Keutamaan Menuntut Ilmu: Amal Para Pahlawan

📜 MATERI CERAMAH LENGKAP
“Keutamaan Menuntut Ilmu: Amal Para Pahlawan”
1. Pendahuluan
Segala puji bagi Allah, Tuhan yang meninggikan derajat orang berilmu, dan menjadikan ilmu sebagai cahaya bagi hati, petunjuk bagi amal, dan jalan menuju keselamatan dunia dan akhirat.
Shalawat serta salam tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, sang pembawa wahyu dan sumber segala ilmu, juga kepada keluarga, sahabat, dan umat beliau hingga akhir zaman.

2. Hadis Utama: Menuntut Ilmu Adalah “Amal Para Pahlawan”
Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
قراءةُ القرآنِ أعمالُ المكفِيّينَ، والصلاةُ أعمالُ العَجَزَةِ، والصومُ أعمالُ الفقراء، والتسبيحُ أعمالُ النساء، والصدقةُ أعمالُ الأسخياء، والتفكرُ أعمالُ الضعفاء، ألا أدلُّكم على أعمالِ الأبطال؟
قيل: يا رسولَ اللهِ وما أعمالُ الأبطالِ؟
قال: طلبُ العلمِ؛ فإنَّهُ نورُ المؤمنِ في الدنيا والآخرةِ.
"Membaca Al-Qur’an adalah amal orang-orang berkecukupan, shalat adalah amal orang yang lemah, puasa adalah amal orang fakir, tasbih adalah amal para wanita, sedekah adalah amal para dermawan, tafakkur adalah amal orang yang lemah. Maukah aku tunjukkan kepada kalian amal para pahlawan?
Para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, apakah amal para pahlawan?
Beliau menjawab: Menuntut ilmu. Karena ilmu adalah cahaya orang beriman di dunia dan akhirat.”

3. Keutamaan Ilmu Agama
a. Ilmu adalah warisan para Nabi
Allah Ta’ala berfirman:
 يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ 
"Allah mengangkat derajat orang-orang beriman dan para ahli ilmu beberapa derajat."
(QS. Al-Mujadalah: 11)

Nabi ﷺ bersabda:
"إِنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ"
"Para ulama adalah pewaris para Nabi."
(HR. Tirmidzi)

b. Satu bab ilmu lebih baik dari ibadah 7000 tahun
Rasulullah ﷺ bersabda:
"من تعلم باباً من العلم ينتفع به في آخرته ودنياه أعطاه الله خيراً له من عمر الدنيا سبعة آلاف سنة صيام نهارها وقيام لياليها مقبولاً غير مردود."
"Barangsiapa mempelajari satu bab ilmu yang bermanfaat bagi dunia dan akhiratnya, Allah memberinya pahala yang lebih baik daripada ibadah 7000 tahun, siangnya puasa dan malamnya qiyam yang semua ibadah itu diterima.”

4. Kisah Khawarij Menguji Sayyidina Ali
Hadis masyhur:
"أنا مدينةُ العلمِ وعليٌّ بابُها"
"Aku adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya."
Ketika kelompok Khawarij mendengar hadis ini, mereka iri kepada keutamaan Sayyidina Ali. Sepuluh tokoh Khawarij sepakat untuk menguji kepandaian Ali dengan satu pertanyaan yang sama:
“Ilmu lebih mulia atau harta?”
Masing-masing bertanya pada waktu berbeda, dan menakjubkan:
Sayyidina Ali menjawab 10 jawaban berbeda — semuanya benar dan penuh hikmah.
Berikut 10 jawaban emas Sayyidina Ali:

5. Sepuluh Bukti Ilmu Lebih Utama Dibandingkan Harta
1. Ilmu adalah warisan para Nabi; harta adalah warisan Qarun dan Firaun.
العلم ميراث الأنبياء والمال ميراث قارون وفرعون

2. Ilmu menjagamu; harta engkau yang menjaganya.
العلم يحرسك والمال تحرسه

3. Pemilik harta banyak musuh; pemilik ilmu banyak sahabat.
لصاحب المال عدو كثير ولصاحب العلم صديق كثير

4. Harta berkurang bila digunakan; ilmu bertambah bila diamalkan.
إذا صرفت المال فإنه ينقص وإذا صرفت العلم فإنه يزيد

5. Pemilik harta sering dipanggil bakhil; pemilik ilmu dipanggil mulia.
صاحب المال يدعى باسم البخل وصاحب العلم يدعى باسم العظام

