Bahaya Sombong, Tamak, dan Memilih Dunia di Atas Agama

📖 MATERI CERAMAH LENGKAP

“Bahaya Sombong, Tamak, dan Memilih Dunia di Atas Agama”

1. Pembukaan
الحمدُ للهِ ربِّ العالمين، والصلاةُ والسلامُ على سيدنا محمدٍ وعلى آلهِ وصحبِه أجمعين.
Amma ba’du.
Bapak/Ibu dan saudara kaum muslimin rahimakumullah,
Pada kesempatan ini kita akan mengambil pelajaran dari Hadits ke-28, tentang bahaya kesombongan, kelalaian, memilih dunia, dan mengikuti hawa nafsu. Hadits ini mengingatkan kita tentang seburuk-buruk hamba yang jauh dari Allah dan diperbudak oleh dunia.

2. Teks Hadits & Terjemahan
النهي عن الإختيال ونسيان الله
Larangan untuk angkuh dan melupakan Allah
عن أسماء بنت عميس الخثعمية رضي الله تعالى عنها قالت: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول:
"بِئْسَ الْعَبْدُ عَبْدٌ تَجَبَّرَ وَاعْتَدَى وَاخْتَالَ وَنَسِيَ الْكَبِيرَ الْمُتَعَالِ،
بِئْسَ الْعَبْدُ عَبْدٌ تَجَبَّرَ وَاعْتَدَى وَنَسِيَ الْجَبَّارَ الأَعْلَى،
بِئْسَ الْعَبْدُ عَبْدٌ سَهَا وَنَسِيَ الْمَقَابِرَ وَالْبِلَى،
بِئْسَ الْعَبْدُ عَبْدٌ عَتَا وَطَغَى وَنَسِيَ الْمَبْدَأَ وَالْمُنْتَهَى،
بِئْسَ الْعَبْدُ عَبْدٌ يَخْتَارُ الدُّنْيَا بِالدِّينِ،
بِئْسَ الْعَبْدُ عَبْدٌ يَحْتَالُ الدُّنْيَا بِالشُّبُهَاتِ،
بِئْسَ الْعَبْدُ عَبْدٌ ذُو طَمَعٍ يَقُودُهُ إِلَى النَّارِ،
بِئْسَ الْعَبْدُ عَبْدٌ هَوَى يُضِلُّهُ،
بِئْسَ الْعَبْدُ عَبْدٌ رَغِبَ بِذُلِّهِ عَنِ الْحَقِّ."

Terjemahan:
"Seburuk-buruk hamba adalah hamba yang sombong, berbuat aniaya, menonjolkan diri, dan lupa kepada Allah Yang Maha Tinggi.
Seburuk-buruk hamba adalah hamba yang lalai dan lupa pada kuburan dan rusaknya jasad.
Seburuk-buruk hamba adalah hamba yang memilih dunia dengan mengorbankan agama.
Seburuk-buruk hamba adalah hamba yang mencari dunia dengan hal-hal syubhat.
Seburuk-buruk hamba adalah hamba yang tamak hingga menjerumuskannya ke neraka.
Seburuk-buruk hamba adalah hamba yang diperbudak hawa nafsunya dan menjauhkannya dari kebenaran."

3. Dalil Al-Qur’an Tentang Bahaya Sombong & Melupakan Allah
a. Larangan Sombong
وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا 
“Dan janganlah engkau berjalan di bumi dengan sombong.” (QS. Al-Isra: 37)
b. Hawa nafsu menyesatkan
 أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَٰهَهُ هَوَاهُ 
“Tidakkah engkau melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya?”
(QS. Al-Jatsiyah: 23)
c. Orang yang memilih dunia dari agama
تُرِيدُونَ عَرَضَ الدُّنْيَا وَاللَّهُ يُرِيدُ الْآخِرَةَ 
“Kalian menginginkan dunia, padahal Allah menginginkan akhirat untuk kalian.”
(QS. Al-Anfal: 67)
d. Orang yang sombong diharamkan masuk surga
إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْتَكْبِرِينَ 
“Sesungguhnya Allah tidak mencintai orang-orang yang sombong.”
(QS. An-Nahl: 23)
4. Dalil Sunnah Tentang Larangan Sombong
a. Hadits tentang sombong
Rasulullah ﷺ bersabda:
"لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ"
“Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat seberat biji sawi dari kesombongan.”
(HR. Muslim)
b. Hadits tentang memilih dunia
Rasulullah ﷺ bersabda:
"الدُّنْيَا مَلْعُونَةٌ إِلَّا ذِكْرَ اللَّهِ وَمَا وَالَاهُ"
“Dunia itu terlaknat, kecuali dzikrullah dan hal-hal yang mendukungnya.”
(HR. Tirmidzi)

5. Kisah Umar bin Abdul Aziz & 20 Sahabat yang Ditawan
Dalam masa kekhalifahan Umar bin Abdul Aziz, beliau mengutus pasukan kaum muslimin ke negeri Romawi. Mereka kalah dan sebagian sahabat ditawan. Kaisar Romawi menguji mereka:
Sahabat Pertama
Ditawarkan jabatan dan harta besar jika mau menyembah berhala. Ia menjawab:
لا أبيع الدين بالدنيا
“Aku tidak menjual agamaku dengan dunia.”
Ia dipenggal. Kepalanya berguling tiga kali sambil membaca ayat:
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً 
Sahabat Kedua
Jawabannya sama: tidak menjual iman dengan dunia.
Ketika dipenggal, kepalanya membaca:
فَهُوَ فِي عِيشَةٍ رَاضِيَةٍ ۝ فِي جَنَّةٍ عَالِيَةٍ 
Sahabat Ketiga
Naasnya, ia menyerah pada dunia. Ia berkata:
دخلت في دينك واخترت الدنيا على الآخرة
“Aku masuk ke agamamu dan memilih dunia dibanding akhirat.”
Kaisar mengujinya untuk membunuh temannya, dan ia melakukannya demi dunia.
Akhirnya ia pun dipenggal. Kepalanya membaca ayat:
أَفَمَنْ حَقَّ عَلَيْهِ كَلِمَةُ الْعَذَابِ أَفَأَنْتَ تُنْقِذُ مَنْ فِي النَّارِ 
Kisah ini menunjukkan betapa nafsu dunia bisa menghinakan manusia, bahkan menghapus persaudaraan dan keimanan.

6. Pelajaran Penting untuk Kehidupan Kita
1) Sombong menghapus harga diri di sisi Allah
Orang sombong tidak butuh Allah, maka Allah pun tidak butuh dirinya.
2) Dunia bisa jadi fitnah
Jabatan, harta, kedudukan—semuanya bisa menyesatkan bila menjadi tujuan utama.
3) Hawa nafsu adalah musuh paling dekat
Siapa yang dikuasai hawa nafsunya, ia akan diperbudakkan.
4) Keimanan sejati diuji dalam pilihan
Seperti sahabat yang memilih agama meski dibunuh.
5) Tamak & syubhat menjerumuskan
Rasulullah menyebutnya sebagai “seburuk-buruk hamba”.

7. Penutup Ceramah
Wahai kaum muslimin, marilah kita memohon kepada Allah agar dijauhkan dari sifat:
Sombong
Tamak
Lalai
Memilih dunia di atas agama
Mengikuti hawa nafsu
Menghalalkan segala cara untuk dunia
Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang rendah hati, taat, dan kuat menjaga iman.
اللهم اجعلنا من عبادك الصالحين، ولا تجعل الدنيا أكبر همنا، ولا إلى النار مصيرنا.
Amin ya Rabbal ‘alamin.

ANJURAN BERSABAR ATAS KEDZALIMAN

🕌 CERAMAH: ANJURAN BERSABAR ATAS KEDZALIMAN

1. Pembukaan

الحمد لله رب العالمين، نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا.
من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له.
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله.
اللهم صل وسلم وبارك عليه وعلى آله وصحبه أجمعين.

Hadirin jamaah rahimakumullah,
Pada kesempatan ini kita akan mengambil pelajaran agung dari  Hadits tentang:
“Anjuran Bersabar atas Kedzaliman” (الحث على تحمل الظلم)
2. Hadits Utama: Hadits Ke-27
النَّصُّ العَرَبِيّ
عن عكرمة مولى ابن عباس رضي الله عنهما قال، قال رسول الله صلى الله عليه وسلم:
«إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ سَتَرَ اللهُ تَعَالَى بَيْنَ عَبْدٍ وَبَيْنَ النَّاسِ، فَيَدْفَعُ إِلَيْهِ كِتَابَ حَسَنَاتِهِ، فَيَقْرَؤُهُ... ثُمَّ يُدْفَعُ إِلَيْهِ رُقْعَةٌ فِيهَا حَسَنَاتٌ لَا يَعْرِفُهَا، فَيَقُولُ: مَا هَذِهِ؟ فَيَقُولُ اللهُ: هَذَا مِمَّا ظَلَمُوكَ وَآذَوْكَ وَأَخَذُوا مَالَكَ بِغَيْرِ عِلْمِكَ»

Terjemahan
"Pada hari kiamat Allah menutupi (aib) seorang hamba dari pandangan manusia, lalu diberikan kepadanya kitab amal baiknya. Kemudian diberikan padanya catatan dosa-dosanya.
Lalu diberikan lagi satu lembar catatan penuh kebaikan.
Orang itu bertanya, “Apa ini? Aku tidak mengenalnya.”
Allah menjawab, “Itulah kebaikan yang berasal dari orang-orang yang menzalimimu, menyakitimu, dan mengambil hartamu tanpa sepengetahuanmu.”

3. Kisah Ibrahim bin Adham — Teladan Kesabaran yang Luar Biasa
Kisah ini menunjukkan bagaimana orang salih memandang kedzaliman sebagai peluang untuk memperoleh pahala besar.
Ibrahim bin Adham suatu hari dipukul oleh bekas hambanya yang mabuk. Setiap pukulan diterima dengan ucapan:
“غَفَرَ اللهُ لَكَ — Semoga Allah mengampunimu.”
Ketika hambanya sadar siapa yang dipukulnya, ia meminta maaf. Ibrahim berkata:
“Bagaimana aku tidak mendoakanmu dengan doa yang baik,
sedangkan engkau menjadi sebab bagiku untuk masuk surga
dengan pukulanmu itu?”
MasyaAllah… inilah akhlak para kekasih Allah.

4. Dalil-dalil Al-Qur’an Tentang Bersabar Atas Kedzaliman

(1) Allah Memerintahkan Sabar dan Memberi Ganjaran Tanpa Batas
QS. Az-Zumar: 10
النَّصُّ العَرَبِيّ
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ 
Terjemahan:
"Sesungguhnya orang-orang yang bersabar akan diberikan pahala tanpa batas."

(2) Memaafkan Lebih Dekat kepada Ketakwaan

QS. Al-Baqarah: 237
النَّصُّ العَرَبِيّ
وَأَنْ تَعْفُوا أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى 
Terjemahan:
"Dan memaafkan itu lebih dekat kepada ketakwaan."

(3) Tidak Ada Balasan Kebaikan Selain Kebaikan

QS. Ar-Rahman: 60
النَّصُّ العَرَبِيّ
هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ 
Terjemahan:
"Tidaklah balasan kebaikan itu melainkan kebaikan pula."

(4) Allah Tidak Menyia-nyiakan Orang Terzalimi
QS. An-Nisa: 148
النَّصُّ العَرَبِيّ
 لَا يُحِبُّ اللهُ الْجَهْرَ بِالسُّوءِ مِنَ الْقَوْلِ إِلَّا مَنْ ظُلِمَ 

Terjemahan:
"Allah tidak menyukai ucapan buruk yang diucapkan terang-terangan, kecuali oleh orang yang dizalimi."
Ayat ini menunjukkan orang yang dizalimi mendapatkan perlindungan khusus dari Allah.

5. Hadits-hadits Pendukung Tentang Sabar atas Kedzaliman

(1) Doa Orang Terzalimi Tidak Terhalang
النَّصُّ العَرَبِيّ
قال النبي صلى الله عليه وسلم:
«اتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ، فَإِنَّهَا تَرْفَعُ فَوْقَ الغَمَامِ» (متفق عليه)
Terjemahan
"Takutlah terhadap doa orang yang dizalimi, karena doanya naik hingga di atas awan (tanpa penghalang)."

(2) Orang yang Sabar di Hari Kiamat Akan Memiliki Derajat Tinggi
النَّصُّ العَرَبِيّ
قال النبي صلى الله عليه وسلم:
«وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ» (البخاري ومسلم)

Terjemahan
"Tidak ada pemberian yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran."

(3) Orang Terzalimi Diambilkan Haknya di Hari Kiamat
النَّصُّ العَرَبِيّ
قال النبي صلى الله عليه وسلم:
«لَيَأْتِيَنَّ يَوْمُ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُؤْخَذَ الحَقُّ لِلشَّاةِ الجَلْحَاءِ مِنَ الشَّاةِ القَرْنَاءِ» (مسلم)

Terjemahan
"Akan datang hari kiamat hingga hak kambing yang tidak bertanduk diambilkan dari kambing yang bertanduk (yang menanduknya)."
Jika hewan saja diambilkan haknya, apalagi manusia yang dizalimi.

6. Hikmah Bersabar Atas Kedzaliman
1. Mendapatkan pahala tanpa batas
Sebagaimana QS. Az-Zumar: 10.
2. Dijaga dan dibela Allah
Doa orang terzalimi tidak tertolak.
3. Allah menghapus dosa orang yang sabar
Kedzaliman orang lain menjadi penghapus dosa.
4. Allah memberikan kebaikan dari amal orang yang menzalimi
Sebagaimana hadits ke-27.
5. Derajat tinggi di sisi Allah dan manusia
Orang sabar itu lebih dihormati dan dicintai.
7. Cara Menghadapi Kedzaliman Menurut Islam
1. Sabar, tidak tergesa-gesa membalas
2. Doakan kebaikan atau minimal diam
3. Menuntut hak dengan cara yang baik
4. Percaya bahwa Allah Maha Adil
5. Bersyukur karena kedzaliman orang lain menjadi pahala kita

8. Penutup
Jamaah rahimakumullah,
Dunia ini tidak akan pernah terlepas dari ujian kedzaliman. Namun, jadilah orang yang tidak mendzalimi dan bersabar bila dizalimi.
Rasulullah bersabda:
«الصَّبْرُ ضِيَاءٌ»
"Sabar itu cahaya (yang menerangi perjalanan hidup)."
Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang sabar, pemaaf, dan senantiasa dijaga dari kedzaliman manusia dan kedzaliman diri sendiri.

