Sabar atas Musibah dalam Cahaya Al-Qur’an dan Sunnah

๐Ÿ“˜ MATERI CERAMAH: Sabar atas Musibah dalam Cahaya Al-Qur’an dan Sunnah

1. Pembukaan

Segala puji bagi Allah yang menguji hamba-hamba-Nya dengan berbagai musibah untuk menaikkan derajat mereka. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad ๏ทบ, keluarga, dan para sahabatnya.

Saudaraku yang dirahmati Allah,
Sabar adalah tiang tegaknya iman. Tanpa sabar, seseorang tidak dapat istiqamah dalam ketaatan, tidak dapat menjauhi maksiat, dan tidak mampu menghadapi ujian hidup.

๐Ÿ“2. Hadis tentang ketentuan takdir, sabar dan syukur

Dalam Daqฤ’iq al-Akhbฤr diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a bahwa Nabi ๏ทบ bersabda:
« ุฃَูˆَّู„ُ ู…َุง ูƒُุชِุจَ ุจِุงู„ْู‚َู„َู…ِ ูِูŠ ุงู„ู„َّูˆْุญِ ุงู„ْู…َุญْูُูˆุธِ ุจِุฃَู…ْุฑِ ุงู„ู„ู‡ِ ุชَุนَุงู„َู‰: ุฅِู†ِّูŠ ุฃَู†َุง ุงู„ู„ู‡ُ ู„َุง ุฅِู„ٰู‡َ ุฅِู„َّุง ุฃَู†َุง، ู…ُุญَู…َّุฏٌ ุนَุจْุฏِูŠ ูˆَุฑَุณُูˆู„ِูŠ ูˆَุฎِูŠุฑَุชِูŠ ู…ِู†ْ ุฎَู„ْู‚ِูŠ، ู…َู†ْ ุงุณْุชَุณْู„َู…َ ู„ِู‚َุถَุงุฆِูŠ ูˆَุตَุจَุฑَ ุนَู„َู‰ ุจَู„َุงุฆِูŠ ูˆَุดَูƒَุฑَ ู†ِุนْู…َุงุฆِูŠ ูƒَุชَุจْุชُู‡ُ ุตِุฏِّูŠู‚ًุง، ูˆَุจَุนَุซْุชُู‡ُ ู…َุนَ ุงู„ุตِّุฏِّูŠู‚ِูŠู†َ ูŠَูˆْู…َ ุงู„ْู‚ِูŠَุงู…َุฉِ، ูˆَุฃَุฏْุฎَู„ْุชُู‡ُ ุงู„ْุฌَู†َّุฉَ. ูˆَู…َู†ْ ู„َู…ْ ูŠَุณْุชَุณْู„ِู…ْ ู„ِู‚َุถَุงุฆِูŠ ูˆَู„َู…ْ ูŠَุตْุจِุฑْ ุนَู„َู‰ ุจَู„َุงุฆِูŠ ูˆَู„َู…ْ ูŠَุดْูƒُุฑْ ู†ِุนْู…َุงุฆِูŠ ูَู„ْูŠَุฎْุฑُุฌْ ู…ِู†ْ ุชَุญْุชِ ุณَู…َุงุฆِูŠ ูˆَู„ْูŠَุทْู„ُุจْ ุฑَุจًّุง ุณِูˆَุงุฆِูŠ »

Artinya:
“Hal pertama yang ditulis oleh Qalam dalam Lauhul Mahfudh atas perintah Allah adalah: ‘Sesungguhnya Aku adalah Allah, tiada Tuhan selain Aku; Muhammad adalah hamba-Ku, Rasul-Ku dan pilihan-Ku. Siapa yang pasrah kepada qadha-Ku, sabar atas ujian-Ku, dan bersyukur atas nikmat-Ku, maka Aku tulis dia sebagai orang yang benar, Aku bangkitkan ia bersama para shiddiqin pada hari kiamat, dan Aku masukkan ia ke dalam surga. Dan siapa yang tidak pasrah, tidak sabar, dan tidak bersyukur, hendaklah ia keluar dari bawah langit-Ku dan mencari Tuhan selain Aku’.”

Hadis ini menunjukkan betapa tingginya kedudukan sabar dan syukur dalam kehidupan seorang mukmin.

๐Ÿ“3. Pentingnya Sabar dalam Al-Qur’an

Allah memerintahkan kita untuk sabar dalam menghadapi musibah. Banyak ayat menjelaskan keutamaannya, di antaranya:

1) Allah bersama orang-orang yang sabar
ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ู…َุนَ ุงู„ุตَّุงุจِุฑِูŠู†َ 
“Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153)
2) Ganjaran tanpa batas
ุฅِู†َّู…َุง ูŠُูˆَูَّู‰ ุงู„ุตَّุงุจِุฑُูˆู†َ ุฃَุฌْุฑَู‡ُู…ْ ุจِุบَูŠْุฑِ ุญِุณَุงุจٍ 
“Sesungguhnya orang-orang yang sabar akan diberi pahala tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10)
3) Ujian pasti terjadi
 ูˆَู„َู†َุจْู„ُูˆَู†َّูƒُู…ْ ุจِุดَูŠْุกٍ ู…ِّู†َ ุงู„ْุฎَูˆْูِ ูˆَุงู„ْุฌُูˆุนِ ูˆَู†َู‚ْุตٍ ู…ِّู†َ ุงู„ْุฃَู…ْูˆَุงู„ِ ูˆَุงู„ْุฃَู†ْูُุณِ ูˆَุงู„ุซَّู…َุฑَุงุชِ ۗ ูˆَุจَุดِّุฑِ ุงู„ุตَّุงุจِุฑِูŠู†َ 
“Dan sungguh Kami akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 155)

4) Doa sabar para ulul azmi

ุฑَุจَّู†َุง ุฃَูْุฑِุบْ ุนَู„َูŠْู†َุง ุตَุจْุฑًุง ูˆَุชَูˆَูَّู†َุง ู…ُุณْู„ِู…ِูŠู†َ 
“Ya Tuhan kami, limpahkanlah kepada kami kesabaran.” (QS. Al-A‘raf: 126)

๐Ÿ“4. Hadis-hadis tentang sabar atas musibah

1) Sabar adalah cahaya

Rasulullah ๏ทบ bersabda:
« ูˆَุงู„ุตَّุจْุฑُ ุถِูŠَุงุกٌ »
“Sabar adalah cahaya.” (HR. Muslim)

