JANGAN MENUNDA TOBATMU

🕌 KHUTBAH JUMAT: “JANGAN MENUNDA TOBATMU”

Khutbah Pertama

الحمد لله الذي خلق الإنسان في أحسن تقويم، ثم رده أسفل سافلين إلا الذين آمنوا وعملوا الصالحات، والصلاة والسلام على سيدنا محمدٍ الهادي إلى الصراط المستقيم، وعلى آله وصحبه أجمعين، ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين.

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ، أُوصِي نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ، فَاتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ، وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Di antara nasihat yang sangat indah dari Rasulullah ﷺ kepada sahabat mulianya, Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a., beliau bersabda:

يَا عَلِيُّ، كُلُّ هَمٍّ يَنْقَطِعُ إِلَّا هَمَّ أَهْلِ النَّارِ، فَإِنَّهُ لَا يَنْقَطِعُ، وَكُلُّ سُرُورٍ وَنَعِيمٍ يَنْقَطِعُ إِلَّا سُرُورَ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَإِنَّهُ لَا يَنْقَطِعُ، يَا عَلِيُّ، إِذَا أَذْنَبْتَ ذَنْبًا فَلَا تُؤَخِّرِ التَّوْبَةَ إِلَى الْغَدِ.

Artinya:
“Wahai Ali, setiap kesusahan pasti berakhir kecuali kesusahan ahli neraka, maka tidak akan habis. Setiap kesenangan dan kenikmatan akan berakhir, kecuali kesenangan ahli surga yang tidak akan habis. Wahai Ali, jika engkau berbuat dosa, maka jangan tunda tobatmu hingga esok hari.”

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah,

Hadis ini mengandung tiga pesan besar:

1. Setiap kesedihan pasti berakhir.
Dunia ini bukan tempat kesengsaraan yang kekal. Bila kita sabar, pertolongan Allah akan datang. Ujian hidup adalah jalan menuju kedewasaan dan kemuliaan.

2. Setiap kesenangan dunia pasti berakhir.
Harta, pangkat, kekuasaan, dan semua kenikmatan dunia hanyalah sementara. Maka jangan terbuai oleh gemerlap dunia yang fana.

3. Segeralah bertaubat tanpa menunda.
Rasulullah ﷺ menegaskan: “Jika engkau berbuat dosa, jangan tunda tobatmu.”
Karena kita tidak tahu apakah kita masih diberi kesempatan untuk hidup hingga esok hari.
Kematian datang tiba-tiba, tanpa pemberitahuan. Maka bertaubatlah hari ini, saat ini, sebelum pintu tobat tertutup.

Allah berfirman dalam Surah Az-Zumar ayat 53:
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ، إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ.
“Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Ma’asyiral Muslimin,

Janganlah kita tertipu oleh waktu yang panjang. Karena menunda tobat berarti menantang ajal.
Hari ini kita masih bisa bernapas, masih bisa menyesal, masih bisa memohon ampun.
Gunakanlah kesempatan itu sebelum ajal menjemput, karena besok belum tentu milik kita.

Khutbah Kedua

الحمد لله، الحمد لله الذي أمر بالتوبة ووعد بقبولها، ونهى عن الإصرار ووعد بعقوبتها.
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، اللهم صل وسلم وبارك عليه وعلى آله وصحبه أجمعين.

Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Marilah kita senantiasa memperbanyak istighfar dan tobat setiap hari.
Rasulullah ﷺ — manusia paling mulia dan maksum — masih beristighfar lebih dari tujuh puluh kali sehari.
Bagaimana dengan kita, yang penuh dosa dan kekhilafan?

Ingatlah, tidak ada dosa yang terlalu besar bagi rahmat Allah, tetapi janganlah kita sengaja menunda tobat, karena kita tidak tahu kapan ajal menjemput.

Maka marilah kita kembali kepada Allah dengan hati yang bersih, amal yang ikhlas, dan tekad yang kuat untuk memperbaiki diri.

Doa Penutup

اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ التَّوَّابِينَ، وَاجْعَلْنَا مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ، وَاغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِينَا وَلِجَمِيعِ الْمُسْلِمِينَ، وَاخْتِمْ لَنَا بِالْإِيمَانِ وَالْإِسْلَامِ وَالْإِحْسَانِ.
اللَّهُمَّ لَا تَدَعْ لَنَا فِي مَقَامِنَا هَذَا ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ، وَلَا دَيْنًا إِلَّا قَضَيْتَهُ، وَلَا مَرِيضًا إِلَّا شَفَيْتَهُ، وَلَا مَيِّتًا إِلَّا رَحِمْتَهُ، وَلَا حَاجَةً مِنْ حَوَائِجِ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ.

عباد الله
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى، وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ.
فَاذْكُرُوا اللَّهَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ، وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

Jangan Tunda Tobatmu

🕌 Materi Ceramah: Jangan Tunda Tobatmu

1. Pembukaan

الحمد لله الذي يقبل التوبة عن عباده ويعفو عن السيئات، والصلاة والسلام على سيدنا محمد، الذي جاءنا بالهدى ودين الحق، وعلى آله وصحبه أجمعين.

Amma ba’du,
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang masih memberi kita kesempatan untuk memperbaiki diri. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad ﷺ, keluarga, sahabat, dan umat beliau hingga akhir zaman.

2. Isi Ceramah

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a., beliau berkata:

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ:
"يَا عَلِيُّ، كُلُّ هَمٍّ يَنْقَطِعُ إِلَّا هَمَّ أَهْلِ النَّارِ، فَإِنَّهُ لَا يَنْقَطِعُ، وَكُلُّ سُرُورٍ وَنَعِيمٍ يَنْقَطِعُ إِلَّا سُرُورَ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَإِنَّهُ لَا يَنْقَطِعُ، يَا عَلِيُّ، إِذَا أَذْنَبْتَ ذَنْبًا فَلَا تُؤَخِّرِ التَّوْبَةَ إِلَى الْغَدِ."

“Hai Ali, setiap kesusahan itu ada akhirnya kecuali kesusahan ahli neraka, maka ia tidak akan habis-habisnya. Dan setiap kesenangan dan kenikmatan dunia itu akan berakhir, kecuali kesenangan ahli surga, karena ia tidak akan habis. Wahai Ali, jika engkau berbuat dosa maka jangan tunda tobatmu sampai besok hari.”

3. Makna dan Pelajaran

🌿 a. Dunia hanya sementara

Rasulullah ﷺ mengingatkan bahwa semua kesedihan dan kesenangan dunia akan berakhir.

Kesedihan tidak kekal — setiap ujian pasti berlalu.

Kesenangan dunia juga fana — tidak ada kebahagiaan dunia yang abadi.

Yang kekal hanyalah azab neraka bagi orang yang ingkar, dan kenikmatan surga bagi orang yang taat.
Oleh karena itu, kita jangan terlalu berlarut dalam duka, dan jangan pula tertipu oleh nikmat dunia.

🕊️ b. Segeralah bertaubat

Pesan yang paling penting dari hadis ini adalah:

“Wahai Ali, jika engkau berbuat dosa maka jangan tunda tobatmu hingga besok hari.”

Ini berarti bahwa setiap kali kita sadar telah berbuat dosa, segeralah kembali kepada Allah.
Jangan menunggu waktu, jangan menunggu tua, dan jangan menunggu Ramadhan.
Sebab kematian tidak menunggu kesiapan kita.

Allah SWT berfirman dalam Surah Al Baqarah ayat 222:
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertobat dan orang-orang yang menyucikan diri.”

⚖️ c. Jangan tunda kebaikan

Menunda tobat sama saja dengan menunda rahmat Allah.
Padahal, setiap detik adalah kesempatan untuk memperbaiki diri.
Bisa jadi, hari ini adalah kesempatan terakhir yang Allah berikan kepada kita untuk kembali kepada-Nya.

4. Penutup

Hadirin yang dirahmati Allah,
Mari kita renungkan sabda Nabi ﷺ ini:

Jika engkau sedih, bersabarlah — karena kesedihan itu akan berakhir.

Jika engkau senang, bersyukurlah — karena kesenangan dunia hanya sementara.

Dan jika engkau berdosa, segeralah bertobat — karena pintu tobat masih terbuka hingga ajal tiba.
Semoga Allah SWT menjadikan kita termasuk orang-orang yang senantiasa mengingat dosa, menyesalinya, dan memperbaikinya sebelum terlambat.
آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Doa Penutup

اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ التَّوَّابِيْنَ، وَاجْعَلْنَا مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ، وَاخْتِمْ لَنَا بِالْحُسْنَى، وَلَا تَخْتِمْ عَلَيْنَا بِالسُّوْءِ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

Jodoh yang Baik adalah Cerminan Diri yang Baik

Tema: “Jodoh yang Baik adalah Cerminan Diri yang Baik”

1. Pembukaan (2 menit)

الحمد لله الذي خلق الأزواج كلها، وجعل الزواج ميثاقًا غليظًا بين الرجل والمرأة
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، صلى الله عليه وسلم وعلى آله وصحبه أجمعين

Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan makhluk-Nya berpasang-pasangan, menjadikan pernikahan sebagai ikatan suci dan jalan kebahagiaan.
Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, suri teladan dalam membangun rumah tangga yang penuh kasih dan rahmat.

