Berbuat Baik Terhadap Kerabat dan Menyambung Shilaturrahim (1)
Berbuat Baik Terhadap Kerabat dan
Menyambung Shilaturrahim (1)
Kerabat (sanak saudara) ialah setiap
orang yang ada hubungan kekeluargaan antara kamu dengan dia. Saudara laki-laki,
saudara perempuan dan anak-anak mereka adalah termasuk kerabat. Paman dan bibi
baik dari pihak ayah maupun dari pihak ibu termasuk kerabat pula.
Kasih sayang diantara manusia yang
menghimpun orang-orang tercinta yang bertebaran, daripadanya terbentuklah satu
ikatan, yaitu ikatan keluarga, dari keluarga terbentuklah ummat. Setiap saat
keadaan keluarga saling kuat menguatkan, hatinya erat, bertenggang rasa dan
manunggal dalam merasakan kebutuhan-kebutuhan mereka. Dan keadaan ummat pun
demikian itu juga, saling bertalian, saling tolong menolong. Marilah kita
perhatikan firman Allah dan sabda Rasulullah SAW di bawah ini :
ياَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا
اللهَ رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّ خَلَقَ مِنْهَا
زَوْجَهَا وَ بَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَّ نِسَآءً، وَ اتَّقُوا اللهَ
الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِه وَ اْلاَرْحَامَ، اِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ
رَقِيْبًا. النساء:1
Hai sekalian manusia, bertaqwalah
kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya
Allah menciptakan istrinya, dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan
laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan
(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah)
hubungan kerabat. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. [QS. An-Nisaa' :
1]
وَ اعْبُدُوا اللهَ وَ لاَ
تُشْرِكُوْا بِه شَيْئًا وَّ بِاْلوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَ بِذِى اْلقُرْبى وَ
اْليَتمى وَ اْلمَسكِيْنِ وَ اْلجَارِ ذِى اْلقُرْبى وَ اْلجَارِ اْلجُنُبِ وَ
الصَّاحِبِ بِاْلجَنْبِ وَ ابْنِ السَّبِيْلِ وَ مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ،
اِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالاً فَخُوْرًا. النساء:36
Sembahlah Allah dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang
ibu bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang
dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan
membangga-banggakan diri. [QS. An-Nisaa' : 36]
اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ
وَ اْلاِحْسَانِ وَ اِيْتَآئِ ذِى اْلقُرْبى وَ يَنْهى عَنِ اْلفَحْشَآءِ وَ
اْلمُنْكَرِ وَ اْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. النحل:90
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu)
berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah
melarang perbuatan keji, kemunkaran dan permusuhan. Dia memberi pelajaran
kepadamu agar kamu selalu ingat. [QS. An-Nahl :90]
... وَ اتَى اْلمَالَ عَلى حُـبّه
ذَوِى اْلقُرْبى وَ اْليَتمى وَ اْلمَسكِيْنَ وَ ابْنَ السَّبِيْلِ وَ
السَّآئِلِيْنَ وَ فِى الرّقَابِ... . البقرة:177
..... dan memberikan harta yang
dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang miskin, musafir (yang
memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta, dan (memerdekakan)
hamba sahaya
..... [QS. Al-Baqarah : 177]
وَ اتِ ذَا اْلقُرْبى حَقَّه وَ
اْلمَسكِيْنَ وَ ابْنَ السَّبِيْلِ وَ لاَ تُبَذّرْ تَبْذِيْرًا. اِنَّ
اْلمُبَذّرِيْنَ كَانُوْآ اِخْوَانَ الشَّيطِيْنِ، وَ كَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبّه
كَفُوْرًا. الاسراء:26-27
Dan berikanlah kepada keluarga yang
dekat akan haqnya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan, dan
janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) dengan boros. Sesungguhnya
orang-orang yang boros itu adalah saudara-saudara syaithan dan syaithan itu
sangat ingkar kepada Tuhannya. [QS. Al-Israa' : 26-27]
وَ لاَ يَأْتَلِ اُولُوا
اْلفَضْلِ مِنْكُمْ وَ السَّعَةِ اَنْ يُّؤْتُوْآ اُولِى اْلقُرْبى وَ
اْلمَسكِيْنَ وَ اْلمُهجِرِيْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ، وَ لْيَعْفُوْا وَ
لْيَصْفَحُوْا، اَلاَ تُحِبُّوْنَ اَنْ يَّغْفِرَ اللهُ لَكُمْ، وَ اللهُ غَفُوْرٌ
رَّحِيْمٌ. النور:22
Dan janganlah orang-orang yang
mempunyai kelebihan dan kelapangan diantara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak)
akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan
orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan
berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin Allah mengampunimu ? Dan Allah adalah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [QS. An-Nuur : 22]
فَاتِ ذَا اْلقُرْبى حَقَّه وَ
اْلمِسْكِيْنَ وَ ابْنَ السَّبِيْلِ، ذلِكَ خَيْرٌ لّلَّذِيْنَ يُرِيْدُوْنَ
وَجْهَ اللهِ، وَ اُولئِكَ هُمُ اْلمُفْلِحُوْنَ. الروم:38
Maka berikanlah kepada kerabat yang
terdekat akan haqnya, demikian (pula) kepada faqir miskin dan orang yang dalam
perjalanan. Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang beruntung. [QS Ar-Ruum :
38]
.... اِنَّمَا يَتَذَكَّرُ
اُولُوا اْلاَلْبَابِ. اَلَّذِيْنَ يُوْفُوْنَ بِعَهْدِ اللهِ وَ لاَ يَنْقُضُوْنَ
اْلمِيْثَاقَ. وَ الَّذِيْنَ يَصِلُوْنَ مَآ اَمَرَ اللهُ بِه اَنْ يُوْصَلَ وَ
يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَ يَخَافُوْنَ سُوْءَ اْلحِسَابِ. الرعد: 19-21
.... Hanyalah orang-orang yang
berakal saja yang dapat mengambil pelajaran. (yaitu) orang-orang yang memenuhi
janji Allah dan tidak merusak perjanjian, dan orang-orang yang menghubungkan
apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada
Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk. [QS. Ar-Ra'du : 19 - 21]
فَلاَ تَدْعُ مَعَ اللهِ اِلـهًا
اخَرَ فَتَكُوْنَ مِنَ اْلمُعَذَّبِيْنَ. وَ اَنْذِرْ عَشِيْرَتَكَ
اْلاَقْرَبِيْنَ. الشعراء:213-214
Maka janganlah kamu menyeru
(menyembah) Tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu termasuk
orang-orang yang diadzab. Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang
terdekat.
