AYAT-AYAT DAN HADITS-HADITS TENTANG SIFAT-SIFAT ALLAH
AYAT-AYAT DAN HADITS-HADITS TENTANG
SIFAT-SIFAT ALLAH
Sifat : Ar-Ridha, Al-Ghadhab. As-Sukht,
Al-La'n, Al-Karahiyah, Al-Wajhu, Al-Yadain, Al-Ainain
[17]. Sifat Ar-Ridha [18]. Al-Ghadhab (Marah) [19]. As-Sukht (Murka)
[20]. Al-La'an (Melaknat) [2l]. Al-Karahiyah (Benci) [22]. Al-Asaf (Marah) [23]. Al-Maqt (Murka)
[17]. Sifat Ar-Ridha [18]. Al-Ghadhab (Marah) [19]. As-Sukht (Murka)
[20]. Al-La'an (Melaknat) [2l]. Al-Karahiyah (Benci) [22]. Al-Asaf (Marah) [23]. Al-Maqt (Murka)
٨. رَّضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا
عَنْهُ
"Artinya : Allah meridhai mereka dan mereka
pun ridha kepada-Nya." [Al-Bayyinah : 8]
٩٣. وَمَن يَقْتُلْ مُؤْمِناً
مُّتَعَمِّداً فَجَزَآؤُهُ جَهَنَّمُ خَالِداً فِيهَا وَغَضِبَ اللّهُ عَلَيْهِ
وَلَعَنَهُ
"Artinya : Dan siapa membunuh seorang mukmin
secara sengaja, maka balasannya adalah Jahannam, ia kekal di dalamnya, sedangkan
Allah marah dan melaknatnya." [An-Nisa' : 93]
٢٨. ذَلِكَ بِأَنَّهُمُ اتَّبَعُوا مَا
أَسْخَطَ اللَّهَ وَكَرِهُوا رِضْوَانَهُ
"Artinya : Itu dikarenakan mereka mengikuti
apa yang menjadikan Allah murka dan mereka membenci keridhaan-Nya." [Muhammad :
28]
٥٥. فَلَمَّا آسَفُونَا انتَقَمْنَا
مِنْهُمْ فَأَغْرَقْنَاهُمْ أَجْمَعِينَ
"Artinya : Maka ketika mereka telah
menyebabkan Kami marah, maka Kami menghukum mereka." [Az-Zukhruf :
55]
٣. كَبُرَ مَقْتاً عِندَ اللَّهِ أَن
تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ
"Artinya : Amat besarlah kemurkaan di sisi
Allah, jika kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan." [Ash-Shaf :
3]
٤٦. وَلَـكِن كَرِهَ اللّهُ انبِعَاثَهُمْ
"Artinya : Tetapi Allah membenci keberangkatan
mereka." [At-Taubah : 46]
Dalam ayat-ayat ini, Allah menetapkan bagi diri-Nya sifat Al-Ghadhab, marah, As-Sukht, murka, Ar- Ridha, Al-La'an (melaknat), Al-Karahiyah (benci), Al- Asaf (marah), serta Al-Maqt (murka). Ini semua merupakan sifat-sifat Af'al (perbuatan) yang dilakukan oleh Allah 'Azza wa Jalla, bila Dia menghendaki. Selain menetapkan sifat-sifat Dzatiyah bagi Allah, Ahlus Sunnah wal Jama'ah juga menetapkan sifat-sifat Fi'liyah-Nya yang bersifat ikhtiyari (pilihan), dengan makna yang layak dengan keagungan-Nya.
[24]. Al-Maji' (Tiba) [25]. Al-Ityan (Datang)
Dalam ayat-ayat ini, Allah menetapkan bagi diri-Nya sifat Al-Ghadhab, marah, As-Sukht, murka, Ar- Ridha, Al-La'an (melaknat), Al-Karahiyah (benci), Al- Asaf (marah), serta Al-Maqt (murka). Ini semua merupakan sifat-sifat Af'al (perbuatan) yang dilakukan oleh Allah 'Azza wa Jalla, bila Dia menghendaki. Selain menetapkan sifat-sifat Dzatiyah bagi Allah, Ahlus Sunnah wal Jama'ah juga menetapkan sifat-sifat Fi'liyah-Nya yang bersifat ikhtiyari (pilihan), dengan makna yang layak dengan keagungan-Nya.
