Digiringnya Manusia ke Neraka

 Digiringnya Manusia ke Neraka
يُسَاقُ أَعْدَاءُ اللهِ إِلَى النَّارِ وَتَسْوَدُّ وُجُوهُهُمْ وَتَزْهَقُ أَعْيُنُهُمْ وَتُخْتَمُ أَفْوَاهُهُمْ فَإِذَا انْتَهَوْا إِلَى أَبْوَابِهَا اسْتَقْبَلَتْهُمُ الزَّبَانِيَةُ بِالْأَغْلَالِ وَالسَّلَاسِلِ، فَتِلْكَ السِّلْسِلَةُ تُوضَعُ فِي فَمِ الْكَافِرِ وَتَخْرُجُ مِنْ دُبُرِهِ وَتُغَلُّ يَدُهُ الْيُسْرَى إِلَى عُنُقِهِ وَتُدْخِلُ يَدُهُ الْيُمْنَى فِي صَدْرِهِ وَتُنْزَعُ مِنْ بَيْنِ كَتِفَيْهِ، وَيُشَدُّ بِالسَّلَاسِلِ وَيُقْرَنُ كُلُّ آدَمِيٍّ مِنْهُمْ مَعَ الشَّيْطَانِ فِي سِلْسِلَةٍ، وَيُسْحَبُ عَلَى وَجْهِهِ وَتَضْرِبُهُمُ الْمَلَائِكَةُ بِمَقَامِعَ مِنْ حَدِيدٍ، كُلَّمَا أَرَادُوا أَنْ يَخْرُجُوا مِنْهَا أُعِيدُوا فِيهَا وَقِيلَ لَهُمْ ذُوقُوا عَذَابَ النَّارِ الَّذِي كُنْتُمْ بِهِ تُكَذِّبُونَ.

ثُمَّ قَالَتْ فَاطِمَةُ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَوَلَمْ تَسْأَلْ عَنْ أُمَّتِكَ كَيْفَ يَدْخُلُونَهَا؟ قَالَ عَلَيْهِ السَّلَامُ: تُسَاقُهُمُ الْمَلَائِكَةُ إِلَى النَّارِ فَلَا تَسْوَدُّ وُجُوهُهُمْ وَلَا تَزْرَقُّ أَعْيُنُهُمْ وَلَا تُخْتَمُ أَفْوَاهُهُمْ وَلَا يُقْرَنُونَ مَعَ الشَّيْطَانِ وَلَا تُوضَعُ عَلَيْهِمُ السَّلَاسِلُ وَالْأَغْلَالُ. فَقَالَتْ: يَا رَسُولَ اللهِ، كَيْفَ تَقُودُهُمُ الْمَلَائِكَةُ؟ قَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: أَمَّا الشَّيْخُ وَالشَّابُّ فَيُؤْخَذَانِ بِاللِّحْيَةِ، وَأَمَّا النِّسَاءُ فَبِالذَّوَائِبِ وَالنَّاصِيَةِ، فَكَمْ مِنْ ذِي شَيْبَةٍ مِنْ أُمَّتِي يُقْبَضُ عَلَى شَيْبَتِهِ وَيُقَادُ إِلَى النَّارِ وَهُوَ يُنَادِي: وَاشَيْبَتَاهُ وَاضْعَفَاهُ، وَكَمْ مِنْ شَابٍّ مِنْ أُمَّتِي يُقْبَضُ مِنَ اللِّحْيَةِ وَيُقَادُ إِلَى النَّارِ وَهُوَ يُنَادِي

Para musuh Allah Yang Maha Luhur akan digiring ke neraka, wajah-wajah mereka hitam, mata-mata mereka melotot, dan mulut-mulut mereka terkunci. Lalu ketika mereka telah sampai di pintu-pintu neraka, maka Malaikat Zabaniyah menjemput mereka dengan belenggu-belenggu dan rantai-rantai. Rantai itu diletakkan di dalam mulut orang kafir dan keluar dari duburnya, tangan kirinya dibelenggu ke lehernya, tangan kanannya dimasukkan ke dalam dadanya dan dicabut tangan kanan itu di antara kedua belikatnya, dan dia diikat dengan rantai-rantai. Setiap anak Adam dari mereka akan dibarengi bersama syetan di dalam rantai (dirantai bersama syetan) dan diseret di atas wajahnya.

Para malaikat memukuli mereka dengan cambuk-cambuk dari besi. Setiap kali mereka ingin keluar dari neraka, maka mereka dikembalikan ke dalamnya. Dan dikatakan kepada mereka, "Rasakanlah siksa neraka yang mana kalian telah mendustakannya".

Catatan :

Kalimat pada paragraf kedua senada dengan Firman-Nya :
وَلَهُمْ مَقَامِعُ مِنْ حَدِيْدٍ، كُلَّمَا أَرَادُوْا أَنْ يَخْرُجُوْا مِنْهَا مِنْ غَمٍّ أُعِيْدُوْا فِيْهَا وَذُوْقُوْا عَذَابَ الْحَرِيْقِ
"Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi. Setiap kali mereka hendak ke luar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya. (Kepada mereka dikatakan), "Rasailah azab yang membakar ini"" (Al-Hajj : 21-22).

Kemudian Siti Fathimah bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah engkau tidak bertanya tentang umatmu bagaimana mereka akan dimasukkan ke dalam neraka?".

Rasulullah SAW menjawab, "Para malaikat menggiring mereka ke dalam neraka, namun wajah-wajah mereka tidak hitam, mata-mata mereka tidak melotot, mulut-mulut mereka tidak terkunci, mereka tidak dibarengi bersama syetan, rantai-rantai dan belenggu-belenggu tidak diletakkan di atas mereka".

Siti Fathimah pun bertanya, "Bagaimana para malaikat menuntun mereka (umat Rasululullah SAW)?".

Rasulullah SAW menjawab, "Adapun orang tua dan pemuda, maka keduanya diseret dengan jenggotnya, dan adapun para wanita maka dengan gelungan rambut dan ubun-ubunnya. Maka banyak sekali orang yang memiliki uban dari golongan umatku digenggam (diseret) uban rambutnya dan dituntun ke dalam neraka, sedangkan dia menyeru "Aduh ubanku, aduh lemahku".

Catatan :

Kalimat "Aduh ubanku, aduh lemahku" menunjukkan uban dan keadaan lemah di masa tua. Ini merupakan sebuah kalimat penyesalan tiada guna ketika masa tua di dunia tidak digunakan untuk bertaubat dan kembali ke jalan Allah SWT.

Banyak pemuda dari golongan umatku yang digenggam (diseret) dari jenggotnya dan dituntun ke dalam neraka, sedangkan dia menyeru, "Aduh masa mudaku, aduh tampannya rupaku".

Catatan :

Kalimat "Aduh masa mudaku, aduh tampannya rupaku" menunjukkan kalimat penyesalan di masa muda yang tersia-siakan, ketampanan wajahnya tidak lagi memberikan manfaat baginya di dalam neraka seperti yang pernah ia banggakan di dunia.
وَكَمْ مِنِ امْرَأَةٍ مِنْ أُمَّتِي يُقْبَضُ عَلَى نَاصِيَتِهَا تُقَادُ إِلَى النَّارِ وَهِيَ تُنَادِي: وَافْضِيحَتَاهُ وَاهْتِكَ سِتْرَاهُ، حَتَّى يَنْتَهِيَ بِهَا إِلَى مَالِكٍ، فَإِذَا نَظَرَ إِلَيْهِمْ مَالِكٌ يَقُولُ لِلْمَلَائِكَةِ: مَنْ هَؤُلَاءِ؟ فَمَا وَرَدَ عَلَيْنَا مِنَ الْأَشْقِيَاءِ أَعْجَبُ مِنْ هَؤُلَاءِ، لَمْ تَسْوَدَّ وُجُوهُهُمْ وَلَمْ تُوضَعِ السَّلَاسِلُ وَالْأَغْلَالُ فِي أَعْنَاقِهِمْ. فَتَقُولُ الْمَلَائِكَةُ: هَكَذَا أُمِرْنَا أَنْ نَأْتِيَ بِهِمْ عَلَى هَذِهِ الْحَالَةِ. فَيَقُولُ لَهُمْ: يَا مَعْشَرَ الْأَشْقِيَاءِ، مَنْ أَنْتُمْ؟ فَيَقُولُونَ: نَحْنُ مِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ عَلَيْهِ السَّلَامُ.

وَرُوِيَ فِي رِوَايَةٍ أُخْرَى: لَمَّا قَادَتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ يُنَادُونَ: وَامُحَمَّدَاهْ. فَلَمَّا رَأَوْا مَالِكًا نَسُوا اسْمَ مُحَمَّدٍ عَلَيْهِ السَّلَامُ مِنْ هَيْبَتِهِ، فَيَقُولُونَ: نَحْنُ مِمَّنْ أُنْزِلَ اللهُ عَلَيْهِمُ الْقُرْآنَ، وَنَحْنُ مِمَّنْ يَصُومُ شَهْرَ رَمَضَانَ. فَيَقُولُ مَالِكٌ: مَا نَزَلَ الْقُرْآنُ إِلَّا عَلَى مُحَمَّدٍ عَلَيْهِ السَّلَامُ. فَإِذَا سَمِعُوا اسْمَ مُحَمَّدٍ عَلَيْهِ السَّلَامُ صَاحُوا بِأَجْمَعِهِمْ: نَحْنُ مِنْ أُمَّتِهِ. فَيَقُولُ لَهُمْ مَالِكٌ: أَمَا كَانَ لَكُمْ فِي الْقُرْآنِ زَاجِرٌ عَنِ الْمَعَاصِي؟

فَإِذَا وَقَفُوا عَلَى شَفِيرِ جَهَنَّمَ وَنَظَرُوا إِلَى النَّارِ وَإِلَى الزَّبَانِيَةِ، قَالُوا: يَا مَالِكُ، اِئْذَنْ لَنَا نَبْكِي عَلَى أَنْفُسِنَا. فَيَأْذَنُ لَهُمْ، فَيَبْكُونَ الدُّمُوعَ حَتَّى لَا يَبْقَى شَيْءٌ مِنَ الدُّمُوعِ فِي أَعْيُنِهِمْ، فَيَبْكُونَ دَمًا. فَيَقُولُ مَالِكٌ: مَا أَحْسَنَ هَذَا الْبُكَاءَ لَوْ كَانَ فِي الدُّنْيَا مِنْ خَشْيَةِ اللهِ تَعَالَى، مَا مَسَّتْكُمُ النَّارُ الْيَوْمَ.

Dan banyak sekali wanita dari golongan umatku yang digenggam (diseret) di atas ubun-ubunnya, dia dituntun ke dalam neraka sedangkan dia menyeru, "Aduh malunya aku, aduh terbukanya tutupku".

Sehingga sampailah semuanya kepada Malaikat Malik. Ketika Malaikat Malik melihat mereka, dia bertanya kepada para malaikat, "Siapakah golongan ini ? Tidaklah sampai orang-orang celaka kepada kita yang lebih mengherankan daripada golongan ini, wajah-wajah mereka tidak hitam, rantai-rantai dan belenggu-belenggu tidak diletakkan di leher mereka".

Lalu para malaikat menjawab, "(Tidak tahu) demikian inilah kami telah diperintah untuk mendatangkan mereka dalam keadaan ini".

Malaikat Malik pun bertanya kepada mereka, "Wahai golongan orang-orang yang celaka, siapa kalian ?".

Mereka pun menjawab, "Kami dari golongan umat Nabi Muhammad SAW".

Dan diriwayatkan di dalam riwayat yang lain, ketika para malaikat menuntun umat Nabi SAW, mereka menyeru, "Aduh Nabi Muhammadku". Lalu ketika mereka melihat Malaikat Malik, mereka lupa nama Nabi Muhammad SAW karena takut kepada Malaikat Malik.

Lalu Malaikat Malik bertanya kepada mereka, "Siapakah kalian?".

Mereka pun menjawab, "Kami dari golongan yang mana Allah telah menurunkan Al-Qur'an kepada mereka, dan kami dari golongan yang berpuasa di Bulan Ramadhan".

Lalu Malaikat Malik berkata, "Al-Qur'an tidaklah diturunkan kecuali kepada Nabi Muhammad SAW".

Tatkala mereka mendengar nama Nabi Muhammad SAW, mereka semuanya menjerit, "Kami dari umat Beliau".

Malaikat Malik pun berkata kepada mereka, "Tidakkah bagi kalian, Al-Qur'an adalah pencegah dari maksiat?".

Lalu tatkala mereka berhenti di pinggir Neraka Jahannam dan melihat ke neraka dan kepada Malaikat Zabaniyah, mereka berkata, "Wahai Malaikat Malik, izinkanlah kami untuk menangisi diri kami sendiri".

Malaikat Malik pun mengizinkan, mereka menangis mengeluarkan air mata sampai tidak tersisa apapun dari air mata di mata-mata mereka. Lalu mereka menangis darah, Malaikat Malik pun berkata, "Alangkah baiknya tangisan ini, jika itu di dunia karena takut Allah Yang Maha Luhur, maka kalian tidak akan tersentuh neraka hari ini".

Neraka Jahannam

Neraka Jahannam
رُوِيَ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُمَا: يُؤْتَى بِجَهَنَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَحَوْلَهَا سَبْعُونَ أَلْفَ صَفٍّ مِنَ الْمَلَائِكَةِ، كُلُّ صَفٍّ أَكْثَرُ مِنَ الثَّقَلَيْنِ يَجُرُّونَهَا بِأَزِمَّتِهَا، وَلِجَهَنَّمَ أَرْبَعُ قَوَائِمَ، مَا بَيْنَ كُلِّ قَائِمَةٍ وَقَائِمَةٍ أَلْفُ عَامٍ، وَلَهَا ثَلَاثُونَ رَأْسًا، كُلُّ رَأْسٍ ثَلَاثُونَ أَلْفَ فَمٍ، وَفِي كُلِّ فَمٍ ثَلَاثُونَ أَلْفَ ضِرْسٍ مِثْلُ جَبَلِ أُحُدٍ أَلْفَ مَرَّةٍ، وَفِي كُلِّ فَمٍ شَفَتَانِ، كُلُّ شَفَةٍ مِثْلُ طِبَاقِ الدُّنْيَا، وَفِي شَفَتَيْهِ سِلْسِلَتَانِ مِنْ حَدِيدٍ، لِكُلِّ سِلْسِلَةٍ مِنْهُمَا سَبْعُونَ أَلْفَ حَلْقَةٍ، وَيُمْسِكُ كُلَّ حَلْقَةٍ مَا لَا يُعَدُّ مِنَ الْمَلَائِكَةِ، فَيُؤْتَى بِهَا عَنْ يَسَارِ الْعَرْشِ، وَهُوَ قَوْلُهُ تَعَالَى: {إِنَّهَا تَرْمِي بِشَرَرٍ كَالْقَصْرِ}.