[QS. Asy-Syu'araa' : 213-214]
عَنْ اَنَسٍ رض قَالَ: كَانَ
اَبُوْ طَلْحَةَ اَكْثَرَ اْلاَنْصَارِ بِاْلمَدِيْنَةِ مَالاً مِنْ نَخْلٍ وَ
كَانَ اَحَبُّ اَمْوَالِهِ اِلَيْهِ بَيْرُحَاءَ وَ كَانَتْ مُسْتَقْبِلَةَ
اْلمَسْجِدِ، وَ كَانَ رَسُوْلُ اللهِ ص يَدْخُلُهَا وَ يَشْرَبُ مِنْ مَاءٍ
فِيْهَا طَيِّبٍ. فَلَمَّا نَزَلَتْ هذِهِ اْلايَةُ < لَنْ تَنَالُوا اْلبِرَّ
حَتّى تُنْفِقُوْا مِمَّا تُحِبُّوْنَ> قَامَ اَبُوْ طَلْحَةَ اِلَى رَسُوْلِ
اللهِ ص فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اِنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَ تَعَالَى يَقُوْلُ
<لَنْ تَنَالُوا اْلبِرَّ حَتّى تُنْفِقُوْا مِمَّا تُحِبُّوْنَ> وَ اِنَّ
اَحَبَّ مَالِى اِلَيَّ بَيْرُحَاءُ، وَ اِنَّهَا صَدَقَةٌ ِللهِ تَعَالَى
اَرْجُوْ بِرَّهَا وَ ذُخْرَهَا عِنْدَ اللهِ تَعَالَى فَضَعْهَا يَا رَسُوْلَ
اللهِ حَيْثُ اَرَاكَ اللهُ. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: بَخٍ ذلِكَ مَالٌ رَابِحٌ،
ذلِكَ مَالٌ رَابِحٌ. وَ قَدْ سَمِعْتُ مَا قُلْتَ. وَ اِنِّى اَرَى اَنْ
تَجْعَلَهَا فِى اْلاَقْرَبِيْنَ. فَقَالَ اَبُوْ طَلْحَةَ: اَفْعَلُ يَا رَسُوْلَ
اللهِ. فَقَسَّمَهَا اَبُوْ طَلْحَةَ فِى اَقَارِبِهِ وَ بَنِى عَمِّهِ. متفق عليه
Dari Anas RA, ia berkata : Abu
Thalhah adalah orang Anshar di Madinah yang paling banyak mempunyai kebun
kurma. Dan kekayaan yang paling dicintainya adalah kebun Bairuha' yang terletak
di depan masjid. Dan Rasulullah SAW biasa masuk ke kebun tersebut dan meminum
airnya yang jernih. Setelah turun ayat [Kamu sekali-kali tidak sampai
kepada kebaktian (yang sempurna) sehingga kamu menafkahkan sebagian harta yang
kamu cintai. - Ali Imran : 92], lalu Abu Thalhah pergi menghadap Rasulullah
SAW dan berkata, "Ya Rasulullah, sesungguhnya Allah yang Maha Suci lagi
Maha Tinggi berfirman [Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebaktian (yang
sempurna) sehingga kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai]. Dan
sesungguhnya harta yang paling saya cintai adalah kebun Bairuha', maka kebun
itu aku sedeqahkan karena Allah Ta'ala aku mengharap sebagai kebaikan dan
simpanan di sisi Allah Ta'ala, maka salurkanlah ya Rasulullah, menurut apa yang
Allah tunjukkan kepadamu". Lalu Rasulullah SAW bersabda, "Bagus, itu
adalah harta yang menguntungkan. Bagus itu adalah harta yang menguntungkan. Dan
aku telah mendengar apa yang kamu ikrarkan. Dan sesungguhnya menurut
pandanganku, sebaiknya kamu berikan kebun itu kepada karib kerabatmu".