6. Harta dijaga dari pencuri; ilmu tidak dapat dicuri.
المال يحفظ من السارق والعلم لا يحفظ من السارق

7. Pemilik harta akan dihisab; pemilik ilmu memberi syafaat.
صاحب المال يحاسب يوم القيامة وصاحب العلم يشفع يوم القيامة

8. Harta akan habis ditelan zaman; ilmu tidak musnah.
المال يندرس بطول المكث والعلم لا يندرس ولا يبلى

9. Harta mengeraskan hati; ilmu menerangi hati.
المال يقسي القلب والعلم ينور القلب
10. Pemilik harta kadang merasa dirinya “tuhan”; pemilik ilmu sadar sebagai hamba.
صاحب المال يدعى الربوبية وصاحب العلم يدعى العبودية
Setelah mendengar seluruh jawaban, seluruh Khawarij itu akhirnya masuk Islam, karena menyaksikan kecerdasan dan cahaya ilmu Sayyidina Ali.

6. Dalil-dalil Al-Qur’an tentang Keutamaan Ilmu

1.  قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ 
“Apakah sama orang yang mengetahui dengan yang tidak mengetahui?”
(QS. Az-Zumar: 9)
2.  إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ 
“Sesungguhnya yang paling takut kepada Allah dari hamba-hamba-Nya adalah para ulama.”
(QS. Fathir: 28)
3.  وَقُل رَّبِّ زِدْنِي عِلْمًا 
“Ya Rabb, tambahkanlah kepadaku ilmu.”
(QS. Taha: 114)

7. Dalil-dalil Hadis tentang Keutamaan Ilmu
1. "طلب العلم فريضة على كل مسلم"
“Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim.”
2. "من سلك طريقاً يلتمس فيه علماً سهل الله له به طريقاً إلى الجنة"
“Siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah mudahkan baginya jalan menuju surga.”
(HR. Muslim)
3. "فضل العالم على العابد كفضل القمر على سائر الكواكب"
“Keutamaan orang berilmu atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan atas seluruh bintang.”
(HR. Abu Dawud)
8. Penutup Ceramah
Wahai hamba-hamba Allah, menuntut ilmu adalah:
cahaya bagi hati
penuntun dalam ibadah
kekuatan bagi amal
warisan para Nabi
bekal dunia sekaligus akhirat

Karena itu, jadikan majelis ilmu sebagai tempat yang tidak pernah berhenti kita datangi, baik ilmu syariat, ilmu Al-Qur'an, ilmu akhlak, maupun ilmu kehidupan yang bermanfaat.

Kemuliaan Orang Tua Renta dan Seruan Kembali kepada Allah di Usia Senja

📖 MATERI CERAMAH
“Kemuliaan Orang Tua Renta dan Seruan Kembali kepada Allah di Usia Senja”

Muqaddimah
Segala puji bagi Allah yang memuliakan hamba-hamba-Nya, khususnya mereka yang lanjut usia dan melemah fisiknya. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW, teladan dalam kasih sayang dan penghormatan kepada sesama.
Hari ini kita membahas hadits mulia tentang keutamaan orang tua renta, serta seruan lembut Allah kepada mereka untuk kembali kepada-Nya, penuh harap dan malu karena Allah sangat menyayangi mereka.

1. Hadits Utama — Seruan Allah kepada Orang yang Sudah Tua

Nash Hadits
Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ اللَّهَ يَنْظُرُ إِلَى وَجْهِ الشَّيْخِ صَبَاحًا وَمَسَاءً وَيَقُولُ: يَا عَبْدِي قَدْ كَبِرَ سِنُّكَ وَرَقَّ جِلْدُكَ وَدَقَّ عَظْمُكَ وَاقْتَرَبَ أَجَلُكَ وَحَانَ قُدُومُكَ إِلَيَّ فَاسْتَحِ مِنِّي فَإِنِّي أَسْتَحِي مِنْ شَيْبَتِكَ أَنْ أُعَذِّبَكَ فِي النَّارِ.
“Sesungguhnya Allah memandang wajah orang tua renta setiap pagi dan sore, lalu berfirman: ‘Wahai hamba-Ku, usiamu telah tua, kulitmu telah keriput, tulangmu telah rapuh, ajalmu telah dekat, dan tibalah waktu kedatanganmu kepada-Ku. Maka malulah kepada-Ku, karena Aku malu terhadap ubanmu untuk menyiksamu di neraka’.”
Hadits ini menegaskan bahwa orang tua renta memiliki kedudukan istimewa di sisi Allah.