2) Tidak ada balasan kecuali surga

« ู…َุง ูŠُุตِูŠุจُ ุงู„ْู…ُุณْู„ِู…َ ู…ِู†ْ ู†َุตَุจٍ ูˆَู„َุง ูˆَุตَุจٍ ูˆَู„َุง ู‡َู…ٍّ ูˆَู„َุง ุญُุฒْู†ٍ… ุญَุชَّู‰ ุงู„ุดَّูˆْูƒَุฉِ ูŠُุดَุงูƒُู‡َุง ุฅِู„َّุง ูƒَูَّุฑَ ุงู„ู„َّู‡ُ ุจِู‡َุง ู…ِู†ْ ุฎَุทَุงูŠَุงู‡ُ »
“Tidak ada kelelahan, sakit, kesedihan, atau kesusahan menimpa seorang muslim, bahkan duri yang menusuknya, kecuali Allah akan menghapus sebagian dosa-dosanya.” (HR. Bukhari & Muslim)

3) Sabar di awal musibah

« ุฅِู†َّู…َุง ุงู„ุตَّุจْุฑُ ุนِู†ْุฏَ ุงู„ุตَّุฏْู…َุฉِ ุงู„ْุฃُูˆู„َู‰ »
“Sesungguhnya sabar itu pada saat pertama tertimpa musibah.” (HR. Bukhari & Muslim)

๐Ÿ“5. Penjelasan Ulama: Macam-macam sabar

Dalam teks disebutkan:

Perkataan Al-Faqih Abu Laits

“Bersabar atas bala’ dan mengingat Allah ketika tertimpa musibah adalah kewajiban. Ketika seseorang mengingat Allah di saat itu, berarti ia ridha terhadap qadha Allah dan merendahkan syaitan.”

Perkataan Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib r.a

ุงู„ุตَّุจْุฑُ ุนَู„َู‰ ุซَู„َุงุซَุฉِ ูˆُุฌُูˆู‡ٍ:
ุนَู„َู‰ ุงู„ุทَّุงุนَุฉِ، ูˆَุนَู†ِ ุงู„ْู…َุนْุตِูŠَุฉِ، ูˆَุนَู„َู‰ ุงู„ْู…ُุตِูŠุจَุฉِ

1. Sabar dalam ketaatan
→ Pahalanya: 100 derajat, setiap derajat seluas antara langit dan bumi.
2. Sabar menjauhi maksiat
→ Pahalanya: 600 derajat, setiap derajat seluas antara langit dan bumi.
3. Sabar menghadapi musibah
→ Pahala tanpa batas sesuai QS. Az-Zumar:10.

Ini menunjukkan betapa besar kedudukan sabar dalam syariat Islam.

๐Ÿ“6. Hikmah dan Manfaat Sabar atas Musibah

✔ Allah menghapuskan dosa
✔ Allah mengangkat derajat
✔ Hati menjadi tenang
✔ Mendapatkan pertolongan Allah
✔ Dijadikan wali Allah

Allah berfirman:
 ูˆَุงุตْุจِุฑْ ูˆَู…َุง ุตَุจْุฑُูƒَ ุฅِู„َّุง ุจِุงู„ู„َّู‡ِ 
“Bersabarlah, dan tidaklah kesabaranmu kecuali dengan pertolongan Allah.” (QS. An-Nahl: 127)

๐Ÿ“7. Penutup Ceramah

Musibah adalah bagian dari hidup. Tidak ada seorang pun yang luput darinya. Dunia adalah tempat ujian, sedangkan surga adalah tempat balasan.

Maka:
bersabarlah saat diuji,
bersyukurlah saat diberi nikmat,
dan pasrahlah kepada ketetapan Allah.

Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang sabar dan bersyukur.

ADAB MENANGISI MAYIT DALAM ISLAM

๐Ÿ“– MATERI CERAMAH: “ADAB MENANGISI MAYIT DALAM ISLAM”

1. Pembukaan

ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ุฑุจ ุงู„ุนุงู„ู…ูŠู†، ูˆุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ู‰ ุณูŠุฏู†ุง ู…ุญู…ุฏ، ูˆุนู„ู‰ ุขู„ู‡ ูˆุตุญุจู‡ ุฃุฌู…ุนูŠู†. ุฃู…ุง ุจุนุฏ…

Bapak/Ibu jamaah yang dirahmati Allah,
Tema ceramah kita hari ini adalah adab menangisi mayit—sebuah pembahasan penting karena setiap manusia pasti akan berhadapan dengan kematian dan musibah.
Dalam Daqฤiq al-Akhbฤr, para ulama menegaskan bahwa menangis atas mayit dibolehkan, tetapi meratap atau nลซแธฅ (ratapan jahiliyah) hukumnya haram.

2. Menangis Boleh, Meratap Haram

Al-Faqih Abu Laits berkata:

ุงู„ู†َّูˆْุญُ ุญَุฑَุงู…ٌ، ูˆَู„َุง ุจَุฃْุณَ ุจِุงู„ْุจُูƒَุงุกِ ุนَู„َู‰ ุงู„ْู…َูŠِّุชِ، ูˆَุงู„ุตَّุจْุฑُ ุฃَูْุถَู„ُ
“Meratap adalah haram, menangisi mayit tidak apa-apa, dan sabar jauh lebih utama.”

Hal ini selaras dengan ayat Al-Qur’an:

Dalil Qur’ani tentang Keutamaan Sabar
 ุฅِู†َّู…َุง ูŠُูˆَูَّู‰ ุงู„ุตَّุงุจِุฑُูˆู†َ ุฃَุฌْุฑَู‡ُู…ْ ุจِุบَูŠْุฑِ ุญِุณَุงุจٍ 
(QS. ุงู„ุฒู…ุฑ: 10)

"Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang diberikan pahala tanpa batas."

3. Larangan Meratap (Niyฤhah)

Rasulullah ๏ทบ dengan tegas mengharamkan ratapan:

Dalil Hadits: Larangan Meratap

« ุงู„ู†َّุงุฆِุญَุฉُ ูˆَู…َู†ْ ุญَูˆْู„َู‡َุง ู…ِู†ْ ู…ُุณْุชَู…ِุนِู‡َุง، ุนَู„َูŠْู‡ِู…ْ ู„َุนْู†َุฉُ ุงู„ู„ّٰู‡ِ ูˆَุงู„ْู…َู„َุงุฆِูƒَุฉِ ูˆَุงู„ู†َّุงุณِ ุฃَุฌْู…َุนِูŠู†َ »
(HR. Bukhari dan lainnya)

"Wanita yang meratap dan orang yang mendengarkan ratapannya, atas mereka laknat Allah, malaikat, dan manusia seluruhnya."

Ratapan jahiliyah biasanya berbentuk:
Menjerit-jerit
Meratap dengan mengutuk takdir
Menyobek pakaian
Menampar wajah
Mencakar-cakar
Menghitamkan rumah atau pakaian sebagai tanda musibah
Semua ini adalah tanda ketidakridhaan terhadap takdir Allah.
4. Kisah Tegar: Istri Hasan bin Hasan bin Ali
Dalam kitab Daqฤiq al-Akhbฤr diceritakan bahwa istri Hasan bin Hasan berdiam di kuburnya selama setahun. Pada akhir tahun, terdengar suara dari kubur:
 “ู‡ู„ ูˆุฌุฏุชู… ู…ุง ูู‚ุฏุชู…؟”
"Apakah kalian telah menemukan apa yang hilang?"
Dari sisi lain terdengar suara:
“ุจู„ ุฃุณุฃุชู… ูุงู†ุตุฑููˆุง.”
"Bahkan kalian telah berbuat buruk, maka pulanglah."
Kisah ini menjadi peringatan keras bahwa berlebihan dalam berkabung tidak dianjurkan dalam agama.