Kemudian Abu Thalhah berkata, "Baiklah akan saya laksanakan ya
Rasulullah". Lalu Abu Thalhah membagi-baginya untuk sanak saudaranya dan
anak-anak pamannya. [HR. Muttafa 'alaih]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض اَنَّ
رَجُلاً قَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، اِنَّ لِيْ قَرَابَةً اَصِلُهُمْ وَ
يَقْطَعُوْنِى، وَ اُحْسِنُ اِلَيْهِمْ وَ يُسِيْئُوْنَ اِلَيَّ، وَ اَحْلُمُ
عَنْهُمْ وَ يَجْهَلُوْنَ عَلَيَّ. فَقَالَ: لَئِنْ كُنْتَ كَمَا قُلْتَ
فَكَاَنَّمَا تُسِفُّهُمُ اْلمَلَّ وَ لاَ يَزَالُ مَعَكَ مِنَ اللهِ ظَهِيْرٌ
عَلَيْهِمْ مَا دُمْتَ عَلَى ذلِكَ. مسلم
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata :
Sesungguhnya ada seorang laki-laki bertanya, "Ya Rasulullah, sesungguhnya
saya mempunyai kerabat. Saya menyambung mereka, tetapi mereka itu memutus
hubungan kepadaku. Saya berbuat baik kepada mereka, tetapi mereka berbuat buruk
kepadaku. Saya berbuat santun terhadap mereka, tetapi mereka berbuat bodoh
terhadapku". Nabi SAW bersabda, "Jika benar sebagaimana yang kamu
katakan itu, maka seolah-olah kamu menyuapkan bara api ke mulut mereka, dan
Allah akan selalu menolongmu dalam menghadapi mereka selama kamu tetap
teguh".
[HR. Muslim]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض اَنَّ
رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَ اْليَوْمِ اْلآخِرِ
فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ. وَ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَ اْليَوْمِ اْلآخِرِ
فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ. وَ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَ اْليَوْمِ اْلآخِرِ
فَلْيَقُلْ خَيْرًا اَوْ لِيَصْمُتْ. البخارى و مسلم
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata :
Sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda, "Barangsiapa beriman kepada
Allah dan hari akhir, hendaklah ia memulyakan tamunya, barangsiapa beriman
kepada Allah dan hari akhir hendaklah menyambung kerabatnya, dan barangsiapa
beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah berkata yang baik atau diam. [HR. Bukhari dan
Muslim]
عَنْ اَنَسٍ رض اَنَّ رَسُوْلَ
اللهِ ص قَالَ: مَنْ اَحَبَّ اَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ وَ يُنَسَّأَ لَهُ
فِى اَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ. البخارى و مسلم
Dari Anas RA, ia berkata :
Sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda, "Barangsiapa yang senang
dilapangkan rezqinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah menyambung
hubungan kerabatnya". [HR. Bukhari dan Muslim]
عَنْ اَنَسٍ رض عَنِ النَّبِيِّ ص
سَمِعَهُ يَقُوْلُ: اِنَّ الصَّدَقَةَ وَ صِلَةَ الرَّحِمِ يَزِيْدُ اللهُ بِهِمَا
فِى اْلعُمْرِ، وَ يَدْفَعُ بِهِمَا مِيْتَةَ السَّوْءِ، وَ يَدْفَعُ بِهِمَا
اْلمَكْرُوْهَ وَ اْلمَحْذُوْرَ. ابو يعلى
Dari Anas RA dari Nabi SAW, Anas
mendengar Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya dengan shadaqah dan
shilaturrahim itu Allah menambah umur seseorang, menjauhkan dari su'ul
khathimah (akhir hayat yang buruk) dan dengan sebab keduanya Allah menjauhkan
dari hal-hal yang tidak disukai dan dari bahaya". [HR. Abu Ya'la]
عَنْ رَجُلٍ مِنْ خَثْعَمٍ قَالَ:
اَتَيْتُ النَّبِيَّ ص وَ هُوَ فِى نَفَرٍ مِنْ اَصْحَابِهِ فَقُلْتُ: اَنْتَ
الَّذِيْ تَزْعُمُ اَنَّكَ رَسُوْلُ اللهِ؟ قَالَ: نَعَمْ. قَالَ، قُلْتُ: يَا
رَسُوْلَ اللهِ اَيُّ اْلاَعْمَالِ اَحَبُّ اِلَى اللهِ؟ قَالَ: َاْلاِيْمَانُ
بِاللهِ. قَالَ، قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، ثُمَّ مَهْ؟ قَالَ: ثُمَّ صِلَةُ
الرَّحِمِ. قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ للهِ ثُمَّ مَهْ؟ قَالَ: ثُمَّ اْلاَمْرُ
بِاْلمَعْرُوْفِ وَ النَّهْيُ عَنِ اْلمُنْكَرِ. قَالَ، قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ
اللهِ اَيُّ اْلاَعْمَالِ اَبْغَضُ اِلَى اللهِ؟ قَالَ: َاْلاِشْرَاكُ بِاللهِ.
