ikhlas; mengajak manusia untuk menghamba kepada Allah saja, bukan menghamba kepada kepentingan dunia, kepentingan kelompok atau individu tertentu.


        Mengatur Waktu


Waktu adalah nikmat yang sering dilalaikan. Banyak orang yang gagal dan binasa gara-gara tidak pandai memanfaatkan waktu. Kesempatan yang Allah berikan kepada seorang hamba di alam dunia ini semestinya digunakan

sebaik-baiknya. Sebab hidup di dunia hanya sekali. Setelah itu akan ada kematian dan hari kebangkitan serta pembalasan amal.


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dua buah kenikmatan yang banyak orang tertipu karenanya; yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu’anhuma)


Allah ta’ala bahkan telah mengingatkan (yang artinya), “Demi waktu. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang yang beriman, beramal salih, saling menasihati dalam kebenaran, dan saling menasihati dalam menetapi kesabaran.” (QS. Al-’Ashr: 1-3)


Surat yang ringkas ini menggambarkan kepada kita bahwa kerugian di alam dunia ini dialami oleh orang yang tidak membekali dirinya dengan

keimanan, amal salih, dakwah, dan kesabaran. Orang yang tenggelam dalam kekafiran, syirik, kemaksiatan, kebid’ahan, dan hawa nafsu adalah

barisan orang-orang yang merugi.


Oleh karenanya, seorang penuntut ilmu yang berusaha untuk memahami bahasa kitab sucinya untuk memanfaatkan waktu dan kesempatan yang Allah berikan kepadanya sebaik-baiknya.


Mungkin anda punya waktu luang satu jam atau setengah jam setiap harinya yang bisa anda gunakan untuk membaca pelajaran dan mengulang-ulang materi yang telah diberikan.

Sungguh itu adalah amalan yang sangat berharga bagi anda.


        Fokus Terhadap Pelajaran dan Belajar Secara Bertahap


Terkadang dijumpai sebagian orang yang telah lama mengikuti pengajian dan bahkan sempat belajar bahasa arab berkali-kali akan tetapi masih

saja belum bisa membaca kitab. Diantara sebab utama yang banyak terjadi di lapangan adalah dikarenakan tidak fokusnya mereka dalam belajar.


Mereka bersemangat akan tetapi tidak mengerti bagaimana menyalurkan semangatnya. Sehingga mereka aktif pengajian kesana kemari namun ilmu bahasa arab dan kemampuan baca kitabnya tidak kunjung bertambah.


Tentu saja, yang kita maksudkan di sini adalah orang-orang yang masih memiliki kemampuan untuk belajar. Bukan orang yang sudah pikun yang sering lupa atau orang gila yang tidak sadar apa yang dia ucapkan atau lakukan.


Sebab mereka adalah para pemuda dan belum memasuki jenjang lansia. Tidak jarang pula kita dapati mereka adalah orang yang aktif

mengurus kajian dan menggerakkan berbagai kegiatan islam dan dakwah.


Ini merupakan fenomena memprihatinkan. Terlebih lagi jika kita cermati berbagai kasus berbau fanatisme golongan; tidak sedikit diantaranya yang dipicu oleh orang-orang yang tidak paham tentang ilmu-ilmu Islam yang

mendasar, dan juga tidak paham bahasa arab. Mereka ikut andil dalam pergolakan dan perseteruan yang seolah tak berkesudahan.


Semata-mata karena sosok [baca: ustadz atau da’i] yang mereka ikuti berlainan. Padahal, ulamanya sama, kitabnya sama, dan aqidahnya pun sama. Mereka ingin menyelesaikan pertikaian dengan kebodohan dan semangat berapi-api yang tidak bisa membedakan antara berjihad dengan lisan dan berbuat jahat dengan ucapan.


Padahal, sebagaimana telah diungkapkan oleh Imam  Bukhari rahimahullah dalam Sahihnya, ketika beliau menukil sebagian ucapan ulama salaf tentang makna istilah rabbani. Beliau berkata, “Rabbani adalah orang yang membina manusia dengan ilmu-ilmu yang kecildasar sebelum ilmu-ilmu yang besar.” Lantas, apakah kenyataan yang kita saksikan sama seperti apa yang digambarkan di dalam riwayat ini?


Para penimba ilmu yang dirahmati Allah, agama kita yang mulia ini sangat menghargai kehormatan para ulama. Seperti yang digambarkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah di mukadimahnya dalam kitab Ar-Radd ‘ala Al-Jahmiyah; bahwa para ulama lah yang ‘menghidupkan’ orang-orang yang telah mati [hatinya] dengan Kitabullah, mereka lah yang mengajak orang sesat kepada hidayah, mereka lah yang memberikan pencerahan kepada

mereka yang buta [mata hatinya] dengan cahaya [ilmu] dari Allah.


Mereka lah yang membersihkan Kitabullah dari ta’wilpenyelewengan orang-orang jahil, kedustaan para pembohong, dan menyingkirkan tahrif penyimpangan orang-orang ekstrim.


Salah satu bentuk pemuliaan kita terhadap ilmu yang mereka bawa adalah dengan fokus dalam belajar dan bertahap dalam mempelajarinya.

Sebagaimana yang dilakukan oleh para sahabat radhiyallahu’anhum.


Mereka mempelajari sepuluh ayat al-Qur’an dan berusaha memahami ilmu, keimanan dan amal yang terdapat di dalamnya. Sehingga hidup mereka penuh dengan keberkahan. Ucapan dan amalan mereka pun menjadi teladan bagi

generasi yang datang sesudahnya. Padahal, sebelumnya mereka terbenam dalam kejahiliyahan dan keburukan. Kemudian dengan Islam lah mereka dimuliakan.


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah akan mengangkat dengan Kitab ini sebagian orang dan akan merendahkan sebagian yang lain dengannya pula.” (HR. Muslim dari ‘Umar bin al-Khaththab radhiyallahu’anhu)


        Bacalah al-Qur’an!


Sebagaimana sudah ditegaskan di awal, bahwa tujuan belajar membaca kitab gundul adalah untuk memahami al-Kitab dan as-Sunnah. Oleh sebab itu sangat tidak pantas bagi seorang penuntut ilmu -yang mengharapkan kedekatan diri di sisi Rabbnya- untuk kemudian mengosongkan hari-harinya dari kegiatan membaca al-Qur’an dan men-tadabburinya.


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya.”

(HR. Bukhari dari ‘Utsman bin ‘Affanradhiyallahu’anhu)


Membaca al-Qur’an adalah termasuk dzikir kepada Allah. Sementara dzikir

kepada Allah akan menambah keimanan dan sebab datangnya pertolongan,

hidayah dan keselamatan.


Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Hanyalah orang-orang beriman itu adalah yang apabila disebut nama Allah maka bergetarlah hati mereka.


Dan apabila dibacakan kepada mereka   ayat-ayat-Nya bertambahlah keimanan mereka. Dan mereka hanya bertawakal kepada Rabb mereka.” (QS. Al-Anfaal: 2)


Allah ta’ala juga berfirman (yang artinya), “Barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku maka dia tidak akan sesat dan tidak pula celaka.”

(QS. Thaha: 123)


        Bacalah Hadits!


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam -sebagaimana kita yakini- adalah manusia yang menyampaikan wahyu Allah kepada kita. Beliau lah sebaik-baik manusia yang memahami tafsir al-Qur’an dan hukum-hukum Allah. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Barangsiapa yang

menaati rasul, sesungguhnya dia telah menaati Allah.” (QS. An-Nisaa’: 80)


Oleh sebab itu para ulama menerangkan, bahwa makna keimanan beliau sebagai rasul adalah; membenarkan beritanya, melaksanakan perintahnya, menjauhi larangannya, beribadah dengan tata-cara yang diajarkannya, dan

berhukum dengan hukum-hukumnya.


Dengan demikian sudah semestinya seorang penuntut ilmu untuk meluangkan waktu membaca sabda-sabda manusia terbaik sepanjang masa. Menelaah lembaran-lembaran nasehat dan pelajaran yang beliau wariskan kepada kita

umatnya.


Bagaimana mungkin seorang penuntut ilmu -yang berusaha untuk memahami Kalam Rabbnya- kemudian berpaling dari memetik hikmah dan faidah dari hadits-hadits Nabi akhir zaman yang membawa rahmat bagi segenap alam? Semoga salawat dan salam tercurah kepadanya, para sahabat, dan segenap pengikut setia mereka.



        Koleksi Kitab Ulama


Penimba ilmu al-Kitab dan as-Sunnah sangat memerlukan keterangan dari para ulama. Apakah ulama tafsir, hadits maupun fiqih. Terlebih lagi

dalam masalah aqidah atau tauhid. Karena itulah mengumpulkan karya-karya mereka dalam bentuk kitab atau file di dalam komputer adalah metode yang sangat tepat dan bermanfaat. Sehingga sewaktu-waktu kita butuhkan,

dengan mudah kita akan bisa menemukan apa yang kita inginkan.


Kitab para ulama tentu sangat banyak jumlahnya. Terkadang satu judul kitab saja sudah kita temukan berjilid-jilid dan tiap jilidnya terdiri

dari beratus-ratus halaman. Oleh sebab itu seorang penimba ilmu harus mengenal berbagai tipe kitab para ulama. Ada diantara kitab ulama itu yang ditulis berdasarkan susunan ayat sehingga jadilah ia kitab tafsir.


Ada diantara kitab ulama yang disusun berdasarkan susunan hadits sehingga jadilah ia kitab syarah hadits. Ada pula kitab ulama yang

khusus membahas bidang ilmu tertentu semacam aqidah, tauhid, fikih, adab, akhlak, siroh, dan lain sebagainya.


Untuk bisa mengetahui tingkatan buku atau kitab ulama seorang penuntut ilmu mesti mencari keterangan buku-buku apakah yang semestinya dibaca bagi pemula dan buku-buku apa yang sifatnya sebagai rujukan dan buku-buku apa yang memang ditulis bagi yang ilmunya sudah mapan dan mendalam. Diantara kitab yang bisa dibaca dalam hal ini misalnya Kitab al-’Ilmi karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al

’Utsaimin rahimahullah atau Ma’alim fi Thariq Thalab al-’Ilmi karya Syaikh Abdul ‘Aziz As Sad-han hafizhahullah.


