Arogansi
Arogansi
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, yang telah memberikan
nikmat Iman dan Islam kepada kita. Aku bersaksi tiada Tuhan yang wajib disembah
kecuali Allah. Tiada sekutu baginya. Dialah yang memiliki kerajaan langit dan
bumi. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah. Semoga
shalawat dan salam selalu tercurahkan kepadanya, kepada shahabat dan kepada
kerabatnya.
Marilah kita bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa, agar kita selamat di dunia dan akhirat. Taqwa yang bukan hanya ucapan, namun taqwa yang tergambar dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan serta amal shalih yang kita kerjakan.
Di luar itu, kita patut bertanya, mengapa semua itu terjadi ? Dan mengapa justru Amerika yang menjadi korban ? Jawaban pertanyaan itu sebenarnya akibat dari superioritas Amerika yang kelewat batas, yang dengan arogan mendzalimi orang, sehingga menimbulkan kebencian yang sangat, hampir di seluruh dunia, bahkan sekutunya di Eropa.
Setiap orang punya potensi untuk bersikap arogan. Tidak mustahil hal ini juga hinggap pada diri kita. Seringkali kita merasa sudah bersikap wajar dan benar kepada orang lain, akan tetapi kita tidak sadar telah bersikap arogan kepadanya dan bahkan sampai melukai hatinya.
Kita sering merasa kitalah yang paling kaya, paling kuat, paling pintar, lalu memposisikan diri sebagai orang terhormat dan orang lain harus tunduk dan hormat pada kita. Timbullah sikap arogansi kita. Sombong !
Lalu apakah yang kita butuhkan agar tidak terjerumus dalam sikap arogansi tadi ?
Ada beberapa alternatif yang mungkin dapat membantu, diantaranya :
- Kontrol diri
Dan imanlah yang akan mengontrol diri kita. Keimanan kita kepada Allah SWT dan kesadaran bahwa kita adalah hamba, dan tidak ada yang lebih baik di mata Allah kecuali orang yang beriman, dapat mencegah penyakit arogansi dan kecongkakan. Sebab apa yang kita banggakan, sedang semuanya -kita sadari-datang dari Allah SWT. Kepintaran, harta berlimpah, pengaruh, wibawa, merupakan titipan Allah SWT semata dan akan kita pertanggung jawabkan di akhirat kelak. Ketika ini kita sadari, insya Allah kita terhindar dari sikap arogan dan congkak tadi. - Kontrol dari orang lain.
Orang tidak akan pernah tahu kesalahan dan kelemahannya kalau tidak pernah berkaca kepada orang lain. Seorang mukmin adalah cermin bagi saudaranya. Maka kita harus terbuka dan menghargai pendapat orang lain tentang diri kita. Bukankah Allah mengajarkan kita untuk saling nasehat-menasehati dalam hal kebaikan dan kebenaran.
Dari pemaparan singkat diatas, dapat kita ambil beberapa point diantaranya :
- Dunia tidak akan damai bila dipimpin oleh orang-orang yang sombong dan tidak
menghormati orang yang lemah.
- Kemajuan materi tidak akan mendatangkan kedamaian dan kesejahteraan kalau
tidak diimbangi oleh kemajuan di bidang spiritual.
- Sikap arogan adalah sikap yang berbahasa, dan dapat dicegah oleh iman, serta sikap terbuka dan menghormati orang lain.
Post a Comment