MANDI DALAM ISLAM (AL-GHUSL)Thaharah Besar: Jalan Menuju Kesucian Lahir dan Batin



MANDI DALAM ISLAM (AL-GHUSL)

Thaharah Besar: Jalan Menuju Kesucian Lahir dan Batin


Pendahuluan

الحمد لله رب العالمين،
والصلاة والسلام على سيدنا محمد، وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد:

Ma‘āsyiral muslimīn rahimakumullāh,

Islam adalah agama kesucian. Tidak ada ibadah agung seperti shalat yang dibangun di atas thaharah. Jika wudhu adalah penyuci hadas kecil, maka mandi (al-ghusl) adalah penyuci hadas besar. Karena itu, pembahasan mandi dalam Islam bukan sekadar hukum fiqih, tetapi juga adab penghambaan.


I. Pengertian Mandi (Al-Ghusl)

🔹 Secara bahasa
الغُسْلُ: تعميمُ الماءِ على البدن
Mandi adalah meratakan air ke seluruh tubuh.

🔹 Secara syariat
Meratakan air ke seluruh tubuh dengan niat menghilangkan hadas besar.

📖 Dalil Al-Qur’an

وَإِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا
Artinya:
“Dan jika kalian dalam keadaan junub, maka bersucilah (mandilah).”
(QS. Al-Mā’idah: 6)

🖊 Imam Ibn Katsir:

“Ayat ini adalah nash yang jelas tentang kewajiban mandi ketika junub.”


II. Perkara-Perkara yang Mewajibkan Mandi

Menurut jumhur ulama, terdapat empat sebab utama yang mewajibkan mandi.


1. Keluar Mani

Baik:

  • Dalam keadaan tidur (ihtilam)
  • Dalam keadaan sadar dengan syahwat

📖 Hadis Ummu Salamah

يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحْيِي مِنَ الْحَقِّ، فَهَلْ عَلَى الْمَرْأَةِ مِنْ غُسْلٍ إِذَا احْتَلَمَتْ؟
قَالَ: «إِذَا رَأَتِ الْمَاءَ».

Artinya:
“Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah tidak malu menerangkan kebenaran. Apakah wanita wajib mandi jika ia bermimpi?”
Beliau menjawab, “Jika ia melihat air (mani).”

(HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi)

📖 Hadis tentang syahwat

إِذَا حَذَفْتَ فَاغْتَسِلْ مِنَ الْجَنَابَةِ
Artinya:
“Jika engkau mengeluarkan mani dengan dorongan (syahwat), maka mandilah karena janabat.”
(HR. Ahmad, hasan shahih)

🖊 Imam An-Nawawi:

“Keluarnya mani dengan syahwat adalah sebab ijma‘ kewajiban mandi.”

Faedah Penting (berdasarkan hadits Aisyah):

  • Mimpi tanpa basah → tidak wajib mandi
  • Basah tanpa ingat mimpi → wajib mandi

2. Jima‘ (Hubungan Suami Istri), Walaupun Tidak Keluar Mani

📖 Hadis Shahih

إِذَا جَلَسَ بَيْنَ شُعَبِهَا الْأَرْبَعِ وَمَسَّ الْخِتَانُ الْخِتَانَ فَقَدْ وَجَبَ الْغُسْلُ
Artinya:
“Apabila seorang lelaki telah berada di antara empat anggota wanita dan khitan bertemu khitan, maka wajib mandi.”
(HR. Muslim)

🖊 Ibnu Qudamah:

“Hadis ini menghapus pendapat lama yang mensyaratkan keluarnya mani.”


3. Orang Kafir Masuk Islam

📖 Hadis Qais bin ‘Ashim

أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ أَمَرَهُ أَنْ يَغْتَسِلَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ
Artinya:
“Nabi ﷺ memerintahkannya mandi dengan air yang dicampur daun bidara.”
(HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i – shahih)

🖊 Imam Asy-Syaukani:

“Ini menunjukkan kesempurnaan thaharah lahir dan batin bagi seorang muallaf.”


4. Selesai Haidh dan Nifas

📖 Hadis

فَإِذَا أَدْبَرَتِ الْحَيْضَةُ فَاغْتَسِلِي وَصَلِّي
Artinya:
“Jika haidh telah selesai, maka mandilah dan shalatlah.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

🖊 Ijma‘ ulama:

“Nifas hukumnya sama dengan haidh.”


III. Rukun Mandi

1. Niat di dalam hati

📖 Hadis

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ
Artinya:
“Sesungguhnya amal perbuatan tergantung niatnya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

🖊 Ulama fiqih:

“Niat tempatnya di hati, bukan di lisan.”


2. Meratakan Air ke Seluruh Badan

📖 Hadis

اذْهَبْ فَأَفْرِغْهُ عَلَيْكَ
Artinya:
“Pergilah dan tuangkanlah air itu ke seluruh tubuhmu.”
(HR. Bukhari)

🖊 Ibnu Hajar:

“Hadis ini menunjukkan bahwa inti mandi adalah meratakan air.”


IV. Tata Cara Mandi yang Dianjurkan (Sifat Kamilah)

📖 Hadis Aisyah radhiyallahu ‘anha (Muttafaq ‘alaih)

Rasulullah ﷺ ketika mandi janabat:

  1. Mencuci kedua tangan
  2. Membasuh kemaluan
  3. Berwudhu
  4. Menyela-nyela rambut
  5. Menuangkan air ke kepala tiga kali
  6. Meratakan air ke seluruh badan
  7. Membasuh kedua kaki

🖊 Imam An-Nawawi:

“Inilah mandi yang paling sempurna dan paling mengikuti Sunnah.”


V. Beberapa Catatan Penting

1. Wanita Tidak Wajib Membuka Jalinan Rambut (Janabat)

📖 Hadis Ummu Salamah

إِنَّمَا يَكْفِيكِ أَنْ تَحْثِي عَلَى رَأْسِكِ ثَلَاثَ حَثَيَاتٍ
Artinya:
“Cukup bagimu menuangkan air ke kepalamu tiga kali.”
(HR. Muslim)

🖊 Syaikh Ibnu Baz:

“Membuka jalinan rambut ketika haidh adalah sunnah, bukan wajib.”


2. Dianjurkan Wewangian Saat Mandi Haidh

📖 Hadis Aisyah

ثُمَّ تَأْخُذُ فِرْصَةً مُمَسَّكَةً فَتَطَهَّرُ بِهَا
Artinya:
“Kemudian ia mengambil kapas yang diberi wewangian dan membersihkan bekas darah.”
(HR. Bukhari dan Muslim)


3. Hemat Air dalam Mandi

📖 Hadis Anas

كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَغْتَسِلُ بِصَاعٍ
Artinya:
“Nabi ﷺ mandi dengan satu sha‘ air.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

🖊 Ibnu Qayyim:

“Kesempurnaan ibadah bukan pada banyaknya air, tetapi pada ittibā‘.”


Penutup

Ma‘āsyiral muslimīn rahimakumullāh,

Mandi bukan hanya membersihkan badan, tetapi:

  • Membersihkan dosa
  • Menyucikan hati
  • Menyiapkan diri untuk berdiri di hadapan Allah

Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang bersuci lahir dan batin, dan menghidupkan Sunnah Rasulullah ﷺ dalam setiap ibadah kita.

اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنَا مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ



Tidak ada komentar