Tuntutan La Ilaaha Illallah


Tuntutan La Ilaaha Illallah


Seseorang yang telah berikrar "bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah" dituntut padanya beberapa tuntutan sebagai amal nyata dari pengakuannya itu. Ada beberapa tuntutan yang harus dipenuhinya :
  1. TAUHID ITIQADY. Ini terbagi kepada tiga bagian :
  1. Tauhid Rububiyah
Yaitu mengetahui bahwa Allah adalah yang menciptakan, memberi rezeki, yang menghidupkan dan mematikan.
Orang musyrikin dulu mengakui bahwa yang menciptakan langit dan bumi, memberi rezeki, menghidupkan dan mematikan adalah Allah S.W.T (10:31). Namun Al Qur'an tidak memasukkan mereka kepada golongan orang-orang Islam, sebab tak direalisir dalam amalan nyata sebagai konsekuensinya.
(10:31)
Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup [689] dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka akan menjawab: "Allah". Maka katakanlah "Mangapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya)?"
(10:32)
Maka (Zat yang demikian) itulah Allah Tuhan kamu yang sebenarnya; maka tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan. Maka bagaimanakah kamu dipalingkan (dari kebenaran)?
[689] Lihat not 191.
[191] Sebagian mufassirin memberi misal untuk ayat ini dengan mengeluarkan anak ayam dari telur, dan telur dari ayam. Dan dapat juga diartikan bahwa pergiliran kekuasaan diantara bangsa-bangsa dan timbul tenggelamnya sesuatu umat adalah menurut hukum Allah.
  1. Tauhid Uluhiyah
Yaitu mengakui bahwa hanya Allah yang berhak ditujukan kepadaNya seluruh macam ibadah, sebab Allah tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaNya.
(51:56)
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.
Ibadah mencakup ibadah ritual (seperti shalat, puasa, zakat, haji, dan sebagainya), dan mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Di antara macam ibadah yang tidak boleh ditujukan kepada selain Allah s.w.t. adalah :
    1. Cinta, cinta yang menyebabkan penghambaan (2:165).
(2:165)
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu [106] mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).
[106] Yang dimaksud dengan orang yang zalim di sini ialah orang-orang yang menyembah selain Allah.
    1. Tawakal (5:23).
(5:23)
Berkatalah dua orang diantara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi ni'mat atas keduanya: "Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, maka bila kamu memasukinya niscaya kamu akan menang. Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman".
    1. Takut (5:44).
(5:44)
Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.
    1. Pengharapan (2:218).
(2:218)
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
    1. Shalat, ruku' dan sujud (22:77, 6:162-163, 102:2).
(22:77)
Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.
(6:162)
Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.
(6:163)
Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)".
(102:2)
sampai kamu masuk ke dalam kubur.
    1. Menyemblih binatang (22:34, 22:36).
(22:34)
Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah),
(22:36)
Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi'ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan untua-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur.
    1. Nadzar (22:29).
    2. Thawaf (22:29).
(22:29)
Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran [988] yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka [989] dan hendaklah mereka melakukan melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah).
[988] Yang dimaksud dengan 'menghilangkan kotoran" di sini ialah memotong rambut, mengerat kuku, dan sebagainya.
[989] Yang dimaksud dengan "nazar" di sini ialah nazar-nazar yang baik yang akan dilakukan selama ibadah haji.
    1. Taubat (5:74).
(5:74)
Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya ?. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
    1. Memohon perlindungan (11:43).
(11:43)
Anaknya menjawab: "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!" Nuh berkata: "Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang". Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan.
    1. Memohon pertolongan (8:9).
(8:9)
(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut".
Barang siapa yang menyimpangkan ibadah-ibadah tersebut kepada selain Allah, maka berarti ia telah mensekutukan Allah S.W.T (18:110).
(18:110)
Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".
  1. Tauhid Asma'wa Sifat
Yaitu mengakui nama-nama dan sifat-sifat Allah S.W.T. yang sesuai dengan keagungan-Nya, yang telah ditetapkan dalam Al Qur'an ataupun yang telah ditetapkan Rasul-Nya di dalam hadits yang shahih tanpa merubah (tahrief), menafikan makna (ta'thel), menanyakan bagaimana (takyief), dan menyerupakan (tasybieh), dengan salah satu makhluk-Nya (7:180).
