KEMBALI KE JALAN ALLAH
KEMBALI KE JALAN ALLAH
Alhamdulillah segala
puji hanya milik Allah SWT, Rabb pemilik dan pengatur waktu. Segala makhluk
tunduk dan pasrah di bawah kehendak-Nya. Shalawat dan salam semoga senatiasa
tercurah dan terlimpah kepada Rasulullah SAW, pembawa risalah kebenaran di atas
muka bumi ini. Juga untuk keluarga, sahabat, dan pengikutnya hingga akhir
zaman.
Kaum muslimin rahimakumullah !
Manusia tidak mengetahui dengan pasti kapan dia akan mati.
Entah besok, lusa atau bahkan semenit ke depan. Menghadapi misteri kematian
itu, Allah SWT menghimbau kepada umat-Nya agar segera mohon ampun dan tetap
berpegang teguh pada jalan-Nya. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur?an:
?Dan segeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada
surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang
bertakwa.? (QS Ali
Imron:133)
Kembali ke jalan Allah, yakni bertobat, merupakan sarat utama
bagi setiap manusia yang ingin hidup selamat dan bahagia, khususnya di akhirat
nanti, sebab dengan tobat itulah manusia dapat diterima di sisi Allah.
Meski
demikiaan, ternyata masih banyak umat manusia yang seakan enggan dan belum mau
kembali ke jalan Allah. Bukannya mendekat, tapi malah menjauh dari jalan Allah
itu. Perbuatan maksiat menjadi suatu hobi, bertaqwa dan menjalankan seluruh
perintah-Nya dianggap beban yang harus disingkirkan dari pundaknya. Walhasil,
perbuatan yang mungkar dan maksiat itu menimbulkan banyak kerugian di pihak
manusia itu sendiri. Timbul berbagai macam keresahan, rasa aman jadi hal yang
sangat langka, ketidak adilan merajalela, dekadensi di segala bidang, yang pada
akhirnya menjerumuskan manusia kepada dunia yang penuh intrik-intrik kotor dan perbuatan-perbuatan
hewani. Naudzubillahi min dzalika.
Kaum muslimin
rahimakullah !
Seseorang mungkin
tidak mau bertobat dan kembali ke jalan Allah dikarenakan beberapa hal.
Diantaranya, pertama, ia telah dikalahkan oleh hawa nafsunya sehingga merasa
tidak pernah berbuat salah, baik kepada Allah maupun sesama. Segala perbuatan
yang dipandang salah oleh Al-Qur?an dianggap benar selama tetap sejalan dengan
hawa nafsunya.
Hawa nafsu tidak
bisa dijadikan dasar pijakan hidup, karena sifatnya yang cendrung kepada
keburukan. Nafsu bagai kuda binal yang bila tidak dikendalikan, menjadi
liar dan membahayakan.. Orang yang memperturutkan hawa nafsu akan selalu
cendrung melakukan maksiat dan
mungkar.
Karena itu, marilah kita insafi sedalam-dalamnya bahwa dasar
pijakan hidup yang sesungguhnya bukanlah hawa nafsu, melainkan Kitab Allah.
Dialah yang membimbing kita kejalan yang benar, jalan hidup yang membawa kepada
ketentraman dan kebahagiaan yang hakiki. Hawa nafsu bukanlah untuk dilepaskan
berlaku liar, tetapi dikendalikan dengan
tali Al-Qur?an sehingga ia berjalan menyusuri jalan-jalan kebenaran yang dapat mengantarkannya kepada
kepuasan hidup sejati. Jika seseorang
mau mendalami Al-Qur?an dan berpedoman kepadanya, kelak ia akan berhati-hati
dalam hidupnya dan akan segera bertobat bila ia melakukan sesuatu yang dilarang
Al-Qur?an. Maka marilah kita segera kembali ke jalan Allah agar kebahagiaan,
ketentraman, serta kepuasan hidup hakiki dapat segera kita peroleh. Tentang nafsu ini Allah SWT berfirman:
??Sesungguhnya
nafsu itu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat
oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.? (QS
Yusuf: 53)
Kaum muslimin rahimakumullah !