قَالَ، قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ ثُمَّ مَهْ؟ قَالَ: ثُمَّ قَطِيْعَةُ
الرَّحِمِ. قَالَ، قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ ثُمَّ مَهْ؟ قَالَ: ثُمَّ اْلاَمْرُ
بِاْلمُنْكَرِ وَ النَّهْيُ عَنِ اْلمَعْرُوْفِ. ابو يعلى
Dari seseorang dari suku Khats'am,
ia berkata : Saya pernah datang kepada Nabi SAW, dan beliau pada waktu itu
sedang berada di tengah-tengah rombongan shahabatnya, lalu saya bertanya,
"Apakah engkau yang mengaku bahwasanya engkau adalah Rasulullah ?".
Beliau SAW menjawab, "Ya". Orang itu berkata : Lalu saya bertanya,
"Ya Rasulullah, amal apakah yang paling dicintai Allah ?". Beliau SAW
menjawab, "Iman kepada Allah". Orang itu berkata : Lalu saya bertanya
lagi, "Ya Rasulullah, kemudian apa lagi ?". Beliau SAW menjawab,
"Kemudian shilatur rahim". Orang itu berkata : Saya bertanya lagi,
"Ya Rasulullah, kemudian apa lagi ?". Beliau SAW menjawab,
"Kemudian amar ma'ruf nahi munkar". Orang itu berkata : Saya bertanya
lagi, "Ya Rasulullah, amal apakah yang paling dibenci Allah ?".
Beliau SAW menjawab, "Musyrik kepada Allah". Orang itu berkata : Saya
bertanya lagi, "Ya Rasulullah, kemudian apa ?". Jawab beliau SAW,
"Kemudian memutuskan shilatur rahim". Orang itu berkata : Saya
bertanya lagi, "Ya Rasulullah, kemudian apa lagi ?". Beliau SAW
menjawab, "Menyuruh berbuat munkar dan melarang dari berbuat ma'ruf". [HR. Abu Ya'la]
عَنْ اَبِى ذَرٍّ رض قَالَ:
اَوْصَانِى خَلِيْلِى ص بِخِصَالٍ مِنَ اْلخَيْرِ. اَوْصَانِى اَنْ لاَ اَنْظُرَ
اِلَى مَنْ هُوَ فَوْقِى، وَ اَنْ اَنْظُرَ مَنْ هُوَ دُوْنِى. وَ اَوْصَانِى
بِحُبِّ اْلمَسَاكِيْنِ وَ الدُّنُوِّ مِنْهُمْ، وَ اَوْصَانِى اَنْ اَصِلَ رَحِمِى
وَ اِنْ اَدْبَرَتْ، وَ اَوْصَانِى اَنْ لاَ اَخَافَ فِى اللهِ لَوْمَةَ لاَءِمٍ،
وَ اَوْصَانِى اَنْ اَقُوْلَ اْلحَقَّ وَ اِنْ كَانَ مُرًّا، وَ اَوْصَانِى اَنْ
اُكْثِرَ مِنْ لاَ حَوْلَ وَ لاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ. فَاِنَّهَا كَنْزٌ مِنْ
كُنُوْزِ اْلجَنَّةِ. الطبرانى و ابن حبان فى صحيحه و اللفظ له
Dari Abu Dzarr RA, ia berkata,
"Kekasihku Rasulullah SAW mewashiyatkan kepadaku dengan beberapa kebaikan.
Beliau mewashiyatkan kepadaku agar tidak melihat kepada orang yang diatasku dan
supaya aku melihat kepada orang yang di bawahku. Beliau mewashiyatkan kepadaku
supaya mencintai orang-orang miskin dan orang-orang yang lemah. Beliau
mewashiyatkan kepadaku agar aku menyambung hubungan sanak saudaraku meskipun
mereka berpaling. Beliau mewashiyatkan kepadaku supaya karena Allah aku tidak
takut celaan orang yang mencela. Beliau mewashiyatkan kepadaku supaya aku
mengatakan yang benar meskipun pahit (akibatnya). Dan beliau mewashiyatkan
kepadaku supaya memperbanyak ucapan "Laa haula walaa quwwata illa
billaah" (Tiada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah),
karena ucapan itu merupakan simpanan dari simpanan-simpanan surga". [HR. Thabrani
dan Ibnu Hibban di dalam shahihnya dan lafadh ini baginya]
Berbuat
Baik Terhadap Kerabat dan Menyambung Shilaturrahim (ke-2)
