SYARAT-SYARAT DAN YANG DILARANG DIPERJUAL-BELIKAN
|
SYARAT-SYARAT DAN YANG DILARANG DIPERJUAL-BELIKAN |
بَابُ شُرُوطِهِ وَمَا
نُهِيَ عَنْهُ مِنْه
| |
Hadits No. 800 | ||
Dari Rifa'ah Ibnu Rafi' bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi
wa Sallam pernah ditanya: Pekerjaan apakah yang paling baik?. Beliau bersabda:
"Pekerjaan seseorang dengan tangannya dan setiap jual-beli yang bersih." Riwayat
al-Bazzar. Hadits shahih menurut Hakim.
|
َعَنْ
رِفَاعَةَ بْنِ رَافِعٍ رضي الله عنه أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم سُئِلَ:
أَيُّ اَلْكَسْبِ أَطْيَبُ? قَالَ: ( عَمَلُ اَلرَّجُلِ بِيَدِهِ, وَكُلُّ بَيْعٍ
مَبْرُورٍ ) رَوَاهُ اَلْبَزَّارُ، وَصَحَّحَهُ
اَلْحَاكِمُ.
| |
Hadits No. 801 | ||
Dari Jabir Ibnu Abdullah Radliyallaahu 'anhu bahwa ia
mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda di Mekkah pada
tahun penaklukan kota itu: "Sesungguhnya Allah melarang jual-beli minuman keras,
bangkai, babi dan berhala." Ada orang bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana
pendapat baginda tentang lemak bangkai karena ia digunakan untuk mengecat
perahu, meminyaki kulit dan orang-orang menggunakannya untuk menyalakan lampu?.
Beliau bersabda: "Tidak, ia haram." Kemudian setelah itu Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam bersabda: "Allah melaknat orang-orang Yahudi, karena ketika
Allah mengharamkan atas mereka (jual-beli) lemak bangkai mereka memprosesnya dan
menjualnya, lalu mereka memakan hasilnya." Muttafaq Alaihi.
|
َوَعَنْ
جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اَللَّهِ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا-; أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ
اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ عَامَ اَلْفَتْحِ, وَهُوَ بِمَكَّةَ: ( إِنَّ
اَللَّهَ وَرَسُولَهُ حَرَّمَ بَيْعَ اَلْخَمْرِ, وَالْمَيْتَةِ, وَالْخِنْزِيرِ,
وَالْأَصْنَام فَقِيلَ: يَا رَسُولَ اَللَّهِ ! أَرَأَيْتَ شُحُومَ اَلْمَيْتَةِ,
فَإِنَّهُ تُطْلَى بِهَا اَلسُّفُنُ, وَتُدْهَنُ بِهَا اَلْجُلُودُ, وَيَسْتَصْبِحُ
بِهَا اَلنَّاسُ? فَقَالَ: لَا هُوَ حَرَامٌ , ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى
الله عليه وسلم عِنْدَ ذَلِكَ: قَاتَلَ اَللَّهُ اَلْيَهُودَ, إِنَّ اَللَّهَ
لَمَّا حَرَّمَ عَلَيْهِمْ شُحُومَهَا جَمَلُوهُ, ثُمَّ بَاعُوهُ, فَأَكَلُوا
ثَمَنَهُ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
| |
Hadits No. 802 | ||
Ibnu Mas'ud Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku mendengar
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila dua orang yang
berjual beli berselisih, sedang di antara mereka tidak ada keterangan yang
jelas, maka perkataan yang benar ialah apa yang dikatakan oleh pemilik barang
atau mereka membatalkan transaksi." Riwayat Imam Lima. Hadits shahih menurut
Hakim.
|
َوَعَنْ
اِبْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه
وسلم يَقُولُ: ( إِذَا اِخْتَلَفَ اَلْمُتَبَايِعَانِ لَيْسَ بَيْنَهُمَا
بَيِّنَةٌ, فَالْقَوْلُ مَا يَقُولُ رَبُّ اَلسِّلْعَةِ أَوْ يَتَتَارَكَانِ )
رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ, وَصَحَّحَهُ اَلْحَاكِمُ
| |
Hadits No. 803 | ||
Dari Abu Mas'ud al-Anshory Radliyallaahu 'anhu bahwa
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melarang mengambil uang penjualan
anjing, uang pelacuran, dan upah pertenungan. Muttafaq Alaihi.
|
َوَعَنْ أَبِي مَسْعُودٍ رضي الله عنه ( أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى
الله عليه وسلم نَهَى عَنْ ثَمَنِ اَلْكَلْبِ, وَمَهْرِ الْبَغِيِّ, وَحُلْوَانِ
اَلْكَاهِنِ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْه
| |
Hadits No. 804 | ||
Dari Jabir Ibnu Abdullah Radliyallaahu 'anhu bahwa ia
menumpang untanya yang sudah lemah dan ia ingin membiarkannya. Ia berkata: Aku
bertemu Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, lalu beliau berdoa untukku dan
memukul untaku. Kemudian unta itu berjalan tidak seperti biasanya. Lalu beliau
bersabda: "Juallah ia padaku dengan satu uqiyyah." Aku berkata: Tidak. Beliau
bersabda lagi: "Juallah ia padaku." Lalu aku menjualnya dengan satu uqiyyah,
namun dengan syarat aku membawanya dahulu pada keluargaku. Setelah aku
melakukannya aku datang pada beliau dengan unta itu dan beliau membayar harganya
kepadaku. Kemudian aku pulang dan beliau mengirim seseorang membuntutiku. Lalu
beliau bersabda: "Apakah engkau mengira aku menawarmu untuk mengambil untamu?