Driwayatkan dari Sahabat Ibnu Abbas ra, didatangkan Neraka Jahannam di hari kiamat. Di sekitarnya ada 70.000 baris malaikat, setiap baris lebih banyak dari pada golongan tsaqalain (manusia dan jin), mereka menarik Neraka Jahannam dengan kendali-kendalinya. Neraka Jahannam memiliki 4 kaki (diumpamakan seperti makhluk buas), jarak di antara setiap kaki dan kaki lainnya adalah 1.000 tahun (berjalan kaki). Neraka Jahannam memiliki 30 kepala, setiap kepala terdapat 30.000 mulut. Di dalam setiap mulut terdapat 30.000 gigi geraham. Dan di setiap gigi geraham seperti besar Gunung Uhud 1.000 kali. Di dalam setiap mulut terdapat dua bibir, setiap bibir seperti tingkatan (lapisan) dunia. Di dalam dua bibir terdapat dua rantai dari besi. Setiap rantai dari dua rantai itu terdapat 70.000 cincin dan setiap cincin ditahan oleh malaikat yang tidak terhitung. Lalu didatangkalah Neraka Jahannam itu dari sisi kiri Arsy, dan itu adalah Firman Allah Yang Maha Luhur :
إِنَّهَا تَرْمِى بِشَرَرٍ كَالْقَصْرِ
"Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana" (Al-Mursalat : 32).

Pintu-Pintu Neraka

Pintu-Pintu Neraka
لَهَا سَبْعَةُ أَبْوَابٍ، لِكُلِّ بَابٍ مِنْهُمْ جُزْءٌ مَقْسُومٌ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ. رُوِيَ عَنْ رَسُولِ اللهِ عَلَيْهِ السَّلَامُ أَنَّهُ سَأَلَ جِبْرِيلَ عَلَيْهِ السَّلَامُ: أَكَانَتْ أَبْوَابُهَا كَأَبْوَابِنَا هَذِهِ؟ قَالَ: لَا، وَلَكِنَّهَا مَفْتُوحَةٌ بَعْضُهَا أَسْفَلَ بَعْضٍ، مِنَ الْبَابِ إِلَى الْبَابِ مَسِيرَةُ سَبْعِمِئَةِ سَنَةٍ، كُلُّ بَابٍ مِنْهَا أَشَدُّ حَرًّا مِنَ الَّذِي يَلِيهِ سَبْعِينَ ضِعْفًا. قَالَ عَلَيْهِ السَّلَامُ: مَنْ سُكَّانُ هَذِهِ الْأَبْوَابِ؟ قَالَ: أَمَّا الْبَابُ الْأَسْفَلُ فَفِيهِ الْمُنَافِقُونَ وَمَنْ كَفَرَ مِنْ أَصْحَابِ الْمَائِدَةِ وَآلُ فِرْعَوْنَ، وَاسْمُهُ الْهَاوِيَةُ، وَالْبَابُ الثَّانِي فِيهِ الْمُشْرِكُونَ وَاسْمُهُ الْجَحِيمُ، وَالْبَابُ الثَّالِثُ فِيهِ الصَّابِئُونَ وَاسْمُهُ سَقَرُ، وَالْبَابُ الرَّابِعُ فِيهِ إِبْلِيسُ وَمَنْ تَبِعَهُ وَالْمَجُوسُ وَاسْمُهُ لَظَى، وَالْبَابُ الْخَامِسُ فِيهِ الْيَهُودُ وَاسْمُهُ حُطَمَةُ، وَالْبَابُ السَّادِسُ فِيهِ النَّصَارَى وَاسْمُهُ سَعِيرُ
Neraka memiliki tujuh pintu, setiap pintu terdapat bagian yang terbagi dari golongan laki-laki dan golongan wanita.

Diriwayatkan dari Rasulullah SAW bahwa Beliau pernah bertanya kepada Malaikat Jibril as, "Apakah pintu-pintu neraka seperti pintu-pintu (rumah) kami ini ?".

Malaikat Jibril menjawab, "Tidak, tetapi pintu-pintu itu terbuka. Sebagian dari pintu-pintu itu (berada pada tingkat) lebih bawah daripada sebagian lainnya. Dari pintu satu ke pintu lainnya sepanjang perjalanan 700 tahun (berjalan kaki). Setiap pintu 70 kali lipat lebih panas daripada pintu berikutnya sebanyak. (Maksudnya, pintu neraka lebih bawah lebih panas 70 kali lipat).

Rasulullah SAW bertanya, "Siapakah orang-orang yang menempati pintu-pintu ini?".

Malaikat Jibril menjawab, "Adapun pintu paling bawah, maka di dalamnya adalah orang-orang munafiq dan orang-orang kafir dari golongan Ashhabul Maidah (umat Nabi Isa as yang mendustakan mukjizat beliau berupa maidah atau hidangan yang langsung diturunkan dari langit) dan keluarga Fir'aun, namanya adalah Neraka Hawiyah.. Pintu kedua, di dalamnya adalah orang-orang musyrik, namanya adalah Neraka Jahim. Pintu ketiga, di dalamnya adalah orang-orang yang menyembah berhala, namanya adalah Neraka Saqar. Pintu keempat, di dalamnya adalah Iblis, orang-orang yang mengikuti Iblis, dan orang-orang Majusi (penyembah api), namanya adalah Neraka Ladza. Pintu kelima, di dalamnya adalah orang-orang yahudi, namanya adalah Neraka Huthamah. Pintu keenam, di dalamnya adalah orang-orang nashrani, namanya adalah Neraka Sa'ir".
ثُمَّ أَمْسَكَ جِبْرِيلُ، فَقَالَ عَلَيْهِ السَّلَامُ: يَا جِبْرِيلُ، لِمَ لَا تُخْبِرُنِي عَنْ سُكَّانِ الْبَابِ السَّابِعِ؟ فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ، أَتَسْأَلُنِي عَنْهُ؟ فَقَالَ: بَلَى. قَالَ: يَا مُحَمَّدُ، أَهْلُ الْكَبَائِرِ مِنْ أُمَّتِكَ الَّذِينَ مَاتُوا وَلَمْ يَتُوبُوا. فَخَرَّ النَّبِيُّ عَلَيْهِ السَّلَامُ وَقَالَ: يَا جِبْرِيلُ، عَظُمَتْ مُصِيبَتِي وَاشْتَدَّ خَوْفِي، أَيَدْخُلُ أَحَدٌ مِنْ أُمَّتِي النَّارَ؟ قَالَ جِبْرِيلُ: نَعَمْ، يَدْخُلُ أَهْلُ الْكَبَائِرِ مِنْ أُمَّتِكَ. ثُمَّ بَكَى رَسُولُ اللهِ عَلَيْهِ السَّلَامُ، وَبَكَى جِبْرِيلُ لِبُكَائِهِ. وَقَالَ عَلَيْهِ السَّلَامُ: يَا جِبْرِيلُ، لِمَ تَبْكِي أَنْتَ؟ وَأَنْتَ الرُّوحُ الْأَمِينُ؟ قَالَ جِبْرِيلُ: أَخَافُ أَنْ أُبْتَلَى بِهِ، هَارُوتُ وَمَارُوتُ، فَهُوَ الَّذِي أَبْكَانِي. فَأَوْحَى اللهُ تَعَالَى: يَا جِبْرِيلُ وَيَا مُحَمَّدُ، إِنِّي أَبْعَدْتُكُمَا مِنَ النَّارِ، وَلَكِنْ لَا تَأْمَنَا مِنْ عَذَابِي.
Kemudian Malaikat Jibril terdiam. Lalu Rasulullah SAW bertanya, "Wahai Malaikat Jibril, mengapa kamu tidak menceritakan kepadaku tentang orang-orang yang menempati pintu ketujuh ?".

Malaikat Jibril bertanya, "Apakah kamu bertanya kepadaku tentang itu ?". Rasululah SAW menjawab, "Iya".

Malaikat Jibril pun menjawab, "Wahai Nabi Muhammad, yaitu orang-orang yang ahli melakukan dosa besar dari golongan umatmu, yang mana mereka meninggal dan tidak bertaubat".

Rasulullah SAW pun tersungkur pingsan. Dan ketika tersadar, Beliau bertanya, "Wahai Malaikat Jibril, musibahku begitu besar dan teramat sangat ketakutanku. Apakah seseorang dari umatku akan masuk ke dalam neraka?".

Malaikat Jibril pun menjawab, "Iya, orang-orang yang ahli melakukan dosa besar dari golongan umatmu akan memasukinya".

Kemudian Rasulullah SAW menangis dan menangislah pula Malaikat Jibril karena tangis Rasulullah SAW. Dan Rasulullah SAW bertanya, "Wahai Malaikat Jibril, mengapa kamu menangis sedangkan kamu ada Ruhul Amin (Ruh Yang Terpercaya)?".

Malaikat Jibril pun menjawab, "Aku takut bila aku diuji dengan sesuatu yang mana Malaikat Harut dan Malaikat Marut diuji. Itulah yang membuatku menangis".

Lalu Allah Yang Maha Luhur memberikan wahyu, "Wahai Malaikat Jibril dan wahai Nabi Muhammad, sesungguhnya Aku telah menjauhkan kalian berdua dari neraka, akan tetapi jangan merasa aman dari siksa-Ku".

Neraka

Neraka

فِي الْخَبَرِ أَنَّ جِبْرِيلَ عَلَيْهِ السَّلَامُ أَتَى النَّبِيَّ عَلَيْهِ السَّلَامُ فَقَالَ: "يَا جِبْرِيلُ صِفْ لِي النَّارَ"، فَقَالَ: إِنَّ اللهَ تَعَالَى خَلَقَ النَّارَ فَأَوْقَدَهَا أَلْفَ عَامٍ حَتَّى احْمَرَّتْ، ثُمَّ أَوْقَدَهَا أَلْفَ عَامٍ حَتَّى اسْوَدَّتْ، فَهِيَ سَوْدَاءُ كَاللَّيْلِ الْمُظْلِمِ، لَا يُطْفَأُ لَهِيبُهَا وَلَا تَخْمُدُ جَمْرَتُهَا". قَالَ مُجَاهِدٌ: إِنَّ لِجَهَنَّمَ حَيَّاتٍ كَأَعْنَاقِ الْبُخْتِ، وَعَقَارِبَ كَالْبِغَالِ، فَيَهْرُبُ أَهْلُ النَّارِ إِلَى النَّارِ مِنْ تِلْكَ الْحَيَّاتِ وَالْعَقَارِبِ، فَتَأْخُذُ بِشِفَاهِهِمْ، فَتَكْشِطُ مَا بَيْنَ الشَّعْرِ إِلَى الظُّفْرِ، فَمَا يُنْجِيهِمْ مِنْهَا إِلَّا الْهَرَبُ إِلَى النَّارِ. وَرُوِيَ عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ عَنْ رَسُولِ اللهِ عَلَيْهِ السَّلَامُ: "إِنَّ فِي النَّارِ حَيَّاتٍ مِثْلَ أَعْنَاقِ الْإِبِلِ، فَتَلْدَغُ أَحَدَهُمْ لَدْغَةً يَجِدُ أَلَمَهَا أَرْبَعِينَ خَرِيفًا".
Di dalam khobar (diriwayatkan), sesungguhnya Malaikat Jibril as mendatangi Nabi SAW, lalu Nabi SAW berkata, "Wahai Malaikat Jibril, sifatilah (ceritakan) neraka kepadaku ?". Malaikat Jibril menjawab, "Sesungguhnya Allah Yang Maha Luhur telah menciptakan neraka. Dia pun menyalakannya selama 1.000 tahun sampai neraka itu menjadi merah. Kemudian Dia menyalakannya selama 1.000 tahun sampai neraka itu menjadi putih. Kemudian Dia pun menyalakannya selama 1.000 tahun sampai neraka itu menjadi hitam, yaitu hitam seperti malam yang gelap. Tidak akan mati nyala-nyala apinya dan tidak akan padam bara apinya".

Imam Mujahid berkata, "Sesungguhnya di Neraka Jahannam terdapat ular-ular seperti leher-leher unta dan kalajengking-kalajengking seperti bighal (peranakan dari kuda dan keledai). Para penghuni neraka pun melarikan diri menuju ke neraka dari ular-ular dan kalajengking-kalajengking itu. Mereka menyengat mulut-mulut para penghuni neraka, lalu terkelupaslah anggota tubuh antara rambut sampai kuku. Tidak ada yang bisa menyelamatkan para penghuni neraka dari itu mereka kecuali melarikan diri ke neraka".

Dan diriwayatkan dari Sahabat Abdullah bin Abas, dari Rasulullah SAW :
انّ فى النّار حيّات مثل اعناق الابل فتلدغ احدهم لدغة يجد المها اربعين خريفا
"Sesungguhnya di dalam neraka terdapat ular-ular seperti leher-leher unta, lalu mereka akan menyengat salah satu dari kalian dengan sekali sengatan yang mana rasa sakitnya akan ditemui (dirasakan) selama 40 tahun".
وَرُوِيَ عَنْ زَيْدِ بْنِ وَهْبٍ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ: إِنَّ نَارَكُمْ هَذِهِ جُزْءٌ مِنْ سَبْعِينَ جُزْءًا مِنْ تِلْكَ النَّارِ، لَوْلَا أَنَّهَا ضُرِبَتْ فِي الْبَحْرِ مَرَّتَيْنِ مَا انْتَفَعْتُمْ مِنْهَا بِشَيْءٍ. قَالَ مُجَاهِدٌ: إِنَّ نَارَكُمْ هَذِهِ تَتَعَوَّذُ مِنْ نَارِ جَهَنَّمَ. رُوِيَ فِي الْخَبَرِ أَنَّ اللهَ تَعَالَى أَرْسَلَ جِبْرَائِيلَ عَلَيْهِ السَّلَامُ إِلَى مَلَكِ النَّارِ بِأَنْ يَأْخُذَ مِنَ النَّارِ فَيَأْتِيَ بِهَا إِلَى آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ حَتَّى يَطْبُخَ بِهَا طَعَامًا، قَالَ مَالِكٌ: يَا جِبْرَائِيلُ كَمْ تُرِيدُ مِنَ النَّارِ؟ قَالَ جِبْرَائِيلُ: أُرِيدُ مِنْهَا مِقْدَارَ تَمْرَةٍ. قَالَ مَالِكٌ: يَا جِبْرَائِيلُ، لَوْ أَعْطَيْتُكَ مِقْدَارَ تَمْرَةٍ لَذَابَتْ سَبْعُ سَمَاوَاتٍ وَأَرَضِينَ مِنْ حَرِّهَا. قَالَ: مِقْدَارَ نَوَاتِهَا. قَالَ: لَوْ أَعْطَيْتُكَ مَا تُرِيدُ لَمْ تَنْزِلْ مِنَ السَّمَاءِ قَطْرَةٌ وَلَمْ تَنْبُتْ فِي الْأَرْضِ نَبَاتٌ. ثُمَّ نَادَى جِبْرَائِيلُ: إِلَهِي، كَمْ آخُذُ مِنَ النَّارِ؟ قَالَ اللهُ تَعَالَى: خُذْ مِقْدَارَ ذَرَّةٍ مِنْهَا. فَأَخَذَ جِبْرَائِيلُ مِنْهَا مِقْدَارَ ذَرَّةٍ وَغَمَسَهَا فِي النَّهْرِ سَبْعِينَ مَرَّةً، ثُمَّ جَاءَ بِهَا إِلَى آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ، فَوَضَعَهَا عَلَى جَبَلٍ شَاهِقٍ، فَذَابَ ذَلِكَ الْجَبَلُ، ثُمَّ رُدَّتِ النَّارُ إِلَى مَكَانِهَا وَبَقِيَ دُخَانُهَا فِي أَحْجَارٍ وَحَدِيدٍ إِلَى يَوْمِنَا هَذَا، فَهَذِهِ النَّارُ مِنْ دُخَانِ تِلْكَ الذَّرَّةِ، فَاعْتَبِرُوا مِنْهَا يَا مُؤْمِنُونَ. قَالَ النَّبِيُّ عَلَيْهِ السَّلَامُ: إِنَّ أَهْوَنَ أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا مَنْ لَهُ نَعْلَانِ مِنَ النَّارِ يَغْلِي مِنْهُمَا دِمَاغُهُ كَمَا يَغْلِي الْمِرْجَلُ، فَيَسْمَعُهُ جِيرَانُهُ، وَأَضْرَاسُهُ جَمْرٌ، وَشِفَاهُهُ جَمْرٌ، وَلَهَبُ النَّارِ يَخْرُجُ مِنْ أَحْشَاءِ بَطْنِهِ مِنْ قَدَمَيْهِ، وَإِنَّهُ لَيَرَى نَفْسَهُ أَشَدَّ أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا، وَإِنَّهُ مِنْ أَهْوَنِ أَهْلِ النَّارِ عَذَابًا.
Diriwayatkan dari Zaid bin Wahab, dari Sahabat Ibnu Mas'ud ra, "Sesungguhnya api kalian ini adalah satu bagian dari 70 bagian neraka itu (Neraka Jahannam). Jika saja neraka itu dicelupkan di dalam lautan sebanyak 2 kali, maka kalian tidak akan mendapatkan manfaat apapun dari lautan itu (sia-sia, tidak akan padam sama sekali)".