عَنْ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ رض
اَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ ص يَقُوْلُ: لاَ يَدْخُلُ اْلجَنَّةَ قَاطِعٌ. البخارى
و مسلم و الترمذى
Dari Jubair bin Muth'im RA,
sesungguhnya ia mendengar Nabi SAW bersabda, "Tidak akan masuk surga orang
yang memutuskan shilaturrahim". [HR. Bukhari Muslim dan Tirmidzi]
عَنْ اَبِى مُوْسَى رض اَنَّ
النَّبِيَّ ص قَالَ: ثَلاَثَةٌ لاَ يَدْخُلُوْنَ اْلجَنَّةَ: مُدْمِنُ اْلخَمْرِ
وَ قَاطِعُ الرَّحِمِ وَ مُصَدِّقٌ بِالسِّحْرِ. ابن حبان
Dari Abu Musa RA, ia berkata,
Sesungguhnya Nabi SAW bersabda, "Ada tiga golongan yang tidak akan masuk
surga : 1. peminum khamr, 2. orang yang memutuskan shilaturrahim, 3. orang yang
membenarkan sihir. [HR. Ibnu Hibban]
عَنْ عَائِشَةَ رض قَالَتْ: قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ ص: اَسْرَعُ اْلخَيْرِ ثَوَابًا اَلْبِرُّ وَ صِلَةُ الرَّحِمِ، وَ
اَسْرَعُ الشَّرِّ عُقُوْبَةَ اْلبَغْيُ وَ قَطِيْعَةُ الرَّحِمِ. ابن ماجه
Dari 'Aisyah RA, ia berkata :
Rasulullah SAW bersabda, "Kebaikan yang disegerakan balasannya ialah
berbhakti (kepada orang tua) dan menyambung shilatur-rahim, dan kejahatan yang
akan disegerakan hukumannya ialah berbuat zina dan memutuskan
shilaturrahim". [HR. Ibnu Majah]
عَنْ اَبِى بَكْرَةَ رض قَالَ:
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا مِنْ ذَنْبٍ اَجْدَرَ اَنْ يُعَجِّلَ اللهُ
لِصَاحِبِهِ اْلعُقُوْبَةَ فِى الدُّنْيَا مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ فِى اْلآخِرَةِ
مِنَ اْلبَغْيِ وَ قَطِيْعَةِ الرَّحِمِ. ابن ماجه و الترمذى و قال: حديث حسن صحيح
و الحاكم و قال: صحيح الاسناد
Dari Abu Bakrah, RA, ia berkata :
Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada dosa yang lebih pantas untuk
disegerakan siksanya oleh Allah bagi pelakunya di dunia ini disamping siksanya
di akhirat nanti selain dari perbuatan zina dan memutuskan shilaturrahim". [HR. Ibnu Majah
dan Tirmidzi, ia berkata, "Hadits hasan shahih". Dan
diriwayatkan oleh Hakim, ia berkata, "Shahih sanadnya"]
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ
رض قَالَ: خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُوْلُ اللهِ ص وَ نَحْنُ مُجْتَمِعُوْنَ. فَقَالَ:
يَا مَعْشَرَ اْلمُسْلِمِيْنَ، اِتَّقُوا اللهَ وَ صِلُوْا اَرْحَامَكُمْ،
فَاِنَّهُ لَيْسَ مِنْ ثَوَابٍ اَسْرَعُ مِنْ صِلَةِ الرَّحِمِ. وَ اِيَّاكُمْ وَ
اْلبَغْيَ فَاِنَّهُ لَيْسَ مِنْ عُقُوْبَةٍ اَسْرَعُ مِنْ عُقُوْبَةِ بَغْيٍ، وَ
اِيَّاكُمْ وَ عُقُوْقَ اْلوَالِدَيْنِ فَاِنَّ رِيْحَ اْلجَنَّةِ يُوْجَدُ مِنْ
مَسِيْرَةِ اَلْفِ عَامٍ. وَ اللهِ لاَ يَجِدُهَا عَاقٌّ وَ لاَ قَاطِعُ رَحِمٍ وَ
لاَ شَيْخٌ زَانٍ وَ لاَ جَارٌّ اِزَارَهُ خُيَلاَءَ. اِنَّمَا اْلكِبْرِيَاءُ
ِللهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ. الطبرانى فى الاوسط
Dari Jabir bin 'Abdullah RA, ia
berkata : Rasulullah SAW pernah keluar kepada kami, pada waktu itu kami sedang
berkumpul, lalu beliau bersabda : "Hai kaum muslimin, bertaqwalah kepada
Allah, dan sambunglah kerabat kalian. Karena sesungguhnya tidak ada pahala yang
lebih cepat daripada shilaturrahim. Dan jauhkanlah dirimu dari perbuatan zina.
