KAUM NABI LUTH (Dan Kota Yang Dijungkirbalikkan)
KAUM NABI LUTH |
Nabi Luth hidup satu masa dengan Ibrahim. Luth diutus sebagai seorang pembawa risalah kepada salah satu kelompok masyarakat yang hidup berdekatan dengan kaum Nabi Ibrahim. Kaum ini, sebagaimana diriwayatkan dalam Al Qur'an mengerjakan perbuatan yang menyimpang yang kemudian dikenal luas sebagai perilaku sodomi. Dikala Luth menyerukan kepada mereka untuk menghentikan penyimpangan tersebut diserukan kepada mereka peringatan dari Allah, maka mereka mengingkarinya, menolak kenabian Lut dan meneruskan penyimpangan perilaku mereka. Pada akhirnya kaum ini dihancurkan/dilulhlantakkan dengan bencana yang mengerikan. Kota dimana dahulu Nabi Luth berdiam, dalam Perjanjian Lama dihubungkan dengan kota Sodom, Berada disebelah Utara laut Merah, masyarakat ini diketahui telah dihancurkan sebagaimana termaktub dalam Al Qur'an. Penelitian arkeologis mengungkapkan bahwa kota tersebut berada diwilayah Laut Mati yang terbentang memanjang diantara perbatasan Israel- Jordania. Sebelum mencermati sisa-sisa dari bencana ini, marilah kita lihat mengapa kaum Luth dihukum dengan cara seperti ini. Al Qur'an menceritakan bagaimana Luth memperingatkan kaumnya dan apa jawab mereka :
" Kaum Luth telah mendustakan rasul-nya, ketika saudara mereka
Luth, berkata kepada mereka " Mengapa kamu tiidak bertaqwa?". Sesungguhnya aku
adalah seorang rasul kepercayaan ( yang diutus ) kepadamu, maka bertaqwalah
kepada Allah dan taatlah kepadaku. Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu
atas ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam. Mengapa
kamu mendatangi jenis lelaki diantara manusia, dan kamu tinggalkan istri-istri
yang dijadikan Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui
batas. Mereka menjawab " Hai Luth, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti,
benar-benar kamu termasuk orang yang diusir". Luth berkata " Sesungguhnya aku
sangat benci kepada perbuatanmu ". ( QS Asy-Syu"ara" 160-168 ).
Kaum Nabi Lut justeru mengancamnya sebagai jawaban atas ajakannya ke jalan
yang benar. Kaumnya membenci Luth karena menunjukkan mereka ke jalan yang benar,
dan membuang/menyingkirkkannya dan orang-orang yang beriman kepadanya. Dalam
ayat lain, kejadian ini dikisahkan sebagai berikut :
" Dan ( Kami juga telah mengutus ) Luth ( kepada kaumnya ).
(Ingatlah ) tatkala dia berkata kepada mereka :" Mengapa kamu mengerjakan
perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (didunia
ini) sebelummu?". Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melampiaskan nafsumu
( kepada mereka), bukanka kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang
melampaui batas. Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan :" Usirlah merkea (
Lut dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini, sesungguhnya mereka adalah
orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri ."(QS Al A'raaf 80-82).
Luth menyeru kaumnya kepada sebuah kebenaran yang begitu nyara dan
memperingatkan mereka dengan tegas, namun kaumnya sama sekali tidak mengindahkan
berbagai peringatan dan bahkan meneruskan penolakannya terhadap Luth dan
mengingkari azab yang telah dikatakan kepada mereka :
" Dan (ingatlah) ketika Luth berkata kepada kaumnya
:"Sesungguhnnyya kamu benar-benar mengerjakan perbuatan yang amat keji yang
sebelumnya belum pernah dikerjaka oleh seorangpun dari umat-umat seblum kamu".