9. Doa Penutup
اللهم اجعلنا من الصابرين المحتسبين.
اللهم ادفع عنا الظلم والعدوان، واكفنا شر الأشرار، وحسد الحاسدين.
اللهم اجعل صبرنا سببًا لرفعتنا، وعفونا سببًا لرحمتك، وتجاوزنا سببًا لدخول جنتك.
وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم.
والحمد لله رب العالمين

ANJURAN UNTUK MURAH HATI (السَّخَاءُ وَالْجُوْدُ)

🕌 CERAMAH: ANJURAN UNTUK MURAH HATI (السَّخَاءُ وَالْجُوْدُ)

1. Pembukaan

الحمد لله رب العالمين، حمداً كثيراً طيباً مباركاً فيه، كما يحب ربنا ويرضى.
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله. اللهم صل وسلم وبارك عليه وعلى آله وصحبه أجمعين.

Hadirin jamaah rahimakumullah, marilah kita meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Pada kesempatan yang mulia ini, kita akan membahas tentang kemuliaan akhlak yang sangat agung dalam Islam, yaitu:
Kedermawanan dan Murah Hati (السَّخَاءُ)

2. Hadits Utama: 
قالت عائشة رضي الله تعالى عنها قالت، قال رسول الله صلى الله تعالى عليه وسلم
«السَّخِيُّ قَرِيبٌ مِنَ اللهِ، قَرِيبٌ مِنَ النَّاسِ، قَرِيبٌ مِنَ الْجَنَّةِ، بَعِيدٌ مِنَ النَّارِ. وَالْبَخِيلُ بَعِيدٌ مِنَ اللهِ، بَعِيدٌ مِنَ الْخَلْقِ، بَعِيدٌ مِنَ الْجَنَّةِ، قَرِيبٌ مِنَ النَّارِ. وَالْجَاهِلُ السَّخِيُّ أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ عَالِمٍ بَخِيلٍ»
Terjemahan
"Orang yang dermawan itu dekat dengan Allah, dekat dengan manusia, dekat dengan surga, dan jauh dari neraka.
Sedangkan orang yang kikir itu jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari surga, dan dekat dengan neraka.
Dan orang bodoh yang dermawan lebih dicintai Allah daripada orang alim tetapi kikir."
3. Hadits Tambahan: Pohon Kedermawanan
: قال النبي صلى الله عليه وسلم
«السَّخَاءُ شَجَرَةٌ فِي الْجَنَّةِ أَغْصَانُهَا مُتَدَلِّيَاتٌ فِي الدُّنْيَا، فَمَنْ أَخَذَ بِغُصْنٍ مِنْهَا قَادَهُ إِلَى الْجَنَّةِ، وَالْبُخْلُ شَجَرَةٌ فِي النَّارِ أَغْصَانُهَا مُتَدَلِّيَاتٌ فِي الدُّنْيَا، فَمَنْ أَخَذَ بِغُصْنٍ مِنْهَا قَادَهُ إِلَى النَّارِ»
Terjemahan
"Kedermawanan adalah sebuah pohon di surga, ranting-rantingnya menjulur ke dunia.
Siapa yang mengambil salah satu rantingnya, ia akan dituntun menuju surga.
Sedangkan kekikiran adalah pohon di neraka, ranting-rantingnya juga menjulur ke dunia.
Siapa yang mengambil salah satu rantingnya, ia akan dituntun menuju neraka."
4. Dalil Al-Qur’an Tentang Kedermawanan
(1) Allah Mencintai Orang yang Berbuat Baik
QS. Al-Baqarah: 195
 وَأَحْسِنُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ 
Terjemahan:
"Berbuat baiklah (kepada semua), sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik."

(2) Allah Menjanjikan Pahala Besar untuk Orang Dermawan
QS. Al-Baqarah: 261
 مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ ۖ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ
Terjemahan:
"Perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir; pada tiap-tiap bulir seratus biji."

(3) Janganlah Kikir
QS. Al-Hasyr: 9
 وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ 
Terjemahan:
"Barang siapa dijaga dari sifat kikir pada dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung."

5. Hadits-Hadits Pendukung
(1) Tangan Di Atas Lebih Baik
قال النبي صلى الله عليه وسلم
«الْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنَ الْيَدِ السُّفْلَى» (متفق عليه)
Terjemahan
"Tangan yang di atas (yang memberi) lebih baik daripada tangan yang di bawah (yang meminta)."
(2) Sedekah Tidak Mengurangi Harta
قال النبي صلى الله عليه وسلم
«مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ» (رواه مسلم)
Terjemahan
"Sedekah tidak akan mengurangi harta."
6. Kisah Bahram Majusi — Rahmat Allah Melalui Kedermawanan
Cerita ini menjadi bukti bahwa kemurahan hati dapat menarik rahmat Allah, bahkan kepada seorang yang belum beriman.
Bahram, seorang Majusi (penyembah api), dikenal bukan karena amal ibadahnya, tetapi karena kemurahan hatinya kepada sesama—terutama kepada seorang ibu Muslimah dan anak-anaknya yang kelaparan.
Karena sebungkus makanan yang diberikannya dengan ikhlas, Allah menyampaikan salam melalui mimpi Abdullah bin Mubarak dan menyatakan keridhaan-Nya.
Ketika diberi kabar gembira itu, Bahram langsung membaca:
أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمداً رسول الله
...dan meninggal dalam keadaan Islam, lalu dishalatkan dan dikuburkan secara terhormat.
Subhanallah… betapa sifat dermawan dapat mengubah seorang musuh jadi kekasih Allah.

7. Hikmah Kedermawanan
1. Membuka pintu rezeki
Allah melipatgandakan harta orang yang memberi.
2. Melunakkan hubungan dengan manusia
Orang dermawan disukai masyarakat.
3. Menghapus dosa
Rasulullah mengajarkan sedekah dapat memadamkan murka Allah.
4. Menumbuhkan rasa syukur
Dengan memberi, seseorang merasa cukup.
5. Mendekatkan diri kepada Allah
Sebagaimana dalam hadits utama:
“Dekat dengan Allah, dekat dengan manusia, dekat dengan surga.”

8. Aplikasi Kedermawanan dalam Kehidupan
Menyantuni fakir miskin dan yatim.
Membantu tetangga yang kesulitan.
Menyediakan makanan setiap Jumat.
Membantu anak-anak sekolah yang kurang mampu.
Menjadi donatur masjid, pesantren, atau kegiatan dakwah.
Tersenyum dan memudahkan urusan orang lain juga termasuk kedermawanan!

9. Penutup

Jamaah yang dimuliakan Allah,
Marilah kita menanamkan sifat mulia ini dalam diri, keluarga, dan masyarakat.
Rasulullah bersabda:
«اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ»
"Lindungilah diri kalian dari neraka meski hanya dengan sebiji kurma."
Semoga Allah melembutkan hati kita, menjauhkan dari sifat bakhil, serta menjadikan kita hamba-hamba yang dicintai-Nya.

10. Doa Penutup

اللهم اجعلنا من عبادك السُّخِيِّينَ، ولا تجعلنا من البخلاءِ.
اللهم ارزقنا قلوباً رحيمة، وأيدينا مُعْطِيَةً، ونفوساً مُنْفِقَةً في سبيلك.
اللهم طهر أموالنا، وبارك لنا فيما أعطيت، واجعل صدقاتنا نوراً لنا يوم نلقاك.
وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم.
والحمد لله رب العالمين

MOTIVASI MELAWAN HAWA NAFSU

🌿 **MATERI CERAMAH: MOTIVASI MELAWAN HAWA NAFSU

1. Pembukaan

الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين.
Amma ba’du…
Jama’ah yang dirahmati Allah, salah satu ujian terbesar manusia adalah melawan hawa nafsu. Nafsu adalah dorongan yang jika tidak dikendalikan akan menjerumuskan manusia pada dosa, tetapi bila diarahkan kepada kebaikan maka ia menjadi sumber pahala dan kemuliaan.

2. Mukadimah Hadis Utama
Hadis yang menjadi dasar pembahasan kita hari ini adalah riwayat panjang tentang keutamaan orang yang mampu menahan hawa nafsunya. Di antaranya, sebuah bidadari berkata kepada malaikat Jibril:

قَالَتْ: إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى خَلَقَنِي لِمَنْ آثَرَ رِضَا اللَّهِ عَلَى هَوَى نَفْسِهِ
Artinya:
“Allah menciptakanku untuk orang yang mendahulukan keridhaan Allah daripada hawa nafsunya.”
Hadis ini menggambarkan betapa tingginya derajat orang yang mampu menundukkan nafsunya dan memilih ridha Allah di atas segalanya.

3. Dalil Al-Qur’an Tentang Melawan Hawa Nafsu

A. Orang yang menahan hawa nafsu dijamin surga
 وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَىٰ • فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَىٰ 
(النازعات: 40–41)

Artinya:
“Adapun orang yang takut akan kebesaran Tuhannya dan menahan dirinya dari hawa nafsu, maka sungguh surgalah tempat kembalinya.”

B. Mengikuti hawa nafsu menyesatkan

 وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَىٰ فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ 
(ص: 26)

Artinya:
“Dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkanmu dari jalan Allah.”

C. Hawa nafsu dapat menjadi ‘Tuhan’ yang disembah
قَوْلُهُ تَعَالَى:
 أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَٰهَهُ هَوَاهُ 
(الجاثية: 23)
Artinya:
“Pernahkah engkau melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya?”

4. Dalil Sunnah Tentang Melawan Nafsu

A. Jihad terbesar adalah melawan hawa nafsu
Hadis
رُوِيَ: "رَجَعْنَا مِنَ الْجِهَادِ الْأَصْغَرِ إِلَى الْجِهَادِ الْأَكْبَرِ"
Artinya:
“Kita pulang dari jihad kecil menuju jihad besar.”
Ketika ditanya apa jihad besar itu, Nabi SAW menjawab:
"جِهَادُ النَّفْسِ" – “Jihad melawan hawa nafsu.”

B. Nafsu selalu mengajak kepada keburukan kecuali yang dirahmati Allah
Rasulullah SAW mengutip perkataan Nabi Yusuf a.s.:
 إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّي 
(يوسف: 53)

Artinya:
“Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh pada kejahatan, kecuali nafsu yang dirahmati oleh Tuhanku.”

C. Orang yang memilih ridha Allah diberi kenikmatan yang tak terbayangkan

Dalam hadis utama disebutkan:
Hadis
"إِنَّ اللَّهَ أَعَدَّ لِعِبَادِهِ الصَّالِحِينَ، مَا لَا عَيْنٌ رَأَتْ، وَلَا أُذُنٌ سَمِعَتْ، وَلَا خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ"
Artinya:
“Allah menyediakan bagi hamba-hamba yang saleh kenikmatan yang tidak pernah dilihat mata, didengar telinga, dan terlintas di dalam hati manusia.”
Hadis ini diperkuat oleh ayat:
فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُم مِّن قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ 
(السجدة: 17)

5. Kisah Jibril & Bidadari Surga (Ringkas Dan Penuh Hikmah)

Hadis menceritakan:
Ketika Jibril diperintahkan melihat surga ‘Adn, muncullah seorang bidadari yang tersenyum, hingga cahayanya menerangi seluruh surga. Jibril sampai sujud karena mengira cahaya itu berasal dari Allah.
Bidadari itu berkata:
"إِنَّ اللَّهَ تَعَالَى خَلَقَنِي لِمَنْ آثَرَ رِضَا اللَّهِ عَلَى هَوَى نَفْسِهِ"
Hikmahnya:
💡 Pesan penting:
Kemuliaan surga hanya untuk orang yang sanggup menaklukkan hawa nafsunya.

6. Gambaran Besarnya Nikmat Surga (Dalil-dalilnya)

A. Bangunan Surga
Hadis
"لَبِنَةٌ مِنْ فِضَّةٍ وَلَبِنَةٌ مِنْ ذَهَبٍ، وَمِلَاطُهَا الْمِسْكُ، وَتُرَابُهَا الزَّعْفَرَانُ"
Artinya:
“Bata surga dari perak dan emas, lumpurnya misik, tanahnya za’faran.”

B. Penduduk surga tidak buang air seperti manusia
Hadis
"يَكُونُ رَشْحًا كَرَشْحِ الْمِسْكِ"
Artinya:
“(Buang air mereka) berupa keringat seperti semerbak misik.”

C. Seruan saat penghuni surga masuk
Hadis
"إِنَّ لَكُمْ أَنْ تَصِحُّوا فَلَا تَسْقَمُوا أَبَدًا، وَتَشِبُّوا فَلَا تَهْرَمُوا أَبَدًا…"
Artinya:
“Kalian akan sehat selamanya, muda selamanya, tidak akan tua, tidak akan sakit, dan tidak akan susah selamanya.”

D. Naungan Surga Yang Tak Berujung
Ayat
 وَظِلٍّ مَّمْدُودٍ 
(الواقعة: 30)
Artinya:
“Naungan yang sangat panjang terbentang.”

7. Inti Pesan Ceramah
🌟 Melawan hawa nafsu adalah kunci menuju surga tertinggi.
🌟 Kemuliaan yang Allah sediakan hanya untuk orang yang memilih ridha Allah dibanding nafsu.
🌟 Allah memuji orang yang mampu menahan dirinya dari keinginan buruk.

8. Penutup Ceramah
Jama’ah yang dimuliakan Allah…
Menahan hawa nafsu bukan perkara mudah, namun pahalanya sangat besar, bahkan Allah ciptakan bidadari khusus untuk mereka. Surga dibangun dengan keindahan yang tak terbayangkan khusus untuk para pejuang nafsu.
Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang mampu mengendalikan diri, memilih ridha-Nya, dan dijadikan penghuni surga-Nya yang penuh kenikmatan.

KEUTAMAAN IKHLAS & BAHAYANYA RIYA’

MATERI CERAMAH – KEUTAMAAN IKHLAS & BAHAYANYA RIYA’

Pendahuluan

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang mengetahui isi hati, menerima amal yang ikhlas, serta menolak amal yang tercampur selain karena-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw., keluarga, sahabat, dan umatnya yang istiqamah mengikuti beliau sampai hari kiamat.