        Kitab Matan dan Kitab Syarah


Diantara istilah yang perlu diketahui oleh para penimba ilmu adalah matan dan syarah. Matan adalah teks asli tanpa uraian penjelasan. Sepeti

misalnya matan Shahih Bukhari, matan Shahih Muslim, matan ‘Umdatul Ahkam, matan Hadits Al Arba’in An Nawawiyyah, matan Kitab At

Tauhid, dsb. Adapun yang dimaksud dengan syarah adalah penjelasan terhadap matan-matan tersebut.


Sehingga bisa kita temukan kitab-kitab yang berisi syarah terhadap Sahih Bukhari, Sahih Muslim, ‘Umdatul Ahkam, Hadits Al Arba’in An Nawawiyyah, ataupun Kitab At Tauhid.


Kitab syarah ini pun beraneka ragam. Ada diantara kitab syarah ini yang ringkas, dan biasa disebut dengan istilah ta’liqkomentar atau

hasyiyahcatatan pinggir. Misalnya ta’liq terhadap Matan al-’Aqidah ath-Thahawiyah oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah dan kitab Hasyiyah Tsalatsatul Ushul karya

Syaikh Abdurrahman bin Qasim rahimahullah.


Ada lagi yang berupa uraian panjang lebar, dan inilah yang sering disebut dengan istilah syarah. Semacam kitab syarah Sahih al-Bukhari

yang berjudul Fat-hul Bari karya Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-’Asqalani rahimahullah atau kitab syarah ‘Umdatul Ahkam yang berjudul Taisir al-’Allam karya Syaikh Abdullah Al-Bassam rahimahullah.   



        Koleksi Audio Ceramah Ulama


Tidaklah samar bagi kita di masa sekarang ini pesatnya kemajuan teknologi informasi. Diantaranya adalah berupa kemudahan untuk

mendapatkan rekaman kajian dan ceramahmuhadharah para ulama dari berbagai negeri, baik yang disediakan di website mereka atau website dakwah lainnya.


Mendengarkan ceramah mereka -yang notabene berbahasa arab- tentu akan sangat membantu kita dalam memperkaya kosakata dan

membiasakan diri mendengar keterangan berbahasa arab dari para ulama.


Hal ini akan sangat efektif apabila kita juga telah memiliki kitab atau materi yang dibahas dalam kajian atau ceramah mereka. Tidak jarang juga

ceramah mereka yang telah ditranskrip atau dibukukan dalam bentuk tulisan.


Hal ini sangat membantu para penimba ilmu pemula yang belum terbiasa menyimak penjelasan berbahasa arab, sebab mereka bisa

membandingkan suara yang didengarkan dengan hasil transkrip yang dibaca.


Apabila kita cermati, sebagian ulama lebih banyak menyampaikan ceramah dari pada menulis kitab. Meskipun demikian ternyata kita dapati banyak kitab karya beliau. Bagaimana bisa demikian? Tentu saja ini adalah hasil buah pena murid-muridnya yang menuliskan ulang penjelasan guru mereka kemudian diterbitkan dalam bentuk kitab.


Salah satu contoh yang populer dalam hal ini adalah Syaikh Muhammad bin Shalih al-’Utsaimin rahimahullah. Banyak kitab beliau yang asalnya adalah pelajaran secara lisan yang kemudian dibukukan.


Contoh lain  adalah Syaikh Dr. Shalih bin

Fauzan al-Fauzan hafizhahullah dengan sejumlah kitab yang merupakan hasil transkrip dari pelajaran lisan yang beliau berikan.


Misalnya,

kitab al-Irsyad ila Shahih al-I’tiqad. Begitu pula kitab Durus fi,Syarhi Nawaqidhil Islam, I’anat al-Mustafid bi Syarh Kitab at-Tauhid,

dsb.


Contoh lainnya juga yang bisa diperoleh

transkrip ceramah-ceramahnya di internet- adalah Syaikh Dr. Shalih bin Sa’ad as-Suhaimi hafizhahullah.


Diantara pembahasan sangat bermanfaat

-dalam bab keimanan- yang beliau sampaikan adalah kajian kitab at-Taudhih wal Bayan li Syajarat al-Iman karya Syaikh Abdurrahman bin

Nashir as-Sa’di rahimahullah; penulis kitab tafsir Taisir al-Karim ar-Rahman.


Dan diantara pembahasan paling berharga lainnya yang dibawakan oleh Syaikh Shalih as-Suhaimi adalah kajian kitab Taisir al-Karim ar-Rahman karya Syaikh as-Sa’di yang juga bisa didownload di internet.


Namun, ada satu hal lagi yang kita perlu kuasai, yaitu dasar-dasar ilmu fiqih, agar teks di atas yang sudah bisa kita terjemahkan benar-benar kita pahami maknanya.


Misal, apa yang dimaksud dengan kata القراءة (al-qiraah) di atas, terjemah bahasa Indonesianya adalah ‘bacaan’, namun apa yang dimaksud dengan bacaan tersebut. Nah, dengan memahami fiqih shalat, kita akan mengerti maksud ‘bacaan’ di atas adalah bacaan surah setelah surah al-Fatihah.


*50 Doa Pagar Diri*

  *50 Doa Pagar Diri*


*1.DOA TERHINDAR DARI BERBAGAI KEBURUKAN*


Allahumma innii a’udzubika minalhammi walhuzni wal’ajzi walkasali

walbukhli waljunbi wa dhola’idaini wa gholabatirrijali


“Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari (hal yang)

menyedihkan dan menyusahkan, lemah dan malas, bakhil dan penakut,

lilitan hutang dan penindasan orang.”


*2.MINTA PERLINDUNGAN SIKSA DAN FITNAH*


“Allâhumma innî a’ûdzu-bika min ‘adzâbi Jahannam, wa min ‘adzâbil-qabri,

wa min fitnatil-mahyâ wal-mamâti, wa min syarri fitnatil-masîhid-Dajjâl”.


Artinya:

“Ya Allâh, sesungguhnya aku berlindung pada-Mu dari siksa Neraka

Jahannam, dan dari siksa kubur, dan dari fitnahnya kehidupan dan

kematian, dan dari buruknya fitnahnya Masih Dajjal”.


*3.MINTA PERLINDUNGAN COBAAN DUNIA *


“Allâhumma innî a’ûdzu-bika min jahdil-balâ-i, wa darakisy-syaqâ-i, wa

sû-il-qadhâ-i, wa syamâtatil-a’dâ-i”.


Artinya:

“Ya Allâh, sesungguhnya aku berlindung pada-Mu dari beratnya cobaan, dan

dari bertemu kecelakaan, dan dari buruknya qadha (taqdir), dan dari

gembiranya musuh”.


*4.MINTA PERLINDUNGAN DARI KELEMAHAN BATIN *


“Allâhumma innî a’ûdzu-bika minal-hammi, wal-hazani, wal-‘ajzi,

wal-kasali, wal-jubni, wal-bukhli, wa dhala-‘id-daini, wa ghalabatir-Rijâli”


Artinya:

“Ya Allâh, sesungguhnya aku berlindung pada-Mu dari kesusahan dan

kesedihan,dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat pengecut dan

kebakhilan, dari keberatan hutang dan dikalahkan (dipaksa) orang”.


*5. MINTA PERLINDUNGAN DARI KELALAIAN :*


“Allâhumma innî a’ûdzu-bika min qalbil-lâ yakhsya’, wa du’â-il-lâ

yusma’, wa min nafsil-lâ tasyba’, wa min ‘îlmil-lâ yanfa’ . A’ûdzu-bika

min hâ-ulâ-il-arba’ “.


Artinya:

“Ya Allâh, sesungguhnya aku berlindung pada-Mu dari hati yang tidak

khusyu’, dan do’a yang tidak didengar, dan dari diri yang tidak kenyang,

dan dari ilmu yang tidak bermanfa’at. Aku berlindung pada-Mu dari 4

(Empat) perkara itu”.


*6.DOA PERLINDUNGAN DARI KEMUNAFIKAN, AKHLAQ BURUK DAN SEMPITNYA REZEKI :*


“Allâhumma innî a’ûdzu-bika minan-nifâqi, wa sû-il-akhlâqi, wa

dhaiqil-arzâqi”.


Artinya:

“Ya Allâh, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari sifat munafik, dan

dari akhlaq (perangai) yang buruk, dan dari sempitnya rezeki”.


*7. MINTA PERLINDUNGAN DARI SYIRIK YANG HALUS*

“Allâhumma innî a’ûdzu-bika an-usyrika bika syai-an a’lamu, wa

astaghfiruka limâ lâ a’lamu”.


Artinya:

“Ya Allâh, sesungguhnya aku berlindung pada-Mu jika aku menyekutukan-Mu

dengan sesuatu yang aku tahu. Dan aku minta ampun kepada-Mu terhadap

apa-apa yang aku tidak tahu”.


*8. DOA PERLINDUNGAN DARI GANGGUAN SYAITHAN*


“Rabbi a’ûdzu-bika min hamazâtisy-syayâthîn wa a’ûdzu-bika rabbi

an-yahdhurûn”


Artinya:

“Ya Rabbi, aku berlindung pada-Mu dari bisikan-bisikan syaithan, dan aku

berlindung pada-Mu dari kedatangan mereka kepadaku”.

(Surah Al-Mu’minûn (23) : 97 & 98)


*9.MINTA PERLINDUNGAN DARI FITNAHNYA KAYA DAN FITNAHNYA FAQIR ( MISKIN)*


“Allâhumma innî a’ûdzu-bika min fitnatil-ghinâ wa a’ûdzu-bika min

fitnatil-faqr, wa a’ûdzu-bika min an uradda ilâ ardzalil-‘ûmuri, wa

a’ûdzu-bika min fitnatid-dun-yâ wa ‘adzâbil-qabri”.


Artinya:

“Ya Allâh, sesungguhnya aku berlindung pada-Mu dari fitnahnya kaya, dan

aku berlindung pada-Mu dari fitnahnya faqir, dan aku berlindung pada-Mu

daripada jika aku dikembalikan kelanjutnya umur, dan aku berlindung

pada-Mu dari fitnahnya dunia dan siksa kubur”.

(H.R. Bukhârî)


*10.DO’A PERLINDUNGAN DARI SYETAN.*


“ROBBI A’UDZUBIKA MIN HAMAZAATI SYAYAATHIINI WA A’UDZUBIKA ROBBI AN

YAHDDHURUN.”