Imam Mujahid berkata, "Sesungguhnya api kalian ini menjadi perlindungan dari Neraka Jahannam". (penjelasan lebih detail mengenai perkataan Imam Mujahid ini bisa dilihat pada khobar selanjutnya).

Diriwayatkan di dalam khobar, sesungguhnya Allah Yang Maha Luhur mengutus Malaikat Jibril as menemui malaikat penjaga neraka (Malaikat Malik as) untuk mengambil api neraka lalu mendatangkannya kepada Nabi Adam as, sehingga beliau bisa memasak makanan dengan api itu. Malaikat Malik berkata, "Wahai Malaikat Jibril, berapa api yang kamu inginkan ?". Malaikat Jibril menjawab, "Aku ingin api itu kira-kira sebesar satu buah kurma". Malaikat Malik berkata, "Wahai Malaikat Jibril, jika aku memberimu kira-kira sebesar satu buah kurma, maka hancurlah ketujuh langit dan bumi karena panasnya". Malaikat Jibril berkata, "Kira-kira sebesar biji kurma". Malaikat Malik berkata, "jika aku memberimu apa yang kamu inginkan, maka tidak akan turun hujan dari langit dan tidak akan tumbuh tanaman-tanaman di bumi". Kamudian Malaikat Jibril menyeru, "Wahai Tuhanku, berapakan aku akan mengambil api ?". Allah Yang Maha Luhur pun menjawab, "Ambillah sebesar dzarrah dari api neraka", Malaikat Jibril pun mengambil api neraka kira-kira sebesar dzarrah dan merendamnya di dalam sungai sebanyak 70 kali. Kemudian Malaikat Jibril datang membawanya kepada Nabi Adam as, meletakkannya di atas gunung yang tinggi, lalu hancurlah gunung itu, Kemudian Malaikat Jibril mengembalikan api neraka itu ke tempatnya dan tersisa asapnya di bebatuan dan besi sampai hari kita saat ini. Api ini (api di dunia) merupakan asap dari sebesar dzarrah api neraka, maka ambillah pelajaran darinya wahai orang-orang mukmin.

Nabi SAW bersabda :
ان اهون اهل النار عذابا من له نعلان من النار يغلى منهما دماغه كما يغلى المرجل فيسمعه جيرانه، وأضراسه جمر وشفاهه جمر، ولهب النار يخرج من احشاء بطنه من قدميه، وانه ليرى نفسه اشد اهل النار عذابا وانه من اهون اهل النار عذابا
"Sesunggungnya penghuni neraka yang paling ringan siksanya adalah orang yang mengenaikan 2 sandal dari api neraka, yang mana mendidihlah otaknya karena kedua sandal itu sebagaimana bejana pendidih, lalu tetangga-tetangganya mendengarkannya, gigi gerahamnya adalah bara api, mulutnya adalah bara api, api menyala-nyala keluar dari isi perutnya dari kedua telapak kakinya. Dan sesungguhnya dia mengetahui bahwa dirinya adalah penghuni neraka yang paling berat siksanya, padahal dia termasuk penghuni neraka paling ringan siksanya".
قال عاصم إن أهل النار يدعون مالكا فلا يرد عليهم جوابا أربعين عاما ثم يرد عليهم فيقول }إِنَّكُمْ مَاكِثُوْنَ{ يعنى دائمون أبدا ثم يدعون }رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْهَا فَإِنْ عُدْنَا فَإِنَّا ظَالِمُوْنَ{ فلا يجيبهم مقدار ما كانت الدنيا مرتين ثم يرد عليهم بقوله }اِخْسَئُوْا فِيْهَا وَلَا تُكَلِّمُوْنِ{. قال النبى عليه السلام فوالله ما يتكلم القوم بعدها بكلمة واحدة وما كان بعد ذلك إلا زفير وشهيق فى النار وأصواتهم تشبه أصوات الحمير أولها زفير وأخرها شهيق. قال جبرائيل عليه السلام والذى بعثك بالحق نبيا لو أن مثل ثقب ابرة فتح منها جهة المشرق لاحترق أهل المغرب من شدة حرها والذي بعثك بالحق نبيا لو أن ثوبا من ثياب أهل النار علق بين السماء والأرض لماتوا من حرها لما يجدون من نتها والذى بعثك بالحق نبيا لو أن ذراعا من السلسلة التي ذكرها الله تعالى فى كتابه وضع على جبل لذاب الجبل حتى يبلغ الأرض السابعة والذي بعثك بالحق نبيا لو أن رجلا من أهل النار يعذب بالمغرب لاحترق من بالمشرق من شدة عذابه حرها شديد وقعرها بعيد وحطبها الناس والحجارة وشرابها الحميم والصديد وثيابها من قطران.
Syekh 'Ashim berkata, sesungguhnya penghuni neraka memohon Allah, Dzat yang merajai, Dia tidak memberi jawaban kepada mereka selama 40 tahun. Kemudian Dia menjawab kepada mereka sembari berfirman :
إِنَّكُمْ مَاكِثُوْنَ
"Sesungguhkan kalian tetaplah tinggal (di dalam neraka)" (Az-Zhuhruf : 77), yakni abadi selamanya.
Kemudian mereka memohon :
رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْهَا فَإِنْ عُدْنَا فَإِنَّا ظَالِمُوْنَ
Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami daripadanya (dan kembalikanlah kami ke dunia), maka jika kami kembali (juga kepada kekafiran), sesungguhnya kami adalah orang-orang yang dhalim" (Al-Mukminun : 107)

Lalu Dia tidak menjawab mereka kira-kira selama masa dunia 2 kali. Kemudian Dia menjawab kepada mereka dengan Firman-Nya :
اِخْسَئُوْا فِيْهَا وَلَا تُكَلِّمُوْنِ
"Tinggallah dengan hina di dalam nereka dan jangan berkata apapun kepada-Ku!!!" (Al-Mukminun : 108).

Nabi SAW bersabda, "Maka demi Allah, tidaklah berkata kaum (penghuni neraka) sesudah itu dengan satu kalimat pun dan tidaklah ada sesudah itu kecuali teriakan dan rintihan di dalam neraka. Suara-suara mereka menyerupai suara khimar, awalnya adalah teriakan dan akhirnya adalah rintihan".

Malaikat Jibril as berkata, "Demi Dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sebagai seorang nabi, jika seumpama lubang jarum dari neraka dibuka di area timur, maka akan terbakar penduduk barat karena saking panasnya neraka. Demi Dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sebagai seorang nabi, jika sesungguhnya pakaian dari pakaian-pakaian penghuni neraka digantungkan di langit dan di bumi, maka penduduknya akan mati karena panasnya pakaian itu, karena apa yang ditemui dari bau busuknya pakaian itu. Demi Dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sebagai seorang nabi, jika saja satu dzira' (hasta) dari rantai yang mana telah diterangkan Allah Yang Maha Luhur di dalam Kitab-Nya, diletakkan di atas gunung, maka hancurlah gunung itu hingga sampai pada bumi ketujuh. Demi Dzat yang telah mengutusmu dengan membawa kebenaran sebagai seorang nabi, jika seseorang penghuni neraka disiksa di tanah barat, maka akan terbakar orang yang ada di tanah timur karena begitu beratnya siksa orang itu. Neraka sangatlah panas, lubang neraka sangat jauh (dalam), kayu neraka adalah manusia dan batu, minuman neraka adalah hamim (air yang mendidih dan sangat panas) dan nanah busuk, dan pakaian neraka dari timah cair".

Jembatan (Shiroth)

Jembatan (Shiroth)
قال النبي عليه السلام إن الله تعالى خلق على النار جسرا وهو صراط على متن جهنم مدحضة مزلقة عليه سبع قناطير كل قنطرة منها مسيرة ثلاثة آلاف سنة ألف منها استواء وألف منها هبوط أدق من الشعرة وأحد من السيف وأظلم من الليل كل قنطرة عليها سبع شعب كل شعبة كالرمح الطويل محدد الأسنان يجلس العبد على كل قنطرة منها ويسأل عما أمره الله تعالى به ففى الأولى يحاسب على الإيمان فإن سلم من الكفر والرياء فيها وإلا تردى فى النار وفى الثانية يسأل عن الصلاة وفى الثلاثة عن الزكاة وفى الرابعة عن الصوم وفى الخامسة عن الحج والعمرة وفى السادسة عن الوضوء والغسل من الجنابة وفى السابعة عن الوالدين وصلة الرحم والمظالم فإن نجا منها فيها وإلا تردى فى النار قال وهب إنه عليه السلام يدعو يا رب سلم أمتي أمتي فيركب الخلائق حتى يركب بعضهم على بعض والجسور تضطرب كالسفينة فى البحر فى الريح العاصف فتجوز الزمرة الأولى كالبرق الخاطف والزمرة الثانية كالريح العاصف والزمرة الثالثة كالطير المسرع والزمرة الرابعة كالفرس الجواد والزمرة الخامسة كالرجل المسرع والزمرة السادسة كالماشية والزمرة السابعة قدر يوم وليلة وقال بعضهم قدر يوم وشهرين وبعضهم قدر سنة وسنتين وثلاث سنين حتى يكون زمن آخر من يمر على الصراط قدر خمس وعشرين ألف سنة من سنى الدنيا.
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah Yang Maha Luhur telah menciptakan jembatan di atas neraka, yaitu shirath (titian) tepat di atas neraka Jahannam yang licin dan memelesetkan. Shirath itu memiliki 7 pos, setiap pos sepanjang 3.000 tahun berjalan kaki, 1.000 tahun di antaranya adalah naik, 1.000 tahun di antaranya adalah datar, dan 1.000 tahun di antaranya adalah turun. (Shirath itu) lebih tipis daripada rambut, lebih tajam daripada pedang, dan lebih gelap daripada malam hari. Setiap pos memiliki 7 cabang, setiap cabang seperti tombak yang panjang yang tajam gigi-giginya (ujung-ujungnya). Setiap hamba akan duduk di atas setiap pos dan dipertanyakan (dipertanggungjawabkan) tentang apa yang telah Allah Yang Maha Luhur perintahkan kepadanya. Di dalam pos pertama, dia akan dihisab atas imannya, jika dia selamat dari kekufuran dan riya maka dia tetap ada di sana (lalu melanjutkan ke pos selanjutnya), tetapi jika tidak maka dia akan dilemparkan ke neraka. Di pos kedua, dia dipertanyakan (dipertanggungjawabkan) tentang sholatnya. Di pos ketiga tentang zakat. Di pos keempat, tentang puasa. Di pos kelima tentang ibadah haji dan umrah. Di pos keenam tentang wudlu dan mandi janabah. Di pos ketujuh tentang berbuat baik kepada kedua orangtua, silaturahim (menyambung sanak), dan penaniayaan, jika dia selamat dari hal itu maka dia tetap ada di sana (lalu melanjutkan ke pos selanjutnya), tetapi jika tidak maka dia akan dilemparkan ke neraka". Wahab berkata bahwa Nabi SAW pernah berdoa, "Wahai Tuhanku, selamatkanlah .. selamatkanlah, umatku ... umatku".

Lalu para makhluk akan menaiki jembatan, sehingga sebagian menaiki sebagian lainnya, sedangkan jembatan itu diguncang-gancingkan seperti kapal di dalam lautan oleh angin (badai) yang berhembus. Golongan pertama bisa melewati seperti kilat yang menyambar, golongan kedua seperti angin yang berhembus cepat, golongan ketiga seperti burung yang terbang sangat cepat, golongan keempat seperti kuda yang sangat bagus (mampu berlari kencang), golongan kelima seperti orang yang berlari cepat, golongan keenam seperti orang yang berjalan, dan golongan ketujuh kira-kira sehari semalam. Sebagian ulama' berpendapat (mengenai golongan ketujuh), kira-kira 2 bulan, sebagian ulama' lainnya berpendapat kira-kira setahun, 2 tahun, dan 3 tahun, bahkan sampai masa terakhir orang yang melewati shirath kira-kira 25.0000 tahun dari tahun di dunia.
وروي أن الناس يمرون على الصراط والنيران تحت أقدامهم وفوق رؤسهم وعن أيمانهم وعن شمائلهم ومن خلفهم وقدامهم وذلك قوله تعالى }وَإِنْ مِنْكُمْ إِلَّا وَارِدُهَا كَانَ عَلَى رَبِّكَ حَتْمًا مَقْضِيًّا (71) ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوْا وَنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا (72) والنار تعمل فى أجسادهم وجلودهم ولحومهم حتى يجوزها كالفحم سوادا إلا من نجا منها ومنهم من يجوزها لا يخشى شيئا من أهوالها ولا يناله شئ من نيرانها حتى إذا جاوزها يقول أين الصراط فيقال له قد جزته من غير مشقة برحمة الله تعالى وقد جاء فى الخير أنه إذا كان يوم القيامة تجئ أمة فإذا صعدت على الصراط التفت اليهم عليه السلام فيقول من أنتم فيقولون نحن أمتك فيقول هل كنتم على شريعتي؟ فيقولون لا فتبرأ منهم ويتركهم فيقعون فى جهنم ثم تأتي أخرى فيقول عليه السلام هل كنتم على شريعة نبيكم؟ وهل سلكتم طريقه؟ فإن أجابوا بنعم جازوا الصراط وإلا وقعوا فى النار وبعد الدخول فى النار يحتاجون إلى شفاعة النبى عليه السلام.
Dan diriwayatkan bahwa manusia akan melewati shirath, sedangkan api berada di bawah telapak kaki, di sisi-sisi kanan, di sisi-sisi kiri, di belakang, dan di hadapan mereka. Dan demikian itu adalah Firman Allah Yang Maha Luhur :
وَإِنْ مِنْكُمْ إِلَّا وَارِدُهَا ۚ كَانَ عَلٰى رَبِّكَ حَتْمًا مَقْضِيًّا، ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِيْنَ اتَّقَوْا وَنَذَرُ الظَّالِمِيْنَ فِيْهَا جِثِيًّا
"Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut" (Maryam : 71-72)

Sedangkan api neraka membakar jasad-jasad, kulit-kulit, dan daging-daging mereka, sehingga mereka melewati shirath seperti arang yang hitam, kecuali orang yang selamat dari api itu.