I. PENTINGNYA IKHLAS DALAM ISLAM

1. Definisi Ikhlas
Ikhlas adalah memurnikan niat hanya karena Allah semata, tanpa berharap pujian manusia, sanjungan, atau kepentingan dunia.

Dalil dari Al-Qur’an
a. Allah hanya menerima amal yang ikhlas
قُلِ اللَّهَ أَعْبُدُ مُخْلِصًا لَهُ دِينِي
(الزمر: 14)
Artinya: “Katakanlah (wahai Muhammad), hanya Allah-lah yang aku sembah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.” (QS. Az-Zumar: 14)

b. Perintah memurnikan ketaatan
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ
(البينة: 5)
Artinya: “Padahal mereka tidak diperintah kecuali agar menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.” (QS. Al-Bayyinah: 5)

II. HADITS-HADITS TENTANG IKHLAS

1. Hadits Utama 

(1) Seruan di Hari Kiamat
إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ نَادَى مُنَادٍ أَيْنَ الْمُرَاءُونَ وَأَيْنَ الْمُخْلِصُونَ، قُومُوا وَهَاتُوا أَعْمَالَكُمْ وَخُذُوا أُجُورَكُمْ مِنْ سَيِّدِكُمْ
Artinya:
“Pada hari kiamat, juru panggil menyeru: ‘Di mana orang-orang yang riya’ dan di mana orang-orang yang ikhlas? Tunjukkan amal kalian dan ambillah pahala dari Tuhan kalian.’”
(2) Rugi besar bagi orang yang riya’
لَا نَصِيبَ لِلْمُرَائِينَ مِنْ أَعْمَالِهِمْ شَيْئًا إِلَّا حَسْرَةً وَنَدَامَةً وَشَقَاوَةً
Artinya:
“Orang-orang yang riya’ tidak mendapatkan apa pun dari amal mereka selain penyesalan, kerugian, dan kesengsaraan.”
(3) Wasiat Nabi: Ikhlas, Ikhlas!
يَا ابْنَ آدَمَ، الإِخْلَاصَ الإِخْلَاصَ
Artinya:
“Wahai anak Adam, ikhlaslah—ikhlaslah (dalam segala amalmu).”

2. Hadits tentang syirik kecil (riya’)
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِي الشِّرْكُ الأَصْغَرُ
قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، وَمَا الشِّرْكُ الأَصْغَرُ؟
قَالَ: الرِّيَاءُ
Artinya:
“Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas umatku adalah syirik kecil.”
Para sahabat bertanya, “Apakah syirik kecil itu?”
Beliau menjawab, “Riya’.” (HR. Ahmad)

3. Firman Allah kepada orang yang riya’
اِذْهَبُوا إِلَى الَّذِينَ كُنْتُمْ تُرَاءُونَ لَهُمْ، هَلْ تَجِدُونَ عِنْدَهُمْ جَزَاءً؟
Artinya:
“Pergilah kalian kepada orang-orang yang dahulu kalian pamerkan amal kalian kepada mereka; apakah kalian mendapati balasan dari mereka?”

III. BAHAYA RIYA’ DALAM ISLAM

1. Riya’ termasuk syirik kecil
Karena dia menjadikan manusia sebagai sekutu dalam niat ibadah.
2. Membatalkan pahala amal
Allah tidak menerima amal yang tidak ikhlas.
Dalil:
a. Amalan sia-sia seperti debu
وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا
(الفرقان: 23)
Artinya:
“Dan Kami perlihatkan amal-amal yang telah mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu bagaikan debu yang berterbangan.”
b. Amal diterima sesuai niat (pokok ikhlas)
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ
Artinya: “Sesungguhnya amal-amal (itu tergantung) niatnya.” (Muttafaq 'alaih)

IV. TANDA-TANDA IKHLAS

1. Tidak peduli dipuji atau dicela manusia.
2. Tidak mencari perhatian dalam amal ibadah.
3. Lebih senang amal tersembunyi daripada amal yang diketahui orang.
4. Konsisten beramal walau tidak dilihat manusia.

V. CARA MENUMBUHKAN IKHLAS
1. Perbaiki niat sebelum, ketika, dan setelah melakukan amal
Niat itu mudah berubah, sehingga perlu dijaga.
2. Ingat bahwa manusia tidak dapat memberi pahala
Pahala hanya dari Allah.
3. Perbanyak doa agar diselamatkan dari riya’

Doa Nabi:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ شَيْئًا أَعْلَمُهُ، وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا أَعْلَمُ
Artinya:
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari mempersekutukan-Mu dengan sesuatu yang aku ketahui, dan aku memohon ampun kepada-Mu dari apa yang tidak aku ketahui.”
(HR. Ahmad)

VI. KEUTAMAAN IKHLAS
1. Amal kecil menjadi besar di sisi Allah.
2. Allah memberi jalan keluar dari kesusahan.
3. Hati menjadi tenang dan ringan dalam beramal.
4. Doa lebih cepat dikabulkan.
5. Dibukakan pintu keberkahan dunia dan akhirat.

Dalil:
Kisah Tiga Orang dalam Gua (Hadits Shahih)
Mereka berdoa dengan amalan yang paling ikhlas di hati mereka, dan Allah membuka batu besar yang menutup gua itu.

VII. PENUTUP CERAMAH
Ikhlas adalah inti dari seluruh ibadah. Tanpa ikhlas, shalat, sedekah, tilawah Al-Qur’an, dan amal apapun menjadi hampa.
Riya’ adalah penyakit hati yang berbahaya, yang Nabi Saw. sangat takutkan menimpa umatnya.
Mari kita memohon kepada Allah agar membersihkan hati kita, memurnikan niat kita, dan menjauhkan kita dari penyakit ingin dipuji manusia.

KEUTAMAAN MEMBACA AYAT KURSI

📘 MATERI CERAMAH: KEUTAMAAN MEMBACA AYAT KURSI

Pendahuluan
Segala puji bagi Allah yang menurunkan Al-Qur’an sebagai cahaya, petunjuk, dan perlindungan bagi orang-orang beriman. Shalawat dan salam tercurah kepada Nabi Muhammad Saw., keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga hari kiamat.
Pada kesempatan ini kita membahas keutamaan membaca Ayat Kursi, ayat yang paling agung dalam Al-Qur’an, penjaga dari segala keburukan, perisai dari godaan setan, dan sebab terbukanya pintu keberkahan dalam hidup seorang muslim.

I. KEUTAMAAN AYAT KURSI MENURUT HADITS

1. Hadits dari Anas bin Malik tentang membaca Ayat Kursi 12 kali

النَّصُّ الْعَرَبِيّ:

ما من عبدٍ من أمتي إذا أصبح فقرأ اثنتي عشرة مرة آية الكرسي ثم توضأ وصلى الفجر حفظه الله من شر الشيطان، وكان بمنزلة من قرأ جميع القرآن ثلاث مرات، وتُوِّج يوم القيامة بتاج من نور يضيء لأهل الدنيا كلها.
قيل: يا رسول الله، في كل يوم؟ قال: لا، بل في كل يوم الجمعة، فإنها تجزيك من دهرك في جمعة مرة.

Artinya:
“Siapa saja dari umatku yang pada waktu pagi membaca Ayat Kursi dua belas kali, kemudian berwudhu dan shalat Subuh, maka Allah menjaganya dari keburukan setan. Baginya pahala seperti membaca Al-Qur’an tiga kali. Dan pada hari kiamat ia dimahkotai dengan mahkota cahaya yang menerangi seluruh penghuni dunia.”
Ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah setiap hari?”
Beliau menjawab, “Tidak, tetapi setiap hari Jumat. Itu sudah cukup bagimu sekali setiap Jumat.”

II. KEAGUNGAN AYAT KURSI DARI AL-QUR’AN

Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah: 255)
اللّٰهُ لَآ إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُۥ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِى يَشْفَعُ عِنْدَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔوۡدُهٗ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
Artinya:
“Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia, Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri. Tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan di bumi...” (selengkapnya sebagaimana ayat).
✔ Ayat ini disebut sebagai ayat paling agung dalam Al-Qur’an.

III. KEUTAMAAN AYAT KURSI MENURUT HADITS SAHIH

1. Ayat paling agung dalam Al-Qur’an
عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ…
أَيُّ آيَةٍ فِي كِتَابِ اللَّهِ أَعْظَمُ؟
قَالَ: قُلْتُ: اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
فَضَرَبَ فِي صَدْرِي وَقَالَ: لِيَهْنِكَ الْعِلْمُ أَبَا الْمُنْذِرِ
(HR. Muslim)
Artinya:
“Wahai Ubay, ayat manakah yang paling agung dalam Kitabullah?”
Ubay menjawab, “Ayat Kursi.”
Maka Rasulullah menepuk dadanya lalu bersabda, “Semoga ilmu ini membuatmu bahagia wahai Abu Mundzir.”

2. Perlindungan dari setan
Hadits Abu Hurairah ketika ditugaskan menjaga zakat:
إِذَا قَرَأْتَ آيَةَ الْكُرْسِيِّ لَمْ يَزَلْ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ وَلَا يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ
(HR. Bukhari)
Artinya:
“Jika engkau membaca Ayat Kursi sebelum tidur, maka Allah akan menjagamu dan setan tidak akan mendekat hingga pagi.”

IV. PERBANDINGAN DENGAN UMAT TERDAHULU
Dalam riwayat disebutkan bahwa umat terdahulu tidak mudah percaya kepada para nabi kecuali melihat mukjizat secara nyata.
Allah merekam ucapan Bani Israil:
قَالُوا يَا مُوسَىٰ لَنْ نُؤْمِنَ لَكَ حَتّٰى نَرَى اللّٰهَ جَهْرَةً
فَأَخَذَتْهُمُ الصّٰعِقَةُ
(QS. Al-Baqarah: 55)
Artinya:
“Mereka berkata: ‘Wahai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sehingga kami melihat Allah secara langsung.’ Maka mereka disambar petir.”
✔ Umat Islam dipuji karena beriman tanpa meminta mukjizat kasat mata.
Dalilnya:
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ
(QS. Ali Imran: 110)
Artinya:
“Kalian adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan untuk manusia.”

V. PELAJARAN BESAR DARI AYAT KURSI

1. Keyakinan bahwa Allah tidak pernah tidur
Rasulullah Saw. menjelaskan bahwa Allah tidak mengantuk dan tidak tidur, sesuai Ayat Kursi.
2. Ayat Kursi sebagai pelindung
• Menjaga dari gangguan setan
• Menenangkan hati
• Membukakan pintu rezeki
• Mengokohkan tauhid
3. Membaca Ayat Kursi sebelum tidur
• Sunnah yang sangat ditekankan
• Menjadi benteng diri dan rumah
4. Keutamaan membaca pada hari Jumat
– Pahala setara membaca Al-Qur’an tiga kali
– Diberikan mahkota cahaya pada hari kiamat

VI. AMAL PRAKTIS UNTUK JEMAAH
1. Baca Ayat Kursi setiap selesai shalat fardu
(HR. Nasa’i – Allah menjaga dan membuka pintu surga)
2. Baca Ayat Kursi sebelum tidur
3. Baca Ayat Kursi pagi Jumat 12 kali, lalu wudhu dan shalat Subuh
4. Ajarkan Ayat Kursi pada keluarga dan anak-anak

VII. PENUTUP CERAMAH
Ayat Kursi adalah perisai umat Islam, cahaya bagi hati, dan penjaga dari segala keburukan. Dengan memperbanyak membaca Ayat Kursi, kita memohon perlindungan, penjagaan, dan keberkahan dari Allah Swt.
Semoga Allah menjadikan kita ahli dzikir, ahli tilawah, dan hamba yang selalu berada dalam lindungan-Nya.
والله سبحانه وتعالى أعلم
وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم

EMPAT HAL YANG MENDATANGKAN AMPUNAN ALLAH

📖 MATERI CERAMAH: “EMPAT HAL YANG MENDATANGKAN AMPUNAN ALLAH”

1. Pembukaan

الحمد لله غافر الذنب وقابل التوب شديد العقاب ذي الطول، والصلاة والسلام على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين.

Segala puji hanya untuk Allah yang Maha Pengampun. Shalawat dan salam bagi Nabi Muhammad ﷺ yang mengajarkan kepada umatnya jalan-jalan menuju maghfirah Allah.
Pada kesempatan ini kita membahas satu hadits agung tentang empat kesusahan hidup yang jika disikapi dengan iman, justru menjadi sumber ampunan dan derajat yang tinggi di sisi Allah.

2. Hadits Utama Pembahasan

Hadits riwayat Sa‘id bin al-Musayyab dari pertemuan Ali ra. dan Salman al-Farisi ra.
قَالَ النَّبِيُّ ﷺ لِعَلِيٍّ:
غَمُّ الْعِيَالِ سِتْرٌ مِنَ النَّارِ، وَغَمُّ طَاعَةِ الْخَالِقِ أَمَانٌ مِنَ الْعَذَابِ، وَغَمُّ الْعَاقِبَةِ جِهَادٌ وَهُوَ أَفْضَلُ مِنْ عِبَادَةِ سِتِّينَ سَنَةٍ، وَغَمُّ مَلَكِ الْمَوْتِ كَفَّارَةٌ لِلذُّنُوبِ كُلِّهَا
"Kesusahan memikirkan anak-anak adalah pelindung dari api neraka.
Kesusahan memikirkan ketaatan kepada Allah adalah keamanan dari siksaan.
Kesusahan memikirkan hari akhir adalah jihad dan lebih baik daripada ibadah enam puluh tahun.
Dan kesusahan memikirkan kematian adalah penebus seluruh dosa."

3. Dalil Al-Qur’an yang Menguatkan Hadits Ini
1) Kesusahan memikirkan rezeki anak → Ujian & bisa menjadi penghapus dosa
Allah ﷻ berfirman:
 إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ ۚ وَاللَّهُ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ  (التغابن: 15)
“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu adalah ujian, dan di sisi Allah pahala yang sangat besar.”
➡️ Bila seorang ayah atau ibu bersusah payah mencari rezeki halal, kesusahan itu menjadi pahala dan penebus dosa.

