Panasnya Hari Kiamat, Naungan Tiga Cabang, Liwa’ul Hamd, Golongan-golongan yang Masuk Surga Tanpa Hisab, dan Keadaan Makhluk pada Hari Berbangkit
Panasnya Hari Kiamat, Naungan Tiga Cabang, Liwa’ul Hamd, Golongan-golongan yang Masuk Surga Tanpa Hisab, dan Keadaan Makhluk pada Hari Berbangkit
Khutbah 1
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللّٰهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Aku wasiatkan kepada diriku dan kepada jamaah sekalian agar selalu bertakwa kepada Allah, karena hanya dengan takwalah keselamatan di dunia dan akhirat dapat diraih.
Jamaah yang dimuliakan Allah,
Pada hari kiamat nanti, seluruh makhluk—dari yang awal sampai yang akhir—akan dikumpulkan di satu padang luas. Matahari didekatkan di atas kepala manusia, panasnya sangat dahsyat, hingga manusia tenggelam dalam keringatnya masing-masing.
Rasulullah ﷺ menggambarkan peristiwa itu sebagaimana disebutkan dalam kitab-kitab ulama:
“Dan matahari pun didekatkan dan panasnya sangat menyiksa...”
Dalam kondisi itulah, Allah mengeluarkan naungan dari Neraka, berupa “leher api” yang membentuk tiga cabang.
Allah berfirman:
اِنْطَلِقُوا إِلَى ظِلٍّ ذِيْ ثَلَاثِ شُعَبٍ
"Pergilah kalian menuju naungan yang memiliki tiga cabang." (QS. Al-Mursalat: 30)
Naungan itu terbagi menjadi tiga bagian:
1. Naungan panas – berada di atas kepala orang munafik
Karena mereka enggan berjihad dengan alasan cuaca panas.
Allah berfirman:
وَقَالُوا لَا تَنْفِرُوا فِي الْحَرِّ ۗ قُلْ نَارُ جَهَنَّمَ أَشَدُّ حَرًّا
“Mereka berkata: jangan keluar (berperang) di panas terik.
Katakanlah: api neraka Jahannam jauh lebih panas.” (At-Taubah: 81)
2. Naungan asap dan kegelapan – untuk orang kafir,
karena di dunia mereka berada dalam cahaya namun di akhirat dalam gelapnya kekafiran.
يُخْرِجُونَهُمْ مِنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ
3. Naungan cahaya – untuk orang mukmin,
karena di dunia mereka berjalan dalam kegelapan ujian namun di akhirat diberi cahaya.
اللّٰهُ وَلِيُّ الَّذِيْنَ آمَنُوا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّوْرِ
Dan pada hari itu cahaya orang-orang beriman akan memancar di hadapan mereka sebagaimana firman Allah:
يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ يَسْعَى نُوْرُهُمْ بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ
(Al-Hadid: 12)
Ma’asyiral muslimin,
Rasulullah ﷺ bersabda tentang tujuh golongan yang mendapat naungan Allah pada hari tidak ada naungan selain naungan-Nya:
1. Pemimpin yang adil
2. Pemuda yang tumbuh dalam ibadah
3. Dua orang yang saling mencintai karena Allah
4. Orang yang diajak berbuat maksiat tetapi menolaknya
5. Orang yang mengingat Allah dalam kesendirian hingga menangis
6. Orang yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi
7. Orang yang hatinya selalu terikat dengan masjid
Hadis ini mengajarkan kepada kita bahwa di hari kiamat, amal-amal tertentu akan menjadi penyelamat dari panas dahsyatnya padang Mahsyar.
Kemudian pada hari itu, Allah menyeru tiga golongan:
1. Ahlul Fadhl (orang yang memiliki keutamaan)
Mereka adalah orang yang mampu sabar ketika dizalimi dan mampu memaafkan.
Mereka masuk surga tanpa hisab.