Ambillah untamu dan uangmu, ia hadiah untukmu." Muttafaq Alaihi. Susunan kalimat
ini menurut riwayat Muslim.
|
َوَعَنْ
جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اَللَّهِ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا-; ( أَنَّهُ كَانَ
]
يَسِيرُ [ عَلَى جَمَلٍ
لَهُ أَعْيَا. فَأَرَادَ أَنْ يُسَيِّبَهُ. قَالَ: فَلَحِقَنِي اَلنَّبِيُّ صلى
الله عليه وسلم فَدَعَا لِي, وَضَرَبَهُ، فَسَارَ سَيْراً لَمْ يَسِرْ مِثْلَهُ,
قَالَ: بِعْنِيهِ بِوُقِيَّةٍ قُلْتُ: لَا. ثُمَّ قَالَ: بِعْنِيهِ فَبِعْتُهُ
بِوُقِيَّةٍ, وَاشْتَرَطْتُ حُمْلَانَهُ إِلَى أَهْلِي, فَلَمَّا بَلَغْتُ
أَتَيْتُهُ بِالْجَمَلِ, فَنَقَدَنِي ثَمَنَهُ, ثُمَّ رَجَعْتُ فَأَرْسَلَ فِي
أَثَرِي. فَقَالَ: أَتُرَانِي مَاكَسْتُكَ لِآخُذَ جَمَلَكَ? خُذْ جَمَلَكَ
وَدَرَاهِمَكَ. فَهُوَ لَكْ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ , وَهَذَا اَلسِّيَاقُ
لِمُسْلِمٍ
| |
Hadits No. 805 | ||
Dia berkata: Seseorang di antara kami berwasiat
memerdekakan seorang budak miliknya setelah ia meninggal dunia, padahal ia tidak
memiliki harta selain budak tersebut. Lalu Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
memanggil budak itu dan menjualnya. Muttafaq Alaihi.
|
َوَعَنْهُ
قَالَ: ( أَعْتَقَ رَجُلٌ مِنَّا عَبْداً لَهُ عَنْ دُبُرٍ لَمْ يَكُنْ لَهُ مَالٌ
غَيْرُهُ. فَدَعَا بِهِ اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم فَبَاعَهُ ) مُتَّفَقٌ
عَلَيْهِ
| |
Hadits No. 806 | ||
Dari Maimunah istri Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
bahwa ada seekor tikus yang jatuh ke dalam samin (sejenis mentega), lalu mati.
Kemudian hal itu ditanyakan kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan
beliau menjawab: "Buanglah tikus dan samin yang ada di sekitarnya, dan makanlah
(samin yang tersisa)." Riwayat Bukhari. Ahmad dan Nasa'i menambahkan: Dalam
samin yang beku.
|
َوَعَنْ مَيْمُونَةَ
زَوْجِ اَلنَّبِيِّ -صَلَّى اَللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, وَرَضِيَ عَنْهَا-; (
أَنَّ فَأْرَةً وَقَعَتْ فِي سَمْنٍ, فَمَاتَتْ فِيهِ, فَسُئِلَ اَلنَّبِيُّ صلى
الله عليه وسلم عَنْهَا. فَقَالَ: أَلْقُوهَا وَمَا حَوْلَهَا, وَكُلُوهُ )
رَوَاهُ اَلْبُخَارِيُّ وَزَادَ
أَحْمَدُ. وَالنَّسَائِيُّ: فِي سَمْنٍ
جَامِدٍ
| |
Hadits No. 807 | ||
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila tikus jatuh ke dalam samin,
maka buanglah tikus dan sekitarnya jika samin itu beku dan janganlah
mendekatinya bila samin itu cair." Riwayat Ahmad dan Abu Dawud. Bukhari dan Abu
Hatim menyatakan bahwa hadits ini keliru.
|
َوَعَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم (
إِذَا وَقَعَتْ اَلْفَأْرَةُ فِي اَلسَّمْنِ, فَإِنْ كَانَ جَامِداً فَأَلْقُوهَا
وَمَا حَوْلَهَا, وَإِنْ كَانَ مَايِعًا فَلَا تَقْرَبُوهُ ) رَوَاهُ أَحْمَدُ,
وَأَبُو دَاوُدَ, وَقَدْ حَكَمَ عَلَيْهِ اَلْبُخَارِيُّ وَأَبُو حَاتِمٍ
بِالْوَهْمِ
| |
Hadits No. 808 | ||
Abu al-Zubair berkata: Aku bertanya Jabir Radliyallaahu
'anhu tentang harga kucing dan anjing. Ia berkata: Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam melarang hal itu. Riwayat Muslim dan Nasa'i dengan tambahan:
Kecuali anjing pemburu.
|
َوَعَنْ
أَبِي اَلزُّبَيْرِ قَالَ: سَأَلْتُ جَابِرًا عَنْ ثَمَنِ اَلسِّنَّوْرِ
وَالْكَلْبِ? فَقَالَ: ( زَجَرَ اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم عَنْ ذَلِكَ )
رَوَاهُ مُسْلِمٌ وَالنَّسَائِيُّ وَزَادَ: ( إِلَّا كَلْبَ صَيْدٍ
)
| |
Hadits No. 809 | ||
'Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata: Barirah datang
kepadaku seraya berkata: Aku telah ber-mukatabah (perjanjian antara seorang
budak dengan majikannya bahwa budak tersebut akan merdeka bila dapat membayar
sejumlah uang yang mereka sepakati) dengan majikanku sebesar sembilan uqiyyah,
setiap tahun satu uqiyyah, maka tolonglah aku. Aku berkata: Jika majikanmu
bersedia aku membayarnya kepadanya dengan syarat wala'-nya (harta warisan bagi
yang memerdekakan budak) nanti untukku, maka aku akan menolongmu. Kemudian
Barirah menghadap majikannya dan mengungkapkan hal itu, namun majikannya
menolak. Ia datang lagi sewaktu Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam sedang
duduk seraya berkata: Aku telah menyampaikannya kepadanya, tetapi ia menolak
kecuali jika wala' itu tetap miliknya. Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
mendengar dan 'Aisyah memberitahukan hal itu kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam, lalu beliau bersabda: "Ambillah dan berilah persyaratan wala' itu
kepadanya, sebab wala' itu hanya bagi orang yang memerdekakan." Lalu 'Aisyah
melakukan hal itu. Kemudian Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berdiri di
hadapan orang-orang dan setelah memuji Allah dan menyanjung-Nya beliau bersabda:
"Amma ba'du, mengapa ada orang-orang yang memberikan persyaratan yang tidak ada
dalam al-Qur'an?. Setiap syarat yang tidak tercantum dalam al-Qur'an adalah
batil, walaupun seratus syarat. Ketetapan Allah itu lebih hak dan syarat (yang
ditetapkan) Allah itu lebih kuat, dan wala' itu hanya bagi orang yang
memerdekakan." Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut riwayat Bukhari. Menurut
riwayat Muslim: "Belilah dan merdekakanlah, dan berilah persyaratan wala'
kepadanya."
|
َوَعَنْ عَائِشَةَ
-رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا- قَالَتْ: ( جَاءَتْنِي بَرِيرَةُ, فَقَالَتْ: كَاتَبْتُ
أَهْلِي عَلَى تِسْعٍ أُوَاقٍ, فِي كُلِّ عَامٍ أُوقِيَّةٌ, فَأَعِينِينِي.
