MEMERANGI PARA PENJAHAT DAN MEMBUNUH ORANG MURTAD
|
MEMERANGI PARA PENJAHAT DAN MEMBUNUH ORANG MURTAD |
بَابُ قِتَالِ اَلْجَانِي وَقَتْلُ
اَلْمُرْتَدِ
| |
Hadits No. 1226 | ||
Dari Abdullah Ibnu Umar bahwa Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam bersabda: "Orang yang terbunuh karena membela hartanya adalah
mati syahid." Riwayat Abu Dawud dan Nasa'i, dan Tirmidzi. Hadits shahih menurut
Tirmidzi.
|
َعَنْ عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ:
قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( مِنْ قُتِلَ دُونَ مَالِهِ فَهُوَ
شَهِيدٌ ) رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ, وَالنَّسَائِيُّ, وَاَلتِّرْمِذِيُّ
وَصَحَّحَهُ
| |
Hadits No. 1227 | ||
Imran Ibnu Hushoin Radliyallaahu 'anhu berkata: Ya'la
Ibnu Umayyah berkelahi dengan seseorang, salah satunya menggigit temannya, lalu
dia mencabut tangannya dari mulutnya dan copotlah gigi depannya. Mereka
mengadukan kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan beliau bersabda:
"Apakah salah seorang diantara kamu menggigit seperti menggigitnya unta jantan?
Tidak ada diyat untuknya." Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut Muslim.
|
َوَعَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: (
قَاتَلَ يُعْلَى بْنُ أُمِّيَّةَ رَجُلًا, فَعَضَّ أَحَدُهُمَا صَاحِبَهُ, فَنَزَعَ
ثَنِيَّتَهُ, فَاخْتَصَمَا إِلَى اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ:
أَيَعَضُّ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ كَمَا يَعَضُّ اَلْفَحْلُ? لَا دِيَةَ لَهُ )
مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ, وَاللَّفْظُ لِمُسْلِمٍ
| |
Hadits No. 1228 | ||
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Abul Qasim
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Seandainya ada seorang masuk ke
rumahmu tanpa izin, lalu engkau melemparnya dengan batu yang mengakibatkan
matanya keluar, maka engkau tidak berdosa." Muttafaq Alaihi. Dalam lafadz
riwayat Ahmad dan Nasa'i dan dinilai shahih oleh Hakim: "Tidak ada diyat dan
qishash untuknya."
|
َوَعَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ أَبُو اَلْقَاسِمِ صلى الله عليه وسلم
( لَوْ أَنَّ اِمْرَأً اِطَّلَعَ عَلَيْكَ بِغَيْرِ إِذْنٍ, فَحَذَفْتَهُ
بِحَصَاةٍ, فَفَقَأْتَ عَيْنَهُ, لَمْ يَكُنْ عَلَيْكَ جُنَاحٌ ) مُتَّفَقٌ
عَلَيْهِ وَفِي لَفْظٍ لِأَحْمَدَ, وَالنَّسَائِيِّ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ:
( فَلَا دِيَةَ لَهُ وَلَا قِصَاصَ )
| |
Hadits No. 1229 | ||
Al-Bara' Ibnu 'Azib Radliyallaahu 'anhu berkata:
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memutuskan bahwa tanggung jawab
penjagaan pagar di siang hari adalah pada pemiliknya, tanggung jawab penjagaan
ternak di waktu malam adalah pada pemiliknya, dan pemilik ternak bertanggung
jawab atas apa yang dirusak ternaknya pada waktu malam. Riwayat Ahmad dan Imam
Empat kecuali Tirmidzi. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban. Sanadnya
dipertentangkan.
|
َوَعَنْ اَلْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: (
قَضَى رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَنَّ حِفْظَ اَلْحَوَائِطِ
بِالنَّهَارِ عَلَى أَهْلِهَا, وَأَنْ حِفْظَ اَلْمَاشِيَةِ بِاللَّيْلِ عَلَى
أَهْلِهَا, وَأَنَّ عَلَى أَهْلِ اَلْمَاشِيَةِ مَا أَصَابَتْ مَاشِيَتُهُمْ
بِاللَّيْلِ ) رَوَاهُ أَحْمَدُ, وَالْأَرْبَعَةُ إِلَّا اَلتِّرْمِذِيُّ,
وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ وَفِي إِسْنَادِهِ
اِخْتِلَاف
| |
Hadits No. 1230 | ||
Dari Muadz Ibnu Jabal Radliyallaahu 'anhu -tentang orang
yang masuk Islam kemudian memeluk agama Yahudi-: Aku tidak akan duduk sebelum ia
dibunuh, keputusan Allah dan Rasul-Nya, lalu diperintahkan untuk membunuhnya dan
ia dibunuh. Muttafaq Alaihi. Menurut riwayat Abu Dawud: Orang itu telah disuruh
bertaubat sebelumnya.
|
َوَعَنْ
مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رضي الله عنه -فِي رَجُلٍ أَسْلَمَ ثُمَّ تَهَوَّدَ-: ( لَا
أَجْلِسُ حَتَّى يُقْتَلَ, قَضَاءُ اَللَّهِ وَرَسُولِهِ, فَأُمِرَ بِهِ, فَقُتِلَ
مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ وَفِي رِوَايَةٍ لِأَبِي دَاوُدَ: ( وَكَانَ قَدْ اُسْتُتِيبَ
قَبْلَ ذَلِكَ )
| |
Hadits No. 1231 | ||
Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa berganti Agama, bunuhlah
ia." Riwayat Bukhari.
|
َوَعَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ
رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم (
مَنْ بَدَّلَ دِينَهُ فَاقْتُلُوهُ ) رَوَاهُ اَلْبُخَارِيُّ
| |
Hadits No. 1232 | ||
Dari Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu bahwa ada seorang
buta mempunyai Ummul Walad (hamba perempuan yang memiliki anak dari majikannya)
yang selalu memaki-maki dan mencela Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam Ia
melarangnya namun ia tidak mau berhenti. Maka pada suatu malam, orang buta itu
mengambil cangkul yang tajam, lalu ia letakkan di atas perut Ummul Walad,
kemudian ia tindihi dan tewaslah ia. Berita itu sampai kepada Nabi Shallallaahu
'alaihi wa Sallam dan beliau bersabda: "Ketahuilah bahwa darahnya menjadi
sia-sia." Riwayat Abu Dawud dan para perawinya dapat
dipercaya.
|
َوَعَنْ
اِبْنِ عَبَّاسٍ; ( أَنَّ أَعْمَى كَانَتْ لَهُ أُمُّ وَلَدَ تَشْتُمُ اَلنَّبِيَّ
صلى الله عليه وسلم وَتَقَعُ فِيهِ, فَيَنْهَاهَا, فَلَا تَنْتَهِي, فَلَمَّا كَانَ
ذَاتَ لَيْلَةٍ أَخْذَ اَلْمِعْوَلَ, فَجَعَلَهُ فِي بَطْنِهَا, وَاتَّكَأَ
عَلَيْهَا فَقَتَلَهَا فَبَلَغَ ذَلِكَ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم
فَقَالَ:أَلَّا اِشْهَدُوا أَنَّ دَمَهَا هَدَرٌ ) رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ
وَرُوَاتُهُ ثِقَاتٌ
| |
|
Post a Comment