BANYAK YANG BERANGKAT HAJI, SEDIKIT YANG BERHAJI
BANYAK
YANG BERANGKAT HAJI, SEDIKIT YANG BERHAJI
Kita
diperintah untuk ikhlas dalam amalan dan bukan hanya terus menerus memperbanyak
amal. Niat kita mesti diluruskan dalam setiap beramal. Termasuk pula dalam
amalan mulia semacam haji.
Ada seseorang yang
pernah berkata pada Ibnu ‘Umar mengenai banyaknya orang yang berhaji. Ibnu
‘Umar berujar, “Memang banyak yang berangkat haji, namun sedikit yang berhaji.” Syuraih juga berkata, “Yang berhaji itu
sedikit , namun yang berangkat haji itu banyak.” Maksudnya adalah banyak orang yang berbuat
baik, namun sedikit yang bisa ikhlas dalam ibadah, yaitu hanya mengharap wajah
Allah.
Dalam beramal kita
dituntut untuk melakukan dua perkara yaitu murni dalam beribadah pada Allah
(alias: ikhlas) dan mutaba’ah (mengikuti tuntunan Rasul -shallallahu
‘alaihi wa sallam-). Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ
فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
“Barangsiapa mengharap
perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan
janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.” (QS. Al Kahfi: 110).
Fudhail bin ‘Iyadh ditanya mengenai ayat,
لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا
وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
“Supaya Dia menguji
kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya” (QS. Al Mulk: 2). Kata Fudhail, yang
dimaksud adalah akhlashuhu wa ashwabuhu, yaitu yang paling ikhlas dan paling mengikuti tuntunan nabi.
Semoga Allah memberi kita taufik dan hidayah agar terus
beribadah kepada Allah dengan ikhlas.
Post a Comment