Bahaya Ghibah dalam Pandangan Islam

Terjemah Irsyādul ‘Ibād

Bahaya Ghibah dalam Pandangan Islam

Muqaddimah

الحمد لله رب العالمين،
Segala puji hanya milik Allah SWT, yang telah menjaga kehormatan hamba-hamba-Nya dan melarang kita saling merendahkan satu sama lain. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.

Jamaah rahimakumullāh,
Di antara dosa lisan yang paling berbahaya namun sering dianggap ringan adalah ghibah. Ia tidak membutuhkan tenaga, tidak memerlukan biaya, tetapi dapat menghancurkan agama seseorang secara perlahan tanpa disadari.


Hakikat dan Kedudukan Ghibah

Imam Al-Qurthubi رحمه الله berkata dalam Al-Jāmi‘ li Aḥkām al-Qur’ān:

“Ghibah termasuk dosa besar, sejajar dengan zina, pembunuhan, dan dosa-dosa besar lainnya.”

Hasan Al-Bashri رحمه الله berkata:

“Ghibah lebih cepat merusak agama daripada penyakit yang merusak tubuh.”

Ini menunjukkan bahwa bahaya ghibah bukan hanya pada lisan, tetapi merusak iman, amal, dan ukhuwah.


Dalil Al-Qur’an tentang Ghibah

Allah SWT berfirman:

وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

Artinya:
“Dan janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kalian memakan daging saudaranya yang telah mati? Maka tentu kalian merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.”
(QS. Al-Ḥujurāt: 12)

Penjelasan Ulama

Imam Ibnu Katsir رحمه الله menjelaskan:

“Allah menyamakan ghibah dengan memakan bangkai manusia agar perbuatan ini terasa sangat menjijikkan bagi jiwa manusia.”


Bahaya-Bahaya Ghibah

1. Mendapat Murka Allah SWT

Mengghibah berarti merendahkan kehormatan hamba Allah. Padahal Nabi ﷺ bersabda:

كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ

Artinya:
“Setiap Muslim atas Muslim lainnya haram darahnya, hartanya, dan kehormatannya.”
(HR. Muslim)

Imam An-Nawawi رحمه الله berkata:

“Merusak kehormatan seorang Muslim termasuk dosa besar yang paling berat.”


2. Hati Menjadi Keras

Orang yang terbiasa ghibah akan merasakan manisnya dosa, hingga hatinya mati dari rasa takut kepada Allah.

Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَذْنَبَ نُكِتَ فِي قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ

Artinya:
“Sesungguhnya seorang hamba jika berbuat dosa, akan dititikkan noda hitam di dalam hatinya.”
(HR. Tirmidzi)

Imam Al-Ghazali رحمه الله berkata:

“Dosa lisan adalah jalan tercepat menuju matinya hati.”


3. Memicu Pertikaian dan Perpecahan

Allah SWT berfirman:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ

Artinya:
“Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara, maka damaikanlah antara dua saudaramu.”
(QS. Al-Ḥujurāt: 10)

Ghibah menghancurkan ukhuwah, menanam benih dendam, dan membuka pintu permusuhan.


4. Membiasakan Diri Berbuat Maksiat

Rasulullah ﷺ bersabda:

كُلُّ أُمَّتِي مُعَافًى إِلَّا الْمُجَاهِرِينَ

Artinya:
“Seluruh umatku akan dimaafkan kecuali orang-orang yang terang-terangan berbuat dosa.”
(HR. Muslim)

Orang yang gemar ghibah tidak lagi malu berbuat dosa, bahkan bangga menceritakannya.


5. Melenyapkan Amal Ibadah

Rasulullah ﷺ bersabda tentang orang bangkrut di akhirat:

يَأْتِي وَقَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا… فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ

Artinya:
“Dia datang membawa pahala shalat, puasa, dan zakat, namun dia mencaci ini dan menuduh itu, maka pahala-pahalanya diberikan kepada orang-orang yang dizaliminya.”
(HR. Muslim)


6. Amal Ibadah Ditolak Allah

Ibnu Mas‘ud RA berkata:

“Aku lebih takut kehilangan pahala karena ghibah daripada kehilangan dunia seluruhnya.”

Ghibah menjadi sebab amal tidak bernilai di sisi Allah meskipun tampak banyak.


7. Allah Murka dan Meninggalkan Pelakunya

Jika Allah murka, maka perlindungan-Nya dicabut. Dalam keadaan itu, setan mudah menguasai hati manusia.

Allah SWT berfirman:

وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَٰنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ

Artinya:
“Barang siapa berpaling dari mengingat Allah Yang Maha Pengasih, Kami biarkan setan menjadi teman dekatnya.”
(QS. Az-Zukhruf: 36)


Penutup dan Nasihat

Jamaah rahimakumullāh,
Ghibah mungkin terasa ringan di lisan, namun berat hisabnya di hadapan Allah. Jika tidak mampu berkata baik, maka diam adalah keselamatan.

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

Artinya:
“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata baik atau diam.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Semoga Allah menjaga lisan kita, membersihkan hati kita, dan menjauhkan kita dari dosa ghibah.

آمِيْن يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن



Tidak ada komentar