SEPUTAR SIHIR..!
SEPUTAR SIHIR..!
Arti
Sihir secara Bahasa
Al Azhari berkata: Sihir ialah amal
perbuatan yang dilakukan dengan mendekatkan diri kepada syetan dan dengan
pertolongan darinya.
Arti asal ‘sihir’ aialah memalingkan
sesuatu dari hakekatnya kepada selainnya; seolah-oleh penyihir melihat
kebatilan dalam bentuk kebenaran dan membayangkan sesuatu tidak menurut yang
sebenarnya (Lisanul Arab 4/348).
Syamr meriwayatkan dari Abi Syaibah , ia
berkata : Orang Arab menamakan sihir dengan sihir karena ia mengubah kesehatan
menjadi penyakit ( Idem).
Ibnu Faris berkata : Sihir ialah
mengeluarkan kebatilan dalam bentuk kebenaran. (Mishbah (267)).
Di
dalam Muhithul Muhith disebutkan : Sihir ialah mengeluarkan sesuatu dalam
bentuk penampilannya yan terbaik sehingga sesuatu nampak mempersona, (Muhithul
Muhith hal.399).
Arti
Sihir menurut Istilah Syari’at
Fakhruddin Ar Razi berkata : Sihir
menurut tradisi syariat ialah setiap perkara yang tersembunyi sebabnya dan
dibayangkan tidak sebagaimana yang sebenarnya sehingga tak ubahnya seperti
pengelabuan dan penipuan (Misbahul Munir : hal.368).
Ibnu Qudamah Al Madisi berkata : Sihir
ialah buhul, mantra dan perkataan yang diucapkan atau ditulis atau dibuat
sesuatu yang berpenagruh pada jasad orang yang disihir atau pada hati dan
akalnya tanpa menyentuh secara langsung. Sihir adalah sesuatu yang memang
terjadi. Diantaranya ada yang sampai menimbulkan kematian, sakit, menghalangi
seorang suami untuk menggauli istrinya, menceraikan sesorang dari istrinya, menimbulkan
kebencian atau cinta antara dua orang dan lain sebagainya ( Al Lughni
10/104).
Ibnu Qayyim berkata : Sihir ialah
persenyawaan dari berbagai pengaruh ruh-ruh jahat dan interaksi
kekuatan-kekuatan tabiat dengannya ( Zaadul Ma’ad, 4/127).
Definisi
Sihir
Ialah
kesepakatan antara penyihir dan syetan bahwa penyihir akan melakukan sebgaian
perbuatan yang diharamkan atau beberapa bentuk kemusyrikan sebagi imbalan
bantuan dan ketaatan syetan terhadapnya yang menyangkut hal-hal yang
diinginkannya.
Sarana
Tukang Sihir dalam Mendekatkan Diri pada Syetan
Di antara tukang sihir ada yang
menjadikan Mushaf (Al Quran) sebagai alas kaki untuk masuk ke WC. Ada yang menulis
sebagaian ayat Al Quran dengan menggunakan kotoran atau menulisnyua dengan
darah haid. Ada
pula yang menulis sebagian ayat Qur`an di telapak kakinya atau menulis AL
Fatihah secera sungsang (terbalik). Di antara mereka ada yang shalat tanpa
wudhu atau tetap dalam keadaan junub. Ada
pula yang menyembelih untuk syetan dan tidak meyebut nama Allah pada waktu
menyembelih kemudian melemparkan sesembelihan tersebut ke suatu tempat yang
telah ditentukan oleh syetan ( Wiqayatul Insan hal.14). Ada yang berbicara kepada bintang-bintang dan
bersujud kepadanya. Ada
yang menggauli ibu atau anak perempuannya. Ada yang menulis mantar-mantra dengan lafaz-lafaz yang mengandung kekufuran.
Dari sini jelas bagi kita bahwa jin
tidak akan membantu tukang sihir dan menjadi pelayan (Khadam) nya kecuali
dengan suatu imbalan. Semakin besar kekufuran seorang tukang sihir maka akan
semakin besar pula ketaatan syetan kepadanya dan semakin cepat melaksanakan
perintahnya. Jika tukang sihir tidak mau melaksanakan kekufuran tersebut maka
syetan pun tidaka mau menjadi khadamnya.
