Barang Siapa Menyakiti Tetangganya Sampai Dia Keluar

 Barang Siapa Menyakiti Tetangganya Sampai Dia Keluar 



94/127. Dari Abu Amir Al Himsi mengatakan bahwa, "Tsauban berkata,

۹٤/١٢٧ -  مَا مِنْ رَجُلًيْنِ يَتَصَارَمَانِ فَوْقَ ثَلاَثَةِ أَيَّامِ، فَيَهْلِكُ أَحَدُهُمَا، فَمَاتَا وَهُمَا عَلَى ذَلِكَ مِنَ الْمُصَارَمَةِ، إِلاَّ هَلَكَا جَمِيْعَا، وَمَا مِنْ جَارٍ يَظْلِمُ جَارَهُ وَيَقْهَرُهُ حَتَّى يَحَمْلِهِ ذَلِكَ عَلَى أَنْ يَخْرُجَ مِنْ مَنْزِلِهِ إِلاَّ هَلَكَ . 

'Tidak ada dua orang yang bertengkar melebihi tiga hari, salah satunya disakiti, kemudian kedua-duanya mati dalam keadaan pertengkaran tersebut, maka keduanya akan binasa. Tidak ada seorang tetangga yang menzhalimi tetangganya dan memusuhinya, sehingga dia terpaksa ke luar dari rumahnya, maka niscaya dia (tetangga yang menzhalimi) akan binasa.'"

Shahih sanadnya.

Pengaduan Tetangga

Pengaduan Tetangga 

92/124. Dari Abu Hurairah berkata,


۹٢/١٢٤ - قَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُوْلُ اللهِ إِنَّ لِي جَارًا يُؤْذِيْنِى، فَقَالَ: "اِنْطَلِقْ فَأَخْرِجْ مَتَاعَكَ إِلَى الطَّرِيْقِ."
فَانْطَلَقَ فَأَخْرَجَ مَتَاعَهُ، فَاجْتَمَعَ النَّاسُ عَلَيْهِ، فَقَالُوا: مَا شَأْنُكَ؟ قَالَ: لِي جَارٌ يُؤْذِيْنِى فَذَكَرَتْ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: "اِنْطَلِقُ فَأَخْرِجْ مَتَاعَكَ إِلَى الطَّرِيْقِ" فَجَعَلُوا يَقُوْلُوْنَ: اَللَّهُمَّ! الْعَنْهُ، اللَّهُمَّ! اَخْزِهِ، فَبَلَغَهُ فَأَتَاهُ فَقَالَ: اِرْجِعْ إِلَى مَنْزِلِكَ، فَوَاللهِ! لاَ أُؤذِيْكَ.   



"Seseorang berkata, 'Wahai Rasulullah!, sesungguhnya aku mempunyai seorang tetangga yang menyakitiku." Lalu Rasulullah sallallahualaihi wasallam bersabda, 'Pulanglah dan keluarkan harta bendamu ke jalan.' Kemudian orang tersebut pulang, lalu mengeluarkan semua harta bendanya. Tiba-tiba orang-orang mengerumuninya sambil bertanya, 'Apa yang terjadi padamu?' Dia menjawab, "Aku mempunyai tetangga yang menyakitiku. Lalu aku sampaikan (hal ini) kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, kemudian Nabi berkata, "Pulanglah, lalu keluarkanlah harta bendamu ke jalan."' Kemudian orang-orang itu berdoa, 'Ya Allah, laknatlah ia, ya Allah hinakanlah ia. Lalu kejadian ini sampai kepadanya (tetangga yang menyakitinya), kemudian dia bergegas menghampirinya sambil berkata, 'Kembalilah ke rumahmu, demi Allah! aku tidak akan menyakitimu.'"

Hasan shahih, di dalam kitab At-Ta'liqu Ar-Raghib (3/235). (Abu Daud, 40- Kitab Al Adah, 123- Bab Fi Haqqil Jiwar).