Di antara mereka, ada orang yang bisa melewati shirath tanpa takut apapun dari kesulitan-kesulitannya dan tidak mengenai apapun dari api nereka, sehingga ketika dia sudah melewatinya dia pun bertanya "Di mana shirath ?". Lalu dikatakan padanya, "Kamu telah melewatinya tanpa payah (kesulitan) berkat rahmat Allah Yang Maha Luhur".

Telah datang di dalam khobar bahwa ketika hari kiamat, datanglah umat (golongan). Lalu ketika umat itu naik di atas shirath, Nabi SAW pun menoleh (menghampiri) kepada mereka sembari bertanya, "Siapakah kalian ?". Mereka pun menjawab, "Kami adalah umatmu". Lalu Nabi SAW bertanya, "Apakah kalian ada di atas syariatku ?". Mereka pun menjawab "Tidak". Lalu Nabi SAW pun membebaskan diri dari mereka (tidak mau bertanggungjawab) dan meninggalkan mereka, mereka pun terjatuh ke dalam Neraka Jahannam. Lalu datanglah umat (golongan) lain, lalu Nabi SAW bertanya, "Apakah kalian ada di atas syariat nabi kalian dan menapaki jalannya ?". Jika mereka menjawab dengan kata "Iya", maka mereka akan melewati shirath. Dan jika tidak, maka mereka pun terjatuh ke dalam neraka dan setelah memasuki nereka maka mereka membutuhkan syafaat Nabi SAW.
وفى الخبر يأتى قوم يقفون على الصراط ويقولون من ينجينا من النار ولا يتجاسرون على المرور عليه فيبكون فيأتي جبرائيل عليه السلام فيقول لهم ما منعكم أن تعبروا الصراط فيقولون نخاف من النار فيقول جبريل كنتم فى الدنيا إذا استقبلتم بحرا عميقا كيف كنتم تعبرون فيقولون بالسفينة فيأتى جبريل عليه السلام بالمساجد التى كانوا يصلون فيها كهيئات السفن فيجلسون عليها ويعبرون الصراط فيقال لهم هذه مساجد كم التى صليتم فيها جماعة. وفى الخبر إن الله تعالى يحاسب عبدا فترجع سيئاته على حسناته فيأمر الله تعالى به إلى النار فإذا ذهب يقول الله تعالى لجبرائيل عليه السلام أدرك عبدي وأسأله هل كان يجلس مع العلماء فى الدنيا فأغفر له بشفاعتهم فيسأله جبرائيل فيقول لا فيقول جبريل عليه السلام يارب إنك عالم بحال عبدك فيقول أسأله هل أحب العلماء فيسأله جبرائيل عليه السلام فيقول لا فيقول أسأله هل جلس مع مائدة مع العلماء قط فيسأله فيقول لا فيقول هل سكن فى مسكن سكن فيه عالم فيسأله فيقول لا فيقول لجبريل عليه السلام سله هل أحب رجلا يحب العلماء فيقول نعم فيقول الله تعالى لجبريل عليه السلام خذ بيده وأدخله الجنة فإنه كان يحب رجلا فى الدنيا وكان ذلك الرجل يحب العلماء فغفرت له ببركة ذلك الرجل.
Dan di dalam khobar, didatangkan sebuah kaum yang berhenti di atas shirath dan mereka berkata "Siapa yang akan menyelamatkan kami dari nereka ?". Mereka tidak mau menyeberang melewati shirath, mereka pun menangis. Kemudian datanglah Malaikat Jibril as sembari bertanya kepada mereka, "Apa yang mencegah kalian untuk menyeberangi shirath ?". Mereka pun menjawab, "Kami takut nereka". Malikat Jibril pun bertanya, "Kalian di dunia, ketika menghadapi lautan yang sangat dalam, bagaimana kalian akan menyeberang ?". Mereka pun menjawab, "Dengan kapal". Lalu Malaikat Jibril pun mendatangkan masjid-masjid yang mana mereka melakukan sholat di dalamnya secara berjamaah seperti bentuk kapal. Mereka pun duduk di atasnya dan menyeberangi shirath, lalu dikatakan kepada mereka, "Kapal ini adalah masjid-masjid kalian yang mana kalian melakukan sholat di dalamnya secara berjamaah".

Dan di dalam khobar, sesungguhnya Allah Yang Maha Luhur menghisab seorang hamba, lalu unggullah keburukan-keburukannya melebihi kebaikan-kebaikannya, Allah Yang Maha Luhur pun memerintahkan membawanya ke neraka. Ketika dia pergi (ke neraka), Allah Yang Maha Luhur memerintahkan kepada Malaikat Jibril as, "Susul lah hamba-Ku dan tanyakanlah kepadanya apakah dia pernah duduk bersama para ulama' di dunia ? lalu Aku akan mengampuninya karena syafaat mereka". Malaikat Jibril pun bertanya kepadanya, namun dia menjawab, "Tidak". Lalu Malaikat Jibril pun berkata, "Wahai Tuhanku, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui atas keadaan hamba-Mu". Lalu Allah memerintahkan, "Tanyakanlah kepadanya apakah dia mencintai ulama ?". Lalu Malaikat Jibril bertanya kepadanya, namun dia menjawab "Tidak". Lalu Allah memerintahkan, "Tanyakanlah kepadanya apakah dia pernah duduk menyuguhi hidangan bersama para ulama saja ?". Lalu Malaikat Jibril bertanya kepadanya, dia pun menjawab "Tidak". Lalu Allah memerintahkan, "Tanyakanlah kepadanya apakah dia pernah menempati tempat yang di dalamnya ada orang alim ?". Lalu Malaikat Jibril bertanya kepadanya, dia pun menjawab "Tidak". Lalu Allah memerintahkan kepada Malaikat Jibril, "Tanyakanlah kepadanya apakah dia mencintai seseorang yang mana orang itu mencintai ulama' ?". Lalu Malaikat Jibril bertanya kepadanya, dia pun menjawab "Iya". Lalu Allah Yang Maha Luhur memerintahkan kepada Malaikat Jibril as, "Peganglah tangannya dan masukkan dia ke dalam surga, karena dia mencintai seseorang yang mana orang itu mencintai ulama'. Aku mengampuninya karena berkah orang itu".
وعلى هذا جاء فى الخبر "يحشر الله تعالى يوم القيامة مساجد الدنيا كالإبل قوائمها من الدر وأعناقها من الزعفران ورأسها من المسك الأذفر وظهرها من زبرجد أخضر يركبها أهل الجماعة والمؤذنون يقودونها فيعبرون فى عرصات القيامة فينادى يا أهل العرصات ما هؤلاء من الملائكة المقربين ولا من الأنبياء المرسلين بل هؤلاء من أمة محمد الذين يحفظون صلواتهم مع الجماعة ويقال إن الله تعالى خلق ملكا يقال له دردائيل له جناحان جناح بالمغرب من ياقوتة حمراء وجناح بالمشرق من زبرجدة خضراء مكلل بالدر والياقوت والمرجان ورأسه تحت العرش وقدماه تحت الأرض السابعة فينادى كل ليلة من رمضان هل من داع فيستجاب له هل من سائل فيعطى سؤله هل من تائب فيتاب عليه هل من مستغفر فيغفر له حتى يطلع الفجر.
Dan berdasarkan khobar ini, telah datang di dalam khobar lain, Allah Yang Maha Luhur akan mengumpulkan masjid-masjid dunia di hari kiamat seperti unta. Kaki-kakinya dari durr (mutiara), leher-lehernya dari minyak za'faran, kepalanya dari minyak misik yang sangat wangi, dan punggungnya dari batu zamrud hijau. Para ahli jama'ah akan menaikinya, para muadzin menuntunnya (menuntun para jamaah untuk naik), dan para imam menggiringnya (memegang kendali unta). Mereka menyeberang di dalam pelataran hari kiamat. Lalu berserulah, "Wahai para penghuni pelataran hari kiamat, mereka bukanlah golongan dari Malaikat Muqarrabin dan bukan golongan dari para nabi yang diutus, tetapi mereka dari golongan umat Nabi Muhammad yang mana menjaga sholat-sholat mereka secara berjamaah".

Dikatakan, sesungguhnya Allah Yang Maha Luhur menciptakan seorang malaikat yang bernama Malaikat Dar'dail. Dia memiliki 2 sayap, satu sayap dari batu yaqut merah berada di barat dan satu sayap dari batu zamrud hijau yang diteretesi dengan batu durr (mutiara), batu yaqut, dan marjan berada di timur. Kepalanya berada di bawah Arsy dan kedua telapak kakinya berada di bawah bumi ke tujuh. Dia berseru di setiap malam di Bulan Ramadhan, "Apakah ada orang yang berdoa maka dia akan dikabulkan doanya. Apakah ada orang yang memohon ? maka akan diberikan permohonannya. Apakah ada orang yang bertaubat ? maka akan diterima taubatnya. Apakah ada orang yang memohon ampun ? maka akan diampuni dosa-dosanya, (seruan itu) sampai terbitnya fajar".

Tentang Tegaknya Timbangan Amal

Tentang Tegaknya Timbangan Amal
روي عن ابن عباس رضي الله عنهما قال ينصب الميزان يوم القيامة على عمد طول كل عمود منها ما بين المشرق والمغرب وكفة الميزان كاطباق الدنيا طولها وعرضها واحد واحدى الكفتين عن يمين العرش وهي كفة الحسنات والأخرى عن يساره وهي كفة السيآت وبين الميزان كالجبال من أعمال الثقلين مملوءة من الحسنات والسيآت فى يوم كان مقداره خمسين ألف سنة. قال عليه عليه السلام: "يؤتى بالرجل ومعه سبع وسبعون سجلان كل سجل مد بصره فيه خطاياه وذنوبه فيوضع فى كفة الميزان ويخرج له قرطاس مثل الأنملة وفيه شهادة أن لا إله إلا الله وأن محمدا رسول الله فيوضع فى كفة أخرى فترجع على الذنوب كلها وذلك قوله تعالى }فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ{ يعنى رجحت موازين حسناته بالخير والطاعات على سيئاته }فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ{ أى عيش فى الجنة برضاه ثم قال }وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ (8) فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ (9) وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ (10) نَارٌ حَامِيَةٌ (11).{
Diriwayatkan dari Sahabat Ibnu Abbas ra berkata, "Timbangan amal ditegakkan di hari kiamat pada beberapa tiang. Panjang setiap tiang adalah jarak antara barat dan timur. Piringan timbangan amal seperti permukaan dunia, panjang dan luas piringan itu sama. Salah satu dari kedua piringan itu berada di sisi kanan Arsy dan itu adalah piringan kebaikan, sedangkan piringan lainnya berada di sisi kiri Arsy dan itu adalah piringan keburukan. Dan di antara timbangan amal dari amal perbuatan tsaqalain (golongan jin dan golongan manusia) seperti gunung-gunung yang dipenuhi kebaikan dan keburukan. Di dalam satu hari (di akhirat) perkiraannya adalah 50.000 tahun (di dunia)".

Nabi SAW bersabda, "Akan didatangkan seseorang (di hari kiamat) bersama dengan tujuh puluh tujuh sijjil (buku induk amal). (Panjang) setiap sijjil itu sepanjang mata memandang, di dalamnya terdapat kesalahan-kesalahan dan dosa-dosanya. Lalu sijjil itu diletakkan di dalam piringan amal dan keluarlah sebuah kertas seumpama ujung jari, dan di dalamnya tertulis syahadat "Sesungguhnya tiada tuhan selain Allah dan sesungguhnya Nabi Muhammad adalah utusan Allah". Kertas tersebut pun diletakkan di piringan yang lain, lalu unggullah piringan itu melebihi semua dosa-dosanya.

Keterangan di atas memiliki makna yang sama miripnya dengan sebuah hadits yang diriwayatkan dari Sahabat Abdullah bin Mas'ud ra. Adapun versi hadits secara lengkapnya adalah sebagai berikut, Rasulullah SAW bersabda :
يُصَاحُ بِرَجُلٍ مِنْ أُمَّتِيْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى رُءُؤْسِ الْخَلاَئِقِ فَيُنْشَرُ لَهُ تِسْعَةٌ وَتِسْعُوْنَ سِجِلًّا كُلُّ سِجِلٍّ مَدَّ الْبَصَرِ، ثُمَّ يَقُوْلُ اللّٰهُ عَزَّ وَجَلَّ : هَلْ تُنْكِرُ مِنْ هَذَا شَيْئًا ؟ فَيَقُوْلُ : لَا يَارَبِّ، فَيَقُوْلُ : أَظَلَمَتْكَ كَتَبَتِى الْحَافِظُوْنَ ؟ ثُمَّ يَقُوْلُ : أَلَكَ عُذْرٌ أَلَكَ حَسَنَةٌ ؟ فَيُهَابُ الرَّجُلُ، فَيَقُوْلُ : لاَ، فَيَقُوْلُ : بَلَى، إِنَّ لَكَ عِنْدَنَا حَسَنَاتٍ وَإِنَّهُ لَا ظُلْمَ عَلَيْكَ الْيَوْمَ فَتُخْرَجُ لَهُ بِطَاقَةٌ فِيْهَا أَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلَهَ إِلَّا اللّٰهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، قَالَ فَيَقُوْلُ : يَا رَبِّ مَا هَذِهِ الْبِطَاقَةُ مَعَ هَذِهِ السِّجِلاَّتِ فَيَقُوْلُ إِنَّكَ لاَ تُظْلَمُ، فَتُوْضَعُ السِّجِلاَّتُ فِيْ كِفَّةٍ وَالْبِطَاقَةُ فِيْ كِفَّةٍ فَطَاشَتِ السِّجِلَّاتُ وَثَقُلَتِ الْبِطَاقَةُ
"Terpilih seseorang dari umatku di hari kiamat dari kebanyakan orang ketika itu, lalu dibeberkanlah baginya 99 sijjil (catatan amal induk, di dalamnya terdapat banyak dosa), panjang setiap sijiil adalah sejauh mata memandang. Kemudian Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung bertanya, "Apakah kamu mengingkari sesuatu dari catatanmu ini ?. Dia menjawab, "Tidak, wahai Tuhanku". Allah bertanya, "Apakah para malaikat pencatat-Ku yang menjaga berbuat dhalim kepadamu ?". Lalu Allah bertanya, "Apakah kamu mempunyai alasan atau apakah kamu mempunyai kebaikan ?". Lalu dipanggillah seorang laki-laki tersebut dan ia berkata, "Tidak". Allah pun berkata, "Sesungguhnya ada kebaikanmu yang di sisi kami dan sesungguhnya tidak ada penganiayaan padamu di hari ini". Lalu dikeluarkanlah satu bithaqah (kertas) yang di dalamnya tertulis syahadat "Sesungguhnya tiada tuhan selain Allah dan sesungguhnya Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya". Lalu ia bertanya, "Wahai Tuhanku, Apa bithaqah ini yang bersama dengan sijjil-sijjil ini ?". Allah menjawab, "Sesungguhnya kamu tidaklah didhalimi". Lalu diletakkanlah sijjil-sijjil itu di dalam sebuah piringan dan bithaqah di dalam piringan lainnya. Lalu sijjil-sijjil itu (yang terpenuhi dosa) itu terkalahkan dan bithaqah itu lebih berat"".

Dan demikian itu adalah Firman Allah Yang Maha Luhur :
فَأَمَّا مَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِيْنُهُ
"Maka adapun orang-orang yang berat timbangan amalnya (kebaikannya)" (Al-Qari'ah:6).