2. Dalil Al-Qur’an tentang Kemuliaan Orang Tua Renta
a. Larangan berkata kasar dan kewajiban memuliakan orang tua
Allah berfirman:
 وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا 
(QS. Al-Isrā’: 23)
“Jika salah satu atau keduanya mencapai usia lanjut, janganlah engkau mengatakan ‘ah’ dan jangan membentak mereka. Ucapkanlah perkataan yang mulia.”
Usia senja adalah masa yang sangat dihormati Allah.

b. Pengampunan Allah yang luas bagi hamba yang kembali

Allah berfirman:
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ 
(QS. Az-Zumar: 53)

Wahai yang rambutnya telah memutih, jangan putus asa!
Pulanglah kepada Allah, maka pintu-Nya selalu terbuka.

3. Dalil Hadis tentang Keutamaan Usia Senja
a. Allah malu menyiksa orang tua muslim
Rasulullah SAW bersabda:
« لا يُجِلُّ اللَّهُ شَيْئًا كَإِجْلَالِ ذِي الشَّيْبَةِ الْمُسْلِمِ »
(HR. Abu Dawud)
“Tidak ada sesuatu yang Allah muliakan sebagaimana Dia memuliakan seorang muslim yang beruban.”
b. Usia panjang dalam ketaatan adalah karunia

Rasulullah SAW bersabda:
« خَيْرُ النَّاسِ مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ »
(HR. Tirmidzi)
“Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya dan baik amalnya.”

4. Kisah Sayyidina Ali Menghormati Orang Tua Nasrani
Sayyidina Ali RA bergegas hendak salat Subuh. Namun ia bertemu seorang lelaki tua renta yang berjalan perlahan. Ali menghormatinya dan tidak mendahuluinya, meski itu hampir membuatnya terlambat salat.
Apa balasannya dari Allah?
Allah menahan Rasulullah dalam rukuk
Jibril berkata kepada Nabi SAW:
“Wahai Muhammad, Ali tidak mendahului lelaki tua itu karena menghormati uban dan kelemahannya. Maka Allah memerintahkanku menahanmu dalam rukuk hingga Ali memperoleh rakaat bersamamu.”
Bahkan Malaikat Mikail menahan matahari!
Jibril berkata:
“Allah menyuruh Mikail menahan matahari agar tidak terbit, demi kemuliaan Ali yang menghormati seorang tua, meski ia seorang Nasrani.”
➡️ Pelajaran:
Menghormati orang tua — meski bukan muslim — adalah amalan yang sangat tinggi di sisi Allah.

5. Kisah Abu Manshur al-Maturidi dan Gurunya
Gurunya meminta agar dimerdekakan seorang budak yang berusia sekitar 80 tahun. Orang berkata:
“Mana ada budak yang bertahan sampai 80 tahun dan tidak dimerdekakan?”
Lalu sang guru menangis dan bermunajat:
“Ya Allah, makhluk saja memerdekakan budaknya yang sudah tua. Aku kini telah berumur 80 tahun. Bagaimana Engkau tidak memerdekakanku dari neraka, sedangkan Engkau Maha Pemurah dan Maha Mulia?”
Maka Allah pun memerdekakannya dari neraka karena munajat itu.
➡️ Usia tua adalah waktu emas untuk kembali kepada Allah dengan penuh harap dan penyesalan.

6. Pesan Utama Ceramah
1. Uban adalah cahaya
Itu tanda kasih sayang Allah, dan tanda usia yang harus diisi dengan amal, bukan kelalaian.
2. Allah memanggil lembut hamba yang renta
“Wahai hamba-Ku, ajalmu telah dekat. Malulah kepada-Ku. Aku malu terhadap ubanmu untuk menyiksamu.”
3. Usia senja bukan alasan putus asa
Selama napas masih ada, pintu taubat terbuka.
4. Hormati orang tua—bahkan non-muslim
Karena sifat ini sangat dicintai Allah.

