Teladan Bisnis Rasulullah
Teladan Bisnis Rasulullah
Hampir tak terasa sudah lebih dari satu minggu orang-orang
memperingati Maulid Nabi besar Muhammad saw. Peristiwa bersejarah itu sudah
berlalu seakan tidak ada hubungan sama sekali dengan perekonomian dan kinerja
pembangunan kita.
Karena memang, menurut sebahagian orang, apa kaitan antara
Rasul dengan ekonomi, bisnis, atau manajemen? Lebih dari itu ada yang
beranggapan bahwa ajaran nabi Muhammad saw adalah sebagai faktor penghambat
pembangunan ekonomi dan aktivitas bisnis modern.
Tulisan ini mencoba mengemukakan bahwa Rasulullah saw telah
memberikan contoh pola bisnis yang luhur. Beliau mencontohkan bahwa kepercayaan
(trust) adalah modal yang paling berharga dalam usaha. Bisnis harus dijalankan
dengan value driven yang bermanfaat untuk semua stake holders, dan harus gesit
dalam melakukan positioning di pasar global. Ia bukan jago kandang seraya
meminta proteksi cukai dan tax holiday. Dalam tataran individu Rasul juga
menganjurkan untuk menjadi wiraswastawan tangguh dan manajer tepercaya.
Karier bisnis
Mengkaji pribadi Muhammad saw, kita akan mendapatkan jiwa entrepreneurship beliau sudah dipupuk sejak usia 12 tahun tatkala pamannya Abu Thalib mengajak melakukan perjalanan bisnis ke Syam, negeri meliputi: Syria, Jordan, dan Lebanon saat ini. Demikian juga sebagai seorang yatim piatu yang tumbuh besar bersama pamannya, beliau telah ditempa untuk tumbuh sebagai seorang wirausahawan yang mendiri. Maka ketika pamannya tidak bisa lagi terjun langsung menangani usaha, pada usia 17 tahun Muhammad saw telah diserahi wewenang penuh untuk mengurusi seluruh bisnis pamannya. Dari usia 17 hingga sekitar 20 tahun adalah masa tersulit dalam perjalanan bisnis Rasul karena beliau harus mandiri dan bersaing dengan pemain pemain senior dalam perdagangan regional.
Mengkaji pribadi Muhammad saw, kita akan mendapatkan jiwa entrepreneurship beliau sudah dipupuk sejak usia 12 tahun tatkala pamannya Abu Thalib mengajak melakukan perjalanan bisnis ke Syam, negeri meliputi: Syria, Jordan, dan Lebanon saat ini. Demikian juga sebagai seorang yatim piatu yang tumbuh besar bersama pamannya, beliau telah ditempa untuk tumbuh sebagai seorang wirausahawan yang mendiri. Maka ketika pamannya tidak bisa lagi terjun langsung menangani usaha, pada usia 17 tahun Muhammad saw telah diserahi wewenang penuh untuk mengurusi seluruh bisnis pamannya. Dari usia 17 hingga sekitar 20 tahun adalah masa tersulit dalam perjalanan bisnis Rasul karena beliau harus mandiri dan bersaing dengan pemain pemain senior dalam perdagangan regional.
Usia 20 hingga 25 tahun merupakan titik keemasan
entrepreneurship Muhammad saw terbukti dengan terpincutnya hati perempuan
konglomerat Makkah Khadijah Binti Khuwalaid yang meminangnya untuk menjadi
suami. Setelah mendapatkan back-up financial yang lebih mapan dari sang istri,
sepak terjang bisnis Muhammad saw semakin meroket saja.
Afzalurrahman dalam bukunya Muhammad as A trader mencatat bahwa
Nabi Muhammad sering terlibat dalam perjalanan bisnis ke berbagai negeri seperti
Yaman, Oman, dan Bahrain. Beliau mulai mengurangi kegiatan bisnisnya ketika
mencapai usia 37 tahun. Dari Usia ini ke 40 tahun beliau lebih banyak terlibat
dalam perenungan perbaikan masalah sosial masyarakat sekitarnya yang
jahiliyah.
Keterampilan bisnis mempengaruhi hukum bisnis
Untuk keakuratan dalam mengamati perjalanan bisnis dan dakwah
Rasulullah ada baiknya kita perhatikan table diatas. Dari sederhana ini ada dua
hal yang patut kita cermati. Pertama, waktu atau umur yang dihabiskan Rasulullah
saw untuk bisnis ternyata lebih panjang dari umur kenabiannya atau 25 tahun
berbanding 23 tahun. Kedua, Umur bisnis ditambah "masa kepedulian sosial" yang
jumlahnya sekitar 28 tahun membentuk suatu business skill yang sangat penting
bagi proses pengambilan hukum hukum perdata dan komersial kelak kemudian ketika
telah menjadi Rasul.