Jadi tuikang sihir dan syetan adalah
dua sejoli yang bertemu dalam rangka kemaksiatan kepada Allah.
Jika
Anda perhatikan wajah tukang sihir maka akan nampak kebenaran apa yang penulis
sebutkan. Anda akan melihat kegelapan kekafiran bertengger di wajahnya seperti
mendung hitam.
Jika Anda kenali tukang sihir lebih
dekat maka Anda akan menyaksikan kehidupannya berada dalam kesengasaraan jiwa
dalam hidup bersama istri,anak-anaknya ataupun terhadap dirinya sendiri.Ia
tidak bisa tidur tenang, bahkan merasakan kecemasan-kecemasan dalam tidurnya
berkali-kali, disamping bahwa syetan-syetan itu sering menyakiti anak-anak dan
istrinya dan menimbulan pertengkaran diantara mereka. Maha Benar Allah yang
berfirman:
”Dan barangsiapa berpaing dari perinagnatn-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit (QS Thaha : 124).
BAGAIMANA TUKANG SIHIR MENDATANGKAN JIN?
Kesepakatan Antara Tukang Sihir dan syetan
Pada
galibnya terjadi kesepakatan antara tukang sihir dan syetan bahwa pihak pertama
(tukang sihir) akan melakukan sebagian perkara kemusyrikan atau sebagian perbuatan
kafir secara jelas-jelas sembunyi-sembunyi atau terang-terangan, dan sebagai
imbalannya syetan akan melayani tukang sihir dan menundukkan orang-orang yang
melayani tukang sihir, atau menundukkan orang yang akan melayani tukang sihir
tersebut.
Pada dasarnya hubungan antara tukang
sihir dan jun yang ditundukkan tersebut adalah hubungan kebencian dan
permusuhan. Dari sinilah kemudian kita lihat bahwa jin ini sering menyakiti
tukang sihir dengan menganggu istri, anak-anak atau harta bendanya dan lain
sebagainya, bahkan kadang-kadang menyakiti tukang sihir ini dengan tidak
disadarinya, seperti selalu pusing, sulit tidur, selalu cemas dan lainnya.
Bahkan para tukang sihir rendahan ada yang tidak bisa punya anak karena jin
khadamnya telah membunuh janinya ketika masih di dalam perut sebelum sempurna
pencipataannya. Hal ini sangat masyhur di kalangan tukang sihir hingga sebagian
mereka ada yang meningalkan sihir agar bisa punya anak.
Bagaimana tukang
sihir mendatangkan jin ?
Cara Pertama
Thariqatul Iqsam
( Bersumpah atas Nama Jin atau Syethan)
Tukang
sihir masuk ke dalam kamar gelap kemudian menyalakan api dan meletakkan sejenis
dupa atau kemenyan di atas api tersebut, sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Jika ingin menceraikan, menimbulkan permusuhan dan kebencian maka dia harus
meletakkan kemenyan yang berbau tidak enak.
Jika ingin menimbulkan rasa cinta atau
melepaskan ikatan , atau membuang sihir maka harus diletakkan kemenyan yang
berbau harum kemudian tukang sihir mulai membaca “jimat-jimat kemusyrikan”
yaiitu berupa mantar-mantra tertentu yang mengandung sumpah kepada jin atas
nama pemimpin mereka dan meminta kepada mereka dengan menyebut nama pemimpin
mereka. Selain itu, juga memuat bentuk-bentuk kemusyrikan lainnya seperti
mengagungkan tokoh-tokoh jin, istightsah kepad amereka dan lain sebagainya.
Hal
tersebut dilakukan oleh tikang sihir dengan syarat dalam keadaan tidak suci,
dalam keadaan junub atau memakai pakaian najis dan lain sebagainya.
Dari cara ini nampaklah bagi kita
bahwa ;
- Jin menyukai kamar gelap
- Jinmendapatkanmakanan dari bau
asap yang tidak disebutkannama Allah padanya.