7. Ajakan Penutup
Wahai para orang tua, wahai yang rambutnya telah memutih:
Perbanyak istighfar
Perbanyak shalat
Perbanyak sedekah
Lembutkan hati
Minta ampun dengan penuh harap.

Karena Allah sedang menunggu kedatangan Anda dengan kalimat:
“Aku malu pada ubanmu untuk menyiksamu.”
Semoga Allah memberikan husnul khatimah kepada kita semua.

Larangan Putus Asa dari Rahmat Allah SWT

MATERI CERAMAH
“Larangan Putus Asa dari Rahmat Allah SWT”**
Mukadimah

الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِينَ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ.

Amma ba’du…
Hadirin yang dirahmati Allah,
Tema yang kita bahas hari ini adalah tema besar yang menjadi ruh ketenangan bagi setiap hamba—yaitu larangan berputus asa dari rahmat Allah, serta kemuliaan berharap ampunan-Nya, walaupun diri penuh dosa.

1. Islam Melarang Keras Putus Asa dari Rahmat Allah

Allah sendiri yang melarang hamba-Nya berputus asa:
Dalil Al-Qur’an
QS. Az-Zumar: 53
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Katakanlah: “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni seluruh dosa. Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Ayat ini disebut oleh para ulama sebagai ayat paling memberi harapan bagi pendosa.

2. Hadits Utama: Pendosa yang Mengharap Rahmat Lebih Dekat kepada Allah
Rasulullah SAW bersabda:
Hadis
الْفَاجِرُ الرَّاجِي رَحْمَةَ اللَّهِ تَعَالَى أَقْرَبُ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْعَابِدِ الْمُقْنِطِ
“Pelaku dosa yang masih berharap rahmat Allah lebih dekat kepada Allah dibanding seorang ahli ibadah yang berputus asa dari rahmat-Nya.”
Hadis ini menegaskan bahwa dosa bukan penghalang rahmat, tapi putus asa—itulah penghalangnya.
3. Kisah Orang Ahli Ibadah yang Putus Asa dari Rahmat Allah
Dari Umar RA, melalui Zaid bin Aslam, dikisahkan seorang ahli ibadah dari umat terdahulu. Ia sangat keras beribadah, namun ia menutup pintu harapan bagi manusia dan memutuskan mereka dari rahmat Allah.
Saat ia mati dan bertanya apa balasannya:

Allah menjawab:
Ucapan Allah kepadanya
إِنَّكَ كُنْتَ تُقَنِّطُ النَّاسَ مِنْ رَحْمَتِي فِي الدُّنْيَا فَأَنَا أُقَنِّطُكَ الْيَوْمَ مِنْ رَحْمَتِي
“Engkau dahulu memutuskan manusia dari rahmat-Ku di dunia, maka hari ini Aku memutuskanmu dari rahmat-Ku.”

Pelajaran besar:
Ibadah yang besar sekalipun tidak bermanfaat jika menjadikan seseorang sombong dan membuat orang lain putus asa.
Seorang pendakwah harus membuka pintu harapan, bukan menutupnya.

4. Kisah Orang yang Tidak Pernah Melakukan Kebaikan selain Tauhid
Riwayat Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda:
Ada seorang laki-laki tidak pernah berbuat kebaikan kecuali bertauhid.
Ketika hampir mati, dia memerintahkan keluarganya membakarnya dan menghamburkan abunya karena takut kepada Allah.
Setelah Allah mengumpulkannya kembali, Allah bertanya:
Dialog
مَا حَمَلَكَ عَلَى مَا فَعَلْتَ؟
“Apa yang membuatmu melakukan itu?”
Ia menjawab:
Jawabannya
مَخَافَتُكَ
“Karena aku takut kepada-Mu.”
Lalu Rasulullah SAW bersabda:

Hadis
فَغَفَرَ اللَّهُ لَهُ، وَهُوَ لَمْ يَعْمَلْ خَيْرًا قَطُّ إِلَّا التَّوْحِيدَ
“Maka Allah mengampuninya, padahal ia tidak pernah melakukan kebaikan apa pun selain tauhid.”

Pelajaran:
Tauhid yang murni, disertai rasa takut kepada Allah, adalah sebab terbesar ampunan.
Betapa luas rahmat Allah bahkan bagi hamba yang penuh dosa.