(7:180)
Hanya milik Allah asmaa-ul husna [585], maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya [586]. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.
[585] Maksudnya: nama-nama yang agung yang sesuai dengan sifat-sifat Allah.
[586] Maksudnya: janganlah dihiraukan orang-orang yang menyembah Allah dengan nama-nama yang tidak sesuai dengan sifat-sifat dan keagungan Allah, atau dengan memakai asmaa-ul husna, tetapi dengan maksud menodai nama Allah atau mempergunakan asmaa-ul husna untuk nama-nama selain Allah.
Allah menetapkan bahwa ia memiliki "Tangan" (48:10).
(48:10)
Bahwasanya orang-orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah [1397]. Tangan Allah di atas tangan mereka [1398], maka barangsiapa yang melanggar janjinya niscaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar.
[1397] Pada bulan Dzulkaedah tahun keenam Hijriyyah Nabi Muhammad s.a.w. beserta pengikut-pengikutnya hendak mengunjungi Mekkah untuk melakukan 'umrah dan melihat keluarga-keluarga mereka yang telah lama ditinggalkan. Sesampai di Hudaibiyah beliau berhenti dan mengutus Utsman bin Affan lebih dahulu ke Mekah untuk menyampaikan maksud kedatangan beliau dan kamu muslimin. Mereka menanti-nanti kembalinya Utsman, tetapi tidak juga datang karena Utsman ditahan oleh kaum musyrikin kemudian tersiar lagi kabar bahwa Utsman telah dibunuh. Karena itu Nabi menganjurkan agar kamu muslimin melakukan bai'ah (janji setia) kepada beliau. Merekapun mengadakan janji setia kepada Nabi dan mereka akan memerangi kamu Quraisy bersama Nabi sampai kemenangan tercapai. Perjanjian setia ini telah diridhai Allah sebagaimana tersebut dalam ayat 18 surat ini, karena itu disebut "Bai'atur Ridwan". Bai'atur Ridwan ini menggetarkan kaum musyrikin, sehingga mereka melepaskan Utsman dan mengirim utusan untuk mengadakan perjanjian damai dengan kaum muslimin. Perjanjian ini terkenal dengan "Shulhul Hudaibiyah".
[1398] Orang yang berjanji setia biasanya berjabatan tangan. Caranya berjanji setia dengan Rasul ialah meletakkan tangan Rasul di atas tangan orang yang berjanji itu. Jadi maksud tangan Allah di atas mereka ialah untuk menyatakan bahwa berjanji dengan Rasulullah sama dengan berjanji dengan Allah. Jadi seakan-akan Allah di atas tangan orang-orang yang berjanji itu. Hendaklah diperhatikan bahwa Allah Maha Suci dari segala sifat-sifat yang menyerupai makhluknya.
Kata "Tangan" tersebut tidak boleh dirubah artinya (tahrief) menjadi "Kekuasaan" atau disamakan (tasybieh) dengan tangan salah satu makhluk-Nya, atau menanyakan bagaimana bentuk (takyief) "Tangan Allah" tersebut.
Diantara "Nama-nama Allah yang baik" (Asmaaul Husna) adalah "Ar Rahman" yang berarti "Pengasih (atau Pemurah berdasarkan terjemahan DEPAG)" (1:1).
(1:1)
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. [1]
[1] Maksudnya: saya memulai membaca al-Fatihah ini dengan menyebut nama Allah. Setiap pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan, minum, menyembelih hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha Suci, yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang ar Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan Dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.
Seseorang tidak boleh berpendapat bahwa Allah bernama "Ar Rahman" tetapi tidak menunjukkan bahwa Allah bersifat Rahman (Pengasih), sebab hal ini menafikan (ta'thiel) makna yang dikandung oleh nama Allah tersebut akan tetapi Allah bernam "Ar Rahman", juga bersifat Rahman (Pengasih).
  1. TAUHID AL HAKIMIYYAH
Tauhid Al Hakimiyyah artinya mengakui bahwa Allah saja yang berhak menentukan Undang-undang / Peraturan-peraturan hidup dan kehidupan (12:40, 6:57).
(12:40)
Kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya (menyembah) nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun tentang nama-nama itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."