Karena sesungguhnya tidak ada siksa yang lebih cepat daripada siksanya orang
yang berbuat zina, dan jauhkanlah dirimu dari durhaka kepada orang tua. Karena
sesungguhnya baunya surga sudah tercium dari perjalanan seribu tahun. Demi
Allah, tidak akan mendapatkannya orang yang durhaka kepada orang tua, orang
yang memutuskan shilaturrahim, orang tua yang berzina dan orang yang
memanjangkan pakaiannya karena sombong, sesungguhnya kesombongan itu milik
Allah Tuhan Semesta alam". [HR. Thabrani dalam Al-Ausath]
عَنْ عَلِيٍّ بْنِ اَبِى طَالِبٍ
رض عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: مَنْ سَرَّهُ اَنْ يُمَدَّ لَهُ فِى عُمْرِهِ وَ
يُوَسَّعَ لَهُ فِى رِزْقِهِ وَ يُدْفَعَ عَنْهُ مِيْتَةُ السَّوْءِ فَلْيَتَّقِ
اللهَ وَ لْيَصِلْ رَحِمَهُ. عبد الله بن الامام احمد و الحاكم و البزار، اسناده
جيد
Dari Ali bin Abu Thalib RA, dari
Nabi SAW beliau bersabda, "Barangsiapa yang senang dipanjangkan umurnya,
diluaskan rezqinya dan dijauhkan dari su'ul khatimah (akhir hayat yang buruk),
maka hendaklah bertaqwa kepada Allah dan menyambung kerabatnya". [HR. Abdullah
bin Imam Ahmad, Hakim dan Al-Bazzar dengan sanad yang baik]
عَنْ عَائِشَةَ رض اَنَّ
البَّبِيَّ ص قَالَ لَهَا: اِنَّهُ مَنْ اُعْطِيَ حَظَّهُ مِنَ الرِّفْقِ فَقَدْ
اُعْطِيَ حَظَّهُ مِنْ خَيْرِ الدُّنْيَا وَ اْلآخِرَةِ وَ صِلَةُ الرَّحِمِ وَ
حُسْنُ اْلجِوَارِ اَوْ حُسْنُ اْلخُلُقِ يُعَمِّرَانِ الدِّيَارَ وَ يَزِيْدَانِ
فِى اْلاَعْمَارِ. احمد
Dari 'Aisyah RA, bahwasanya Nabi SAW
pernah bersabda kepadanya, "Sesungguhnya barangsiapa diberi bagiannya
berupa kasih sayang maka sungguh ia telah diberi bagian berupa kebaikan dunia
akhirat. Shilaturrahim dan baiknya bertetangga atau baiknya budi pekerti itu
bisa memakmurkan kampung dan menambah umur". [HR. Ahmad]
عَنْ دُرَّةَ بِنْتِ اَبِى لَهَبٍ
رض قَالَتْ: قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ خَيْرُ النَّاسِ؟ قَالَ:
اَتْقَاهُمْ لِلرَّبِّ وَ اَوْصَلُهُمْ لِلرَّحِمِ وَ آمَرُهُمْ بِاْلمَعْرُوْفِ
وَ اَنْهَاهُمْ عَنِ اْلمُنْكَرِ. ابن حبان فى كتاب الثواب و البيهقى فى كتاب
الزهد
Dari Durrah binti Abu Lahab, RA, ia
berkata :Saya pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, "Ya Rasulullah,
siapakah orang yang paling baik diantara manusia ?". Beliau SAW menjawab,
"(Orang yang paling baik diantara manusia) ialah orang yang paling taqwa
kepada Tuhan, yang paling banyak menyambung shilaturrahim, yang paling banyak
menyuruh kepada yang ma'ruf dan yang paling banyak melarang dari perbuatan
munkar diantara mereka". [HR. Ibnu Hibban di dalam kitab
Tsawab dan Baihaqi di dalam kita Zuhud]
عَنْ مَيْمُوْنَةَ رض اَنَّهَا
اَعْتَقَتْ وَلِيْدَةً لَهَا وَ لَمْ تَسْتَأْذِنِ النَّبِيَّ ص. فَلَمّاَ كَانَ
يَوْمُهَا الَّذِيْ يَدُوْرُ عَلَيْهَا فِيْهِ قَالَتْ: اَشَعَرْتَ يَا رَسُوْلَ
اللهِ اِنِّى اَعْتَقْتُ وَلِيْدَتِى؟ قَالَ: اَوَ فَعَلْتِ؟ قَالَتْ: نَعَمْ.
قَالَ: اَمَا اَنَّكِ لَوْ اَعْطَيْتِهَا اَحَوَالَكِ كَانَ اَعْظَمَ ِلأَجْرِكِ.
البخارى و مسلم و ابو داود و النسائى
Dari Maimunah RA, sesungguhnya ia
memerdekakan budak perempuannya dan belum minta idzin kepada Nabi SAW. Maka
setelah pada hari gilirannya Rasulullah SAW datang padanya, ia berkata,
"Ya Rasulullah, tahukah engkau bahwa saya telah memerdekakan budak
perempuan saya ?". Rasulullah SAW bertanya, "Apakah sudah kau lakukan
?". Ia menjawab, "Ya, sudah". Rasulullah SAW bersabda,
"Ketahuilah sesungguhnya jika kamu memberikannya kepada bibimu, maka yang
demikian ini adalah lebih besar pahalanya untukmu". [HR. Bukhari,
Muslim, Abu Dawud dan Nasai]
عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: اَتَى
النَّبِيَّ ص رَجُلٌ فَقَالَ: اِنِّى اَذْنَبْتُ ذَنْبًا عَظِيْمًا. فَهَلْ لِى
مِنْ تَوْبَةٍ؟ فَقَالَ: هَلْ لَكَ مِنْ اُمٍّ؟ قَالَ: لاَ. قَالَ: فَهَلْ لَكَ
مِنْ خَالَةٍ؟ قَالَ: نَعَمْ. قَالَ فَبِرَّهَا. ابن حبان و الحاكم
Dari Ibnu 'Umar, ia berkata : Ada
seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW, lalu bertanya, "Sesungguhnya aku
telah berbuat dosa yang besar. Apakah masih ada pintu taubat untukku ?".