5. Menangis Karena Kasih Sayang adalah Sunnah
Menangis bukan hanya dibolehkan, tetapi merupakan fitrah dan bentuk kasih sayang.
Hadits Nabi ๏ทบ ketika putranya, Ibrahim, wafat:
Hadits: Tangis Rasulullah ๏ทบ

« ุฅِู†َّ ุงู„ْุนَูŠْู†َ ุชَุฏْู…َุนُ، ูˆَุงู„ْู‚َู„ْุจَ ูŠَุญْุฒَู†ُ، ูˆَู„َุง ู†َู‚ُูˆู„ُ ุฅِู„َّุง ู…َุง ูŠُุฑْุถِูŠ ุงู„ุฑَّุจَّ »
(HR. Bukhari)

"Air mata menetes, hati bersedih, tetapi kami tidak mengucapkan kecuali yang diridhai Allah."
Ketika Abdurrahman bin Auf bertanya, Rasulullah ๏ทบ menjelaskan:
Hadits: Larangan Dua Suara Buruk

« ุฅِู†َّู…َุง ู†َู‡َูŠْุชُูƒُู…ْ ุนَู†ْ ุตَูˆْุชَูŠْู†ِ ุฃَุญْู…َู‚َูŠْู†ِ ูَุงุฌِุฑَูŠْู†ِ: ุตَูˆْุชِ ุนِู†ْุฏَ ู…ُุตِูŠุจَุฉٍ، ูˆَุฎَุฏْุดِ ุงู„ْูˆُุฌُูˆู‡ِ، ูˆَุดَู‚ِّ ุงู„ْุฌُูŠُูˆุจِ، ูˆَุงู„ุฑَّู†َّุฉِ »
(HR. Hakim)

"Aku melarang kalian dari dua suara buruk dan bodoh:
1. Suara ratapan saat musibah.
2. Suara nyanyian yang melalaikan.
Serta larangan mencakar wajah dan menyobek pakaian."

Artinya, tangisan air mata boleh, ratapan histeris haram.

6. Hadits Lain: Wanita Menangis di Kubur

Ketika Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu melihat seorang wanita menangis di kuburan dan hendak melarangnya, Rasulullah ๏ทบ bersabda:
Hadits: Biarkan Ia Menangis

« ุฏَุนْู‡َุง ูŠَุง ุฃَุจَุง ุญَูْุตٍ، ูَุฅِู†َّ ุงู„ْุนَูŠْู†َ ุจَุงูƒِูŠَุฉٌ، ูˆَุงู„ู†َّูْุณَ ู…ُุตَุงุจَุฉٌ، ูˆَุงู„ْุนَู‡ْุฏَ ุญَุฏِูŠุซٌ »
(HR. Malik)
"Biarkan dia wahai Abu Hafsh, karena mata memang menangis, jiwa sedang terkena musibah, dan peristiwa ini masih baru."
Ini menegaskan:
Menangis dibolehkan
Yang haram adalah ratapan, bukan tangisan fitrah

7. Perbedaan Menangis dan Meratap

Menangis (Boleh) Meratap (Haram)

Air mata, sedih, suara lirih Jeritan keras, ratapan
Wajar, manusiawi Menolak takdir
Dihalalkan syariat Dilaknat Allah
Sunnah Nabi ๏ทบ Perbuatan Jahiliyah

8. Sikap Yang Benar Ketika Musibah

1. Ucapkan ุฅِู†َّุง ู„ِู„ّٰู‡ِ ูˆَุฅِู†َّุง ุฅِู„َูŠْู‡ِ ุฑَุงุฌِุนُูˆู†َ
2. Bersabar
3. Menahan lisan dari meratap
4. Menahan tangan dari menyakiti diri
5. Mendoakan mayit
6. Membantu keluarga yang berduka

Penutup Ceramah

Kaum muslimin rahimakumullah…
Kematian adalah takdir yang pasti. Menangis karena cinta dan sedih adalah manusiawi dan diperbolehkan, namun meratap adalah pelanggaran syariat.

Maka marilah kita:
Bersabar
Ridha pada qadha’ dan qadar
Menguatkan keluarga dalam musibah
Mendoakan saudara kita yang wafat
Semoga Allah menjadikan kita hamba yang sabar dan tidak melampaui batas dalam musibah.

ูˆَุงู„ู„ّٰู‡ُ ุฃَุนْู„َู…ُ ุจِุงู„ุตَّูˆَุงุจِ.

Adab Menghadapi Musibah Kematian & Larangan Meratap

๐Ÿ•ŒAdab Menghadapi Musibah Kematian & Larangan Meratap

 KHUTBAH PERTAMA

ุงู„ุญู…ุฏُ ู„ู„ู‡ِ ู†ุญู…ุฏُู‡ ูˆู†ุณุชุนูŠู†ُู‡ ูˆู†ุณุชุบูِุฑُู‡، ูˆู†ุนูˆุฐُ ุจุงู„ู„ู‡ِ ู…ِู† ุดُุฑูˆุฑِ ุฃู†ูุณِู†ุง ูˆู…ู† ุณูŠّุฆุงุชِ ุฃุนู…ุงู„ِู†ุง.
ู…ู† ูŠَู‡ุฏู‡ِ ุงู„ู„ู‡ُ ูู„ุง ู…ُุถِู„َّ ู„ู‡، ูˆู…ู† ูŠُุถู„ِู„ ูู„ุง ู‡ุงุฏِูŠَ ู„ู‡.
ุฃุดู‡ุฏ ุฃู† ู„ุง ุฅู„ู‡ ุฅู„ุง ุงู„ู„ู‡ ูˆุญุฏู‡ ู„ุง ุดุฑูŠูƒ ู„ู‡، ูˆุฃุดู‡ุฏ ุฃู† ู…ุญู…ุฏًุง ุนุจุฏُู‡ ูˆุฑุณูˆู„ُู‡.
ุงู„ู„ู‡ู… ุตู„ِّ ูˆุณู„ِّู… ูˆุจุงุฑِูƒ ุนู„ู‰ ุณูŠุฏู†ุง ู…ุญู…ุฏ ูˆุนู„ู‰ ุขู„ู‡ ูˆุตุญุจِู‡ ุฃุฌู…ุนูŠู†.

