Yang Maha Hidup
Yang Maha Hidup
Makanan yang kita makan ia tidak mendengar, tidak melihat,
tidak bergerak, tidak tumbuh berkembang, tidak bernafas, tidak menikah dan tidak
tidur, juga tidak bangun dari tidur, sebagaimana seperti manusia. Ketika makanan
itu masuk ke dalam tubuh Anda, ia menjadikan tubuh itu menjadi hidup yang
memiliki sifat-sifat tersebut di atas, seperti itu juga halnya dengan makanan
binatang, demikian pula kandungan air dan tanah serta udara yang diserap oleh
tumbuh-tumbuhan, tidak berkembang, tidak berbuah, tidak bernafas dan tidak
makan, ketika masuk kedalam tumbuh-tumbuhan ia merubah tumbuhan itu menjadi
tumbuhan yang hidup.
Kehidupan yang ada dalam setiap tubuh, dalam setiap tumbuhan
atau binatang, setiap harinya, setiap saatnya, semua itu adalah hasil karya Dzat
yang Maha Menguasai kehidupan.
Manusia telah mencoba untuk menciptakan kehidupan, tetapi
selalu berakhir dengan kegagalan. Para peneliti di Timur dan Barat mengakui
kegagalan mereka dalam menciptakan kehidupan. Sungguh Maha Benar Allah yang
telah berfirman yang artinya, "Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka
dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. sesungguhnya segala yang kamu seru selain
Allah sekali-kali tidak dapat mendapatkan seekor lalat pun. Walaupun mereka
bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka,
tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. amat lemahlah yang
menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah. Mereka tidak mengenal Allah
dengan sebenar-benarnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha
Perkasa." (Al Hajj: 73-74)
Sungguh, manusia tidak mampu untuk mengembalikan sesuatu yang
telah diambil oleh seekor lalat, karena lalat itu ketika ia mengambil sesuatu
maka air liurnya langsung merubah materi yang ia ambil itu menjadi sesuatu yang
tidak mungkin dikembalikan.
Sesungguhnya kehidupan yang ditiupkan dan yang selalu ditiupkan
kepada seluruh benda hidup berasal dari Dzat Yang Maha Hidup.
Setiap kehidupan mempunyai masa kematian saat datangnya
penyebab kematian itu, tetapi Dzat yang menciptakan sebab tidak mungkin ditimpa
oleh sebab itu karena ia Dzat Yang Maha Hidup, tidak mati.
"Kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi. Dia menghidupkan
dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu." (Al-Hadiid: 2)
"Dan bertakwalah kepada Allah Yang Hidup (Kekal) Yang tidak
mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui
dosa-dosa hamba-hamba-Nya." (Al-Furqan: 58).
Post a Comment