2. Pengantar Topik (2 menit)

Hadirin yang dirahmati Allah,
Pernikahan bukan sekadar urusan cinta, tapi ibadah yang agung.
Melalui pernikahan, seseorang menjaga kehormatan, menenangkan jiwa, dan menyempurnakan separuh agamanya.

Namun, di tengah banyaknya pilihan dan godaan zaman, tidak mudah menemukan pasangan yang benar-benar baik.
Maka, Islam mengajarkan kita untuk meminta langsung kepada Allah, Sang Pemilik hati manusia, agar diberikan jodoh yang terbaik — bukan hanya dari rupa, tapi juga dari iman dan akhlak.

Doa Memohon Jodoh yang Baik

💍 Untuk Laki-laki

اللَّهُمَّ إِنِّي أُرِيدُ أَنْ أَتَزَوَّجَ، فَقَدِّرْ لِي مِنَ النِّسَاءِ أَحْسَنَهُنَّ خَلْقًا وَخُلُقًا، طَائِعَةً حَافِظَةً، وَافِقْنِي وَأَوَافِقْهَا، وَأَعِنِّي عَلَيْهَا وَأَعِنْهَا عَلَيَّ، وَاجْمَعْ بَيْنَنَا بِالْخَيْرِ، وَبَارِكْ لِي فِيهَا، وَاجْعَلْهَا عَوْنًا لِي فِي دِينِي وَدُنْيَايَ

💐 Untuk Perempuan

اللَّهُمَّ إِنِّي أُرِيدُ أَنْ أَتَزَوَّجَ، فَقَدِّرْ لِي مِنَ الرِّجَالِ أَحْسَنَهُمْ خَلْقًا وَخُلُقًا، طَائِعًا حَافِظًا، وَافِقْنِي وَأَوَافِقْهُ، وَأَعِنِّي عَلَيْهِ وَأَعِنْهُ عَلَيَّ، وَاجْمَعْ بَيْنَنَا بِالْخَيْرِ، وَبَارِكْ لِي فِيهِ، وَاجْعَلْهُ عَوْنًا لِي فِي دِينِي وَدُنْيَايَ.

🌸 Terjemahan Doa

> “Ya Allah, sesungguhnya aku ingin menikah. Maka takdirkanlah untukku pasangan dari kalangan (laki-laki/perempuan) yang paling baik rupa dan akhlaknya, yang taat, yang menjaga diri, dan yang cocok denganku serta aku cocok dengannya.
Tolonglah aku untuknya dan tolonglah dia untukku. Satukan kami dalam kebaikan, berkahilah hubungan kami, dan jadikan dia penolong bagiku dalam urusan agamaku dan duniaku.”

3. Penjelasan Doa (5 menit)

Doa yang kita baca tadi adalah permohonan tulus dari hati seorang mukmin yang ingin membangun rumah tangga di atas dasar agama.

Mari kita pahami maknanya satu per satu:

1. اللَّهُمَّ إِنِّي أُرِيدُ أَنْ أَتَزَوَّجَ
“Ya Allah, aku ingin menikah.”
→ Ini adalah bentuk kejujuran dan niat baik, karena pernikahan bukan untuk nafsu, tapi untuk ibadah.

2. فَقَدِّرْ لِي مِنَ النِّسَاءِ/الرِّجَالِ أَحْسَنَهُمْ خَلْقًا وَخُلُقًا
“Maka takdirkanlah untukku yang terbaik dari segi rupa dan akhlak.”
→ Artinya, kita memohon pasangan yang cantik/tampan hatinya, bukan hanya wajahnya.
Sebab akhlaklah yang menjaga cinta tetap hidup, bukan paras semata.

3. طَائِعًا حَافِظًا
“Yang taat dan menjaga diri.”
→ Taat kepada Allah, kepada suami/istri, dan menjaga kehormatan.
Inilah kunci keluarga yang diridhai Allah.

4. وَافِقْنِي وَأَوَافِقْهُ
“Yang sejalan denganku dan aku sejalan dengannya.”
→ Kita memohon kecocokan hati dan keserasian nilai hidup.
Bukan berarti sama segalanya, tapi mampu saling memahami dan menenangkan.


5. وَاجْمَعْ بَيْنَنَا بِالْخَيْرِ، وَبَارِكْ لِي فِيهِ
“Satukan kami dalam kebaikan dan berkahilah hubungan kami.”
→ Bahwa tujuan pernikahan bukan sekadar bersama, tapi bersama dalam kebaikan dan keberkahan.

6. وَاجْعَلْهُ عَوْنًا لِي فِي دِينِي وَدُنْيَايَ
“Jadikan dia penolong bagiku dalam agama dan duniaku.”
→ Inilah inti pernikahan Islami: bukan mencari yang sempurna, tapi yang bisa menuntun menuju surga.

4. Pesan Hikmah (3 menit)

🌿 Pertama:
Allah tidak menilai siapa yang paling cantik atau kaya, tapi siapa yang paling bertakwa.
Firman Allah dalam Surah An-Nūr ayat 26:

“Wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita yang baik.”

🌿 Kedua:
Jodoh yang baik bukan ditemukan dengan tergesa-gesa, tapi dipersiapkan dengan doa dan amal.
Jika kita ingin pasangan yang saleh, maka jadilah orang saleh lebih dulu.

🌿 Ketiga:
Doa ini bisa diamalkan setiap selesai shalat fardhu, sebagai bentuk keseriusan dan tawakal kita kepada Allah.
Karena hati manusia berada di antara dua jari Allah yang Maha Membolak-balikkan hati.

5. Penutup dan Doa (3 menit)

Jamaah yang dirahmati Allah,
Jodoh adalah rahasia Allah, tapi doa adalah kunci untuk membukanya.
Teruslah berdoa, bersabar, dan memperbaiki diri, karena kadang Allah menunda jodoh bukan karena Dia lupa, tapi karena Dia ingin kita siap menerima yang terbaik.

Mari kita tutup dengan doa:

 اللَّهُمَّ ارْزُقْنَا أَزْوَاجًا صَالِحِينَ وَأَزْوَاجًا صَالِحَاتٍ،
تَكُونُ أَعْيُنُنَا بِهِمْ قُرَّةً، وَنَكُونُ لَهُمْ قُرَّةَ أَعْيُنٍ،
وَاجْمَعْ بَيْنَنَا عَلَى طَاعَتِكَ، وَفِي جَنَّتِكَ.

“Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami pasangan yang saleh dan salehah, yang menyejukkan pandangan mata, dan jadikan kami penolong satu sama lain dalam ketaatan kepada-Mu. Satukan kami di dunia dalam ridha-Mu dan di akhirat dalam surga-Mu.”

آمِينَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Kebesaran Allah sebagai Pencipta dan Pengatur Alam Semesta

🎙️ Materi Ceramah: “Kebesaran Allah sebagai Pencipta dan Pengatur Alam Semesta”
(Berdasarkan QS. Al-A‘rāf: 54)

1. Pembukaan

الحمدُ للهِ الَّذي خَلَقَ السَّماواتِ وَالأَرضَ وَما بَينَهُما بِالحَقِّ،
وَسَخَّرَ الشَّمسَ وَالقَمَرَ، كُلٌّ يَجري لأَجَلٍ مُسَمًّى،
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ.

Amma ba‘du,
Hadirin yang dirahmati Allah,
Marilah kita senantiasa memanjatkan puji dan syukur kepada Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā, Dzat Yang Maha Kuasa atas segala ciptaan-Nya. Dialah Pencipta langit dan bumi, pengatur siang dan malam, dan pengendali segala kehidupan di alam semesta ini.

2. Pembacaan Ayat

Allah Ta‘ālā berfirman dalam Surah Al-A‘rāf ayat 54:

إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ ۗ أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ ۗ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ

3. Terjemahan

> “Sesungguhnya Tuhanmu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. Dan (Dia ciptakan pula) matahari, bulan, dan bintang-bintang yang tunduk pada perintah-Nya. Ingatlah! Hanya milik-Nya segala penciptaan dan urusan. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.”
(QS. Al-A‘rāf: 54)

4. Kandungan dan Makna Ayat

Ayat ini mengajarkan tiga pokok akidah penting:
bahwa Allah adalah Pencipta (Al-Khāliq), Pengatur (Al-Mudabbir), dan Pemilik (Al-Mālik) seluruh alam.