[24]. Al-Maji' (Tiba) [25]. Al-Ityan (Datang)
٢١٠. هَلْ يَنظُرُونَ إِلاَّ أَن
يَأْتِيَهُمُ اللّهُ فِي ظُلَلٍ مِّنَ الْغَمَامِ وَالْمَلآئِكَةُ وَقُضِيَ
الأَمْرُ
"Artinya : Tiada yang mereka nanti-nantikan
melainkan kedatangan Allah dan malaikat (pada hari kiamat) dalam naungan awan,
dan diputuskanlah perkaranya." [Al-Baqarah : 210]
٢١. كَلَّا إِذَا دُكَّتِ الْأَرْضُ دَكّاً
دَكّاً. ٢٢. وَجَاء رَبُّكَ وَالْمَلَكُ صَفّاً صَفّاً
"Artinya : Jangan (berbuat demikian). Apabila
bumi digoncangkan berturut-turut. Dan tibalah Rabbmu sedangkan malaikat
berbaris-baris." [Al-Fajr : 21-22]
Ayat-ayat yang disebutkan oleh penulis ini, juga ayat-ayat yang lain, memuat penetapan sifat Al-Maji' (tiba') dan Al-ltyan (datang), demikian pula sifat An-Nuzul (turun), sesuai dengan makna yang layak dengan keagungan Allah Ta'ala. Perbuatan-perbuatan ikhtiari ini dilakukan berkaitan dengan Al-Masyi'ah (kehendak) dan Al-Qudrah (kemampuan) Allah.
[26]. Sifat Al-Wajhu (Wajah), [27]. Al-Yadain (Dua Tangan), [28]. Al-'Ainain (Dua Mata)
Ayat-ayat yang disebutkan oleh penulis ini, juga ayat-ayat yang lain, memuat penetapan sifat Al-Maji' (tiba') dan Al-ltyan (datang), demikian pula sifat An-Nuzul (turun), sesuai dengan makna yang layak dengan keagungan Allah Ta'ala. Perbuatan-perbuatan ikhtiari ini dilakukan berkaitan dengan Al-Masyi'ah (kehendak) dan Al-Qudrah (kemampuan) Allah.
[26]. Sifat Al-Wajhu (Wajah), [27]. Al-Yadain (Dua Tangan), [28]. Al-'Ainain (Dua Mata)
٢٧. وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو
الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
"Artinya : Dan tetap kekal Wajah Rabbmu yang
mempunyai kebesaran dan kemuliaan." [Ar-Rahman : 27]
٤٨. وَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ فَإِنَّكَ
بِأَعْيُنِنَا
"Artinya : Dan bersabarlah dalam menunggu
ketetapan Rabbmu, sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Mata Kami"
[Ath-Thur : 48]
٧٥. مَا مَنَعَكَ أَن تَسْجُدَ لِمَا
خَلَقْتُ بِيَدَيَّ
"Artinya : Apakah yang menghalangi kamu sujud
kepada (Adam) yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku." [Shad :
75]
Dalam ayat-ayat ini terkandung penetapan wajah, dua tangan, dan dua mata bagi Allah Ta'ala, dengan sifat yang sesuai dengan kebesaran-Nya. Adapun hadits yang menunjukkan sifat dua mata ini, adalah sabda Nabi Sallallahu 'alaihi wassalam :
Artinya : Sesungguhnya Rabbmu tidak buta sebelah matanya." [1]
Dalam ayat-ayat ini terkandung penetapan wajah, dua tangan, dan dua mata bagi Allah Ta'ala, dengan sifat yang sesuai dengan kebesaran-Nya. Adapun hadits yang menunjukkan sifat dua mata ini, adalah sabda Nabi Sallallahu 'alaihi wassalam :
Artinya : Sesungguhnya Rabbmu tidak buta sebelah matanya." [1]
Foote Note.
[1]. Fathul Bari XII/91 dan Muslim IV/2248
[1]. Fathul Bari XII/91 dan Muslim IV/2248
Post a Comment