KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN

     

KEUTAMAAN  BULAN RAMADHAN

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam kepada Rasulullah saw, dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya kecuali Allah, Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagiNya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya. Wa Ba’du:

Sesungguhnya Allah yang Maha Pencipta semua makhluk Yang Maha Tinggi telah melebihkan sebagian makhluk atas yang lainnya, dan memuliakan golongan tertentu yang dikehendakinya. Dia telah menciptakan manusia dan memuliakan para nabi dari golongan manusia, Dia telah menciptakan berbagai tempat dan memuliakan mesjid sebagai tempat yang terpilih, dan menciptakan bulan-bulan dan memuliakan Ramadhan dari bulan-bulan tersebut. Allah Ta'ala berfirman:

šš/uur ß,è=øƒs $tB âä!$t±o â‘$tFøƒsur 3 $tB šc%Ÿ2 ãNßgs9 äouŽzÏƒø:$# 4 zysö6ß «!$# 4nyès?ur $£Jtã tbqà2ÎŽô³ç ÇÏÑÈ

68.  Dan Tuhanmu menciptakan apa yang dia kehendaki dan memilihnya. sekali-kali tidak ada pilihan bagi mereka[1134]. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dari apa yang mereka persekutukan (dengan Dia).[1]

Bulan ini telah dikhususkan oleh Allah dengan beberapa kelebihan, kelebihan yang paling agung dan tinggi adalah Allah menurunkan padanya Al-Qur'an yang agung sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan bagi petunjuk tersebut. Firman Allah Ta'ala:

ãöky­ tb$ŸÒtBu üÏ%©!$# tAÌRé& ÏÏù ãb#uäöà)ø9$# Wèd Ĩ$¨Y=Ïj9 ;M»oYÉit/ur z`ÏiB 3yßgø9$# Èb$s%öàÿø9$#ur 4 `yJsù yÍky­ ãNä3YÏB tök¤9$# çmôJÝÁuŠù=sù ( `tBur tb$Ÿ2 $³ÒƒÍsD ÷rr& 4n?tã 9xÿy ×o£Ïèsù ô`ÏiB BQ$­ƒr& tyzé& 3 ߃̍ムª!$# ãNà6Î/ tó¡ãŠø9$# Ÿwur ߃̍ムãNà6Î/ uŽô£ãèø9$# (#qè=ÏJò6çGÏ9ur no£Ïèø9$# (#rçŽÉi9x6çGÏ9ur ©!$# 4n?tã $tB öNä31yyd öNà6¯=yès9ur šcrãä3ô±n@ ÇÊÑÎÈ

185.  (beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.[2]

Sebagaian Ahlul berkata: Allah Ta'ala menggandengkan ayat tersebut dengan (fa) as-sababiyah, fa' yang berfungsi sebagai sebab yang bermakna sebab, untuk menjelaskan bahwa sebab dipilihnya Ramadhan sebagai bulan puasa adalah karena Al-Qur'an diturunkan padanya. Firman Allah Ta'ala:

!$¯RÎ) çoYø9tRr& Îû Ï's#øs9 Íôs)ø9$# ÇÊÈ

1.  Sesungguhnya kami Telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.[3]

Dan telah diketahui bahwa lailatul qodri itu terjadi pada bulan Ramadhan, maka seharusnya bagi seorang mslim untk memperbanyak membaca Al-Qur'an pada bulan yang penuh berkah ini

Dari Ibnu Abbas ra berkata: Rasulullah saw adalah orang yang paling dermawan, dan beliau tanpak paling dermawan pada bulan Ramadhan pada saat Jibril menemui beliau, Jibril menemui beliau pada setiap malam pada bulan Ramadhan lalu dia mengajarkan kepadanya Al-Qur'an. Dan Sungguh Rasulullah saw lebih dermawan dengan kebaikan/ pemberian dari angin yang berhembus".[4]

Di antara keutamaan bulan Ramadhan adalah pintu-pintu suga dibukakan padanya dan pintu-pintu neraka ditutup rapat. Dari Abi Hurairah ra bahwa nabi saw bersabda: "Pada malam permulaan bulan Ramadhan dibelenggulah setan-setan  dan jin-jin yang nakal, ditutup rapat-rapat pintu-pintu neraka dan tidak ada satu pintupun yang dibuka serta dibuka pintu-pintu neraka dan tidak ada satu pintupun yang ditutup, dan penyeru datang menyeru: Wahai orang yang menghendaki kebaikan datanglah kemari dan wahai orang yang menghendaki keburukan berhentilah, dan Allah membebaskan orang dari api neraka dan itu terjadi pada setiap malam bulan Ramadhan.[5]