Yakni unggul timbangan amal kebaikannya dengan amal kebaikan dan keta'atan, melebihi keburukan-keburukannya.
فَهُوَ فِيْ عِيْشَةٍ رَاضِيَةٍ
"Maka dia berada di dalam kehidupan yang diridloi" (Al-Qari'ah : 7).

Maksudnya adalah di dalam surga yang diridlo'inya, kemudian Allah SWT berfirman:
وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِيْنُهُ، فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ، وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ، نَارٌ حَامِيَةٌ
"Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan amalnya (kebaikannya). Maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu ?. (Yaitu) api yang sangat panas" (Al-Qariah : 8 - 11).

Melayangnya Kitab-Kitab Amal di Hari Kiamat.

Melayangnya Kitab-Kitab Amal di Hari Kiamat.
حكي عن أبي ذر رضي الله تعالى عنه أنه قال: قال رسول الله "ما من مؤمن إلا وله كل يوم صحيفة جديدة فإذا طويت وليس فيها استغفار فهي مظلمة وإن طويت وفيها استغفار يكون لها نور يتلألأ" قال الفقيه رحمه الله تعالى ما من أحد فى الدنيا إلا عليه ملكان موكلان من الله تعالى يحفظانه ليلا ونهارا ويكتبان أعماله خيرها وشرها هزلها وجدها قال الله تعالى }وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ{ الآية
Diceritakan dari Sahabat Abu Dzar Al-Ghifari ra, bahwa dia mengatakan, Rosulullah SAW bersabda :
مَا مِنْ مُؤْمِنٍ اِلَّا وَلَهُ فِيْ كُلِّ يَوْمٍ صَحِيْفَةٌ جَدِيْدَةٌ، فَاِذَا طُوِيَتْ وَلَيْسَ فِيْهَا اِسْتِعْفَارٌ فَهِيَ مُظْلِمَةٌ، وَانْطُوِيَتْ وَفِيْهَا اِسْتِغْفَارٌ يَكُوْنُ لَهَا نُوْرٌ يَتَلَأْلَأُ
"Tidaklah seorang mukmin kecuali baginya buku catatan amal baru setiap hari. Tatkala buku catatan amal itu dilipat dan tidak ada istighfar di dalamnya, maka buku catatan amal itu menjadi gelap. Sedangkan tetkala dilipat dan di dalamnya ada istighfar, maka terdapat cahaya yang memenuhi pada buku catatan amal itu".

Al-Faqih Abu Laits As-Tsamarqandi ra mengatakan, "Tidaklah seseorang di dunia kecuali ada 2 malaikat yang dipasrahkan dari Allah Yang Maha Luhur padanya. Kedua malaikat itu menjaganya di waktu malam dan siang dan menulis amal-amal perbuatannya, baik amal-amal baik maupun amal-amal buruk, baik amal-amal candaan maupun amal-amal serius".

Allah Yang Maha Luhur berfirman :
وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِيْنَ ... الاية
"Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu) ... dan ayat seterusnya" (Al-Infithar : 10).
ويرفع له كل يوم كتاب وفى كل ليلة كتاب وتجمع كتب كل سنة فى ليلة نصف شعبان ويطرح لغو كلامه ولغو عمله ويجمع كتاب كل سنة فى سجل فإذا كان أجله ووقع فى النزع تجمع تلك السجلات مع بعضها فإذا خرجت روحه طوى وعلق على عنقه وختم عليه وجعل معه فى القبر وهذا معنى قوله تعالى }وَكُلَّ إِنْسَانٍ أَلْزَمْنَاهُ طَائِرَهُ فِي عُنُقِهِ{ أى قلدناه ديوان عمله وإنما خص العنق لأنه موضع القلادة والطوق ومما يزين ويشين }وَنُخْرِجُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كِتَابًا يَلْقَاهُ مَنْشُورًا{ أى نعطيه كتابا ويقال له }اقْرَأْ كِتَابَكَ{ الذى أملته فى الدنيا }كَفَى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا{،
Dan diangkatlah (dilaporkan) kitab amalnya setiap hari dan (dilaporkan) kitab amalnya di setiap malam. Kitab-kitab amal dikumpulkan setiap tahun di Malam Nisfu Sya'ban, dibuanglah perkataan sia-sianya dan amal-amal sia-sianya, kitab-kitab amal itu dikumpulkan di dalam sijjil (kitab amal induk). Tatkala ajalnya telah tiba dan dia terjatuh pada watu naza' (pelepasan ruh), maka kitab-kitab sijjil (induk) itu dikumpulkan bersama sebagiannya. Tatkala ruhnya telah keluar, maka dilipatlah kitab sijjil itu, digantungkan di atas lehernya, dikunci, dan dijadikan bersamanya di dalam kubur.

Ini adalah makna Firman Allah Yang Maha Luhur :
وَكُلَّ اِنْسَانٍ اَلْزَمْنَاهُ طَائِرَهُ فِيْ عُنُقِهِ
"Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya". (Al-Isra': 13).

Maksudnya adalah dikalungkan buku-buku catatan amalnya. Sesungguhnya dikhususkan pada lehernya karena itu adalah tempat kalung, tali pengikat, dan sesuatu untuk menghiasi (diri) dan menjatuhkan kehormatan.
وَنُخْرِجُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كِتَابًا يَلْقَاهُ مَنْشُوْرًا
"Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka" (Al-Isra': 13).

Maksudnya adalah Kami memberikannya kitab amal.
اقْرَأْ كِتَابَكَ
"Bacalah kitabmu" (Al-Isra' : 14).
Yang mana Aku mendiktenya (memberikan wahyu) di dunia.
كَفٰى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيْبًا
"Cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu" (Al-Isra': 14).
وإذا جمع الله الخلائق فى عرصات القيامة وأراد أن يحاسبهم تطايرت عليهم كتبهم كالثلج وينادى من قبل الرحمن يا فلان خذ كتابك بيمينك ويا فلان خذ كتابك بشمالك ويا فلان خذ كتابك من وراء ظهرك فلا يقدر أحد أن يأخذ كتابه إلا بما أمر الله تعالى، فالأتقياء يعطون كتبهم بيمينهم، والأشقياء بشمالهم، والكفار من وراء ظهرهم كما قال الله تعالى }وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِشِمَالِهِ{ الآية،}وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ (10) فَسَوْفَ يَدْعُو ثُبُورًا (11) وَيَصْلَى سَعِيرًا (12){ الآية، وكذلك الناس فى المحاسبة ثلاث طبقات طبقة يحاسبون حسابا يسيرا وهم الأتقياء،وطبقة يحاسبون حسابا شديدا ثم يهلكون وهم الكفار،وطبقة يحاسبون ويناقشون ثم ينجون وهم العصاة وفى الحديث عن النبي أنه قال "لا تزول قدما عبد يوم القيامة من بين يدي الله تعالى حتى يسأل عن عمره فيم أفناه وعن ماله من أين اكتسبه وأين أفناه" ويسأل عما فى كتابه فإذا بلغ آخر الكتاب يقول الله تعالى يا عبدي كل هذا عملك أو إن ملائكتي زادوا عليك فى كتابك فيقول يا رب لا ولكنى فعلته كله فيقول الله تعالى أنا الذى سترت عليك فى الدنيا وأنا أغفر لك اليوم اذهب فإنى غفرت لك وهذا حال من يناقش فى الحساب ثم ينجو بفضل الله تعالى وأما الذى يحاسب حسابا يسيرا فهو من جملة الذين قال الله تعالى فيهم }فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ (7) فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا (8) {*
وسئل النبي عليه السلام عن الحساب اليسير فقال عليه السلام "ينظر الرجل فى كتابه ويتجاوز به عنه"
Tatkala Allah mengumpulkan para makhluk di lapangan-lapangan kiamat dan Dia hendak memperhitungkan amal (hisab) mereka, maka melayang-layanglah kitab-kitab amal di atas mereka seperti salju.

Menyerulah Dzat yang menyeru dari arah Dzat Yang Maha Pengasih, "Wahai fulan, ambillah kitab amalmu dengan tangan kananmu ! wahai fulan ambillah kitab amalmu dengan tangan kirimu ! wahai fulan ambillah kitab amalmu dari arah belakang punggungmu !".

Lalu tidaklah kuasa seorang pun untuk mengambil kitab amalnya kecuali sesuai apa yang telah diperintahkan Allah Yang Maha Luhur. Orang-orang yang bertaqwa diberikan kitab-kitab amal mereka dengan tangan kanan mereka, orang-orang yang celaka dengan tangan kiri mereka, dan orang-orang kafir dengan belakang punggung mereka, sebagaiman Allah Yang Maha Luhur berfirman :
وَأَمَّا مَنْ أُوْتِيَ كِتَابَهُ بِشِمَالِهِ ... الاية
"Dan adapun orang-orang yang diberikan kitab amalnya dengan tangan kiri ... dan ayat seterusnya" (Al-Haqqah : 25).
وَأَمَّا مَنْ أُوْتِيَ كِتَابَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ، فَسَوْفَ يَدْعُوْ ثُبُوْرًا، وَيَصْلٰى سَعِيْرًا ... الاية
"Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang. Maka dia akan berteriak, "celakalah aku". Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)".(Al-Insyiqaq:10-13).

Demikian pula, manusia dalam hari perhitungan amal (hisab) ada 3 tingkatan :

Satu tingkatan, mereka diperhitungkan amalnya dengan perhitungan yang mudah, mereka adalah orang-orang yang bertaqwa.

Satu tingkatan, mereka diperhitungkan amalnya dengan sangat berat, kemudian mereka dihancurkan, mereka adalah orang-orang kafir.

Satu tingkatan, mereka diperhitungkan dan diteliti amalnya, kemudian mereka selamat, mereka adalah orang-orang yang maksiat[1].

Dan di dalam hadits dari Nabi SAW, sesungguhnya Beliau bersabda, "Tidak akan terpeleset kedua telapak kaki seorang hamba (tidak akan luput meskipun satu kesalahan atau satu kebaikan saja) di hari kiamat di hadapan Allah Yang Maha Luhur, bahkan sampai dia ditanya tentang umurnya, untuk apa dia menghabiskannya, tentang hartanya, bagaimana dia berusaha mendapatkannya dan bagaimana dia menghabiskannya, dan dia ditanya tentang apapun yang ada di dalam kitab amalnya. Tatkala telah sampai pada akhir kitab amalnya, Allah Yang Maha Luhur bertanya, "Wahai hamba-Ku, semua ini adalah amalmu ataukah sesungguhnya malaikat-malaikatku menambahi amalmu di dalam kitab amalmu ?". Lalu hamba itu menjawab, "Tidak, tetapi aku yang telah melakukan itu semua". Lalu Allah Yang Maha Luhur berkata, "Sesungguhnya Aku adalah Dzat yang mana Aku menutupi kesalahanmu di dunia dan Aku mengampuni dosamu pada hari ini. Pergilah karena sesungguhnya Aku mengampuni dosamu"".

Ini adalah keadaan orang yang diteliti amalnya dalam perhitungan amal (hisab), kemudian dia selamat berkat fadl (luasnya rahmat) Allah Yang Maha Luhur.

Adapun tingkatan yang diperhitungkan amalnya dengan perhitungan amal yang mudah, maka hal itu merupakan jumlah orang-orang yang mana Allah Maha Luhur berfirman mengenai mereka :
فَأَمَّا مَنْ أُوْتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِيْنِهِ، فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيْرًا
"Adapun orang yang diberikan kitab amalnya dari sebelah kanannya. Maka dia akan diperhitungkan amalnya dengan perhitungan amal yang mudah" (Al-Insyiqaq :78).

Nabi SAW pernah ditanya tentang perhitungan amal yang mudah, lalu Nabi SAW menjawab :
يَنْظُرُ الرَّجُلُ فِيْ كِتَابِهِ وَيُتَجَاوَزُ بِهِ عَنْهُ
"Seorang melihat di dalam kitab amalnya dan diampuni dosanya".
ويقال مثل محاسبة الله تعالى المؤمنين يوم القيامة كمعاملة يوسف عليه السلام مع إخوته حيث قال لهم لا تثريب عليكم اليوم كذلك يقول الله تعالى ياعباد لا خوف عليكم اليوم ولا أنتم تحزنون وقال يوسف عليه السلام هل علمتم ما فعلتم بيوسف كذلك يقول الله تعالى لعباده هل علمتم ما فعلتم حين خالفتم أمري هل تذكرون ما فعلتم حين خالفتم.
Dikatakan (dalam sebuah riwayat), perumpamaan Allah Yang Maha Luhur memperhitungkan amal orang-orang mukmin di hari kiamat seperti perbuatan Nabi Yusuf as bersama saudara-saudaranya, sekiranya beliau berkata kepada mereka :
لَا تَثْرِيْبَ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ
"Dia (Nabi Yusuf as) berkata : "Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu" (Yusuf : 92).
Seperti demikian itu (Nabi Yusuf as memaafkan saudar-saudarnya), Allah Yang Maha Luhur berfirman :
يَا عِبَادِ لَا خَوْفٌ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ وَلَا أَنْتُمْ تَحْزَنُوْنَ
"Wahai hamba-hamba-Ku, tiada kekhawatiran terhadapmu pada hari ini dan tidak pula kamu bersedih hati".
Nabi Yusuf as berkata :
قَالَ هَلْ عَلِمْتُمْ مَا فَعَلْتُمْ بِيُوْسُفَ وَأَخِيْهِ إِذْ أَنْتُمْ جَاهِلُوْنَ
"Dia (Nabi Yusuf as) berkata: "Apakah kamu mengetahui (kejelekan) apa yang telah kamu lakukan terhadap Yusuf dan saudaranya ketika kamu tidak mengetahui (akibat) perbuatanmu itu?".(Yusuf:89).

Seperti demikian, Allah Yang Maha Luhur berkata kepada hamba-hamba-Nya (orang mukmin), "Apakah kalian mengetahui apa yang telah kalian perbuat ketika kalian melanggar perintah-Ku ? apakah kalian ingat apa yang telah kalian perbuat ketika kalian melanggar (perintah-Ku) ?".
وفى الخير "إذا أراد الله أن يحاسب الخلائق نودي من قبل الرحمن أين النبى الهاشمى فيأتي رسول الله عليه الصلاة والسلام ربه فيحمده ويثني عليه فتتعجب الخلائق منه ويسأل من ربه أن لا يفضح أمته فيقول الله تعالى أعرض أمتك يا محمد فيعرضهم فيقوم كل واحد فوق قبره يحاسب حسابا يسيرا لا يغضب عليه وتجعل سيئاته داخل صحيفته ويوضع على رأسه تاج من ذهب مكلل بالدر والجوهر ويلبس سبعين حلة ويلبس ثلاثة أسورة سوار من ذهب وسوار من فضة وسوار من لؤلؤ فيرجع إلى إخوانه المؤمنين فلا يعرفونه من جماله وكماله ويكون فى يمينه كتاب أعمال حسناته والبراءة من النار ومع الخلد فى الجنة فيقول لهم أتعرفونني أنا فلان بن فلان قد أكرمني الله تعالى وبرأني من النار وخلدني فى دار الجنان، فذلك قوله تعالى فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ (7) فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا (8) وَيَنْقَلِبُ إِلَى أَهْلِهِ مَسْرُورًا (9).
}وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِشِمَالِهِ فَيَقُولُ يَا لَيْتَنِي لَمْ أُوتَ كِتَابِيَهْ{ وقوله تعالى }وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ (10) فَسَوْفَ يَدْعُو ثُبُورًا (11) وَيَصْلَى سَعِيرًا (12){وكل حسنة عملها فى بطن كتابه وكل سيئة عملها فى ظهر كتابه وأما من أوتي كتابه بشماله يكون فى العذاب ولو كان له حسنات، وذلك الكفار ولأن الحسنة مع الكفر لا ثواب لها.
Di dalam khobar (dijelaskan), tatkala Allah Yang Maha Luhur berkehendak untuk memperhitungkan amal para makhluk, maka terdengarlah seruan dari arah Dzat yang Maha Pengasih, "Dimanakah nabi yang berkebangsaan Hasyim ?". Lalu Rasulullah SAW pun sowan kepada Tuhannya, Beliau pun memuji dan memuja-Nya, semua makhluk merasa kagum kepada Beliau.