Apakah sesungguhnya kamu mendatangi laki-laki,menyamun dan mengerjakan
kemungkaran ditempat-tempat pertemuannmu? Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya
mengatakan : " Datangkanlah kepada kami azab Allh, jika kamu termasuk
orang-oranng yang benar".( QS Al Ankabut 28-29).
Menerima jawaban seperti tersebut diatas dari kaumnya Luth
meminta pertolongan kepada Allah : " Ia berkata : Ya Tuhanku, tolonglah aku (
dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu " (QS Al-Ankabut
30)".
" Ya Tuhanku selamatkanlah aku beserta keluargaku dari (
akibat) perbuatan yang mereka kerjakan" ( QS Asy Syu'ara'169).
Atas doa Luth tersebut, Allah mengrimkan dua malaikat yang
menjelma dalam wujud manusia. Para malaikat ini mengunjungi Ibrahim sebelum
mendatangi Luth, membawa kabar gembira kepada Ibrahim bahwa isterinya akan
melahirkan seorang jabang bayi, malaikat pembawa pesan menerangkan alasan
pengiriman mereka; bahwa kaum Luth yang angkara akan dihancurkan :
"Ibrahim bertanya; 'Apakah urusanmu hai para utusan?'. Mereka menjawab;"Sesungguhnya kami diutus kepada kaum yang berdosa (kaum Luth), agar kami timpakan kepada mereja batu-batu dari tanah yang (batu belerang), yang ditandai di sisi Tuhanmu untuk ( membinasakan ) orang-orang yang melampaui batas. ( QS Adz -Dzaariyaat: 31-34).
"Kecuali Lut beserta pengikut-pengikutnya. Sesungguhnya Kami
akan menyelamatkan mereka semuanyua, kecuali istrinya, Kami telah telah
menentukan bahwa sesungguhnya ia itu termasuk orang-orang yang tertinggal
(bersama-sama dengan orang kafir lainnya )". ( QS Al Hijr 59-60).
Setelah meningalkan Ibrahim, para malaikat yang dikirim sebagai utusan
pembawa pesan, kemudian mendatangi Luth. Adapun Luth yang belum pernah ditemui
sang pembawa pesan, pada waktu pertama kalinya merasa khawatir namun selanjutnya
merasa tenang setelah berbicara dengan mereka ;
Ia berkata:" Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang tidak
dikenal". Para utusan menjawab :" Sebenarnya kami ini datang kepadamu dengan
membawa azab yang selalu mereka dustakan ". Dan kami datang kepadamu membawa
kebenaran dan sesungguhnya kami betul-betul orang yang benar. Maka pergilah kamu
di akhir malam dengan membawa keluargamu, dan ikutilah mereka dari belakang dan
janganlah seorangpun di antara kamu menoleh kebelakang dan teruskanlah
perjalanan ke tempat yang diperintahkan kepadamu". Dan Kami telah wahyukan
kepadanya (Luth) perkara itu, yaitu bahwa mereka akan ditumpas habis diwaktu
subuh. ( QS Al Hijr 62-66).
Sementara itu, kaum Lut telah mengetahui bahwa Luth kedatangnan tamu. Mereka
tidak ragu-ragu untuk menadatangi tamu-tamu tersebut secara menentang
sebagaimana mereka sebelumnya telah mendatangi tamu yang lain. Mereka mengepung
rumah Luth. Merasa khawatir atas keselamatan tamunya, Luth berbicara kepada
kaumnya :
" Luth berkata : " Sesungguhnyua mereka adalah tamuku; maka
janganlah kamu memberi malu ( kepadaku ), dan bertaqwalah kepada Allah dan
janganlah kamu membuat aku terhina". ( QS Al Hijr 68-69)
Kaum Lut menjawab dengan pedas ;
Mereka berkata :" Dan bukankah kami telah melarangmu dari (
melindungi) manusia". Merasa bahwa Ia dan tamunya akan mendapatkan perlakuan
yang keji, Lut berkata : " Seandainya aku ada mempunyai kekuatan ( untuk
menolakmu ) atau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat ( tentu
akan aku lakukan ) (QS Al Hud 80 ). Tamunya mengingatkannya bahwa sesungguhnya
mereka adalah pembawa pesan dari Alllah dan mereka berkata ;" Para utusan
(malaikat ) berkata : " hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan
Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah
dengan membawa keluarga dan pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada
seorangpun diantara kamu yang tertinggal, kecuali istrimu. Sesungguhnya dia akan
ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatihnya azab kepada
mereka ialah diwakti subuh; bukankah subuh itu sudah dekat ?". ( QS Hud 81).