Pasar global
Untuk lebih detailnya mencermati visi dan strategi bisnis Rasulullah ada baiknya kita kaji dengan seksama pasar pasar regional yang sering kali dikunjungi Rasul dari bulan ke bulan dalam siklus pameran dagang regional dan global saat itu.
Untuk lebih detailnya mencermati visi dan strategi bisnis Rasulullah ada baiknya kita kaji dengan seksama pasar pasar regional yang sering kali dikunjungi Rasul dari bulan ke bulan dalam siklus pameran dagang regional dan global saat itu.
Dari sirah tampak jelas bahwa Muhammad saw adalah pemain bisnis
yang tangguh yang senantiasa alert dengan pasar pasar regional yang harus
dikunjungi. Beliau menjemput bola, memperluas jaringan, mencari produk terkini
dan mencari mitra strategis diberbagai kawasan dagang dan industri.
Value driven business
Sebagai seorang calon rasul, Muhammad saw telah menunjukkan keluhuran akhlak sejak usia belia, dan ini ia terapkan dalam dunia bisnis. Oleh karena itu, ia terkenal dengan julukan al-Amin atau Mr Clean. Setelah menjadi rasul, Muhammad saw dianugerahi sifat sifat yang mulia yang sangat kita butuhkan dalam dunia bisnis dan ekonomi. Terapan dari sifat sifat tersebut dapat kita rangkum sebagai berikut:
Sebagai seorang calon rasul, Muhammad saw telah menunjukkan keluhuran akhlak sejak usia belia, dan ini ia terapkan dalam dunia bisnis. Oleh karena itu, ia terkenal dengan julukan al-Amin atau Mr Clean. Setelah menjadi rasul, Muhammad saw dianugerahi sifat sifat yang mulia yang sangat kita butuhkan dalam dunia bisnis dan ekonomi. Terapan dari sifat sifat tersebut dapat kita rangkum sebagai berikut:
Dari business skills ke business laws
Mungkin ada sebagian yang berpendapat bahwa pengalaman dan teladan bisnis Muhammad sebagian besar terjadi dan dilakukan jauh sebelum beliau diangkat menjadi Rasul. Oleh karena itu teladan teladan bisnisnya belum menjadi sunnah bagi kita. Pendapat ini akan kehilangan pijakannya seadainya kita menelaah hukum dan sabda sabda Rasul yang berkaitan dengan bisnis dan ekonomi. Sangat jelas sekali bahwa kejelasan Rasul dalam memutuskan masalah bisnis dan ekonomi sangat banyak dipengaruhi oleh kepiawaian dan intuisi bisnis masa mudanya. Tak ubahnya kalau kita membandingkan antara seorang bupati yang pernah menjadi panglima teritorial militer dan bupati yang berlatar belakang guru SLTA semata. Maka mantan panglima teritorial akan mengetahui daerah territorial dan bentuk bentuk kriminal daerah lebih tajam dari seorang pengajar sebuah SLTA. Oleh karena itu business laws rasul yang sifatnya ijtihadi sangat banyak dipengaruhi oleh pengalaman bisnis masa mudanya.
Mungkin ada sebagian yang berpendapat bahwa pengalaman dan teladan bisnis Muhammad sebagian besar terjadi dan dilakukan jauh sebelum beliau diangkat menjadi Rasul. Oleh karena itu teladan teladan bisnisnya belum menjadi sunnah bagi kita. Pendapat ini akan kehilangan pijakannya seadainya kita menelaah hukum dan sabda sabda Rasul yang berkaitan dengan bisnis dan ekonomi. Sangat jelas sekali bahwa kejelasan Rasul dalam memutuskan masalah bisnis dan ekonomi sangat banyak dipengaruhi oleh kepiawaian dan intuisi bisnis masa mudanya. Tak ubahnya kalau kita membandingkan antara seorang bupati yang pernah menjadi panglima teritorial militer dan bupati yang berlatar belakang guru SLTA semata. Maka mantan panglima teritorial akan mengetahui daerah territorial dan bentuk bentuk kriminal daerah lebih tajam dari seorang pengajar sebuah SLTA. Oleh karena itu business laws rasul yang sifatnya ijtihadi sangat banyak dipengaruhi oleh pengalaman bisnis masa mudanya.
Sebagai penutup, semoga saja kita bangsa Indonesia yang kini
sedang terpuruk dalam semua sisi dapat menjadikan momentum maulid tidak terbatas
kepada ritual dan seremonial semata. Tetapi lebih dari itu mampu
menginternalisasikan nilai nilai luhur profetik ke dalam kejujuran bisnis dan
demokratisasi pembangunan ekonomi. Amien.
Post a Comment