🌍 1. Allah Pencipta Langit dan Bumi

Allah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa (enam tahap), bukan karena Allah butuh waktu, tapi untuk menunjukkan kebijaksanaan dan kesempurnaan tatanan ciptaan-Nya.
Semua yang ada di langit dan bumi — gunung, laut, bintang, matahari — adalah tanda-tanda kekuasaan-Nya.

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal.”
(QS. Āli ‘Imrān: 190)

☀️ 2. Allah Mengatur Siang dan Malam

“Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat...”
Pergantian siang dan malam yang teratur adalah bentuk tadbir (pengaturan) Allah yang sangat teliti.
Siang untuk berusaha, malam untuk beristirahat. Ini menunjukkan rahmat dan keseimbangan dalam ciptaan Allah.

🌞 3. Semua Benda Langit Tunduk kepada Perintah Allah

Matahari, bulan, dan bintang tidak bergerak sendiri, melainkan tunduk sepenuhnya pada perintah Allah.
Tidak ada yang berjalan tanpa izin-Nya. Maka bagaimana mungkin manusia yang kecil merasa bebas dari kekuasaan-Nya?

🌌 4. “Ala lahu al-khalqu wal-amr” — Hanya milik Allah penciptaan dan perintah

Artinya: semua ciptaan dan aturan adalah milik Allah.
Bukan hanya alam yang diciptakan Allah, tapi hukum, kehidupan, dan takdir pun diatur oleh-Nya.
Ini mengajarkan kepada kita kepasrahan total (tawakal) kepada Allah dalam segala urusan.

🌿 5. “Tabārakallāhu Rabbul ‘ālamīn”

“Maha Berkah Allah, Tuhan semesta alam.”
Ini adalah penutup penuh pujian, menegaskan bahwa seluruh keberkahan, kehidupan, dan kekuasaan hanya bersumber dari Allah semata.

5. Hikmah yang Dapat Diambil

1. 🌤️ Allah adalah Penguasa tunggal alam semesta.
Maka manusia harus tunduk dan taat hanya kepada-Nya, bukan kepada hawa nafsu atau dunia.

2. 🌙 Keteraturan alam adalah tanda kebesaran Allah.
Tidak ada yang berjalan tanpa hukum dan takdir-Nya — ini mengajarkan disiplin dan keseimbangan dalam hidup.

3. 🕊️ Manusia sebagai hamba harus sadar diri.
Kita bukan penguasa alam, tapi bagian kecil dari ciptaan Allah yang diberi amanah untuk menjaga dan memakmurkannya.

4. 💧 Kehidupan dunia hanyalah bagian kecil dari kekuasaan Allah.
Maka jangan sombong atas apa yang kita miliki, sebab semuanya diatur oleh-Nya.

6. Penutup

Hadirin yang dimuliakan Allah,
Surah Al-A‘rāf ayat 54 mengingatkan kita untuk selalu mengenal Allah melalui ciptaan-Nya, agar hati kita semakin tunduk dan bersyukur.
Semakin kita mengenal kebesaran Allah, semakin kecil rasa sombong dalam diri kita.

Semoga kita termasuk hamba-hamba yang selalu mengingat kebesaran Allah, bersyukur atas ciptaan-Nya, dan tunduk kepada aturan-Nya.

آمِين يَا رَبَّ العَالَمِين
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ

Ciri Orang Bertakwa: Cepat Bertaubat dan Tidak Meneruskan Dosa

🎙️ Materi Ceramah: “Ciri Orang Bertakwa: Cepat Bertaubat dan Tidak Meneruskan Dosa”
(Berdasarkan QS. Āli ‘Imrān: 135)

1. Pembukaan

الحمد للهِ الَّذي فتحَ لعبادِهِ بابَ التوبةِ والمغفرةِ،
والصلاةُ والسلامُ على نبيِّ الرحمةِ محمدٍ بنِ عبدِ الله،
وعلى آلهِ وصحبِهِ ومنِ اتَّبعَ هُداهُ إلى يومِ الدين.
أمّا بعدُ...

Hadirin yang dirahmati Allah,
Marilah kita senantiasa bersyukur atas nikmat iman, Islam, dan kesempatan untuk memperbaiki diri. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad ﷺ, suri teladan bagi orang-orang yang ingin kembali kepada Allah.

2. Pembacaan Ayat

Allah Subḥānahu wa Ta‘ālā berfirman dalam Surah Āli ‘Imrān ayat 135:

وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَن يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ

3. Terjemahan

“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka — dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? — dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosanya itu, sedang mereka mengetahui.”
(QS. Āli ‘Imrān: 135)

4. Kandungan dan Makna Ayat

Ayat ini menggambarkan salah satu ciri utama orang bertakwa, yaitu cepat sadar, cepat beristighfar, dan tidak mengulangi dosa.
Allah tidak menuntut manusia untuk menjadi makhluk tanpa dosa, tetapi menuntut mereka untuk tidak betah dalam dosa.

🌿 1. “Apabila mereka melakukan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri...”

Ini menunjukkan bahwa manusia bisa saja tergelincir dalam dosa, baik besar maupun kecil. Namun orang bertakwa tidak berbangga dengan dosa itu, melainkan merasa bersalah dan ingin memperbaikinya.

💧 2. “Mereka ingat Allah, lalu memohon ampun...”

Inilah kuncinya. Ketika dosa dilakukan, segera hadirkan ingatan kepada Allah — bahwa Dia Maha Melihat, Maha Pengampun, dan Maha Penyayang.
Zikir dan istighfar adalah bentuk kesadaran spiritual bahwa kita ingin kembali pada jalan-Nya.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Setiap anak Adam pasti berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang segera bertaubat.”
(HR. Tirmidzi)

☀️ 3. “Dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah?”

Ayat ini menegaskan bahwa hanya Allah yang bisa memberi ampunan sejati.
Manusia boleh memaafkan, tapi hanya Allah yang bisa menghapus dosa dari catatan amal.

🌙 4. “Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosanya itu...”

Inilah bukti taubat sejati — bukan sekadar ucapan “astaghfirullah”, tetapi juga komitmen untuk tidak mengulanginya lagi.
Orang yang terus mengulang dosa dengan sadar berarti belum sungguh-sungguh bertaubat.

5. Hikmah dan Pesan Moral

Dari ayat ini, kita dapat mengambil tiga pelajaran penting:

1. Manusia tempatnya salah, tapi orang bertakwa tempatnya kembali.
Jangan biarkan dosa menjauhkanmu dari Allah; justru biarkan dosa membuatmu semakin dekat dengan-Nya melalui taubat.

2. Segeralah ingat Allah setiap kali tergelincir.
Zikir dan istighfar adalah penghapus kegelapan hati.

3. Taubat bukan sekadar kata, tapi sikap hidup.
Tanda taubat diterima adalah ketika kita tidak lagi menikmati dosa yang dulu kita lakukan.

6. Penutup

Hadirin yang dirahmati Allah,
Mari kita jadikan ayat ini sebagai cermin diri. Jika hari ini kita masih sering salah dan lupa, jangan berputus asa.
Allah membuka pintu ampunan setiap waktu. Yang penting, kita mau kembali dan berhenti dari keburukan itu.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Sesungguhnya Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya daripada seseorang yang menemukan kembali untanya yang hilang di tengah padang pasir.”
(HR. Muslim)

Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu mengingat Allah setelah tergelincir, dan tidak mengulangi kesalahan dengan sadar.

آمِين يَا رَبَّ العَالَمِين
والسَّلامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Pertolongan Allah Melalui Nabi dan Kekuatan Islam

🎙️ Teks Ceramah: "Pertolongan Allah Melalui Nabi dan Kekuatan Islam"

1. Pembukaan

الحمدُ للهِ الَّذي أَرسَلَ رَسُولَهُ بِالهُدى وَدِينِ الحَقِّ لِيُظهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ،
والصلاةُ والسلامُ على سيدنا محمدٍ النبيِّ المُرسَلِ، وعلى آلهِ وصحبِهِ أجمعين، أمّا بعدُ.

Hadirin yang dimuliakan Allah,
Marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhānahu wa Ta‘ālā yang telah memberi kita nikmat iman, Islam, dan kesempatan untuk meneladani Rasulullah ﷺ.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad ﷺ, suri teladan sepanjang zaman.

2. Pembacaan Bait dan Terjemahan

Dalam sebuah bait indah tertulis:

نُصِرَ الْعِبَادُ بِالنَّبِيِّ الْمُرْسَلِ
وَرُدَّ كَيْدُ الْكُفَّارِ بِالْإِسْلَامِ

Artinya:

“Hamba-hamba Allah mendapatkan pertolongan dengan (perantaraan) Nabi yang diutus, dan tipu daya orang-orang kafir digagalkan dengan (kekuatan) Islam.”