ุฃู…ุง ุจุนุฏُ، ููŠุง ุฃูŠู‡ุง ุงู„ู†ุงุณ، ุฃูˆุตูŠูƒู… ูˆู†ูุณูŠ ุจุชู‚ูˆู‰ ุงู„ู„ู‡ ูู‚ุฏ ูุงุฒ ุงู„ู…ุชู‚ูˆู†.

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah…

Pada hari ini kita akan mengingat satu adab penting dalam menghadapi musibah kematian, sebagaimana disebutkan dalam Daqฤiq al-Akhbฤr, dan diperkuat oleh dalil Al-Qur’an dan Sunnah: yaitu larangan meratap, menyakiti diri, dan berlebih-lebihan dalam berkabung.

1. Kematian adalah takdir yang pasti dan tidak dapat ditolak

Allah ๏ทป berfirman:
 ูَุฅِุฐَุง ุฌَุงุกَ ุฃَุฌَู„ُู‡ُู…ْ ู„َุง ูŠَุณْุชَุฃْุฎِุฑُูˆู†َ ุณَุงุนَุฉً ูˆَู„َุง ูŠَุณْุชَู‚ْุฏِู…ُูˆู†َ 
(QS. ุงู„ุฃุนุฑุงู: 34)

"Apabila ajal seseorang telah datang, tidak dapat dimajukan dan tidak dapat ditunda walau sesaat."

Maka tidak ada manfaat dari jeritan, ratapan, atau tindakan menyakiti diri saat musibah.

2. Larangan meratap dan menyobek pakaian

Dalam Daqฤiq al-Akhbฤr disebutkan:

Barang siapa ditimpa musibah lalu menyobek pakaian, memukul dada, atau mencakar wajah maka seolah memerangi Allah.
Hal ini sejalan dengan sabda Nabi ๏ทบ:
« ู„َูŠْุณَ ู…ِู†َّุง ู…َู†ْ ู„َุทَู…َ ุงู„ْุฎُุฏُูˆุฏَ، ูˆَุดَู‚َّ ุงู„ْุฌُูŠُูˆุจَ، ูˆَุฏَุนَุง ุจِุฏَุนْูˆَู‰ ุงู„ْุฌَุงู‡ِู„ِูŠَّุฉِ »
(HR. Bukhari & Muslim)

"Bukan termasuk golongan kami orang yang menampar pipi, menyobek baju, dan meratap dengan seruan jahiliyah."

3. Sikap yang benar: sabar dan ridha terhadap takdir

Allah ๏ทป berfirman:

 ูˆَุจَุดِّุฑِ ุงู„ุตَّุงุจِุฑِูŠู†َ، ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุฅِุฐَุง ุฃَุตَุงุจَุชْู‡ُู…ْ ู…ُّุตِูŠุจَุฉٌ ู‚َุงู„ُูˆุง ุฅِู†َّุง ู„ِู„َّู‡ِ ูˆَุฅِู†َّุง ุฅِู„َูŠْู‡ِ ุฑَุงุฌِุนُูˆู†َ 
(QS. ุงู„ุจู‚ุฑุฉ: 155–156)

"Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu mereka yang ketika ditimpa musibah berkata: Inna lillฤhi wa innฤ ilaihi rฤji‘ลซn."

Inilah sunnah Nabi ๏ทบ ketika menghadapi musibah: menangis boleh, meratap haram.

Ketika putra beliau, Ibrahim, wafat, Rasulullah ๏ทบ bersabda:

« ุฅِู†َّ ุงู„ْุนَูŠْู†َ ุชَุฏْู…َุนُ، ูˆَุงู„ْู‚َู„ْุจَ ูŠَุญْุฒَู†ُ، ูˆَู„َุง ู†َู‚ُูˆู„ُ ุฅِู„َّุง ู…َุง ูŠُุฑْุถِูŠ ุงู„ุฑَّุจَّ »
(HR. Bukhari)

"Air mata menetes, hati bersedih, tetapi kami tidak mengucapkan kecuali yang diridhai Allah."

4. Malaikat Maut menegur rumah yang dipenuhi jeritan

Dalam Daqฤiq al-Akhbฤr disebutkan bahwa ketika manusia meninggal lalu keluarganya berteriak histeris, Malaikat Maut berdiri di depan rumah dan berkata:

 “Apa teriakan ini? Demi Allah, aku tidak mengurangi umur dan rezeki kalian. Jika jeritan ini karena aku, aku hanya hamba yang diperintah. Jika dari mayit, ia terpaksa. Jika dari kalian menolak takdir Allah, maka kalian tidak mengenal Allah.”

Ini mengajarkan bahwa penerimaan takdir adalah jalan keselamatan.

Wahai kaum Muslimin, kematian bukan alasan untuk berlebih-lebihan dalam kesedihan. Justru pada saat itulah kita diuji apakah kita mengikuti petunjuk agama atau mengikuti hawa nafsu.

Penutup Khutbah Pertama

ุจุงุฑูƒ ุงู„ู„ู‡ ู„ูŠ ูˆู„ูƒู… ููŠ ุงู„ู‚ุฑุขู† ุงู„ุนุธูŠู…، ูˆู†ูุนู†ูŠ ูˆุฅูŠุงูƒู… ุจู…ุง ููŠู‡ ู…ู† ุงู„ุขูŠุงุช ูˆุงู„ุฐูƒุฑ ุงู„ุญูƒูŠู…، ูˆุชู‚ุจู„ ู…ู†ูŠ ูˆู…ู†ูƒู… ุชู„ุงูˆุชู‡ ุฅู†ู‡ ู‡ูˆ ุงู„ุณู…ูŠุน ุงู„ุนู„ูŠู….

ุฃู‚ูˆู„ ู‚ูˆู„ูŠ ู‡ุฐุง، ูˆุฃุณุชุบูุฑ ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุนุธูŠู… ู„ูŠ ูˆู„ูƒู…… ูุงุณุชุบูุฑูˆู‡، ุฅู†ู‡ ู‡ูˆ ุงู„ุบููˆุฑ ุงู„ุฑุญูŠู….

๐Ÿ•Œ KHUTBAH KEDUA

ุงู„ุญู…ุฏُ ู„ู„ู‡ِ ุญู…ุฏًุง ูƒุซูŠุฑًุง ูƒู…ุง ุฃู…ุฑ، ูˆุฃุดู‡ุฏ ุฃู† ู„ุง ุฅู„ู‡ ุฅู„ุง ุงู„ู„ู‡ ูˆุญุฏู‡ ู„ุง ุดุฑูŠูƒ ู„ู‡، ุฅู‚ุฑุงุฑًุง ุจุฑุจูˆุจูŠุชู‡ ูˆุฅุฑุบุงู…ًุง ู„ู…ู† ุฌุญุฏ ุจู‡ ูˆูƒูุฑ، ูˆุฃุดู‡ุฏ ุฃู† ู…ุญู…ุฏًุง ุนุจุฏُู‡ ูˆุฑุณูˆู„ُู‡، ุณูŠุฏ ุงู„ุฎู„ู‚ ูˆุงู„ุจุดุฑ.
ุงู„ู„ู‡ู… ุตู„ِّ ูˆุณู„ู… ุนู„ู‰ ุณูŠุฏู†ุง ู…ุญู…ุฏ ูˆุนู„ู‰ ุขู„ู‡ ูˆุตุญุจู‡ ู…ุง ุงุชุตู„ุช ุนูŠู†ٌ ุจู†ุธุฑٍ ูˆูˆุนุช ุฃุฐู†ٌ ุจุฎุจุฑ.

