Tenggelamnya Fir'aun dan orang-orangnya Di Lautan
Kenyataan ini bukanlah yang pertama ataupun yang terakhir bahwa bani Israel menunjukkan ketidak patuhan mereka. Kaum Musa berkata; " kami telah ditindas (oleh Fir'aun) sebelum kamu datang kepada kami dan sesudah kamu datang. Musa menjawab: "Mudah-mudahan Allah membinasakan musuhmu dan menjadikan kamu khalifah di muka bumi(Nya), maka Allah akan melihat bagaimana perbuatanmu". (QS Al A'raaf 129).
Berlawanan dengan tingkah laku umatnya yang lemah, Musa sangatlah percaya diri semenjak ia percaya kepada Allah secara mendalam. Semenjak awal perjuangannya Allah telah memberitahukannya bahwa pertolongan dan dukungan-Nya akan selalu bersama Musa: "Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat". Maka datanglah kamu berdua kepadanya (Fir'aun) dan katakanlah: " Sesungguhnya kami berdua adalah utusan Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israel bersama kami dan janganlah kamu menyiksa mereka. Sesungguhnya kami telah datang kepadamu dengan membawa bukti (atas kerasulan kami) dari Tuhanmu. Dan keselamatan itu dilimpahkan kepada orang yang mengikuti petunjuk. (QS Thahaa 45-46).
Ketika Musa pertama kali bertemu dengan tukang sihir Fir'aun, ia merasa takut dalam hatinya ( QS Thaahaa 67). Allahpun memerintahkan Musa untuk tidak takut;" Janganlah kamu takut, sesungguhnya kamulah yang paling unggul (menang). ( QS Thaahaa 68). Dengan demikian Musa dididik oleh Allah dan memperoleh kematangan penuh dalam menghormati petunjuk-Nya. Konsekuensinya ketika beberapa orang dari kaumnya mersa takut akan tertangkap, ia berkata: "sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku (QS Asy Syu'araa' 62).
Allah menyatakan kepada Musa bahwa ia harus memukul lautan dengan tongkatnya.:" Pukullah lautan itu dengan tongkatmu". Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar. (QS Asy Syu'araa' 63). Sesungguhnya pada saat Fir'aun melihat mukjizat tersebut, seharusnya ia menyadari bahwa hal yang sangat luar biasa terjadi. Dan ia sedang melihat campur tangan Sang maha Suci. Lautan terbuka bagi orang-orang yang ingin dihancurkan Fir'aun. Meskipun tidak ada jaminan bahwa lautan tidak akan menutup kembali setelah mereka menyebrang, namun ia dan bala tantaranya tetap menyusul bani Israil ke dalam lautan. Kemungkinan besar Fir'aun dan tentaranya telah kehilangan kemampuannya untuk berpikir sehat dikarenakan keangkaramurkaan dan kedengkian mereka, dan tidak bisa memahami mukjizat alam dari keadaan tersebut.
Al Qur'an menyebutkan saat-saat terakhir Fir'aun sebagai
berikut:
Dan Kami memungkinkan Bani Israel melintasi laut, lalu mereka
diikuti oleh Fir'aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas
(mereka); hingga bila Fir'aun itu telah hampir tenggelam berkatalah ia ;" Saya
percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israel,
dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". ( QS Yunus
90).
Kita dapat melihat mikjizat lain nabi Musa, dalam ayat berikut ;
Musa berkata;" Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi
kepada Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam
kehidupan dunia, - ya Tuhan kami- akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari
jalan Engkau. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta mereka dan kunci matilah ahti
mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih".
Allah berfirman;" Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kamu berdua, sebab
itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus dan janganlah sekali-kali kamu
mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui". . ( QS Yunus 88-89).
Sangatlah jelas untuk dipahami dari ayat ini bahwa Musa diberitahu atas
pertanyaan, bahwa Fir'aun akan percaya kepada Allah pada saat ia menghadapi
hukuman yang menyakitkan. Fir'aun benar-benar berkata bahwa ia percaya kepada
Allah ketika air mulai menenggelamkannya. Sangatlah jelas bahwa tindakan Fir'aun
merupakan tindakan yang tidak jujur dan bohong. Fir'aun mungkin mengatakan ini
untuk menyelamatkan dirinya sendiri dari kematian akibat tenggelam.
Apakah sekarang (kamu baru percaya), padahal sesungguhnya kamu
telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat
kerusakan. Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi
pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesunguhnya kebanyakan dari
manusia lengah dari tanda-tanda kekuatan Kami. ( QS Yunus 91-92).
Kita juga diberitahu bahwa orang-orang Fir'aun sebagaimana Fir'aun sendiri
juga menerima bagian hukuman mereka. Dikatakan bahwa bala tentara Fir'aun adalah
orang-orang yang angkara murka dan penuh kebencian ( QS Yunus 91), "orang-orang
yang berdosa" (QS Qashas 8), "berlaku salah" (QS Qasas 40) dan "mengira bahwa
mereka tidak akan pernah kembali kepada Allah" (QS Qasas 39) dan sepeti halnya
Fir'aun merekapun patut menerima hukuman dari Allah. Maka Allahpun melemparkan
Fir'aun dan bala tentaranya ke dalam laut (QS Qashas 40).Kemudian Kami menghukum mereka, maka Kami tenggelamkan mereka dilaut disebabakan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka adalah orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami itu. (QS Al A'raaf 136).
Allah menyebutkan dalam Al Qur'an semua yang terjadi setelah kematian Fir'aun :
Dan Kami pusakakan kepada kaum yang ditindas itu, negeri-negeri
bahagian Timur bumi dan bahagian baratnya yang telah Kami beri berkah padanya.
Dan telah sempurnalah perkataan Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani
Israil disebabkan kesabaran mereka, dan Kami hancurkan apa yang telah diperbuat
Fir'aun dan kaumnya dan apa yang telah dibangun oleh mereka (QS Al A'raaf
137).
Post a Comment