KAUM 'AD DAN UBAR( "ATLANTIS di PADANG PASIR")
KAUM 'AD DAN UBAR |
Kaum lain yang dihancurkan dan disebutkan dalam berbagai surat dalam Al
Qur'an adalah kaum 'Ad yang disebutkan setelah kaum Nuh. Nabi Hud yang diutus
untuk kaum 'Ad memerintahkan kepada kaumnya , sebagaimana yang telah dikerjakan
oleh para nabi, untuk beriman kepada Allah tanpa menyekutukan-Nya dan
mematuhinya ( Hud) sebagai Nabi pada waktu itu. Orang-orang menanggapinya dengan
rasa permusuhan terhadap Hud. Mereka menuduhnya sebagai orang yang kurangajar,
penuh dengan kebohongan dan berusaha untuh mengubah sistem yang telah
berlangsung sejak para pendahulu mereka.
Dalam Surat Hud semua hal yang terjadi antara Hud dengan kaumnya diceritakan
secara detail :
Dan kepada kaum 'Ad (Kami utus) saudara mereka Hud. Ia
berkata;"Hai kaumku,sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain
Dia. Kamu hanyalah mengada-adakan saja. Hai kaumku, aku tidak meminta upah
kepadamu bagi seruanku ini. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah yang telah
menciptakanku. Maka tidakkah kamu memikirkan(nya)?. Dan (dia berkata);"Hai
kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu, lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia
menurunakan hujan yang sangat deras atasmu dan Dia akan menambahkan kekuatan
kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa." Kaum 'Ad
berkata;"Hai Hud, kamu tidak mendatangkan kepada kami suatu bukti yang nyata,
dan kami sekali-kali tidak akan meninggalkan sembahan-sembahan kami karena
perbuatanmu, dan kami tidak akan sekali-kali mempercayai kamu. Kami tidak
mengatakan melainkan bahwa sebagian sembahan kami telah menimpakan penyakit gila
atas dirimu." Hud menjawab ;'seungguhnya aku bersaksi kepada Allah dan
saksikanlah olehmu sekalian bahwa sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang
kamu persekutukan, dari selain-Nya, sebab itu jalankanlah tipu dayamu semuanya
terhadapku dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku. Sesungguhnya aku
bertawwakal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melatapun
melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku diatas jalan
yang lurus." Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku telah menyampaikan
kepadamu apa (amanat) yang aku diutus (untuk menyampaikan)nya kepadamu. Dan
Tuhamku akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain (dari) kamu; dan kamu tidak
dapat membuat mudharat kepada-Nya sedikitpun. Sesungguhnya Tuhanku adalah Maha
Pemelihara segala sesuatu. Dan tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Hud dan
orang-orang yang beriman bersama dia dengan rahmat dari kami; dan Kami
selamatkan (pula) mereka (di akhirat) ari azab yang berat. Dan itulah (kisah)
kaum 'Ad yang mengingkari tanda-tanda kekuasaan Tuhan mereka, dan mendurhakai
rasul-rasul Allah dan mereka menuruti perintah semua penguasa yang
sewenang-wenang lagi menantang(kebenaran). Dan mereka selalu diikuti dengan
kutukan di dunia ini dan (begitu pula) di hari kiamat. Ingatlah, sesungguhnya
kaum 'Ad itu kafir kepada Tuhan mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum 'Ad
(yaitu) kaum Hud itu.( QS Hud 50-60).
Surat lain yang menyebutkan tentang kaum 'Ad adalah surat Asy- Syu'araa'.
Dalam surat ini ditekankan sifat-sifat dari kaum 'Ad. Menurut surat ini kaum 'Ad
adalah "orang-orang yang membangun tanda-tanda/monumen disetiap tempat yang
tinggi" pan para anggota sukunya "membangun gedung-gedung yang indah dengan
harapan mereka akan hidup didalamnya (selamanya)". Disamping itu, mereka
mengerjakan kerusakan/kejahatan dan berkelakuan brutal. Ketika Hud
memperingatkan kaumnya, mereka mengomentari kata-katanya sebagai "kebiasaan
kuno". Mereka sangat yakin bahwa tidak ada hal yang akan terjadi terhadap
mereka;
Kaum Hud telah mendustakan para rasul. Ketika saudara mereka
Hud berkata kepada mereka ;Mengapa kamu tidak bertaqwa. Sesungguhnya aku adalah
seorang rasul; keperccayaan (yang diutus) kepadamu, maka bertaqwalah kepada
Allah dan taatlah kepadaku. Dan sekali-kali aku tidak meminta upah kepadamu atas
ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam. Apakah kamu
mendirikan pada tiap-tiap tanah tinggi bangunan untuk bermain-main, dan kamu
mmbuat benteng -benteng dengan maksud supaya kamu kekal (didunia?). Dan apabila
kamu menyiksa, maka kamu menyiksa sebagai orang-orang yang kejam dan bengis.