ุฃู…ุง ุจุนุฏُ، ูุงุชู‚ูˆุง ุงู„ู„ู‡ ุนุจุงุฏ ุงู„ู„ู‡، ูˆุงุชู‚ูˆุง ูŠูˆู…ًุง ุชُุฑุฌَุนูˆู† ููŠู‡ ุฅู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ 

1. Sikap sunnah ketika ada yang wafat
1. Mengucapkan istirja’:
ุฅِู†َّุง ู„ِู„َّู‡ِ ูˆَุฅِู†َّุง ุฅِู„َูŠْู‡ِ ุฑَุงุฌِุนُูˆู†َ
2. Mendoakan mayit
ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุงุบْูِุฑْ ู„َู‡ُ ูˆَุงุฑْุญَู…ْู‡ُ
3. Melarang keluarga meratap
4. Segera mempersiapkan pemakaman
5. Saling menguatkan dengan iman dan sabar

2. Peringatan bagi yang meratap

Dalam Daqฤiq al-Akhbฤr disebutkan bahwa:

Orang yang menghitamkan rumah/pakaian, menyobek baju, atau merusak harta karena musibah, ditulis baginya seribu dosa, dilaknat para malaikat, dan hisabnya dipersulit.

Ini selaras dengan ancaman Nabi ๏ทบ:

« ุงู„ู†َّุงุฆِุญَุฉُ ุฅِุฐَุง ู„َู…ْ ุชَุชُุจْ ู‚َุจْู„َ ู…َูˆْุชِู‡َุง ุชُู‚َุงู…ُ ูŠَูˆْู…َ ุงู„ْู‚ِูŠَุงู…َุฉِ ูˆَุนَู„َูŠْู‡َุง ุณِุฑْุจَุงู„ٌ ู…ِู†ْ ู‚َุทِุฑَุงู†ٍ »
(HR. Muslim)

"Wanita yang meratap, bila belum bertobat sebelum mati, akan dibangkitkan pada hari kiamat memakai pakaian dari cairan tembaga panas."

3. Doa untuk kaum Muslimin

ุงู„ู„ู‡ู… ุงุบูุฑ ู„ู„ู…ุณู„ู…ูŠู† ูˆุงู„ู…ุณู„ู…ุงุช، ูˆุงู„ู…ุคู…ู†ูŠู† ูˆุงู„ู…ุคู…ู†ุงุช، ุงู„ุฃุญูŠุงุก ู…ู†ู‡ู… ูˆุงู„ุฃู…ูˆุงุช.

ุงู„ู„ู‡ู… ุงุฌุนู„ ู‚ุจูˆุฑ ู…ูˆุชุงู†ุง ุฑูˆุถุฉ ู…ู† ุฑูŠุงุถ ุงู„ุฌู†ุฉ، ูˆู„ุง ุชุฌุนู„ู‡ุง ุญูุฑุฉ ู…ู† ุญูุฑ ุงู„ู†ุงุฑ.

ุงู„ู„ู‡ู… ุงุฑุฒู‚ู†ุง ุงู„ุตุจุฑ ุนู†ุฏ ุงู„ู…ุตูŠุจุฉ، ูˆุงู„ุฑุถุง ุจุงู„ู‚ุถุงุก، ูˆุญุณู† ุงู„ุฎุชุงู… ุนู†ุฏ ุงู„ู…ู…ุงุช.

ุงู„ู„ู‡ู… ุฅู†ุง ู†ุณุฃู„ูƒ ุงู„ุซุจุงุช ุนู†ุฏ ุงู„ุณุคุงู„، ูˆุงู„ู†ุฌุงุฉ ู…ู† ุงู„ู†ุงุฑ، ูˆุงู„ููˆุฒ ุจุงู„ุฌู†ุฉ

Penutup Khutbah Kedua

ุนุจุงุฏَ ุงู„ู„ู‡،
ุฅِู†َّ ุงู„ู„ู‡َ ูŠَุฃْู…ُุฑُ ุจِุงู„ْุนَุฏْู„ِ ูˆَุงู„ุฅِุญْุณَุงู†ِ ูˆَุฅِูŠุชَุงุกِ ุฐِูŠ ุงู„ْู‚ُุฑْุจَู‰، ูˆَูŠَู†ْู‡َู‰ ุนَู†ِ ุงู„ْูَุญْุดَุงุกِ ูˆَุงู„ْู…ُู†ْูƒَุฑِ ูˆَุงู„ْุจَุบْูŠِ، ูŠَุนِุธُูƒُู…ْ ู„َุนَู„َّูƒُู…ْ ุชَุฐَูƒَّุฑُูˆู†َ.

ูุงุฐูƒุฑูˆุง ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุนุธูŠู… ูŠุฐูƒุฑูƒู…، ูˆุงุดูƒุฑูˆู‡ ุนู„ู‰ ู†ุนู…ู‡ ูŠุฒุฏูƒู…، ูˆู„ุฐูƒุฑ ุงู„ู„ู‡ ุฃูƒุจุฑ، ูˆุงู„ู„ู‡ ูŠุนู„ู… ู…ุง ุชุตู†ุนูˆู†

Keutamaan Menuntut Ilmu dalam Islam

 KHUTBAH JUMAT :
Keutamaan Menuntut Ilmu dalam Islam
 KHUTBAH PERTAMA

ุงู„ุญู…ุฏُ ู„ู„ู‡ِ ุงู„َّุฐِูŠ ุฑَูَุนَ ุฃَู‡ْู„َ ุงู„ْุนِู„ْู…ِ ุฏَุฑَุฌَุงุชٍ، ูˆَุฌَุนَู„َู‡ُู… ุดُู‡َุฏَุงุกَ ุนَู„َู‰ ุชَูˆْุญِูŠุฏِู‡. ุฃَุดْู‡َุฏُ ุฃَู†ْ ู„َุง ุฅِู„ٰู‡َ ุฅِู„َّุง ุงู„ู„ู‡ُ ูˆَุญْุฏَู‡ُ ู„َุง ุดَุฑِูŠูƒَ ู„َู‡ُ، ูˆَุฃَุดْู‡َุฏُ ุฃَู†َّ ู…ُุญَู…َّุฏًุง ุนَุจْุฏُู‡ُ ูˆَุฑَุณُูˆู„ُู‡ُ. ุงَู„ู„َّู‡ُู…َّ ุตَู„ِّ ูˆَุณَู„ِّู…ْ ูˆَุจَุงุฑِูƒْ ุนَู„َู‰ ู†َุจِูŠِّู†َุง ู…ُุญَู…َّุฏٍ، ูˆَุนَู„َู‰ ุขู„ِู‡ِ ูˆَุตَุญْุจِู‡ِ ุฃَุฌْู…َุนِูŠู†َ.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Aku wasiatkan kepada diriku dan kepada jamaah sekalian agar senantiasa bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa.
Pada khutbah kali ini kita membahas tema yang sangat besar nilainya, yaitu:
Keutamaan Menuntut Ilmu dalam Islam.