- Di anatara kemusyrikan yang
nyata dalam cara ini ialah bersumpah atas nama jin dan istighatsah (
memeohon pertolongan ) kepad amereka, dan
- Jin menyukai najis dan syetan
mendekat kepada orang-orang najis.
Cara Kedua
Thariqatudz
Dzabhi (Memotong Sembelihan)
Tukang sihir medatangkan seekor burung, binatang,
ayam, kerbau atau yang lainnya dengan sifat0sifat tertentu sesuai permintaan
jin – biasanya berwarna hitam karena jin mengutamakan warn ahitam – kemudian
menyembelihnya tanpa menyebut nama Allah
(kadang-kadang penderita diolesi darahnya dan kadang-kadang tidak) kemudian
melemparkannya ke tempat-tempat reruntuhan, sumur atau tempat-tempat kosong –
yang biasa menjadi tempat tinggal jin. Ketika melemparkannya juga tidak
menyebut nama Allah kemudian kembali ke rumahnya lalu mengucapkan “jimat
kemusyrikan” kemudian memerintahkan jin sesuai dengan tugas yang diinginkannya.
Dalam
hal ini terdapat dua hal kemusyrikan yaitu :
Pertama,
menyembelih untuk jin. Perbuatan ini adalah haram karena merupakan sembelihan
untuk selain Allah. Dan seorang muslim tidak boleh memekannya apalagi melakukan
perbuatan tersebut.
Kedua,
jimat kemusyrikan dengan lafaz atau mantar-mantra untuk menghadirkan jin.
Mantar-mantar ini mengandung kemusyrikan yang nyata,sebagaimana disebutkan oleh
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah.
Cara Ketiga
Thariqah Sufliyah
( Melakukan Kemaksiatan)
Cara
ini terkenal di kalangan tukang sihir dengan cara menistakan diri. Tukang sihir
yangmenempuh cara ini memiliki sejumlah pembesar syetan yang siap menjadi
khadamnya dan melaksanakan perintahnya karena tukang sihir ini telahmelakukan
kekufuran dankemusyrikan yang paling besar dan keji. Semoga Allah melaknatinya.
Tukang sihir yang menempuh cara ini disyaratkan
harus melakukan sejumlah dosa besar seperti melakukan berbagai hal haram
seperti homoseksual, zina, atau mencela agama. Semua ini dilakukan dalam rangka
mencari ridho syetan.
Cara Keempat
Thariqatul Tankis
( Menulis Ayat-ayat Allah dengan Sungsang)
Dalam
hal ini tukag sihir menulis salah satu surat-surat Al Quran dengan huruf-huruf
terpisah secara sungsang yakni dari belakang ke depan kemudian mengucapkan
jimat kemusyrikan sampai jin yang diinginkan datang untuk diperintahkan. Cara
ini juga diharamkan di samping mengandung kemusyrikan dan kekufuran.
Cara Keenam
Tahriqatut Tanjim
( Mneyembah Bintang)
Cara
ini dikenla juga dengan nama Ar Rashdu ( mengintai bintang) karena
tukang sihir menunggu0nunggu munculnya bintangtertentu kemudian berbicara
kepadanya dengan bacaan-bacaan sihir lalu membaca mantar-mantar lain yang
mengandung kemusyrikan dan kekufuran kepada Allah. Setelah itu melakukan
bebrapa gerakan yag menurt mereka merupakan ibadah kepada bintang, sekalipun
orang yang menujum tak menyadarinya. Ini merupakan ibadah dan ta’zim kepada
selain Allah. Setelah itu syetan-syetan akan memenuhi perintah tukang sihir
tersebut.
Jelas,
cara ini merupakan ta’zim (pengaggungan) dan istighasah ( memohon
pertolongan) kepada selain Allah. Semua merupakan kemusyrikan, belum lagi
mantra-mantra kemusyrikannya.
Cara Ketujuh
Thariqatul Kaffi (
Melihat melalui telapak tangan)
Di
dalam cara ini tukang sihir menghadirkan anak kecil yang belum aqil balik
dengan syarat tidak dalam keadaan
berwudhu, kemudian mengambil telapak tangan kiri tersebut lalu menggambar segi empat
di atasnya.