Dan di antara keutamaannya adalah pada bulan Ramadhan terdapat sebuah malam yang lebih baik dari seribu bulan, sebagaimana firman Allah Ta'ala:

!$¯RÎ) çoYø9tRr& Îû Ï's#øs9 Íôs)ø9$# ÇÊÈ !$tBur y71u÷Šr& $tB ä's#øs9 Íôs)ø9$# ÇËÈ ä's#øs9 Íôs)ø9$# ׎öy{ ô`ÏiB É#ø9r& 9öky­ ÇÌÈ

1.  Sesungguhnya kami Telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. 2.  Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? 3.  Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.[6]

Dari Abi Hurairah ra bahwa Nabi saw bersabda: "Barangsiapa yang bangun untuk beribadah pada saat lailatul qodri karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu".[7]

Maksud dari keutamaan ini adalah bahwa  amal shaleh dilipat gandakan pada malam hari ini sehingga mencapai lebih baik dari seribu bulan

Di antara kelebihan bulan ini adalah do'a-do'a dikabulkan. Dari Abi Sa'id Al-Khudri ra bahwa Nabi saw bersabda: "Sesungguhnya Allah membebaskan hambanya dari api neraka pada setiap malam bulan Ramadhan dan bagi setiap muslim pada setiap hari dan malam memiliki do'a yang diterima jika dia berdo'a".[8]

Dan di antara keutamaan lain bulan Ramadhan adalah bau mulut orang yang berpuasa lebih harum dari kasturi di sisi Allah. Dari Abu Hurairah ra  bahwa Nabi saw bersabda: "Setiap amal anak Adam dilipatgandakan, satu kebaikan akan dilipatgandakan menjadi sepulh kali lipat bahkan tujuh ratus kali lipat. Allah Azza Wa Jalla berfirman: Kecuali puasa maka dia adalah untukku dan Akulah yang akan memberikan balasan baginya, sebab dia meninggalkan syahwat dan makanannya kareana Aku, bagi orang yang berpuasa itu dua kebahagiaan; kebahagiaan pada saat dia berbuka puasa, kebahagiaan pada saat dia bertemu dengan  TuhanNya dan sungguh bau mulutnya lebih harum di sisi Allah dari bau kasturi".[9]

Di antara keutamaannya adalah bahwa umrah di bulan Ramadhan memiliki keutamaan yang luar biasa. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas  ra bahwa sesungguhnya Nabi saw bersabda kepada seorang wanita dari kalangan Anshar yang bernama Ummu Sinan: Apakah yang menyebabkan kamu tidak berhaji bersama kita, wanita itu menjawab: Aku tidak bisa ikut menunaikan haji karena adanya kebun yang dimiliki oleh Abi fulan, yaitu suaminya. Di mana suamiku berhaji bersama salah seorang putranya dengan biaya dari kebun tersebut, sementara yang lain diurus oleh anak kami. Maka Rasulullah saw bersabda:  "Sesungguhnya berumrah pada bulan Ramadhan sama dengan haji atau berhaji bersamaku".[10]

Di antara kelebihan bulan Ramadhan adalah dosa-dosa dan kesalahan dihapuskan. Diriwayatkan dari  Malik bin Al-Hasan bin Malik bin Al-Huwarits dari bapaknya dari kakeknya berkata: Rasulullah saw menaiki mimbar pada saat menapaki satu tangga beliau berkata: Aamiin, kemudian bersabda: "Aku telah didatangi oleh Jibril dan berkata kepadaku: Wahai Muhammad!, barangsiapa yang telah mendapatkan Ramadhan namun dia tidak diampuni maka Allah menjauhkan dirinya dari rahmatNya, maka aku menjawab: Aamiin. Lalu beliau melanjutkan: Barangsiapa yang mendapatkan kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya masih hidup bersamanya, namun dia masuk neraka maka semoga Allah menjauhkannya dari rahmatNya, maka aku mengatakan: Aamiin. Lalu beliau melanjutkan: Dan barangsiapa yang mendengar namaku disebut di sisinya namun dia tidak mengucapkan shalawat atasku maka semoga Allah menjauhkannya dari rahmatNya, katakanlah: aamiin, maka akupun mengatakan" aamiin.[11]

Dari Abi Hurairah  ra berkata: Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa yang bangun untuk beribadah pada saat lailatul qodri karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu".