فَقُلْتُ: إِنْ أَحَبَّ أَهْلُكِ أَنْ أَعُدَّهَا لَهُمْ وَيَكُونَ وَلَاؤُكِ لِي
فَعَلْتُ, فَذَهَبَتْ بَرِيرَةُ إِلَى أَهْلِهَا فَقَالَتْ لَهُمْ; فَأَبَوْا
عَلَيْهَا, فَجَاءَتْ مِنْ عِنْدِهِمْ, وَرَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم
جَالِسٌ. فَقَالَتْ: إِنِّي قَدْ عَرَضْتُ ذَلِكَ عَلَيْهِمْ فَأَبَوْا إِلَّا أَنْ
يَكُونَ اَلْوَلَاءُ لَهُمْ, فَسَمِعَ اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم فَأَخْبَرَتْ
عَائِشَةُ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ: خُذِيهَا وَاشْتَرِطِي لَهُمُ
اَلْوَلَاءَ, فَإِنَّمَا اَلْوَلَاءُ لِمَنْ أَعْتَقَ فَفَعَلَتْ عَائِشَةُ, ثُمَّ
قَامَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم فِي اَلنَّاسِ ] خَطِيباً[ , فَحَمِدَ
اَللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ ثُمَّ قَالَ: أَمَّا بَعْدُ, مَا بَالُ رِجَالٍ
يَشْتَرِطُونَ شُرُوطاً لَيْسَتْ فِي كِتَابِ اَللَّهِ تعالى مَا كَانَ مِنْ شَرْطٍ
لَيْسَ فِي كِتَابِ اَللَّهِ فَهُوَ بَاطِلٌ, وَإِنْ كَانَ مِائَةَ شَرْطٍ, قَضَاءُ
اَللَّهِ أَحَقُّ, وَشَرْطُ اَللَّهِ أَوْثَقُ, وَإِنَّمَا اَلْوَلَاءُ لِمَنْ
أَعْتَقَ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ, وَاللَّفْظُ لِلْبُخَارِيِّ. وَعِنْدَ مُسْلِمٍ
فَقَالَ: ( اِشْتَرِيهَا وَأَعْتِقِيهَا وَاشْتَرِطِي لَهُمُ اَلْوَلَاءَ
)
| |
Hadits No. 810 | ||
Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu berkata: Umar melarang
menjual budak-budak yang memiliki anak (dari hasil dengan majikannya), ia
berkata: Tidak boleh dijual, diberikan, dan diwariskan. Ia boleh menikmati
sekehendaknya, dan jika ia (majikan) meninggalkan ia merdeka. Riwayat Malik dan
Baihaqi, dan ia menyatakan bahwa sebagian perawi menganggapnya marfu' tapi ia
keliru.
|
َوَعَنِ اِبْنِ عُمَرَ
-رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- قَالَ: ( نَهَى عُمَرُ عَنْ بَيْعِ أُمَّهَاتِ
اَلْأَوْلَادِ فَقَالَ: لَا تُبَاعُ, وَلَا تُوهَبُ, وَلَا تُورَثُ, لِيَسْتَمْتِعْ
بِهَا مَا بَدَا لَهُ، فَإِذَا مَاتَ فَهِيَ حُرَّةٌ ) رَوَاهُ مَالِكٌ,
وَالْبَيْهَقِيُّ, وَقَالَ: رَفَعَهُ بَعْضُ اَلرُّوَاةِ,
فَوَهِمَ
| |
Hadits No. 811 | ||
Jabir Radliyallaahu 'anhu berkata: Kami biasa menjual
budak-budak wanita kami, ibu dari anak-anak dan Nabi Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam masih hidup. Beliau tidak mempermasalahkannya. Riwayat Nasa'i, Ibnu
Majah, dan Daruquthni. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban.
|
َوَعَنْ
جَابِرٍ رضي الله عنه قَالَ: ( كُنَّا نَبِيعُ سَرَارِيَنَا, أُمَّهَاتِ
اَلْأَوْلَادِ, وَالنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم حَيٌّ, لَا نَرَى بِذَلِكَ بَأْسًا
) رَوَاهُ النَّسَائِيُّ, وَابْنُ مَاجَهْ وَاَلدَّارَقُطْنِيُّ, وَصَحَّحَهُ
اِبْنُ حِبَّانَ
| |
Hadits No. 812 | ||
Jabir Ibnu Abdullah berkata: Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam melarang menjual sisa kelebihan air. Riwayat Muslim. Dalam
suatu riwayat ia menambahkan: Dan mengupahkan persetubuhan unta jantan.
|
َوَعَنْ
جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اَللَّهِ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- قَالَ: ( نَهَى
اَلنَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم عَنْ بَيْعِ فَضْلِ اَلْمَاءِ ) رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
وَزَادَ فِي رِوَايَةٍ: ( وَعَنْ بَيْعِ ضِرَابِ اَلْجَمَلِ )
| |
Hadits No. 813 | ||
Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melarang mengupahkan persetubuhan binatang
jantan. Riwayat Bukhari.
|
َوَعَنِ
اِبْنِ عُمَرَ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- قَالَ: ( نَهَى رَسُولُ اَللَّهِ صلى
الله عليه وسلم عَنْ عَسْبِ اَلْفَحْلِ ) رَوَاهُ
اَلْبُخَارِيُّ.