1. Ilmu adalah sebab Allah mengangkat derajat seorang hamba

Allah berfirman:

ูŠَุฑْูَุนِ ูฑู„ู„َّู‡ُ ูฑู„َّุฐِูŠู†َ ุกَุงู…َู†ُูˆุง۟ ู…ِู†ูƒُู…ْ ูˆَูฑู„َّุฐِูŠู†َ ุฃُูˆุชُูˆุง۟ ูฑู„ْุนِู„ْู…َ ุฏَุฑَุฌَู€ٰุชٍ 
“Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.”
(QS. Al-Mujฤdilah: 11)
Maka barangsiapa ingin dimuliakan Allah—baik di dunia maupun di akhirat—hendaknya menuntut ilmu yang benar.
2. Tanda Allah menghendaki kebaikan bagi seorang hamba

Rasulullah ๏ทบ bersabda:
« ู…َู†ْ ูŠُุฑِุฏِ ูฑู„ู„َّู‡ُ ุจِู‡ِ ุฎَูŠْุฑًุง ูŠُูَู‚ِّู‡ْู‡ُ ูِูŠ ุงู„ุฏِّูŠู†ِ »
“Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan untuknya, Allah akan memahamkannya dalam agama.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menunjukkan bahwa ilmu agama adalah tanda kebaikan terbesar bagi seorang hamba.
3. Menuntut ilmu adalah jalan menuju surga

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi ๏ทบ bersabda:
« ู…َู†ْ ุณَู„َูƒَ ุทَุฑِูŠู‚ًุง ูŠَู„ْุชَู…ِุณُ ูِูŠู‡ِ ุนِู„ْู…ًุง ุณَู‡َّู„َ ูฑู„ู„َّู‡ُ ู„َู‡ُ ุจِู‡ِ ุทَุฑِูŠู‚ًุง ุฅِู„َู‰ ูฑู„ْุฌَู†َّุฉِ »
“Barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.”
(HR. Muslim)
Maka menghadiri majelis ilmu, membaca kitab, mempelajari Al-Qur’an dan Sunnah—semuanya merupakan pintu menuju surga Allah.
4. Ilmu yang bermanfaat terus mengalir pahalanya setelah mati

Nabi ๏ทบ bersabda:

« ุฅِุฐَุง ู…َุงุชَ ูฑุจْู†ُ ุขุฏَู…َ ุงู†ْู‚َุทَุนَ ุนَู…َู„ُู‡ُ ุฅِู„َّุง ู…ِู†ْ ุซَู„َุงุซٍ؛ ุตَุฏَู‚َุฉٍ ุฌَุงุฑِูŠَุฉٍ، ุฃَูˆْ ุนِู„ْู…ٍ ูŠُู†ْุชَูَุนُ ุจِู‡ِ، ุฃَูˆْ ูˆَู„َุฏٍ ุตَุงู„ِุญٍ ูŠَุฏْุนُูˆ ู„َู‡ُ »
“Jika anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya.”
(HR. Muslim)
Ini menunjukkan bahwa ilmu adalah amalan agung yang pahalanya tidak terputus hingga hari kiamat.
5. Orang alim lebih utama daripada ahli ibadah

Rasulullah ๏ทบ bersabda:

« ูَุถْู„ُ ุงู„ْุนَุงู„ِู…ِ ุนَู„َู‰ ุงู„ْุนَุงุจِุฏِ ูƒَูَุถْู„ِ ุงู„ْู‚َู…َุฑِ ุนَู„َู‰ ุณَุงุฆِุฑِ ุงู„ْูƒَูˆَุงูƒِุจِ »
“Keutamaan orang alim dibanding ahli ibadah seperti keutamaan bulan purnama atas seluruh bintang.”
(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

Karena orang alim dengan ilmunya dapat menyelamatkan dirinya dan orang lain, sementara ahli ibadah hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri.
Wahai kaum muslimin,

Di antara tanda orang menuntut ilmu dengan benar adalah:

1. Ikhlas karena Allah
2. Tawadhu' dan rendah hati
3. Mengamalkan ilmu
4. Menghormati guru dan ulama
5. Sabar dalam menuntut ilmu
Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang mencintai ilmu dan diberi kemudahan dalam memahaminya.

ุฃู‚ูˆู„ ู‚ูˆู„ูŠ ู‡ุฐุง ูˆุฃุณุชุบูุฑ ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุนุธูŠู… ู„ูŠ ูˆู„ูƒู… ูˆู„ุณุงุฆุฑ ุงู„ู…ุณู„ู…ูŠู†، ูุงุณุชุบูุฑูˆู‡ ุฅู†ู‡ ู‡ูˆ ุงู„ุบููˆุฑ ุงู„ุฑุญูŠู….

๐Ÿ•Œ KHUTBAH KEDUA

ุงู„ุญู…ุฏُ ู„ู„ู‡ِ ุญَู…ْุฏًุง ูƒَุซِูŠุฑًุง ุทَูŠِّุจًุง ู…ُุจَุงุฑَูƒًุง ูِูŠู‡ِ، ูƒَู…َุง ูŠُุญِุจُّ ุฑَุจُّู†َุง ูˆَูŠَุฑْุถَู‰. ูˆَุฃَุดْู‡َุฏُ ุฃَู†ْ ู„َุง ุฅِู„ٰู‡َ ุฅِู„َّุง ุงู„ู„ู‡ُ، ูˆَุฃَุดْู‡َุฏُ ุฃَู†َّ ู…ُุญَู…َّุฏًุง ุนَุจْุฏُู‡ُ ูˆَุฑَุณُูˆู„ُู‡ُ.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Pada khutbah kedua ini, marilah kita memperbarui ketakwaan kita kepada Allah dan memperbanyak amal kebaikan, serta memohon perlindungan dari segala bentuk kebodohan yang dapat menjerumuskan kita.

1. Bahaya kebodohan

Allah berfirman:
 ูˆَู„َู€ٰูƒِู†َّ ุฃَูƒْุซَุฑَ ูฑู„ู†َّุงุณِ ู„َุง ูŠَุนْู„َู…ُูˆู†َ 
“Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”
(QS. Al-A’raf: 187)

Kebodohan menyebabkan manusia:
salah dalam beribadah
mudah terpengaruh syubhat
mengikuti hawa nafsu
tidak dapat membedakan haq dan batil
Karena itu, menuntut ilmu adalah perlindungan dari kegelapan kebodohan.

