Mengungkap Konstruksi Piring Terbang
Mengungkap Konstruksi Piring Terbang
Sungguh, Allah menahan planet-planet dan bumi agar tidak luput
/dari garis orbitnya/,
Jika semua itu sampai luput, adakah yang dapat menahannya selain
Dia ?
Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.
(QS. 35:41)
Semesta raya ini berasal dari Alma' yang diberi Rawasia.
Rawasiya merupakan turunan kata rasa /meneguhkan, mengikat, menambat/,
dan dengan demikian memiliki arti peneguh, pengikat, penambat atau
gaya alami yang menyusun tata letak dan tata gerak semesta.
Para ilmuwan sendiri telah merumuskan empat gaya alami yang mengatur
matematika tata letak dan tata gerak semesta. Pertama adalah gravitasi
yang membuat materi bermassa saling tarik. Kedua adalah
elektromagnetika yang bekerja pada muatan listrik yang diam dan
bergerak, termasuk antara inti atom dan elektron. Ketiga adalah
interaksi lemah yang mengikat inti atom. Dan keempat adalah interaksi
kuat yang mengikat partikel yang menyusun inti atom.
Dengan berbagai sistem Rawasia itu terwujudlah berbagai macam benda
angkasa, terpisah menurut keadaan dan susunan sebagaimana yang
terlihat sekarang. Namun meski semua benda-benda angkasa, terutama
planet-planet memiliki Rawasia tetapi masing-masingnya mempunyai daya
tarik yang berbeda. Hal itu tergantung pada jarak sesuatu planet dari
matahari selaku titik pusat yang dikitari.
Semakin dekat suatu planet pada matahari semakin kecillah daya tarik
magnetnya dan semakin teballah atmosfir yang melingkupi planet itu.
Sebaliknya bila suatu planet jauh dari matahari maka nilai tarik
magnetnya lebih besar dan atmosfirnya lebih tipis. Demikian pula
susunan bintang-bintang yang mengorbit dalam daerah suatu galaksi,
berbeda-beda pula nilai tariknya.
Bumi dan planet lainnya memiliki Rawasia dengan sistem yang dinamakan
Simple, untuk contohnya kita pakai planet bumi ini sendiri: Dari utara
keselatan membujur Rawasia atau batang magnet yang memutar bumi ini
3600 dalam waktu 24 jam /tepatnya 23 Jam 56 menit/.
Hal itu berlaku berkepanjangan. Kutub utara bumi adalah ujung Rawasia
dengan magnet negatif dan diselatannya positif, yaitu kebalikan dari
unsur magnet yang dimiliki matahari pada kedua kutubnya, dan hal
inilah yang menyebabkan adanya tarik menarik antara bumi dan matahari
disepanjang jaman. Bumi berputar disumbunya sambil beredar
mengelilingi matahari pada jarak tertentu yang diperkirakan sejauh
93.000.000 mil.
Kutub utara bumi menarik unsur positif dari permukaan matahari sembari
membuang unsur negatif yang ditarik oleh kutub utara matahri. Kutub
selatan bumi menarik unsur negatif sembari membuang unsur positif yang
ditarik oleh kutub selatan matahari.
Unsur magnet yang dikutub utara dan selatan bumi berpapasan dalam
perut bumi dan perantukannya bisa menimbulkan gempa dan letusan
gunung. Jadi magnet bumi ini hanya keluar dikutub-kutubnya dan
karenanya permukaan planet ini membeku praktis dipakai untuk tempat
kehidupan. Fungsi Rawasia yang demikian kita namakan dengan sistem
Simple.
Kalau orang memperhatikan kedudukan pool magnet bumi di utara dan di
selatan,terbuktilah bahwa pool atau ujung Rawasia itu senantiasa
berpindah tempat sejauh maximal 100 dari kutub putaran bumi atau
sejauh 1.100 kilometer. Hal ini cocok dengan maksud ayat berikut :
Dan Dia tempatkan Rawasia di bumi untuk memberi kekuatan padamu,
dan siang-siang dan garis edaran agar kamu mendapatkan petunjuk,
dengan kompas dan dengan matahari /bintang-bintang/ mereka /akan/
mendapat petunjuk.