3. Isi Ceramah

Bait singkat ini menyimpan makna yang sangat dalam.
Ia menggambarkan dua karunia besar Allah kepada manusia: dikirimkannya Rasulullah ﷺ sebagai pembawa petunjuk, dan ditegakkannya Islam sebagai pelindung umat.

🌙 Pertama: Pertolongan Allah melalui Nabi yang diutus

Ketika kegelapan jahiliyah menyelimuti dunia, Allah mengutus Nabi Muhammad ﷺ untuk membawa cahaya petunjuk.
Beliau bukan hanya penyampai wahyu, tetapi juga perantara pertolongan Allah bagi seluruh umat manusia.

Melalui beliau, manusia mengenal tauhid, keadilan, kasih sayang, dan akhlak mulia.
Kemenangan umat Islam di masa lalu bukan semata karena kekuatan senjata, tetapi karena ketaatan mereka kepada Allah dan Rasul-Nya.

Sebagaimana firman Allah:

"Dan Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya."
(QS. Al-Hajj: 40)

☀️ Kedua: Islam sebagai perisai dan penolak tipu daya

Bait itu juga mengingatkan:

وَرُدَّ كَيْدُ الْكُفَّارِ بِالْإِسْلَامِ
“Dan tipu daya orang-orang kafir digagalkan dengan Islam.”

Artinya, siapa pun yang menjadikan Islam sebagai jalan hidupnya, maka Allah akan melindunginya dari makar, tipu daya, dan keburukan.
Islam adalah benteng yang tak tertembus oleh tipu daya setan dan musuh-musuh iman.

Hari ini, banyak tipu daya muncul dalam bentuk baru: kemaksiatan yang dibungkus modernitas, nilai-nilai dunia yang mengikis akhlak, dan hiburan yang menjauhkan dari ibadah.
Namun selama kita berpegang teguh pada Islam, tipu daya itu tak akan mampu menyesatkan kita.

4. Pelajaran yang Dapat Diambil

Dari bait singkat ini, ada tiga hikmah penting yang bisa kita renungkan:

1. Cinta dan ketaatan kepada Rasulullah ﷺ adalah sumber pertolongan Allah.
Barang siapa mengikuti sunnah beliau, akan mendapat bimbingan dan perlindungan.

2. Islam adalah benteng keimanan.
Jangan biarkan iman kita digerogoti oleh dunia. Jadikan Islam sebagai pelindung dalam berpikir, bersikap, dan bertindak.

3. Kemenangan sejati adalah ketika hati kita ditolong oleh Allah untuk tetap teguh dalam iman.
Sebagaimana para sahabat dahulu, mereka menang karena keikhlasan, bukan karena jumlah.

5. Penutup

Hadirin yang dirahmati Allah,
Marilah kita tingkatkan kecintaan kepada Rasulullah ﷺ dengan memperbanyak shalawat dan mengikuti ajaran beliau dalam keseharian.
Semoga dengan itu, kita termasuk golongan yang disebut dalam bait ini:

نُصِرَ الْعِبَادُ بِالنَّبِيِّ الْمُرْسَلِ
وَرُدَّ كَيْدُ الْكُفَّارِ بِالْإِسْلَامِ

Semoga Allah menolong kita dengan cahaya Nabi-Nya dan menjaga kita dengan kekuatan Islam.
آمِين يَا رَبَّ العَالَمِين

والسَّلامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Doa Keluar Rumah: Tanda Tawakal dan Kesadaran Hidup dalam Lindungan Allah

🕌 Materi Ceramah: 
“Doa Keluar Rumah: Tanda Tawakal dan Kesadaran Hidup dalam Lindungan Allah”

1. Pembukaan

الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات
والصلاة والسلام على سيدنا محمدٍ وعلى آله وصحبه أجمعين

Segala puji bagi Allah yang telah memberi kita nikmat kesehatan, iman, dan keselamatan.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi kita, Muhammad ﷺ, yang menjadi teladan dalam setiap langkah kehidupan.
Teks Arab Lengkap (Doa Keluar Rumah):

بِسْمِ اللهِ آمَنْتُ بِاللهِ، وَتَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ،
وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ،
خَرَجْتُ بِعَوْنِ اللهِ وَقُدْرَتِهِ،
ابْتِغَاءَ مَرْضَاةِ اللهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذَا الْيَوْمِ،
وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ،
وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ،
اللَّهُمَّ احْفَظْ نَفْسِي وَأَهْلِي وَمَالِي وَدِينِي،
اللَّهُمَّ ارْضِنِي بِقَضَائِكَ، وَبَارِكْ لِي فِيمَا قُدِّرَ لِي،
حَتَّى لَا أُحِبَّ تَعْجِيلَ مَا أَخَّرْتَ، وَلَا تَأْخِيرَ مَا عَجَّلْتَ

🌿 Terjemahan Doa:

“Dengan nama Allah, aku beriman kepada Allah, dan aku bertawakal kepada Allah.
Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.
Aku keluar dengan bantuan dan kekuasaan Allah, demi mencari keridaan-Nya.
Tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan yang ada pada hari ini dan kebaikan setelahnya.
Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang ada pada hari ini dan keburukan setelahnya.

Ya Allah, jagalah diriku, keluargaku, hartaku, dan agamaku.
Ya Allah, ridakanlah aku terhadap takdir-Mu, berkahilah apa yang Engkau tetapkan bagiku,
hingga aku tidak menyukai percepatan sesuatu yang Engkau tunda,
dan tidak pula menunda sesuatu yang Engkau percepat.”

2. Makna Umum Doa

Jamaah yang dirahmati Allah,
Doa yang baru kita baca ini adalah doa keluar rumah, yaitu doa yang disunnahkan setiap kali seorang Muslim hendak melangkah ke luar rumah, baik untuk bekerja, belajar, atau sekadar beraktivitas.

Doa ini mengandung tiga nilai utama kehidupan seorang mukmin:

🕊️ a. Tauhid — Menyadari bahwa semua kekuatan berasal dari Allah

Kalimat :
 “بِسْمِ اللهِ آمَنْتُ بِاللهِ وَتَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ”
mengajarkan bahwa segala urusan dimulai dengan nama Allah, disertai iman dan tawakal.
Artinya, seorang Muslim tidak bergantung pada dirinya sendiri, tapi menyerahkan hasil sepenuhnya kepada Allah yang Maha Mengatur.

🛡️ b. Tawakal dan perlindungan dari keburukan

Ketika seseorang keluar rumah, ia tak tahu apa yang akan dihadapinya — bisa saja kebaikan, ujian, atau bahaya.
Maka doa ini menjadi perisai spiritual, karena di dalamnya kita mohon agar Allah melindungi diri, keluarga, harta, dan agama kita dari segala keburukan dunia dan akhirat.

🌾 c. Ridha terhadap takdir dan ketenangan hati

Kalimat terakhir doa ini sangat indah:
"اللَّهُمَّ ارْضِنِي بِقَضَائِكَ، وَبَارِكْ لِي فِيمَا قُدِّرَ لِي..."
Artinya: Ya Allah, ridakanlah aku atas ketentuan-Mu, dan berkahilah apa yang Engkau tetapkan.
Doa ini mengajarkan qana‘ah (puas dan tenang) atas rezeki serta ketentuan Allah, sehingga kita tidak mudah gelisah terhadap apa yang belum tercapai.

3. Hikmah yang Dapat Diambil

1. Doa ini melatih hati untuk memulai setiap langkah dengan kesadaran spiritual.

2. Doa ini mengajarkan ketenangan menghadapi takdir — tidak terburu-buru terhadap apa yang belum waktunya.

3. Doa ini menjadi tameng dari gangguan setan sebagaimana sabda Nabi ﷺ:

“Barang siapa yang keluar dari rumahnya lalu membaca: Bismillah, tawakkaltu ‘alallah, la hawla wa la quwwata illa billah, maka dikatakan kepadanya: engkau telah diberi petunjuk, dicukupi, dan dilindungi.”
(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

4. Penutup

Marilah kita biasakan membaca doa ini setiap keluar rumah.
Dengan menyebut nama Allah, hati menjadi tenang, langkah menjadi ringan, dan setiap aktivitas berubah menjadi ibadah.

Semoga setiap langkah kita hari ini dan seterusnya diberkahi oleh Allah, dilindungi dari segala keburukan, dan membawa kebaikan bagi diri, keluarga, dan umat.
آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ

Doa Memohon Kemudahan, Rezeki, dan Pertolongan dengan Tawassul kepada Nabi ﷺ

🕌 Materi Ceramah Singkat 
“Doa Memohon Kemudahan, Rezeki, dan Pertolongan dengan Tawassul kepada Nabi ﷺ”

Pembukaan: 
الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على سيدنا محمدٍ وعلى آله وصحبه أجمعين.
Segala puji bagi Allah yang membuka segala pintu kebaikan bagi hamba-hamba-Nya, dan shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad ﷺ.

