Rukun La Illaaha Illallah


Rukun La Illaaha Illallah


Rukun La Illaaha Illallah ada dua:
  1. La llaaha; Meniadakan seluruh bentuk tuhan (menafikan tuhan selin Allah S.W.T.), yaitu:
  1. Tuhan hawa nafsu (25:43).
(25:43)
Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?,
  1. Patung-patung dan berhala (26:69-76).
(26:69)
Dan bacakanlah kepada mereka kisah Ibrahim.
(26:70)
Ketika ia berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Apakah yang kamu sembah?"
(26:71)
Mereka menjawab: "Kami menyembah berhala-berhala dan kami senantiasa tekun menyembahnya".
(26:72)
Berkata Ibrahim: "Apakah berhala-berhala itu mendengar (do'a)mu sewaktu kamu berdo'a (kepadanya)?,
(26:73)
atau (dapatkah) mereka memberi manfa'at kepadamu atau memberi mudharat?"
(26:74)
Mereka menjawab: "(Bukan karena itu) sebenarnya kami mendapati nenek moyang kami berbuat demikian".
(26:75)
Ibrahim berkata: "Maka apakah kamu telah memperhatikan apa yang selalu kamu sembah,
(26:76)
kamu dan nenek moyang kamu yang dahulu?,
  1. Jin dan Malaikat (34:40-41, 72:6).
(34:40)
Dan (ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allah berfirman kepada malaikat: "Apakah mereka ini dahulu menyembah kamu?".
(34:41)
Malaikat-malaikat itu menjawab: "Maha Suci Engkau. Engkaulah pelindung kami, bukan mereka; bahkan mereka telah menyembah jin [1243]; kebanyakan mereka beriman kepada jin itu".
[1243] Yang dimaksud "jin" di sini ialah jin yang durhaka ialah syaitan.
(72:6)
Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan [1524] kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.
[1524] Ada di antara orang-orang Arab bila mereka melintasi tempat yang sunyi, maka mereka minta perlindungan kepada jin yang mereka anggap kuasa di tempat itu.
  1. Nabi-nabi (3:79-80).
(3:79)
Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani [208], karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.
[208] Rabbani ialah orang yang sempurna ilmu dan takwanya kepada Allah s.w.t.
(3:80)
dan (tidak wajar pula baginya) menyuruhmu menjadikan malaikat dan para nabi sebagai tuhan. Apakah (patut) dia menyuruhmu berbuat kekafiran di waktu kamu sudah (menganut agama) Islam?"
  1. Thaghut, Ibnul Qayyim berkata "Thaghut adalah orang yang mengambil hukum selain Allah dan Rasul-Nya, atau menyembahnya dan mengikutinya tanpa pengetahuan dan izin dari Allah, artinya Allah melarang dan hal itu syirik besar" (2: 256, 16:36, 79:15-18, 89:10-12).
(2:256)
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut [162] dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
(16:36)
Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut [826] itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya [827]. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).
[826] Lihat not 162 tentang arti "Thaghut".
[162] Thaghut, ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain dari Allah s.w.t.
[827] Lihat not 34 tentang arti "disesatkan Allah".
[34] Disesatkan Allah berarti: bahwa orang itu sesat berhubung keingkarannya dan tidak mau memahami petunjuk-petunjuk Allah. Dalam ayat ini, karena mereka itu ingkar dan tidak mau memahami apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan, maka mereka itu menjadi sesat.
(79:15)
Sudah sampaikah kepadamu (ya Muhammad) kisah Musa.
(79:16)
Tatkala Tuhannya memanggilnya di lembah suci ialah Lembah Thuwa;
(79:17)
"Pergilah kamu kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas,
(79:18)
dan katakanlah (kepada Fir'aun): "Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari kesesatan)".
(89:10)
dan kaum Fir'aun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak),
(89:11)
yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri,
(89:12)
lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu,
  1. Orang-orang Alim (9:31).
(9:31)
Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah [639] dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
[639] Maksudnya: mereka mematuhi ajaran-ajaran orang-orang alim dan rahib-rahib mereka dengan membabi buta, biarpun orang-orang alim dan rahib-rahib itu menyuruh membuat maksiat atau mengharamkan yang halal.
  1. Illallah; Menetapkan (Itsbat) bahwa tuhan yang berhak disembah hanyalah Allah S.W.T. semata (21:25).
(21:25)
Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku".

Tidak ada komentar