Dari Abi Hurairah  ra berkata: Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa yang bangun untuk beribadah pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.[12]

Dan makna "imanan wah tisaban" pada hadits yang telah lalu adalah meyakini kewajiban berpuasa dan mengharap pahalanya, jiwanya tenang dengan berpuasa, tidak benci menjalankan kewajiban berpuasa dan tidak merasa berat untuk beribadah padanya, sebagian orang berpuasa dan menjalankan ibadah di malam bulan Ramadhan karena dia melihat orang lain mengerjakan hal yang sama, maka hal ini adalah salah maka tidak akan didapatkan pahala yang besar ini kecuali dengan rasa ikhlas dan mengharap pahala dan balasan dari Allah.

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad dan kepada seluruh keluarga dan shahabatya.

 

 

 

 

 

 



[1] QS. Al-Qoshsosh: 68

[2] QS. Al-Baqarah: 185

[3] QS. Al-Qodar: 1

[4] HR. Bukahri: 6

[5] HR. Turmudzi: 682

[6] QS. Al-Qodar: 1-3

[7] HR. Bukhari: 1901 HR. Muslim: 759

[8] Kasfl astar: 962 dan dishahihkan oleh Al-Bani di dalam kitab shahih attargib wat tarhib

[9] HR. Bukhari: 1904 dan Mslim: 1151

[10] HR. Bukhari: 1782 Muslim: 1256

[11] HR. Ibnu Hibban: 409

[12] HR. Bukhari: 2009

KEUTAMAAN BERPUASA

          KEUTAMAAN BERPUASA

Segala puji bagi Allah, shalawat dan salam kepada Rasulullah saw, dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya kecuali Allah, Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagiNya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya. Wa Ba’du:

Sesungguhnya di antara amal shaleh yang agung sisi Allah adalah berpuasa, dan sungguh syara' telah menganjurkan dan menghimbau kaum muslimin untuk melaksanakannya dan menjadikannya sebagai salah satu rukun Islam yang agung. Allah Ta'ala telah memberitahukan bahwa umat-umat tidak pernah terlepas darinya sebab puasa dapat mendidik akhlak, menyucikan jiwa dan mendidik kesabaran. Firman Allah Ta'ala:

$ygƒr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä |=ÏGä. ãNà6øn=tæ ãP$uÅ_Á9$# $yJx. |=ÏGä. n?tã šúïÏ%©!$# `ÏB öNà6Î=ö7s% öNä3ª=yès9 tbqà)­Gs? ÇÊÑÌÈ

183.  Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,[1]

Firman Allah Ta'ala:

4 br&ur (#qãBqÝÁs? ׎öyz öNà6©9 ( bÎ) óOçFZä. tbqßJn=÷ès? ÇÊÑÍÈ

"... dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui.[2]

Allah Ta'ala berfirman setelah menyebutkan  orang-orang yang bersegera berbuat kebaikan dari kalangan laki-laki dan wanita:

tûüÏJÍ´¯»¢Á9$#ur ÏM»yJÍ´¯»¢Á9$#ur šúüÏàÏÿ»ptø:$#ur öNßgy_rãèù ÏM»sàÏÿ»ysø9$#ur šúï̍ũ%!$#ur ©!$# #ZŽÏVx. ÏNºtÅ©%!$#ur £tãr& ª!$# Mçlm; ZotÏÿøó¨B #·ô_r&ur $VJ‹Ïàtã ÇÌÎÈ

35. laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah Telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.[3]

Dari AbiSa'id ra berkata: Rasulullah saw bersabda: "Tidaklah seorang hamba berpuasa satu hari di jalan Allah kecuali Allah akan menjauhkan wajahnya dengan puasanya tersebut dari api neraka sejauh tujuh puluh tahun".[4]

Di antara keutamaan berpuasa adalah bahwa puasa  sebagai perisai bagi hamba yang menghalanginya dari siksa Allah pada hari kiamat. Dari Jabir ra sesngguhnya Nabi saw bersabda: "Sesungguhnya puasa itu adalah perisai yang dipergunakan oleh hamba untuk menjaga dirinya dari neraka dan dia adalah miliKu dan Akulah yang akan memberikan balasan baginya".[5]

Di antara keutamaan berpuasa adalah dia sebagai jalan utama menuju surga. Dari Umamah ra berkata: Aku berkata: Wahai Rasulullah tunjukanlah kepadaku sebah amalan yang bisa memasukkan diriku ke dalam surga!, maka beliau bersabda: "Hendaklah engkau berpuasa sebab tiada yang bisa menandinginya". Maka perawi berkata: Maka tidak terlihat dari dalam rumah Abu Umamah kepulan asap pada siang hari kecuali jika ada tamu yang mendatanginya.[6]