| |
Hadits No. 814 | ||
Dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melarang menjual-belikan hewan yang akan
dikandung oleh hewan yang masih dalam kandungan. Ini adalah jual-beli yang
dilakukan masyarakat jahiliyyah, yaitu seseorang membeli unta yang akan dibayar
nanti bila ia melahirkan, kemudian anak yang masih berada dalam perut itu juga
melahirkan. Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut riwayat Bukhari.
|
َوَعَنْهُ;
( أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم نَهَى عَنْ بَيْعِ حَبَلِ
اَلْحَبَلَةِ, وَكَانَ بَيْعاً يَتَبَايَعُهُ أَهْلُ الْجَاهِلِيَّةِ: كَانَ
اَلرَّجُلُ يَبْتَاعُ اَلْجَزُورَ إِلَى أَنْ تُنْتَجَ اَلنَّاقَةُ, ثُمَّ تُنْتَجُ
اَلَّتِي فِي بَطْنِهَا ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ , وَاللَّفْظُ
لِلْبُخَارِيِّ
| |
Hadits No. 815 | ||
Dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melarang menjual-belikan wala' dan
menghadiahkannya. Muttafaq Alaihi.
|
َوَعَنْهُ;
( أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم نَهَى عَنْ بَيْعِ اَلْوَلَاءِ,
وَعَنْ هِبَتِهِ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
| |
Hadits No. 816 | ||
Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melarang jual-beli dengan cara melempar batu dan
jual-beli gharar (yang belum jelas harga, barang, waktu dan tempatnya). Riwayat
Muslim.
|
َوَعَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: ( نَهَى رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم
عَنْ بَيْعِ اَلْحَصَاةِ, وَعَنْ بَيْعِ اَلْغَرَرِ ) رَوَاهُ
مُسْلِمٌ
| |
Hadits No. 817 | ||
Dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa membeli suatu makanan maka
janganlah ia menjualnya sebelum menerima sukatannya." Riwayat Muslim.
|
َوَعَنْهُ:
أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( مَنِ اِشْتَرَى طَعَاماً فَلَا
يَبِعْهُ حَتَّى يَكْتَالَهُ ) رَوَاهُ
مُسْلِمٌ
| |
Hadits No. 818 | ||
Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melarang dua jual-beli dalam satu transaksi
jual-beli. Riwayat Ahmad dan Nasa'i. Hadits shahih menurut Tirmidzi.
|
َوَعَنْهُ
قَالَ: ( نَهَى رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم عَنْ بَيْعَتَيْنِ فِي
بَيْعَةٍ ) رَوَاهُ أَحْمَدُ, وَالنَّسَائِيُّ, وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ,
وَابْنُ حِبَّانَ
| |
Hadits No. 819 | ||
Menurut riwayat Abu Dawud: Barangsiapa melakukan dua
jual-beli dalam satu transaksi, maka baginya harga yang murah atau ia termasuk
riba'.
|
َوَلِأَبِي
دَاوُدَ: ( مَنْ بَاعَ بَيْعَتَيْنِ فِي بَيْعَةٍ فَلَهُ أَوَكَسُهُمَا, أَوْ
اَلرِّبَا )
| |
Hadits No. 820 | ||
Dari Amar Ibnu Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya
Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
"Tidak dihalalkan meminjam dan menjual, dua syarat dalam satu transaksi
jual-beli, keuntungan yang belum dapat dijamin, dan menjual sesuatu yang tidak
engkau miliki." Riwayat Imam Lima. Hadits shahih menurut Tirmidzi, Ibnu
Khuzaimah dan Hakim.
|
َوَعَنْ
عَمْرِوِ بْنِ شُعَيْبٍ, عَنْ أَبِيهِ, عَنْ جَدِّهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ
صلى الله عليه وسلم ( لَا يَحِلُّ سَلَفٌ وَبَيْعٌ وَلَا شَرْطَانِ فِي بَيْعٍ,
وَلَا رِبْحُ مَا لَمْ يُضْمَنْ, وَلَا بَيْعُ مَا لَيْسَ عِنْدَكَ ) رَوَاهُ
اَلْخَمْسَةُ, وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ, وَابْنُ خُزَيْمَةَ, وَالْحَاكِمُ.
| |
Hadits No. 821 | ||
Hadits tersebut juga dikeluarkan dari kitab Ulumul
Hadits riwayat Abu Hanifah dari 'Amr dengan lafaz: "Rasulallah Shallallahu
'Alaihi wa Sallam melarang berjual-beli dengan syarat." Dari jalur ini Thabrani
meriwayatkan hadts ini dalam kitab al-Ausath dan ia termasuk hadits
gharib.
|
َوَأَخْرَجَهُ
فِي عُلُومِ اَلْحَدِيثِ مِنْ رِوَايَةِ أَبِي حَنِيفَةَ, عَنْ عَمْرٍو
اَلْمَذْكُورِ بِلَفْظِ: نَهَى عَنْ بَيْعٍ وَشَرْطٍ وَمِنْ هَذَا اَلْوَجْهِ
أَخْرَجَهُ اَلطَّبَرَانِيُّ فِي اَلْأَوْسَطِ وَهُوَ
غَرِيبٌ
| |
Hadits No. 822 | ||
Amar Ibnu Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya
Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melarang
jual-beli 'urban (memberikan panjar/persekot terlebih dahulu dan jika jual-beli
itu tidak jadi maka uang panjar tersebut hangus)". Riwayat Malik. Ia berkata:
Aku menerimanya dari Amar Ibnu Syu'aib.
|
َوَعَنْهُ
قَالَ: ( نَهَى رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم عَنْ بَيْعِ اَلْعُرْبَانِ )
رَوَاهُ مَالِكٌ, قَالَ: بَلَغَنِي عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ,
بِهِ
| |
Hadits No. 823 | ||
Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku pernah membeli
minyak di pasar dan ketika minyak itu telah menjadi hak milikku aku bertemu
dengan seseorang yang akan membelinya dengan keuntungan yang baik. Ketika aku
hendak mengiyakan tawaran orang tersebut, ada seseorang dari belakang yang
memegang lenganku. Aku berpaling dan ternyata ia adalah Zaid Ibnu Tsabit. Lalu
ia berkata: Jangan menjualnya di tempat engkau membeli, sampai engkau membawanya
ke tempatmu, sebab Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melarang menjual
barang di tempat barang itu dibeli sampai para pedagang membawanya ke tempat
mereka. Riwayat Ahmad dan Abu Dawud dengan lafadz menurutnya. Hadits shahih
menurut Ibnu Hibban dan Hakim.