Maka bertaqwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan bertaqwalah kepada Allah
yang telah menganugerahkan kepadamu apa yang kamu ketahui. Dia telah
menganugerahkan kepadamu binatang-binatnag ternak dan anak-anak, dan kebun-kebun
dan mata air, ssungguhnya aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang besar".
Mereka menjawab ;"Adalah sama saja bagi kami, aoakah kamu memberi nasehat atau
tidak memberi nasehat, (agama kami) ini tidak lain hanmyalah adat kebiasaan
orang dahulu, dan kami sekali-kali tidak akan di"azab". Maka mereka mendustakan
Hud, lalu Kami binasakan mereka. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman. Dan
sesungguhnya Tuhanmu, Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.(QS Asy
Syu'araa' 123-140).
Kaumnya yang menunjukan permusuhan kepada Hud dan memberontak/melawan Allah,
nyata-nyata dibinasakan. Badai pasir yang mengerikan membinasakan kaum 'Ad
sebagaimana mereka "tidak pernah mengira".
Temuan Arkeologis Kota Iram
Pada permulaan tahun 1990 muncul keterangan pers dari beberapa
Koran terkemuka di sunia yang mengemukakan;"Kota di Arabia Yang banyak
diceritakan dalam sejarah Ditemukan", "Kota Legenda di Arab Ditemukan", "Ubar,
Atlantis di padang pasir". Apa yang membuat temuan arkeologis ini membangkitkan
minat adalah kenyataan bahwa kota ini yang juga disebut dalam Al Qur'an, sejak
dahulu hingga saat ini banyak orang yang beranggapan bahwa kaum 'Ad sebagaimana
diceritakan dalam Al Qur'an hanyalah sebuah legenda atau lokasi dimana 'Ad
berada tidak akan pernah ditemukan, mereka tidak dapat menyembunyikan
keheranannya atas penemuan ini. Penemuan kota ini yang hanya disebutkan dalam
dongeng lisan Suku Badui, membangkitkan minat dan rasa keingintahuan yang
besar.1 Keberuntungan mereka adalah berkaitan dengan letak mereka yang strategis -bertindak selaku perantara dalam perdagangan rempah-rempah antara India dengan tempat-tempat di sebelah Utara semenanjung Arab. Di samping itu orang-orang yang berdiam di daerah ini menghasilkan dan mendistribusikan "frankincense" sebuah aroma wangi-wangian dari getah/damar sejenis pohon langka yang menjadi barang yang sangat penting dalam masyarakat kuno, tanaman ini digunakan sebagai dupa (asap wangi) dalam bebagai acara religi/keagamaan. Pada sat itu, tanaman tesebut setidaknya sama berharganya seperti emas. Clapp mencoba dengan dua jalan untuk membuktikan keberadaan Ubar. Peertama, Ia menemukan bahwa jalan-jalan yang dikatakan oleh suku Badui benar-benar ada. Ia meminta kepada NASA (Badan Luar Angkasa Nasional Amerika Serikat) untuk menyediakan foto/citra satelit dari daerah tersebut. Setelah melalui perjuangan yang panjang, Ia berhasil membujuk pihak yang berwenang untuk memotret daerah tersebut.4 Clap melanjutkan mempelajari naskah dan peta-peta kuno di perpustakan Huntington di California. Tujuannya adalah untuk menemukan peta dari daeah tesebut. Setelah melalui penelitian singkat, ia menemukan peta tersebut. Apa yng ditemukannya adalah sebuah peta yang digambar oleh Ptolomeus seorag ahli Geografi Yunani Mesir dari tahun 200 M. Dalam peta ini ditunjukan letak dari kota tua yang ditemukan di daeah tersebut dan jalan-jalan yang menuju kota tersebut. Akhirnya lokasi kota legendaris yang menjadi subyek cerita-cerita lisan suku Badui diketemukan. Tidak berapa lama kemudian penggalian dimulai dan peninggalan dari sebuah kota mulai diangkat dari bawah gurun pasir. Demikianlah kota yang hilang sebagaimana disebutkan sebagai " Atlantis dari padang pasir, Ubar ". Apakah hal tersebut membuktikan bahwa kota ini sebagai kota kaum 'Ad yang disebutkan dalam Al Qur'an ?.
Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat
terhadap kaum 'Ad, (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang
tinggi yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri
lain.( QS AL Fajr: 6-8).
| ||||||||
CATATAN | ||||||||
1. Thomas H. Maugh II, "Ubar, Fabled Lost
City, Found by LA Team", The Los Angelas Times, 5 February 1992. 2. Kamal Salibi, A History of Arabia, Caravan Books, l98O. 3. Bertram Thomas, Arabia Felix: Across the "Empty Quarter" of Arabia, New York: Schrieber's Sons 1932, hlm. 161. 4. Charlene Crabb, "Frankincense", Discover, January 1993. |
Post a Comment