Isi Ceramah:
Jamaah yang dirahmati Allah,
Dalam sebuah doa yang indah, para ulama menuntunkan kita untuk menghadap kepada Allah dengan menyebut kemuliaan Nabi Muhammad ﷺ.

Teks Doa (Lengkap dengan Harakat)
يَا وَاحِدُ يَا وَاحِدُ يَا كَرِيمُ،
أَتَوَجَّهُ إِلَيْكَ بِعَمَلِ نَبِيِّكَ نَبِيِّ الرَّحْمَةِ مُحَمَّدٍ ﷺ،
يَا مُحَمَّدُ، يَا رَسُولَ اللهِ، إِنِّي أَتَوَجَّهُ بِكَ إِلَى اللهِ رَبِّكَ وَرَبِّ كُلِّ شَيْءٍ،
وَأَسْأَلُ اللهَ أَنْ يُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَأَهْلِ بَيْتِهِ،
وَأَسْأَلُكَ نَفْعَ كَرَامَةٍ مِنْ نَفَعَاتِكَ، وَفَتْحًا يُسِيرًا، وَرِزْقًا وَاسِعًا قَرِيبًا شَرِيفًا،
وَاقْضِ بِهِ دَيْنِي، وَاسْتَعِنْ بِهِ عَلَى عِيَالِي.

🌿 Artinya:

“Wahai Tuhan Yang Maha Esa, wahai Yang Maha Pemurah,
Aku menghadap kepada-Mu dengan perantaraan amal Nabi-Mu, Nabi penuh kasih sayang, Muhammad ﷺ.

Wahai Muhammad, wahai Rasulullah, aku menghadap melalui dirimu kepada Allah — Tuhanmu dan Tuhan segala sesuatu.
Aku memohon kepada Allah agar berkenan melimpahkan rahmat dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad dan keluarganya.

Aku memohon kepada-Mu, ya Allah, agar Engkau memberiku sebagian dari kemuliaan-Mu, pembukaan (kemudahan) yang mudah, rezeki yang luas, dekat, dan penuh keberkahan.
Lunasilah hutang-hutangku, dan bantulah aku dalam menafkahi keluargaku.”

Doa ini mengajarkan tiga hal penting:

Pertama, rasa hormat kepada Rasulullah ﷺ. Beliau adalah rahmat bagi seluruh alam. Dengan menyebut nama beliau, hati kita menjadi lembut dan doa kita penuh adab.

Kedua, memohon pembukaan rezeki dan kemudahan urusan. Rezeki yang kita minta bukan hanya banyak, tetapi juga qarīban syarīfan — dekat dan penuh kemuliaan.
Artinya, rezeki yang halal, berkah, dan membawa kebaikan bagi keluarga.

Ketiga, memohon pertolongan agar mampu menunaikan amanah keluarga. Sebab keluarga adalah ladang amal yang Allah percayakan kepada kita.
Dengan doa ini, kita mohon agar diberi kemampuan lahir dan batin untuk menafkahi, melindungi, dan membimbing mereka menuju ridha Allah.

Makna dan Kandungan Doa:

1. Tawassul dengan kemuliaan Nabi Muhammad ﷺ
Doa ini mengajarkan pentingnya menghormati dan menjadikan Rasulullah sebagai wasilah (perantara doa) karena beliau adalah kekasih Allah dan rahmat bagi seluruh alam.
Tawassul bukan berarti menyembah Nabi, melainkan mendekat kepada Allah melalui cinta dan amal Rasulullah ﷺ.

2. Memohon kemudahan dan kelapangan rezeki
Kita semua membutuhkan “fatḥan yasīrā” — pembukaan pintu-pintu kebaikan dari Allah, baik dalam urusan rezeki, kesehatan, maupun keberkahan hidup.
Doa ini mengajarkan adab memohon rezeki: dengan kelembutan, kesadaran bahwa rezeki datang dari Allah, dan bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk keluarga.

3. Permohonan agar dimampukan menunaikan amanah keluarga
Bagian doa “وَاسْتَعِنْ بِهِ عَلَى عِيَالِي” (dan bantulah aku dalam menafkahi keluargaku) mengingatkan bahwa nafkah bukan sekadar kewajiban materi, tapi juga tanggung jawab moral dan spiritual.
Allah-lah yang memberi kemampuan untuk menunaikannya.

4. Adab seorang hamba yang rendah hati
Dalam doa ini tampak jelas sikap tawāḍu‘ (rendah hati). Kita memohon bukan karena merasa pantas, tapi karena kita tahu Allah Maha Pemurah dan Rasulullah adalah jalan rahmat bagi umat.

Penutup: Marilah kita biasakan membaca doa ini, terutama saat kita menghadapi kesempitan rezeki atau kelelahan hidup.
Semoga Allah melapangkan jalan kita, mempermudah segala urusan, melunaskan hutang, dan menjadikan keluarga kita sakinah, penuh rahmat dan keberkahan.

اللهم صل وسلم على سيدنا محمدٍ وعلى آله وصحبه أجمعين.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته.

Kekuatan Sejati Hanya dari Allah

🌙 Judul Ceramah:

Kekuatan Sejati Hanya dari Allah

Pembukaan

الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على سيدنا محمدٍ وعلى آله وصحبه أجمعين.
أما بعد،

Hadirin yang dirahmati Allah,
Setiap manusia pasti memiliki amanah, tugas, dan tanggung jawab dalam hidup ini — baik sebagai hamba Allah, sebagai orang tua, guru, pelajar, maupun anggota masyarakat. Namun, sering kali kita merasa lemah, letih, dan tidak berdaya menghadapi beratnya beban hidup. Di sinilah pentingnya kita memohon kekuatan langsung dari Allah, bukan hanya mengandalkan kekuatan diri sendiri.

Isi Ceramah

📖 Isi Doa :

🌸 Teks Doa Lengkap dengan Harakat

اللَّهُمَّ يَا اللَّهُ، يَا قَادِرُ، يَا قَوِيُّ، يَا مَتِينُ،
أَسْأَلُكَ بِقُدْرَتِكَ وَقُوَّتِكَ أَنْ تَجْمَعَ قُوَّتِي وَجَوَارِحِي الظَّاهِرَةَ وَالْبَاطِنَةَ بِقُوَّةٍ مِنْ قُدْرَتِكَ وَقُدْرَةٍ مِنْ قُوَّتِكَ،
أَقُومُ بِهَا عَلَى الْقِيَامِ بِمَا كَلَّفْتَنِي مِنْ حُقُوقِ رُبُوبِيَّتِكَ،
وَأُؤَدِّيَ بِهَا حُقُوقَ عُبُودِيَّتِكَ،
وَأَقْدِرَ بِهَا عَلَى الْقِيَامِ بِمَا كَلَّفْتَنِي مِنْ حُقُوقِ إِخْوَانِي فِي الدِّينِ،
فِي بَيْنِي وَبَيْنَهُمْ، وَبَيْنَ بَنِيَّ وَبَيْنَ إِخْوَتِي وَبَيْنَ خَلْقِكَ أَجْمَعِينَ.

وَيَكُونُ ذٰلِكَ مَصْحُوبًا بِنِيَّةٍ خَالِصَةٍ، وَقَصْدٍ صَالِحٍ،
وَاعْمَلْنَا مَصْحُوبًا بِتَوْفِيقِكَ وَتَسْدِيدِكَ وَرَحْمَتِكَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ،
يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ.


---

🌿 Artinya:

“Ya Allah, wahai Tuhan kami, wahai Yang Maha Kuasa, Maha Kuat, lagi Maha Kokoh.
Aku memohon kepada-Mu dengan kekuatan dan kemampuan-Mu, agar Engkau menghimpunkan seluruh kekuatanku — baik lahir maupun batin — dengan kekuatan dari-Mu dan kemampuan dari kekuasaan-Mu.

Dengan kekuatan itu, jadikanlah aku mampu melaksanakan segala kewajiban dan hak-hak pengabdian kepada-Mu,
dan juga hak-hak sesama hamba-Mu — antara aku dan orang lain, antara aku dan keluargaku, serta antara aku dan seluruh makhluk-Mu.

Jadikanlah semua itu disertai niat yang ikhlas dan tujuan yang baik.
Sertailah setiap amal kami dengan taufik, petunjuk, dan rahmat-Mu,
baik di dunia maupun di akhirat.

Wahai Tuhan Yang Maha Pengasih di antara para pengasih.”

(Dalam doa ini, kita memohon kepada Allah yang Maha Kuat dan Maha Kokoh agar memberikan kekuatan lahir dan batin dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya.)

Doa tersebut berisi permohonan yang sangat indah:

“Ya Allah, aku memohon kekuatan dari kekuatan-Mu, kemampuan dari kemampuan-Mu, agar aku dapat melaksanakan perintah-Mu, menunaikan hak-hak-Mu, dan hak-hak makhluk-Mu atas diriku, dengan kekuatan lahir dan batin yang berasal dari-Mu.”

