Siksa Kubur dan Iman kepada Alam Barzakh

Khutbah Jum’at: Siksa Kubur dan Iman kepada Alam Barzakh

Khutbah Pertama

Khutbatul Ḥājah:

الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله
اللهم صل وسلم على نبينا محمد، وعلى آله وصحبه أجمعين
أما بعد، فيا أيها الناس، اتقوا الله حق تقاته، ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah Ta‘ala dengan sebenar-benarnya takwa. Takwa yang mengantarkan kita untuk taat kepada-Nya, menjauhi larangan-Nya, dan mempersiapkan diri menghadapi kehidupan setelah kematian.
Jamaah Jum’at yang dimuliakan Allah,
Ketahuilah bahwa kematian bukanlah akhir dari segalanya. Setelah ruh keluar dari jasad, manusia akan memasuki satu alam yang disebut Alam Barzakh, yaitu alam antara dunia dan akhirat. Di sanalah ruh manusia akan tinggal hingga datangnya hari kiamat.
Allah Subhānahu wa Ta‘ālā berfirman dalam Surah Al-Mu’minūn ayat 99–100:

 حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَ أَحَدَهُمُ ٱلْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ٱرْجِعُونِ * لَعَلِّىٓ أَعْمَلُ صَـٰلِحًۭا فِيمَا تَرَكْتُ ۚ كَلَّآ ۚ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَآئِلُهَا ۖ وَمِن وَرَآئِهِم بَرْزَخٌ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ

“Hingga apabila kematian datang kepada seseorang di antara mereka, dia berkata: ‘Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal saleh terhadap yang telah aku tinggalkan.’ Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah perkataan yang dia ucapkan saja. Dan di belakang mereka ada dinding (barzakh) sampai hari mereka dibangkitkan.”
Inilah alam penantian, tempat setiap manusia menunggu kebangkitan. Di sanalah akan tampak hakikat amal perbuatan selama hidup di dunia.

Rasulullah ﷺ bersabda:

 "القَبْرُ إِمَّا رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الجَنَّةِ، أَوْ حُفْرَةٌ مِنْ حُفَرِ النَّارِ"

“Kubur itu bisa menjadi taman dari taman-taman surga, atau lubang dari lubang-lubang neraka.”
(HR. Tirmidzi)

Jamaah rahimakumullah,
Siksa kubur bukanlah dongeng atau cerita khayal, melainkan kenyataan yang pasti bagi orang-orang yang mengingkari Allah dan berbuat dosa tanpa taubat. Rasulullah ﷺ sering berlindung dari siksa kubur dalam setiap doanya.

Dari ‘Aisyah radhiyallāhu ‘anhā, beliau berkata:

 "كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يدعو في الصلاة: اللهم إني أعوذ بك من عذاب القبر، وأعوذ بك من فتنة المسيح الدجال، وأعوذ بك من فتنة المحيا والممات."
“Rasulullah ﷺ berdoa dalam salatnya: Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dari fitnah Dajjal, dari fitnah kehidupan dan kematian.” (HR. Muslim)
Maka dari itu, wahai kaum muslimin,
Siapa yang ingin selamat dari siksa kubur hendaklah ia menjaga tiga perkara:
1. Menegakkan salat dengan khusyuk dan ikhlas, karena salat adalah amal pertama yang dihisab.
2. Menjaga lisan dan hati dari dosa, seperti ghibah, dusta, dan dengki, sebab banyak siksa kubur disebabkan oleh dosa yang dianggap sepele.
3. Bertaubat sebelum mati, karena di alam kubur tidak ada lagi kesempatan memperbaiki diri.
Ingatlah, saudaraku, dunia hanyalah tempat singgah sementara. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:

"كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ"

“Hiduplah di dunia seolah-olah engkau orang asing atau seorang pengembara.” (HR. Bukhari)

Semoga Allah menjadikan kubur kita semua sebagai taman dari taman-taman surga, bukan sebagai lubang dari lubang-lubang neraka. Āmīn yā Rabbal ‘ālamīn.

أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم فاستغفروه، إنه هو الغفور الرحيم.
Khutbah Kedua

الحمد لله رب العالمين، والعاقبة للمتقين، ولا عدوان إلا على الظالمين.
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله، اللهم صل وسلم وبارك على نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Ketahuilah, hidup ini sangat singkat. Kita lahir tanpa membawa apa-apa, dan kelak akan kembali kepada Allah dengan membawa amal masing-masing. Maka siapkanlah bekal sebelum datang ajal.

Allah Ta‘ala berfirman dalam Surah Al-Hasyr ayat 18:

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”



Jamaah rahimakumullah,
Marilah kita perbanyak amal saleh, memperbaiki hubungan dengan sesama, dan memohon ampun atas segala dosa. Jangan biarkan hati kita lalai hingga terlambat menyesal di alam kubur.

Semoga Allah Ta‘ala melindungi kita dari siksa kubur, dari azab neraka, dan mengaruniakan husnul khātimah bagi kita semua.