2) Kesusahan dalam ketaatan → jalan menuju perlindungan Allah
Allah berfirman:
 وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا • وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ  (الطلاق: 2–3)
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.”
➡️ Kesusahan untuk taat—melawan malas, godaan, dan lelah—justru mengundang pertolongan Allah.

3) Kesusahan memikirkan akhirat → jihad terbesar
Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ  (الحشر: 18)
“Wahai orang-orang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah setiap jiwa memperhatikan apa yang telah ia persiapkan untuk hari esok.”
➡️ Memikirkan akhirat adalah jihad batin yang lebih besar daripada ibadah yang hanya gerakan lahiriah.

4) Kesusahan memikirkan kematian → penyuci hati & penebus dosa
Allah berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ (آل عمران: 185)
“Setiap jiwa pasti merasakan mati.”
➡️ Orang yang rajin mengingat kematian tidak sempat bergelimang dosa, sehingga ini menjadi kafarah (penebus).

4. Dalil Sunnah Lain Terkait Empat Kesusahan Ini

a. Tentang rezeki & anak
قال النبي ﷺ:
كَفَى بِالْمَرْءِ إِثْمًا أَنْ يُضَيِّعَ مَنْ يَعُولُ (رواه أحمد)
"Cukuplah seseorang berdosa bila ia menelantarkan orang yang berada dalam tanggung jawabnya."
➡️ Maka sebaliknya: memikirkan mereka → pahala penghapus dosa.

b. Tentang ketaatan
قال النبي ﷺ:
وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ
"Tidak ada amalan yang paling dicintai Allah selain amalan wajib yang dilakukan hamba-Nya."

c. Tentang memikirkan akhirat
قال النبي ﷺ:
الكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ، وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ
"Orang cerdas adalah yang mampu menundukkan dirinya dan beramal untuk setelah mati."

d. Tentang mengingat kematian
قال النبي ﷺ:
أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَادِمِ اللَّذَّاتِ، الْمَوْتِ
"Perbanyaklah mengingat pemutus segala kenikmatan, yaitu kematian."

5. Kisah Laki-Laki yang Datang Bertobat & Kafaratnya

Dalam hadits, seorang laki-laki mengaku berdosa namun malu menyebutkannya. Rasulullah ﷺ menegurnya, lalu Jibril membawa kabar:
قال جبريل عليه السلام:
فَرَحُ الصَّبِيِّ الصَّغِيرِ يَكُونُ كَفَّارَةً لِذُنُوبِهِ
"Kegembiraan yang diberikan kepada anak kecil itu menjadi penebus dosa-dosanya."

➡️ Pelajaran besar:
Jangan memutus asa orang yang berdosa.
Allah membuka pintu ampunan dengan amal-amal kecil yang menghibur orang lain.
Membahagiakan anak kecil adalah kafarah.

6. Empat “Kesusahan” yang Justru Mengampuni Dosa

1) Memikirkan keluarga → Pelindung dari api neraka
Karena tanggung jawab ini berat dan penuh ujian.
2) Memikirkan ketaatan → Perlindungan dari azab
Karena melawan hawa nafsu adalah jihad terus-menerus.
3) Memikirkan akhirat → Jihad hati yang lebih utama
Melahirkan muhasabah, taubat, dan kesungguhan.
4) Memikirkan kematian → Menghapus seluruh dosa
Karena hati menjadi lembut, tidak berani bermaksiat.

7. Hikmah Penting

Susah memikirkan dunia untuk keluarga → pahala.
Susah memikirkan agama → perlindungan.
Susah memikirkan akhirat → derajat.
Susah memikirkan kematian → pengampunan.
Allah tidak melihat keadaan luar kita, tetapi apa yang kita pikul di dalam hati.
Terkadang air mata, keresahan, dan pikiran berat seorang mukmin lebih berat nilainya di sisi Allah daripada ibadah bertahun-tahun.

8. Penutup Ceramah
Wahai kaum muslimin, janganlah kita merasa bahwa kesusahan hidup itu sia-sia. Selama kita memikulnya dengan iman, setiap beban menjadi pahala dan penebus dosa.
اللهم اجعل همَّنا همًّا واحدًا، همَّ الآخرة.
اللهم اغفر ذنوبنا، واستر عيوبنا، وبارك لنا في أهلينا وأموالنا وأعمارنا.
آمين يا رب العالمين

KEUTAMAAN MEMBAHAGIAKAN SESAMA MUKMIN

📖 MATERI CERAMAH: “KEUTAMAAN MEMBAHAGIAKAN SESAMA MUKMIN”

1. Mukadimah

الحمد لله رب العالمين، حمداً كثيراً طيباً مباركاً فيه، والصلاة والسلام على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين.

Segala puji bagi Allah yang menanamkan dalam hati orang beriman rasa kasih sayang dan kepedulian. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ yang mengajarkan bahwa senyuman dan kebahagiaan kecil yang kita berikan menjadi pahala besar di sisi Allah.

2. Hadis Utama Pembahasan
a. Hadis Riwayat Ibnu Abbas ra.
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
مَنْ أَدْخَلَ عَلَى قَلْبِ أَخِيهِ الْمُسْلِمِ فَرَحًا وَسُرُورًا فِي دَارِ الدُّنْيَا خَلَقَ اللهُ تَعَالَى مِنْ ذَلِكَ مَلَكًا يَدْفَعُ عَنْهُ الْآفَاتِ، فَإِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ جَاءَ مَعَهُ قَرِينًا...
"Barangsiapa yang memasukkan kebahagiaan ke dalam hati saudaranya sesama muslim, Allah menciptakan dari kebahagiaan itu malaikat yang menolak segala bencana darinya. Di hari kiamat malaikat itu datang menemaninya dan berkata: 'Jangan takut, akulah kebahagiaan yang engkau masukkan ke dalam hati saudaramu dulu di dunia.'"
b. Hadis Lain
قال النبي ﷺ:
إِدْخَالُ السُّرُورِ فِي قَلْبِ مُؤْمِنٍ خَيْرٌ مِنْ عِبَادَةِ سِتِّينَ سَنَةٍ
"Memasukkan kegembiraan ke dalam hati seorang mukmin lebih baik daripada ibadah 60 tahun."
3. Dasar Al-Qur'an tentang Perintah Berbuat Baik dan Membahagiakan Sesama
a. Anjuran untuk saling tolong-menolong
قوله تعالى: وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى  (المائدة: 2)
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebajikan dan takwa.” (QS. Al-Mā'idah: 2)
➡️ Membahagiakan saudara sesama mukmin adalah bentuk “birr” (kebaikan) yang paling mudah namun besar pahalanya.
b. Ganjaran Allah bagi orang yang meringankan penderitaan sesama
قوله تعالى: إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ (الأعراف: 56)
“Sesungguhnya rahmat Allah dekat dengan orang-orang yang berbuat kebaikan.”
➡️ Orang yang membahagiakan orang lain adalah al-muhsin, yang dekat dengan rahmat Allah.
c. Allah mencintai orang yang berbuat baik
قوله تعالى: وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (آل عمران: 148)
“Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.”
➡️ Setiap perbuatan yang menimbulkan senyum di hati orang beriman adalah amalan yang Allah cintai.
d. Balasan sesuai dengan yang dilakukan
قوله تعالى: هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ (الرحمن: 60)
“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula.”
➡️ Siapa yang membuat orang lain bahagia, Allah akan membuatnya bahagia pula di dunia dan akhirat.

4. Dalil Sunnah Lain yang Menguatkan

a. Senyum adalah sedekah
قال النبي ﷺ:
تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ
"Senyummu di hadapan saudaramu adalah sedekah bagimu."
➡️ Betapa ringannya membahagiakan orang lain — bahkan dengan senyum saja!
b. Menolong orang lain membuat Allah menolong kita
قال النبي ﷺ:
وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ
"Allah akan selalu menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya." (HR. Muslim)
➡️ Membahagiakan saudara kita adalah bentuk pertolongan yang membuka pertolongan Allah.

5. Kisah Abdullah bin al-Mubarak dan Kuda yang Bertobat

Kisah ini menggambarkan bahwa:
Kebaikan dan kebahagiaan dapat mengubah keadaan sesuatu yang sebelumnya buruk.
Hewan saja merasakan kebahagiaan dan berubah karenanya.
Apalagi manusia: jika kita membahagiakan orang lain, kebaikan itu akan kembali dalam bentuk pertolongan Allah.
Kisah ini juga selaras dengan firman Allah: ﴿ أَلَا لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الظَّالِمِينَ ﴾ (هود: 18)
“Ketahuilah, laknat Allah atas orang-orang yang zalim.”
➡️ Kuda milik orang zalim pun membencinya, tetapi akan taat kepada orang saleh yang membahagiakannya.

6. Hikmah dan Pelajaran Penting
1️⃣ Membahagiakan orang lain adalah amalan besar yang disukai Allah.
2️⃣ Malaikat diciptakan khusus untuk menjaga orang yang membahagiakan saudaranya.
3️⃣ Kebahagiaan akan menjadi bentuk nyata di hari kiamat, menuntun pemiliknya menuju surga.
4️⃣ Tidak semua amal besar; tetapi amal kecil dengan niat yang ikhlas bisa bernilai setara ibadah panjang.
5️⃣ Kebahagiaan yang kita berikan menenangkan hati, memperkuat ukhuwah, dan menghapus dosa.

7. Contoh Amalan untuk Membahagiakan Sesama Mukmin
Menyapa dengan senyum.
Memberi bantuan kecil: air minum, tumpangan, atau pertolongan.
Menenangkan orang yang sedih.
Memberi hadiah walau sederhana.
Memaafkan.
Meringankan beban orang tua, tetangga, atau teman.
Menyebarkan kabar baik, doa, dan motivasi.

8. Penutup Ceramah
Wahai kaum muslimin, memasukkan kegembiraan ke dalam hati sesama mukmin adalah ibadah besar, kekuatan ukhuwah, serta kunci turunnya pertolongan Allah di dunia dan akhirat.
Semoga Allah menjadikan kita hamba-hamba yang hatinya mudah tergerak untuk berbuat baik kepada sesama.
اللهم اجعلنا من المحسنين، ومن عبادك الصالحين، وارزقنا قلباً رحيماً يَسُرُّ عبادك ولا يُؤْذِي أَحَدًا.
آمين يا رب العالمين

Rasa Malu kepada Allah dan Takut kepada-Nya

📘 MATERI CERAMAH ISLAMI

“Rasa Malu kepada Allah dan Takut kepada-Nya”

I. PEMBUKAAN

الحمد لله ربّ العالمين، والصلاة والسلام على سيدنا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين.

Segala puji hanya bagi Allah yang telah menganugerahkan kepada kita iman, rasa malu, dan rasa takut kepada-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, teladan para muttaqin.
Tema ceramah kita hari ini adalah “Anjuran Malu dan Takut kepada Allah”, sebuah sifat mulia yang menjadi pondasi iman.

II. ISI CERAMAH

1. Makna Malu kepada Allah

Nabi ﷺ bersabda dalam hadits ini:
النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: اسْتَحْيُوا مِنَ اللهِ حَقَّ الحَيَاءِ
“Rasakanlah malu kepada Allah dengan sebenar-benarnya malu.”
(HR. at-Tirmiżī, makna hadits)
Para sahabat berkata: “Ya Rasulullah, kami sudah punya rasa malu.”
Beliau menjawab:
لَيْسَ ذَاكَ الحَيَاءُ
“Bukan itu yang dimaksud rasa malu.”
Beliau melanjutkan:
مَنْ اسْتَحْيَا مِنَ اللهِ حَقَّ الحَيَاءِ فَلْيَحْفَظِ الرَّأْسَ وَمَا حَوَى، وَالْبَطْنَ وَمَا عَوَى
“Siapa yang malu kepada Allah secara hakiki hendaklah ia menjaga kepala dan apa yang dipikirkannya, serta menjaga perut dan apa yang masuk ke dalamnya.”

Ini berarti:
Menjaga pandangan, pendengaran, ucapan.
Menjaga pikiran dari maksiat.
Menjaga makanan dari yang haram.
وَلْيَذْكُرِ المَوْتَ وَالْبِلَى
“Hendaklah ia mengingat mati dan kehancuran jasad.”
وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَةَ تَرَكَ زِينَةَ الدُّنْيَا
“Siapa yang menginginkan akhirat, hendaklah ia meninggalkan gemerlap dunia.”

Kemudian beliau menutup dengan:
فَمَنْ فَعَلَ ذَلِكَ فَقَدِ اسْتَحْيَا مِنَ اللهِ حَقَّ الحَيَاءِ
“Siapa yang melakukan semua itu, sungguh ia telah malu kepada Allah dengan sebenar-benarnya.”

2. Rasa Malu adalah Cabang Iman
« الحَيَاءُ مِنَ الإِيمَانِ »
“Malu itu bagian dari iman.”
(HR. Bukhari & Muslim)

3. Dalil Al-Qur’an tentang Rasa Malu dan Takut kepada Allah
a. Allah memuji orang yang takut kepada-Nya walau tanpa terlihat
الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ 
“(Yaitu) orang-orang yang takut kepada Rabb mereka sekalipun mereka tidak melihat-Nya.”
(QS. Al-Anbiyā’: 49)Y
b. Allah memuji orang yang malu dan takut pada hari hisab
وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَىٰ 
 فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَىٰ 
“Adapun orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan dirinya dari hawa nafsu, maka surga-lah tempat tinggalnya.”
(QS. An-Nāzi‘āt: 40–41)

c. Mengingat hari ketika bumi dan langit diganti
Dalam kisah perempuan yang bertobat, Nabi ﷺ membacakan firman Allah:
 يَوْمَ تُبَدَّلُ الْأَرْضُ غَيْرَ الْأَرْضِ وَالسَّمَاوَاتُ 
“(Yaitu) hari ketika bumi diganti dengan bumi yang lain, demikian juga langit.”
(QS. Ibrāhīm: 48)

d. Langit dilipat pada hari kiamat
يَوْمَ نَطْوِي السَّمَاءَ كَطَيِّ السِّجِلِّ لِلْكُتُبِ 
“(Yaitu) hari ketika Kami melipat langit seperti melipat lembaran-lembaran buku.”
(QS. Al-Anbiyā’: 104)
e. Amal buruk dihapus oleh amal baik
إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ 
“Sesungguhnya amal-amal kebajikan dapat menghapuskan dosa-dosa.”
(QS. Hūd: 114)

f. Anggota tubuh menjadi saksi
يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ وَأَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ 
“Pada hari ketika lidah, tangan, dan kaki mereka menjadi saksi atas apa yang telah mereka kerjakan.”
(QS. An-Nūr: 24)

4. Dalil Sunnah tentang Tobat
« التَّائِبُ مِنَ الذَّنْبِ كَمَنْ لَا ذَنْبَ لَهُ »
“Orang yang bertobat dari dosa seperti orang yang tidak memiliki dosa sama sekali.”
(HR. Ibnu Mājah)

5. Kisah Perempuan yang Sangat Malu kepada Allah

Kisah ini menunjukkan:
Dalam diri orang bertobat ada rasa takut dan malu kepada Allah.
Allah menghapuskan kesaksi-saksian atas dosa seorang hamba yang bertobat.
Allah menutupi aib hamba-Nya.
Nabi ﷺ bersabda (makna hadits):
“Apabila hamba bertobat, maka Allah memerintahkan para malaikat agar melupakan catatan dosanya.”
Dan memerintahkan bumi:
“لا تُظْهِرُوا مَسَاوِيهِ”
“Jangan tampakkan keburukan-keburukannya.”
Inilah kemuliaan besar bagi orang yang kembali kepada Allah.