Artinya:

“Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan syaitan.

(97) Dan aku berlindung [pula] kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan

mereka kepadaku.” (98)

(QS. Al mu’minuun 97-98)


*11.DOA MOHON PERLINDUNGAN DARI SIKAP MURTAD*


“Allaahumma innaa na’uudzubika an narji’a ‘alaa a’qaabinaa au nuftana

‘an diininaa”


Arti nya:

“Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari masalah yang

dapat mengembalikan kami ke masa lalu atau dapat mengacaukan kami. (HR

Al-Bukhari, Muslim, dan Al-Thabarani)”


*12.PERLINDUNGAN DIRI DAN RUMAH DARI SIHIR DAN GANGGUAN JIN*

Membaca surat Al Ikhlas, Al Falaq, dan Surat An Naas


Dalil:

Dari Abdullah bin Khubaib t, Rasulullah r bersabda,

“Ucapkanlah !” Mereka (para shahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, apa

yang mesti kami ucapkan ?”

Nabi r bersabda, “Qul huwallaahu ahad (Surat al Ikhlas), surat An Naas,

dan al Falaq sebanyak tiga kali di kala pagi dan malam hari, itu cukup

bagimu sebagai pelindung dari segala sesuatu.” [HR Tirmidzi no 2499(kt)]


*13.DOA PERLINDUNGAN PAGI DAN PETANG*


[Bismillaahil ladzii laa yadzurru ma’asmihi syai-un fil ardhi wa laa fis

samaa-i wahuwas samii’ul ‘aliim.]


“Dengan nama Allah, tidak ada yang membahayakan bersama namaNya sesuatu

pun yang ada di bumi dan di langit, Dia Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.”

Dalil:


Dari Utsman bin Affan t, Rasulullah r bersabda,

“Barangsiapa di antara hambaNya yang mengucapkan di pagi hari atau

petang: (artinya: Dengan nama Allah, tidak ada yang membahayakan bersama

namaNya sesuatu pun yang ada di bumi dan di langit, Dia Maha Mendengar

dan Maha Mengetahui.” ), tiga kali, tidak terganggu dari segala

sesuatu.” [HR Tirmidzi]


*14.MENGUCAPKAN SEBANYAK 100 KALI TIAP PAGI DAN PETANG:*


[Laa ilaaha illallaoohu wahdahu laa syariika lah. Lahul mulku walahul

hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadiir.]


Tiada ilah selain Allah yang Maha Tunggal, tiada sekutu bagiNya.

MilikNya segala kerajaan, untukNya segala Puji, dan Dia berkuasa atas

segala sesuatu.


Dalil:

Dari Abu Hurairah t, Rasulullah r bersabda,

“Barangsiapa membaca: (doa di atas) sebanyak 100 kali sehari akan

mendapatkan pahala senilai membebaskan 10 budak dan tertulis 100

kebajikan dan dihapus 100 kejelekan serta bacaan tersebut dijadikan

perisai baginya dari setan, sejak pagi hingga sore hari. Dan tidak ada

seorang pun yang lebih mulia darinya kecuali orang yang mengamalkannya

lebih banyak” [HR Bukhari, Muslim]


*15. JIKA DIBACA KETIKA AKAN TIDUR*


“Innallaaha qawiyyun aziizun. Allaahu laa ilaaha illaa huwa wa alallaahi

fal yatawakkalil mu’minun” (At-Taghabun : 13)


Dibaca dengan penuh keikhlasan dalam keadaan berwudlu (tidak berhadas)

maka akan diampuni oleh allah dosanya. Dan jika dibaca ketika akan tidur

maka selama tidur akan dilindungi allah dari segala marabahaya

kebakaran, maling, pembunuhan, bencana alam dsb, insya allah.


*16. SELURUH PENDUDUK AKAN SELAMAT DARI PENYAKIT MENULAR*


“Wamayyatawakkal alallaahi fahuwa hasbuhuu innallaaha balighu amrihi qad

ja-alallaahu likulli syai-in qadraan” (Ath-Thalaq : 3)


Apabila dibaca akan menjadi tangkal yang ampuh dan jika ayatnya ditulis

pada kulit kijang atau harimau kemudian dimasukkan dalam potongan bambu

atau tabung lalu ditutup dan ditanam pada tengah kampung, desa atau

kotamaka seluruh penduduk akan selamat dari penyakit menular.


Metode ritual ini mungkin saja jawaban atau dapat juga dijadikan alternatif

ditengah hingar bingarnya wabah penyakit menular yang disebabkan virus virus berbahaya yang belum diketahui identitasnya bahkan virus virus berbahaya yang sudah diketahui identitasnya seperti Flu burung,flu babi

flu dan flu lainnya.


*17 MENGHADAPI ORANG YANG SEDANG MARAH*


“Robbul masyriqi wal maghribi laa ilaaha illaa huwa fatta khidzhu

wakiila” (Al-Muzzammil : 9)


Dibaca pada 7 butir padi kemudian dibawa menghadapi orang yang sedang

marah atau mengamuk maka kemarahan dan kebencianya akan reda dengan

sendirinya berkat izin Allah SWT .


*18. MENGHADAPI PENGUASA DHALIM*


“Inda dzil arsyil makiini” (At-Takwir : 20)


Seorang raja, presiden atau para pejabat pemerintah juga penguasa hukum

dan penegak hukum selalu kita temukan arogan dan menyombongkan diri atas

kekuasaan yang diembannya atau wewenang yang dimilikinya, penyalahgunaan

wewenang selalu saja kita temui ketika berhadapan dengan mereka. tanpa

mereka sadar atau dalam keadaan sadar menganggap bahwa kekuasaan atau

jabatan yang diembannya itu kekal tiada berujung..nau’uzubillah!!! jika

anda mengalami seperti ini sebagai antisipasi ayat 14 ini jawabannya.

caranya: Bacalah 7x sambil menahan nafas ketika berhadapan dengan

penguasa lalim kemudian hembuskan pada penguasa tersebut sambil mohon

dalam hati agar dilindungi allah dari kejahatannya dan dimudahkan segala

urusan dengannya.


*19. AL IKHLAS,AL ALAQ,AN NAAS*


AlBazzar meriwayatkan dari Abdullah bin Al Aslami, dengan status perawi

shahih, ia berkata, “Kami pernah bersama Rasulullah SAW dalam sebuah

perjalanan umrah. Hingga ketika kami sampai di lembah Waqim, tiba-tiba

kabut muncul .menyelimuti sehingga kami pun tersesat jalan. Manakala

melihat hal itu, Rasulullah SAW berpaling menuju kumpulan yang pekat,

lalu mendudukkan untanya. Setelah itu beliau berdiri dan berdiam

beberapa lama. Beliau terus menerus shalat hingga terbit fajar. Kemudian

beliau memegang kepala untanya (mengambil tali kekangnya), kemudian

berjalan sementara Abdullah Al Aslami di samping beliau. Lalu Rasulullah

SAW meletakkan telapak tangannya di dadaku. Kemudian beliau berkata,

‘Bacalah!’Aku berkata, ‘Apa yang harus aku baca?’ Beliau menjawab,

‘Bacalah Qul huwallaahu ahad (surah Al lkhlash)!’ Kemudian beliau

berkata, “Bacalah!”. Aku berkata, ‘Apa yang harus aku baca?’ Beliau

menjawab, ‘Qul a’uudzu birabbil faloq, min syarri maa khalaq (surah Al

Falaq)’. Lalu aku membacanya hingga selesai. Kemudian beliau berkata,

‘Bacalah!’ Aku berkata, ‘Apa yang harus aku baca?’ Beliau menjawab, ‘Qul

a’uudzu birabbinnaas (surah An-Naas)!’ Aku pun membaca Qul A’uudzu

birabbinnaas hingga selesai. Lalu Rasulullah SAW berkata, ‘Beginilah

cara meminta perlindungan kepada Allah karena tak ada hamba yang meminta

perlindungan dapat menyamainya.”.


*20.UNTUK TOLAK SIHIR ATAU PAGAR RUMAH*


“Maliki yaumiddiin” Untuk tolak sihir atau pagar rumah, Ayat ditulis

pada kertas putih polos kemudian masukkan dalam bumbung bambu lalu

ditanam di empat pojok rumah, Insya allah penghuni rumah akan dilindungi

dari marabahaya.


*21. SELAMAT DARI ORANG YANG SEDANG MENGAMUK/MARAH*


“Wa iyyaaka nastaiin”Untuk selamat dari orang yang sedang mengamuk/marah

atau binatang yang galak maka bacalah ayat “Wa iyyaaka nastaiin’

sebanyak 7x kemudian tiupkan kepada orang yang dimaksud maka seketika

marahnya akan reda dan tidak akan berbicara kecuali bahasa yang indah

dan lembut menyejukkan hati.


*22. BILA ANDA MEMILIKI MUSUH*


” Shirothollaladziina” Bila anda memiliki musuh dan mengancam akan

membunuh atau mencelakai maka segeralah mendekatkan diri pada Allah

dengan hati yang penuh ikhlas pada Allah sambil dihati membaca ayat ”

Shirothollaladziina” berulang ulang maka dengan kudrat irodat Allah

musuh yang tadinya akan mencelakai itu seketika berubah baik karena

hilang kebenciannya dan musuh tadi tidak akan memusuhi anda.


*23. DALAM KEADAAN TERDESAK DAN TERANCAM*


“An ‘amta ‘alaihim” ini sungguh luar biasa, karena seketika sekeliling

kita tiba tiba akan berubah menjadi lautan api yang seakan siap melahap

siapa saja yang mengganggu. Caranya: ketika anda dalam keadaan terdesak

dan terancam oleh kepungan musuh atau perampok maka jangan panik.

Segeralah secepat kilat mengambil pasir/tanah kemudian bacakan ayat

tersebut lalu sebarkan ke arah musuh, maka musuh akan lari pontang

panting karena melihat lautan api dihadapan mereka.