(QS. 16:15-16)
Maksudnya adalah bahwa adakalanya matahari tepat menyinari daerah
equator bumi, waktu itu tercatat tanggal 21 Maret dan 22 September.
Jika pada kedua tanggal itu orang memperhatikan kompas akan
kelihatanlah kedua jarumnya tepat menunjuk kearah utara dan selatan
kutub putaran bumi. Ini memperlihatkan bahwa antara kedua ujung
Rawasia bumi terbentuk segitiga sama kaki dengan matahari sebagai
titik sudut ketiga.
Adakalanya matahari itu miring keselatan, penanggalan waktu itu
mencatat tanggal 22 Desember, berlakulah puncak musim panas dibelahan
selatan bumi dan puncak musim dingin dibelahan utara bumi. Sebaliknya
tanggal 21 Juni, matahari berada maksimal diutara dan berlakulah siang
yang panjang dibelahan utara bumi dan malam yang panjang dibelahan
selatan.
Pada kedua tanggal itu orang akan dapat memperhatikan bahwa jarum
kompas berpindah sejauh 100 dari kutub utara putaran bumi karena
sebagai dikatakan tadi : Ujung Rawasia bumi senantiasa membentuk
segitiga sama kaki dengan matahari.
Bumi yang beratnya sekitar 600 trilyun ton tidak jatuh pada matahari
karena daya lantingnya (centrifugal) dalam mengorbit, sebaliknya dia
tidak terlanting jauh keluar garis orbitnya ditahan oleh daya jatuhnya
/gravitasi/ pada matahari sebagai pusat orbit. Daya lanting bumi dan
daya jatuhnya sama besar disebut orang dengan Equillibrium, karena itu
sampai sekarang bumi yang kita diami ini senantiasa berputar beredar
mengelilingi matahari.
AlQur'an sering menjelaskan persoalan rotasi dan orbit benda-benda
angkasa, tidak bertiang dan tidak bertali, semuanya bergerak dalam
keadaan bebas terapung. Hanya Rawasialah yang berlaku sebagai tenaga
sentrifugal dan gaya tarik universal yang menyebabkan setiap planet
itu berputar disumbunya sembari membawanya berkeliling matahari.
Kini kita misalkan saja, bagaimana kalau daya lanting bumi dipakai
sedangkan daya jatuhnya ditiadakan ?
Waktu itu praktis bumi ini akan melayang jauh meninggalkan matahari
sebagaimana yang diungkapkan dalam surah 35:41 diatas. Jadi tenaga
centrifugal demikian dapat dipakai untuk terbang jauh jika tenaga
gravitasi dihilangkan. Akhirnya kita terbentur kepada : Bagaimana cara
menghilangkan daya jatuhnya itu ?
Suatu cara adalah dengan memutar bagian pesawat secara horizontal,
bila putaran itu semakin cepat akan semakin besarlah daya centrifugal
dan semakin kecillah daya gravitasi, akhirnya daya jatuh itu akan
hilang sama sekali dan mulailah pesawat terangkat dengan mudah tanpa
pengaruh tarikan bumi.
Tentu orang akan heran : bagaimana pula pesawat dapat berputar terus
menerus tanpa tumpuan ?
Dari itulah kita namakan pesawat itu dengan Shuttling System yaitu
pesawat berupa piring dempet yang ditengahnya tempat penumpang :
1. Bagian atas, kita namakan Positif, berputar kekanan, semakin
kepinggir massanya lebih tebal dan berat.
2. Bagian bawah, kita namakan Negatif, berputar kekiri, semakin
kepinggir massanya lebih tebal dan berat.
3. Bagian tengah, kita namakan Neutral, tempat awak pesawat serta
perlengkapan dan mesin yang memutar positif dan negatif sekaligus.
Perlu ada satu mesin yang memutar dua piring pesawat itu dari dalam.
Tidak jadi masalah apakah mesin itu sama dengan yang memutar propeller
kapal udara ataukah yang mengangkat roket Apollo dari bumi.