93/125 Dari Abu Juhaif ah, dia berkata,

۹٣/١٢٥ -  شَكَا رَجُلٌ إِلّي النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَارَهُ فَقَالَ: اِحْمِلْ مَتَاعَكَ فَضَعْهُ عَلَى الطَّرِيْقٍ فَمَنْ مَرَّ بِهِ يَلْعَنُهُ
 فَجَعَلَ كُلُّ مَنْ مَرَّ بِهِ يَلْعَنْهُ، فَجَاءَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: مَا لَقِيْتَ مِنَ النَّاسَ؟ فَقَالَ: إِنَّ لَعْنَهُ اللهِ فَوْقَ لَعْنَتِهِمْ ثُمَّ قَالَ: لِلَّذِي شَكَا: كُفِيْتَ أَوْ نَحْوَهُ   
"Seseorang mengadukan tetangganya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu Nabi berkata, 'Bawalah harta bendamu lalu letakkanlah harta itu di jalan, maka siapa saja yang melewatinya akan melaknat tetangganya.' Kemudian setiap orang yang melewatinya melaknatnya, lalu dia (tetangganya) mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan beliau berkata, 'Apa yang engkau temui dari orang-orang itu? Nabi bersabda, 'Sesungguhnya laknat Allah melebihi laknat mereka.' Kemudian Nabi berkata kepada yang mengadukannya, 'Cukup sudah bagimu.'" Atau perkataan semacamnya.

Hasan shahih, di dalam kitab At-Ta’liqu Ar-Raghib. (3/235)

Tetangga Tidak Boleh Menghina Tetangganya, Sekalipun Serupa Kuku Kambing

Tetangga Tidak Boleh Menghina Tetangganya, Sekalipun Serupa Kuku Kambing 

9(yi22. Dari Ami bin Muadz Al Asyhali, dari neneknya, bahwasanya dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada saya,
۹٠/١٢٢ يَا نِسَاءَ الْمُؤْمِنَاتِ لاَ تَحْقِرَنَّ امْرَأَةٌ مِنْكُنَّ لِجَارِتَهَا وَلَوْ كُرَاعُ شَاةٍ مُحَرَّقٍ  

'Wahai wanita-wanita mukmin! janganlah seseorang di antara kalian menghina tetangganya sekalipun berupa betis kambing yang dibakar."'

Shahih, dengan hadits setelahnya.

93/123. Dari Abu Hurairah, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda.
۹١/١٢٣- يَا نِسَاءَ المُسْلِمَاتِ يَا نِسَاءَ الْمُسْلِمَاتِ لاَ تَحْقِرَنَّ جَارَةٌ لِجَارَتِهَا وَلَوْ فِرْسِنُ شَاةٍ   

'Wahai wanita-wanita muslimah! wahai wanita-wanita muslimah! janganlah seorang tetangga menghina tetangganya yang lain sekalipun berupa betis kambing.'"

Shahih, (Bukhari, 78- Kitab Al Adab, 30- Bab ha Takhunu Jaratun Li Jaratiha. Muslim, 12- Kitab Az-Zakat, hadits 90).

Tidak Boleh Menyakiti Tetangga

 Tidak Boleh Menyakiti Tetangga 




88/119. Dari Abu Hurairah, dia berkata,


٨٨/١١۹ -  قِيْلَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :يَا رَسُوْلُ اللهِ! إِنَّ فُلاَنَةً تَقُوْمُ اللَّيْلَ وَتَصُوْمُ النَّهَارَ، وَتَفْعَلُ، وَتَصَدَّقُ، وَتُؤْذِي جِيْرَانَهَا بِلِسَانِهَا؟ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لاَ خَيْرَ فِيْهَا، هِيَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ. قَالُوا: وَفْلاَنَةً تُصَلِّى الْمَكْتُوْبَةَ وَتَصَدَّقَ بِأَثْوَارِ، وَلاَ تُؤْذشي أَحَدًا؟ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: هِيَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ  

"Dikatakan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, 'Wahai Rasulullah! Sesungguhnya si fulanah shalat malam, puasa di siang hari, berbuat baik, bersedekah, tetapi menyakiti tetangga dengan lisannya?' Kemudian Rasul shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Tidak ada kebaikan atas apa yang dikerjakannya, dan dia termasuk penghuni neraka.' Para sahabat berkata, 'Dan si fulanah shalat fardhu, bersedekah dengan sepotong keju, dan tidak menyakiti seseorang? Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Dia termasuk penghuni surga'."

Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (190).

89/121.  Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu  'alaihi wasallam bersabda,
٨۹/١٢١ -  لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ لاَ يَأْمَنُ جَارَهُ بَوَائِقُهً  

"Tidak akan masuk surga orang yang tetangganya merasa tidak aman dari kejahatan-kejahatannya."

Shahih, di dalam kitab As-Silsilah Ash-Shahihah (549): (Muslim, 1- Kitab Al Iman, hadits 73).

Tetangga yang Buruk

Tetangga yang Buruk 

86/117.  Dari  Abu  Hurairah,  dia berkata,  "Termasuk  doa  Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah,
٨٦/١١٧ -  َاللَّهُمَّ! إِنَّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ جَارِ السُّوْءِ فِي دَارِ الْمُقَامِ فَإِنَّ جَارَ الدُّنْيَا يَتَحَوَّلُ   
'Ya Allah! Sesungguhnya aku memohon perlindungan-Mu dari tetangga yang jelek di Darul Muqam (akhirat), karena sesungguhnya tetangga di dunia dapat berubah.'"

Hasan, di dalam kitab Ash-Shaliihah (1443). (Nasa'i, 50-Kitab.Al Isti'adzah, 42- Bab Al Isti'adzah min Jaris-Su’)

87/118.   Dari  Abu  Musa,  "Rasulullah  shallallahu   'alaihi  wasallam bersabda,
٨٧/١١٨  -  لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى يَقْتُلَ الرَّجُلُ جَارَهُ وَأَخَاهُ وَأَبَاهُ  
'Hari   kiamat  tidak akan   tiba,   sehingga  seseorang  membunuh tetangganya, saudaranya, dan bapaknya."'

Hasan, di dalam kitab Ash-Shahihah (3185).

Tetangga yang Baik

Tetangga yang Baik 

85/116. Dari Nafi' ibnu Abdul Harits, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda,

٨٥/١١٦  -  مِنْ سَعَادَةِ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ: اَلْمَسْكَنُ الْوَاسِعُ، وَالْجَارُ الصَّالِحُ، وَالْمَرْكَبُ الْهَنِىءُ  

"Sebagian dari kebahagiaan orang muslim adalah rumah yang luas, tetangga yang baik, dan kendaraan yang nyaman."

Shahih lighairihi, di dalam kitab Ash-Shahihah (282)

Sebaik-baik Tetangga

Sebaik-baik Tetangga

84/115. Dari Abdullah bin Amru bin Ash, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda,
٨٤/١١٥  -  خَيْرَ اْلأَصْحَابِ عِنْدَ اللهِ تَعَالَى خَيْرُهُمْ لِصَاحِبِهِ وَخَيْرُ الْجِيْرَانِ عِنْدَ اللهِ خَيْرُهُمْ لِجَارِهِ   

" Sebaik-baiknya teman menurut Allah adalah yang paling baik kepada temannya, dan sebaik-baik tetangga menurut Allah adalah yang paling baik kepada tetangganya."

Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (103). (Tirmidzi, 25-Kitab Al Birru wash-Shilah, 28- Bab Ma ]a’afi Haqqil- Jiwar)


Bab Memperbanyak Kuah Sayur, lalu Membagikannya kepada Tetangga

Bab Memperbanyak Kuah Sayur, lalu Membagikannya kepada Tetangga 

83/113. Dari Abu Dzarr, dia berkata.
٨٣/١١٣ -  أَوْصَانِى خَلِيْلِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثَلاَثٍ إِسْمَعْ وَأَطِعْ وَلَوْ لِعَبْدِ مُجَدَّعِ اْلأَطْرَافِ
 وَإِذَا صَنَعْتَ مَرَقَةً فَأَكْثِرْ مَاءَهَا ثُمَّ انْظُرْ أَهْلَ بَيْتٍ مِنْ جِيَْرانِكَ فَاَصِبْهُمْ مِنْهُ بِمَعْرُوْفٍ وَصَلِّ الصَّلاَةَ لِوَقْتِهَا فَإِنْ وَجَدْتَ اْلإِمَامَ قَدْ صّلَّى فَقَدْ أَحْرَزْتَ صَلاَتَكَ وَإِلاَّ فَهيَ نَافلَةٌ   

