HARI AKHIR DAN MUNCULNYA AL MAHDI
HARI AKHIR DAN MUNCULNYA
AL MAHDI
Beberapa penjelasan
penting mengenai Hari Akhir adalah sebagai berikut: Selama kekacauan mengerikan
di hari akhir, Allah akan memerintahkan seorang hamba yang mempunyai akhlak
yang mulia, yang dikenal sebagai Al Mahdi (pemberi petunjuk ke arah kebenaran),
untuk mengajak umat manusia kembali ke jalan yang benar. Tugas pertama Al Mahdi
akan berupa dikobarkannya perang pemikiran di dalam dunia Islam dan
mengembalikan umat Muslin yang telah jauh dari intisari Islam sejati, menuju
iman dan akhlak sesungguhnya. Dalam hal ini, Al Mahdi mempunyai tiga tugas
dasar:
1. Menghancurkan seluruh
sistem filsafat yang mengingkari keberadaan Allah dan mendukung ateisme.
2. Memerangi takhayul
dengan membebaskan Islam penindasan orang-orang munafik yang telah
menyimpangkan agama, dan kemudian mengungkap dan melaksanakan akhlak Islam
sejati yang didasarkan pada aturan Al Qur’an.
3. Memperkuat seluruh
dunia Islam, baik secara politik maupun sosial, dan kemudian mengembangkan
perdamaian, keamanan, dan kesejahteraan serta memecahkan berbagai masalah
kemasyarakatan.
Menurut sejumlah besar
hadits, Nabi ‘Isa AS akan turun ke bumi pada waktu bersamaan dan akan menyeru
seluruh pemeluk Kristen dan Yahudi, khususnya, untuk meninggalkan berbagai
kepercayaan takhayul yang diyakini oleh mereka pada saat ini dan hidup menurut
Al Qur’an. Ketika pemeluk Kristen telah mendengarkannya, umat Islam dan Kristen
akan bersama di bawah satu keimanan dan dunia ini akan mengalami zaman
perdamaian, keamanan, kebahagian, dan kesejahteraan terbesar yang dikenal
sebagai Masa Keemasan.
TANDA-TANDA KEDATANGAN
AL MAHDI
Penyimpangan mendalam
Sementara lingkungan
yang menyimpang justru dapat membuat orang-orang beriman dengan iman yang kuat
meningkat keimanan dan kesabaran mereka, dan pahala mereka di Hari Akhirat,
lingkungan seperti ini menyebabkan orang-orang dengan iman yang lemah dan
dangkal menjadi kehilangan keimanan mereka atau semakin memperlemahnya. Al
Mahdi akan datang ketika lingkungan yang menyimpang ini sudah sangat dalam dan
parah.
Al Mahdi, salah satu
kaumku, muncul sebagai manusia dengan ridha Allah, saat Hari Pembalasan sudah
dekat dan melemahnya hati orang-orang beriman karena kematian, kelaparan, dan
hilangnya sunah, dan munculnya kemajuan teknologi dan hilangnya makna
memerintahkan kebenaran dan melarang kemungkaran. Kemakmuran dan keadilannya
akan memudahkan hati orang-orang yang beriman, dan persahabatan serta saling
mencintai akan menyelesaikan perselisihan di antara bangsa-bangsa non-Arab dan
Arab. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-burhan fi ’Alamat al-Mahdi Akhir al-Zaman,
halaman. 66)
Kekacauan, penyimpangan,
dan ketakutan akan muncul di Barat .... Penyimpangan akan meningkat pesat.
(Mukhtasar Tazkirah Qurtubi)
Sejenis penyimpangan
akan muncul ke permukaan. Tidak satu pun pihak mampu melindungi dirinya dari
penyimpangan itu, dan penyimpangan itu menyebar segera ke setiap penjuru.
Situasi ini akan bertahan hingga seseorang datang dan berkata, “Hai umat manusia,
mulai saat ini pemimpinmu adalah Al Mahdi.” (Ibnu Hajar Haytahami, Al-Qawl
al-Mukhtasar fi’alamat al-Mahdi al-Muntazar, hal. 23)
Hadits ini berbicara
mengenai sebuah penyimpangan yang akan menyentuh setiap orang dan menyebar
dengan cepat. Dengan kata lain, sejenis penyimpangan yang dikenal oleh setiap
orang dan menjadikan orang-orang beriman sebagai sasarannya. Penyimpangan ini
menentang agama dan Allah. Saat ini, filsafat materialis adalah kecenderungan
utama terbesar yang dirancang untuk menolak keberadaan dan penciptaan Allah. Landasan
filsafat ini adalah 'teori evolusi', yang memberikan dasar, yang oleh
pencetusnya disebut sendiri sebagai hal “ilmiah”. Walaupun tidak didasarkan
pada bukti ilmiah dan logika apa pun, kalangan materialis tertentu di seluruh
dunia tetap berusaha agar teori ini diterima, dengan menggunakan cara-cara yang
dikaitkan dengan propaganda yang kuat, kebohongan, dan bahkan penipuan.