5. Kisah “Mayat di Tempat Sampah” pada Zaman Nabi Musa AS
Ini adalah kisah yang sangat menggetarkan hati.
Orang tersebut terkenal fasik, sehingga ketika mati, kaumnya membuangnya ke tempat sampah.
Namun Allah mewahyukan kepada Nabi Musa AS:
Wahyu Allah
هُوَ وَلِيٌّ مِنْ أَوْلِيَائِي... فَاغْسِلْهُ وَكَفِّنْهُ وَصَلِّ عَلَيْهِ وَادْفِنْهُ
“Dia adalah wali dari para wali-Ku… Maka mandikanlah, kafanilah, shalatkan, dan kuburkan dia.”
Nabi Musa bingung dan bertanya kepada Allah, karena kaumnya bersaksi bahwa lelaki itu fasik.

Allah menjawab:
Tiga Permohonan yang Menjadi Sebab Ampunan
1. Ia mengakui maksiatnya dan memohon ampun karena terjatuh oleh hawa nafsu, teman buruk, dan godaan iblis.
Ia berkata:
هَوَى النَّفْسِ، وَالرَّفِيقُ السُّوءُ، وَإِبْلِيسُ
“Hawa nafsu, teman buruk, dan iblis telah menjatuhkanku.”
2. Ia mencintai orang-orang shalih, meski bergaul dengan orang fasik.
3. Ia mendahulukan orang-orang shalih dibanding orang fasik, menunjukkan penghormatan kepada kebaikan.

Dalam riwayat Wahab bin Munabbih, ia berdoa:
Doanya
يَا رَبِّ، إِنْ غَفَرْتَ لِي فَرِحَ أَوْلِيَاؤُكَ... وَإِنْ عَذَّبْتَنِي فَرِحَ الشَّيْطَانُ وَأَعْوَانُهُ...
“Jika Engkau mengampuniku, para wali-Mu akan bergembira…
Jika Engkau menyiksaku, setan dan pengikutnya akan bergembira…”
Lalu ia berkata:
Penutup doanya
اللَّهُمَّ ارْحَمْنِي وَتَجَاوَزْ عَنِّي
“Ya Allah, rahmatilah aku dan maafkanlah aku.”

Dan Allah menjawab:
Jawaban Allah
فَرَحِمْتُهُ وَغَفَرْتُ لَهُ
“Maka Aku telah merahmatinya, mengampuninya, dan memaafkannya.”

6. Pesan Utama Ceramah
Dari semua riwayat ini kita mengambil pelajaran besar:
1. Jangan Pernah Putus Asa dari Rahmat Allah
Dosa besar, dosa kecil, masa lalu yang kelam — semuanya tidak menghalangi rahmat jika seorang hamba kembali kepada-Nya.
2. Harapan dan Taubat Lebih Allah Sukai daripada Putus Asa
Allah lebih mencintai hamba yang penuh dosa namun berharap ampunan, daripada ahli ibadah yang putus asa.
3. Dakwah Harus Membuka Pintu Harapan
Jangan menjadi sebab manusia jauh dari Allah.
4. Akui dosa, cintai orang shalih, jauhi teman buruk
Ini adalah kunci ampunan seperti dalam kisah zaman Nabi Musa AS.

Penutup

Hadirin yang dirahmati Allah,
Rahmat Allah lebih luas dari dosa kita. Allah lebih gembira atas taubat seorang hamba daripada seorang yang menemukan kembali barang berharganya yang hilang.
Mari hidupkan harapan, perbanyak istighfar, dan jangan menunda taubat.
Doa
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا، وَاسْتُرْ عُيُوْبَنَا، وَلَا تَحْرِمْنَا رَحْمَتَكَ، وَلَا تُقَنِّطْنَا مِنْ فَضْلِكَ.
Akhirnya,
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ.

Dorongan Berkasih Sayang Sesama Makhluk

🕌KHUTBAH JUMAT
Dorongan Berkasih Sayang Sesama Makhluk
 KHUTBAH PERTAMA


الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له.
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله. اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد، وعلى آله وأصحابه أجمعين. أما بعد، فيا أيها المسلمون رحمكم الله، اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون.