Rasulullah SAW meminta kepada Tuhannya untuk tidak membuka keburukan umatnya. Lalu Allah Yang Maha Luhur berkata, "Perlihatkan umatmu Wahai Nabi Muhammad !". Rasulullah SAW pun memperlihatkan mereka, setiap seseorang berdiri di atas kuburnya dalam keadaan diperhitungkan amalnya dengan perhitungan amal yang mudah, dia tidak dimurkai, keburukan-keburukannya dijadikan berada di dalam buku catatan amalnya, dikenakanlah di atas kepala mahkota dari emas yang ditetesi durr (mutiara) dan permata. Dia mengenakan 70 pakaian mewah, mengenakan 3 gelang yaitu satu gelang dari emas, satu gelang dari perak, dan satu gelang lain dari batu lu'luk (mutiara).

Lalu dia kembali pada saudara-saudaranya yang mukmin, mereka tidak mengenalinya karena ketampanan dan kesempurnaannya, kitab amal-amal baiknya ada di sisi kanannya dan terbebas dari neraka serta abadi di dalam surga.

Lalu dia berkata kepada mereka, "Apakah kalian tidak mengenaliku ? sesungguhnya aku adalah fulan bin fulan. Allah Yang Maha Luhur telah memuliakanku, membebaskanku dari neraka, dan menjadikanku abadi di dalam rumah surga-surga".


Demikian itu adalah Firman Allah Yang Maha Luhur :
فَأَمَّا مَنْ أُوْتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِيْنِهِ، فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيْرًا، وَيَنْقَلِبُ إِلٰى أَهْلِهِ مَسْرُوْرًا
"Adapun orang yang diberikan kitab amalnya dari sebelah kanannya. Maka dia akan diperhitungkan amalnya dengan perhitungan amal yang mudah. Dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira" (Al-Insyiqaq : 7 - 9).
وَأَمَّا مَنْ أُوْتِيَ كِتَابَهُ بِشِمَالِهِ فَيَقُوْلُ يَا لَيْتَنِيْ لَمْ أُوْتَ كِتَابِيَهْ
"Adapun orang yang diberikan kepadanya kitab amalnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata: "Andai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitab amalku (ini)"" (Al-Haqqah : 25).

Dan Firman Allah Yang Maha Luhur :
وَأَمَّا مَنْ أُوْتِيَ كِتَابَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ، فَسَوْفَ يَدْعُوْ ثُبُوْرًا، وَيَصْلٰى سَعِيْرًا
"Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang. Maka dia akan berteriak, "celakalah aku". Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)" (Al-Insyiqaq : 10 - 13).

Setiap kebaikan yang telah dilakukan ada di dalam kitab amalnya dan setiap keburukan yang telah dilakukan ada di luar kitab amalnya. Adapun orang yang diberikan kitab amalnya dengan tangan kiri, maka ia ada di dalam siksa meskipun dia memiliki kebaikan-kebaikan. Dan demikian adalah orang-orang kafir, karena sesungguhnya tidak ada kebaikan bersama kekufuran, tidak diganjar kebaikan itu.
ومن صفة الكافر إنه يكون جسده مثل جبلى حراء وأبي قبيس وهما جبلان بمكة وعلى رأسه تاج من النار ويلبس حلة من نحاس ذائب وفى عنقه جمرة فتشتعل فيه النار وتغل يده إلى عنقه ويسود وجهه وتزرق عيناه فيرجع إلى إخوانه فإذا رأوه فزعوا ونفروا منه فلا يعرفونه حتى يقول أنا فلان بن فلان ثم يجرونه على وجهه إلى النار فهؤلاء الكفار الذين يؤتون كتبهم بشمالهم فلا يأخذونها بشمالهم ولكن يأخذونها من وراء ظهورهم كما روي عن النبى عليه السلام "أن الكافر إذا دعي للحساب باسمه يتقدم ملك من ملائكة العذاب فيشق صدره ثم يجر يده اليسرى من وراء ظهره من بين كتفيه ثم يعطي كتابه.
Termasuk sifat-sifat orang kafir adalah bahwa jasadnya seperti gurung Hira' dan gunung Abi Qubais, keduanya adalah 2 gunung di Kota Mekkah, di atas kepalanya terdapat mahkota dari api, mengenakan pakaian dari timah cair, di lehernya terdapat bara yang menyala-nyala apinya, tangannya dibelenggu sampai ke lehernya, wajahnya hitam, dan matanya melotot, lalu dia kembali kepada saudara-saudaranya.

Tatkala mereka melihatnya, mereka kaget dan menyingkir darinya. Mereka tidak mengenalinya sampai dia berkata, "aku adalah fulan bin fulan". Kemudian, para malaikat menyeretnya di atas wajahnya ke dalam nereka.

Orang-orang kafir itu adalah orang-orang yang diberikan kitab amal mereka dengan tangan kiri mereka. Lalu mereka tidak mengambilnya dengan tangan kiri mereka, tetapi mereka mengambilnya dari belakang punggung mereka, sebagaimana diriwayatkan dari Nabi SAW :
اِنَّ الْكَافِرَ اِذَا دُعِىَ لِلْحِسَابِ بِاِسْمِهِ يَتَقَدَّمُ مَلَكٌ مِنَ الْمَلَائِكَةِ الْعَذَابِ فَيَشُقُّ صَدْرَهُ ثُمَّ يَجُرُّ يَدَهُ الْيُسْرَى مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِهِ مِنْ بَيْنِ كَتِفَيْهِ ثُمَّ يُعْطَى كِتَابَهُ
"Sesungguhnya orang kafir tatkala dia dipanggil untuk diperhitungkan amalnya, maka datanglah seorang malaikat dari golongan malaikat siksa. Malaikat itu merobek dadanya kemudian menarik tangan kirinya dari belakang punggungnya di antara kedua pundaknya, kemudian diberikan kitab amalnya".

[1] Tingkatan ini adalah tingkatan orang yang maksiat, mereka diperhitungkan amalnya dengan cukup berat, mereka selamat dan dimasukkan Allah SWT karena besarnya ampunan dan rahmat-Nya.

Dahsyatnya Hari Kiamat

Dahsyatnya Hari Kiamat
فى الخبر روي أن أعظم ساعة ترد على العبد فى الدنيا عند خروج روحه إذا شخصت عيناه وانتشر منخراه وتساقطت شفتاه ولحياه وعرق جبينه وانسدت أذناه وانعقد لسانه فلا يجيب جوابا ولا يرد كلاما فغارت عينه واسترخت مفاصله وانقطعت أوصاله وجفاه أحبابه وتفرق عنه أقرباؤه وودعه الملكان فبقى متحيرا قد تغير عقله ويتمكن الشيطان من اختلاسه وتلك الساعة عظيمة عليه وقد أغلق باب التوبة عنه فأفضل مايتكلم به العبد فى ذلك الوقت كلمة الشهادة وأما أعظم ساعة ترد عليه فى الآخرة فإذا نفخ فى الصور وبعث من فى القبور وتعلق المظلوم بالظالم وكان الشهود الملائكة والسائل هو الله تعالى والعذاب فى جهنم والنعيم فى الجنة وضعت كل ذات حمل حملها وترى الناس سكارى وماهم بسكارى ولكن عذاب الله شديد.
Di dalam khobar diriwayatkan, sesungguhnya saat paling besar (dahsyat) yang diberikan kepada seorang hamba di dunia adalah ketika ruhnya keluar, ketika kedua matanya melotot, kedua lubang hidungnya melebar, kedua bibir dan kedua dagunya jatuh, pelipisnya berkeringat, kedua telinganya tersumbat, lisannya terbundali (terikat) sehingga dia tidak bisa memberi jawaban dan tidak pula mengembalikan perkataan, matanya menciut (mengecil), sendi-sendinya menjadi lembek, sanak-sanaknya terputus, orang-orang yang dicintainya menyikngkir, kerabat-kerabatnya berpisah darinya, dan kedua malaikat (pencatat amal baik dan buruk) berpamitan. Lalu tetaplah dia dalam keadaan bingung, akalnya telah berubah, dan kemungkinan syetan akan merampas imanya. Saat itu adalah saat yang besar baginya, pintu taubat telah ditutup darinya. Lalu, sesuatu yang paling utama yang bisa diucapkan oleh seorang hamba pada waktu itu adalah kalimat syahadat.

Adapun saat paling besar (dahsyat) yang diberikan kepadanya di akhirat adalah ketika sangkakala dan dibangkitkannya makhluk di dalam kubur, orang yang teraniaya bergantung (menuntut balas) pada orang yang menganiaya, para malaikat menjadi saksi, dan Dzat yang bertanya (sebagai hakim) adalah Allah Yang Maha Luhur, siksa ada di dalam neraka Jahim, kenikmatan ada di dalam surga, setiap wanita yang hamil melahirkan bayinya, dan kamu melihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi adzab Allah itu sangat kerasnya.
وصارت الولدان شيبا فى ذلك اليوم كما قال الله تعالى }فَكَيْفَ تَتَّقُونَ إِنْ كَفَرْتُمْ يَوْمًا يَجْعَلُ الْوِلْدَانَ شِيبًا{ وقال }إِنْ كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً {الآية، }وَسِيقَ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا{ الآية ويقال يشهد عليهم شهود الملكان قال تعالى }يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا{ الآية والزمان كما قال فى الخبر ينادى كل يوم أنا يوم جديد وأنا على ما تعمل شهيد واللسان شاهد كما قال فى سورة النور }يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ{ الآية، والاعضاء شاهدات كما قال الله تعالى }وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ{ والملكان الحافظان كما قال الله تعالى }وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ (10) كِرَامًا كَاتِبِينَ (11) يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ (12) { والديوان يشهد كما قال تعالى }هَذَا كِتَابُنَا يَنْطِقُ عَلَيْكُمْ بِالْحَقِّ{ والرحمن يشهد قال تعالى }إِلَّا كُنَّا عَلَيْكُمْ شُهُودًا{ الآية فكيف يكون حالك ياعاصى بعد ما يشهد عليك هؤلاء الشهود.
Anak-anak menjadi beruban pada hari itu, sebagaimana Allah Yang Maha Luhur berfirman :
فَكَيْفَ تَتَّقُوْنَ إِنْ كَفَرْتُمْ يَوْمًا يَجْعَلُ الْوِلْدَانَ شِيْبًا
"Maka bagaimanakah kamu akan dapat memelihara dirimu jika kamu tetap kafir kepada hari yang menjadikan anak-anak beruban".
Dan Allah SWT berfirman :
إِنْ كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً ... الاية
"Tidak ada siksaan atas mereka melainkan satu teriakan suara saja; ... dan ayat seterusnya" (Yasin : 29 dan 53).
وَسِيْقَ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا ... الاية
"Orang-orang bertaqwa kepada Tuhan mereka digiring ke surga dalam keadaan berombong-rombongan ... dan ayat seterusnya" (Az-Zumar : 73).

Dikatakan (dalam sebuah riwayat lain), ada 7 saksi yang akan memberi penyaksian kepada manusia :
1.Tempat, Allah Yang Maha Luhur berfirman :
يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا ... الاية
"Pada hari itu bumi menceritakan beritanya ..dan ayat seterusnya" (Az-Zalzalah :4).
2.Waktu, sebagaimana waktu mengatakan dalam sebuah khobar :
يُنَادِى كُلَّ يَوْمٍ : اَنَا يَوْمٌ جَدِيْدٌ وَاَنَا عَلَى مَا تَعْمَلُ شَهِيْدٌ
"Waktu menyeru setiap hari, "Aku adalah hari yang baru, dan aku menjadi saksi atas apa yang kamu kerjakan".
3.Lisan adalah saksi, sebagaimana Allah berfirman di dalam Surat An-Nur :
يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيْهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
"Pada hari (ketika) lidah, tangan, dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan" (An-Nur : 24).
4.Anggota tubuh adalah saksi, sebagaimana Allah Yang Maha Luhur berfirman :
الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلٰى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيْهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
"Pada hari ini Kami tutup mulut mereka, dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan" (Yasin : 65).
5.Dua malaikat penjaga, sebagaimana Allah Yang Maha Luhur berfirman :
وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِيْنَ، كِرَامًا كَاتِبِيْنَ
"Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu)" (Al-Infithar : 10-11).
6.Buku catatan amal menjadi saksi, sebagaimana Allah Yang Maha Luhur berfirman :
هٰذَا كِتَابُنَا يَنْطِقُ عَلَيْكُمْ بِالْحَقِّ
"Inilah kitab (catatan) Kami yang menuturkan terhadapmu dengan benar" (Al-Jatsiyah : 29).

7.Allah Yang Maha Pengasih menjadi saksi, Dia berfirman, "Sesungguhnya kami (Allah SWT) menjadi saksi atasmu" (ayatnya adalah sebagai berikut) :
وَمَا تَكُوْنُ فِيْ شَأْنٍ وَمَا تَتْلُوْ مِنْهُ مِنْ قُرْآنٍ وَلَا تَعْمَلُوْنَ مِنْ عَمَلٍ إِلَّا كُنَّا عَلَيْكُمْ شُهُوْدًا إِذْ تُفِيْضُوْنَ فِيْهِ
"Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Quran dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya" (Yunus : 61).

Lalu, bagaimana keadaanmu wahai orang yang bermaksiat (kita) setelah para saksi tersebut bersaksi terhadapmu ?

Dekatnya Surga

Dekatnya Surga
قال الله تعالى }وَأُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ (90) وَبُرِّزَتِ الْجَحِيمُ لِلْغَاوِينَ (91){ وفى الأخبار إذا كان يوم القيامة يقول الله تعالى يا جبرائيل قرب الجنة للمتقين وبرز الجحيم للغاوين فتصير الجنة إلى يمين لعرش والجحيم إلى يسار العرش ثم يمد الصراط على النار وينصب الميزان ثم يقول الله تعالى أين صفي آدم؟ وأين خليلى ابراهيم؟ وأين كليمى موسى؟ وأين روحى عيسى؟ وأين حبيبي محمد؟ قفوا عن يمين الميزان ثم يقول الله تعالى يا رضوان افتح أبواب الجنان ويا مالك افتح أبواب النيران.
Allah Yang Maha Luhur berfirman :
وَاُزْلِفَتُ الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِيْنَ وَبُرِّزَتِ الْجَحِيْمُ لِلْغَاوِيْنَ
"Dan (di hari itu) didekatkanlah surga kepada orang-orang yang bertakwa. Dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang-orang yang sesat" (Asy-Syu'ara' : 90-91).


Di dalam beberapa khabar (dijelaskan), ketika tiba hari kiamat, Allah Yang Maha Luhur berkata, "Wahai Malaikat Jibril, dekatkanlah surga kepada orang-orang yang bertaqwa dan tampakkan Neraka Jahim kepada orang-orang yang sesat".