"Kekasihku (Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam) berwasiat kepadaku dengan tiga hal, 'Dengarkanlah dan taatilah sekalipun kepada seorang hamba yang terpotong jari-jarinya,
Apabila engkau membuat sayur maka perbanyaklah airnya, kemudian lihatlah jumlah keluarga dari tetanggamu lalu berikanlah kepada mereka air itu dengan baik.
Lakukanlah shalat pada waktunya. Jika anda menemukan imam telah shalat, sementara engkau telah mempersiapkan shalatmu (untuk shalat berjamaah). Jika tidak, maka shalat itu adalah sunah.'" Dalam suatu riwayat disebutkan dengan redaksi, "Wahai Abu Dzarr! jika engkau memasak sayur maka perbanyaklah kuahnya (airnya), telitilah tetanggamu atau bagilah kepada tetangga-tetanggamu." /'114).

Shahih, di dalam kitab Zhilalul jannati (1052), As-Silsilah Ash-Shahihah (1368). [Muslim, 45- Kitab Al Birru wash-Shilatu wal Adab, hadits 142,143. Muslim, 5- Kitab Al Masajid, hadits 239].

Tidaklah Seseorang Merasa Kenyang sedangkan Tetangganya Tidak

Tidaklah Seseorang Merasa Kenyang sedangkan Tetangganya Tidak

82/112. Dari Abdullah ibnu Al Musawir, dia berkata, "Aku mendengar Ibnu Abbas memberitahukan Ibnu Az-Zubair sambil berkata, 'Aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi tvasallam bersabda,

٨٢/١١٢ -  لَيْسَ الْمُؤْمِنُ الَّذِي يَشْبَعُ وَجَارُهُ جَائِعٌ  

"Tidak termasuk seorang mukmin, jika ia kenyang sedangkan tetangganya lapar."

Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (149)

Orang yang Menutup Pintu Terhadap Tetangganya

 Orang yang Menutup Pintu Terhadap Tetangganya 
81/111. Dari Ibnu Umar, dia berkata, "Telah datang kepada kita suatu zaman -atau dia (Ibnu Umar) berkata, "Satu masa"- tidak ada seorangpun yang mendahulukan hak dinar dan dirhamnya daripada (hak) saudaranya yang muslim, kemudian sekarang dinar dan dirham lebih dicintai oleh seseorang di antara kita daripada saudaranya yang muslim, aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

٨١/١١١  - كَمْ مَنْ جَارٌ مُتَعَلِّقٌ بِجَارِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُوْلُ: يَا رَبِّ! هَذَا أَغْلَقَ بَابَهُ دُوْنِى فَمَنَعَ مَعْرُوْفَةُ  

'Berapa banyak tetangga yang menggantung karena tetangganya pada hari kiamat, seraya berkata, "Wahai Tuhanku! (tetanggaku) ini telah menutup pintunya terhadapku, lalu dia menghalangi kebaikannya!."'"

Hasan lighairihi, di dalam kitab Ash-Shahihah (2616) (Riwayat ini tidak tercantum sedikitpun dalam Kutubush-Sittah)

Tetangga yang Paling Dekat, dan yang Dekat, Lalu Selanjutnya

Tetangga yang Paling Dekat, dan yang Dekat, Lalu Selanjutnya 

80/109. Dari Al Hasan, bahwasanya dia ditanya tentang tetangga?, lalu dia menjawab,
٨٠٠۹ - أَرْبَعِيْنَ دَارًا أَمَامَهُ، وَأَرْبَعِيْنَ خَلْفَهُ، وَأَرْبَعِيْنَ عَنْ يَمِيْنِهِ، وَأَرْبَعِيْنَ عَنْ يَسَارِه  
                             
"Empat puluh rumah dari depannya, empat puluh rumah dari belakangnya, empat puluh rumah dari sebelah kanannya, dan empat puluh rumah dari sebelah kirinya."

Hasan sanadnya.