(6:57)
Katakanlah: "Sesungguhnya aku berada di atas hujjah yang nyata (Al Qur'an) dari Tuhanku [479], sedang kamu mendustakannya. Tidak ada padaku apa (azab) yang kamu minta supaya disegerakan kedatangannya. Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi keputusan yang paling baik".
[479] Maksudnya: Nabi Muhammad s.a.w. mempunyai bukti yang nyata atas kebenarannya.
Seseorang tidak boleh membuat sendiri undang-undang atau peraturan untuk mengatur hidup dan kehidupan, sebab Allah dan Rasul-Nya telah membuat dan menentukannya (42:21).
(42:21)
Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih.
Barang siapa mengambil undang-undang selain undang-undang Allah berarti ia telah menjadikan si pembuat undang-undang itu tuhan selain Allah (9:31).
(9:31)
Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah [639] dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
[639] Maksudnya: mereka mematuhi ajaran-ajaran orang-orang alim dan rahib-rahib mereka dengan membabi buta, biarpun orang-orang alim dan rahib-rahib itu menyuruh membuat maksiat atau mengharamkan yang halal.
Dan seluruh undang-undang yang bukan dari Allah adalah undang-undang Jahiliyah (5:50).
(5:50)
Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ?
Dan berhukum dengan undang-undang jahiliyah adalah kufur/kafir, fasiq, dlalim (5:44, 45, 47).
(5:44)
Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.
(5:45)
Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak kisas) nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.
(5:47)
Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya [419]. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik [420].
[419] Pengikut pengikut Injil itu diharuskan memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalam Injil itu, sampai pada masa diturunkan Al Qur'an.
[420] Orang yang tidak memutuskan perkara menurut hukum Allah, ada tiga macam : a. karena benci dan ingkarnya kepada hukum Allah, orang yang semacam ini kafir (ayat 44 surat Al Maa-idah). b. karena menurut hawa nafsu dan merugikan orang lain dinamakan zalim (ayat 45 surat Al Maa-idah). c. karena fasik sebagaimana ditunjuk oleh ayat 47 surat ini.
  1. AL WALA' WAL BARA'
  1. Ma'na Al wala' wal bara'
Pada kajian sebelumnya telah kita singgung sedikit mengenai wala' dan bara'. Sekarang marilah kita lihat ma'na-nya.
Al Wala' artinya loyalitas, cinta, setia, hormat, menolong, dan selalu bersama yang dicintai baik lahir dan bathin. Mungkin akan lebih mudah dipahami kalau kita analogikan terhadap cinta muda-mudi yang lagi kasmaran, dimana pada setiap kesempatan selalu ingat dan ingin bersama si dia. Begitulah cinta kepada Allah, dalam setiap helaan nafas kita selalu ingat dan ingin dekat denganNYA, bersamaNYA. Mudah-mudahan hal ini dapat kita capai dengan mengikuti secara utuh pada diinNYA, mengikuti sunnah nabiNYA dan hamba-hambaNYA yang shaleh.
Sedangkan Al Bara' adalah berlepas diri dari segala bentuk tuhan selain Allah dan mengumumkan permusuhan terhadap tuhan-tuhan selain Allah. Maksudnya adalah bersih dari kendali thagut, bersih dari pengaruh hukum jahiliyah, dan bersih dari agama selain diinul Ismal, seperti tersurat dalam surat Al Baqarah ayat 256.
(2:256)
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut [162] dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
[162] Thaghut, ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain dari Allah s.w.t.
  1. Hakekat Al Wala' Wal Bara'
    1. Al Wala' wal bara' adalah ukuran iman seorang hamba (58:22, 5:21, 3:28).
(58:22)
Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Meraka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan [1463] yang datang daripada-Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung.
[1463] Yang dimaksud dengan "pertolongan" ialah kemauan bathin, kebersihan hati, kemenangan terhadap musuh dan lain lain.
La Ilaaha Illallah menuntut ukuran atau kadar iman seperti ayat di atas, tetapi bukan seperti umat nabi Musa A.S. seperti ayat berikut.
(5:21)
Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu [409], dan janganlah kamu lari kebelakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi.
[409] Maksudnya: tanah Palestina itu ditentukan Allah bagi kaum Yahudi selama mereka iman dan ta'at kepada Allah.