Lalu, jadilah surga berada di sisi kanan Arsy dan Neraka Jahim di sisi kiri Arsy. Kemudian shirath (jembatan menuju surga) dipanjangkan di atas neraka dan ditegakkanlah Mizan (timbangan amal).

Kemudian Allah Yang Maha Luhur berkata, "Di manakah orang bersih-Ku (kekasih-Ku), Nabi Adam? di manakah kekasih-Ku, Nabi Ibrahim? di manakah orang yang berbicara dengan-Ku, Nabi Musa? di manakah ruh-Ku, Nabi Isa? di manakah kekasih-Ku, Nabi Muhammad SAW?. Berdirilah kalian di sisi kanan Mizan (timbangan amal)!".

Kemudian Allah Yang Maha Luhur berkata, "Wahai Malaikat Ridlwan, bukakanlah pintu-pintu surga ! Wahai Malaikat Malik, bukakanlah pintu-pintu neraka!".
ثم يجئ ملك الرحمة بالحلل وملك العذاب بالأغلال والسلاسل وثواب من القطران ينادى المنادى يا معشر الخلائق انظروا إلى الميزان فإنه يوزن عمل فلان بن فلان ثم ينادى المنادى يا أهل الجنة خلود بلا موت يا اهل النار خلود بلا موت فذلك قوله تعالى }وَأَنْذِرْهُمْ يَوْمَ الْحَسْرَةِ إِذْ قُضِيَ الْأَمْرُ{.
Kemudian Allah SWT mendatangkan malaikat rahmah dengan membawa perhiasan-perhiasan dan malaikat siksa dengan membawa belenggu-belenggu, rantai-rantai, dan pakaian-pakaian dari timah cair.

Menyerulah Dzat yang menyeru, “Wahai golongan makhluk-makhluk, lihatlah ea rah Mizan (timbangan amal), karena sesungguhnya akan ditimbang amal fulan bin fulan!”.

Kemudian menyerulah Dzat yang menyeru, “Wahai penghuni surga, (masuklah) dengan langgeng (abadi) tanpa mati ! Wahai penghuni neraka (masuklah) dengan langgeng (abadi) tanpa mati”.

Demikian itu adalah Firman Allah Yang Maha Luhur:
وَأَنْذِرْهُمْ يَوْمَ الْحَسْرَةِ إِذْ قُضِيَ الْأَمْرُ
“Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputus” (Maryam : 39).

Penjelasan Panasnya Hari Kiamat

Penjelasan Panasnya Hari Kiamat
فى الخبر إذا كان يوم القيامة يجمع الله تعالى الأولين والآخرين فى صعيد واحد وتدنو الشمس من رؤسهم ويشتد عليهم يوم القيامة حرها فتخرج عنق من النار كالظل ثم ينادى المنادى يا معشر الخلائق انطلقوا إلى الظل صار فينطلقون وهم ثلاث فرق فرقة المؤمنين وفرق المنافقين وفرق الكافرين فإذا صار الخلائق إلى الظل صار الظل ثلاثة أقسام قسم للحرارة وقسم للدخان وقسم للنور فلذلك قال الله تعالى }انْطَلِقُوا إِلَى ظِلٍّ ذِي ثَلَاثِ شُعَبٍ{ الآية، والحرارة تقوم على رؤس المنافقين لأنهم يحترزون من الحرارة فى الدنيا كما قيل فيهم }وَقَالُوا لَا تَنْفِرُوا فِي الْحَرِّ قُلْ نَارُ جَهَنَّمَ أَشَدُّ حَرًّا لَوْ كَانُوا يَفْقَهُونَ{ *
Di dalam khobar, tatkala hari kiamat, Allah Yang Maha Luhur mengumpulkan orang-orang awal dan orang-orang akhir di dalam debu (lapangan) satu. Matahari pun didekatkan di atas kepala mereka dan matahari dijadikan sangat panas kepada mereka di hari kiamat. Lalu keluarlah leher (kepala) dari neraka seperti naungan (iyupan).

Kemudian menyerulah Dzat yang menyeru, "Wahai golongan para makhluk, pergilah ke naungan itu". Mereka pun pergi menuju naungan (iyupan) itu dan mereka ada 3 golongan, yaitu golongan orang-orang mukmin, golongan orang-orang munafiq, dan golongan orang-orang kafir.

Tatkala para makhluk telah sampai pada bayang-bayang itu, naungan (iyupan) itu pun terbagi menjadi 3 bagian, yaitu satu bagian panas, satu bagian kabut, dan satu bagian cahaya.

Maka demikian itulah Allah Yang Maha Luhur berfirman :
انْطَلِقُوْا إِلٰى ظِلٍّ ذِيْ ثَلَاثِ شُعَبٍ
"Pergilah kalian untuk mendapatkan naungan yang mempunyai tiga cabang" (Al-Mursalat: 30).

Naungan panas berada di atas kepala orang-orang munafiq karena sesungguhnya mereka menjaga diri dari panasnya dunia, sebagaimana dikatakan kepada mereka :
وَقَالُوْا لَا تَنْفِرُوْا فِي الْحَرِّ ۗ قُلْ نَارُ جَهَنَّمَ أَشَدُّ حَرًّا ۚ لَوْ كَانُوْا يَفْقَهُوْنَ
"Dan mereka (orang-orang munafiq) berkata : "Janganlah kalian berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini". Katakanlah : "Api neraka jahannam itu jauh lebih panas" jika mereka mengetahui". (At-Taubah : 81).
والدخان يقف على رؤس الكافرين لأنهم كانوا فى الدنيا فى النور وفى الآخرة فى الظلمات فذلك قوله تعالى }يُخْرِجُونَهُمْ مِنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ{ والنور يقف على رؤس المؤمنين لأنهم كانوا فى الدنيا فى الظلمات وفى الآخرة فى النور كما قال الله تعالى }الَّذِينَ آمَنُوا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ {وقال الله تعالى فى صفاتهم يوم القيامة }يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ يَسْعَى نُورُهُمْ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ بُشْرَاكُمُ الْيَوْمَ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ{ الآية، قال عليه السلام "سبعة يظلهم الله فى ظل العرش يوم لا ظل إلا ظله إمام عادل وشاب نشأ فى عبادة الله تعالى ورجلان تحابا فى الله ورجل طلبته امرأة ذات جمال فقال إني أخاف الله رب العالمين ورجل ذكر الله تعالى خاليا ففاضت عيناه من الدمع من خشية الله تعالى ورجل تصدق بيمينه فأخفاها عن شماله ورجل معلق قلبه بالمساجد"
Naungan kabut berdiam di atas kepala orang-orang kafir, karena sesungguhnya mereka di dunia berada di dalam cahaya dan di akhirat berada di dalam kegelapan. Maka demikian itu adalah Firman Allah Yang Maha Luhur :
يُخْرِجُوْنَهُمْ مِنَ النُّوْرِ إِلَى الظُّلُمَاتِ
"Para syaitan mengeluarkan mereka (orang-orang kafir) dari cahaya (iman) kepada kegelapan (kekafiran)". (Al-Baqarah: 257).

Dan naungan cahaya berdiam di atas kepala orang-orang mukmin, karena sesungguhnya mereka di dunia berada di dalam kegelapan dan di akhirat berada di dalam cahaya. Maka demikian itu adalah Firman Allah Yang Maha Luhur :
اللّٰهُ وَلِيُّ الَّذِيْنَ آمَنُوْا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّوْرِ
"Allah Pelindung orang-orang yang beriman, Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman)". (Al-Baqarah: 257).

Allah Yang Maha Luhur berfirman mengenai sifat orang-orang mukmin di hari kiamat :
يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ يَسْعٰى نُوْرُهُمْ بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ بُشْرَاكُمُ الْيَوْمَ جَنَّاتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِيْنَ فِيْهَا ۚ ذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ
"(Yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada mereka) : "Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar" (Al-Hadid: 12).

Nabi SAW bersabda :
سَبْعَةٌ يُظِلِّهُمُ اللّٰهُ فِيْ ظِلِّ الْعَرْشِ يَوْمَ لَا ظِلَّ اِلَّا ظِلُّهُ : اِمَامٌ عَادِلٌ، وَشَابٌ نَشَأَ فِيْ عِبَادِةِ اللّٰهِ تَعَالٰى، وَرَجَلَانِ تُحَابَّا فِى اللّٰهِ، وَرَجُلٌ طَلَبْتْهُ اِمْرَأَةٌ ذَا جَمَالٍ فَقَالَ اِنِّيْ اَخَافُ اللّٰهَ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللّٰهَ تَعَالٰى خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ مِنَ الدَّمْعِ مِنْ خَشْيَةِ اللّٰهِ تَعَالٰى، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِيَمِيْنِهِ فَاَخْفَاهَا عَنْ شِمَالِهِ، وَرَجُلٌ مُعَلِّقٌ قَلْبُهُ بِالْمَسَاجِدِ
"Ada tujuh orang yang akan dinaungi oleh Allah di dalam naungan Arsy pada hari tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu (pertama) pemimpin yang adil, (kedua) pemuda yang tumbuh di dalam beribadah kepada Allah Yang Maha Luhur, (ketiga) dua orang yang saling mencintai karena Allah, (keempat) orang laki-laki yang diminta (berzina) oleh wanita yang cantik, lalu laki-laki itu berkata "Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan semesta alam", (kelima) seorang yang mengingat Allah Yang Maha Luhur di waktu sepi, lalu mengalirkan air matanya karena takut kepada Allah Yang Maha Luhur, (keenam) seseorang yang bershadaqah dengan tangan kanannya, lalu ia menyamarkan dari tangan kirinya (shadaqah sirri), (ketujuh) seseorang yang hatinya digantungkan di dalam masjid-masjid".
قال عليه السلام إذا جمع الله تعالى الخلائق نادى مناد أين أهل الفضل؟ فيقوم أناس وهم يسيرون سراعا إلى الجنة فتتلقاهم الملائكة فيقولون إنا نراكم سراعا إلى الجنة فمن أنتم؟ فيقولون فيقولون نحن أهل الفضل فيقولون ما فضلكم؟ قالوا إذا ظلمنا صبرنا واذا أسئنا عفونا فيقولون لهم ادخلوا الجنة فنعم أجر العاملين ثم ينادى المنادى أين أهل الصبر؟ فيقوم أناس يسيرون سراعا إلى الجنة فتتلقاهم الملائكة فيقولون إنا نراكم سراعا إلى الجنة فمن أنتم؟ فيقولون نحن أهل الصبر فيقولون ما كان صبركم؟ قالوا كنا نصبر على طاعة الله ونصبر عن معصية الله تعالى فيقولون لهم ادخلوا الجنة ثم ينادى المنادى أين المتحابون فى الله؟ فيقوم أناس يسيرون سراعا إلى الجنة فتتلقاهم الملائكة فيقولون إنا نراكم سراعا إلى الجنة فمن أنتم؟ فيقولون نحن المتحابون فى الله والمتعاهدون فى الله فيقال لهم ادخلوا الجنة قال النبي عليه السلام يوضع الميزان بعد دخول هؤلاء الجنة.
Nabi Muhammad SAW bersabda, tatkala Allah Yang Maha Luhur mengumpulkan para makhluk, maka menyerulah Dzat yang menyeru, "Dimana ahli keumataan (orang-orang yang memiliki keutamaan ?". Lalu beberapa orang berdiri, mereka bergegas dengan cepat menuju surga dan mereka disambut oleh para malaikat. Para malaikat pun bertanya, "Sesungguhnya kami melihat kalian bergegas menuju surga, maka siapa kalian ?". Mereka pun menjawab, "Kami adalah ahlul keutamaan". Lalu para malaikat bertanya, "Apa fadl (keutamaan) kalian ?". Mereka pun menjawab, "Tatkala kami dianiyaya kami bersabar dan tatkala orang berbuat buruk kepada kami, maka kami memaafkan". Lalu para malaikat berkata kepada mereka, "Masuklah kalian ke dalam surga, maka ia adalah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal".

Kemudian menyerulah Dzat yang menyeru, "Dimana ahli sabar ?". Lalu beberapa orang berdiri, mereka bergegas dengan cepat menuju surga dan mereka disambut oleh para malaikat. Para malaikat pun bertanya, "Sesungguhnya kami melihat kalian bergegas menuju surga, maka siapa kalian ?". Mereka pun menjawab, "Kami adalah ahlul sabar". Lalu para malaikat bertanya, "Bagaimana sabar kalian ?". Mereka pun menjawab, "Kami bersabar dalam melaksanakan taat kepada Allah dan kami bersabar dari maksiat kepada Allah Yang Maha Luhur". Lalu para malaikat berkata kepada mereka, "Masuklah kalian ke dalam surga".

Kemudian menyerulah Dzat yang menyeru, "Di mana orang-orang yang mencintai karena Allah ?". Lalu beberapa orang berdiri, mereka bergegas dengan cepat menuju surga dan mereka disambut oleh para malaikat. Para malaikat pun bertanya, "Sesungguhnya kami melihat kalian bergegas menuju surga, maka siapa kalian ?". Mereka pun menjawab, "Kami adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah dan orang-orang yang saling berjanji karena Allah". Lalu dikatakan kepada mereka, "Masuklah kalian ke dalam surga".
Nabi SAW bersabda mizan (timbangan amal) diletakkan setelah mereka (tiga golongan di atas) memasuki surga.
(وأما لوء الحمد) فهو فوق السموات سئل رسول الله عليه السلام عن لواء الحمد وعرضه وطوله فقال عليه السلام طوله مسيرة ألف سنة مكتوب عليه لا إله إلا الله محمد رسول الله وعرضه ما بين السماء ولأرض وأسنانه من ياقوت حمراء وقبضته من فضة بيضاء وزبرجد خضراء وله ثلاث ذوائب من نور ذؤابة بالمشرق وأخرى بوسط الدنيا وأخرى بالمغرب مكتوب فيها ثلاثة أسطر الأول بسم الله الرحمن الرحيم والثانى الحمد لله رب العالمين والثالث لا إله إلا الله محمد رسول الله طول كل سطر مسيرة ألف سنة وعنده سبعون ألف لواء تحت كل لواء سبعون ألف صف من الملائكة فى كل صف خمسمائة ألف ملك يسبحون الله تعالى ويقدسونه تعالى قال الجرجاني معنى قوله لواء الحمد بيدى أنه إذا كان يوم القيامة فاللواء مضروب بين يدى النبي عليه السلام والمؤمنون حول لوائه من لدن آدم إلى قيام الساعة ويكون الكفار فى راحة من النار ما دام لواء الحمد مضروبا فإذا حول اللواء فحينئذ يساق الكفار إلى النار.
[Adapun bendera pujian] maka ada di atas langit-langit. Rosulullah SAW pernah ditanyai tentang liwa'ul hamdi (bendera pujian), lebar, dan panjangnya. Lalu Beliau menjawab, panjangnya seperti perjalanan 1.000 tahun, tertulis di atasnya kalimat "لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللّٰهِ" (tiada tuhan selain Allah, Nabi Muhammad utusan Allah) dan lebarnya adalah jarak antara langit dan bumi. Gigi-giginya dari batu yaqut merah dan pegangannya dari emas putih dan batu zamrud hijau.