Dari Sahl bin Sa'd ra  dari Nabi saw bersabda: "Sesungguhnya di dalam surga tersebut ada sebuah pintu bernama: Al-Rayyan yang dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa pada hari kiamat, dan tidak dimasuki oleh seorangpun selain mereka, dan apabila mereka semua telah memasukinya maka pintu itupun ditutup sehingga tidak ada seorangpun memasukinya".[7]

Di antara keutamaan berpuasa adalah dia akan ,memberikan syafa'at bagi pelakunya pada hari kiamat kelak. Dari Abdillah bin Amr ra Rasulullah saw bersabda: "Puasa dan Al-Qur'an akan memberikan syafa'at bagi pelakunya pada hari kiamat. Puasa berkata: Wahai Tuhanku aku telah menghalanginya dari menikmati makanan dan syahwatnya maka berikanlah syafa'at baginya. Dan Al-Qur'an berkata: aku telah menghalanginya tidur malam maka berikanlah syafa'atku baginya". Maka Rasulullah saw bersabda: "Maka merekapun memberikan syafa'at.[8]

Di antara keutamaan berpuasa yang lain adalah bahwa orang yang berpuasa akan disempurnakan pahalanya tanpa dihitung-hitung. Dari Abi Hurairah ra bahwa sesungguhnya Nabi saw bersabda: "Setiap amal anak Adam itu akan dilipatgandakan pahalanya, satu pahala menjadi sepuluh kali lipat sehingga mencapai tujuhratus kali lipat. Allah Azza Wa Jalla berfirman: Kecuali puasa maka dia adalah milikKu dan Akulah yang akan membalasnya, dia meninggalkan syahwat dan makanannya karena Aku. Orang yang berpuasa tersebut memiliki dua kesenangan, satu kesenangan pada saat dia berbuka puasa dan kesenangan yang kedua pada saat dia bertemu dengan Tuhannya, dan bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah dari bau kasturi".[9]

Di antara keutamaan berpuasa adalah sebagai penghapus berbagai macam beban-beban beberapa penyimpangan, seperti melanggar sumpah, membunuh binatang buruan pada saat ihrom. Firman Allah ta'ala:

$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãYtB#uä Ÿw (#qè=çGø)s? yøŠ¢Á9$# öNçFRr&ur ×Pããm 4 `tBur ¼ã&s#tFs% Nä3ZÏB #YÏdJyètGB Öä!#tyfsù ã@÷WÏiB $tB Ÿ@tFs% z`ÏB ÉOyè¨Z9$# ãNä3øts ¾ÏmÎ/ #ursŒ 5Aôtã öNä3YÏiB $Nƒôyd x÷Ît/ Ïpt7÷ès3ø9$# ÷rr& ×ot»¤ÿx. ßQ$yèsÛ tûüÅ|¡tB ÷rr& ãAôtã y7ÏsŒ $YB$uϹ s-räuÏj9 tA$t/ur ¾Ín͐öDr& 3 $xÿtã ª!$# $£Jtã y#n=y 4 ô`tBur yŠ$tã ãNÉ)tFZuŠsù ª!$# çm÷ZÏB 3 ª!$#ur ÖƒÍtã rèŒ BQ$s)ÏGR$# ÇÒÎÈ

95.  Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh binatang buruan[436], ketika kamu sedang ihram. barangsiapa di antara kamu membunuhnya dengan sengaja, Maka dendanya ialah mengganti dengan binatang ternak seimbang dengan buruan yang dibunuhnya, menurut putusan dua orang yang adil di antara kamu sebagai had-yad[437] yang dibawa sampai ke Ka'bah[438] atau (dendanya) membayar kaffarat dengan memberi makan orang-orang miskin[439] atau berpuasa seimbang dengan makanan yang dikeluarkan itu[440], supaya dia merasakan akibat buruk dari perbuatannya. Allah Telah memaafkan apa yang Telah lalu[441]. dan barangsiapa yang kembali mengerjakannya, niscaya Allah akan menyiksanya. Allah Maha Kuasa lagi mempunyai (kekuasaan untuk) menyiksa.[10]

Dari Hudzaifah ra berkata: Aku telah mendengar Nabi saw bersabda: "Fitnah yang terjadi terhadap seseorang pada keluarga dan hartanya dihapuskan oleh shalat, puasa dan shadaqah".[11]