*24. AMAN DARI SEGALA HAL SELAIN AJAL*


Barang siapa yang membaca ‘Al-Fatihah’ diwaktu hendak tidur, Surah

‘Al-Ikhlas’ sebanyak 3 kali dan Mu’awwidzatain maka ia akan aman dari

segala hal selain ajal. Dan siapa berhajat (berkeinginan sesuatu) kepada

Allah SWT kemudian dia membaca Al-Fatihah sebanyak 41 kali diantara

sembahyang sunat Subuh dan sembahyang fardu Subuh sampai 40 hari (tidak

Lebih) kemudian memohon kepada Allah SWT, Insyaallah Dia akan memenuhi

keperluannya.


*25. MELINDUNGI PEMBACANYA DARI AZAB KUBUR*


Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang bermaksud: “Surah

Al-Mulk itu memelihara dan melindungi pembacanya dari azab kubur.”


*26. MEMBUAT SETAN MENANGIS*


Dari Abu Hurairah ra. Bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “Bila seorang anak

Adam membaca surat “As Sajadah” kemudian ia bersujud, maka pergilah

setan menepi seraya menangis dan berkata, “Betapa celakanya aku! Anak

Adam diperintah untuk bersujud, ia pun bersujud, maka ia mendapatkan

surga, sedangkan aku diperintah untuk bersujud, aku pun enggan, maka aku

mendapatkan neraka.” (HR. Abu Dawud, Nasa’i’I, Ibnu Majah, Ahmad,

Muslim) Shahih.


*27. YASIIN PEMAGAR RUMAH*


Pelindung Rumah- Ambil Air Satu Ember Besar penuh.- Celupkan jari

telunjuk kanan kedalam ember yang di isi air.- Baca Sholawat Nabi 3 X-

Baca surah Yasin 7 X, pada ayat ke 9 baca 11 x- Baca Ayat Qursy 99 X-

Baca Ayat Qursy 1 X, lalu pada ayat ter akhir baca 100 X- Berdo’a mohon

kepada Allah, agar air bermanfaat untuk memagari rumah sehingga apabila

ada ghoib fasik/ kafir akan binasa seketika itu juga.(Saat berdo’a jari

telunjuk kanan tetap ada di dalam ember air).


Keterangan:- Setelah berdo’a, percikan air ke seluruh area rumah (Pagar,

tembok rumah, pintu, genteng dll).- Gunakan juga sedikit untuk membersihkan lantai.- Masukan kedalam tangki Air dll.



    *AYAT KURSI ,AYAT PELINDUNG*


*28.TERPELIHARA SIANG DAN MALAM*


Sesiapa yang membaca ayat Kursi dengan khusyuk setiap kali selepas

sholat fardhu, setiap pagi dan petang, setiap kali keluar masuk rumah

atau hendak musafir, insyaAllah akan terpeliharalah dirinya dari godaan

syaitan, kejahatan manusia, binatang buas yang akan memudaratkan dirinya

bahkan keluarga, anak-anak, harta bendanya juga akan terpelihara dengan

izin Allah s.w.t.


*29. *TERPELIHARA DARI SEGALA BENCANA*


Mengikut keterangan dari kitab “Asraarul Mufidah” sesiapa mengamalkan

membacanya setiap hari sebanyak 18 kali maka akan dibukakan dadanya

dengan berbagai hikmah, dimurahkan rezekinya, dinaikkan darjatnya dan

diberikannya pengaruh sehingga semua orang akan menghormatinya serta

terpelihara ia dari segala bencana dengan izin Allah.


*30. MENCERDASKAN AKAL FIKIRANNYA/TERLINDUNG DARI KEBODOHAN*


Syeikh Abu Abbas ada menerangkan, siapa yang membacanya sebanyak 50 kali

lalu ditiupkannya pada air hujan kemudian diminumnya, Insya-Allah, Allah

akan mencerdaskan akal fikirannya serta memudahkannya menerima ilmu

pengetahuan.


*31.TERLINDUNG DARI KEFAKIRAN*


Rasullullah s.a.w. bersabda bermaksud: “Sesiapa pulang ke rumahnya serta

membaca ayat Kursi, Allah hilangkan segala kefakiran di depan matanya.


*32. TERHINDAR DARIPADA KEJAHATAN SYAITAN DAN KEJAHATAN PEMBESAR.*


Sabda baginda lagi; “Umatku yang membaca ayat Kursi 12 kali pada pagi

jumaat, kemudian berwuduk dan sembahyang sunat dua rakaat, Allah

memeliharanya daripada kejahatan syaitan dan kejahatan pembesar.”


*33.TERPELIHARA DARI HASUTAN SYAITAN*


Orang yang selalu membaca ayat Kursi dicintai dan dipelihara Allah

sebagaimana DIA memelihara Nabi Muhammad.

Mereka yang beramal dengan bacaan ayat Kursi akan mendapat pertolongan

serta perlindungan Allah daripada gangguan serta hasutan syaitan.


*34.DI LINDUNGI DARI PENCURIAN*


Pengamal ayat Kursi juga, dengan izin Allah, akan terhindar daripada

pencerobohan pencuri. Ayat Kursi menjadi benteng yang kuat menyekat

pencuri daripada memasuki rumah.

35.DILINDUNGI DALAM PERJALANAN

Mengamalkan bacaan ayat Kursi juga akan memberikan keselamatan ketika

dalam perjalanannya.


*36.MENGUSIR JIN*


Ayat Kursi yang dibaca dengan penuh khusyuk, insya-Allah akan

menyebabkan syaitan dan jin terbakar.


*37.MELINDUNGI RUMAH BARU*


Jika anda berpindah ke rumah baru maka pada malam pertama anda menduduki

rumah itu sebaiknya anda membaca ayat Kursi 100 kali, insya-Allah

mudah-mudahan anda sekeluarga terhindar daripada gangguan lahir dan batin.


*38.DIDAMPINGI MALAIKAT*


Barang siapa membaca ayat Al-Kursi apabila berbaring di tempat tidurnya,

Allah mewakilkan 2 orang Malaikat memeliharanya hingga subuh.


*39.DILINDUNGI SETIAP WAKTU*


Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir setiap sembahyang Fardhu, ia

akan berada dalam lindungan Allah hingga sholat yang lain.


*40.DILINDUNGI RUMAHNYA DAN RUMAH TETANGGANYA*


Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir tiap sholat, tidak mencegah

akan dia daripada masuk syurga kecuali maut, dan barang siapa membacanya

ketika hendak tidur, Allah memelihara akan dia ke atas rumahnya, rumah

jirannya & ahli rumah2 di sekitarnya.


*41.DIBIMBING PERBUATANNYA*


Barang siapa membaca ayat Al-Kursi diakhir tiap-tiap sholat Fardhu,

Allah menganugerahkan dia hati-hati orang yang bersyukur, perbuatan2

orang yang benar, pahala nabi2 juga Allah melimpahkan padanya rahmat.


*42.DIDAMPINGI 70.000 MALAIKAT*


Barang siapa membaca ayat Al-Kursi sebelum keluar rumahnya, maka Allah

mengutuskan 70,000 Malaikat kepadanya, mereka semua memohon keampunan

dan mendoakan baginya.


*43.DIBERI PAHALA SYAHID*


Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir sembahyang Allah azza

wajalla akan mengendalikan pengambilan rohnya dan ia adalah seperti

orang yang berperang bersama nabi Allah sehingga mati syahid.


*44.SENANTIASA DI TOLONG*


Barang siapa yang membaca ayat al-Kursi ketika dalam kesempitan niscaya

Allah berkenan memberi pertolongan kepadanya Dari Abdullah bin ‘Amr r.a.


*45. DIAMANKAN DARI GODAAN SYAITAN DAN KEJAHATAN RAJA-RAJA*


Sesiapa yang membaca ayat Kursi dengan istikamah setiap kali selesai

sembahyang fardhu, setiap pagi dan petang, setiap kali masuk kerumah

atau kepasar, setiap kali masuk ke tempat tidur dan musafir, insyaallah

akan diamankan dari godaan syaitan dan kejahatan raja-raja (pemerintah)

yang kejam, diselamatkan dari kejahatan manusia dan kejahatan binatang

yang memudharatkan. Terpelihara dirinya dann keluarganya, anak-anak nya,

hartanya, rumahnya dari kecurian, kebakaran dan kekaraman.


*46. DIPELIHARA DARI SEGALA BENCANA*


Terdapat keterangan dalam kitab-kitab Asrarul Mufidah:Barang siapa

mengamalkan membaca ayat Kursi,setiap kali membaca sebanyak 18

kali,insyaAllah dia akan hidup berjiwa Tauhid,dibukakan dadanya dengan

berbagai hikmat,dimudahkan rizkinya,dinaikkan martabatnya,diberikan

kepadanya pengaruh sehingga orang selalu segan kepadanya,dipelihara dari

segala bencana dengan izin Allah SWT.


*47.DILINDUNGI DARI KEDUKAAN*


Syekh Al-Bunni menerangkan:”Siapa yang membaca ayat Kursi sebanyak

hitungan hurufnya,yaitu 170 huruf,maka insyaAllah,Allah SWT akan

memberikan pertolongan pada hal dan menunaikan segala hajatnya dan

melapangkan pikiran-pikirannya,diluaskan rizkinya,dihilangkan kedukaannya,dan diberikan apa yang dituntutnya.

(terdapat dalam tafsir Al-Qudsi).


*48.DILINDUNGI JUGA KELUARGANYA*


Bahwa siapa yang membaca 4 ayat pada permulaan suratul Baqarah dan ayat

Kursi,ditambah 2 ayat setelah ayat Kursi kemudian ditutup dengan 3 ayat

pada akhir suratul Baqarah,maka ia dan keluarganya tidak didekati syaitan,dan jika dibacakan pada orang gila,niscaya akan sembuh dengan seizin Allah SWT.

(terdapat dalam kitab itqan).


*49. DILINDUNGI DARI KEJAHATAN MANUSIA DAN KEJAHANTAN BINATANG2*


.Siapa yang membaca ayat Kursi secara kontinyu setiap kali selesai sembahyang fardhu,setiap pagi dan petang,setiap kali masuk kerumah dan

kepasar,setiap kali masuk ketempat tidur dan pergi musafir,insyaAllah ia akan diamankan dari godaan syaitan dan kejahatan raja-raja

kejam,diselamatkan dari kejahatan manusia dan kejahantan binatang2 yang memudharatkan.


Terpelihara dirinya dan keluarganya,anak2nya,hartanya,rumahnya dari kecurian,kekaraman dan

kebakaran.Didapatny keselamatan dan kesehatan jasmaninya dengan izin

Allah SWT yg Hidup dan Berdiri Sendiri.