6. Rasa Malu yang Akan Terjadi Pada Hari Kiamat

Nabi ﷺ menjelaskan bahwa pada hari kiamat:
Ada yang keringatnya sampai lutut.
Ada yang sampai pusar.
Ada yang sampai tenggorokan.
Semua karena malu kepada Allah ketika diingatkan akan dosa-dosanya.
Oleh karena itu Nabi ﷺ mengingatkan:
« يَا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ اذْكُرُوا ذَلِكَ الْيَوْمَ وَلَا تَغْفُلُوا »
“Wahai orang-orang beriman, ingatlah hari itu dan jangan kalian lalai.”

III. PELAJARAN PENTING

1. Malu kepada Allah adalah puncak keimanan
Malu yang benar bukan sekadar perasaan, tapi menjaga anggota tubuh dari maksiat.
2. Takut kepada Allah menghalangi kita dari dosa
Takut akan hari hisab menjadikan seorang hamba berhati-hati dalam hidup.
3. Tobat membuka pintu ampunan seluas-luasnya
Allah menutup aib orang yang bertobat dan menghapus dosa-dosa mereka.
4. Dunia tidak layak diutamakan
Siapa yang menginginkan akhirat akan mengutamakan yang kekal dibanding yang fana.
5. Ingat kematian setiap hari
Karena hanya dengan mengingat mati, hati lembut dan maksiat menjauh.

IV. PENUTUP

Semoga Allah menjadikan kita hamba yang:
punya rasa malu kepada-Nya,
takut kepada-Nya,
menjaga anggota badan,
selalu bertobat,
dan mempersiapkan diri untuk hari kiamat.
اللهم اجعلنا من عبادك الصالحين، واجعل الحياء لباسنا، والتوبة دثارنا، والآخرة همّنا الأكبر.
Āmīn

Pelajaran Besar dari Kisah Jahiliyah dan Hidayah Islam

📘 MATERI CERAMAH ISLAMI

“Pelajaran Besar dari Kisah Jahiliyah dan Hidayah Islam”

I. PEMBUKAAN
Alhamdulillāh, segala puji hanya milik Allah, Tuhan seluruh alam. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad ﷺ, keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Pada kesempatan ini kita akan menggali pelajaran penting dari kisah masuk Islamnya Ghassan bin Malik al-‘Amiri, serta bagaimana berhala-berhala jahiliyah sendiri mengakui kebenaran Nabi Muhammad ﷺ — sebuah kejadian luar biasa yang menunjukkan batilnya kesyirikan dan kebenaran risalah Nabi

II. RINGKASAN HADITS

Hadits yang panjang ini mengisahkan:
1. Datangnya Ghassan bin Malik kepada Nabi ﷺ.
2. Pengakuan berhala (atas izin Allah) bahwa Islam adalah kebenaran.
3. Berhala terbalik dan jatuh setelah mengumumkan kebenaran.
4. Para pembesar Quraisy yang keras kepala tetap mendustakan.
5. Kematian setan Masfar, yang selama ini masuk ke dalam berhala untuk berbicara.
6. Pengakuan berhala Hubal di hadapan kaum Quraisy bahwa Muhammad ﷺ adalah Nabi yang benar.
7. Abu Jahal menghancurkan dan membakar berhala tersebut.
8. Para sahabat awal masuk Islam, lalu turunnya wahyu agar Nabi ﷺ berdakwah secara terang-terangan.

Hadits ini menegaskan:
Batilnya berhala,
Kebenaran risalah Rasulullah ﷺ,
Keagungan dakwah tauhid,
Dan bagaimana hidayah adalah milik Allah.

III. DALIL-DALIL PENGUAT DARI AL-QUR’AN DAN SUNNAH
1. Islam memerintahkan tauhid dan melarang syirik
Dalil Al-Qur’an
 وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ  
“Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia.”
(QS. Al-Isrā’: 23)
 إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ 
“Sesungguhnya syirik itu benar-benar kezaliman yang besar.”
(QS. Luqmān: 13)

2. Berhala tidak mampu memberi manfaat atau mudarat

Dalil Al-Qur’an
 أَيُشْرِكُونَ مَا لَا يَخْلُقُ شَيْئًا وَهُمْ يُخْلَقُونَ 
“Apakah mereka mempersekutukan dengan Allah sesuatu yang tidak dapat menciptakan apa pun, bahkan mereka sendiri diciptakan?”
(QS. Al-A‘rāf: 191)
 وَلَا يَمْلِكُونَ لِأَنفُسِهِمْ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا 
“Berhala-berhala itu tidak mampu memberi mudarat maupun manfaat bagi dirinya sendiri.”
(QS. Al-Furqān: 3)
Berhala yang disembah itu bahkan jatuh sendiri dalam kisah Ghassan bin Malik — bukti nyata bahwa ia tidak memiliki kekuatan apa pun.

3. Risalah Nabi ﷺ adalah kebenaran yang tidak dapat ditolak
Dalil Al-Qur’an
قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا 
“Katakanlah (Muhammad): Wahai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian semua.”
(QS. Al-A‘rāf: 158)
وَمَا يَنطِقُ عَنِ الْهَوَى . إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى 
“Dia (Muhammad) tidak berbicara dari hawa nafsunya. Ucapannya hanyalah wahyu yang diwahyukan.”
(QS. An-Najm: 3–4)

4. Perintah berdakwah secara terang-terangan
Dalil Al-Qur’an
فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ 
“Maka sampaikanlah secara terang-terangan apa yang diperintahkan kepadamu, dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.”
(QS. Al-Hijr: 94)
Ayat ini turun ketika Nabi ﷺ mulai berdakwah secara terbuka setelah wahyu Jibril dalam kisah tersebut.
5. Keutamaan orang-orang yang masuk Islam pada masa awal
Hadits Nabi ﷺ
« خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي »
“Sebaik-baik manusia adalah generasiku.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Para sahabat awal—Khadijah, Abu Bakar, Ali, Zaid—termasuk generasi terbaik karena mereka beriman tanpa melihat bukti semisal kita di zaman kini.

6. Hidayah hanya milik Allah
Dalil Al-Qur’an
إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ 
“Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak dapat memberi hidayah kepada orang yang engkau cintai, tetapi Allah memberi hidayah kepada siapa yang Dia kehendaki.”
(QS. Al-Qaṣaṣ: 56)
Ini terlihat jelas pada:
Ghassan bin Malik → diberi hidayah
Para pembesar Quraisy → tetap dalam kesombongan

IV. PELAJARAN BESAR DARI HADITS KE-19

1. Syirik adalah kebodohan dan kebatilan
Orang jahiliyah menyembah batu, kayu, dan patung yang tidak mampu memberi manfaat. Bahkan dalam kisah ini, berhala sendiri mengakui kebatilan dirinya.
2. Hidayah datang dari Allah
Meski berhala berbicara mengakui Nabi, sebagian kafir Quraisy tetap mendustakan. Ini menunjukkan bahwa hidayah bukan soal bukti, tetapi kehendak Allah.
3. Dakwah Nabi adalah dakwah kasih sayang
Rasul ﷺ tidak marah ketika dihina, tetapi tetap menyampaikan dakwah dengan hikmah dan kelembutan.
4. Kebatilan akan runtuh ketika kebenaran datang
 جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ 
“Kebenaran telah datang dan kebatilan pasti lenyap.”
(QS. Al-Isrā’: 81)
Berhala yang terbalik, setan yang terbunuh, serta ucapan berhala Hubal adalah manifestasi ayat ini.

5. Pentingnya menjaga tauhid
Pelajaran penting bagi umat Islam: jauhi segala bentuk kesyirikan modern, seperti:
meminta kepada selain Allah,
mempercayai jimat,
mengharap pertolongan kepada arwah atau kuburan, mengkultuskan benda.

V. PENUTUP CERAMAH
Semoga dengan memahami kisah-kisah jahiliyah dan keagungan dakwah Nabi, kita semakin teguh dalam tauhid, semakin yakin pada kebenaran Islam, dan semakin menjauh dari kesyirikan.
Semoga Allah meneguhkan hati kita di atas keimanan.
Āmīn.

Manusia yang Imannya Paling Mengagumkan

📘 Materi Ceramah:
Manusia yang Imannya Paling Mengagumkan 

1. Pembukaan Ceramah

الحمد لله رب العالمين، حمداً كثيراً طيباً مباركاً فيه، كما يحب ربنا ويرضى.
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله.

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita nikmat iman dan Islam. Salawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad Saw., keluarga, sahabat, dan umat beliau hingga akhir zaman.

2. Mukadimah Tema
Tema kita hari ini: “Manusia yang imannya paling mengagumkan menurut Rasulullah Saw.”
Hadis ini sangat penting, karena menjelaskan keutamaan umat Nabi Muhammad yang hidup setelah beliau wafat, termasuk kita semua—yang beriman tanpa pernah melihat Nabi.

3. Teks Hadis & Penjelasannya

Hadis Utama

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ:
«هَلْ عَلِمْتُمْ مَنْ أَعْجَبُ الْخَلْقِ إِيمَانًا؟»
قَالُوا: الْمَلَائِكَةُ.
قَالَ: «وَكَيْفَ لَا يُؤْمِنُ الْمَلَائِكَةُ وَهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ؟»
قَالُوا: فَالنَّبِيُّونَ.
قَالَ: «وَكَيْفَ لَا يُؤْمِنُ النَّبِيُّونَ وَالْوَحْيُ يَنْزِلُ عَلَيْهِمْ؟»
قَالُوا: فَأَصْحَابُكَ.
قَالَ: «وَكَيْفَ لَا يُؤْمِنُ أَصْحَابِي وَهُمْ يَرَوْنَ مَا يَرَوْنَ؟
وَلَكِنْ أَعْجَبُ الْخَلْقِ إِيمَانًا قَوْمٌ يَأْتُونَ بَعْدِي يُؤْمِنُونَ بِي وَلَمْ يَرَوْنِي، فَأُولٰئِكَ إِخْوَانِي».

Terjemahan:

Rasulullah Saw. bersabda:
“Apakah kalian tahu siapa manusia yang paling mengagumkan imannya?”
Para sahabat menjawab, “Para malaikat.”
Beliau bersabda, “Bagaimana malaikat tidak beriman sementara mereka melihat (urusan Allah).”
Para sahabat berkata, “Para nabi.”
Beliau bersabda, “Bagaimana para nabi tidak beriman sementara wahyu turun kepada mereka.”
Para sahabat berkata, “Sahabat-sahabatmu, ya Rasulullah.”
Beliau bersabda, “Bagaimana sahabatku tidak beriman sementara mereka melihat mukjizat-mukjizatku.”
“Namun manusia yang paling mengagumkan imannya adalah orang-orang yang datang setelahku, beriman kepadaku padahal mereka tidak pernah melihatku. Mereka itulah saudara-saudaraku.”

4. Dalil-Dalil Penguat dari Al-Qur’an

1. Umat yang Taat Tanpa Melihat yang Ghaib

📖 QS. Al-Baqarah: 3
النَّاسِ الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ
Terjemahan:
“(Orang bertakwa ialah) mereka yang beriman kepada perkara yang ghaib.”
➡ Iman tanpa melihat Nabi adalah bagian dari iman kepada perkara ghaib—dan ini sangat dicintai Allah.
2. Janji Besar bagi Pengikut Nabi yang Tidak Melihat Beliau
📖 QS. Ali Imran: 31
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ
Terjemahan:
“Katakanlah: Jika kalian mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai kalian.”
➡ Kita mengikuti Nabi tanpa pernah melihat beliau — maka kecintaan Allah lebih besar.

3. Umat Muhammad Adalah Umat Terbaik

📖 QS. Ali Imran: 110
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ
Terjemahan:
“Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia.”
➡ Keutamaan ini berlaku bagi yang tetap beriman di akhir zaman.

5. Dalil Sunnah Penguat

1. Pahala Besar bagi yang Berpegang pada Agama di Zaman Fitnah

Hadis (HR. Tirmidzi)
عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ:
«إِنَّ وَرَاءَكُمْ أَيَّامَ الصَّبْرِ… لِلْمُتَمَسِّكِ فِيهِنَّ بِدِينِهِ أَجْرُ خَمْسِينَ مِنْكُمْ»
Terjemahan:
“Akan datang setelah kalian masa-masa yang penuh kesabaran… orang yang berpegang teguh pada agamanya saat itu mendapat pahala 50 kali lipat dari kalian (para sahabat).”
➡ Karena beratnya fitnah di akhir zaman.

2. Kerinduan Rasulullah kepada Umat yang Tidak Melihat Beliau
Hadis (HR. Ahmad)
قال رسول الله ﷺ:
«وَدِدْتُ أَنِّي لَقِيتُ إِخْوَانِي»
قالوا: أَوَلَسْنَا إِخْوَانَكَ؟
قال: «أَنْتُمْ أَصْحَابِي، وَإِخْوَانِي قَوْمٌ يُؤْمِنُونَ بِي وَلَمْ يَرَوْنِي».