(3:28)
Janganlah orang-orang mu'min mengambil orang-orang kafir menjadi wali [192] dengan meninggalkan orang-orang mu'min. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu).
[192] Wali jamaknya auliyaa; berarti teman yang akrab, juga berarti pemimpin, pelindung atau penolong.
    1. Al Wala' wal Bara' adalah ciri dari Hizbullah (5:56, 58:22).
(5:56)
Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah [423] itulah yang pasti menang.
[423] Yaitu: orang-orang yang menjadikan Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman sebagai penolongnya.
    1. Al Wala' wal bara' adalah ikatan iman yang paling kuat dan erat (2:257).
(2:257)
Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
  1. Kepada Siapa Seorang Muslim Harus berwala'?
Wala' seorang mukmin harus ditujukan hanya kepada Allah, RasulNYA dan orang-orang beriman yang memiliki kriteria sebagai berikut:
    1. Menyuruh kepada kebaikan dan melarang kemungkaran (Amar ma'ruf nahi munkar).
    2. Mendirikan shalat.
    3. Mengeluarkan zakat.
    4. Taat dan tunduk kepada Allah dan RasulNYA (9:71, 5:55, 24:52).
(9:71)
Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka ta'at pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(5:55)
Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah).
(24:52)
Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan [1047].
[1047] Yang dimaksud dengan "takut kepada Allah" ialah takut kepada Allah disebabkan dosa-dosa yang telah dikerjakannya, dan yang dimaksud dengan "takwa" ialah memelihara diri dari segala macam dosa-dosa yang mungkin terjadi.
  1. Orang-orang yang Tidak Boleh Ditujukan Kepadanya Al Wala'
Allah S.W.T. melarang orang-orang mukmin menempatkan wala'nya kepada golongan di bwah ini:
    1. Orang kafir (5:57-58, 3:28, 4:139)
(5:57)
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang-orang yang beriman.
(5:58)
Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) sembahyang, mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah karena mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal.
(3:28)
Janganlah orang-orang mu'min mengambil orang-orang kafir menjadi wali [192] dengan meninggalkan orang-orang mu'min. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu).
[192] Wali jamaknya auliyaa; berarti teman yang akrab, juga berarti pemimpin, pelindung atau penolong.
(4:139)
(yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mu'min. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu ? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah.
Kita tidak boleh memberikan cinta, loyalitas, kesetiaan, dan penghormatan kepada orang kafir karena:
    • Mengeluarkan kita dari cahaya kepada kegelapan (2:257).
(2:257)
Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
    • Ingkar kepada kebenaran.
    • Mengusir Rasul dan orang beriman/ajarannya (60:1).
(60:1)
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad di jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.
    1. Ahlul Kitab (Yahudi dan Nasrani) (5:51)
(5:51)
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
Kita tidak boleh memberikan cinta, loyalitas, kesetiaan, dan penghormatan kepada Yahudi dan Nasrani karena:
    • Mereka menyimpan sifat hasut dan dengki, serta kebencian yang abadi terhadap orang beriman (2:109, 120).
(2:109)
Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma'afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya [82]. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
[82] Maksudnya: keizinan memerangi dan mengusir orang Yahudi.
(2:120)
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.
    1. Orang Munafik, sebab mereka meyuruh kepada kemungkaran dan melarang kepada kebaikan (9:67).
(9:67)
Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya [648]. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik.
[648] Maksudnya: berlaku kikir
Seorang muslim/mukmin harus berlepas diri dan memutuskan hubungan (bara') dengan golongan di bawah ini:
    1. Orang kafir (3:28).
(3:28)
Janganlah orang-orang mu'min mengambil orang-orang kafir menjadi wali [192] dengan meninggalkan orang-orang mu'min. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu).
[192] Wali jamaknya auliyaa; berarti teman yang akrab, juga berarti pemimpin, pelindung atau penolong.
    1. Yahudi dan Nasrani (5:51).
(5:51)
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
    1. Munafik (9:67).
(9:67)
Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya [648]. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik.
[648] Maksudnya: berlaku kikir
    1. Thaghut (2:257).
(2:257)
Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
    1. Ideologi Jahiliyah (60:4) dan hawa nafsu (25:43).
(60:4)
Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka : "Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya [1471]: Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatupun dari kamu (siksaan) Allah". (Ibrahim berkata): "Ya Tuhan kami hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali."