Di antara keutamaan berpuasa adalah barangsiapa yang berpuasa ramadhan bersamaan dengan menunaikan kewajiban yang lain maka dia termasuk dalam golongan shiddiqin dan syuhada. Dari Amru bin Murroh Al-Juhani ra berkata: Seorang lelaki datang kepada Nabi saw dan berkata: Bagaimanakah jika aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya kecuali Allah dan bersaksi bahwa engkau adalah Rasul Allah, aku menunaikan shalat lima waktu, menunaikan zakat dan berpuasa ramadhan dan beribadah padanya maka dari golongan siapakah aku ini?.  Beliau bersabda: Dari golongan al-shiddqin dan syuhada.[12]

Dari Abi Hurairah ra berkata: Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa yang berpuasa ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu".[13]

Dan Allah telah memuliakansebagian zaman atas sebagaian yang lain dan mengkhususkan dengan kelebihan tambahan di antaranya:  1.Puasa  enam hari pada bulan syawal. Dari Abi Ayyub ra, Rasulullah saw bersabda:  "Barangsiapa yang berpuasa ramadhan kemudian mengikutinya dengan berpuasa enam hari pada bulan syawwal maka hal itu sama dengan puasa satu tahun".[14]

2. Puasa bulan Muharram, khususnya pada hari kesepuluh. Dari Abi Hurairah ra berkata: Rasulullah saw bersabda: "Puasa yang paling afdhol setelah puasa ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram, dan shalat yang paling afdhol setelah shalat wajib adalah shalat malam".[15]

         Dari Abi Qotadah  ra bahawa Rasulullah saw ditanya tentang puasa pada hari asyuro' maka beliau bersabda: "Dia menghapuskan dosa-dosa pada tahun yang lalu".[16]

Di antara puasa yang memilki fadhilah adalah puasa hari Arafah. Dari Abi Qotadah  ra berkata: Rasulullah saw ditanya tentang puasa hari Arafah maka beliau bersabda: "Aku berharap Allah Ta'ala menghapus dengannya dosa-dosa satu tahun sebelumnya dan satu tahun sesudahnya".[17]

Di antara puasa yang memiliki fadhilah adalah puasa  tiga hari dari setiap bulannya. Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda: Aku telah diwasiatkan oleh kekasihku, Rasulullah saw untuk berpuasa tiga hari pada setiap bulannya, dan menunaikan dua rekaat shalat dhuha serta mengerjakan shalat witir sebelum aku tidur".[18]

Di antara puasa yang dianjurkan adalah puasa pada hari senin dan kamis. Dari Abi Hurairah ra Rasulullah saw bersabda:  "Amal-amal hamba dihadapkan kepada Allahpada hari senin dan kamis dan aku senang jika amal perbuatanku dihadapkan kepada Allah pada saat diriku sedang berpuasa".[19]

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad dan kepada seluruh keluarga dan shahabatya.

 

 

 



[1] QS. Al-Baqarah: 183

[2] QS. Al-Baqarah: 184

[3] QS. Al-Ahzab: 35

[4] HR. Bukhari: 2840 dan Muslim: 1153

[5] Musnad Imam AHMAD:3/396. Dan Al-Munzdiri mengatakan didalam kitabanya: Al-Targib Wa Tarhib: Isnadnya hasan

[6] Shahih Ibnu Hibban: 3416 dan 3417

[7] HR. Bukhari: 1896 dan Muslim: 1152

[8] HR. Ahmmad: 2/174 dan Al-mnzdiri berkata di dalam kitabnya:  Al-Targib Wat Tarhib 2/10: Diriwayatkan oleh Al-Thabrani di dalam Al-Kabir dan para perawinya dijadikan pegangan dalam berhjjah pada hadits yang shahih dan diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dunia di dalam kitab Al-Ju' dengan sanad yang hasan.

[9] HR. Bukhari: 1904 dan Muslim: 1151

[10] QS. Al-Maidah: 89

[11] HR. Bukhari: 1895

[12] Shahih Ibnu Hibban: 3429 dan Al-haitsami berkata pada Majmaai Zawaid 1/46 diriwayatkan oleh Al-Bazzar dan perwainya adalah perwai yang shahih selain  guruku Al-Bazzar, dan saya berharap sanad hadits ini hasan atau shahih

[13] HR. Bukhari: 1901 dan Muslim: 709

[14] HR. Muslim:1164

[15] HR. Muslim: 1163

[16] HR. Muslim: 11163

[17] HR. Muslim: 1162

[18] HR. Bukhari: 1178

[19] HR. Muslim: 721