Rasulullah SAW bersabda, "Apakah kamu masih punya ibu ?". Orang
tersebut menjawab, "Tidak". Beliau SAW bersabda, "Apakah kamu
masih mempunyai bibi (saudara perempuan ibu) ?". Orang tersebut menjawab,
"Ya". Baliau bersabda, "Berbhaktilah kepadanya !". [HR. Ibnu Hibban
dan Hakim]
عَنْ اُمِّ كُلْثُوْمٍ بِنْتِ
عُقْبَةَ رض اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: اَفْضَلُ الصَّدَقَةِ الصَّدَقَةُ عَلَى
ذِى الرَّحِمِ اْلكَاشِحِ. الطبرانى و ابن خزيمة فى صحيحه و الحاكم و قال: صحيح
على شرط مسلم
Dari Ummu Kultsum binti 'Uqbah RA,
ia berkata : Sesungguhnya Nabi SAW pernah bersabda, "Sebaik-baik sedeqah ialah
sedeqah kepada sanak-saudaranya yang memusuhinya". [HR. Thabrani,
Ibnu Khuzaimah di dalam shahihnya dan Hakim, ia berkata, "Shahih atas
syarat Muslim]
عَنْ عَلِيٍّ رض قَالَ: قَالَ
النَّبِيُّ ص: اَلاَ اَدُلُّكَ عَلَى اَكْرَمِ اَخْلاَقِ الدُّنْيَا وَ اْلآخِرَةِ؟
اَنْ تَصِلَ مَنْ قَطَعَكَ وَ تُعْطِى مَنْ حَرَمَكَ وَ اَنْ تَعْفُوَ عَمَّنْ
ظَلَمَكَ. الطبرانى
Dari Ali RA, ia berkata : Nabi SAW
bersabda, "Maukah aku tunjukkan kepadamu atas semulya-mulya akhlaq dunia
dan akhirat ? Yaitu kamu menyambung kepada orang yang memutuskan hubungan
kepadamu, kamu memberi kepada orang yang tidak mau memberi kepadamu dan kamu
memaafkan kepada orang yang berbuat dhalim kepadamu". [HR. Thabrani]
عَنْ مُعَاذِ بْنِ اَنَسٍ رض عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ص
اَنَّهُ قَالَ: اِنَّ اَفْضَلَ اْلفَضَائِلِ اَنْ تَصِلَ مَنْ قَطَعَكَ وَ
تُعْطِيَ مَنْ حَرَمَكَ وَ تَصْفَحَ عَمَّنْ شَتَمَكَ. الطبرانى
Dari Mu'adz bin Anas RA dari
Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Sesungguhnya seutama-utama keutamaan
ialah kamu menyambung kepada orang yang memutuskan hubungan kepadamu, kamu
memberi kepada orang yang tidak mau memberi kepadamu dan kamu memaafkan kepada
orang yang mencacimu". [HR. Thabrani]
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ:
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ حَاسَبَهُ اللهُ حِسَابًا
يَسِيْرًا وَ اَدْخَلَهُ اْلجَنَّةَ بِرَحْمَتِهِ. قَالُوْا: وَ مَا هِيَ يَا
رَسُوْلَ اللهِ بِاَبِى اَنْتَ وَ اُمِّى؟ قَالَ: تُعْطِى مَنْ حَرَمَكَ، وَ
تَصِلُ مَنْ قَطَعَكَ، وَ تَعْفُو عَمَّنْ ظَلَمَكَ، فَاِذَا فَعَلْتَ ذلِكَ
يُدْخِلُكَ اللهُ اْلجَنَّةَ. البزار و الطبرانى و الحاكم. و قال صحيح الاسناد
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata :
Rasulullah SAW bersabda, "Ada tiga hal barangsiapa yang tiga hal itu ada
padanya Allah akan menghisabnya dengan hisab yang mudah. Dan akan memasukkannya
ke surga dengan rahmat-Nya. Para shahabat bertanya, "Kutebusi engkau
dengan ayah dan ibuku. Tiga hal itu apa ya Rasulullah ?". Beliau bersabda,
"Engkau memberi kepada orang yang tidak mau memberi kepadamu. Engkau
menyambung orang yang memutuskan hubungan denganmu. Dan engkau memaafkan orang
yang berbuat dhalim kepadamu. Apabila engkau mengerjakan yang demikian itu,
Allah akan memasukkan kamu ke surga". [HR. Al-Bazzar, Thabrani dan Hakim
dan ia berkata, "Shahih isnadnya"]
عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ
رض قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَلاَ اَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَرْفَعُ اللهُ
بِهِ الدَّرَجَاتِ؟ قَالُوْا: نَعَمْ يَا رَسُوْلَ اللهِ. قَالَ: تَحْلُمُ عَلَى
مَنْ جَهِلَ عَلَيْكَ وَ تَعْفُوْ عَمَّنْ ظَلَمَكَ وَتُعْطِى مَنْ حَرَمَكَ وَ
تَصِلُ مَنْ قَطَعَكَ. البزار
Dari 'Ubadah bin Shamit RA, ia berkata
: Rasulullah SAW bersabda, "Maukah aku tunjukkan kepadamu sesuatu yang
dengannya Allah akan mengangkat beberapa derajat ?" Para shahabat