Terjemahan:
“Aku sangat rindu bertemu dengan saudara-saudaraku.”
Para sahabat bertanya, “Bukankah kami saudaramu?”
Beliau menjawab, “Kalian adalah sahabatku. Saudara-saudaraku adalah orang-orang yang beriman kepadaku padahal mereka tidak melihatku.”
➡ Kita adalah umat yang dirindukan Rasulullah.

6. Kisah Pendukung (Kisah Thariq & Syihab)
Kisah orang kafir yang ingin membunuh Nabi dengan melempar batu dari atas Ka’bah. Batu itu dicegah oleh batu lain yang keluar dari dinding Ka’bah, sebagai bentuk mukjizat dan perlindungan Allah terhadap Rasulullah.
Melihat mukjizat ini, Syihab dan Thariq langsung masuk Islam, karena mereka menyaksikan dengan mata kepala sendiri.
Namun…
➡ Kita beriman tanpa melihat mukjizat itu, bahkan tanpa melihat Rasulullah.
Inilah yang membuat derajat iman kita sangat agung jika benar dan istiqamah.

7. Nilai-Nilai Ceramah
1. Iman kita termasuk iman yang paling mengagumkan, jika ikhlas dan istiqamah.
2. Keutamaan menahan diri dari fitnah di akhir zaman.
3. Tolong-menolong dalam menjaga nilai Islam sebagai umat yang tidak bertemu Nabi.
4. Cinta kepada Rasulullah tanpa melihat beliau adalah ibadah yang sangat tinggi.
5. Menjadi saudara-saudara Rasulullah, sebuah kemuliaan yang tidak dimiliki generasi sebelumnya.

8. Penutup Ceramah
Mari kita menjaga iman yang telah membuat kita menjadi umat yang dirindukan Rasulullah. Perbanyak selawat, ikuti sunnah, jauhi maksiat, dan istiqamahlah dalam kebaikan.

Doa Penutup
اللهم ثبت قلوبنا على دينك، اللهم اجعلنا من الذين يؤمنون ولم يروا، واجعلنا من إخوان نبيك محمد ﷺ.
ربنا هب لنا من أزواجنا وذرياتنا قرة أعين، واجعلنا للمتقين إماماً.
آمِين يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ.

Rahmat Allah untuk Orang Sakit & Kisah Pemuda Bani Israil

CERAMAH: Rahmat Allah untuk Orang Sakit & Kisah Pemuda Bani Israil

Pendahuluan

الحمد لله رب العالمين، حمداً كثيراً طيباً مباركاً فيه، كما يحب ربنا ويرضى.
والصلاة والسلام على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه ومن والاه.

Jamaah yang dimuliakan Allah,
Sakit adalah keadaan yang berat, melemahkan, dan terkadang membuat diri merasa tidak berdaya. Namun di balik itu, Islam mengajarkan bahwa sakit bagi seorang mukmin adalah rahmat, ampunan, dan kesempatan meninggikan derajat.
Hadits-hadits Nabi ﷺ menunjukkan bahwa Allah tidak mengurangi pahala seorang hamba walaupun ia tidak mampu melakukan ibadah seperti ketika sehat. Bahkan Allah memberi lebih.

1. Orang Sakit Ditulis Amal Terbaiknya Ketika Sehat
Rasulullah ﷺ bersabda:
النَّبِيَّ ﷺ قَالَ
إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ الْمُؤْمِنُ أَمَرَ اللهُ تَعَالَى الْمَلَائِكَةَ: أَنْ اكْتُبُوا لِعَبْدِي أَحْسَنَ مَا كَانَ يَعْمَلُ فِي الصِّحَّةِ وَالرَّخَاءِ.**
Artinya:
“Apabila seorang hamba yang beriman sakit, Allah memerintahkan para malaikat: Tulislah untuk hamba-Ku itu amal terbaik yang biasa ia lakukan ketika sehat dan lapang.”
(HR. Abu Umamah — diriwayatkan dalam berbagai kitab fada’il)
Maknanya:
Jika seseorang rutin shalat malam, sedekah, zikir, atau ibadah lain saat sehat,
Lalu ketika sakit ia tidak mampu,
➡ Allah tetap menuliskan pahala penuh seperti dahulu ia amalkan.
Ini menunjukkan luasnya rahmat Allah terhadap hamba yang diuji dengan sakit.

2. Sakit Menghapus Dosa dan Mengangkat Derajat
Dalam hadis shahih Nabi ﷺ bersabda:
مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا سَقَمٍ وَلَا حَزَنٍ، حَتَّى الْهَمِّ يُهِمُّهُ، إِلَّا كَفَّرَ اللهُ بِهِ مِنْ خَطَايَاهُ
Artinya:
“Tidaklah seorang Muslim tertimpa keletihan, sakit, kesusahan, kesedihan, bahkan kegundahan, kecuali Allah menghapus dengan semua itu sebagian dari dosa-dosanya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Bahkan dalam riwayat lain, Nabi ﷺ bersabda:
حُمَّى يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ كَفَّارَةُ سَنَةٍ
Artinya:
“Demam sehari semalam adalah penghapus dosa selama satu tahun.”

3. Penjelasan Hadis: Malaikat Mengambil Empat Hal Saat Hamba Sakit

Dalam riwayat fada’il disebutkan bahwa ketika seorang mukmin sakit, Allah mengutus empat malaikat:
1. Malaikat yang mengambil kekuatan tubuhnya → sehingga ia terasa lemah.
2. Malaikat yang mengambil lezatnya makanan → sehingga makanan tidak terasa enak.
3. Malaikat yang mengambil cahaya wajahnya → sehingga tampak pucat.
4. Malaikat yang mengambil dosa-dosanya → sehingga ia menjadi bersih dari dosa.
Lalu ketika Allah hendak menyembuhkannya:
Kekuatan dikembalikan
Kenikmatan makanan dikembalikan
Cahaya wajah dikembalikan
Namun dosa-dosanya tidak dikembalikan.
Malaikat bertanya:
"Ya Rabb, yang lain Engkau perintahkan mengembalikan apa yang diambilnya, mengapa dosa tidak Engkau perintahkan supaya kuberikan kembali?"
Allah menjawab:
لَا يَحْسُنُ مِنْ كَرَمِي أَنْ أَرُدَّهَا إِلَى عَبْدِي بَعْدَ أَنْ تَعِبَ فِي الْمَرَضِ
Artinya:
“Tidak pantas menurut kemurahan-Ku untuk mengembalikan dosa-dosanya setelah ia bersusah payah dengan sakitnya.”
Inilah keluasan rahmat Allah.

4. Dalil Al-Qur’an: Kesabaran Dibalas Tanpa Batas
Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
(QS. Az-Zumar: 10)
Artinya:
“Sesungguhnya orang-orang yang sabar akan diberikan pahala mereka tanpa perhitungan.”
Sakit adalah salah satu ladang kesabaran terbesar, maka pahalanya pun tanpa batas.

5. Kisah Pemuda Fasik dari Bani Israil: Rahmat Allah Mengalahkan Segala Dosa
Jamaah yang dirahmati Allah,
Dalam hadis riwayat hikayat, disebutkan kisah seorang pemuda fasik dari Bani Israil:
Ia melakukan banyak maksiat
Diusir dari kotanya atas perintah Allah
Diusir pula dari kampung lain
Hingga ia hidup sendirian di padang tandus
Di sana ia sakit keras
Tak ada ibu, ayah, istri, atau anak-anak yang menemani.
Dalam kesakitan itu ia berkata:
اللهم إن قطعتني عن أهلي فلا تقطعني عن رحمتك
Artinya:
“Ya Allah, jika Engkau memutuskan hubunganku dengan keluargaku, maka janganlah Engkau putuskan aku dari rahmat-Mu.”
Ia menangis menyesali dosanya dan memohon ampun.
Lalu Allah mengirim:
Bidadari seperti ibunya
Bidadari seperti istrinya
Anak-anak seperti anaknya
Malaikat seperti ayahnya

Mereka menemaninya hingga ia meninggal dalam keadaan tenang dan bertaubat.
Allah berfirman kepada Musa as.:
إِنَّهُ وَلِيٌّ مِنْ أَوْلِيَائِي، رَحِمْتُهُ بِأَنِينِهِ فِي مَرَضِهِ وَغُرْبَتِهِ
Artinya:
“Ia adalah salah satu wali-Ku. Aku merahmatinya karena rintihannya ketika sakit dan keterasingannya.”

Allah memerintahkan Musa as. untuk:
Memandikan
Mengkafani
Menshalatkan pemuda tersebut

Kisah ini mengajarkan bahwa:
Taubat di akhir hidup dapat mengubah seluruh keadaan seseorang
Allah tidak memandang masa lalu, tapi kondisi hati saat kembali kepada-Nya

6. Hikmah Besar dari Cerita Ini
1. Allah tidak membiarkan rintihan orang sakit sia-sia
2. Orang terasing, yang jauh dari keluarga, lebih besar rahmat Allah untuknya
3. Taubat dengan hati yang hancur lebih Allah cintai
4. Sakit dapat menjadi jalan menuju derajat wali Allah
5. Rahmat Allah lebih luas dari dosa manusia sebesar apa pun

Penutup
Jamaah yang berbahagia,
Sakit bukan hukuman, tetapi:
Penghapus dosa
Penambah pahala
Tanda perhatian Allah
Kesempatan kembali kepada-Nya

Mari kita tutup dengan doa.
Doa Penutup
اللهم رب الناس، أذهب البأس، واشفِ أنت الشافي، لا شفاء إلا شفاؤك، شفاءً لا يغادر سقماً.
اللهم اجعل مرضنا ومرضى المسلمين رفعة للدرجات وتكفيراً للسيئات.
اللهم اختم حياتنا بحسن الخاتمة، ولا تحرمنا من رحمتك الواسعة.
وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم.
والحمد لله رب العالمين

Keutamaan Membaca Surah Al-Ikhlash (Qul Huwallahu Ahad)

CERAMAH: Keutamaan Membaca Surah Al-Ikhlash (Qul Huwallahu Ahad)

(Lengkap dengan dalil Al-Qur’an dan Sunnah)

Pendahuluan

الحمد لله رب العالمين، حمداً يوافي نعمه ويكافئ مزيده، يا ربنا لك الحمد كما ينبغي لجلال وجهك وعظيم سلطانك.
اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين.

Jamaah yang dirahmati Allah,
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas satu surah pendek, namun keutamaannya sangat besar, yaitu Surah Al-Ikhlash. Banyak dari kita membaca surah ini setiap hari, namun mungkin belum mengetahui betapa agungnya nilai dan pahalanya.

1. Surah Al-Ikhlash: Surah Pengokoh Tauhid
Allah Ta’ala menurunkan Surah Al-Ikhlash sebagai bantahan terhadap kaum kafir Quraisy yang bertanya kepada Nabi ﷺ:
“Wahai Muhammad, jelaskan kepada kami siapa Tuhanmu. Apakah Ia dari emas, perak, besi, atau tembaga?”

Maka Allah menurunkan firman-Nya:
Dalil Al-Qur'an
قُلْ هُوَ اللّٰهُ أَحَدٌ ۞ اللّٰهُ الصَّمَدُ ۞ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ۞ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
(QS. Al-Ikhlash: 1–4)
Artinya:
Katakanlah (Muhammad), Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat bergantung segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.
Ayat ini menegaskan tiga pondasi tauhid:
1. Allah Maha Esa dalam zat, sifat, dan perbuatan.
2. Allah Ash-Shamad, tempat bergantung seluruh makhluk.
3. Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan, sehingga Dia tidak membutuhkan siapa pun.
4. Tidak ada yang setara dengan-Nya, baik makhluk, benda, berhala, maupun manusia.

2. Keutamaan Membaca Surah Al-Ikhlash

A. Pahalanya seperti membaca 1/3 Al-Qur’an

Hadis Anas bin Malik RA
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ
مَنْ قَرَأَ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ مَرَّةً وَاحِدَةً فَكَأَنَّمَا قَرَأَ ثُلُثَ الْقُرْآنِ
وَمَنْ قَرَأَهَا مَرَّتَيْنِ فَكَأَنَّمَا قَرَأَ ثُلُثَيِ الْقُرْآنِ
وَمَنْ قَرَأَهَا ثَلَاثَ مَرَّاتٍ فَكَأَنَّمَا قَرَأَ الْقُرْآنَ كُلَّهُ.
Artinya:
"Barangsiapa membaca Qul Huwallahu Ahad satu kali, maka seperti membaca sepertiga Al-Qur’an.
Barangsiapa membacanya dua kali, seperti membaca dua pertiga Al-Qur’an.
Barangsiapa membacanya tiga kali, maka seperti membaca seluruh Al-Qur’an."
(HR. At-Tirmidzi)

B. Membaca 11 kali dibangunkan rumah di surga
Hadis
وَمَنْ قَرَأَهَا إِحْدَى عَشْرَةَ مَرَّةً بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ
Artinya:
"Barangsiapa membacanya sebelas kali, Allah akan membangunkan baginya sebuah rumah di surga."

C. Membaca 10 kali setelah Subuh menjaga dari dosa

Hadis Sayyidina Ali RA
مَنْ قَرَأَ قُلْ هُوَ اللّٰهُ أَحَدٌ عَشْرَ مَرَّاتٍ بَعْدَ صَلَاةِ الْفَجْرِ
لَمْ يُدْرِكْهُ ذَنْبٌ ذٰلِكَ الْيَوْمَ وَإِنْ جَهَدَ الشَّيْطَانُ
Artinya:
“Barangsiapa membaca Qul Huwallahu Ahad sepuluh kali setelah shalat Subuh, tidak akan mengenai dirinya dosa pada hari itu meskipun setan bersungguh-sungguh menggoda.”
(HR. Ath-Thabrani)

D. Membaca sekali mendapatkan pahala 100 syahid
Hadis Ubay bin Ka'ab RA
مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْإِخْلَاصِ مَرَّةً أُعْطِيَ أَجْرَ مِائَةِ شَهِيْدٍ
Artinya:
“Barangsiapa membaca Surat Al-Ikhlash sekali, diberikan pahala seratus syahid.”
(HR. Ad-Dailami)

3. Kisah Suraqah bin Malik dan Turunnya Surah Al-Ikhlash

Ketika Nabi ﷺ hijrah, Suraqah mengejar beliau ingin membunuhnya, namun Allah membuat kaki kuda Suraqah ditelan bumi. Setelah beberapa kali mengalami kejadian itu, ia berkata:
"Wahai Muhammad, siapa Tuhanmu? Apakah Ia dari emas atau perak?"
Maka turunlah Jibril membawa wahyu Surah Al-Ikhlash.
Kisah ini menunjukkan:
Keagungan tauhid.
Allah menolong siapa saja yang menjaga tauhidnya.
Surah Al-Ikhlash adalah jawaban atas segala bentuk kesyirikan.