*50.Doa pagar diri dengan Ayat 7*


1. Qs At Taubah 51

Qul lay yusibana illa ma kataballahu lana huwa maulana wa ‘alallahi fal

yatawakkalil mu’minun.

Artinya:

Katakanlah : Sekali kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang

telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanya

kepada Allah orang orang yang beriman harus bertawakkal.

2. Qs Yunus 107

Wa iy yamsaskallahu bidurrin fa la kasyifa lahu illa hu, wa iy yuridka

bikhairin fa la radda lifadlih, yusibu bihi may yasya’u min ibadih, wa

huwal gafurur rahim

Artinya:

Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepdmu, maka tidak ada yang

dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan

bagi kami, maka tidak ada yang dapat menolak karuniaNya. Dia memberikan

kebaikan itu kepada siapa yang dikehendakiNya di antara hamba2Nya.

Dialah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

3. Qs Hud 6

Wa ma min dabbatin fil ardhi illa ‘alallahi rizquha wa ya’lamu

mustaqarraha wa mustauda ‘aha, kullun fi kitabim mubin

Artinya:

Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi, melainkan Allahlah yang

memberi rejekinya dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan

tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata

4. Qs Hud 56

Inni tawakkaltu ‘alallahi rabbi wa rabbikum, ma min dabbatin illa huwa

akhizum bi natiha, inna rabbi ‘ala siratim mustaqim

Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Tuhanku dan Tuhanmu. Tiada suatu

binatang melata pun melainkan Dialah yang memegang ubun2nya.

Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus

5. Qs Al ‘Ankabut 60

Wa ka’ayyim min dabbatil la tahmilu rizqaha, Allahu yarzuquha wa iyyakum

wa huwas sami’ul ‘alim

Artinya:

Dan berapa banyak binatang yang tidak dapat membawa/mengurusi rejekinya

sendiri. Allahlah yang memberi rejeki kepadanya dan kepadamu dan Dia

Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui

6. Qs. Fatir 2

Ma yaftahillahu lin nasi mir rahmatin fa la mumsika laha, wa ma yumsik

fa la mursila lahu mim ba’dih, wa huwal ‘azizul hakim

Apa saja yang Allah anugrahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tiada

seorangpun yang dapat menahannya dan apa saja yang ditahan oleh Allah,

maka tidak seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan

Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana

7. Qs Az Zumur 38

Wa la’in sa’altahum man khalaqas samawati wal ardha layaqulunnallah, qul

afara’aitum ma tad’una min dunillahi au aradani bi rahmatin hal hunna

mumsikatu rahmatih, qul hasbiyallahu ‘alaihi yatawakkalul mutawakkilun.

Dan sungguh jika kamu bertanya kepd mereka : “Niscaya yg menciptakan

langit dan bumi?? Niscaya mereka menjawab “Allah”. Katakanlah : “Maka

terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selian Allah, jika

Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah berhala2mu itu

dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi

rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya ? Katakanlah :

Cukuplah Allah bagiku”. KepadaNyalah bertawakkal orang yang berserah diri.


Beberapa keutamaannya antara lain:


1.Barangsiapa mengamalkan/membaca ayat 7 pagi dan petang, maka ia akan

merasa aman sentosa dari segala kebinasaan dan terpeliharalah daripada

tipu daya musuh dan bala dengan izin Allah.


2.Apabila ayat 7 ini diamalkan sekali siang dan sekali malam (sesudah

solat Maghrib dan Subuh), insyaallah akan memudahkan rezekinya, dipanjangkan umur, terpelihara dai gangguan jin, syaitan dan fitnah,

dikasihi para hamba Allah serta dimudahkan serta dikabulkan segala apa yang dicita-citakannya.


semoga ini bisa bermanfaat bagi kita semua.


Bahtsul Masail

 Bahtsul Masail

*Pengertian Bahtsul Masail *- Bahtsul Masail merupakan kata majemuk yang berasal dari dua kata,  yaitu  bahtsul  yang berarti : pembahasan dan  masa’il bentuk jamak dari masalah yang berarti : masalah-masalah. Dengan demikian  bahtsul masa’il secara bahasa mempunyai arti : pembahasan masalah -masalah.


Bahtsul masail  sering kita lihat dalam tradisi keilmuan (diskusi yang membahas berbagai persoalan), merupakan aktifitas akademik pesantren yang telah  mengakar  dari generasi ke generasi , ini bukan diskusi biasa, melainkan forum ilmiah yang dalam melakukan kajian dan mujadalah  diatur sesuai dengan standar akademik yang ketat.


Baik dalam acara rujukan, metode berfikir dan cara pemaknaan.


_Bathsul  Masail adalah  salah satu forum diskusi  keagamaan dalam organisasi NU untuk merespon dan memberikan solusi atas  problematika aktual yang mucul dalam kehidupan masyarakat_. Dari segi historis maupun operasionalitas,  bahtsul masail merupakan forum yang sangat dinamis, demokratis dan berwawasan  luas.  Dikatakan dinamis sebab persoalan (masail) yang digarap selalu mengikuti perkembangan (trend) hukum di masyarakat.


Sedangkan demokratis karena dalam forum tersebut tidak ada perbedaan antara kyai, santri baik yang tua  maupun yang muda. Pendapat siapa pun yang paling kuat itulah yang diambil.  Dikatakan "berwawasan luas" sebab dalam bahtsul masail tidak ada dominasi  madzhab dan selalu sepakat dalam khilaf. Salah satu contoh untuk  menunjukkan fenomena "sepakat dalam khilaf" ini adalah mengenai status hukum dalam bunga bank.


Dalam memutuskan masalah ini tidak pernah ada  kesepakatan ada yang mengatakan halal, haram dan subhat. Ini terjadi sampai  muktamar NU tahun 1971 di Surabaya. Muktamar tersebut tidak mengambil  sikap.

Keputusannya masih tiga pendapat: halal, haram dan subhat.


Ini sebetulnya langkah antisipatif NU sebab ternyata setelah itu berkembang berbagai bank dan lembaga keuangan modern yang dikelola secara profesional. Orang pada akhirnya tidak bisa menghindar dari persoalan yang berkaitan dengan bunga bank.


Melalui forum  Bathsul Masail, para ulama NU selalu  aktif menggandengkan pembahasan tentang problematika aktual tersebut dengan berusaha secara optimal untuk memecahkan kebuntuhan hukum Islam  akibat dari perkembangan sosial masyarakat yang terus  menerus dan tanpa  mengenal batas, sementara secara tekstual tidak terdapat landasannya dalam  al-Qur'an dan hadis, atau ada landasannya, namun pengungkapannya secara tidak jelas.


Menghadapi  sebuah kenyataan seperti ini disertai dengan perubahan masyarakat  yang begitu cepat akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang dampaknya ikut mempengaruhi sosial keagamaan baik dalam aspek akidah maupun muamalah yang kadang-kadang  belum diketahui dasar hukumnya, atau sudah diketahui, namun masyarakat  umum belum mengetahui,


maka para ulama' NU merasa bertanggung jawab  dan terpanggil untuk memecahkannya melalui bahtsul Masail dalam  muktamar,  musyawarah nasional dan konferensi besar sebagai forum tertinggi  NU yang memiliki otoritas untuk merumuskan berbagai masalah keagamaan, baik   Masail diniyah waqi'iyyah maupun maudhu'iyyah.


Beberapa kajian terhadap kegiatan  Bathsul Masail di lingkungan NU yang selama  ini ada,  masih  terdapat beberapa kelemahan. 


Diantaranya adalah  kelemahan teknis (kaifiyat al-bahst) dalam penyelenggaraannya yang masih berpola  qauli  dan kelemahan penyebarannya yang belum merata serta kurang bisa dipahami oleh warga NU dan umat Islam secara lebih luas. 


Padahal  ittifaq  hukum di kalangan NU melalui  Bathsul Masail  ini dipercaya  menjadi tradisi dan pembimbing kehidupan mereka.


Bagi  NU,  bahtsul Masail tidak saja dimanfaatkan sebagai forum yang sarat dengan muatan kitab-kitab klasik, tetapi juga merupakan lembaga di bawah NU yang menjadi kawah candra dimuka yang berkaitan langsung dengan kebutuhan hukum agama bagi kaum  nahdliyyin. 


Karena dengan bathsul Masail,  fatwa-fatwa hukum yang dihasilkan akan tersosialisasikan ke  daerah-daerah di pelosok tanah air.


Bahkan bagi masyarakat NU yang awam,  keputusan  bathsul Masail ini dianggap sebagai rujukan dalam praktek kehidupan beragama sehari-hari.


Bathsul  Masail atau lembaga  Bahtsul Masail  Diniyah  (lembaga masalah-masalah keagamaan) dilingkungan NU adalah sebuah lembaga yang memberikan fatwa-fatwa hukum keagamaan  kepada  umat Islam.


Hal ini menuntut  bathsul Masail untuk mampu membumikan nilai -nilai Islam  sekaligus mengakomodir berbagai pemikiran yang relevan dengan kemajuan zaman dan lingkungan sekitarnya.


Sebagai sebuah lembaga fatwa, bathsul Masail menyadari bahwa tidak seluruh  peraturan-peraturan syari'at Islam  dapat  diketahui secara langsung  dari nash Al-qur'an (Al-Nushush Al-Syar'iyyah), melainkan banyak aturan-aturan syari'at yang membutuhkan daya nalar kritis melalui istimbath hukum. 


Tidak sedikit ayat-ayat yang memberikan peluang untuk melakukan istimbath hukum baik dilihat dari kajian kebahasaan maupun esensi makna yang dikandungnya.


Keterlibatan ulama-ulama NU dalam lembaga ini sangatlah signifikan mengingat tugas berat yang harus diselesaikan.


Dengan latar belakang ilmu-ilmu sosial keberagamaan yang dipe roleh dipesantren, ulama  NU membahas persoalan-persoalan kontemporer dari persoalan ibadah  maghdhah hingga persoalan politik, ekonomi, sosial dan budaya serta hal-hal  yang bertalian dengan kehidupan keseharian. Para ulama memberikan  alternatif jawaban yang  terbaik sebagai rasa tanggung jawab sosial

keberagamaan.