menjawab, "Mau ya Rasulullah". Beliau SAW bersabda, "Kamu
berbuat santun kepada orang yang berbuat bodoh kepadamu, kamu memaafkan orang
yang berbuat dhalim kepadamu, kamu memberi kepada orang yang tidak mau memberi
kepadamu, dan kamu menyambung kepada orang yang memutuskan hubungan
denganmu". [HR. Al-Bazzar]
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو
بْنِ اْلعَاصِ رض عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: لَيْسَ اْلوَاصِلُ بِاْلمُكَافِئِ، وَ
لكِنَّ اْلوَاصِلَ الَّذِى اِذَا قَطَعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا. البحارى
Dari Abdullah bin 'Amr bin Al-'Ash
RA, Nabi SAW bersabda, "Bukan yang disebut menyambung persaudaraan itu
seorang yang membalas hubungan kebaikan, tetapi menyambung persaudaraan itu
ialah jika kerabatnya memutuskan hubungan, dia menyambungnya". [HR. Bukhari]
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ اَبِى
اَوْفَى رض قَالَ: كُنَّا جُلُوْسًا عِنْدَ النَّبِيِّ ص فَقَالَ: لاَ
يُجَالِسُنَا اْليَوْمَ قَاطِعُ رَحِمٍ. فَقَامَ فَتًى مِنَ اْلحَلْقَةِ فَاَتَى
خَالَةً لَهُ قَدْ كَانَ بَيْنَهُمَا بَعْضُ الشَّيْئِ، فَاسْتَغْفَرَ لَهَا. وَ
اسْتَغْفَرَتْ لَهُ ثُمَّ عَادَ اِلَى اْلمَجْلِسِ. فَقَالَ النَّبِيُّ ص. اِنَّ
الرَّحْمَةَ لاَ تَنْزِلُ عَلَى قَوْمٍ فِيْهِمْ قَاطِعُ رَحِمٍ. الاصبهانى
Dari 'Abdullah bin Abu Aufa RA, ia
berkata : Dulu kami sedang duduk di sisi Nabi SAW, beliau bersabda, "Pada
hari ini tidak boleh ikut duduk bersama kami orang yang memutuskan
shilaturrahim". Lalu bangkitlah dari majlis itu seorang pemuda, lalu ia
datang kepada bibinya yang telah terjadi pertengkaran dengannya, lalu pemuda
itu minta maaf kepada bibinya dan bibinya juga minta maaf kepada pemuda itu,
kemudian ia kembali ke majlis. Maka Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya
rahmat tidak mau turun atas suatu kaum yang di dalamnya itu ada orang yang
memutuskan shilaturrahim". [HR. Al-Ashbihani]
عَنْ اِبِى اَيُّوْبَ خَالِدِ
بْنِ زَيْدٍ اْلاَنْصَارِيِّ رض اَنَّ رَجُلاً قَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ
اَخْبِرْنِى بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِى اْلجَنَّةَ وَ يُبَاعِدُنِى مِنَ النَّارِ!
فَقَالَ النَّبِيُّ ص: تَعْبُدُ اللهَ وَ لاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، وَ تُقِيْمُ
الصَّلاَةَ، وَ تُؤْتِى الزَّكَاةَ، وَ تَصِلُ الرَّحِمَ. متفق عليه
Dari Ayyub Khalid bin Zaid
Al-Anshari RA, ia berkata bahwa ada seorang bertanya, "Ya Rasulullah, beritahukanlah
kepadaku amal yang dapat memasukkan aku ke surga dan manjauhkan aku dari
neraka". Nabi SAW bersabda, "Beribadah kepada Allah dan tidak
menyekutukan-Nya dengan sesuatu, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, dan
menghubungi sanak kerabat". [HR. Bukhari dan Muslim]
عَنْ سَلْمَانَ بْنِ عَامِرٍ رض
عَنِ النَّبِيِّ ص قَالَ: اِذَا اَفْطَرَ اَحَدُكُمْ فَلْيُفْطِرْ عَلَى تَمْرٍ
فَاِنَّهُ بَرَكَةٌ، فَاِنْ لَمْ تَجِدْ تَمْرًا فَاْلمَاءُ فَاِنَّهُ طَهُوْرٌ.
وَ قَالَ: الصَّدَقَةُ عَلَى اْلمِسْكِيْنِ صَدَقَةٌ، وَ عَلَى ذِى الرَّحِمِ
ثِنْتَانِ: صَدَقَةٌ وَ صِلَةٌ. الترمذى و قال حديث حسن
Dari Salman bin 'Amir RA, dari Nabi
SAW, beliau bersabda, "Jika salah seorang diantara kamu berbuka hendaklah
berbuka dengan kurma karena ia barakah. Jika tidak ada kurma maka dengan air
karena ia suci". Dan beliau bersabda, "Sedeqah kepada orang miskin
itu mendapat pahala satu sedeqah, dan sedeqah kepada kerabat (yang miskin) itu
mendapat pahala dua sedeqah, yaitu pahala sedeqah dan pahala menyambung kerabat". [HR. Tirmidzi,
dan ia berkata : "Hadits hasan"]
Post a Comment