🌿 Makna yang terkandung dalam doa ini:

1. Pengakuan kelemahan diri.
Kita mengakui bahwa diri kita lemah. Sebesar apa pun tenaga dan ilmu yang kita miliki, tanpa pertolongan Allah kita tak akan mampu berbuat apa-apa.
👉 Rasulullah ﷺ bersabda:
“La haula wa la quwwata illa billah”
(Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).

2. Permohonan kekuatan lahir dan batin.

Lahiriah: agar badan sehat, tenaga kuat, dan mampu beribadah serta bekerja dengan sungguh-sungguh.

Batiniah: agar hati teguh, sabar, tidak mudah putus asa, dan istiqamah di jalan Allah.

3. Kekuatan untuk menunaikan amanah.
Kita memohon agar kekuatan yang diberikan Allah bukan untuk kesombongan, tapi agar dapat menunaikan amanah dengan benar: menjadi hamba yang taat, pemimpin yang adil, dan pribadi yang bermanfaat.

4. Permohonan perlindungan dan keberkahan.
Di bagian akhir doa, disebutkan permohonan agar segala amal disertai dengan taufik dan rahmat Allah — karena tanpa rahmat-Nya, amal sebesar apa pun tidak akan diterima.

Penutup

Hadirin sekalian,
Marilah kita jadikan doa ini sebagai bacaan rutin dalam keseharian. Saat merasa lemah, jangan hanya beristirahat secara fisik, tapi kuatkan jiwa dengan berdoa dan berserah diri kepada Allah.

Kekuatan sejati bukan pada otot, bukan pada kekuasaan, tapi pada keteguhan hati yang bersandar kepada Allah.

Penutup Doa

اللهم ارزقنا القوة في طاعتك، والثبات على أمرك، والصبر على بلائك، ولا تجعلنا من الغافلين، يا أرحم الراحمين.
آمين يا رب العالمين.

والله أعلم بالصواب
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Menjadi Hamba yang Bersyukur, Sabar, dan Rendah Hati

🕌 Materi Ceramah: “Menjadi Hamba yang Bersyukur, Sabar, dan Rendah Hati”

📜 Teks Doa (Arab dan Latin)

اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي شَكُورًا، وَاجْعَلْنِي صَبُورًا، وَاجْعَلْنِي فِي عَيْنِي صَغِيرًا، وَفِي أَعْيُنِ النَّاسِ كَبِيرًا
Allāhummaj‘alnī syakūran, waj‘alnī ṣabūran, waj‘alnī fī ‘ainī ṣaghīran, wa fī a‘yunin-nāsi kabīrā.

🌙 Artinya:

“Ya Allah, jadikanlah aku orang yang banyak bersyukur, jadikan aku orang yang sabar, dan jadikan aku kecil di mataku sendiri, tetapi besar di mata manusia.”

🌾 1. Pendahuluan

الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين.
Segala puji bagi Allah yang telah memberi kita kesempatan untuk berdoa dan mendekat kepada-Nya.
Doa ini mengajarkan tiga akhlak utama yang menjadi kunci kemuliaan seorang hamba di sisi Allah, yaitu:
syukur, sabar, dan tawadhu’ (rendah hati).

💎 2. Makna dan Kandungan Doa

🌼 a. “Allāhummaj‘alnī syakūran” — Jadikan aku orang yang bersyukur

Syukur adalah menyadari semua nikmat berasal dari Allah dan menggunakannya di jalan kebaikan.
Orang yang bersyukur tidak mudah mengeluh, karena selalu melihat sisi positif dalam setiap keadaan.

📖 Allah berfirman:
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu.”
(QS. Ibrahim: 7)

Syukur itu bukan hanya di lisan, tetapi juga di hati dan dalam perbuatan.

🌤️ b. “Waj‘alnī ṣabūran” — Jadikan aku orang yang sabar

Sabar adalah menahan diri dari marah, kecewa, dan putus asa ketika menghadapi ujian.
Sabar adalah bukti kekuatan hati dan kedewasaan iman.
Ujian itu bukan tanda Allah membenci kita, tapi cara Allah mengangkat derajat kita.

📖 Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidaklah seorang hamba diberi karunia yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran.”
(HR. Bukhari & Muslim)

🌾 c. “Waj‘alnī fī ‘ainī ṣaghīran” — Jadikan aku kecil di mataku sendiri

Inilah makna tawadhu’, yaitu merasa kecil di hadapan Allah dan tidak sombong terhadap manusia.
Seorang mukmin sejati tidak membanggakan amalnya, karena tahu semua berasal dari rahmat Allah.

📖 Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidak akan masuk surga orang yang di hatinya ada kesombongan sebesar biji sawi.”
(HR. Muslim)

Orang yang merasa kecil di hadapan Allah, justru dibesarkan derajatnya oleh Allah.

🌟 d. “Wa fī a‘yunin-nāsi kabīrā” — Jadikan aku besar di mata manusia

Bukan berarti mencari popularitas, tetapi agar dihormati karena akhlak dan ketulusan.
Orang yang ikhlas dan rendah hati akan dihormati tanpa perlu diminta, karena Allah yang menanamkan wibawanya di hati manusia.
📖 “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah akan menjadikan rasa cinta (kepada mereka) dalam hati manusia.”
(QS. Maryam: 96)

🌹 3. Hikmah dari Doa Ini

1. Syukur melahirkan ketenangan, karena kita fokus pada nikmat, bukan kekurangan.
2. Sabar melahirkan kekuatan, karena kita yakin setiap ujian pasti ada jalan keluarnya.
3. Tawadhu’ melahirkan kemuliaan, karena Allah meninggikan orang yang tidak sombong.
4. Wibawa sejati datang dari hati yang ikhlas, bukan dari jabatan atau penampilan.

🕊️ 4. Penutup

Mari kita amalkan doa ini setiap hari, terutama setelah salat.
Semoga Allah menjadikan kita hamba yang bersyukur dalam nikmat, sabar dalam ujian, rendah hati dalam kemuliaan, dan berwibawa karena keikhlasan.

🌺 Doa Penutup Ceramah

اللهم اجعلنا من الشاكرين الصابرين المتواضعين، واغفر لنا ذنوبنا، وارض عنا، واجعلنا محبوبين عندك وعند خلقك، يا أرحم الراحمين.
آمين يا رب العالمين.

Janji Allah bagi Orang Beriman dan Beramal Saleh

🕌 Materi Ceramah: Janji Allah bagi Orang Beriman dan Beramal Saleh

1. Pendahuluan

الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين، نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين

Surah Al-Fath ayat 29 :

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
Wa‘adallāhu alladzīna āmanū wa ‘amilush-shāliḥāti minhum maghfiratan wa ajran ‘aẓīmā

Artinya:
“Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.”
(QS. Al-Fath: 29)
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita kesempatan untuk beriman dan beramal saleh.
Ayat yang kita baca ini mengandung janji agung dari Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dan berbuat kebaikan.

2. Makna dan Kandungan Ayat

🌟 a. “Wa‘adallāh” – Janji Allah

Kata “wa‘ada” berarti janji yang pasti ditepati.
Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya, berbeda dengan manusia yang bisa lupa atau berdusta.
Ini menunjukkan kesungguhan Allah dalam memberi balasan kepada orang yang beriman dan beramal saleh.

📖 “Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji-Nya.” (QS. Ar-Rum: 6)

💫 b. “Alladzīna āmanū” – Orang-orang yang beriman

Iman bukan hanya ucapan di lisan, tapi keyakinan yang tertanam dalam hati dan terbukti dengan amal perbuatan.
Iman yang sejati membuat seseorang jujur, sabar, amanah, dan penuh kasih terhadap sesama.

🌿 c. “Wa ‘amilush-shāliḥāt” – Dan beramal saleh

Amal saleh adalah setiap perbuatan baik yang dilakukan ikhlas karena Allah dan sesuai tuntunan Rasulullah ﷺ.
Bukan banyaknya amal yang menentukan, tapi keikhlasan dan kebenarannya.

Contoh amal saleh:
Menunaikan salat tepat waktu
Menolong sesama
Menjaga lisan dari menyakiti orang lain
Menuntut ilmu dengan niat ibadah

🌸 d. “Maghfiratan wa ajran ‘aẓīmā” – Ampunan dan pahala besar

Allah menjanjikan dua balasan luar biasa:

1. Maghfirah (ampunan) — menghapus dosa-dosa yang telah lalu.
2. Ajrun ‘Azhīm (pahala besar) — balasan surga yang penuh kenikmatan.
Janji ini adalah motivasi bagi orang beriman agar terus berbuat kebaikan dan tidak berputus asa meskipun hidup penuh ujian.