Praktek  bahtsul masail telah berlangsung sejak NU didirikan yakni,13 Rabi' Al Tsani 1345 H/21 oktober 1926 M. Waktu itu dilakukan bathsul Masail  NU yang pertama kali. Untuk itu untuk  melihat  setting historis bathsul Masail harus mengetahui proses sejarah NU didirikan.


Hukum Memberikan Zakat Kepada Kiyai


Latar Belakang Masalah :


Pada saat hari Raya Idul Fitri disebuah desa sebut saja desa Kalisasak, model pendistribusian zakat fitrahnya dikumpulkan pada seorang Kiyai.

Namun pada saat dibagi bagikan ada juga yang dialokasikan untuk madrasah dan masjid.


Pertanyaan :


Bolehkah Bapak Kiyai mendistribusikan zakat fitrah tersebut pada masjid

dan madrasah ? Karena masalah ini (masalah zakat pada masjid dan madrasah) sering menjadi polemik di masyarakat, pendapat mana yang kuat dan bisa dibuat “ tetanggenan  “ ?


Jawaban :


Hukum pendistribusian zakat pada masjid dan madrasah terjadi khilaf:

Kalau Kiyai tersebut termasuk mustahiqquzzakat dan zakat diberikan padanya maka tasaruf-nya sah, termasuk shodaqoh.


Kalau kiyai tersebut termasuk amil maka pendistribusian tersebut tidak diperbolehkan kecuali menurut pendapat yang mentafsiri sabilillah adalah sabilil khoir sebagaimana dalam kitab:


    Tafsir Munir Juz I Hal 344

    Tafsir Khozin Juz II Hal 92

    Jawahirul Bukhori 173

    Mau’idlotul Mu’minin Juz I Hal 55



الفقه الإسلامى الجزء الثانى ص: 1958

هل تعطى الزكاة لغير هذه الأصناف ؟ اتفق جماهير فقهاء المذاهب على انه لا يجوز صرف الزكاة إلى غير من ذكر الله تعالى من بناء المسجد والجسور والقناطر إلخ



بغية المسترشدين 106

(مسئلة) لا يستحق المسجد شيئا من الزكاة مطلقا لا يجزء صرفها إلا لحر المسلم ليست الزكاة كالوصية.



تفسير المنير الجزء الأول ص: 244

(فى سبيل الله) ويجوز للغازى ان يأخذ من مال الزكاة وإن كان غنيا كما هو مذهب الشافعية ومالك واسحق وقال أبو حنيفة وصاحباه لا يعطى إلا إذا كان محتاجا ونقل القفال عن بعض الفقهاء أنهم اجازوا صرف الصدقات إلى جميع وجوه الخير من تكفين الموتى وبناء الحصون وعمارة المسجد لان قوله تعالى فى سبيل الله عام فى الكل



الفقه الإسلامى الجزء الثانى ص: 876

أتفق جماهير فقهاء المذاهب على أنه لا يجوز صرف الزكاة إلى غير من ذكر الله تعالى من بناء المساجد ونحو ذلك من القرب التى لم يذكرها الله تعالى مما لا تمليك فيه: لأن الله سبحانه وتعالى قال (إنما الصدقات للفقرء) وكلمة إنما للحصر والإثبات. ثبت المذكور وتنقضى ما عداه فلا يجوز صرف الزكاة إلى هذه الوجه: لأنه لم يوجد التمليك اصلا، لكن فسر الكسانى فى البدائع سبيل الله بجميع القرب فيدخل فيه كل من سعى فى طاعة الله وسبيل الخيرات إذا كان محتاجا لأن فى سبيل الله عام فى الملك اى يشمل عمارة المسجد ونحوها مما ذكر وفسر بعض الحنيفية "فى سبيل الله" بطلب العلم ولو كان الطلب عنيا.

Do'a Romantis Suami Kepada Istri Sebelum Tidur

 Do'a Romantis Suami Kepada Istri Sebelum Tidur

Sayang, Sebelum tidur aku berdoa sederhana saja, “Semoga esok pagi, aku masih bisa mendoakan keselamatan untukmu.”

Bukankah Allah yang Maha Baik telah mengabulkan doaku sebelum kedatanganmu, “Apabila cinta sanggup menyelamatkanku dari zina, maka segerakanlah hamba berumah tangga.”

Setelah dirimu datang, tercukupkanlah segala pinta. Maka, kujalani hidup secara sederhana, “Mencintaimu dalam sabar yang tak usai untuk ditakar, mengasihimu dalam ikhlas yang tak usai untuk dibahas.”

Sayang, kehadiranmu menjadi doa dari segala doa. Bukankah nyata adanya, dirimu tercipta sebagai kesempurnaan separuh agama, lalu untuk apa meminta yang lain jika kedatanganmu sudah membuatku merasa bahagia.

Pencapaian tertinggi dalam memaknai bahagia ialah kedamaian dalam hidup, dan kutemukan saat berada di sisimu. Sebab memilikimu secara utuh membuat hatiku menemu teduh.

Sayang, terima kasih, dirimu sudah memuliakanku dengan rasa nyaman. Kini izinkan aku menyantunkan hati; menyapa Allah, sembari berkabar bahwa kedatanganmu mewujud rindu yang tiada berkesudahan.


Aku mencintaimu, seperti waktu yang tiada bosan mendewasakanku.


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Do’a untuk seorang Istri


Bismillah….


Ya allah …ya Tuhan kami

Ampunilah dosa ku yang telah aku lakukan

Kau limpahkanlah aku dengan kesabaran yang tiada terbatas


Kau berikanlah aku kekuatan mental dan fisik

Kau karuniakanlah aku dengan sifat keridhaan

Kau peliharalah lidahku dari kata-kata yang tak berguna

Kau kuatkanlah semangatku melewati segala ujianMu

Kau berikanlah aku sifat kasih sesama insan


Ya Allah…Ya Rahman Ya Rahim..

Sekiranya isteriku ini adalah pilihan-Mu di atas Arsy

Berilah aku kekuatan dan keyakinan untuk terus bersamanya

Karuniakanlah aku sifat kasih dan ridha atas segala perbuatannya

Sekiranya isteri ku ini adalah bidadari untuk ku di SurgaMu

Limpahkanlah aku dengan sifat kesabaran dan kelembutan untuk menghadapi dirinya

Peliharalah tingkah laku serta kata-kataku dari

menyakiti perasaannya


Sekiranya…

isteriku ini jodoh yang dirahmati olehMu maka

Berilah aku kesabaran untuk menghadapi segala tingkah lakunya


Ya Allah… Tuhan Yang Maha Mengetahui segala sesuatu..

Kau yang Maha Mengetahui apa yang terbaik untukku

Kau juga yang Maha Mengampuni segala kekhilafan dan segala dosa yang sudah aku lakukan

Sekiranya aku khilaf dalam membuat keputusan..

Bimbinglah aku ke jalan yang Engkau ridhai

Sekiranya aku lalai dalam tanggung jawabku sebagai suami..

Hukumlah aku di dunia tetapi bukan di akhiratMu

Sekiranya aku ingkar dan durhaka

Berikanlah aku petunjuk kearah rahmatMu


Ya Allah

Sesungguhnya aku lemah tanpa petunjukMu..

Aku buta tanpa bimbinganMu..

Aku cacat tanpa hidayahMu..

Aku hina tanpa RahmatMu..


Ya Allah.. Ya Tuhan Kami..

Kuatkan hati dan semangatku

Tabahkan aku menghadapi segala cobaanMu

Jadikanlah aku suami yang disayangi isteri

Bukakanlah hatiku untuk menghayati agamaMu

Bimbinglah aku menjadi suami yang terbaik bagi dirinya


Hanya padaMu Ya Allah aku mohon segala harapan

Karena aku pasrah dengan segala keputusanMu

Karena aku sadar hinanya aku

Karena aku insan lemah yang sering keliru

Kerana aku sering lupa dengan keindahan dunia ini

Karena kurang kesabaran ku menghadapi ujian dariMu


Ya Allah ..

Sesungguhnya diriku ini hanyalah HambaMu yang lemah dan fakir

Limpahkanlah rumah tanggaku dengan penuh mawaddah

Jadikanlah rumah tanggaku sebagai rumah tangga yang sakinah

Aku memohon ampun kepadaMu ya Allah, atas segala dosa-dosa yang telah aku lakukan


Ya Allah,

Jadikanlah istriku

Istri yang sholehah yang selalu patuh pada semua perintah laranganmu

Istri yang bisa membantu ku lebih dekat kepadaMu

Istri yang bisa membantuku lebih mencintaiMu

istri yang selalu patuh kepadaku bila yang aku sampaikan itu benar

istri yang bisa membawa kedamaian dalam hidupku


Ya Allah,

Jadikanlah istriku istri yang selalu menjaga kehormatanku

Jadikanlah istriku istri yang selalu menjaga kehormatannya sendiri

Jadikanlah istriku ibu yang selalu menjaga kehormatan anak anakku


Ya Allah,

Jadikanlah dia Ibu yang baik bagi anak anakku

Mampu membimbing anak anakku di jalanMu

Bisa mengantarkan amanah yang Kau titipkan kepada kami


 Amin, amin Ya Rabbal Allamin..


Do’a untuk istriku (.......................)

Ya Allah,

Jadikanlan istriku

Istri yang sholehah yang selalu patuh pada semua perintah laranganmu

Istri yang bisa membantu ku lebih dekat kepadaMu

Istri yang bisa membantuku lebih mencintaiMu

istri yang selalu patuh kepadaku bila yang aku sampaikan itu benar

istri yang bisa membawa kedamaian dalam hidupku

Ya Allah,

Jadikanlah istriku istri yang selalu menjaga kehormatanku

Jadikanlah istriku istri yang selalu menjaga kehormatannya sendiri

Jadikanlah istriku ibu yang selalu menjaga kehormatan anak anakku

Ya Allah,

Jadikanlah dia Ibu yang baik bagi anak anakku

Mampu membimbing anak anakku di jalanMu

Bisa mengantarkan amanah yang Kau titipkan kepada kami


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Doa Untuk Istri Tercinta


Doa Untuk Istri Tercinta Lengkap Bahasa Arab, Latin dan Artinya


 Kali ini akan dibahas bacaan doa untuk istri tercinta lengkap dalam lafadz bahasa arab, tulisan latin dan terjemahan Indonesianya. Sepasang suami istri hendaknya saling mendoakan untuk kebaikan pasangannya.


