Adab Mengakhiri Majelis & Hikmah Kisah Abu Yazid al-Busthami
📌 Materi Ceramah: Adab Mengakhiri Majelis & Hikmah Kisah Abu Yazid al-Busthami
1. Pembukaan
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang menghidupkan hati dengan dzikir dan membersihkannya dari kelalaian. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ yang mengajarkan kita adab dalam setiap perkumpulan, sehingga majelis menjadi sarana pahala, bukan tempat dosa.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Hari ini kita akan membahas:
- Adab menutup majelis sesuai tuntunan Nabi ﷺ.
- Hikmah besar dari kisah Abu Yazid al-Busthami tentang husnuzhan, dakwah, dan rahmat Allah kepada hamba-Nya.
2. Hadits Utama: Dzikir Penutup Majelis
📖 Teks Hadis
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ، قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
إِذَا جَلَسَ أَحَدُكُمْ فِي مَجْلِسٍ فَلَا يَبْرَحَنَّ حَتَّى يَقُولَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ:
سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ،
إِنْ كَانَ فِي مَجْلِسِ خَيْرٍ كَانَ كَالطَّابِعِ عَلَيْهِ، وَإِنْ كَانَ فِي مَجْلِسِ لَغْوٍ كَانَ كَفَّارَةً لِمَا كَانَ فِي ذَلِكَ الْمَجْلِسِ.
(HR. Tirmidzi)
📌 Terjemahan
“Apabila salah seorang dari kalian berada di sebuah majelis, janganlah ia bangun sebelum membaca tiga kali:
‘Subḥānaka Allāhumma wa biḥamdik, asyhadu allā ilāha illā anta, astaghfiruka wa atūbu ilaik.’
Jika majelis itu baik, maka dzikir tersebut menjadi penguat kebaikannya. Jika majelis itu mengandung kelalaian, maka dzikir tersebut menjadi kafarat (penghapus dosa) atas kelalaian majelis tersebut.”
3. Hikmah dari Hadis
- Setiap majelis berpotensi menghasilkan dosa kecil: ghibah, bercanda berlebihan, ngomong sia-sia.
- Nabi mengajarkan penutup majelis sebagai proteksi ruhani.
- Dzikir penutup majelis menutup kekurangan dalam pertemuan.
- Majelis ilmu menjadi lebih diberkahi, dan majelis biasa menjadi bersih dari kelalaian.
4. Dalil Al-Qur’an tentang Menjaga Lisan & Majelis
(a) Menjaga Pembicaraan
📖 QS. Qaf: 18
مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
“Tidak satu kata pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang siap mencatat.”
(b) Majelis yang Allah puji
📖 QS. Al-Mujādilah: 11
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
“Allah meninggikan derajat orang-orang beriman dan orang-orang berilmu beberapa derajat.”
(c) Majelis dzikir didoakan malaikat
📖 Hadis Qudsi (HR. Muslim)
إِنَّ لِلَّهِ مَلَائِكَةً يَطُوفُونَ فِي الطُّرُقِ، يَلْتَمِسُونَ أَهْلَ الذِّكْرِ…
“Allah memiliki malaikat yang berkeliling mencari majelis dzikir…”
Majelis yang baik diangkat, dicatat, dan diberkahi oleh Allah.
5. Kisah Abu Yazid al-Busthami: Pelajaran Besar tentang Husnuzhan & Dakwah
Kisah yang Anda sertakan tentang Abu Yazid al-Busthami mengandung pelajaran besar:
Ringkasan Hikmah
1. Jangan cepat menghakimi seseorang
Abu Yazid awalnya mendengar bahwa “tetangganya di surga” adalah seorang lelaki yang dikenal fasik dan peminum khamr.
2. Kebenaran hakiki tersembunyi
Ketika ianya mendekati, ternyata lelaki itu berkata:
“Aku telah membuat 40 orang bertaubat. Tinggal mereka yang tersisa yang kupinta engkau menolongku agar mereka juga bertobat.”
3. Amal tersembunyi lebih besar dari penampilan luar
Walau terlihat fasik, ia memiliki tekad dakwah yang luar biasa dan ikhlas.
4. Dakwah melalui cinta dan kepedulian
Ketika ia berbicara lembut kepada teman-temannya, mereka pun bertaubat 82 orang sekaligus.
5. Allah menilai hati dan rahasia kebaikan seseorang
Sesuai firman Allah:
📖 QS. Al-Hujurāt: 12
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ
“Wahai orang-orang beriman, jauhilah banyak dari prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa.”
6. Pelajaran Besar dari Kisah Tersebut
1. Jangan menganggap diri lebih suci
Nabi ﷺ bersabda:
📖 HR. Muslim
كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ، وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ
“Setiap manusia pasti bersalah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang bertaubat.”
2. Dakwah tidak memilih tempat
Bahkan di tempat orang bermaksiat pun bisa menjadi ladang dakwah.
3. Allah membukakan pintu hidayah kapan saja
Buktinya: 82 orang bertaubat sekaligus.
4. Keikhlasan membuat seseorang mulia di sisi Allah walau dipandang hina oleh manusia
7. Penutup Ceramah
Hadirin yang dirahmati Allah,
Mari kita amalkan tiga hal penting:
(1) Jaga majelis dan lisan kita
Akhiri setiap pertemuan dengan dzikir yang diajarkan Nabi ﷺ.
(2) Jangan cepat menilai orang
Karena Allah melihat hati dan amal tersembunyi.
(3) Hidupkan dakwah dengan kasih sayang
Bukan dengan celaan, tetapi dengan kelembutan dan teladan.
Semoga Allah menjadikan kita pemilik majelis yang diberkahi,
penyeru kebaikan,
dan hamba yang selalu menjaga lisan.
اللهم اجعل مجالسنا عامرة بذكرك، واجعل لنا فيها بركةً وأجراً، واغفر لنا تقصيرنا فيها.
Post a Comment