Jama’ah Jumat yang dirahmati Allah,

Tema khutbah kita hari ini adalah Dorongan Berkasih Sayang Sesama Makhluk, sebuah akhlak agung yang menjadi ciri orang beriman.
Rasulullah ﷺ bersabda:
الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ، ارْحَمُوا مَنْ فِي الْأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ
“Orang-orang yang penyayang akan disayangi oleh Ar-Rahman. Sayangilah siapa pun yang di bumi, niscaya yang di langit akan menyayangimu.”
(HR. Abu Dawud & Tirmidzi)
Hadis ini menegaskan bahwa rahmat Allah akan turun kepada hamba yang hatinya penuh rahmat kepada makhluk-Nya.

1. Perintah Rahmah dalam Al-Qur’an
Allah ﷻ berfirman:
كُتِبَ عَلَىٰ نَفْسِهِ الرَّحْمَةَ
“Dia (Allah) telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang.”
(QS. Al-An‘ām: 12)
Dan tentang teladan Rasulullah ﷺ, Allah berfirman:
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللَّهِ لِنتَ لَهُمْ
“Disebabkan rahmat dari Allah-lah engkau bersikap lembut kepada mereka.”
(QS. Āli ‘Imrān: 159)
Artinya: kelembutan adalah ciri orang beriman dan rahmat Allah.

2. Islam Mengajarkan Rahmat Kepada Semua Makhluk
Rasulullah ﷺ bersabda:
لَا يَرْحَمُ اللَّهُ مَنْ لَا يَرْحَمُ النَّاسَ
“Allah tidak menyayangi siapa pun yang tidak menyayangi manusia.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Bahkan kepada hewan pun diperintahkan untuk menyayangi, sebagaimana sabda Nabi:
فِي كُلِّ ذَاتِ كَبِدٍ رَطْبَةٍ أَجْرٌ
“Pada setiap makhluk bernyawa, ada pahala (jika engkau berbuat baik kepadanya).”
(HR. Bukhari)

3. Kisah Umar bin Khattab RA
Diriwayatkan bahwa Umar RA pernah melihat seorang anak kecil mempermainkan seekor burung. Umar merasa kasihan, lalu membeli burung itu dan membebaskannya.
Setelah Umar wafat, sebagian orang melihat beliau dalam mimpi dan bertanya:
مَا فَعَلَ اللَّهُ بِكَ؟
“Apa yang Allah lakukan kepadamu?”

Umar menjawab:
غَفَرَ لِي وَتَجَاوَزَ عَنِّي، لِأَنِّي رَحِمْتُ عُصْفُورًا فَرَحِمَنِي رَبِّي فِي الْآخِرَةِ
“Allah mengampuniku dan memaafkanku karena aku menyayangi seekor burung di dunia, maka Allah menyayangiku di akhirat.”
Betapa luar biasanya amal kecil berupa kasih sayang dapat menjadi sebab besar turunnya rahmat Allah.

4. Kisah Ahli Ibadah Bani Israil
Dikisahkan ada seorang ahli ibadah melihat tumpukan pasir di masa paceklik dan ia berkata:
لَوْ كَانَ هَذَا دَقِيقًا لَأَشْبَعَ بُطُونَ بَنِي إِسْرَائِيلَ
“Andai pasir ini adalah gandum, akan mengenyangkan perut Bani Israil.”
Allah mewahyukan kepada Nabi mereka:
قَدْ أَوْجَبَ اللَّهُ لَهُ أَجْرًا كَأَنَّهُ تَصَدَّقَ بِدَقِيقٍ عَلَى النَّاسِ
“Allah telah menetapkan baginya pahala seakan-akan ia telah bersedekah dengan gandum.”
Ini menunjukkan niat baik menolong saja sudah dicatat sebagai pahala besar, apalagi jika dilakukan.

5. Rahmah: Kunci Kedamaian dan Keberkahan
Rahmat Allah turun melalui:
kelembutan kepada keluarga
perhatian kepada tetangga
tolong-menolong kepada sesama
menahan lisan dari menyakiti
kasih sayang kepada hewan dan lingkungan
Ketika rahmah hilang, yang muncul adalah kekerasan, permusuhan, dan hilangnya keberkahan.
أقول قولي هذا، وأستغفر الله العظيم لي ولكم، فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم.