2. Doa Nabi memohon tambahan ilmu

Allah berfirman kepada Nabi ๏ทบ:

 ูˆَู‚ُู„ ุฑَّุจِّ ุฒِุฏْู†ِู‰ ุนِู„ْู…ًุง 
“Dan katakanlah: Wahai Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu.”
(QS. แนฌฤhฤ: 114)

Ini menunjukkan bahwa menambah ilmu adalah ibadah yang terus menerus sampai akhir hayat.

3. Penutup dan doa

Ya Allah, jadikan kami hamba-hamba-Mu yang mencintai ilmu, diberi pemahaman agama, serta dimudahkan untuk mengamalkannya.

ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุงู†ْูَุนْู†َุง ุจِู…َุง ุนَู„َّู…ْุชَู†َุง، ูˆَุนَู„ِّู…ْู†َุง ู…َุง ูŠَู†ْูَุนُู†َุง، ูˆَุฒِุฏْู†َุง ุนِู„ْู…ًุง ู†َุงูِุนًุง.
ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุงุฌْุนَู„ْู†َุง ู…ِู†ْ ุนِุจَุงุฏِูƒَ ุงู„ุตَّุงู„ِุญِูŠู†َ، ูˆَุงุญْูَุธْ ุจِู„َุงุฏَู†َุง ู…ِู†ْ ูƒُู„ِّ ุณُูˆุกٍ ูˆَูِุชْู†َุฉٍ.
ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุงุบْูِุฑْ ู„ِู„ْู…ُุณْู„ِู…ِูŠู†َ ูˆَุงู„ْู…ُุณْู„ِู…َุงุชِ، ูˆَุงู„ْู…ُุคْู…ِู†ِูŠู†َ ูˆَุงู„ْู…ُุคْู…ِู†َุงุชِ، ุงู„ْุฃَุญْูŠَุงุกِ ู…ِู†ْู‡ُู…ْ ูˆَุงู„ْุฃَู…ْูˆَุงุชِ.

ุนุจุงุฏ ุงู„ู„ู‡،
ุฅِู†َّ ุงู„ู„ู‡َ ูŠَุฃْู…ُุฑُ ุจِุงู„ْุนَุฏْู„ِ ูˆَุงู„ุฅِุญْุณَุงู†ِ ูˆَุฅِูŠุชَุงุกِ ุฐِูŠ ุงู„ْู‚ُุฑْุจَู‰
ูˆَูŠَู†ْู‡َู‰ ุนَู†ِ ุงู„ْูَุญْุดَุงุกِ ูˆَุงู„ْู…ُู†ูƒَุฑِ ูˆَุงู„ْุจَุบْูŠِ
ูŠَุนِุธُูƒُู…ْ ู„َุนَู„َّูƒُู…ْ ุชَุฐَูƒَّุฑُูˆู†َ.

ูَุงุฐْูƒُุฑُูˆุง ุงู„ู„ู‡َ ูŠَุฐْูƒُุฑْูƒُู…ْ ูˆَุงุดْูƒُุฑُูˆู‡ُ ุนَู„َู‰ ู†ِุนَู…ِู‡ِ ูŠَุฒِุฏْูƒُู…ْ
ูˆَู„َุฐِูƒْุฑُ ุงู„ู„ู‡ِ ุฃَูƒْุจَุฑُ، ูˆَุงู„ู„َّู‡ُ ูŠَุนْู„َู…ُ ู…َุง ุชَุตْู†َุนُูˆู†َ

Kemuliaan Malam Pertama Ramadan

๐Ÿ“˜ MATERI CERAMAH: Kemuliaan Malam Pertama Ramadan

Pendahuluan

ุงู„ุญู…ุฏُ ู„ู„ู‡ِ ุฑุจِّ ุงู„ุนุงู„ู…ูŠู†، ู†ุญู…ุฏู‡ ูˆู†ุณุชุนูŠู†ู‡ ูˆู†ุณุชุบูุฑู‡، ูˆู†ุนูˆุฐ ุจุงู„ู„ู‡ ู…ู† ุดุฑูˆุฑ ุฃู†ูุณู†ุง ูˆู…ู† ุณูŠุฆุงุช ุฃุนู…ุงู„ู†ุง.
ุฃุดู‡ุฏ ุฃู† ู„ุง ุฅู„ู‡ ุฅู„ุง ุงู„ู„ู‡ ูˆุญุฏู‡ ู„ุง ุดุฑูŠูƒ ู„ู‡، ูˆุฃุดู‡ุฏ ุฃู† ู…ุญู…ุฏًุง ุนุจุฏู‡ ูˆุฑุณูˆู„ู‡. ุงู„ู„ู‡ู… ุตู„ِّ ูˆุณู„ِّู… ูˆุจุงุฑูƒ ุนู„ูŠู‡ ูˆุนู„ู‰ ุขู„ู‡ ูˆุตุญุจู‡ ุฃุฌู…ุนูŠู†.

Amma ba’du…
Jamaah yang dirahmati Allah, hari ini kita membahas satu hadis agung tentang kemuliaan malam pertama bulan Ramadan, malam ketika rahmat Allah dibuka seluas-luasnya.

1️⃣ Kandungan Hadis: Rahmat dan Ampunan di Malam Pertama Ramadan

Nabi ๏ทบ bersabda (dalam Durratun Nasihin):

ุฅِุฐَุง ูƒَุงู†َ ุฃَูˆَّู„ُ ู„َูŠْู„َุฉٍ ู…ِู†ْ ุฑَู…َุถَุงู†َ ูŠَู‚ُูˆู„ُ ุงู„ู„ู‡ُ ุชَุนَุงู„َู‰: ู…َู†ْ ุฐَุง ุงู„َّุฐِูŠ ูŠُุญِุจُّู†َุง ูَู†ُุญِุจَّู‡ُ، ูˆَู…َู†ْ ุฐَุง ุงู„َّุฐِูŠ ูŠَุทْู„ُุจُู†َุง ูَู†َุทْู„ُุจَู‡ُ، ูˆَู…َู†ْ ุฐَุง ุงู„َّุฐِูŠ ูŠَุณْุชَุบْูِุฑُู†َุง ูَู†َุบْูِุฑَ ู„َู‡ُ ุจِุญُุฑْู…َุฉِ ุฑَู…َุถَุงู†َ. ูَูŠَุฃْู…ُุฑُ ุงู„ู„ู‡ُ ุงู„ْูƒَุฑَู…َ ุงู„ْูƒَุงุชِุจِูŠู†َ ูِูŠ ุดَู‡ْุฑِ ุฑَู…َุถَุงู†َ ุฃَู†ْ ูŠَูƒْุชُุจُูˆุง ู„َู‡ُู…ُ ุงู„ْุญَุณَู†َุงุชِ ูˆَู„َุง ูŠَูƒْุชُุจُูˆุง ุนَู„َูŠْู‡ِู…ُ ุงู„ุณَّูŠِّุฆَุงุชِ، ูˆَูŠَู…ْุญُูˆَ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู†ْู‡ُู…ْ ุฐُู†ُูˆุจَู‡ُู…ُ ุงู„ْู…َุงุถِูŠَุฉَ.