|
َوَعَنِ
اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: ( اِبْتَعْتُ زَيْتاً فِي
اَلسُّوقِ, فَلَمَّا اِسْتَوْجَبْتُهُ لَقِيَنِي رَجُلٌ فَأَعْطَانِي بِهِ رِبْحاً
حَسَناً، فَأَرَدْتُ أَنْ أَضْرِبَ عَلَى يَدِ اَلرَّجُلِ، فَأَخَذَ رَجُلٌ مِنْ
خَلْفِي بِذِرَاعِي، فَالْتَفَتُّ, فَإِذَا هُوَ زَيْدُ بْنُ ثَابِتٍ, فَقَالَ: لَا
تَبِعْهُ حَيْثُ اِبْتَعْتَهُ حَتَّى تَحُوزَهُ إِلَى رَحْلِكَ; فَإِنَّ رَسُولَ
اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم نَهَى أَنْ تُبَاعَ اَلسِّلَعُ حَيْثُ تُبْتَاعُ,
حَتَّى يَحُوزَهَا اَلتُّجَّارُ إِلَى رِحَالِهِمْ ) رَوَاهُ أَحْمَدُ, وَأَبُو
دَاوُدَ وَاللَّفْظُ لَهُ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ حِبَّانَ
وَالْحَاكِمُ
| |
Hadits No. 824 | ||
Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku berkata, wahai
Rasulullah, aku menjual unta di Baqi'. Aku menjual dengan dinar tapi aku
menerima dirham, aku menjual dengan dirham tapi aku menerima dinar, aku
mengambil ini dari ini tapi aku menerima itu dari itu. Lalu Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak apa-apa engkau mengambilnya
dengan harga pada hari itu selama engkau berdua belum berpisah dan antara kamu
berdua tidak masalah." Riwayat Imam Lima. Hadits shahih menurut Hakim.
|
َوَعَنْهُ
قَالَ: ( قُلْتُ: يَا رَسُولَ اَللَّهِ! إِنِّي أَبِيعُ بِالْبَقِيعِ, فَأَبِيعُ
بِالدَّنَانِيرِ وَآخُذُ اَلدَّرَاهِمَ, وَأَبِيعُ بِالدَّرَاهِمِ وَآخُذُ
اَلدَّنَانِيرَ, آخُذُ هَذَا مِنْ هَذِهِ وَأُعْطِي هَذَهِ مِنْ هَذِا? فَقَالَ
رَسُولُ اَللَّهِ-صَلَّى اَللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-: لَا بَأْسَ أَنْ
تَأْخُذَهَا بِسِعْرِ يَوْمِهَا مَا لَمْ تَتَفَرَّقَا وَبَيْنَكُمَا شَيْءٌ )
رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ, وَصَحَّحَهُ اَلْحَاكِمُ
| |
Hadits No. 825 | ||
Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melarang berjualan dengan najasy (memuji barang
dagangan secara berlebihan). Muttafaq Alaihi.
|
َوَعَنْهُ
قَالَ: ( نَهَى صلى الله عليه وسلم عَنِ النَّجْشِ ) مُتَّفَقٌ
عَلَيْهِ
| |
Hadits No. 826 | ||
Dari Jabir Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu
'alaihi wa Sallam melarang jual-beli dengan cara muhaqalah (menjual biji atau
tanaman dengan borongan yang masih samar ukurannya), muzabanah (menjual buah
yang masih segar dengan yang sudah kering dengan sukatan), mukhobarah
(menyewakan tanah untuk ditanami tumbuhan dengan syarat si pemilik tanah
mendapat keuntungan setengah atau lebih dari hasilnya), dan tsunaya (penjualan
dengan memakai pengecualian), kecuali jika ia jelas. Riwayat Imam Lima kecuali
Ibnu Majah. Hadits shahih menurut Tirmidzi.
|
َوَعَنْ
جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اَللَّهِ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا-; ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ
صلى الله عليه وسلم نَهَى عَنْ اَلْمُحَاقَلَةِ, وَالْمُزَابَنَةِ,
وَالْمُخَابَرَةِ, وَعَنْ اَلثُّنْيَا, إِلَّا أَنْ تُعْلَمَ ) رَوَاهُ
اَلْخَمْسَةُ إِلَّا اِبْنَ مَاجَهْ, وَصَحَّحَهُ
اَلتِّرْمِذِيُّ
| |
Hadits No. 827 | ||
Anas berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
melarang jual-beli dengan cara muhaqalah, muhadlarah (menjual buah-buahan yang
belum masak yang belum tentu bisa dimakan), mulamasah (menjual sesuatu dengan
hanya menyentuh), munabadzah (membeli sesuatu dengan sekedar lemparan), dan
muzabanah. Riwayat Bukhari.
|
َوَعَنْ
أَنَسٍ رضي الله عنه قَالَ: ( نَهَى رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم عَنِ
اَلْمُحَاقَلَةِ, وَالْمُخَاضَرَةِ, وَالْمُلَامَسَةِ, وَالْمُنَابَذَةِ,
وَالْمُزَابَنَةِ ) رَوَاهُ اَلْبُخَارِيُّ
| |
Hadits No. 828 | ||
Dari Thawus, dari Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu bahwa
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah engkau menghadang
kafilah di tengah perjalanan (untuk membeli barang dagangannya), dan janganlah
orang kota menjual kepada orang desa." Aku bertanya kepada Ibnu Abbas: Apa
maksud sabda beliau "Janganlah orang kita menjual kepada orang desa?". Ibnu
Abbas menjawab: Janganlah menjadi makelar (perantara). Muttafaq Alaihi dan
lafadznya menurut riwayat Bukhari.