Pada saat ini, ketika
teori ini telah merasuki hampir setiap rumah tangga melalui media massa dan
televisi, maka setiap orang di dunia Islam dan di mana pun berada telah
mendengarkannya. Teori ini adalah teori pertama yang dinyatakan sebagai
kenyataan ketika seseorang masih kanak-kanak dengan cara kebohongan dan
penipuan yang tidak terhitung banyaknya. Ketika mereka tumbuh semakin dewasa,
mereka terus disesatkan oleh omong kosong lucu ini, bahwa mereka dan seluruh
umat manusia muncul sebagai makhluk hidup hanya karena kebetulan dan bahwa
mereka adalah keturunan monyet. Para pemuda dari semua usia dicuci otaknya di
seluruh tingkatan pendidikan melalui kebohongan para evolusionis.
Ada sebuah poin penting
yang perlu digarisbawahi di sini. Sebagaimana ditekankan oleh Rasulullah SAW
pada salah satu haditsnya, penyimpangan yang menyebar cepat dan merata di
seluruh dunia hanya bisa mengemuka ketika perangkat teknologi yang tepat
tersedia, seperti yang ada sekarang (misalnya, media massa, penerbitan, media
elektronik, internet, dan komunikasi satelit). Ketika teknologi tersebut belum
muncul di masa lalu, penyimpangan tidak akan menyebar ke seluruh dunia.
Akibatnya, tidak ada bentuk penyimpangan lain yang telah menyatakan perang atas
keberadaan, penciptaan dan agama Allah terlihat di masa lalu. Semua hal ini
adalah di antara tanda-tanda penting, sehingga datangnya Al Mahdi bertepatan
dengan masa sekarang.
Larangan agama yang
mendapatkan penerimaan
Gaya hidup yang marak
pada masa sekarang, yang telah menyebar begitu luas dalam beberapa dekade
terakhir, dan tidak membuat perbedaan yang jelas antara apa yang dilarang dan
diperbolehkan oleh agama, dan justru mentolerir segala jenis penyimpangan,
mencerminkan lingkungan yang digambarkan dalam hadits-hadits ini. Beberapa
hadits menjelaskan lingkungan kegelapan ini, pertanda datangnya Al Mahdi,
sebagai berikut:
Al Mahdi tidak akan
muncul, kecuali orang-orang kafir menyerbu ke segala tempat dan secara terbuka
dilakukan di depan umum. Yang berkuasa di saat seperti itu adalah penyerbuan
oleh orang-orang tak beriman.... Itulah kekuatannya. (Mektubat-i Rabbani,
2:259)
Al Mahdi akan datang
setelah berbagai penyimpangan keji (fitnah), di mana seluruh larangan dianggap
sebagai hukum (Ibnu Hajar al-Haythami, Al-Qawl al-Mukhtasar fi `Alamat al-Mahdi
al-Muntazar, hal. 23)
Perang Iran-Irak
Akan ada huru hara di
bulan Syawal (bulan kesepuluh dalam kalender Hijriyah), pembicaraan tentang
perang di bulan Dzulqa’dah (bulan kesebelas dalam kalender Hijriyah) dan
pecahnya perang di bulan Dzulhijjah (bulan kedua belas). (Allamah Muhaqqiq
Ash-Sharif Muhammad ibn 'Abd al-Rasul, Al-Isaatu li Asrat'is-saat, hal. 166)
Tiga bulan yang
dimaksudkan dalam hadits ini kebetulan bertepatan dengan bulan-bulan
berkecamuknya Perang Iran Irak. Pemberontakan pertama atas Shah Iran
berlangsung pada 5 Syawal 1398 (8 September 1976), seperti yang ditunjukkan
oleh hadits ini, dan perang meletus antara Iran dan Irak pada bulan Dzulhijjah
1400 (Oktober 1980).