3. Hikmah dari Ayat Ini

1. Allah Maha Pemurah dan tidak pernah ingkar janji.
Kebaikan sekecil apa pun pasti dihitung oleh Allah.
2. Iman harus dibuktikan dengan amal saleh.
Iman tanpa amal bagaikan pohon tanpa buah.
3. Ampunan dan surga bukan hadiah sembarangan, tapi hasil perjuangan iman.
Maka teruslah memperbaiki diri dan memperbanyak amal baik.
4. Beriman dan beramal saleh membawa ketenangan hati di dunia dan kebahagiaan abadi di akhirat.

4. Penutup

Marilah kita jadikan ayat ini sebagai penyemangat hidup, bahwa setiap langkah baik kita tidak akan sia-sia di sisi Allah.
Tetaplah beriman, sabar, dan istiqamah dalam amal saleh, karena janji Allah itu pasti.

🕊️ Doa Penutup

اللهم اجعلنا من الذين آمنوا وعملوا الصالحات، واغفر لنا ذنوبنا، ووفقنا لنيل أجرك العظيم، وادخلنا برحمتك في عبادك الصالحين.
آمين يا رب العالمين.

Ciri-Ciri Sejati Pengikut Rasulullah ﷺ

🕌 Tema Ceramah: “Ciri-Ciri Sejati Pengikut Rasulullah ﷺ”

1. Pendahuluan

الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين.
Segala puji bagi Allah yang telah mengutus Nabi Muhammad ﷺ sebagai rahmat bagi seluruh alam. Ayat ini menegaskan identitas dan karakter sejati umat Nabi Muhammad ﷺ, yaitu umat yang tangguh dalam prinsip, lembut dalam persaudaraan, dan tekun dalam ibadah.

Teks Ayat (Arab dan Latin)

مُحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ ۚ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ ۖ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا ۖ سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ السُّجُودِ ۚ ذَٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ ۚ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَىٰ عَلَىٰ سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ ۗ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا

Muhammadur rasūlullāh, walladzīna ma‘ahu asyiddā’u ‘alal-kuffāri ruhamā’u bainahum, tarāhum rukka‘an sujjadan yabtaghūna fadhlam minallāhi wa ridwānā, sīmāhum fī wujūhihim min atsaris-sujūd, dzālika matsaluhum fit-Taurāt, wa matsaluhum fil-Injīl ka-zar‘in akhraja syaṭa’ahu fa āzarahu fastaghlazha fastawā ‘alā sūqihī yu‘jibu az-zurrā‘a liyaghīzha bihimul-kuffār, wa‘adal-lāhulladzīna āmanū wa ‘amilush-shāliḥāti minhum maghfiratan wa ajran ‘aẓīmā.

🌙 Terjemahan

“Muhammad itu adalah utusan Allah; dan orang-orang yang bersama dengan dia keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya; tanda-tanda mereka tampak pada wajah mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat mereka dalam Taurat dan sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya lalu tunas itu menjadikan tanaman itu kuat, lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya; tanaman itu menyenangkan hati para penanamnya, karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin itu). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.”
(QS. Al-Fath: 29)

2. Kandungan Ayat dan Maknanya

🌟 a. Muhammad adalah Rasulullah

Ayat dimulai dengan penegasan “Muhammadur Rasulullah”, menunjukkan bahwa seluruh kemuliaan umat Islam berpangkal pada iman dan ketaatan kepada Rasulullah ﷺ.
Beliau adalah teladan utama dalam keteguhan, kasih sayang, dan ibadah.

⚔️ b. Kuat terhadap orang kafir, lembut terhadap sesama mukmin

“Asyiddā’u ‘alal-kuffār, ruhamā’u bainahum”
Maksudnya bukan benci, tetapi tegas dan kokoh terhadap kekufuran, namun penuh kasih terhadap sesama orang beriman.
Seorang muslim sejati tidak mudah terpecah oleh perbedaan kecil, sebab kasih sayang di antara mereka lahir dari keimanan yang sama.

🙏 c. Rajin beribadah dan mencari ridha Allah

“Tarāhum rukka‘an sujjadan yabtaghūna fadhlam minallāhi wa ridwānā”
Ciri berikutnya adalah kekhusyukan dalam ibadah.
Mereka ruku’ dan sujud bukan karena riya, tapi ikhlas mencari ridha Allah.
Dari ibadah yang ikhlas inilah lahir kekuatan spiritual dan ketenangan batin.

🌸 d. Nampak cahaya iman di wajah mereka

“Sīmāhum fī wujūhihim min atsaris-sujūd”
Bukan berarti bekas hitam di dahi semata, tetapi cahaya ketenangan dan keikhlasan yang terpancar dari orang yang rajin beribadah.
Hati yang bersih memantulkan wajah yang bercahaya.

🌾 e. Umat yang berkembang seperti tanaman yang kuat

Allah menggambarkan umat Nabi Muhammad ﷺ seperti tanaman yang tumbuh subur dan kuat.
Awalnya lemah, lalu tumbuh bersama, saling menguatkan, hingga menjadi kokoh.
Ini adalah simbol pertumbuhan dakwah Islam yang penuh perjuangan namun berbuah kemenangan.

3. Hikmah dan Pelajaran

1. Cinta Rasulullah berarti meneladani akhlaknya.
Tidak cukup hanya mengucap shalawat, tapi harus meniru sifat beliau dalam kesabaran, kasih sayang, dan ketegasan.

2. Umat Islam harus bersatu, bukan saling menjatuhkan.
Persaudaraan iman adalah sumber kekuatan umat.

3. Ibadah yang ikhlas memancarkan cahaya dalam kehidupan.
Wajah orang yang dekat dengan Allah akan tampak tenteram, penuh kebahagiaan sejati.

4. Perjuangan Islam harus terus tumbuh seperti tanaman yang kokoh.
Saling mendukung dan memperkuat adalah kunci kemajuan umat.

4. Penutup

Marilah kita berusaha menjadi pengikut sejati Rasulullah ﷺ — tegas dalam kebenaran, lembut dalam kasih sayang, rajin beribadah, dan selalu menjaga persatuan.
Karena Allah menjanjikan bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.

🕊️ Doa Penutup

اللهم اجعلنا من أتباع نبيك محمد ﷺ صدقًا، وامنحنا الإخلاص في عبادتك، ووحد صفوف المسلمين، واغفر لنا ذنوبنا، إنك أنت الغفور الرحيم.
آمين يا رب العالمين.

Kuasanya Allah dan Kasih Sayang-Nya Tiada Batas

🕌 Tema Ceramah: “Kuasanya Allah dan Kasih Sayang-Nya Tiada Batas”

1. Pendahuluan

الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين، نبينا محمد، وعلى آله وصحبه أجمعين.
Segala puji bagi Allah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, suri teladan yang sempurna bagi umat manusia.

Teks Ayat
إِنَّهُ هُوَ يُبْدِئُ وَيُعِيدُ (١٣)
وَهُوَ الْغَفُورُ الْوَدُودُ (١٤)
ذُو الْعَرْشِ الْمَجِيدُ (١٥)
فَعَّالٌ لِمَا يُرِيدُ (١٦)
🌙 Terjemahan

"Sesungguhnya Dialah yang menciptakan (makhluk) dan menghidupkannya kembali.
Dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Pengasih,
Yang mempunyai ‘Arsy yang mulia,
Yang Maha Kuasa berbuat apa yang Dia kehendaki."
(QS. Al-Buruj: 14–16)

2. Kandungan Ayat

Ayat ini menggambarkan keagungan Allah SWT dalam empat sifat yang luar biasa:

1. يُبْدِئُ وَيُعِيدُ (Maha Memulai dan Menghidupkan Kembali)
Allah-lah yang menciptakan makhluk dari tiada menjadi ada, dan kelak menghidupkan kembali setelah kematian. Ini adalah pengingat akan hari kebangkitan, bahwa hidup di dunia hanyalah sementara.

2. الْغَفُورُ الْوَدُودُ (Maha Pengampun lagi Maha Pengasih)
Dua sifat ini menunjukkan bahwa meskipun Allah Maha Kuasa, Dia tetap penuh kasih dan selalu membuka pintu ampunan bagi hamba-hamba-Nya yang bertaubat.
“Kasih sayang Allah mendahului murka-Nya.”

3. ذُو الْعَرْشِ الْمَجِيدُ (Pemilik ‘Arsy yang Mulia)
Ini menegaskan kebesaran dan kemuliaan Allah di atas seluruh makhluk. ‘Arsy adalah simbol kekuasaan tertinggi. Tak ada satu pun makhluk yang dapat menandingi kekuasaan-Nya.