|
َوَعَنْ
طَاوُسٍ, عَنِ اِبْنِ عَبَّاسٍ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- قَالَ: قَالَ رَسُولُ
اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( لَا تَلَقَّوْا اَلرُّكْبَانَ, وَلَا يَبِيعُ
حَاضِرٌ لِبَادٍ قُلْتُ لِابْنِ عَبَّاسٍ: مَا قَوْلُهُ: وَلَا يَبِيعُ حَاضِرٌ
لِبَادٍ? قَالَ: لَا يَكُونُ لَهُ سِمْسَارًا ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ وَاللَّفْظُ
لِلْبُخَارِيِّ
| |
Hadits No. 829 | ||
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah menghadang barang dagangan
dari luar kota. Barangsiapa di hadang, kemudian sebagian barangnya dibeli, maka
jika pemilik barang telah datang ke pasar, ia boleh memilih (antara membatalkan
atau tidak)." Riwayat Muslim.
|
َوَعَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم (
لَا تَلَقَّوا اَلْجَلَبَ، فَمَنْ تُلُقِّيَ فَاشْتُرِيَ مِنْهُ, فَإِذَا أَتَى
سَيِّدُهُ اَلسُّوقَ فَهُوَ بِالْخِيَارِ ) رَوَاهُ
مُسْلِمٌ
| |
Hadits No. 830 | ||
Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melarang orang kota menjual kepada orang desa,
jangan melakukan jual-beli dengan najasy, janganlah seseorang menjual sesuatu
yang dijual oleh orang lain, dan janganlah seorang perempuan meminta thalaq
saudaranya agar ia menjadi gantinya." Muttafaq Alaihi. Menurut riwayat Muslim:
"Janganlah seorang muslim menawar atas tawaran saudaranya."
|
َوَعَنْهُ
قَالَ: ( نَهَى رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَنْ يَبِيعَ حَاضِرٌ لِبَادٍ,
وَلَا تَنَاجَشُوا, وَلَا يَبِيعُ اَلرَّجُلُ عَلَى بَيْعِ أَخِيهِ, وَلَا يَخْطُبُ
عَلَى خِطْبَةِ أَخِيهِ, وَلَا تُسْأَلُ اَلْمَرْأَةُ طَلَاقَ أُخْتِهَا لِتَكْفَأَ
مَا فِي إِنَائِهَا ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ وَلِمُسْلِمٍ: ( لَا يَسُمِ اَلْمُسْلِمُ
عَلَى سَوْمِ اَلْمُسْلِمِ )
| |
Hadits No. 831 | ||
Abu Ayyub al-Anshory Radliyallaahu 'anhu berkata: Aku
mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa
memisahkan antara seorang ibu dan anaknya, Allah akan memisahkan dia dari
kekasihnya pada hari kiamat." Riwayat Ahmad. Hadits shahih menurut Tirmidzi dan
Hakim, namun sanadnya masih dipertentangkan dan ia mempunyai saksi.
|
َوَعَنْ أَبِي أَيُّوبَ
اَلْأَنْصَارِيِّ رضي الله عنه قَالَ : سَمِعْتُ
رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ: ( مَنْ فَرَّقَ بَيْنَ وَالِدَةٍ
وَوَلَدِهَا, فَرَّقَ اَللَّهُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَحِبَّتِهِ يَوْمَ اَلْقِيَامَةِ
) رَوَاهُ أَحْمَدُ, وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ, وَالْحَاكِمُ, وَلَكِنْ فِي
إِسْنَادِهِ مَقَالٌ وَلَهُ شَاهِدٌ
| |
Hadits No. 832 | ||
Ali Ibnu Abu Thalib Radliyallaahu 'anhu berkata:
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah menyuruhku untuk menjual dua
orang budak kecil bersaudara. Lalu aku menjualnya secara terpisah dan aku
beritahukan hal itu kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam Beliau bersabda:
"Susullah dan ambillah kembali, dan jangan menjual mereka kecuali dengan
bersama-sama." Riwayat Ahmad dengan perawi-perawi yang dapat dipercaya. Hadits
shahih menurut Ibnu Khuzaimah, Ibnu al-Jarud, Ibnu Hibban, Hakim, Thabrani, dan
Ibnu al-Qothan.
|
َوَعَنْ
عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ رضي الله عنه قَالَ: ( أَمَرَنِي رَسُولُ اَللَّهِ صلى
الله عليه وسلم أَنْ أَبِيعَ غُلَامَيْنِ أَخَوَيْنِ, فَبِعْتُهُمَا, فَفَرَّقْتُ
بَيْنَهُمَا، فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ:
أَدْرِكْهُمَا, فَارْتَجِعْهُمَا, وَلَا تَبِعْهُمَا إِلَّا جَمِيعًا ) رَوَاهُ
أَحْمَدُ, وَرِجَالُهُ ثِقَاتٌ, وَقَدْ صَحَّحَهُ اِبْنُ خُزَيْمَةَ, وَابْنُ
اَلْجَارُودِ, وَابْنُ حِبَّانَ, وَالْحَاكِمُ, وَالطَّبَرَانِيُّ, وَابْنُ
اَلْقَطَّانِ
| |
Hadits No. 833 | ||
Anas Ibnu Malik berkata: Pada zaman Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah terjadi kenaikan harga barang-barang di
Madinah. Maka orang-orang berkata: Wahai Rasulullah, harga barang-barang
melonjak tingi, tentukanlah harga bagi kami. Lalu Rasulullah Shallallaahu
'alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya Allahlah penentu harga, Dialah yang
menahan, melepas dan pemberi rizki. Dan aku berharap menemui Allah dan berharap
tiada seorangpun yang menuntutku karena kasus penganiayaan terhadap darah maupun
harta benda." Riwayat Imam Lima kecuali Nasa'i. Hadits shahih menurut Ibnu
Hibban.
|
َوَعَنْ
أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه قَالَ: ( غَلَا اَلسِّعْرُ بِالْمَدِينَةِ عَلَى
عَهْدِ رَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ اَلنَّاسُ: يَا رَسُولَ
اَللَّهِ ! غَلَا اَلسِّعْرُ, فَسَعِّرْ لَنَا, فَقَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله
عليه وسلم إِنَّ اَللَّهَ هُوَ اَلْمُسَعِّرُ, اَلْقَابِضُ, اَلْبَاسِطُ,
الرَّازِقُ, وَإِنِّي لَأَرْجُو أَنْ أَلْقَى اَللَّهَ -تَعَالَى-, وَلَيْسَ أَحَدٌ
مِنْكُمْ يَطْلُبُنِي بِمَظْلِمَةٍ فِي دَمٍ وَلَا مَالٍ ) رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ
إِلَّا النَّسَائِيَّ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ
حِبَّانَ
| |
Hadits No. 834 | ||
Dari Ma'mar Ibnu Abdullah Radliyallaahu 'anhu bahwa
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak akan menimbun
(barang) kecuali orang yang berdosa." Riwayat Muslim.