2. Ahlus Shabr
Yaitu orang yang sabar taat dan sabar menjauhi maksiat.
3. Orang-orang yang saling mencintai karena Allah
Mereka semua disambut para malaikat dan diarahkan menuju surga.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Pada hari itu juga dikibarkan Liwa’ul Hamd, bendera pujian milik Rasulullah ﷺ.
Semua umat beliau akan berkumpul di bawahnya.
Di bawah para sahabat juga ada bendera-bendera:
Abu Bakar → bendera kejujuran
Muadz bin Jabal → bendera ahli fiqih
Abu Dzar → bendera kezuhudan
Utsman → bendera kedermawanan
Ali bin Abi Thalib → bendera para syuhada
Ubay bin Ka’ab → bendera ahli Al-Qur’an
Bilal → bendera para muadzin
Setiap kelompok manusia akan dikumpulkan bersama pemimpinnya, sebagaimana firman Allah:
يَوْمَ نَدْعُو كُلَّ أُنَاسٍ بِإِمَامِهِمْ
(“Pada hari itu setiap manusia dipanggil bersama pemimpinnya.”)
Penutup Khutbah Pertama
Jadikanlah hari kiamat sebagai peringatan.
Siapkanlah diri dengan amal shaleh, karena hari itu nyata adanya.
أقول قولي هذا وأستغفر الله العظيم لي ولكم…
KHUTBAH KEDUA
Khutbah 2
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيدَهُ.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Di antara kejadian hari kiamat yang sangat menggetarkan adalah ketika semua makhluk dilanda haus dan keringat yang sangat dahsyat, hingga mereka hampir tidak mampu berdiri.
Pada saat itulah Allah mengutus Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad ﷺ seraya berkata:
"Wahai Muhammad, suruhlah umatmu berdoa kepada-Ku dengan nama yang engkau gunakan saat engkau berdoa kepada-Ku di dunia ketika dalam kesulitan."
Maka umat Nabi Muhammad ﷺ membaca:
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, keputusan Allah segera dipercepat untuk umat Nabi Muhammad ﷺ.
Begitu besar rahmat Allah pada umat Nabi yang mulia.
Bahkan hewan pun akan diadili.
Hingga kambing yang tidak bertanduk akan dibalaskan dari kambing yang bertanduk, lalu semuanya diperintahkan:
"Kunū turābā" – "Jadilah kalian tanah!"
Dan saat itulah orang kafir berkata:
يَا لَيْتَنِي كُنْتُ تُرَابًا
"Wahai celaka, andai saja aku hanyalah tanah."
Sungguh penyesalan yang tiada guna lagi.
Ma’asyiral muslimin,
Dalam riwayat disebutkan bahwa ada 10 hewan yang masuk surga, seperti:
Unta Nabi Shalih
Kibasy Nabi Ismail
Pedhet Nabi Ibrahim
Ikan Nabi Yunus
Hud-hud Nabi Sulaiman
Anjing Ashabul Kahfi, yang Allah ganti bentuknya
Ini menunjukkan luasnya rahmat Allah, bahkan kepada makhluk yang tidak berakal.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Akhir dari kehidupan kita adalah berdiri di hadapan Allah.
Tidak ada yang menyelamatkan kecuali:
keikhlasan,
ketakwaan,
kesabaran,
amal baik,
dan meninggalkan maksiat.
Mari kita memperbanyak amalan yang membuat kita mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya.
Doa Khutbah Kedua
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ،
وَاجْعَلْنَا فِي ظِلِّكَ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّكَ.
اَللّٰهُمَّ ارْزُقْنَا الصِّدْقَ، وَالصَّبْرَ، وَالإِخْلَاصَ، وَحُسْنَ الْخَاتِمَةِ.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ.
إنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ …
فَاذْكُرُوا اللَّهَ يَذْكُرْكُمْ … وأَقِمِ الصَّلاَةَ.
Post a Comment