Begitu juga bagi para suami, hendaknya selalu berdoa untuk istrinya setiap hari. Mintalah kepada ALLAH SWT agar istri kita mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan dunia hingga akhiratnya. Dengan begitu, maka kehidupan rumah tangga akan sejuk dan penuh kebahagiaan.


Adapun doanya bisa apa saja, bisa dengan menggunakan kata kata dan bahasa kita sendiri, namun tentunya banyak doa doa lain yang lebih afdhol dan diambil dari Al-Quran, hadits Nabi SAW atau doa para ulama.


Doa semacam ini jelaslah lebih ampuh dan mustajab. Dan di kesempatan kali ini akan dibagikan salah satu doa suami untuk istrinya yang bisa dibaca dan diamalkan oleh para suami.


 Untuk lebih jelasnya, simak berikut ini lafadz doa untuk istri tercinta lengkap dalam bahasa arab, latin dan artinya supaya bisa lebih mudah dipahami makna dan isi kandungan dari doa yang dibaca,


~~Doa Untuk Istri Tercinta Lengkap Arab, Latin dan Artinya~~


اللهمّ اغفرْ لزوجتي ما تقدَّم من ذنبِها و ما تأخَّرَ و ما أسرَّتْ و ما أعلنَت


Allaahummaghfir lizawjatii maa taqaddama min dzanbihaa wa maa ta-akhkhara wa maa asarrat wa maa a’lanat


    Artinya : Ya Allah ampunilah dosa istriku baik yang telah lalu maupun yang akan datang, baik yang dilakukannya secara sembunyi-sembunyi maupun secara terang-terangan.


Dasarnya :


Bacaan doa untuk istri diatas mengambil faedah dari doa Rasulullah SAW untuk ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha sebagaimana tersebut dalam hadits berikut,


عن عائشة قالت: لما رأيتُ من النبي صلى الله عليه وسلم طيبَ نفسٍ قلتُ: يا رسولَ الله ادع اللهَ لي قال: « اللهم اغفر لعائشة ما تَقدمَ من ذنبِهَا وما تَأخَّر وما أَسرتْ وَما أعلنَتْ » فَضَحكت عَائِشَة حتى سَقط رَأسُها في حجرهَا من الضّحكِ، فَقال رَسول الله صلى الله عليه وسلم : « أيَسرُّكِ دُعائي؟ فقالتَ: وَمالي لا يسرّني دُعاؤكَ؟ فقالَ: والله إنّها لَدعوتي لأُمتِي في كلِّ صَلاةٍ


Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata : ketika melihat Nabi sedang senang hati, aku berkata ; Ya Rasulullah, berdoalah kepada Allah untukku! Beliau pun mengucapkan : “Allaahummaghfir li-'Aaisyata maa taqaddama min dzanbihaa wa maa ta-akhkhara wa maa asarrat wa maa a'lanat.” (Yang artinya ) : Ya Allah, ampunilah dosa 'Aisyah baik yang telah lalu maupun yang akan datang, baik yang dilakukannya secara sembunyi-sembunyi maupun secara terang-terangan. Mendengar doa Nabi tersebut, 'Aisyah tertawa hingga kepalanya jatuh ke pangkuan Rasulullah karena kegembiraannya itu. Lantas beliau bertanya ; 'Apakah kamu senang dengan doa yang kuucapkan tadi?' 'Aisyah berkata : 'Bagaimana aku tidak senang dengan doa yang engkau ucapkan?' Kemudian beliau bersabda : Demi Allah, doa itu adalah doa yang kupanjatkan untuk umatku dalam setiap shalatku.' [HR. Al Bazzar].


Demikianlah teks bacaan doa untuk istri tercinta lengkap bahasa arab, latin dan artinya. Semoga bermanfaat dan menjadikan kita selalu mendoakan kebaikan istri yang merupakan pendamping hidup kita. Wallahu a'lam.


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Jangan Pernah Lupa Membaca Do'a Untuk Istri Tercinta


Ya Allah ampunilah dosa istriku baik yang telah lalu maupun yang akan datang, baik yang dilakukannya secara sembunyi-sembunyi maupun secara terang-terangan.


Doa Untuk Istri Tercinta


اللهمّ اغفرْ لزوجتي ما تقدَّم من ذنبِها و ما تأخَّرَ و ما أسرَّتْ و ما أعلنَت


Allaahummaghfir lizawjatii maa taqaddama min dzanbihaa wa maa ta-akhkhara wa maa asarrat wa maa a’lanat


Artinya :


Ya Allah ampunilah dosa istriku baik yang telah lalu maupun yang akan datang, baik yang dilakukannya secara sembunyi-sembunyi maupun secara terang-terangan


Dasarnya


Lafazh doa ini mengambil faedah dari doa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallama untuk ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha sebagaimana tersebut dalam hadits berikut :


عن عائشة قالت: لما رأيتُ من النبي صلى الله عليه وسلم طيبَ نفسٍ قلتُ: يا رسولَ الله ادع اللهَ لي قال: « اللهم اغفر لعائشة ما تَقدمَ من ذنبِهَا وما تَأخَّر وما أَسرتْ وَما أعلنَتْ » فَضَحكت عَائِشَة حتى سَقط رَأسُها في حجرهَا من الضّحكِ، فَقال رَسول الله صلى الله عليه وسلم : « أيَسرُّكِ دُعائي؟ فقالتَ: وَمالي لا يسرّني دُعاؤكَ؟ فقالَ: والله إنّها لَدعوتي لأُمتِي في كلِّ صَلاةٍ


Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata : ketika melihat Nabi sedang senang hati, aku berkata ; Ya Rasulullah, berdoalah kepada Allah untukku! Beliau pun mengucapkan : “Allaahummaghfir li-'Aaisyata maa taqaddama min dzanbihaa wa maa ta-akhkhara wa maa asarrat wa maa a'lanat.” (Yang artinya ) : Ya Allah, ampunilah dosa 'Aisyah baik yang telah lalu maupun yang akan datang, baik yang dilakukannya secara sembunyi-sembunyi maupun secara terang-terangan. Mendengar doa Nabi tersebut, 'Aisyah tertawa hingga kepalanya jatuh ke pangkuan Rasulullah karena kegembiraannya itu. Lantas beliau bertanya ; 'Apakah kamu senang dengan doa yang kuucapkan tadi?' 'Aisyah berkata : 'Bagaimana aku tidak senang dengan doa yang engkau ucapkan?' Kemudian beliau bersabda : Demi Allah, doa itu adalah doa yang kupanjatkan untuk umatku dalam setiap shalatku.' [HR. Al Bazzar rahimahullahu dalam musnadnya, dinyatakan hasan oleh Syaikh Al Albani rahimahullahu dalam ash-Shahihah no. 2254, Maktabah Syamilah]