|
َوَعَنْ
مَعْمَرِ بْنِ عَبْدِ اَللَّهِ رضي الله عنه عَنْ رَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه
وسلم قَالَ: ( لَا يَحْتَكِرُ إِلَّا خَاطِئٌ ) رَوَاهُ
مُسْلِمٌ
| |
Hadits No. 835 | ||
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah menahan susu unta dan
kambing. Barangsiapa membelinya ia boleh memilih yang lebih baik antara dua hal,
setelah memeras susunya; yaitu jika ia mau, ia boleh menahannya dan jika tidak
ia boleh mengembalikannya dengan satu sho' kurma." Muttafaq Alaihi. Menurut
riwayat Muslim: "Ia boleh memilih selama tiga hari." Menurut riwayatnya yang
dikomentari oleh Bukhari: "Ia mengembalikannya beserta satu sho' makanan tanpa
gandum." Bukhari berkata: Dan kurma itu lebih banyak.
|
َوَعَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( لَا
تَصُرُّوا اَلْإِبِلَ وَالْغَنَمَ, فَمَنِ اِبْتَاعَهَا بَعْدُ فَإِنَّهُ بِخَيْرِ
اَلنَّظَرَيْنِ بَعْدَ أَنْ يَحْلُبَهَا, إِنْ شَاءَ أَمْسَكَهَا, وَإِنْ شَاءَ
رَدَّهَا وَصَاعًا مِنْ تَمْرٍ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ وَلِمُسْلِمٍ: ( فَهُوَ
بِالْخِيَارِ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ ) وَفِي رِوَايَةٍ: ( لَهُ, عَلَّقَهَا )
اَلْبُخَارِيُّ: ( رَدَّ مَعَهَا صَاعاً مِنْ طَعَامٍ, لَا سَمْرَاءَ ) قَالَ
اَلْبُخَارِيُّ: وَالتَّمْرُ أَكْثَرُ
| |
Hadits No. 836 | ||
Ibnu Mas'ud Radliyallaahu 'anhu berkata: Barangsiapa
membeli seekor kambing yang penuh susunya (tidak diperas), lalu ia
mengembalikannya, maka hendaknya ia mengembalikannya beserta satu sho'. Riwayat
Bukhari. Al-Isma'ily menambahkan: (Satu sho' kurma)
|
َوَعَنِ اِبْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه قَالَ: ( مَنِ اِشْتَرَى شَاةً
مَحَفَّلَةً, فَرَدَّهَا, فَلْيَرُدَّ مَعَهَا صَاعًا ) رَوَاهُ اَلْبُخَارِيُّ.
وَزَادَ اَلْإِسْمَاعِيلِيُّ: مِنْ تَمْر
| |
Hadits No. 837 | ||
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah melewati sebuah tumpukan makanan. Lalu
beliau memasukkan tangannya ke dalam tumpukan tersebut dan jari-jarinya basah.
Maka beliau bertanya: "Apa ini wahai penjual makanan?". Ia menjawab: Terkena
hujan wahai Rasulullah. Beliau bersabda: "Mengapa tidak engkau letakkan di
bagian atas makanan agar orang-orang dapat melihatnya? Barangsiapa menipu maka
ia bukan termasuk golonganku." Riwayat Muslim.
|
َوَعَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه ( أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم مَرَّ
عَلَى صُبْرَةِ طَعَامٍ, فَأَدْخَلَ يَدَهُ فِيهَا, فَنَالَتْ أَصَابِعُهُ بَلَلًا
, فَقَالَ: مَا هَذَا يَا صَاحِبَ اَلطَّعَامِ? قَالَ: أَصَابَتْهُ اَلسَّمَاءُ يَا
رَسُولَ اَللَّهِ. فَقَالَ: أَفَلَا جَعَلْتَهُ فَوْقَ اَلطَّعَامِ; كَيْ يَرَاهُ
اَلنَّاسُ? مَنْ غَشَّ فَلَيْسَ مِنِّي ) رَوَاهُ
مُسْلِمٌ
| |
Hadits No. 838 | ||
Dari Abdullah Ibnu Buraidah, dari ayahnya bahwa
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa membiarkan
anggurnya pada musim panen untuk dijual kepada orang-orang yang membuat minuman
keras, maka sesungguhnya ia telah menempuh api neraka dengan sengaja." Riwayat
Thabrani dalam kitab al-Ausath dengan sanad Hasan.
|
َوَعَنْ
عَبْدِ اَللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ, عَنْ أَبِيهِ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ
اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم ( مَنْ حَبَسَ اَلْعِنَبَ أَيَّامَ اَلْقِطَافِ,
حَتَّى يَبِيعَهُ مِمَّنْ يَتَّخِذُهُ خَمْراً, فَقَدَ تَقَحَّمَ اَلنَّارَ عَلَى
بَصِيرَةٍ ) رَوَاهُ اَلطَّبَرَانِيُّ فِي اَلْأَوْسَطِ بِإِسْنَادٍ
حَسَنٍ
| |
Hadits No. 839 | ||
Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Pengeluaran itu dengan tanggungan."