Hadits lain menjelaskan
keterangan perang ini sebagai berikut:
Sebuah bangsa/suku akan
datang dari arah Persia, dengan menyeru, “Kamu bangsa Arab! Kamu begitu
bersemangat! Apabila Kamu tidak memberi hak mereka yang sebenarnya, tidak satu
pun akan bersekutu denganmu ... Hak itu harus diberikan kepada mereka satu hari
dan kepadamu pada hari berikutnya, dan janji-janji kerja sama harus
ditepati...! Mereka akan berangkat ke Mutekh; umat Islam akan turun ke lembah
itu ... Orang-orang musyrik akan berdiri di sana di tepi sebuah sungai hitam
(Rakabeh) di sisi lain. Akan ada perang di antara mereka. Allah akan mencabut
kedua pasukan itu dari kemenangan ... (Al Barzeenji, Signs of the Judgment Day,
hal. 179)
- Bangsa yang datang
dari arah Persia: bangsa yang datang dari wilayah Iran
- Persia: Iran,
orang-orang Iran
- Turun ke lembah:
Lembah, Lembah Iran
- Mutekh: Nama sebuah
gunung di wilayah itu
- Rakabeh: Wilayah
tempat sumur-sumur minyak terpusat
Hadits ini menarik
perhatian karena pecahnya perselisihan rasial yang akan menyebabkan kedua belah
pihak turun ke lembah (Lembah Iran) dan terjadinya perang. Kemudian, seperti
yang dicatat di hadits ini, Perang Iran Irak berlangsung selama 8 tahun, dan
walaupun ribuan korban telah berjatuhan, tetapi tidak satu pun pihak dapat
menyatakan kemenangan atau keunggulan yang mutlak.
Pendudukan Afghanistan
Taliqan yang sangat
miskin (sebuah wilayah di Afghanistan), yang di tempat itu berada harta Allah,
tetapi bukan emas dan perak, tetapi terdiri dari orang-orang yang mengenal
Allah seperti mereka seharusnya mengenalnya. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi
Alamat al-Mahdi Akhir al-zaman, hal. 59)
Ada suatu petunjuk bahwa
Afghanistan akan diduduki selama Hari Akhir. Invasi Rusia ke Afghanistan
berlangsung pada tahun 1979 (1400, menurut kalender Hijriyah). Selain itu,
hadits ini mengajak kita memperhatikan kekayaan alam Afghanistan. Saat ini,
kandungan minyak bumi yang besar, tambang besi dan tambang batu bara yang belum
digali secara komersial telah ditemukan di sana.
Berhentinya aliran
sungai Eufrat
Berhentinya dan
terganggunya aliran sungai Eufrat merupakan salah satu tanda kedatangan Al
Mahdi.
Segera sungai Eufrat
akan memperlihatkan kekayaan (gunung) emas, maka siapa pun yang berada pada
waktu itu tidak akan dapat mengambil apa pun darinya. (HR Bukhari)
Sungai itu (Eufrat) akan
memperlihatkan sebuah gunung emas (di bawah sungai itu). (Abu Daud)
Berbagai buku hadits
menyebutkan kedua peristiwa ini. Al-Suyuti menyebutkan hadits ini sebagai
‘berhentinya air.’ Sebenarnya Bendungan Keban telah menghentikan aliran air
sungai ini. Tanah sekitarnya telah menjadi sama nilainya dengan emas karena
berbagai alasan, seperti dihasilkannya aliran listrik dan begitu suburnya tanah
pertanian melalui fasilitas irigasi dan transportasi sejak bendungan itu
dibuat. Bendungan ini menyerupai gunung betun, dan kekayaannya senilai emas
yang keluar dari sungai itu. Oleh karena itu, dam ini menyerupai sifat-sifat
‘gunung emas’ (Allah-lah Yang Maha Tahu).
Gerhana bulan dan
matahari di bulan Ramadhan
Ada dua tanda untuk
kedatangan Al Mahdi ... Yang pertama adalah gerhana bulan di malam pertama
Ramadhan, dan kedua adalah gerhana matahari di pertengahan bulan ini. (Ibn
Hajar al-Haythami, Al-Qawl al-Mukhtasar fi `Alamat al-Mahdi al-Muntazar, hal.