“Apabila malam pertama Ramadan datang, Allah berfirman: Siapa yang mencintai-Ku, maka Aku mencintainya; siapa yang mencari-Ku, Aku akan mencarinya; siapa yang meminta ampun kepada-Ku, Aku mengampuninya karena kemuliaan Ramadan. Lalu Allah memerintahkan para malaikat untuk menulis kebaikan mereka dan tidak menulis keburukan mereka selama Ramadan, dan Allah menghapus dosa-dosa mereka yang telah lalu.”

Hadis ini menunjukkan betapa luasnya pintu ampunan, khususnya di malam pertama Ramadan.

2️⃣ Dalil Al-Qur’an: Ramadan adalah Bulan Rahmat & Pengampunan

๐Ÿ”น Ramadan: Bulan Turunnya Al-Qur’an dan Hidayah

Allah ๏ทป berfirman:

ุดَู‡ْุฑُ ุฑَู…َุถَุงู†َ ุงู„َّุฐِูŠ ุฃُู†ุฒِู„َ ูِูŠู‡ِ ุงู„ْู‚ُุฑْุขู†ُ ู‡ُุฏًู‰ ู„ِู„ู†َّุงุณِ ูˆَุจَูŠِّู†َุงุชٍ ู…ِู†َ ุงู„ْู‡ُุฏَู‰ ูˆَุงู„ْูُุฑْู‚َุงู†ِ
(ุงู„ุจู‚ุฑุฉ: 185)
“Bulan Ramadan adalah bulan diturunkannya Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan atas petunjuk itu serta pembeda.”

Turunnya Al-Qur’an adalah bukti terbesar bahwa Ramadan adalah bulan petunjuk dan cahaya.

๐Ÿ”น Setiap Malam Ramadan Ada Pengampunan

Allah berfirman:

ู‚ُู„ْ ูŠَุง ุนِุจَุงุฏِูŠَ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุฃَุณْุฑَูُูˆุง ุนَู„َู‰ٰ ุฃَู†ْูُุณِู‡ِู…ْ ู„َุง ุชَู‚ْู†َุทُูˆุง ู…ِู†ْ ุฑَุญْู…َุฉِ ุงู„ู„َّู‡ِ ۚ ุฅِู†َّ ุงู„ู„َّู‡َ ูŠَุบْูِุฑُ ุงู„ุฐُّู†ُูˆุจَ ุฌَู…ِูŠุนًุง ۚ ุฅِู†َّู‡ُ ู‡ُูˆَ ุงู„ْุบَูُูˆุฑُ ุงู„ุฑَّุญِูŠู…ُ
(ุงู„ุฒู…ุฑ: 53)
“Katakanlah: Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap dirinya sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni seluruh dosa.”

Ayat ini adalah kabar gembira: Ramadan adalah waktu terbaik untuk kembali kepada Allah.

3️⃣ Dalil Sunnah: Anugerah Besar di Awal Ramadan

๐Ÿ”น Pintu Surga Dibuka

Rasulullah ๏ทบ bersabda:

ุฅِุฐَุง ุฌَุงุกَ ุฑَู…َุถَุงู†ُ ูُุชِّุญَุชْ ุฃَุจْูˆَุงุจُ ุงู„ْุฌَู†َّุฉِ، ูˆَุบُู„ِّู‚َุชْ ุฃَุจْูˆَุงุจُ ุงู„ู†َّุงุฑِ، ูˆَุตُูِّุฏَุชِ ุงู„ุดَّูŠَุงุทِูŠู†ُ
(ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุจุฎุงุฑูŠ ูˆู…ุณู„ู…)
“Ketika Ramadan datang, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan para setan dibelenggu.”

Malam pertama Ramadan adalah malam dibukanya pintu harapan, pintu rahmat, dan pintu ampunan.
๐Ÿ”น Allah Membebaskan Hamba dari Neraka Setiap Malam

Rasulullah ๏ทบ bersabda:

ูˆَู„ِู„َّู‡ِ ุนُุชَู‚َุงุกُ ู…ِู†َ ุงู„ู†َّุงุฑِ، ูˆَุฐَู„ِูƒَ ูƒُู„َّ ู„َูŠْู„َุฉٍ
(ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุชุฑู…ุฐูŠ)
“Dan Allah membebaskan hamba-hamba dari neraka, dan itu terjadi setiap malam.”
Termasuk malam pertama Ramadan.
4️⃣ Pesan Penting: Apa yang Kita Lakukan di Malam Pertama Ramadan?
1. Memulai Ramadan dengan taubat sungguh-sungguh
‣ Istighfar, doa, dan membuka lembaran baru.
2. Bangun ibadah sejak malam pertama
‣ Tarawih, membaca Al-Qur’an, memperbanyak shalawat.
3. Menghidupkan malam dengan doa
Rasulullah ๏ทบ bersabda:
ุงู„ุฏُّุนَุงุกُ ู‡ُูˆَ ุงู„ْุนِุจَุงุฏَุฉُ
“Doa adalah inti ibadah.”
(HR. Tirmidzi)
4. Bersemangat memulai bulan penuh keberkahan
Mulai dari malam pertama, Allah sudah membuka pintu ampunan dan rahmat selebar-lebarnya.

Penutup Ceramah

Jamaah yang dirahmati Allah…
Malam pertama Ramadan bukan malam biasa, tetapi malam pembukaan rahmat Allah yang sangat luas. Maka siapa yang ingin dicintai Allah, carilah Allah; siapa yang ingin diampuni, mohonlah ampunan; siapa yang ingin didekati-Nya, dekatilah Dia dengan ibadah.

ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุจَุงุฑِูƒْ ู„َู†َุง ูِูŠ ุฑَู…َุถَุงู†َ، ูˆَุงุฌْุนَู„ْู†َุง ู…ِู†ْ ุนُุชَู‚َุงุฆِูƒَ ู…ِู†َ ุงู„ู†َّุงุฑِ.
ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุงุบْูِุฑْ ู„َู†َุง ุฐُู†ُูˆุจَู†َุง، ูˆَุงุฑْุญَู…ْู†َุง، ูˆَุชُุจْ ุนَู„َูŠْู†َุง، ุฅِู†َّูƒَ ุฃَู†ْุชَ ุงู„ุชَّูˆَّุงุจُ ุงู„ุฑَّุญِูŠู…ُ