4. Fadhilah Al-Ikhlash Hingga Menghapus Hutang
Disebutkan bahwa seorang lelaki meninggal dalam keadaan punya hutang 4 dirham, sehingga Nabi ﷺ tidak mau menshalatkannya. Lalu Jibril membawa kabar:
Hadis Riwayat Hikayat
لِقِرَاءَتِهِ كُلَّ يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ سُوْرَةَ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
Artinya:
“Karena ia setiap hari membaca Surah Al-Ikhlash seratus kali.”
Maka Allah melunasi hutangnya dan mengampuninya.

5. Surah Al-Ikhlash Menguatkan Keyakinan Allah Tidak Menyerupai Makhluk

Ibnu Abbas RA menjelaskan:
Keterangan Ibnu Abbas RA
الصَّمَدُ الَّذِي لَا جَوْفَ لَهُ
Artinya:
“Ash-Shamad ialah Dzat yang tidak memiliki rongga, tidak makan dan tidak minum.”

Yakni Allah:
Tidak butuh apa pun
Tidak punya kekurangan
Tidak menyerupai makhluk
Seluruh makhluk bergantung kepada-Nya

Inilah inti tauhid.

6. Penutup Ceramah

Jamaah yang dirahmati Allah,
Dari seluruh penjelasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa Surah Al-Ikhlash memiliki keutamaan yang sangat besar, antara lain:

Rangkuman Keutamaan
1. Pahalanya seperti membaca 1/3 Al-Qur’an.
2. Dibangunkan rumah di surga bagi yang membacanya 11 kali.
3. Dijaga dari dosa jika dibaca 10 kali setelah Subuh.
4. Pahalanya seperti seratus syahid jika dibaca sekali saja.
5. Menjadi sebab diampuni, bahkan dilunasi hutangnya dalam beberapa riwayat.
6. Menguatkan pengenalan kita kepada Allah dan tauhid-Nya.

Doa Penutup
اللهم اجعل القرآن ربيع قلوبنا، ونور صدورنا، وجلاء أحزاننا، وذهاب همومنا وغمومنا.
اللهم ارزقنا فهمه والعمل به، وحبّ تلاوته آناء الليل وأطراف النهار.
وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم، والحمد لله رب العالمين

Kebahagiaan Orang yang Telah Wafat Karena Amal Baik Keluarga Mereka

📖 MATERI CERAMAH JUMAT / PENGAJIAN

“Kebahagiaan Orang yang Telah Wafat Karena Amal Baik Keluarga Mereka”

Pendahuluan
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam…
Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW…
Jama’ah yang dirahmati Allah,
Di antara rahmat besar Allah kepada ummat ini adalah bahwa hubungan antara orang hidup dengan orang yang telah meninggal tidak pernah terputus. Amalan orang yang hidup dapat memberikan manfaat kepada keluarga mereka yang telah wafat. Bahkan, dalam hadits yang kita bahas hari ini, disebutkan bahwa amalan-amalan kita diperlihatkan kepada kerabat kita yang telah meninggal, dan mereka bergembira apabila amalan itu baik, serta bersedih apabila melihat amal buruk dari keturunannya.
1. Hadits Utama: Amalan Orang Hidup Diperlihatkan kepada Orang Mati
Teks Hadits
عَنْ سُفْيَانَ عَمَّنْ سَمِعَ مِنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ، قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ 
إِنَّ أَعْمَالَ الأَحْيَاءِ تُعْرَضُ عَلَى عَشَائِرِهِمْ وَعَلَى آبَائِهِمْ مِنَ الأَمْوَاتِ، فَإِنْ كَانَ خَيْرًا حَمِدُوا اللهَ وَاسْتَبْشَرُوا، وَإِنْ رَأَوْا غَيْرَ ذَلِكَ قَالُوا: اللَّهُمَّ لَا تُمِتْهُمْ حَتَّى تَهْدِيَهُمْ هِدَايَةً
Terjemahan:
"Sesungguhnya amalan orang yang hidup diperlihatkan kepada keluarga dan ayah mereka yang telah meninggal. Jika amal itu baik, mereka memuji Allah dan bergembira. Jika mereka melihat yang tidak baik, mereka berdoa: Ya Allah, jangan Engkau matikan mereka sampai Engkau beri mereka hidayah.”
2. Mayit Bisa Merasa Senang atau Sedih karena Perbuatan Keturunannya
Teks Hadits Lanjutan
قَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ 
يُؤْذَى الْمَيِّتُ فِي قَبْرِهِ كَمَا يُؤْذَى فِي حَيَاتِهِ... وَيَفْرَحَانِ عِنْدَ الإِحْسَانِ فِي حَقِّهِمَا
Terjemahan
"Orang mati dapat tersakiti dalam kuburnya sebagaimana ia bisa tersakiti ketika hidup… Dan kedua orangtua akan bergembira ketika melihat kebaikan (dari anaknya) dan bersedih ketika melihat keburukan.”
3. Dalil Al-Qur’an tentang Sampainya Amal Kepada Mayyit
3.1. Doa anak shalih adalah amal yang sampai kepada orang tua
Allah berfirman:
Surah Ibrahim 41
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ
Terjemahan:
"Ya Tuhanku, ampunilah aku, kedua orangtuaku, dan seluruh orang beriman pada hari perhitungan."
Ayat ini menjadi dalil bahwa doa untuk orang tua adalah amal kebaikan yang dicintai Allah dan memberi manfaat kepada mayit.

3.2. Pahala sedekah untuk mayit
Dalam Al-Qur’an, perintah untuk bersedekah bersifat umum:
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ
"Dan infakkanlah sebagian dari apa yang Kami rezekikan kepada kalian…” (Al-Munafiqun: 10)
Para ulama memahami ayat ini sebagai dalil umum bahwa sedekah dapat diniatkan untuk orang lain, termasuk yang sudah meninggal.

4. Dalil Hadits Shahih Tentang Sampainya Pahala Amal
4.1. Doa Anak Shalih untuk Orang Tuanya
Hadits Shahih Muslim
قال رسول الله ﷺ:
إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ اِنْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Terjemahan
"Apabila manusia meninggal, terputuslah seluruh amalnya kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya."
Ini menegaskan bahwa doa anak shalih benar-benar sampai kepada orang tua.
4.2. Sedekah untuk Mayit Diterima
Hadits riwayat Bukhari:
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ ﷺ فَقَالَ: إِنَّ أُمِّي تُوُفِّيَتْ، أَفَأَتَصَدَّقُ عَنْهَا؟
قَالَ: نَعَمْ

Terjemahan
"Seorang lelaki datang kepada Nabi dan berkata: Ibuku meninggal, bolehkah aku bersedekah atas namanya?"
Beliau menjawab: "Ya, boleh."

5. Kisah Tsabit al-Banani: Bukti Kegembiraan Mayit atas Amal Keluarga
Kisah panjang ini mengajarkan bahwa:
• Mayit yang dirindukan oleh keluarganya akan bergembira
• Mayit yang dilupakan—tanpa doa, tanpa sedekah—akan merasa sedih
• Sedekah yang diniatkan untuk mereka akan mengubah keadaan mereka menjadi bahagia
Kisah ini sejalan dengan prinsip umum dalam aqidah Ahlus Sunnah bahwa:
Pahala sedekah, doa, bacaan Al-Qur'an, dan amal kebajikan dapat dihadiahkan untuk orang yang telah meninggal.

6. Pelajaran Penting untuk Jamaah
1️⃣ Orang tua kita di alam kubur mengetahui amalan kita
Dan mereka bahagia bila kita berbuat baik.
2️⃣ Perbanyak amal yang bermanfaat untuk orang tua dan kerabat yang telah wafat
• Sedekah
• Wakaf
• Baca Qur’an dan hadiahkan pahalanya
• Doa
• Istighfar
• Silaturahmi kepada sahabat-sahabat mereka
3️⃣ Jangan menjadi sebab kesusahan mereka di kubur
Setiap maksiat yang kita lakukan membuat mereka sedih.
4️⃣ Doa dan sedekah setiap malam Jumat sangat dianjurkan
Karena malam Jumat adalah sayyidul ayyām.

7. Penutup Ceramah
Jamaah yang dimuliakan Allah,
Mari kita bahagiakan kedua orang tua kita yang sudah lebih dahulu meninggalkan kita. Mereka mungkin tidak bisa lagi mencari pahala, namun mereka menunggu amal kita. Mereka gembira ketika kita taat, dan bersedih ketika kita bermaksiat.
Semoga Allah menjadikan kita anak-anak yang shalih dan shalihah…
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِوَالِدَيْنَا، وَارْفَعْ دَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّةِ، وَاجْعَلْ قُبُورَهُمْ رَوْضَةً مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ
Ya Allah, ampunilah kedua orang tua kami, angkatlah derajat mereka di surga, dan jadikanlah kubur mereka taman dari taman-taman surga.
آمِين، يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ

Golongan yang Masuk Surga Tanpa Hisab

📖 Materi Ceramah: Golongan yang Masuk Surga Tanpa Hisab

I. Pembukaan

Alhamdulillāh… Segala puji bagi Allah SWT yang membuka pintu ampunan dan rahmat-Nya, yang memberikan kemuliaan kepada hamba-hamba pilihan untuk masuk surga tanpa hisab. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga hari kiamat.
Hadirin yang dimuliakan Allah, Malam ini kita akan membahas kisah agung tentang sebagian hamba yang masuk surga tanpa hisab, dan keutamaan Sayyidina Abu Bakar RA dalam hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik RA.

II. Hadits Utama

1️⃣ Hadits tentang Abu Bakar Masuk Surga Tanpa Hisab
نَصّ الحَدِيث
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ:
اِلْتَقَى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَعَ جِبْرِيلَ عَلَيْهِ السَّلَامُ فَقَالَ: «هَلْ عَلَى أُمَّتِي حِسَابٌ؟»
قَالَ: «نَعَمْ، عَلَيْهِمُ الْحِسَابُ غَيْرَ أَبِي بَكْرٍ، لَيْسَ عَلَيْهِ حِسَابٌ، يُقَالُ لَهُ: يَا أَبَا بَكْرٍ ادْخُلِ الْجَنَّةَ».
فَيَقُولُ: «لَا أَدْخُلُ الجَنَّةَ حَتَّى يَدْخُلَ مَعِي مَنْ أَحَبَّنِي فِي الدُّنْيَا».

Terjemahan:
Dari Anas bin Malik RA berkata: Rasulullah SAW bertemu dengan Jibril AS dan bertanya, “Apakah umatku akan mengalami hisab?”
Jibril menjawab, “Ya, mereka akan dihisab, kecuali Abu Bakar RA, tidak ada hisab untuknya. Akan dikatakan kepadanya: Wahai Abu Bakar, masuklah engkau ke surga.”
Lalu Abu Bakar berkata, “Aku tidak akan masuk surga sampai orang yang mencintaiku di dunia masuk bersamaku.”

III. Kedudukan dan Keutamaan Abu Bakar dalam Al-Qur’an dan Sunnah

1. Abu Bakar Sahabat Terdekat Nabi
Allah SWT berfirman tentang Abu Bakar RA ketika peristiwa Gua Tsur:
QS. At-Taubah: 40
Arab:
إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا
Terjemahan:
“…ketika Nabi berkata kepada sahabatnya: Janganlah engkau bersedih, Allah bersama kita.”
🔸 Sahabat di sini disepakati ulama adalah Abu Bakar RA.

2. Orang yang paling banyak berbuat kebaikan
Hadis Sahih Bukhari:
مَا نَفَعَنِي مَالُ أَحَدٍ مَا نَفَعَنِي مَالُ أَبِي بَكْرٍ
“Tidak ada harta seseorang yang paling bermanfaat bagiku seperti harta Abu Bakar.”
3. Orang yang paling pertama beriman dari kalangan laki-laki
Ia membenarkan Nabi SAW tanpa ragu, sehingga mendapat gelar Ash-Shiddīq.
IV. Kisah Anjing Betina yang Diperintahkan Menggigit Pencela Abu Bakar & Umar
Ini adalah riwayat hikayat yang disampaikan Anas bin Malik:
Ketika dua sahabat terluka karena digigit seekor anjing milik seorang munafik, Rasulullah SAW ingin memeriksanya. Namun tiba-tiba anjing itu berbicara:
Ucapannya (ringkas):
فَقَالَتْ: لَا تَقْتُلْنِي فَإِنِّي مُؤْمِنَةٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ
وَإِنِّي مَأْمُورَةٌ أَنْ أَنْهَشَ مَنْ سَبَّ أَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ
Terjemahan:
“Jangan bunuh aku, sungguh aku beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, dan aku diperintahkan untuk menggigit siapa pun yang mencela Abu Bakar dan Umar.”
Kedua sahabat itu langsung bertaubat.

V. Dalil Al-Qur’an Tentang Kemuliaan Orang yang Tidak Di-Hisab

1️⃣ QS. Al-Anbiya: 101
Arab:
إِنَّ الَّذِينَ سَبَقَتْ لَهُمْ مِنَّا الْحُسْنَى أُولَئِكَ عَنْهَا مُبْعَدُونَ
Terjemahan:
“Sesungguhnya orang-orang yang telah mendapatkan kebaikan dari Kami, mereka itu dijauhkan dari neraka.”

2️⃣ Hadis tentang 70.000 orang masuk surga tanpa hisab
رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِي سَبْعُونَ أَلْفًا بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Dari umatku akan masuk surga 70.000 orang tanpa hisab.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Ciri-cirinya:
لَا يَسْتَرْقُونَ وَلَا يَتَطَيَّرُونَ وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“Mereka tidak meminta diruqyah, tidak bernasib sial-sialan, dan hanya bertawakkal kepada Allah.”