Keliling pinggiran positif dan negatif boleh diberi gerigi yang
menolak udara sewaktu berada dalam atmosfir. Udara yang ditolak kekiri
oleh Negatif disambut tolakan kekanan oleh Positif. Keadaannya dapat
diatur begitu rupa hingga hal itu jadi tenaga untuk mengangkat pesawat
yang bebas gravitasi atau pinggiran itu boleh pula licin saja maka
tenaga naiknya harus ditimbulkan oleh ledakan dari dalam seperlunya.
Keseimbangan putaran Positif dan Negatif yang berlawanan arah
ditimbulkan oleh satu roda gigi yang digerakkan oleh mesin dalam ruang
Neutral. Semakin cepat putarannya akan semakin hilanglah bobot pesawat
itu untuk jatuh kebumi, karenanya pesawat itu dapat turun naik dengan
mudah atau berhenti diudara.
Bagian Neutral yang memang tebal ditengahnya, disana ada mesin yang
memutar Positif dan Negatif berlawanan arah hingga pesawat itu tidak
goncang. Kecepatan putaran itu akan menghilangkan bobot Neutral itu
sendiri, karenanya pinggiran Negatif dan Positif harus lebih berat.
Bagian Neutral memiliki saluran keatas dan kebawah pada pusat Positif
dan Negatif. Saluran itu diperlukan untuk radar dan peneropongan.
Pintu masuk terdapat dipusat Positif, yaitu diatas pesawat. Pinggiran
yang tipis dari Neutral diberi saluran-saluran penembakan untuk
keseimbangan dan pembelokan serta untuk keperluan lainnya.
Akhirnya pesawat itu berupa piring terbang kebal peluru, tak
membutuhkan landasan tertentu, dapat bergerak dengan kecepatan tinggi,
water proff, dapat leluasa untuk berbagai keperluan didarat dilaut dan
diangkasa bebas tanpa bobot. Baik dalam keadaan damai maupun dalam
keadaan perang, efektif, tidak memerlukan bantuan dan pengawasan dari
pangkalannya.
Pesawat seperti ini sudah pernah dibuat pada jaman Nabi Sulaiman, hal
ini terlihat dari ayat AlQur'an berikut :
Lalu Kami jadikan Sulaiman memahaminya. Setiap orangnya Kami beri
hukum dan pengetahuan; dan Kami edarkan bersama Daud gaya-gaya
alamiah/Rawasia dan burung-burung yang bertasbih. Dan Kamilah yang
melakukannya.
(QS. 21:79)
Dan bagi Sulaiman angin; yang perjalanannya di waktu pagi sama
dengan sebulan perjalanan dan diwaktu sorenya sebulan (pula) dan
Kami suruh menyelidiki baginya sumber logam. Diantara Jin ada yang
bekerja dihadapannya dengan izin Tuhannya; dan siapa yang
menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan
kepadanya siksaan api yang menyala.
Mereka mengerjakan untuknya apa yang dia kehendaki dari
gedung-gedung pencakar langit dan patung-patung, serta
piring-piring seperti kolam dengan roda-roda yang bersumbu.
Bekerjalah hai keluarga Daud sambil bersyukur, dan sedikit sekali
dari hamba-hambaKu yang berterima kasih.
(QS. 34:12-13)
Analisis saya, bahwa Nabi Sulaiman dengan kecerdasan dan ilmu
pengetahuan yang dipahaminya berkat kebijaksanaan Allah, telah mampu
memahami hukum-hukum alam termasuk apa yang kita sebut sekarang dengan
aerodinamika, kekekalan massa, kekekalan energi dan lain sebagainya
sehingga beliau dapat menundukkan alam yang pada konteks disini
khususnya adalah angin sehingga dengan tekhnologinya beliau mampu
melakukan perjalanan secepat kilat yang perjalanannya diwaktu pagi
lamanya dengan perjalanan yang ditempuh oleh manusia biasa adalah satu
bulan !