[1471] Nabi Ibrahim pernah memintakan ampunan bagi bapaknya yang musyrik kepada Allah : Ini tidak boleh ditiru, karena Allah tidak membenarkan orang mu'min memintakan ampunan untuk orang-orang kafir (lihat surat 4 ayat 48).
(25:43)
Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?,
    1. Berhala (26:69-76).
(26:69)
Dan bacakanlah kepada mereka kisah Ibrahim.
(26:70)
Ketika ia berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Apakah yang kamu sembah?"
(26:71)
Mereka menjawab: "Kami menyembah berhala-berhala dan kami senantiasa tekun menyembahnya".
(26:72)
Berkata Ibrahim: "Apakah berhala-berhala itu mendengar (do'a)mu sewaktu kamu berdo'a (kepadanya)?,
(26:73)
atau (dapatkah) mereka memberi manfa'at kepadamu atau memberi mudharat?"
(26:74)
Mereka menjawab: "(Bukan karena itu) sebenarnya kami mendapati nenek moyang kami berbuat demikian".
(26:75)
Ibrahim berkata: "Maka apakah kamu telah memperhatikan apa yang selalu kamu sembah,
(26:76)
kamu dan nenek moyang kamu yang dahulu?,
  1. Bentuk Wala' yang Diharamkan
    1. Memberikan bantuan/pertolongan dan ketaatan kepada selain Allah, RasulNYA dan orang mukmin (59:11).
(59:11)
Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir [1468] di antara ahli kitab: "Sesungguhnya jika kamu diusir niscaya kamipun akan keluar bersamamu; dan kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapapun untuk (menyusahkan) kamu, dan jika kamu diperangi pasti kami akan membantu kamu." Dan Allah menyaksikan bahwa Sesungguhnya mereka benar-benar pendusta.
[1468] maksudnya: Bani Nadhir.
    1. Menyampaikan rahasia-rahasia orang mukmin pada musuh Allah (60:1).
(60:1)
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad di jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.
    1. Cinta dan kasih sayang serta menyerupai (tasyabbuh) dengan orang kafir (58:22).
(58:22)
Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Meraka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan [1463] yang datang daripada-Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung.
[1463] Yang dimaksud dengan "pertolongan" ialah kemauan bathin, kebersihan hati, kemenangan terhadap musuh dan lain lain.
    1. Duduk semajlis dengan orang kafir dengan kerelaan mendengarkan percakapan buruk mereka (4:140).
(4:140)
Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al Qur'an bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam,
    1. Menyerupai (tasyabbuh) orang-orang kafir.
Barang siapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan kaum tersebut (Al hadits).
    1. Taat kepada mereka, yaitu:
    1. Orang-orang munafik dan kafir (3:149).
(3:149)
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menta'ati orang-orang yang kafir itu, niscaya mereka mengembalikan kamu ke belakang (kepada kekafiran), lalu jadilah kamu orang-orang yang rugi.
    1. Ahlul kitab (3:100).
(3:100)
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman.
    1. Orang-orang yang lengah (18:28).
(18:28)
Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.
    1. Orang-orang yang melampaui batas dan merusak (26:151-152).
(26:151)
dan janganlah kamu mentaati perintah orang-orang yang melewati batas,
(26:152)
yang membuat kerusakan di muka bumi dan tidak mengadakan perbaikan".
Mudah-mudahan kita dapat menempatkan wa'la dan bara' kepada Allah Ta'ala semata dan kepada jalan yang telah ditentukanNYA, dan semoga kita terhindar dari kesalahan memberikan wala' dan bara' kepada tempat yang tidak di ridhaiNYA. Sesungguhnya keridhaan Allah-lah yang harus kita cari, amiin.

1 komentar

ANNAS mengatakan...

Ketika Rasulullah Saw. menantang berbagai keyakinan bathil dan pemikiran rusak kaum musyrikin Mekkah dengan Islam, Beliau dan para Sahabat ra. menghadapi kesukaran dari tangan-tangan kuffar. Tapi Beliau menjalani berbagai kesulitan itu dengan keteguhan dan meneruskan pekerjaannya.