47)
Akan ada dua gerhana
matahari di bulan Ramadhan sebelum kedatangan Al Mahdi. (Mukhtasar Tazkirah
Qurtubi)
... Gerhana matahari di
pertengahan bulan Ramadhan dan gerhana bulan di akhirnya .... (Al-Muttaqi
al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-zaman, hal. 37)
Telah sampai kepadaku
bahwa sebelum Al Mahdi datang bulan akan gerhana dua kali di bulan Ramadhan
(Diriwayatkan oleh by Abu Nu'aym in al-Fitan)
Yang menarik di sini
adalah, tidak mungkin akan ada dua gerhana matahari dan gerhana bulan dalam
satu bulan. Hal ini tidak dapat terjadi pada keadaan biasa. Akan tetapi,
sebagian besar tanda-tanda Hari Akhir merupakan peristiwa-peristiwa yang dapat
dijangkau dan diwujudkan oleh pikiran manusia, dan tergantung pada alasan
tertentu.
Apabila
peristiwa-peristiwa ini dianalisis lebih lanjut, sejumlah perbedaan menjadi
jelas. Yang terbaik dilakukan dalam keadaan seperti ini adalah menentukan
hal-hal yang menjadi kesepakatan. Dugaan yang ada adalah sebagai berikut: akan
ada gerhana matahari dan bulan selama bulan Ramadhan. Keduanya akan berjarak
sekitar 14-15 hari dan gerhana-gerhana ini akan berulang dua kali.
Sejalan dengan
perhitungan ini, ada sebuah gerhana bulan pada tahun 1981 (tahun Hijriyah 1401)
pada hari ke-15 bulan Ramadhan dan gerhana bulan pada hari ke-29 pada bulan
tersebut. Ada pula sebuah gerhana bulan “kedua” pada tahun 1982 (tahun Hijriyah
1402) pada hari ke-14 bulan Ramadhan dan gerhana matahari pada hari ke-28 pada
bulan tersebut.
Ini juga penting,
terutama karena dalam contoh khusus ini, akan ada sebuah gerhana bulan penuh di
pertengahan bulan Ramadhan, sebuah ramalan yang paling mendekati kebenaran.
Kejadian
peristiwa-peristiwa ini selama kurun waktu yang sama bertepatan dengan
tanda-tanda kedatangan Al Mahdi. Hal tersebut, beserta kejadian ulangannya yang
menakjubkan di permulaan abad keempat belas Hijriah selama dua tahun
berturut-turut (1401-02), menjadikan kejadian-kejadian ini mungkin adalah
tanda-tanda yang disebutkan oleh hadits.
Munculnya sebuah komet
Pada tanggal 6 Maret, pesawat ruang angkasa Soviet Vega 1 terbang dalam jarak 5.500 mil dari komet Halley, dengan mengirimkan kembali berbagai gambar pertama tentang inti es komet ini. |
Sebuah bintang dengan
ekor bercahaya akan muncul dari Timur sebelum munculnya Al Mahdi. (Ka’b
al-Ahbar)
Sebuah komet akan muncul
di Timur dengan mengeluarkan cahaya sebelum tiba. (Ibn Hajar al-Haythami,
Al-Qawl al-Mukhtasar fi `Alamat al-Mahdi al-Muntazar, hal. 53)
Munculnya bintang itu
akan terjadi setelah gerhana matahari dan bulan. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan
fi Alamat al-Mahdi Akhir al-zaman, hal. 32)
Seperti yang disebutkan
oleh sejumlah hadits, Pada tahun 1986 (1406 Hijriyah), komet Halley melintasi
bumi. Komet ini merupakan sebuah bintang terang bersinar yang melintas dari
Timur ke Barat. Ini terjadi setelah gerhana matahari dan bulan pada tahun 1981
dan 1982 (1401-1402 Hijriyah).
Kejadian munculnya
bintang ini dengan tanda-tanda lain kemunculan Al Mahdi menunjukkan bahwa komet
Halley adalah bintang seperti yang dimaksudkan di hadits ini.
Penyerbuan Ka’bah dan
akibat pertumpahan darah
Orang-orang akan
menunaikan ibadah haji bersama-sama dan berkumpul tanpa seorang Imam.