Jelas Nabi Sulaiman meskipun berkedudukan sebagai seorang Nabi, ia
tetaplah manusia biasa yang mempunyai keterbatasan dalam bertindak,
makanya tidak mungkin beliau itu menundukkan angin seperti
cerita-cerita dongeng Abrakadabra layaknya sosok Superman atau Gatot
Kaca meskipun jika dia mau bisa saja melakukannya, tapi Allah
senantiasa menetapkan hukum-hukumNya kepada manusia secara logis dan
dinamis.
Tentunya sang Nabi telah mempergunakan pesawat didalam bepergiannya
yang sangat cepat itu !
Dan bahan pesawat tersebut sebagimana yang tersirat dalam ayat
AlQur'an diatas adalah terbuat dari logam dengan menggunakan
sumbu-sumbu pada bagian bawahnya sebagai tenaga naik mula-mula keatas
untuk menghindari pengaruh gravitasi bumi.
Istimewanya lagi, pesawat kendaraan Nabi Sulaiman ini berbentuk piring
yang laksana kolam besarnya dan mampu untuk mencapai gedung-gedung
pencakar langit yang dibuat oleh umatnya, sehingga memudahkan semua
urusannya, termasuk memonitor kerja para prajurit dan umatnya dari
ketinggian.
Ingat .. selain berpangkat sebagai Nabi Allah Sulaiman juga
berkedudukan sebagai seorang raja waktu itu.
Apa yang sudah dicapai oleh Nabi Sulaiman dalam konstruksi pesawat
terbang waktu itu, belumlah bisa kita wujudkan secara keseluruhan pada
masa ini, kita baru bisa memotong kompas yang amat sederhana, jika
sebelumnya perjalanan dari Palembang ke Jakarta ditempuh berkendaraan
darat memakan waktu l/k 1 hari penuh /tanpa berhenti/, dengan pesawat
terbang bisa dicapai dalam waktu 1 jam.
Namun Nabi Sulaiman ?
Perjalanannya di waktu pagi sama dengan sebulan perjalanan manusia
biasa !
Bayangkan .. berapa kecepatan yang dapat ditempuh oleh beliau dalam
mengelilingi bumi ini bahkan hingga naik keluar angkasa dalam satu
perjalanan waktu Sulaiman.
Disini kita kembali berurusan dengan masalah ruang dan waktu yang
selalu menjadi salah satu topik utama Qur'an. Pada pembahasan yang
lalu kita telah mengadakan perhitungan :
1 hari Allah = 1000 tahun manusia (QS. 22:47)
1 hari malaikat = 50.000 tahun manusia (QS. 70:4)
1 hari Nabi Sulaiman = 2 bulan manusia (QS. 34:12)
Bandingkan dengan waktu tempuh Rasulullah Muhammad Saw Al-Amin selaku
Nabi penutup dalam perjalanannya ke Muntaha melewati garis tengah bima
sakti yang dalam perhitungan sekarang = 10 milyard tahun cahaya dalam
waktu 1 malam atau 1/2 hari manusia untuk menghadap Allah !
Sungguh .. Allah maha besar dan maha berkuasa atas segala sesuatunya.
Pada bahagian yang lain, AlQur'an juga menyatakan bahwa tekhnologi
yang dimiliki oleh Nabi Sulaiman juga telah mencakup tekhnologi
tranformasi, ingat pada peristiwa pemindahan singgasana ratu Saba'
yang dilakukan oleh seorang manusia yang mempunyai ilmu dari kitab
dari kerajaan Nabi Sulaiman.
Dia berkata: "Wahai masyarakat, siapakah di antara kamu sekalian
yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka datang
kepadaku sebagai orang-orang yang muslimin ?".
Berkatalah 'Ifrit dari golongan Jin: "Aku akan datang kepadamu
dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu beranjak dari
tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat membawanya lagi
dapat dipercaya".
Berkatalah seorang yang mempunyai pengetahuan dari kitab: "Aku akan
membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka
tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya,
iapun berkata:"Ini karunia Tuhanku untuk menguji aku apakah aku
bersyukur atau mengingkari ? Dan barangsiapa yang bersyukur maka
sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri dan barangsiapa
yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia".