Riwayat Imam Lima. Hadits dlo'if menurut Bukhari dan Abu Dawud. Hadits shahih
menurut Tirmidzi, Ibnu Khuzaimah, Ibnu al-Jarud, Ibnu Hibban, Hakim, dan Ibnu
al-Qotthon.
|
َوَعَنْ
عَائِشَةَ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا- قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله
عليه وسلم ( اَلْخَرَاجُ بِالضَّمَانِ ) رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ, وَضَعَّفَهُ
اَلْبُخَارِيُّ, وَأَبُو دَاوُدَ وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ, وَابْنُ خُزَيْمَةَ,
وَابْنُ اَلْجَارُودِ, وَابْنُ حِبَّانَ, وَالْحَاكِمُ, وَابْنُ
اَلْقَطَّانِ
| |
Hadits No. 840 | ||
Dari Urwah al-Bariqy Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah memberinya satu dinar untuk dibelikan
seekor hewan kurban atau kambing. Ia membeli dengan uang tersebut dua ekor
kambing dan menjual salah satunya dengan harga satu dinar. Lalu ia datang kepada
beliau dengan seekor kambing dan satu dinar. Beliau mendoakan agar jual-belinya
diberkahi Allah, sehingga kalaupun ia membeli debu, ia akan memperoleh
keuntungan. Riwayat Imam Lima kecuali Nasa'i. Bukhari meriwayatkan hadits
tersebut dalam salah satu riwayatnya, namun lafadznya tidak seperti
itu.
|
َوَعَنْ
عُرْوَةَ الْبَارِقِيِّ رضي الله عنه ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم
أَعْطَاهُ دِينَارًا يَشْتَرِي بِهِ أُضْحِيَّةً, أَوْ شَاةً, فَاشْتَرَى
شَاتَيْنِ, فَبَاعَ إِحْدَاهُمَا بِدِينَارٍ, فَأَتَاهُ بِشَاةٍ وَدِينَارٍ,
فَدَعَا لَهُ بِالْبَرَكَةِ فِي بَيْعِهِ, فَكَانَ لَوْ اِشْتَرَى تُرَابًا
لَرَبِحَ فِيهِ ) رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ إِلَّا النَّسَائِيَّ. وَقَدْ أَخْرَجَهُ
اَلْبُخَارِيُّ ضِمْنَ حَدِيثٍ, وَلَمْ يَسُقْ
لَفْظَهُ
| |
Hadits No. 841 | ||
Tirmidzi juga mengeluarkan satu saksi dari hadits Hakim
Ibnu Hizam.
|
َوَأَوْرَدَ
اَلتِّرْمِذِيُّ لَهُ شَاهِداً: مِنْ حَدِيثِ حَكِيمِ بْنِ
حِزَامٍ
| |
Hadits No. 842 | ||
Dari Abu Said al-Khudry Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melarang melakukan jual-beli anak yang masih
berada dalam kandungan hewan sebelum dilahirkan, susu yang masih berada dalam
teteknya, seorang hamba yang melarikan diri, harta rampasan yang belum dibagi,
zakat yang belum diterima, dan hasil seorang penyelam. Riwayat Ibnu Majah dan
al-Bazzar. Daruquthni juga meriwayatkan dengan sanad lemah.
|
َوَعَنِ
أَبِي سَعِيدٍ اَلْخُدْرِيِّ رضي الله عنه ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم
نَهَى عَنْ شِرَاءِ مَا فِي بُطُونِ اَلْأَنْعَامِ حَتَّى تَضَعَ, وَعَنْ بَيْعِ
مَا فِي ضُرُوعِهَا, وَعَنْ شِرَاءِ اَلْعَبْدِ وَهُوَ آبِقٌ, وَعَنْ شِرَاءِ
اَلْمَغَانِمِ حَتَّى تُقْسَمَ, وَعَنْ شِرَاءِ اَلصَّدَقَاتِ حَتَّى تُقْبَضَ,
وَعَنْ ضَرْبَةِ اَلْغَائِصِ ) رَوَاهُ اِبْنُ مَاجَهْ, وَالْبَزَّارُ,
وَاَلدَّارَقُطْنِيُّ بِإِسْنَادٍ ضَعِيف
| |
Hadits No. 843 | ||
Dari Ibnu Mas'ud Radliyallaahu 'anhu berkata bahwa
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah membeli ikan
dalam air karena ia tidak jelas." Riwayat Ahmad. Ia memberi isyarat bahwa yang
benar hadits ini mauquf.
|
َوَعَنِ
اِبْنِ مَسْعُودٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم (
لَا تَشْتَرُوا اَلسَّمَكَ فِي اَلْمَاءِ; فَإِنَّهُ غَرَرٌ ) رَوَاهُ أَحْمَدُ,
وَأَشَارَ إِلَى أَنَّ اَلصَّوَابَ وَقْفُهُ
| |
Hadits No. 844 | ||
Ibnu Abbas Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melarang menjual buah-buahan hingga masak, bulu
yang masih melekat di punggung (hewan hidup), dan susu dalam tetek. Riwayat
Thabrani dalam kitab al-Ausath. dan Daruquthni. Abu Dawud meriwayatkan dalam
hadits-hadits mursal ikrimah, ia juga meriwayatkan secara mauquf dari Ibnu Abbas
dengan sanad kuat yang diperkuat oleh Baihaqi.
|
َوَعَنِ
اِبْنِ عَبَّاسٍ -رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا- قَالَ: ( نَهَى رَسُولُ اَللَّهِ صلى
الله عليه وسلم أَنْ تُبَاعَ ثَمَرَةٌ حَتَّى تُطْعَمَ, وَلَا يُبَاعَ صُوفٌ عَلَى
ظَهْرٍ, وَلَا لَبَنٌ فِي ضَرْعٍ ) رَوَاهُ اَلطَّبَرَانِيُّ فِي اَلْأَوْسَطِ
وَاَلدَّارَقُطْنِيُّ وَأَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ فِي اَلْمَرَاسِيلِ لِعِكْرِمَةَ,
وَهُوَ اَلرَّاجِحُ. وَأَخْرَجَهُ أَيْضاً مَوْقُوفاً عَلَى اِبْنِ عَبَّاسٍ
بِإِسْنَادٍ قَوِيٍّ, وَرَجَّحَهُ
اَلْبَيْهَقِيُّ
| |
Hadits No. 845 | ||
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melarang jual-beli anak hewan dalam kandungan dan
mani ternak jantan. Riwayat al-Bazzar dengan sanad lemah.
|
َوَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رضي الله عنه ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم نَهَى عَنْ بَيْعِ
اَلْمَضَامِينِ, وَالْمَلَاقِيحِ ) رَوَاهُ اَلْبَزَّارُ, وَفِي
إِسْنَادِهِ ضَعْفٌ
| |
|
Post a Comment