Di sekitar segi empat itu ditulis mantar-mantar
sihir –tentu saja mengandung kemusyrikan. Mantra-mantar ini ditulis di sekitar
segi empat dari empat penjuru kemudian di telapak tangan anak ini di tengah
tersebut dilatakkan minyak dan bunga berwarna biru. Dalam keadaan inuilah si
anak itu melihat telapak tangannya. Kemudian si tuakng sihir
memabacakanmantara-mantra kakafiran. Tak lama kemudia sia naka kecuila
seolah-olah melihat beberapa gambar yag bergerak-gerak di telapak
tangnnya,kemudian si tukang sihir menanyakan kepada anak kecil tersebut segala
yang dinginkannya.
Biasanya cara ini digunakan untuk mencari barang yang
hilang. Tidak diragukan lagi bahwa cara ini mengandung kekufuran dan
kemusyrikan.
Cara Kedelapan
Thariqatul Atsar (
Memanfaatkan Benda Bekas Pakai)
Di
dalam cara ini tukang sihir meminta benda beka spakai seperti sapu tangan,
pakaian dalam dan benda apa saja yang mengandung bau keringat pemiliknya.
Kemudian mengikat benda tersebut seraya dibacakan surat At Takatsur atau surat lainnya dengan suara keras kemudian
dilanjutkan dengan mantra-mantra kemusyrikan yang dibaca suara lirih kemudian
memanggil jin untuk melaksanakan perintahnya.
Cara
ini mengandung beberapa penipuan antara lain :
1.
Pengelabuan karena solah-oah tuakng sihir mengobati dengan Al Quran
padahal tidak demikan adanya. Rahasia kemusyrikan terletak pad amantar yang
dibaca dengan suara lirih.
2.
Isti`anah ( meminta bantuan) kepad
ajin, memanggil mereka dan berdoa kepad amereka. Kesemua ini adalah masalah
kemusyrikan kepada Allah Yang Maha Agung
3.
Jin itu banyak dustanya. Anda tidak
tahu apakah jin itu tersenut juru atau dusta.
Tanda-tanda Tukang Sihir
Apabila Anda
temukan salah satu tanda dari tanda-tanda berikut ini maka tidak diragukan lagi
bahwa ia tukang sihir. Tanda-tandanya ialah :
- Bertanya kepada penderita
tentang namanya dan nama ibunya.
- Mengambil salah satu benda
bekas pakai penderita.
- Kadang-kadang meminta binatang
denga sifat-sifat tertentu untuk disembelih.
- Menulis jimat-jimat tertentu
- Membaca mantra-mantra yang
tidak dipahami.
- Memberi ‘hijab’ atau kerudung
yang mengandung segi empat di dalamnya dan ada beberapa huruf atau nomor
di dalamnya.
- Memerintahkan penderita agar
menghindari orang (`uzlah) selama masa-masa tertentu di kamar yang tidak
kemasukkan matahari. Orang menyebutnya “nyepi”.
- Kadang-kadang meminta penderita
agar tidak menyentuh air pada masa-masa tertentu biasanya 40 hari. Tanda
ini menunjukkan bahwa jin yang melayani tukang sihir tersebut beragama
Nasarani.
- Memberi penderita benda-benda
yang harus ditanam di tanah.
- Memberi penderita bebearpa
kertas untuk dibakar dan berasap dengannya.
- Berkomat-kamit membaca sesuatu
yang tidak dipahami.
- Kadang-kadang tukang sihir
memberitahukan kepada penderita tentang namanya dan lain-lain.
- Menuliskan kepada penderita
huruf-huruf atau potongan di kertas atau di piring dari tembikar berwarna
putih dan memerintahkan penderita untuk melarutkannya dan meminumkannya.
Jika Anda sudah tahu bahwa seseorang adalah tukang
sihir, maka janganlah Anda pergi kepadanya. Jika Anda masih juga pergi, maka
Anda terkena sabda Rasulullah “ Barangsiapa mendatangi tukang sihir kemudian
membenarkan apa yang dikatakannya maka sesungguhnya di telah kafir kepada apa
yang diturunkan Muhammad shalalalhu `alahi wasallam”(Al Bazzar, hadits hasan)
Post a Comment