(QS. 27:38-40)
Dr. Yahya Sa'id al-Mahjari, seorang sarjana Muslim Arab dari Mesir
yang sekarang bertugas sebagai konsultan utama tentang keadaan energi
dan lingkungan pada pusat Pengkajian Teknologi di Finlandia mengatakan
bahwa apa yang dilakukan oleh orang tersebut dipandang dari sudut ilmu
pengetahuan modern yang ada pada kita sekarang ini benar-benar suatu
langkah maju sekali.
Pertama, dia telah mengubah singgasana Ratu Saba' menjadi semacam
energi /tidaklah penting apakah energi itu berupa panas seperti yang
kita dapatkan dari peralatan atomik model sekarang yang berkapasitas
rendah/ namun suatu energi yang menyerupai listrik atau cahaya dapat
dikirim lewat gelombang listrik magnetik.
Kedua, ia berhasil mengirim energi itu dari negri Saba' di Yaman
kenegri Nabi SUlaiman di Palestina. Karena kecepatan penyebaran
gelombang listrik magnetik sama dengan kecepatan cahaya, yaitu 300.000
km perdetik, maka waktu yang ditempuh energi itu untuk sampai kenegri
Nabi Sulaiman adalah kurang dari satu detik, meskipun jarak antara
Saba' dan kerajaan Nabi Sulaiman mencapai 3.000 kilometer.
Ketiga, ia mampu mengubah energi itu, ketika tiba dikerajaan Nabi
Sulaiman, menjadi materi sama persis seperti gambaran materi
sebelumnya /proses materialisasi/, artinya, setiap benda, bagian dan
atom kembali kebentuk dan tempat asalnya semula.
Sesungguhnya energi /at-thaqqah/ dan materi /al-maddah/ adalah dua
bentuk berbeda dari benda yang sama. Materi bisa berubah menjadi
energi dan sebaliknya. Manusia saat ini telah berhasil mengubah materi
menjadi energi dalam berbagai perlengkapan atau peralatan dengan
memanfaatkan energi atom antara lain melahirkan atau memproduksi
energi listrik untuk kemaslahatan peradaban manusia banyak.
Meskipun demikian, kemampuan manusia dalam mengubah materi menjadi
energi masih berada dalam tahap perbaikan serta pengembangan. Demikian
pula, manusia telah berhasil kendatipun dalam kadar sangat minim dan
rendah, mengubah energi menjadi materi dengan alat yang disebut
Akselerator partikel /particel accelerator/.
Walaupun demikian, kadar kemampuan dalam hal itu masih terus
ditingkatkan dan disempurnakan, sehingga kita akan sampai pada satu
kesimpulan, pengubahan materi menjadi energi dan sebaliknya merupakan
pekerjaan yang dapat dilakukan secara ilmiah dan praktis.
Jika manusia kelak bisa melakukan perubahan antara materi dan energi
dengan mudah, maka pasti ia akan menghasilkan perubahan total dan
mendasar. Bahkan, boleh jadi, manusia melahirkan revolusi
besar-besaran dalam kehidupan modern sekarang. Salah satu sebab yang
memungkinkan pengiriman energi adalah menggunakan kecepatan cahaya
pada gelombang mikro ketempat mana saja yang kita inginkan, yang
kemudian kita ubah kembali menjadi energi.
Dengan cara itu, kita bisa mengirim peralatan atau perlengkapan apa
saja, bahkan rumah berikut isinya bisa dipindahkan kedaerah mana saja
dimuka bumi ini menurut pilihan kita atau malah dipindahkan kebulan
atau Mars sekalipun hanya dalam beberapa detik atau beberapa menit
saja, sebagaimana yang sering kita tonton dalam serial televisi
StarTrex.
Tetapi satu hal yang masih diakui sebagai kendala utama oleh para
sarjana fisika untuk membuktikan mimpi ini adalah menggabungkan dan
merangkaikan bagian-bagian atau atom-atom partikel dalam bentuk
aslinya secara sempurna sehingga setiap atom diletakkan pada tempat
semula sebelum atom itu diubah menjadi energi guna melakukan tugas
pokoknya.
Masih ada kesukaran lain yang harus dihadapi oleh Sains modern, yaitu
kemampuan menghimpun gelombang elektro magnetik yang ada sekarang,
yang tampaknya hanya 60% saja. Ini disebabkan berpencarnya gelombang
itu diudara.
