Kewajiban
Memerintah Keluarga Dan Anak-anak Yang Sudah Tamyiz, juga Semua Orang Yang Dalam
Lingkungan Penjagaannya, Supaya Taat Kepada Allah Ta'ala Dan Melarang Mereka
Dari Menyalahinya, Harus Pula Mendidik Mereka Dan Mencegah Mereka Dari Melakukan
Apa-apa Yang Dilarang
Allah
Ta'ala berfirman:
"Dan
perintahlah keluargamu dengan sembahyang dan bersabarlah
atasnya." (Thaha: 132)
Allah Ta'ala
berfirman pula:
"Hai sekalian
orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa neraka -
Bahan bakarnya adalah para manusia dan batu." (at-Tahrim: 6)
299. Dari Abu
Hurairah r.a., katanya: "al-Hasan bin Ali radhiallahu 'anhuma mengambil sebiji
buah kurma dari kurma hasil sedekah lalu dimasukkannya dalam mulutnya. Kemudian
Rasulullah s.a.w. bersabda: "Kakh, kakh - jijik, jijik -, lemparkan itu, adakah
engkau tidak tahu bahawasanya kita - golongan Bani Hasyim dan Bani Muththalib -
itu tidak halal makan benda sedekah." (Muttafaq 'alaih)
Dalam riwayat lain
disebutkan "Bahawa bagi kita - golongan Bani Hasyim dan Bani Mutthalib - tidak
halal makan sesuatu yang dari hasil sedekah."
Sabda Nabi s.a.w.:
"Kakh, kakh", dikatakan dengan sukunnya kha' dan ada yang mengatakan pula dengan
kasrahnya kha' serta ditanwinkan - lalu menjadi kakhin, kakhin. Ini adalah kata
melarang kepada anak-anak dari apa-apa yang dianggap jijik atau kotor. Al-Hasan
di kala itu masih kecil sebagai anak-anak.
300. Dari Abu Hafsh
iaitu Umar r.a. bin Abu Salamah, yakni Abdullah bin Abdul-asad. Ia adalah anak
tiri Rasulullah s.a.w. [31] katanya: "Saya pernah berada di
pangkuan Rasulullah s.a.w. dan tanganku - ketika makan - berputar di seluruh
penjuru piring, lalu Rasulullah s.a.w. bersabda padaku:
"Hai anak, bacalah
Bismillahi Ta'ala - sebelum makan - dan makanlah dengan tangan kananmu, pula
makanlah dari makanan yang ada di dekatmu saja." Maka senantiasa sedemikian
itulah cara makanku sesudah itu." (Muttafaq 'alaih)
301. Dari Ibnu Umar
radhiallahu 'anhuma, katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w.
bersabda:
"Semua orang dari
engkau sekalian itu adalah pemimpin dan semuanya saja akan ditanya tentang
pimpinannya. Seorang imam - pemerintah - adalah pemimpin dan akan ditanya
tentang pimpinannya. Seorang lelaki adalah pemimpin dalam keluarganya dan akan
ditanya tentang pimpinannya, seorang isteri adalah pemimpin di rumah suaminya
dan akan ditanya tentang pimpinannya. Seorang pelayan juga pemimpin dalam harta
tuannya dan akan ditanya tentang pimpinannya. Maka semua orang dari engkau
sekalian itu adalah pemimpin dan akan ditanya tentang pimpinannya." (Muttafaq
'alaih)
Hadis ini dengan
jelas menyebutkan bahawa sekalipun sesuatu itu dipandang umum sangat remeh dan
tidak perlu diperhatikan, seperti adab kesopanan di waktu makan-minum, duduk,
bermain-main dan lain-lain sebagainya, tetapi Agama Islam tetap menyerukan
kepada orang tua atau wali anak-anak, agar hal-hal itu diajarkan serta menegur
mereka jika mereka berbuat yang tidak baik. Mengajarkan ini wajib dilaksanakan
sejak kecil, agar terbiasa nantinya apabila telah dewasa dan orang lain akan
menamakan "Anak yang mengerti tatasusila".
302. Dari 'Amr bin
Syu'aib dari ayahnya dari neneknya r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w.
bersabda:
"Perintahlah
anak-anakmu untuk menjalankan shalat di waktu mereka berumur tujuh tahun dan
pukullah mereka, jikalau melalaikan shalat di waktu mereka berumur sepuluh
tahun. Juga pisahkanlah antara mereka itu dalam masing-masing tempat
tidurnya."
Hadis hasan yang
diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad yang hasan.
303. Dari Abu
Tsurayyah iaitu Sabrah bin Ma'bad al-Juhani r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w.
bersabda:
"Pelajarilah
anak-anak itu akan bersembahyang ketika berusia tujuh tahun dan pukullah ia
jikalau melalaikan shalat ketika berumur sepuluh tahun."
Hadis hasan yang
diriwayatkan oleh Imam-Imam Abu Dawud dan Termidzi mengatakan bahawa ini adalah
Hadis hasan. Adapun lafaznya Abu Dawud iaitu: "Rasulullah s.a.w.
bersabda:
"Perintahlah
anak-anak itu untuk bersembahyang ketika ia telah mencapai umur tujuh
tahun."
-
Jadi
Umar bin Abu Salamah itu anak tiri Rasulullah s.a.w., puteranya isteri beliau
s.a.w. yang bernama Ummu Salamah.
Muka depan |
Post a Comment