Orang-orang yang naik haji akan dilempari dan akan ada sebuah peperangan di
Mina yang menyebabkan banyak orang terbunuh dan darah akan mengalir sampai
Jumratul Aqabah. (Jamra: sebuah pilar batu yang menjadi simbol Setan dan
dilempari dengan batu jumrah selama ibadah haji.) (Diriwayatkan oleh 'Amr ibn
Shu'ayb, al-Hakim and Nu'aym ibn Hammad)
Pada tahun 1979, ada sebuah pembantaian dalam suatu serangan di Ka'bah selama musim haji, tepat seperti yang diungkapkan di sebuah hadits. Serangan berdarah di Ka'bah ini berlangsung pada tanggal 1 Muharram 1400 (21 November 1979). Dengan kata lain, pada hari pertama bulan Hijriyah 1400, permulaan kurun waktu ketika tanda-tanda Hari Akhir mulai terjadi satu persatu. |
Orang-orang akan
menunaikan ibadah haji tanpa seorang imam yang memimpin mereka. Peperangan
besar akan pecah ketika sampai ke Mina dan mereka dilempari seperti anjing
dilempari dan suku-suku saling menyerang satu dengan lainnya. Perselisihan ini
meluas sehingga kedua kaki terkubur di genangan darah. (Al-Muttaqi al-Hindi,
Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-zaman, hal. 35)
Kata “pada tahun ketika
dia akan muncul” menarik perhatian kita pada sebuah pembantaian yang akan
terjadi pada tanggal kemunculan Al Mahdi. Pada tahun 1979, sebuah pembantaian
yang sangat mirip dengan ini terjadi selama penyerbuan Ka’bah, yang terjadi
selama bulan haji. Yang sangat menarik karena penyerbuan ini terjadi pada
permulaan periode selama itu tanda-tanda munculnya Al Mahdi, yaitu hari pertama
1400 Hijriyah (21 November 1979).
Hadits-hadits ini juga
menyebutkan pertumpahan darah dan pembantaian. Pembunuhan atas 30 orang selama
bentrokan antara tentara Arab Saudi dan para militan yang melakukan penyerangan
selama penyerbuan itu memperkuat kebenaran bagian lain dari hadits ini.
Tujuh tahun kemudian,
sebuah peristiwa yang lebih berdarah terjadi selama bulan haji. Pada peristiwa
ini, 402 jamaah haji yang melakukan demonstrasi terbunuh, dan banyak
menimbulkan pertumpahan darah. Baik tentara Arab Saudi maupun jemaah haji Iran
telah melakukan dosa besar karena mereka saling membunuh. Insiden berdarah ini
mempunyai kesesuaian yang tinggi dengan peristiwa yang dijelaskan dalam hadits
ini. Akan datang tangis peperangan di bulan Syawal dengan pecahnya
perang, pembantaian, dan pembunuhan di bulan Dzulhijjah. Jamaah haji dijarah di
bulan ini, jalan-jalan tidak dapat dilewati karena genangan darah, dan larangan
agama dilanggar. Dosa besar telah dilakukan di sisi Rumah Penuh Berkah (Al
Ka’bah). (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-zaman,
hal. 37)
Hadits ini menarik
perhatian kita pada insiden yang akan terjadi di dekat Ka’bah. Insiden selama
tahun 1407 Hijriyah sebenarnya terjadi dekat Ka’bah, dan bukan di dalamnya,
yang berbeda dengan peristiwa tahun 1400 Hijriyah. Kedua insiden ini terjadi
tepat seperti yang dimaksudkan oleh hadits-hadits tersebut.
Terlihatnya api di Timur
Di bagian lain dari
tanda-tanda munculnya Al Mahdi, buku Ikdidduerer menyatakan: ”Munculnya
sebuah kebakaran besar yang terlihat di Timur hingga mencapai langit selama
tiga malam. Terlihatnya warna merah yang besar tidak semerah warna fajar
lazimnya, dan merebak di atas horison. (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi
Alamat al-Mahdi Akhir al-zaman, hal. 32)
Sebuah kebakaran besar
akan terjadi di Timur selama 3 atau 7 hari dalam sebuah rentetan yang diikuti
dengan kegelapan di langit dan warna kemerahan baru yang tidak seperti warna
merah biasa yang menyebar di atas langit. Sebuah pernyataan akan didengar dalam
sebuah bahasa yang dapat dipahami bumi. (Allamah Muhaqqiq Ash-Sharif Muhammad
ibn 'Abd al-Rasul, Al-Isaatu li Asrat'is-saat, hal. 166)
Aku bersumpah bahwa
sebuah api besar akan mengurungmu. Api itu sekarang dalam keadaan padam di
lembah yang disebut Berehut. Api itu menelan orang-orang dengan rasa sakit yang
pedih di dalamnya, membakarnya, dan menghancurkan jiwa dan harta, dan menyebar
ke seluruh dunia dengan terbang seperti awan melalui bantuan angin. Panasnya di
malam hari lebih tinggi daripada suhu siang hari. Dengan berjalan hingga
sedalam pusat bumi dari kepala-kepala manusia, api itu menjadi sebuah keributan
besar, tepat seperti kilat antara bumi dan langit, demikian beliau bersabda.