Mengubah materi menjadi gelombang mikro telah tercapai sekarang ini
dengan metode yang ditempuh manusia dalam bentuk aslinya yang
memerlukan pengubahan materi menjadi energi panas, lalu energi mekanik
kemudian energi listrik dan terakhir dikirimkan lewat gelombang mikro.
Itulah sebabnya kita mendapatkan bahwa bagian terbesar dari materi
yang kita dahulukan membuatnya itu tercerai-berai dicelah-celah
perubahan tersebut, dan sisanya -hanya bagian kecil- saja yang dapat
kita kirimkan lewat gelombang mikro. Kemampuan pengubahan energi
mekanik menjadi energi listrik tidak akan lebih dari 20%.
Meskipun kita telah melewati kelemahan teknologi sekarang dalam
mengubah uranium menjadi energi, maka yang berubah menjadi energi itu
hanyalah bagian kecil dari uranium. Sementara sisanya ada pada panas
nuklir yang memancarkan energinya pada ribuan dan jutaan tahun dan
berubah menjadi anasir lain sehingga akhirnya menjadi timah.
Jika saja kita bisa memanfaatkan sebagian lagi dari materi yang
tercerai-berai itu, tentulah berarti jika kita mulai membuat
singgasana Ratu Saba', lalu kita ubah menjadi energi melalui suatu
metode tertentu dan kita kirimkan energi ini via gelombang mikro
kemudian gelombang ini kita terima lagi lalu kita ubah sekali lagi
menjadi energi atau diubah menjadi materi, maka kita tidak akan
mendapatkan lebih dari 5% dari singgasana Ratu Saba' itu.
Sisanya tercerai-beraikan dicelah-celah perubahan-perubahan itu jika
kita lihat kemampuan paling minimal dalam praktik ini. Yang 5% dari
materi asli itu tidak akan cukup untuk membangun satu bagian kecil
saja dari singgasana Ratu Saba', baik kakinya maupun tangannya.
Namun hasil yang dicapai oleh prajurit Nabi Sulaiman itu adalah 100%
sehingga sang Nabi sendiri berkata sebagaimana disebutkan dalam
AlQur'an, Ia berkata: Ubahlah singgasananya itu; Akan kita lihat
apakah dia mengenalinya ataukah tidak. Maka tatkala ia datang
ditanyakanlah kepadanya:"Serupa inikah singgasanamu ?" Dia
menjawab:"Seakan-akan singgasana ini adalah singgasanaku ! kami telah
diberi pengetahuan sebelumnya dan kami adalah orang-orang yang
berserah diri". (QS. 27:41-42)
Sayangnya, sebagaimana yang umum terjadi disetiap negri yang makmur,
akan selalu ada kelompok-kelompok tertentu yang iri dan dengki dengan
keberhasilan orang lain, begitupula halnya dengan pemerintahan Nabi
Sulaiman, ada orang-orang yang ingkar kepada Allah dan kenabiannya
mengatakan hal-hal yang mereka buat-buat :
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan tentang
kerajaan Sulaiman padahal Sulaiman tidaklah kufur, melainkan
setan-setan itu yang kufur. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia
dan yang diturunkan atas dua orang berkuasa di Babilon bernama
Harut dan Marut. Padahal tidaklah keduanya mengajar seseorang
sebelum mengatakan: "kami tidak lain hanya ujian, karenanya jangan
kamu kufur". (QS. 2:102)
Sulaiman, adalah seorang yang cerdas dan mumpuni serta mendalam
ilmunya, baik dibidang tekhnologi maupun psikologi, dia juga
mengetahui bahwa betapa kekuasaan yang telah diberikan oleh Allah
kepadanya adalah suatu hal yang berat dan penuh tanggung jawab, ia
pesimis bahwa sepeninggalnya kelak kerajaannya akan tetap langgeng,
aman sejahtera sebagaimana sewaktu dia masih ada, selain itu ia juga
khawatir bahwa ketinggian tekhnologi kerajaannya itu akan menimbulkan
kekacauan dan malapetaka bagi manusia jika sampai jatuh ketangan yang
tidak bertanggung jawab.