🕌 KHUTBAH KEDUA

الحمد لله رب العالمين، والعاقبة للمتقين، ولا عدوان إلا على الظالمين. وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله. اللهم صل وسلم وبارك عليه، وعلى آله وأصحابه أجمعين.

Jama’ah Jumat yang dimuliakan Allah,

Ketahuilah bahwa rahmah adalah cahaya iman, dan hati yang keras adalah tanda jauhnya seseorang dari rahmat Allah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَن لَا يَرْحَمْ لَا يُرْحَمْ
“Barang siapa tidak menyayangi, tidak akan disayangi.”
(HR. Bukhari)

Karena itu, marilah kita menghidupkan sifat rahmah dalam kehidupan:
1. Sayangi keluarga kita dengan senyum, perhatian, dan tutur kata lembut.
2. Sayangi tetangga dengan membantu dalam kesulitan.
3. Sayangi anak yatim dan fakir miskin dengan sedekah.
4. Sayangi hewan dan lingkungan karena itu juga makhluk Allah.
5. Sayangi sesama muslim dengan mendoakan dan memaafkan.

Rahmah akan membuka pintu:
rezeki yang lapang
hati yang tenang
keluarga yang damai
masyarakat yang harmonis
dan yang terpenting: rahmat Allah di dunia dan akhirat

Doa Penutup

اللهم اجعلنا من عبادك الرحماء، واملأ قلوبنا رحمةً ولينًا، واصرف عنا الفتن ما ظهر منها وما بطن.
اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات، الأحياء منهم والأموات.
اللهم انصر الإسلام والمسلمين، وأذل الشرك والمشركين.
اللهم ارزقنا رحمَتَك، وارحمنا يوم نلقاك يا أرحم الراحمين.

عباد الله، إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ.

فاذكروا الله العظيم يذكركم، واشكروه على نعمه يزدكم، ولذكر الله أكبر، والله يعلم ما تصنعون

DORONGAN BERKASIH SAYANG SESAMA MAKHLUK

📌 MATERI CERAMAH: DORONGAN BERKASIH SAYANG SESAMA MAKHLUK

Pendahuluan

Segala puji bagi Allah ﷻ yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kita diperintahkan untuk menghadirkan sifat rahmah (kasih sayang) dalam kehidupan, sebab rahmah adalah cahaya iman dan akhlak para Nabi. Tanpa rahmah, amalan menjadi kering, hati menjadi keras, dan hubungan antarmanusia menjadi rusak.

I. MAKNA HADIS TENTANG RAHMAH

Hadis Utama
Rasulullah ﷺ bersabda:
الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ، ارْحَمُوا مَنْ فِي الْأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ
“Orang-orang yang penyayang akan disayangi oleh Ar-Rahman. Sayangilah siapa pun yang ada di bumi, niscaya yang di langit akan menyayangimu.”
(HR. Abu Dawud, Tirmidzi)
Hadis ini menegaskan bahwa kasih sayang kepada makhluk adalah sebab turunnya kasih sayang Allah kepada seorang hamba.