Liwa'ul hamdi (bendera pujian) itu memiliki tiga ekor (umbul-umbul) dari cahaya, umbul-umbul satu ada di timur, umbul-umbul lainnya ada di tengah dunia, dan umbul-umbul lainnya di barat. Tertulis di dalamnya 3 baris tulisan, pertama "بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ" (dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang), kedua "الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ" (segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam), dan ketiga "لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللّٰهِ" (tiada tuhan selain Allah, Nabi Muhammad utusan Allah).

Panjang setiap baris seperti perjalanan 1.000 tahun, di sekitarnya ada 70.000 bendera, di bawah setiap bendera ada 70.000 baris malaikat, dan setiap baris malaikat ada 500.000 malaikat. Mereka membaca tasbih dan mennsucikan Allah Yang Maha Luhur.

Syekh Al-Jaryani mengatakan tentang makna sabda Nabi SAW, "liwa'ul hamdi (bendera pujian) ada di tanganku (tangan Nabi SAW)", sesungguhnya tatkala hari kiamat, bendera itu dikibarkan di hadapan Nabi SAW dan orang-orang mukmin, mulai dari keturunan Nabi Adam as sampai ditegakkannya hari kiamat, berada di sekitar bendera Nabi SAW. Sedangkan orang-orang kafir berada dalam istirahat dari neraka (belum digiring ke neraka) selama liwa'ul hamdi (bendera pujian) dikibarkan. Tatkala bendera itu dipindahkan maka pada waktu itu orang-orang kafir digiring ke nereka.
وفى الخبر إذا كان يوم القيامة ينصب لواء الصدق لأبى بكر رضي الله عنه وكل صديق يكون تحت لوائه، ولواء الفقهاء لمعاذ بن جبل رضي الله عنه وكل فقيه يكون تحت لوائه، ولواء الزهد لأبى ذر رضي الله عنه وكل زاهد يكون تحت لوائه، ولواء السخاوة لعثمان رضي الله عنه وكل سخى يكون تحت لوائه، ولواء الشهداء لعلي رضي الله عنه وكل شهيد يكون تحت لوائه، ولواء القراء لأبي بين كعب وكل قارئ يكون تحت لوائه، ولواء المؤذنين لبلال رضي الله عنه وكل مؤذن يكون تحت لواء المقتولين ظلما للحسين رضي الله عنه وكل مقتول ظلما تحت لوائه، فذلك قوله تعالى }يَوْمَ نَدْعُو كُلَّ أُنَاسٍ بِإِمَامِهِمْ{.
Di dalam khobar, tatkala hari kiamat ditegakkanlah liwa'us shidqi (bendera kejujuran) untuk Sahabat Abu Bakar ra dan setiap orang yang jujur berada di bawah benderanya. Liwaul fuqaha' (bendera ahli fiqih) untuk Sahabat Muadz bin Jabal ra dan setiap orang yang ahli fiqih berada di bawah benderanya. Liwa'uz Zuhdi (bendera kezuhudan) untuk Sahabat Abu Dzar Al-Ghifari ra dan setiap orang yang zuhud berada di bawah benderanya. Liwa'us Sakhowah ra (bendera kedermawanan) untuk Sahabat Utsman bin Affan ra dan setiap orang yang dermawan berada di bawah benderanya. Liwa'us Syuhada' (bendera syuhada') untuk Sahabat Ali bin Abi Thalib ra dan setiap orang yang mati syahid berada di bawah benderanya. Liwa'ul Qurra' ra (bendera bacaan Al-Qur'an) untuk Sahabat Ubay bin Ka'ab dan setiap orang yang membaca Al-Qur'an berada di bawah benderanya. Liwa'ul Muaddzin (bendera tukang adzan) untuk sahabat Bilal bin Rabah ra dan setiap orang yang adzan berada di bawah benderanya. Bendera orang-orang yang terbunuh karena dianiyaya untuk Husain bin Ali ra dan setiap orang yang terbunuh karena dianiyaya ada di bawah benderanya. Demikian itu adalah Firman Allah Yang Maha Luhur :
يَوْمَ نَدْعُوْ كُلَّ أُنَاسٍ بِإِمَامِهِمْ
"Hari di mana kami memanggil setiap manusia dengan pemimpin mereka" (Al-Isra : 71).
وفى الخبر إذا كان يوم القيامة يقوم الخلائق ويشتد بهم العطش ويلجمهم العرق فيبعث الله جبريل إلى محمد عليه السلام فيقول يا محمد قل لأمتك يدعونني بالاسم الذى دعوتني به الدنيا عند الشدائد فينادى أمته بذلك فيقولون بسم الله الرحمن الرحيم فحينئذ يفصل الله القضاء بين الخلائق ثم يقول الله تعالى لسائر الأمم لو لم يذكروني بهذا الاسم لأطلت عليكم القضاء ألف عام يقضى الله تعالى بين الوحوش والبهائم حتى يقضي للجماء من ذات القرن ثم يقول الله تعالى للوحوش والبهائم كونوا ترابا فعند ذلك يقول الكافر يا ليتنى كنت ترابا.
Di dalam khobar, tatkala hari kiamat, para makhluk berdiri dan mereka merasa sangat haus, keringat pun mengendalikan mereka (keringat bercucuran deras). Lalu Allah mengutus malaikat Jibril untuk menemui Nabi Muhammad SAW, lalu berkata, "Wahai Nabi Muhammad, katakan kepada umatmu agar mereka menyeru kepada-Ku dengan sebuah nama yang mana kamu berdoa kepada-Ku dengan nama itu di dunia, ketika (mereka tertimpa) dalam penderitaan".

Nabi SAW pun menyeru kepada umat Beliau dengan hal itu, lalu umat mengatakan "بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ" (dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang). Seketika itulah Allah SWT memisahkan qadla' di antara para makhluk. Kemudian Allah berkata kepada umat-umat lainnya, "Jika mereka (umat Nabi SAW) tidak menyebut-Ku dengan nama ini, niscaya aku akan memanjangkan qadla' selama 1.000 tahun".

Kemudian Allah yang Maha Luhur memutuskan hukum di antara hewan-hewan buas dan hewan-hewan ternak, hingga Dia memberikan putusan pada domba/kambing dari golongan hewan yang memiliki tanduk. Kemudian Allah Yang Maha Luhur berkata kepada hewan-hewan buas dan hewan-hewan ternak, "Jadilah tanah !", maka ketika itulah orang kafir berkata, "Andai saja aku adalah tanah".
قال مقاتل عشر من حيوانات تدخل الجنة ناقة صالح وعجل إبراهيم وكبش إسماعيل وبقرة موسى وحوت يونس وحمار عزير ونملة سليمان وهدهد بلقيس وناقة محمد عليهم السلام وكلب أصحاب الكهف يصيره الله تعالى فى صورة الكبش ويدخله الجنة ألا ترى أن الكلب دخل الجنة فى وسط الاحباء فلم يطرد العاصى وهو فى كهف التوحيد منذ خمسين سنة أيطرد عن رحمته واسم الكلبية زائل عنه ويسمونه تورام وقيل قطمير وقيل هوبان ولونه أصفر.
Imam Muqatil mengatakan, ada 10 hewan yang masuk surga, yaitu unta Nabi Sholeh, pedhet (anakan sapi) Nabi Ibrahim, kambing Nabi Ismail, sapi Nabi Musa, ikan paus Nabi Yunus, khimar Nabi Uzair, ratu semut Nabi Sulaiman, burung hud-hud Ratu Bulqis, unta Nabi Muhammad SAW, dan anjing Ashabul Kahfi yang mana Allah merubahnya menjadi bentuk kambing dan memasukkannya ke dalam surga.

Tidakkah kamu lihat sesungguhnya seekor anjing masuk ke surga di tengah-tengah golongan orang yang dicintai Allah SWT. Lalu mengapa seorang ahli maksiat di dalam gua tauhid selama 50 tahun ditolak ? akankah ia ditolak dari rahmat-Nya ?.

Sebutan anjing hilang darinya, para penghuni surga memberinya nama "turama", ada yang mengatakan "qithmir", dan ada pula yang mengatakan "huban", dan warnanya kuning.
ويقال يؤتى بعالم يوم القيامة من العلماء من أمة محمد فيوقف بين يدى الله تعالى فيقول الله تعالى يا جبرائيل خذ بينه واذهب به إلى نبيه محمد فيأتى به إلى النبى عليه السلام وهو على شاطئ الحوض يسقى الناس بالآنية فيقوم النبي عليه السلام يسقى العلماء بكفه فيقول الناس يا رسول الله تسقى الناس بالآنية وتسقى العلماء بكفك فيقول نعم لأن الناس كانوا يشتغلون فى الدنيا بتجاراتهم وكان العلماء يشتغلون بالعلم قال الفقيه رحمه الله أفضل الأعمال المودة لأولياء الله تعالى والمعادة لأعداء الله.
Dikatakan, pada hari kiamat didatangkan seorang alim dari golongan ulama' yang merupakan umat Nabi Muhammad SAW. Ia dihadapkan di sisi Allah Yang Maha Luhur, lalu Allah Yang Maha Luhur berkata, "Wahai Malaikat Jibril, peganglah tangannya dan pergilah bersamanya menuju nabinya, yaitu Nabi Muhammad SAW".

Malaikat Jibri pun mendatangkannya kepada Nabi SAW, sedangkan Beliau berada di tepi telaga sembari memberi minuman kepada orang-orang dengan menggunakan wadah minum. Nabi SAW pun beranjak memberi minum kepada ulama' dengan telapak tangannya.

Lalu orang-orang bertanya, "Wahai Rosulullah, engkau memberi minum kepada orang-orang dengan menggunakan wadah minum, sedangkan engkau memberi minum kepada ulama' dengan menggunakan telapak tanganmu?".

Nabi SAW pun menjawab, "Tentu, karena sesungguhnya orang-orang tersibukkan dengan perdagangan mereka di dunia, sedangkan ulama' tersibukkan dengan ilmu".

Al-Faqih Abu Laits As-Samarqandi ra berkata, amal yang paling utama adalah menyayangi (mencintai) para kekasih (wali) Allah Yang Maha Luhur dan memusuhi musuh-musuh Allah.
وعلى هذا جاء فى الخبر أن موسى عليه السلام ناجى ربه فقال الله تعالى هل عملت لى عملا قط؟ قال إلهى صليت لك وصمت وتصدقت لأجلك وسبحت لك وحمدت لك وقرأت كتابك وذكرتك قال الله تعالى يا موسى أما الصلاة فلك برهان وأما الصوم فهو لك جنة والصدقة لك ظل والتسبيح أشجار فى الجنة وأما قراءة كتابي فلك قصور وحور وأما ذكرك لي فهو لك نور فهذا كله لك يا موسى فأى عمل عملت لي؟ قال موسى إلهى دلني على عمل هو لك قال يا موسى هل واليت لي وليا قط؟ وهل عاديت لي عدوا قط؟ فعلم موسى عليه السلام أن أفضل الأعمال الحب لله والبغض لله
Berdasarkan maqolah ini (Al-Faqih Abu Laits As-Samarqandi) telah datang di dalam khobar, bahwa Nabi Musa bermunajah kepada Tuhannya. Lalu Allah Yang Maha Luhur bertanya, "Apakah kamu telah melakukan satu amal saja untukku?".

Nabi Musa menjawab, "Wahai Tuhanku, aku sholat untuk-Mu, aku berpuasa dan bershodaqoh karena-Mu, aku mensucikan-Mu, aku memuji-Mu, aku membaca kitab-Mu, dan aku mengingat-Mu".

Allah SWT berkata, "Wahai Musa, adapun sholat maka menjadi burhan (pertanda) bagimu. Adapun puasa adalah tameng (dari neraka) bagimu, shodaqoh adalah naungan bagimu, tasbih adalah menjadi pohon-pohon di dalam surga. Adapun membaca kitab-Ku, maka akan menjadi gedung-gedung mewah dan bidadari di surga bagimu. Dan adapun dzikirmu pada-Ku adalah cahaya bagimu. Ini semua adalah untukmu, wahai Musa, maka manakah amal yang kamu kerjakan untuk-Ku?".

Nabi Musa pun bertanya, "Wahai Tuhanku, tunjukkanlah aku suatu amal yang mana amal itu adalah untuk-Mu?".

Allah SWT berkata, "Wahai Musa, apakah kamu telah mencintai seorang kekasih-Ku dan apakah kamu sudah memusuhi musuh-Ku?". Lalu Nabi Musa pun mengetahui bahwa amal yang paling utama adalah mencintai karena Allah dan membenci karena Allah.
(فصل) ثم يقضى الله تعالى بين الخلائق فإذا وقفوا بين يدي الله أين أصحاب المظالم؟ فيتقدم رجلان فيؤخذ من حسنات اللظالم فتدفع إلى مظلمومه يوم لا دينار ولا درهم فلا يزال يستوفى من حسناته حتى لا يبقى له حسنة فيؤخذ من سيئات المظلوم فترد عليه فإذا فرغت حسناته قيل ارجع إلى أمك الهاوية فإنه لا ظلم اليوم إن الله سريع الحساب يعنى سريع المجازاة. وعلى هذا جاء فى الخبر أوحى الله تعالى إلى موسى عليه السلام أن قل لقومك ان فعلوا خصلة واحدة أدخلهم الله الجنة فقال موسى عليه السلام وما هى؟ قال الله تعالى ان يرضوا خصماء هم قال موسى إلهى فإن كانوا قد ماتوا قال تعالى يا موسى فاني حي لا أموت أبدا قل لهم يرضوني قال كيف يرضونك؟ قال تعالى بأربعة أشياء بندامة القلب والاستغفار باللسان ودمع العين وخدمة الجوارح.
[Fasal] kemudian Allah Yang Maha Luhur memutuskan hukum di antara para makhluk, lalu pada saat itu mereka telah berdiam di hadapan Allah. Dikatakan, "Di manakah orang-orang memiliki penganiayaan?". Lalu didatangkanlah 2 orang, diambillah kebaikan-kebaikan orang yang menganiaya lalu diberikan kepada orang yang dianiaya, hari di mana tidak ada dinar dan dirham.

Maka tiada henti diambil kebaikannya hingga tidak tersisa satu kebaikan pun darinya. Lalu diambillah keburukan orang yang dianiaya, lalu dikembalikan (diberikan) kepada orang yang menganiaya. Ketika telah habis kebaikannya, dikatakan (kepada orang yang menganiyaya), "Kembalilah kepada ibumu, yaitu Neraka Hawiyah, karena tidak ada penganiayaan di hari ini, sesungguhnya Allah adlah Dzat yang cepat hisabnya, yakni Dzat yang cepat pembalasannya".

Berdasarkan maqolah ini, maka telah datang dalam sebuah khobar, Allah memberikan wahyu kepada Nabi Musa as, "Katakan kepada kaummu untuk melakukan satu perkara yang mana Allah akan memasukkan mereka ke dalam surga".

Lalu Nabi Musa as bertanya, "Apa perkara itu?".

Allah menjawab, "Mintalah keridloan kepada lawan pertikaian mereka".

Nabi Musa bertanya, "Jika mereka (lawan pertikaian) telah meninggal dunia?".

Allah Yang Maha Luhur menjawab,"Wahai Musa, sesungguhnya Aku Maha Hidup, tidak akan mati selamanya, katakan kepada mereka untuk meminta ridlo kepada-Ku"

Nabi Musa bertanya, "Bagaimana mereka meminta ridlo kepada-Mu ?"

Allah Yang Maha Luhur menjawab, "Dengan melakukan 4 perkara, yaitu penyesalan hati, istighfar dengan lisan, meneteskan air mata, dan menggunakan anggota badan untuk berkhidmat (bertaubat dan melakukan kebaikan)".