Hemat dalam Mengelola Rizki dan Menghindari Berfoya-foya

Hemat dalam Mengelola Rizki dan Menghindari Berfoya-foya


I. Mukadimah Maknawi

Ikhwah rahimakumullah,

Rizki adalah amanah, bukan sekadar kenikmatan. Ia akan ditanya:
dari mana diperoleh dan ke mana dibelanjakan.
Karena itu, Islam tidak mengajarkan kemiskinan, tetapi mengajarkan pengendalian diri.

Hemat dalam Islam bukan kikir, dan zuhud bukan menolak nikmat, melainkan menempatkan nikmat di bawah kendali iman.


II. Prinsip Dasar Islam: Keseimbangan (Wasathiyyah)

Dalil Al-Qur’an

﴿وَٱلَّذِينَ إِذَآ أَنفَقُوا۟ لَمْ يُسْرِفُوا۟ وَلَمْ يَقْتُرُوا۟ وَكَانَ بَيْنَ ذَٰلِكَ قَوَامًا﴾

Artinya:
“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan dan tidak pula kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.”
(QS. Al-Furqan: 67)

Komentar Ulama

  • Imam Ibn Katsir رحمه الله:

Ayat ini memuji orang-orang beriman karena mereka menempuh jalan pertengahan dalam segala urusan dunia.

  • Imam Al-Qurthubi رحمه الله:

Islam memerintahkan keseimbangan, karena israf merusak jiwa dan kikir mematikan empati.


III. Larangan Berfoya-foya (Israf & Tabdzir)

Dalil Al-Qur’an

﴿إِنَّ ٱلْمُبَذِّرِينَ كَانُوٓا۟ إِخْوَٰنَ ٱلشَّيَٰطِينِۖ وَكَانَ ٱلشَّيْطَٰنُ لِرَبِّهِۦ كَفُورًا﴾

Artinya:
“Sesungguhnya orang-orang yang boros itu adalah saudara-saudara setan. Dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.”
(QS. Al-Isra’: 27)

Komentar Ulama

  • Ibn ‘Abbas رضي الله عنهما:

Tabdzir adalah membelanjakan harta bukan pada kebenaran.

  • Al-Hasan Al-Bashri رحمه الله:

Tidak ada israf dalam ketaatan, tetapi semua israf dalam maksiat.


IV. Allah Tidak Menyukai Sikap Berlebih-lebihan

Dalil Al-Qur’an

﴿كُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ وَلَا تُسْرِفُوٓا۟ ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُسْرِفِينَ﴾

Artinya:
“Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”
(QS. Al-A’raf: 31)

Komentar Ulama

  • Imam Al-Ghazali رحمه الله:

Israf mengeraskan hati dan mematikan rasa syukur.


V. Hadis Tentang Hidup Sederhana

Hadis Nabi ﷺ

كُلُوا وَاشْرَبُوا وَالْبَسُوا وَتَصَدَّقُوا فِي غَيْرِ إِسْرَافٍ وَلَا مَخِيلَةٍ

Artinya:
“Makanlah, minumlah, berpakaianlah, dan bersedekahlah tanpa berlebih-lebihan dan tanpa kesombongan.”
(HR. Ahmad, An-Nasa’i)

Penjelasan Ulama

  • Ibn Rajab Al-Hanbali رحمه الله:

Hadis ini adalah kaidah besar dalam adab memanfaatkan dunia.


VI. Berfoya-foya Menghabiskan Jatah Akhirat

Dalil Al-Qur’an

﴿أَذْهَبْتُمْ طَيِّبَٰتِكُمْ فِى حَيَاتِكُمُ ٱلدُّنْيَا وَٱسْتَمْتَعْتُم بِهَا﴾

Artinya:
“Kamu telah menghabiskan kenikmatan-kenikmatanmu yang baik dalam kehidupan duniamu dan kamu telah bersenang-senang dengannya.”
(QS. Al-Ahqaf: 20)

Komentar Ulama

  • Imam Ath-Thabari رحمه الله:

Ayat ini adalah ancaman bagi mereka yang tenggelam dalam kenikmatan tanpa syukur dan amal.


VII. Perkataan Salaf Tentang Berfoya-foya

Ucapan Tabi’in

“Cukuplah seseorang disebut berfoya-foya ketika ia makan menuruti seleranya dan berpakaian menuruti seleranya.”

  • Sufyan Ats-Tsauri رحمه الله:

Zuhud bukan meninggalkan dunia, tapi dunia tidak menguasai hatimu.


VIII. Teladan Rasulullah ﷺ

Rasulullah ﷺ:

  • Tidur di atas tikar kasar
  • Menambal sandalnya sendiri
  • Berbulan-bulan tidak menyalakan api di rumahnya

Namun beliau paling dermawan, bukan pelit.

Hadis

مَا قَلَّ وَكَفَى خَيْرٌ مِمَّا كَثُرَ وَأَلْهَى

Artinya:
“Harta yang sedikit tetapi mencukupi lebih baik daripada harta banyak yang melalaikan.”
(HR. Al-Baihaqi)


IX. Penutup & Wasiat Praktis

Ikhwah rahimakumullah,

✔ Hematlah tanpa kikir
✔ Nikmatilah dunia tanpa tenggelam
✔ Gunakan harta untuk mendekat, bukan melalaikan

Karena setiap kenikmatan akan ditanya, dan setiap harta akan bersaksi.


Doa Penutup

Allahumma qanni‘nā bimā razaqtanā, wa bārik lanā fīhi, waj‘alhu ‘awnan lanā ‘alā ṭā‘atik.


Tidak ada komentar