Sebab kedua yang
menyebabkan seseorang belum mau bertobat
ialah karena ia tidak menyadari bahwa kematian itu bisa datang kepada seseorang
kapan saja.
Dia tidak pernah menjadikan setiap kematian orang lain
sebagai pelajaran yang amat berharga bagi dirinya. Setiap kematian yang dia
temui, dianggapnya sebagai hal yang wajar, padahal yang orang wafat itu terkadang sebaya dengan dengan
usianya, bahkan ada yang jauh dibawah umurnya. Hikmah kematian tidak pernah
membuka pintu kesadaran hatinya, sehingga ia tidak pernah mempersiapkan bekal
kebajikan dalam hidupnya. Bahkan ia menganggap dirinya masih jauh dari kematian
dan menyangka panjang umurnya hingga tua bangka. Karena itu, bila diajak orang untuk bertobat, dia
selalu mengatakan, ?Nanti saja kalau sudah tua. Seseorang yang suka
menunda-nunda tobat, kelak dia akan menyesal selamanya jika Allah memanggilnya
sebelum dia bertobat.
Marilah kita sadari bahwa kematian itu adalah rahasia Allah.
Kapan saja, maut pasti datang menjemput, bahkan sekarang pun bisa terjadi jika
Allah menghendaki. Bila kita menyadari
tentu kita akan segera bertobat dan kembali ke jalan Allah, serta
berlomba-lomba memperbanyak amala saleh
untuk bekal kembali kepada Allah. Dalam hal ajal , Allah SWT betrfirman:
?Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah
datang waktunya (ajalnya) mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun
dan tidak dapat (pula) memajukannya.? (QS Al-A?raf: 34)
Kaum muslimin rahimakullah !
Sebab ketiga yang menjadikan seseorang belum mau juga
kembali ke jalan Allah ialah karena ia
masih tergoda oleh hiruk pikuk kehidupan
dunia.
Ia terlalu silau oleh kenikmatan dankemewahan duniawi
sehingga ia terpikat oleh rayuannya. Akibatnya, kenikmatan dunia itu ia arungi
begitu jauh hingga melampaui batas-batas agama, sedang kenikmatan ukhrawi yang
kekal abadi dan dijanjikan oleh Allah ia
campakkan begitu saja.
Di tengah-tengah lautan kenikmatan duniawi yang semu itu dia
sulit diajak kembali ke jalan Allah atau bersegera bertobat kepada-Nya. Barulah setelah lautan kenikmatan itu tidak
pernah menghilangkan rasa dahaganya, bahkan makin tersa haus, ia baru sadar
bahwa kenikmatan dunia itu ternyata semu. Akan tetapi, kesadarannya itu tidak
banyak berguna karena ajal sudah
menjemput.
Marilah kita berhati-hati terhadap rayuan dunia jangan
sampai kita tergoda yang menyebabkan kita lupa terhadap kenikmatan
akhirat. Hendaklah segera kembali ke jalan Allah, Hendaklah segera kembali ke
jalan Allah, sebab dengan jalan
itulah kenikmatan akhirat dapat diperoleh.
Tentang kehidupan duniawi, Allah SWT berfirman:
??Dan kehidupan
dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan
yang menipu? (QS Al-Hadid: 34)
Akhirnya, marilah kita segera bertobat atau kembali ke jalan
Allah agar kita menjadi tenteram
dan terhindar dari berbagai penyakit
khususnya penyakit hati. Dan marilah kita merenungi firman
Allah:
?Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah
dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan-mu mengahapus
segala kesalahanmu dan memasukkan kamu
ke dalam surga?? (QS At-Tahrim: 8)
Post a Comment