VI. Pesan Moral Ceramah
1. Keutamaan mencintai Abu Bakar & para sahabat
Cinta kepada Abu Bakar berarti mencintai kejujuran, ketakwaan, dan pembelaan kepada Nabi SAW.
2. Makna Masuk Surga Tanpa Hisab
🔸 Iman yang kuat
🔸 Tawakal yang sempurna
🔸 Amalan yang ikhlas
🔸 Pensucian hati dari syirik dan penyakit hati
3. Bahaya mencela sahabat Nabi
Termasuk dosa besar, sebagaimana isyarat dalam hikayat bahwa hewan pun diperintah menghukum pencela sahabat.
4. Pelajaran tentang taubat
Dua sahabat yang tergigit langsung bertaubat dan Nabi menerimanya.
5. Jadikan Abu Bakar sebagai teladan
Keimanan lurus, cinta kepada Nabi, sifat dermawan, dan ketawadhuan.

VII. Penutup Ceramah (Doa Singkat)

اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ عِبَادِكَ الَّذِينَ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
وَاجْعَلْنَا مَعَ الَّذِينَ تَفَضَّلْتَ عَلَيْهِمْ بِدُخُولِ الْجَنَّةِ بِغَيْرِ حِسَابٍ.
اللَّهُمَّ ارزُقْنَا صِدْقَ الإِيمَانِ كَصِدْقِ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ
وَاجْمَعْنَا مَعَهُ فِي جَنَّاتِ النَّعِيمِ يَا أَكْرَمَ الأَكْرَمِينَ
Aamiin…

Mengurangi Bicara, Memperbanyak Mengingat Kematian

📖 MATERI CERAMAH JUMAT / CERAMAH UMUM

“Mengurangi Bicara, Memperbanyak Mengingat Kematian”

1. Pembukaan
الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونتوب إليه، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له.
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله.
Segala puji hanya bagi Allah. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, keluarga, sahabat, dan orang-orang yang istiqamah mengikuti beliau hingga akhir zaman.

2. Inti Ceramah
A. Larangan Banyak Bicara Tanpa Manfaat
Rasulullah ﷺ mengingatkan bahwa manusia banyak tergelincir bukan karena makanan, bukan karena harta, tetapi karena lisan.
Dalil Hadits
Rasulullah ﷺ bersabda:
📌 Hadits 13 (Teks Lengkap)
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: دَخَلَ رَسُولُ اللهِ ﷺ مُصَلَّاهُ، فَرَأَى أُنَاسًا يُكْثِرُونَ الْكَلَامَ، فَقَالَ:
«أَمَا إِنَّكُمْ لَوْ أَكْثَرْتُمْ ذِكْرَ هَادِمِ اللَّذَّاتِ لَشَغَلَكُمْ عَمَّا أَرَى، فَأَكْثِرُوا ذِكْرَ هَادِمِ اللَّذَّاتِ»
– يَعْنِي الْمَوْتَ –

“Suatu hari Rasulullah ﷺ masuk ke tempat shalat dan melihat orang-orang banyak berbicara. Beliau bersabda:
‘Andaikan kalian banyak mengingat pemutus segala kenikmatan, niscaya kalian tidak akan banyak berbicara seperti ini. Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan’, yaitu kematian.”

B. Mengingat Kematian: Penawar Kelalaian
Dalil Al-Qur’an
Allah berfirman:
📌 QS. آل عمران / 3:185
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ
“Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Dan sesungguhnya setiap kalian akan disempurnakan balasannya pada hari kiamat.”

📌 QS. الجمعة / 62:8
قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ
“Katakanlah: Sesungguhnya kematian yang kalian lari darinya pasti akan menemui kalian.”

C. Gambaran Kubur dalam Hadits
Kubur berbicara setiap hari:
أَنَا بَيْتُ الْغُرْبَةِ، وَأَنَا بَيْتُ الْوَحْدَةِ، وَأَنَا بَيْتُ الظُّلْمَةِ، وَأَنَا بَيْتُ التُّرَابِ، وَأَنَا بَيْتُ الدُّودِ
“Aku adalah rumah keterasingan, rumah kesendirian, rumah kegelapan, rumah tanah, dan rumah ulat.”

D. Keadaan Kubur bagi Mukmin
فَيُوَسَّعُ لَهُ الْقَبْرُ مَدَّ بَصَرِهِ وَيُفْتَحُ لَهُ بَابٌ إِلَى الْجَنَّةِ
“Maka diluaskan kuburnya sejauh mata memandang dan dibukakan baginya pintu menuju surga.”

E. Keadaan Kubur bagi Orang Kafir dan Durhaka
فَيَلْتَئِمُ الْقَبْرُ عَلَيْهِ حَتَّى تَخْتَلِفَ أَضْلَاعُهُ
“Lalu kubur menghimpitnya hingga tulang rusuknya berselisihan.”
Dan Allah menyiapkan:
سَبْعِينَ تِنِّيْنًا
“Tujuh puluh ular besar yang menggigitnya hingga hari pembalasan.”

3. Hikmah dan Pelajaran

A. Kubur Adalah Taman atau Jurang
Nabi ﷺ bersabda:
إِنَّمَا الْقَبْرُ رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ أَوْ حُفْرَةٌ مِنْ حُفَرِ النَّارِ
“Sesungguhnya kubur itu bisa menjadi taman dari taman-taman surga atau jurang dari jurang neraka.”

B. Kisah Utsman bin Affan r.a.
Saat disebut neraka, beliau tidak menangis. Saat disebut kiamat, beliau tidak menangis. Namun ketika disebut kubur, beliau menangis tersedu-sedu.
Beliau berkata:
إِنِّي إِذَا كُنْتُ فِي النَّارِ كُنْتُ مَعَ النَّاسِ، وَإِذَا كُنْتُ فِي الْقِيَامَةِ كُنْتُ مَعَ النَّاسِ، أَمَّا فِي الْقَبْرِ فَلَسْتُ مَعَ النَّاسِ
“Jika aku berada di neraka aku bersama orang-orang, jika di hari kiamat aku bersama orang-orang. Tetapi di kubur, aku sendirian.”

C. Kisah Mengharukan Anak Kecil dan Ayahnya
Kisah yang sangat menyentuh dari Hasan Al-Bashri r.a. tentang seorang anak perempuan yang menangis di kubur ayahnya, memberikan pelajaran mendalam tentang:
Kesendirian di alam kubur
Tidak ada lagi keluarga yang menemani
Amal saleh adalah satu-satunya penolong
Anak itu bertanya:
يَا أَبَتِ، كُنْتُ أُنِيرُ لَكَ اللَّيْلَ، فَمَنْ أَنْتَارَ لَكَ اللَّيْلَةَ؟
“Wahai Ayahku, dulu aku menerangi malammu, siapa yang menerangi malammu sekarang?”
Pertanyaan demi pertanyaan ini mengingatkan kita bahwa:
⭐ Di kubur tidak ada harta, jabatan, keluarga, atau teman — yang ada hanyalah iman dan amal saleh.

4. Nasihat Penutup
1. Kurangi bicara yang sia-sia
2. Perbanyak dzikir dan membaca Al-Qur’an
3. Perbanyak istighfar
4. Perbanyak mengingat mati
5. Siapkan bekal sebelum memasuki alam kubur

Dalil Penutup
📌 QS. لقمان / 31:34
وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ
“Tidak ada seorang pun yang mengetahui apa yang akan terjadi esok hari, dan tidak seorang pun yang tahu di bumi mana ia akan mati.”

5. Doa Penutup
اللهم اجعل قبورنا روضة من رياض الجنة،
ولا تجعلها حفرة من حفر النيران.
اللهم هون علينا سكرات الموت،
اللهم ثبتنا عند سؤال الملكين،
اللهم أحسن خاتمتنا يا رب العالمين.
“Ya Allah, jadikan kubur kami taman dari taman-taman surga. Jangan Engkau jadikan ia jurang dari jurang neraka. Mudahkan kami saat sakaratul maut, teguhkan kami saat malaikat bertanya, dan wafatkan kami dalam husnul khatimah.”

MENSUCIKAN HATI DARI DENDAM (نقاء الصدور من الغل)

MATERI CERAMAH: MENSUCIKAN HATI DARI DENDAM (نقاء الصدور من الغل)

1. Pendahuluan

Hadirin rahimakumullah,
Salah satu penyakit hati yang paling berbahaya bagi seorang muslim adalah al-ghill (الغل), yaitu dendam, kebencian, dan iri hati yang bersemayam di dalam dada. Penyakit ini merusak hubungan, melemahkan ibadah, dan membuat seseorang jauh dari rahmat Allah.
Islam memerintahkan kita untuk mensucikan hati, sebagaimana para sahabat yang Allah gambarkan sebagai kaum yang hatinya bersih di akhirat.

2. Dalil Al-Qur'an Tentang Hati yang Bersih
a. Allah menghilangkan dendam dari hati penghuni surga
Allah Ta’ala berfirman:
وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِمْ مِنْ غِلٍّ إِخْوَانًا عَلَىٰ سُرُرٍ مُتَقَابِلِينَ
“Dan Kami cabut segala dendam yang berada di dalam hati mereka, sehingga mereka menjadi bersaudara, duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.”
(QS. Al-Hijr: 47)
Ayat ini menunjukkan bahwa syarat penghuni surga adalah hati yang bersih, penuh persaudaraan, tanpa dendam atau permusuhan.
b. Orang kafir menyesal tidak menjadi muslim
Allah berfirman:
رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ كَانُوا مُسْلِمِينَ
"Kadang-kadang orang-orang kafir itu ingin (di akhirat) seandainya dahulu mereka menjadi orang yang beriman.”
(QS. Al-Hijr: 2)
Ayat ini berkaitan dengan syafa’at Nabi SAW terhadap umatnya, sedangkan orang kafir tidak mendapatkannya sehingga mereka menyesal ketika melihat umat Islam dikeluarkan dari neraka.
3. Hadits Nabi Tentang Kebersihan Hati
a. Hadis tentang balasan bersih hati
Rasulullah SAW bersabda:
أفضلُ النّاسِ ذو القلبِ المخمومِ واللِّسانِ الصّادِقِ
Para sahabat bertanya: “Siapakah pemilik hati yang makhmūm itu?”
Beliau menjawab:
التَّقِيُّ النَّقِيُّ لَا إِثْمَ فِيهِ وَلَا بَغْيَ وَلَا غِلَّ وَلَا حَسَدَ
“Yaitu orang yang bertakwa lagi bersih hatinya; tidak ada dosa, tidak ada kezaliman, tidak ada dendam, dan tidak ada iri dengki.”
(HR. Ibnu Majah)
Hadis ini menegaskan bahwa hati bersih dari dendam dan hasad adalah ciri manusia terbaik.
b. Kisah orang yang dijamin surga karena hatinya bersih
Rasulullah SAW bersabda setelah menunjuk seorang sahabat:
 إِنَّهُ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
Ketika ditanya amal apa yang ia lakukan, ia menjawab:
لَا أَجِدُ فِي نَفْسِي غِشًّا لِأَحَدٍ مِنَ الْمُسْلِمِينَ وَلَا أَحْسُدُهُ عَلَى خَيْرٍ
“Aku tidak pernah menyimpan kebencian kepada seorang pun dari kaum muslimin, dan tidak pula iri atas nikmat yang Allah berikan kepada mereka.”
(HR. Ahmad)
Ini menunjukkan bahwa membersihkan hati lebih mulia daripada banyak amal lahiriyah.

4. Isi Kandungan Hadis 
Hadis ini menggambarkan kemuliaan Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali yang duduk di atas ranjang-ranjang yaqut di bawah ‘Arsy—sebagai balasan bagi hati mereka yang suci, penuh iman, dan tanpa dendam.

Hadis ini mengandung beberapa pelajaran penting:

1) Keutamaan hati yang bersih
Penghuni surga dimuliakan dengan dipan yaqut yang terbang ke bawah Arsy. Ini menggambarkan kemuliaan bagi orang-orang yang hatinya suci.

2) Syafaat Nabi Muhammad SAW
Rasulullah SAW akan memberikan syafa’at kepada umatnya yang memiliki iman walau sebesar biji sawi.
Dalilnya:
يخرج من النار من قال لا إله إلا الله وفي قلبه مثقالُ ذرَّةٍ من إيمان
“Akan dikeluarkan dari neraka orang yang mengucapkan Laa ilaha illallah, dan di dalam hatinya terdapat iman walau sebesar zarrah.”
(HR. Bukhari & Muslim)
3) Orang kafir menyesal melihat umat Islam dikeluarkan dari neraka
Mereka berkata:
يَا لَيْتَنَا كُنَّا مُسْلِمِينَ
“Seandainya kami dahulu menjadi muslim.”
Inilah makna QS Al-Hijr: 2.

4) Besarnya kasih sayang Nabi kepada umatnya
Ketika umatnya di neraka memanggil:
يَا مُحَمَّدَاهْ… يَا شَفِيعَ الأُمَمِ
Nabi menangis, bersujud di bawah Arsy, dan memohon: يَا رَبِّ أُمَّتِي، يَا رَبِّ أُمَّتِي
Ini selaras dengan sabda Nabi SAW:
 إِنَّمَا أَنَا لَكُمْ فَرَطٌ وَأَنَا شَفِيعٌ
“Aku mendahului kalian dan aku pemberi syafaat untuk kalian.”
(HR. Muslim)

5. Pelajaran Besar untuk Kehidupan Sehari-Hari

1. Jangan simpan dendam
Bersihkan hati dari kebencian, karena itu adalah sifat penghuni surga.

2. Perbanyak memaafkan
Allah berfirman:
وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ
“Hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Tidakkah kalian ingin Allah mengampuni kalian?”
(QS. An-Nur: 22)

3. Jaga wudhu dan shalat
Cahaya wudhu memudahkan umat Muhammad dikenali saat hari kiamat.

4. Tinggalkan maksiat
Agar tidak menyesal di akhirat seperti orang kafir yang berkata "Seandainya kami dulu muslim."

6. Penutup Ceramah
Hadirin yang dirahmati Allah,
Hadis ini mengajarkan bahwa surga adalah tempat bagi hati yang bersih. Walaupun kita banyak salah, selama hati kita masih penuh iman—walau sebesar biji sawi—Allah akan keluarkan kita dari neraka dengan syafa’at Nabi Muhammad SAW.
Marilah kita jaga hati dari dendam, iri, dan kebencian agar kelak termasuk orang yang duduk berhadap-hadapan di atas dipan surga.