Subhanallahu, bahagianya punya pasangan yang memahami agama dan mengamalkan ilmunya, semoga Allah merizkikan untuk kita pasangan yang sholeh sampai ke Surga-Nya, aamiin.


~~~~~Semoga Bermanfaat~~~~~

Belajar Qiroah Atau Seni Membaca Alquran

Belajar Qiroah Atau Seni Membaca Alquran

Di dalam melagukan Al Qur’an atau taghonni, akan lebih indah bila
diwarnai dengan macam-macam lagu.

Untuk melagukan Al Qur’an , para *ahli qurro* di Indonesia membagi
lagu atas 7 ( tujuh ) macam bagian. Antara lain sebagai berikut:

    1. Bayati
    2. Shoba
    3. Hijaz
    4. Nahawand
    5. Rost
    6. Jiharkah
    7. Sikah

Dari 7 ( tujuh ) macam lagu di atas masih dibagi dalam beberapa cabang.
Macam – macam lagu dan cabangnya antara lain :

*1. Bayati*

  * Qoror : rendah
  * Nawa : sedang
  * Jawab : naik
  * Jawabul jawab : naik tertinggi
  * Nuzul ( turun )
  * shu’ud ( naik )

*2. Shoba*

  * Dasar
  * AjamiAla Ajam
  * Quflah BustanjarQofiyah

*3. Hijaz*

  * Dasar
  * Kard
  * Kurd
  * Kard-Kurd
  * Variasi

*4. Nahawand*

  * Dasar
  * Jawab
  * Nakriz
  * Usysyaq

*5. Rost*

  * Dasar
  * NawaRost ala Nawa

*6. Jiharkah*

  * Nawa
  * Jawab

*7. Sikah*

  * Dasar
  * Iraqi
  * Turki
  * Ramal (fales)

 Dalam *MTQ ( Musabaqoh Tilawatil Qur’an )* ada beberapa materi
penilaian. Antara lain:

*1. Materi penilaian bidang tajwid, terdiri dari:*

  * Makharijul huruf
  * Shifatul huruf
  * Ahkamul huruf
  * Ahkamul mad wal qoshr

*2. Materi penilaian bidang fashohah dan adab, terdiri dari:*

  * Al Waqf wal – ibtida
  * Muroatul kalimat wal kharokat
  * Muroatul kalimat wal ayat
  * Adabut tilawah

*3. Materi penilaian bidang irama dan suara, terdiri dari:*

  * Suara
  * Irama dan variasi
  * Keutuhan dan tempo lagu
  * Pengaturan nafas

*Kesalahan dalam bidang suara dan irama*

1. *Kesalahan dalam suara terdiri dari:*

  * Suara kasar
  * Suara pecah
  * Suara parau
  * Suara lemah

2.*Kesalahan dalam irama terdiri dari:*

  * lagu yang tidak utuh
  * tempo lagu yang terlalu cepat atau terlalu lambat
  * irama dan variasi yang tidak indah
  * pengaturan nafas yang tidak terkendali

*Kesalahan dalam bidang Tajwid serta Fashohah dan adab ada dua macam:*

  * *Kesalahan Jali*, yaitu kesalahan yang dapat merusak makna dan
    merusak ketentuan Tajwid qiroat yang sah. Disebut Jali karena
    kesalahan itu diketahui oleh ahli qiroat maupun yang bukan ahlinya
  * *Kesalahan Khafi*, yaitu kesalahan yang merusak ketentuan
    tajwidqiroat, tetapi tidak merusak makna. Disebut Khafi karena
    hanya diketahui oleh ulama qiroat saja.

*TAWASIH NAHEM DALAM TILAWATIL QUR’AN*

Lagu pertama :
*Bayati :*

  * nurun nabiyi “alal awalimi asfaro ( Qoror )
  * fa abana asbaba r rosyadi wa ad haro ( Nawa )
  * wa syari’atul islam ( Qoror )
  * wa syari-atul islam roqo ruwa ‘uha ( Nawa )
  * roqo ruwa’uha wal kufru asbaha jaesuhu mutaqohqiro ( Nawa )
  * lamma ata khoirul anami bi dinihi ( Jawab )
  * wanhala ma ‘aqodal ghuwatu minal ‘uro ( Jawab )
  * hamu jami’a ( Jawab )
  * hamu jami’am bin nabiyi wa dinihi ( Jawab )
  * wal kufru ba’dal ‘urfi shoro munakaro ( Jawabul Jawab)
  * wal kufru ba’dal ‘urfi shoro munakaro ( Jawabul Jawab)
  * wastabsaru bil mustofa wa binurihi ( Jawabul jawab )
  * wastabsaru bil mustofa wa binurihi ( Jawabul jawab )
  * wa binurihi wal kullu shoha muhalilahu wa mukabiro ( nuzul )

Maqam Shoba
*SHOBA*

  * aro thoiron ala ghusni yunadi
  * aro thoiron ala ghusni yunadi
  * anta busro limajruhil fuadi (shoba ma’al ajam )
  * badat laila fa adkha ‘a shifuha ( ala ajam )
  * ruku’an sujudan fi kulli wadi
  * ruku’an sujudan fi kulli wadi
    cabang
    quflah bastanjar
  * ruku’an sujudan fi kulli wadi

*HIJAZ*

  * Ya wardatan wasthor riyadi muthillatan tujri bi wajhi dzati hudhrin
    ’athiro
  * Ana fil kharobil awati ghoiro majhulil makani (kard)
  * Ainama ma dzal munadi fi wujin naqo’i yaroni ( kard kurd )
  * Innani laitun ’abusun laisa li fil kholqi tsani (kurd)

*NAHAWAND*

  * ila kam dzadz dzalali wa dzat tajali imma yakfika ya husna tatsani
  * wa hisabi ma’ matsani li fi’ali syahidani ( usyaq )
  * wa idza mal ardo shorot wardatam mislad dihani ( Nakriz )
  * wad dima’u tajri alaiha launuha ahmaru qoni ( jawab )

*RAST*

  * ya sarhatan bi jiwaril maa’i nadirotan saqoqi dam’ i idza lam yufi
    syaqiqi
  * asrokol nurul fil awali lamma basharot ha bi ahmadil amba-a ( Rast
    ala nawa )
  * bil yatimil umi wal basaril maruha ilaihil uluma wal asma-a ( Rast
    ala nawa )
    cabang Rast dzan qiron
  * quwata llahi in tawalat dhoifan nuibat fi mirosihil aqwiya

Maqam Jiharka
*JIHARKA*

  * Allahu zada Muhammadan ta’dhima
  * Wa habahu fadlam min ladunhu ’adhima
  * Wahtashuhu fil mursalina kalima
  * Wahtashuhu fil mursalina kalima
  * Da roqotim bil mu’minina rohima

*SIKA*

  * maulaya katabta rohmatan nasi ’alaik
  * fadlan wa karom
  * fal marji’u wal ma-alu wal kullu ilaika ’arbu wa ’ajam
  * farham dzuni wa waqdhoti baina yadaika in zalla qodam

*BAYATI*

  * fal hamdu minni wak tadi baina yadaika in zalla qodam


      Macam-Macam Lagu Qiro'at

Seni baca Al Qur’an ialah bacaan Al Qur’an yang bertajwid diperindah
oleh irama dan lagu.
Al Qur’an tidak lepas dari lagu. Di dalam melagukan Al Qur’an atau
taghonni dalam membaca Al Qur’an akan lebih indah bila diwarnai dengan
macam-macam lagu. Untuk melagukan Al Qur’an , para ahli qurro di
Indonesia membagi lagu atas 7 ( tujuh ) macam bagian. Antara lain
sebagai berikut:

1. Bayati
2. Shoba
3. Hijaz
4. Nahawand
5. Rost
6. Jiharkah
7. Sikah


Dari 7 ( tujuh ) macam lagu di atas masih dibagi dalam beberapa cabang.
Macam – macam lagu dan cabangnya antara lain :

1. Bayati

a. Qoror : rendah
b. Nawa : sedang
c. Jawab : naik
d. Jawabul jawab : naik tertinggi
e. Nuzul ( turun )
- shu’ud ( naik )

2. Shoba

a. Dasar
b. Ajami/Ala Ajam
Quflah Bustanjar/Qofiyah

3. Hijaz

a. Dasar
b. Kard
c. Kurd
d. Kard-Kurd
e. Variasi

4. Nahawand

a. Dasar
b. Jawab
c. Nakriz
d. Usysyaq

5. Rost

a. Dasar
b. Nawa/Rost ala Nawa

6. Jiharkah

a. Nawa
b. Jawab

7. Sikah

a. Dasar
b. Iraqi
c. Turki
d. Ramal (fales)

Dalam MTQ ( Musabaqoh Tilawatil Qur’an ) ada beberapa materi penilaian.
Antara lain:

1. Materi penilaian bidang tajwid, terdiri dari:

a. Makharijul huruf
b. Shifatul huruf
c. Ahkamul huruf
d. Ahkamul mad wal qoshr

2. Materi penilaian bidang fashohah dan adab, terdiri dari:

a. Al Waqf wal – ibtida
b. Muroatul kalimat wal kharokat
c. Muroatul kalimat wal ayat
d. Adabut tilawah

3. Materi penilaian bidang irama dan suara, terdiri dari:

a. Suara
b. Irama dan variasi
c. Keutuhan dan tempo lagu
d. Pengaturan nafas

Kesalahan dalam bidang suara dan irama

1. Kesalahan dalam suara terdiri dari:

a. Suara kasar
b. Suara pecah
c. Suara parau
d. Suara lemah

2. Kesalahan dalam irama terdiri dari:

a. lagu yang tidak utuh
b. tempo lagu yang terlalu cepat atau terlalu lambat
c. irama dan variasi yang tidak indah
d. pengaturan nafas yang tidak terkendali

Kesalahan dalam bidang Tajwid serta Fashohah dan adab ada dua macam:

1. Kesalahan Jali, yaitu kesalahan yang dapat merusak makna dan merusak
ketentuan Tajwid/ qiroat yang sah. Disebut Jali karena kesalahan itu
diketahui oleh ahli qiroat maupun yang bukan ahlinya
2. Kesalahan Khafi, yaitu kesalahan yang merusak ketentuan
tajwid/qiroat, tetapi tidak merusak makna. Disebut Khafi karena hanya
diketahui oleh ulama qiroat saja.


TAWASIH NAHEM DALAM TILAWATIL QUR’AN

Lagu pertama :
Bayati :
- nurun nabiyi “alal awalimi asfaro ( Qoror )
- fa abana asbaba r rosyadi wa ad haro ( Nawa )
- wa syari’atul islam ( Qoror )
- wa syari-atul islam roqo ruwa ‘uha ( Nawa )
- roqo ruwa’uha wal kufru asbaha jaesuhu mutaqohqiro ( Nawa )
- lamma ata khoirul anami bi dinihi ( Jawab )
- wanhala ma ‘aqodal ghuwatu minal ‘uro ( Jawab )
- hamu jami’a ( Jawab )
- hamu jami’am bin nabiyi wa dinihi ( Jawab )
- wal kufru ba’dal ‘urfi shoro munakaro ( Jawabul Jawab)
- wal kufru ba’dal ‘urfi shoro munakaro ( Jawabul Jawab)
- wastabsaru bil mustofa wa binurihi ( Jawabul jawab )
- wastabsaru bil mustofa wa binurihi ( Jawabul jawab )
- wa binurihi wal kullu shoha muhalilahu wa mukabiro ( nuzul )

Maqam Shoba
SHOBA

- aro thoiron ala ghusni yunadi
- aro thoiron ala ghusni yunadi
- anta busro limajruhil fuadi (shoba ma’al ajam )
- badat laila fa adkha ‘a shifuha ( ala ajam )
- ruku’an sujudan fi kulli wadi
- ruku’an sujudan fi kulli wadi
cabang
quflah bastanjar
- ruku’an sujudan fi kulli wadi

HIJAZ

- Ya wardatan wasthor riyadi muthillatan tujri bi wajhi dzati hudhrin
’athiro
- Ana fil kharobil awati ghoiro majhulil makani (kard)
- Ainama ma dzal munadi fi wujin naqo’i yaroni ( kard kurd )
- Innani laitun ’abusun laisa li fil kholqi tsani (kurd)

NAHAWAND

- ila kam dzadz dzalali wa dzat tajali imma yakfika ya husna tatsani
- wa hisabi ma’ matsani li fi’ali syahidani ( usyaq )
- wa idza mal ardo shorot wardatam mislad dihani ( Nakriz )
- wad dima’u tajri alaiha launuha ahmaru qoni ( jawab )

RAST

- ya sarhatan bi jiwaril maa’i nadirotan saqoqi dam’ i idza lam yufi syaqiqi
- asrokol nurul fil awali lamma basharot ha bi ahmadil amba-a ( Rast ala
nawa )
- bil yatimil umi wal basaril maruha ilaihil uluma wal asma-a ( Rast ala
nawa )
cabang Rast dzan qiron
- quwata llahi in tawalat dhoifan nuibat fi mirosihil aqwiya

Maqam Jiharka
JIHARKA

- Allahu zada Muhammadan ta’dhima
- Wa habahu fadlam min ladunhu ’adhima
- Wahtashuhu fil mursalina kalima
- Wahtashuhu fil mursalina kalima
- Da roqotim bil mu’minina rohima

SIKA

- maulaya katabta rohmatan nasi ’alaik
- fadlan wa karom
- fal marji’u wal ma-alu wal kullu ilaika ’arbu wa ’ajam
- farham dzuni wa waqdhoti baina yadaika in zalla qodam
 
BAYATI
- fal hamdu minni wak tadi baina yadaika in zalla qodam