Hawa nafsu

Hawa nafsu
 
"Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya). Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sungguh beruntunglah orang yang mensucikannya dan merugilah orang yang mengotorinya"
(QS. Asy-Syams:7-10)

Allah SWT menciptakan mahluknya dengan berbagai model. Ada Malaikat yang diberi akal, tapi tidak diberi hawa nafsu, sehingga mereka selalu berbuat kebaikan sesuai perintah Allah. Ada juga binatang yang punya hawa nafsu, tapi tidak mempunya akal. Dan manusia diciptakan Allah sebagai mahluk yang paling sempurna (lihat QS. Attin:4).
Selain bentuk manusia yang bagus, juga lengkap dengan akal dan hawa nafsunya. Tujuannya adalah sebagai ujian, maka apabila manusia mengikuti akalnya sehingga ia hidup sesuai dengan petunjuk Allah, sehingga mereka menjadi mulia melebihi Malaikat. Tapi sebaliknya jika mereka hanya mengikuti hawa nafsunya dan membelakangi petunjuk Allah, niscaya mereka lebih rendah dari binatang.
Jadi, tiada jalan yang terbaik bagi manusia melainkan dia harus bergantung kepada Allah dengan cara mengikuti petunjuk-Nya, agar selamat di dunia dan akhirat. Apalagi jebakan-jebakan yang telah disiapkan oleh iblis dan kaki tangannya untuk menjerat manusia agar jauh dari petunjuk Allah dan tersesat dalam kehidupan yang penuh fatamorgana ini, menambah kecilnya keselamatan manusia dari kesengsaraan api neraka.
Untuk itu nasehat Al-Quran yang berharga menjadi pegangan kita agar kita tidak tenggelam bersama hawa nafsu yang intinya untuk kepentingan perut dan yang dibawahnya (lihat QS. Al-Kahfi:28). Bagaimana kita merubah dari hawa nafsu ammarah bissu' (cenderung ketidakbaikan), hawa nafsu lawwamah (jiwa yang selalu goyang) menjadi nafsu muthmainah (jiwa yang tentram). Semua harus melaksanakan ketentuan Allah dan Rasul-Nya. Hanya dengan hal tersebut kita akan selamat.

Tidak ada komentar