Karenanya Sulaiman dengan kedudukannya sebagai seorang Nabi telah
berdoa kepada Allah :
Ia berkata:"Ya Tuhanku ! berilah perlindungan kepadaku dan
karuniailah untukku kerajaan yang tidak dimiliki oleh siapapun
sesudahku, karena Engkau sungguh Yang Maha pemberi".
(QS. 38:35)
Sungguh besar perhatian Nabi Sulaiman bagi peradaban manusia, melalui
doanya itu, beliau bukan ingin menghalangi orang lain mencapai
peradaban yang tinggi melampui apa yang dicapainya, melainkan malah
ingin menghindarkan kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh kemajuan itu
sendiri.
Apa yang telah dicapai oleh Nabi Sulaiman, sebuah kerajaan yang besar
dan megah, beristanakan kaca serta dipenuhi dengan berbagai gedung
yang menjulang tinggi dan pesawat udara canggih berbentuk piring yang
kecepatannya dalam sehari dua bulan perjalanan manusia biasa disertai
pula kemampuannya berbahasa binatang sekaligus mampu mengendalikan
prajurit dan buruh tangguh yang terdiri dari Jin dan manusia serta
pasukan burung yang dapat ia perintah menurut apa yang dikehendakinya
lengkap dengan segala kemajuan tekhnologinya, termasuk transformasi.
Bagi Sulaiman angin yang berpusar dan berhembus dengan perintahnya
kenegeri yang telah Kami berkati. Dan adalah Kami Maha Mengetahui
segala sesuatu. (QS. 21:81)
Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan
burung lalu mereka itu diatur dengan tertib. (QS. 27:17)
Juga segolongan syaitan-syaitan yang menyelam untuknya serta
mengerjakan pekerjaan selain daripada itu; dan Kami peliharakan
mereka /bagi Sulaiman/. (QS. 21:82)
Dikatakan kepadanya: "Masuklah ke dalam istana itu." Maka ketika
dia melihat lantai istana itu, dikiranya kolam, dan
disingsingkannya dari kedua kakinya. Berkatalah dia /Sulaiman/:
"Sungguh itu adalah istana licin yang terbuat dari kaca". Berkata
dia : "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat zalim terhadap
diriku dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan
semesta alam". (QS. 27:44)
Apa jadinya jika kekuasaan yang dicapai oleh Nabi Sulaiman itu
dipegang oleh orang lain dan dibuat untuk kerusakan sesama manusia ?
Sungguh sukar untuk dibayangkan.
Dengan tidak mempersempit pemikiran mengenai fenomena UFO, ETI, dan
hal-hal lainnya yang berbau makhluk luar angkasa, ada satu kemungkinan
yang prosentasenya berbanding sama, bahwa apa yang kita lihat selama
ini dengan UFO dan berbagai fenomena mengelilinginya tidak lain adalah
sisa-sisa peradaban yang dilestarikan oleh para Jin & Setan hingga
hari ini dan diajarkan kepada beberapa orang manusia tertentu /Dajjal
?/ untuk membuat keributan didunia ramai.
Selanjutnya anda bisa membaca secara lebih luas dan dalam mengenai
kemungkinan ini pada buku :Dajjal akan muncul dari segitiga Bermuda
karangan Muhammad Isa Dawud terbitan Pustaka Hidayah 1996, yang
dilengkapi dengan berbagai dalil dan fakta yang tentunya bentuk
penguraian beliau akan berbeda dengan apa yang saya uraikan dan
pahami.
Selain itu, anda juga saya sarankan untuk membaca buku Makhluk Angkasa
Luar & AlQur'an karangan Su'ud Muliadi SM HK, terbitan PT. Garoeda
Boeana Indah Pasuruan, disana anda akan mendapatkan banyak sekali
fakta-fakta dan data-data yang otentik seputar UFO dan
kejadian-kejadian yang melingkupinya dari abad keabad.
Help file produced by WebTwin (www.webtwin.com) HTML->WinHelp converter. This text does not appear in the registered version.
Post a Comment