(Mukhtasar Tazkirah Qurtubi)
Penjelasan singkat
tentang api ini, sebuah tanda kedatangan Al Mahdi adalah sebagai berikut:Pada
bulan Juli 1991, setelah invasi Irak ke Kuwait, sebuah kebakaran besar menyebar
melintasi Kuwait dan Teluk Persia setelah pasukan Irak membakar sumur-sumur
minyak Kuwait.
Selain itu, bagian
pertama hadits ini mengatakan bahwa api itu berada ‘dalam keadaan padam.’ Oleh
karena itu, api itu disebabkan oleh dibakarnya suatu zat yang mudah terbakar.
Yang menunggu dalam keadaan padam bukanlah api itu sendiri, melainkan bahan
yang akan dibakar oleh api tersebut.
Dalam hal ini, zat
tersebut berarti minyak bumi di bawah tanah. Berehut adalah nama sebuah sumur –
sebuah sumur minyak bumi. Ketika waktu itu datang, minyak bumi yang dikeluarkan
dari sumur-sumur itu akan menjadi api yang siap untuk dibakar.
Sebuah tanda dari
matahari
Dia (Al Mahdi) tidak
akan datang, kecuali ada sebuah tanda muncul dari matahari. (Ibn Hajar
al-Haythami, Al-Qawl al-Mukhtasar fi `Alamat al-Mahdi al-Muntazar, hal. 47)
Al Mahdi tidak akan
datang, kecuali terbitnya matahari sebagai suatu pertanda. (Al-Muttaqi
al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-zaman, hal. 33)
Isyarat dari matahari
mungkin adalah ledakan besar yang terjadi di abad kedua puluh. Di sebelah
kiri gambar pada sisi ini adalah sebuah citra matahari yang diambil pada
tahun 1996. Citra di sebelah kanan diambil pada tahun 2000 dan menunjukkan
tampilan terakhirnya setelah ledakan tersebut.
|
Ledakan besar yang terdeteksi
di matahari selama abad kedua puluh dapat merupakan tanda ini.
Selain itu, pada tanggal
11 Agustus 1999, gerhana matahari adalah gerhana terakhir abad kedua puluh.
Gerhana ini adalah gerhana pertama yang dapat dilihat oleh begitu banyak orang
dan dapat dipelajari dalam jangka waktu yang begitu panjang.
Membangun Kembali
Tempat-tempat yang Telah Hancur
Pembangunan kembali
tempat-tempat yang hancur di dunia dan reruntuhan bangunan-bangunan adalah
tanda dan petunjuk penting Hari Kiamat (Ismail Mutlu, K?yamet Alametleri,
(Signs of the Last Day), Mutlu Publications, Istanbul, 1999, hal.138)
Reichstag (Parlemen Jerman) setelah penghancurannya pada tahun 1945. Gambar di bawah menunjukkan bangunan yang sama pada tahun 1999, setelah pembangunan kembali gedung tersebut. Banyak gedung tengah dibangun kembali dan dikembalikan ke penampilan sebelumnya dengan cara yang sama. |
Berbagai hadits
meriwayatkan bahwa Al Qur’an berbicara tentang Al Mahdi
Al Mahdi akan memerintah
bumi, tepat seperti Dzulqarnain dan Sulaiman (Ibn Hajar al-Haythami, Al-Qawl
al-Mukhtasar fi ‘Alamat al-Mahdi al-Muntazar, hal. 29)
Ashabul Kahfi akan
menjadi para penolong Al Mahdi (Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat
al-Mahdi Akhir al-zaman, hal. 59)
Jumlah penolong Al Mahdi
akan sama banyaknya seperti orang yang melintasi sungai bersama Thalut
(Al-Muttaqi al-Hindi, Al-Burhan fi Alamat al-Mahdi Akhir al-Zaman, hal. 57)
"... Maka orang-orang yang beriman kepadanya,
memuliakannya, menolongnya, dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan
kepadanya (Al Qur’an), mereka itulah orang-orang yang beruntung."
(QS Al A’raf: 157)
|
Post a Comment