Berdoa untuk Orang Lain
 Berdoa untuk Orang Lain 
472/605. 
Dari 
Abu Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi 
wasallam bersabda,
ان 
الكريم بن الكريم بن الكريم بن الكريم يوسف بن يعقوب بن إسحاق بن إبراهيم خليل 
الرحمن تبارك وتعالى قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لو لبثت في السجن ما لبث 
يوسف ثم جاءني الداعى لأجبت إذ جاءه الرسول فقال(فلما جاءه الر سول قل ارجع إلى ربك 
فاسأله ما بال النسوة اللاتى قطعن أيديهن)[يوسف:٥٠] 
ورحمة الله على لوط إن كان ليأوى إلى ركن شديد إذ قال (لقومه لو إن لي بكم قوة أو 
آوى إلى ركن شديد) [هود: ٨٠] 
ما إن بعث الله بعده من نبي إلا في ثروة من قومه قال محمد الثروة الكثرة 
والمنعة
'Sesungguhnya Al Karim ibnu Al Karim ibnu Al Karim Ibnu 
Al Karim (Sesungguhnya yang mulia adalah 
orang yang mulia, anak dari seorang 
yang mulia dari seorang yang mulia) adalah Yusuf ibnu 
Ya'qub ibnu lshaq ibnu Ibrahim Khaliilurrahman Tabaraka wa Ta'ala.' 
Rasulullah 
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sekiranya Saya tinggal 
di penjara seperti apa yang dialami Yusuf, kemudian seseorang yang mengajak 
Saya datang kepada Saya, maka niscaya Saya kabulkan ajakannya (hidup 
bersama raja). 
Ketika utusan itu datang kepada Yusuf lalu dia berkata, 
'(Kembalilah kepada tuanmu dan tanyakanlah kepadanya 
bagaimana 
halnya wanita-wanita yang telah melukai tangannya)'  [Qs. Yuusuf(12): 50]. 
Rahmat 
Allah itu kepada Nabi Luth, jika seandainya dia 
berlindung kepada 
keluarga yang kuat, ketika dia berkata kepada kaumnya, '(Seandainya 
aku 
mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau kalau aku 
dapat berlindung 
kepada kaluarga yang kuat [tentu aku lakukan[).' {Qs. Huud (11): 
80). Kemudian Allah tidak mengutus 
seorang Nabi setelah Luth kecuali dengan kekuatan 
kaumnya." 
Muhammad1 berkata, 
"At-Tsarwah adalah kekuatan dan pemberian yang 
banyak."
Hasan 
shahih, di 
dalam kitab Ash-Shahihah (1617), 5- Bab Falamma Ja'hur-Rasul. Muslim, 
43- Kitab Al Fadhail, hadits 152].2
1 
    Dia 
adalah Muhammad bin Ami, perawi hadits ini dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah, 
sebagaimana yang ada pada  
Sunan At-Tirmidzi dan dia menghasankannya.
2 
    Takhrij 
ini terlalu gegabah, karena dalam dua tempat yang disebutkan tadi tidak 
terdapat 
hadits  kecuali kalimat Luth ' alaihissalam,  
bukan perkataan Famaa Ba'atsallahu. 
Adapun 
kalimat pertama terdapat dalam Shahih 
Bukhari dengan nomor 
3384, dan Shahih Muslim dalam Al Fadlooil 
nomor 168.
Post a Comment