اللهم إنا نعوذ بك من عذاب القبر، ومن عذاب جهنم، ومن فتنة المحيا والممات، ومن فتنة المسيح الدجال.
اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات، والمؤمنين والمؤمنات، الأحياء منهم والأموات.
اللهم اجعل قبورنا روضة من رياض الجنة، ولا تجعلها حفرة من حفر النار.
ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار.

عباد الله،
إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى، وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي، يعظكم لعلكم تذكرون.
فاذكروا الله العظيم يذكركم، واشكروه على نعمه يزدكم، ولذكر الله أكبر، والله يعلم ما تصنعون

Keberkahan dalam Beramal dan Bersyukur

🕌 Materi Ceramah: Keberkahan dalam Beramal dan Bersyukur

Muqaddimah

الحمد لله رب العالمين، نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له.
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله.
اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين.

Amma ba’du,
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Karena hanya dengan ketakwaanlah hidup kita akan mendapatkan keberkahan dan ridha dari Allah SWT.
Isi Ceramah
1. Pentingnya Beramal dan Bekerja
Islam mengajarkan umatnya untuk bekerja dan beramal sebagai bentuk nyata dari syukur dan ketaatan. Dalam Kanzul Ummal, Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu berkata:
إِنِّي لَأَرَى الرَّجُلَ فَيُعْجِبُنِي، فَأَقُولُ: أَلَهُ حِرْفَةٌ؟ فَإِنْ قَالُوا: لَا، سَقَطَ مِنْ عَيْنِي
Artinya: “Sungguh, kadang aku melihat seorang lelaki yang membuatku terkagum. Lalu aku bertanya, ‘Apakah dia memiliki pekerjaan?’ Jika dijawab ‘tidak’, maka lelaki itu jatuh wibawanya di mataku.”
Umar bin Khattab mengingatkan kita agar tidak hanya berpangku tangan, tetapi berusaha dan bekerja dengan sungguh-sungguh. Karena kerja keras yang halal adalah bagian dari ibadah dan bentuk tanggung jawab terhadap diri dan keluarga.
2. Amal yang Dilipatgandakan oleh Allah
Allah SWT berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 261:
مَثَلُ الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنبُلَةٍ مِّاۤئَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Artinya: “Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai; pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki.”
Ayat ini menggambarkan betapa besar balasan bagi orang yang gemar beramal dan bersedekah di jalan Allah. Setiap amal kebaikan yang kita lakukan, walau tampak kecil, dapat menjadi sumber pahala yang berlipat ganda jika dilakukan dengan ikhlas.
3. Ilmu Tanpa Amal Tidak Berbuah
Pepatah Arab mengatakan:
العِلْمُ بِلَا عَمَلٍ كَالشَّجَرِ بِلَا ثَمَرٍ
Artinya: “Ilmu yang tidak diamalkan seperti pohon yang tidak berbuah.”
Ilmu harus diiringi dengan amal. Semakin banyak ilmu yang kita miliki, semakin besar pula tanggung jawab kita untuk mengamalkannya. Ilmu yang diamalkan akan menjadi amal jariyah yang pahalanya terus mengalir, bahkan setelah kita meninggal dunia.
4. Amal Tidak Mengurangi Harta
Rasulullah ﷺ bersabda:
عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ الأَنْصَارِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
(HR. Abu Dawud)
Artinya: “Barang siapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia mendapatkan pahala seperti orang yang melakukannya.”
Jangan takut harta berkurang karena beramal. Allah tidak akan menyia-nyiakan sedekah hamba-Nya yang tulus. Bahkan, dengan beramal justru Allah akan menambah keberkahan dan menggantinya dengan rezeki yang lebih baik.
5. Bersyukur Membuka Pintu Keberkahan
Allah SWT berfirman dalam surah Ibrahim ayat 7:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Artinya: “(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan: ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu; tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku sangat keras.’”
Bersyukur tidak hanya diucapkan dengan lisan, tetapi dibuktikan dengan perbuatan: bekerja, beramal, dan berbagi kepada sesama. Dengan bersyukur, Allah menjanjikan tambahan nikmat dan keberkahan dalam kehidupan.

Penutup
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Mari kita jadikan hidup ini penuh makna dengan bekerja keras, beramal, dan bersyukur. Amal tidak akan mengurangi harta, justru melipatgandakannya. Ilmu tidak akan membawa manfaat jika tidak diamalkan. Dan nikmat tidak akan bertambah tanpa rasa syukur.
Semoga kita termasuk hamba yang gemar beramal, suka berbagi, dan senantiasa bersyukur, hingga memperoleh keberkahan hidup di dunia dan keselamatan di akhirat.

Doa Penutup

اللهم اجعلنا من عبادك الشاكرين، ووفقنا للعمل الصالح، وبارك لنا في أموالنا وأعمارنا وأولادنا، واغفر لنا ولوالدينا ولجميع المسلمين والمسلمات
آمين يا رب العالمين
الحمد لله رب العالمين
أقول قولي هذا وأستغفر الله لي ولكم، فاستغفروه، إنه هو الغفور الرحيم