Ketika penentangan warga kota mencapai tingkat kebencian yang memuncak, Allah
menyelamatkan Lut dengan perantaraan malaikat. Di pagi hari, kaumnya
dihancurleburkan dengan bencana yang sebelumnya telah diberitahukan oleh
Luth.
" Dan sesunguhnya mereka telah membujuknya ( agar menyerahkan )
tamunya (kepada mereka ), lalu Kami butakan mata mereka, maka rasakanlah azab-Ku
dan ancaman-ancaman-Ku. Dan sesungguhnya pada esok harinya mereka ditimpa azab
yang kekal ( QS Al-Qamar 37-38).
Ayat yang menerangkan pengnhancuran dari kaum ini adalah sebagai berikut
:
" Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur,
ketika matahari akan terbit. Maka kami jadikan bahagian atas kota itu terbalik
kebawah dan Kami hujani mereja dengan batu belerang yang keras . Sesungguhnya
pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda ( kebesaran Kami ) bagi orang-orang
yang meperhatikan tanda-tanda. Dan sesungguhnya kota itu benar-benar terletak
dijalan yang masih tetap ( dilalui manusia). ( QS Al Hijr 73-76).
" Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri Kaum Luth
itu yang atas ke bawah ( Kami balikkan ), dan Kami hujani mereka dengan (batu
belerang ) tanah yang terbakar secara bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh
Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim. (QS Hud
82-83).
" Kemudian Kami binasakan yang lain, Dan Kami hujani mereka
dengan hujan ( batu belerang) maka amat kejamlah hujan yang menimpa orang-orang
yang telah diberi peringatan itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat bukti-bukti yang nyata. Dan adalah kebanyakan mereka tidak
beriman, Dan sesungguhnya Tuhanmu, benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa lagi
Maha Penyayang. ( QS Asy Syu'araa: 172-175).
Ketika kaum tersebut dihancurkan, hanya Lut dan pengikutnya yang hanya
berjumlah tidak lebih dari "sebuah keluarga". Adapaun istri Luth sendiri yang
juga tidak percaya ,ia juga dihancurkan.
" Dan ( Kami juga yang telah mengutus ) Luth ( kepada kaumnya),
(Ingatlah) tatkala dia bnerkata kepada mereka :" Mengapa kamu mengerjakan
perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun ( didunia
ini ) sebelumnya?'. Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu
( kepada mereka ), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang
melampaui batas. Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan :" Usirlah mereka (
Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah
orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri". Kemudian Kami selamatkan dia dan
pengikut-pengikutnya kecuali istrinya; dia termasuk orang-orang yang tertinggal
(dibinasakan ). Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu belerang), maka
perhatikanlahbagaimana kesudahan orang-orang yang memperturutkan dirinya dengan
dosa dan kejahaan itu.( QS Al-Araf: 80-84).
Demikianlah maka, Nabi Luth diselamatkan bersama dengan para pengikut dan
keluarganya, namun tidak demikian halnya dengan istrinya. Sebagaimana disebutkan
dalam Perjanjian Lama, ia (Luth) berindah dan menetap bersama Ibrahim. Adapun
terhadap kaum yang sesat mereka dihancurkan dan tempat tinggal mereka diratakan
dengan tanah. |
Post a Comment