II. DALIL AL-QUR’AN TENTANG KEWAJIBAN RAHMAH

1. Allah itu Maha Pengasih dan mencintai orang yang berbuat baik.
قُلْ لِمَنْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ قُلْ لِلَّهِ ۚ كَتَبَ عَلَىٰ نَفْسِهِ الرَّحْمَةَ
“Katakanlah: Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan bumi? Katakan: Kepunyaan Allah. Dia telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang.”
(QS. Al-An‘ām: 12)
2. Allah memerintahkan kelembutan dan kasih sayang
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللَّهِ لِنتَ لَهُمْ
“Disebabkan rahmat dari Allah-lah engkau (Muhammad) bersikap lemah lembut kepada mereka.”
(QS. Āli ‘Imrān: 159)
3. Larangan bersikap kasar dan keras hati
وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ
“Seandainya engkau bersikap keras dan berhati kasar, niscaya mereka akan menjauh darimu.”
(QS. Āli ‘Imrān: 159)
4. Kasih sayang adalah tanda keimanan
ثُمَّ كَانَ مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ وَتَوَاصَوْا بِالْمَرْحَمَةِ
“Kemudian dia termasuk golongan yang beriman dan saling berwasiat untuk bersabar dan berkasih sayang.”
(QS. Al-Balad: 17)
III. DALIL HADIS TENTANG KEUTAMAAN KASIH SAYANG
1. Kasih sayang adalah sebab masuknya seseorang ke dalam rahmat Allah
Rasulullah ﷺ bersabda:
لَا يَرْحَمُ اللَّهُ مَنْ لَا يَرْحَمُ النَّاسَ
“Allah tidak menyayangi orang yang tidak menyayangi manusia.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
2. Rahmah mencakup manusia dan seluruh makhluk.
Rasulullah ﷺ bersabda:
فِي كُلِّ ذَاتِ كَبِدٍ رَطْبَةٍ أَجْرٌ
“Pada setiap makhluk hidup yang bernyawa, ada pahala (jika engkau berbuat baik kepadanya).”
(HR. Bukhari)
Hadis ini menunjukkan bahwa menyayangi hewan pun mendatangkan pahala.
IV. KISAH UMAR BIN KHATTAB RA: DISAYANGI KARENA MENYAYANGI SEEKOR BURUNG
Diceritakan bahwa Umar RA pernah melihat seorang anak kecil yang memainkan seekor burung. Umar merasa iba, lalu membeli burung itu dan melepaskannya.
Ketika Umar RA wafat, banyak orang melihat beliau dalam mimpi dan bertanya tentang keadaan beliau. Umar berkata:
غَفَرَ لِي رَبِّي وَتَجَاوَزَ عَنِّي لِأَنِّي رَحِمْتُ عُصْفُورًا فِي الدُّنْيَا فَرَحِمَنِي فِي الْآخِرَةِ
“Rabb-ku mengampuniku dan memaafkanku karena aku pernah menyayangi seekor burung di dunia, maka Allah menyayangiku di akhirat.”
Kisah ini menunjukkan betapa amal kecil berupa kasih sayang kepada makhluk dapat menjadi sebab besar mendapatkan rahmat Allah.
V. KISAH AHLI IBADAH BANI ISRAIL
Dikisahkan ada seorang ahli ibadah Bani Israil sedang melihat tumpukan pasir di masa kelaparan. Ia berangan:
لَوْ كَانَ هَذَا دَقِيقًا لَأَشْبَعَ بُطُونَ بَنِي إِسْرَائِيلَ
“Andai tumpukan pasir ini adalah gandum, tentu akan mengenyangkan perut Bani Israil.”
Allah mewahyukan kepada salah satu nabi:
قُلْ لَهُ قَدْ أَوْجَبَ اللَّهُ لَكَ مِنَ الْأَجْرِ مَا لَوْ كَانَ ذٰلِكَ دَقِيقًا فَتَصَدَّقْتَ بِهِ
“Katakan kepadanya, Allah telah menetapkan bagimu pahala seakan-akan tumpukan pasir itu adalah gandum lalu engkau sedekahkan.”
Ini menunjukkan niat baik untuk menolong sudah dicatat sebagai pahala, apalagi jika disertai perbuatan.

VI. PELAJARAN PENTING DARI HADIS DAN KISAH
1. Rahmah kepada sesama manusia adalah jalan menuju rahmat Allah.
2. Bahkan menyayangi hewan pun menjadi sebab ampunan.
3. Niat yang tulus membantu sesama dinilai sebagai amal saleh.
4. Hati yang penuh rahmat adalah akhlak Nabi dan para sahabat.
5. Masyarakat yang dipenuhi kasih sayang akan diberkahi Allah.

VII. IMPLEMENTASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Menolong tetangga yang kesulitan.
Memberi makan hewan atau tidak menyakitinya.
Bersikap lembut ketika berbicara kepada siapa pun.
Menghindari kekerasan, caci maki, dan kebencian.
Menjaga anak-anak dengan penuh kelembutan.
Memaafkan dan mendoakan orang lain.

Penutup

Marilah kita menghidupkan rahmah dalam keluarga, masyarakat, dan lingkungan kita. Dengan rahmah itulah Allah akan menurunkan rahmat-Nya, memudahkan urusan kita, dan memberikan keberkahan hidup.

اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ عِبَادِكَ الرُّحَمَاءِ، وَارْزُقْنَا قَلْبًا لَيِّنًا وَنَفْسًا سَلِيمَةً، وَارْحَمْنَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