4. فَعَّالٌ لِمَا يُرِيدُ (Maha Kuasa atas segala kehendak-Nya)
Allah melakukan apa saja yang Dia kehendaki dengan hikmah dan kebijaksanaan. Tak ada yang dapat menghalangi keputusan-Nya.

3. Hikmah dan Pelajaran

Kita harus yakin bahwa segala sesuatu dalam hidup terjadi atas kehendak Allah.

Tidak ada yang sia-sia di dunia ini; setiap peristiwa adalah bagian dari rencana Allah yang penuh hikmah.

Ampunan Allah sangat luas, jangan berputus asa dari rahmat-Nya.

Sebagai hamba, kita harus berusaha mendekat kepada Allah dengan taubat, doa, dan amal saleh.

4. Penutup

Mari kita jadikan ayat ini sebagai pengingat agar selalu berserah diri kepada Allah, berbaik sangka atas setiap takdir, dan senantiasa memperbanyak istighfar.
Karena Allah itu Maha Pengampun dan Maha Pengasih bagi hamba-hamba yang tulus kembali kepada-Nya.

🕊️ Penutup Doa

اللهم اغفر لنا ذنوبنا، وتب علينا إنك أنت التواب الرحيم، واهدنا إلى صراطك المستقيم، واجعلنا من عبادك الصالحين.
آمين يا رب العالمين.

Allah Telah Menciptakanmu dengan Sempurna

🌺 Materi Ceramah: “Allah Telah Menciptakanmu dengan Sempurna”(Tafsir QS. Al-Infithar ayat 8)

📖 Teks Ayat:

فِي أَيِّ صُورَةٍ مَا شَاءَ رَكَّبَكَ
(QS. Al-Infithar: 8)

🌸 Artinya:

“Dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.”
(QS. Al-Infithar: 8)

🌿 Konteks Ayat:

Ayat ini merupakan bagian dari peringatan Allah kepada manusia yang lupa diri dan durhaka kepada Tuhannya.
Allah mengingatkan kita agar tidak sombong, karena kita diciptakan dari tanah, dijadikan dengan bentuk yang sempurna, dan diberi akal serta jiwa.

Ayat ini datang setelah firman Allah:

“Hai manusia, apakah yang telah memperdayakanmu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah,
Yang telah menciptakanmu, menyempurnakan kejadianmu, dan menjadikan (susunan tubuhmu) seimbang.”
(QS. Al-Infithar: 6–7)

Lalu disambung dengan ayat ini,

“Dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.”

🕌 Isi Ceramah:

1️⃣ Kita Diciptakan dengan Kesempurnaan

Allah menegaskan bahwa setiap manusia diciptakan dalam bentuk terbaik.
Tak peduli tinggi, pendek, warna kulit, atau rupa — semuanya hasil ciptaan Allah yang penuh hikmah.

> 🌸 Allah tidak pernah salah menciptakan.
🌸 Tidak ada manusia yang sia-sia atau “tidak sempurna.”
🌸 Semua diciptakan sesuai dengan takdir dan peran masing-masing di dunia.

✨ Maka jangan pernah merasa rendah diri, sebab setiap orang punya keunikan dan kelebihan yang Allah titipkan.

2️⃣ Keseimbangan Fisik dan Jiwa

“رَكَّبَكَ” artinya “menyusun” — bukan hanya tubuh, tapi juga akal, perasaan, dan hati nurani.
Allah bukan hanya menyusun bentuk luar kita, tapi juga mengatur keseimbangan antara fisik dan batin.
Kita punya tubuh untuk bekerja, hati untuk mencinta, dan akal untuk berpikir.

Semua itu menunjukkan betapa sempurnanya ciptaan Allah.

> 🌿 “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”
(QS. At-Tin: 4)

3️⃣ Jangan Lupa Diri

Ayat ini datang setelah teguran:

“Wahai manusia, apa yang memperdayakanmu dari Tuhanmu Yang Maha Pemurah?”

Artinya, setelah Allah memberi bentuk sempurna dan berbagai nikmat, mengapa manusia justru melupakan Penciptanya?
Mengapa sibuk memperindah wajah, tapi lupa memperindah hati?
Mengapa bangga dengan penampilan, tapi lalai dari ibadah?

💔 Manusia sering lupa bahwa setiap detil tubuhnya — dari mata yang bisa melihat hingga jantung yang berdetak — adalah tanda kasih sayang Allah.

4️⃣ Renungan: Bentuk Kita Adalah Amanah

Setiap anggota tubuh kelak akan menjadi saksi amal kita di hari kiamat.
Mata: akan bersaksi apa yang pernah kita lihat.
Telinga: akan bersaksi apa yang pernah kita dengar.
Tangan dan kaki: akan bersaksi ke mana kita bergerak.
Maka, bentuk tubuh yang Allah beri bukan sekadar untuk dibanggakan, tapi untuk digunakan dalam ketaatan.

💫 Pesan Moral Ceramah:

🌿 1. Setiap manusia adalah ciptaan Allah yang sempurna dan berharga.
🌿 2. Jangan menghina bentuk atau kekurangan orang lain, karena semua diciptakan dengan hikmah.
🌿 3. Gunakan tubuh, akal, dan hati untuk berbuat kebaikan.
🌿 4. Syukuri ciptaan Allah dengan ibadah dan akhlak yang indah.
🌿 5. Jangan tertipu oleh dunia yang membuat lupa pada Pencipta.

🌙 Penutup Ceramah:

Saudaraku,
Ketahuilah bahwa Allah telah menciptakanmu dengan bentuk terbaik dan seimbang.
Jika hari ini engkau masih bisa melihat, mendengar, berjalan, dan berpikir — itu semua karunia besar yang harus disyukuri.
اللهم كما أحسنت خلقي فأحسن خُلقي
“Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah ciptaanku, maka perindahlah pula akhlakku.”
Semoga kita menjadi hamba yang tidak hanya indah rupa, tapi juga indah hati dan amalnya.
Aamiin. 

MENJAUHI PERILAKU MALAS

KULTUM: MENJAUHI PERILAKU MALAS

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad ﷺ, beserta keluarga dan para sahabatnya.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Pada kesempatan kali ini, marilah kita merenungkan satu sifat yang sering kali menjadi penghalang kemajuan kita, baik dalam ibadah maupun kehidupan sehari-hari, yaitu malas.

1. Bahaya dan Dampak Malas

Malas adalah penyakit hati yang membuat seseorang enggan berusaha, enggan beribadah, dan akhirnya kehilangan banyak kesempatan kebaikan. Orang yang malas sulit maju, baik di dunia maupun di akhirat.

Rasulullah sangat melindungi diri dari sifat malas ini. Dalam sebuah doa beliau sering berucap:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَل

“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan.”

(HR. Bukhari dan Muslim)

Perhatikan, Rasulullah menyebut “malas” sejajar dengan “lemah”. Artinya, kemalasan membuat seseorang kehilangan kekuatan dan potensi yang sebenarnya Allah anugerahkan kepadanya.

2. Akibat Malas dalam Kehidupan

Orang yang malas akan tertinggal. Ia tidak akan mampu mencapai cita-cita karena tidak mau berusaha. Dalam urusan ibadah, malas bisa membuat seseorang meninggalkan salat, menunda-nunda kebaikan, bahkan lupa kepada Allah.

Allah berfirman dalam Surah At-Taubah ayat 54 tentang orang munafik:

 وَلَا يَأْتُونَ الصَّلَاةَ إِلَّا وَهُمْ كُسَالَىٰ

“Dan mereka tidak melaksanakan salat melainkan dengan malas.”

Ayat ini menunjukkan bahwa kemalasan dalam beribadah adalah tanda lemahnya iman.

3. Islam Mendorong Semangat dan Kerja Keras

Islam mengajarkan kita untuk rajin, bersemangat, dan bekerja keras. Rasulullah bersabda:

 الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ

“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah.”

(HR. Muslim)

Kuat di sini bukan hanya kuat fisik, tetapi juga kuat semangat, kuat tekad, dan tidak mudah menyerah.

4. Cara Menjauhi Sifat Malas

Bagaimana caranya agar kita bisa menjauhi kemalasan?

Pertama, perbanyak doa seperti yang dicontohkan Rasulullah tadi.

Kedua, biasakan disiplin waktu. Gunakan waktu pagi untuk kegiatan bermanfaat, karena Rasulullah bersabda, “Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.”

Ketiga, buat tujuan hidup yang jelas dan niatkan semua aktivitas karena Allah.

Keempat, jauhi teman-teman yang suka bermalas-malasan, karena malas itu menular.

Penutup

Hadirin yang berbahagia,

Marilah kita jadikan diri kita sebagai hamba yang aktif, rajin, dan produktif. Jangan biarkan rasa malas merusak potensi besar yang Allah berikan. Dengan semangat dan kerja keras, insya Allah hidup kita akan lebih bermakna, dunia kita bermanfaat, dan akhirat kita selamat.

 

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.