Memberikan Hadiah kepada Tetangga yang Pintunya Lebih Dekat

Memberikan Hadiah kepada Tetangga yang Pintunya Lebih Dekat

79/107. Dari Aisyah, dia berkata,

٧۹/۱٠٧ -  يَا رَسُوْلُ اللهِ! اِنِّ لِي جَارَيْنِ، فَإِلَى أَيِّهِمَا أُهْدِى؟ قَالَ: إِلَى أَقْرَبِهِمَا مِنْكَ بَابًا


"Aku    berkata,    'Wahai    Rasulullah!    Sesungguhnya   aku mempunyai dua tetangga, yang mana di antara keduanya. Rasulullah bersabda, “Kepada tetangga pintunya yang pintunya lebih dekat kepadamu.  


Shahih. (Bukhari, 78- Kitab Al Adah, 32- Bab Haqqul Jiwari Qurbal Abwabi).

Memulai dengan Tetangga

Memulai dengan Tetangga

77/104.  Dari  Ibnu Umar berkata,  "Rasulullah  shallallahu   'alaihi wasallam bersabda,
٧٧/۱٠٤  -  مَا زَالَ جِبْرِيْلُ يُوْصِيْنِى بِالْجَارِ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِّثُهً   


“Jibril tak henti-hentinya berwasiat kepadaku (agar berbuat baik) dengan tetangga, sehingga aku mengira bahwasanya din akan mewariskannya."'

Shahih, di dalam kitab Al Irwa (891). (Bukhari, 78-Kitab Al Adab, 28- Bab Al Wisiiatu Bil Jari, Muslim, 45- Kitab Al Birru wash-Shilatu ival Adab, hadits 141).
78/105. Dari Abdullah bin Amr, bahwasanya dia menyembelih kambing, lalu dia berkata kepada anaknya, "Sudahkah engkau memberikan kepada tetangga kita yang Yahudi? Sudahkah engkau memberikan kepada tetangga kita yang Yahudi? Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda.

٧٨/۱٠٥ -  مَا زَالَ جِبْرِيْلُ يُوْصِيْنِى بِالْجَارِ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِّثُهُ  

'Jibril tidak henti-hentinya berwasiat kepadaku (agar berbuat baik) dengan tetangga, sehingga aku mengira bahwasanya dia mewariskannya'."

Shahih, di dalam kitab Al Irwa' (891) (Abu Daud, 40- Kitab Al Adab, 123- Bab Fi Haqqil Jari. Tirmidzi, 25-Kitab Al Birru wash-Shilatu, 28-Bab Ma ja'a fi Haqqil Jhuar)

Hak Tetangga

Hak Tetangga


76/103. Dari Al Miqdad ibnu Al Aswad berkata,


٧٦٠٣سَألَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَصْحَابَهُ عَنِ الزِّنَى؟ قَالُوْا: حَرَامٌ حَرَمَهُ اللهُ وَرَسُوْلُهُ، فَقَالَ: لأَِنْ يَزْنِىَ الرَّجُلَ بِعَشْرِ نِسْوَةٍ أَيْسَرُ عَلَيْهِ مِنْ أَنْ يَزْنِىَ بِامْرَأَةِ جَارِهِ. وَسَأَلَهُمْ عَنِ السَّرِقَةِ؟ قَالُوا حَرَامً حَرَّمَهَا اللهُ عَزَّ وَجّلَّ وَرَسُوْلُهُ فَقَالَ: لأَِنْ يَسْرِقَ مِنْ عَشَرَةِ أَهْلِ أَبْيَاتٍ أَيْسَرُ عَلَيْهِ مِنْ أَنْ يَسْرِقَ مِنْ بَيْتِ جَارِهِ  


"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada para sahabatnya mengenai zina?, mereka menjawab, 'Zina itu haram, diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya.' Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Sungguh seorang laki-laki menzinai sepuluh wanita itu lebih ringan (dosanya) daripada menzinai istri tetangganya.' Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada mereka mengenai mencuri? Mereka menjawab, 'Mencuri itu haram, diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya.' Lalu Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sungguh seseorang mencuri dari sepuluh rumah itu lebih ringan (dosanya) daripada mencuri dari rumah tetangganya!'."

Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (65).

Berwasiat dengan Tetangga

Berwasiat dengan Tetangga 


74/101. Dari Aisyah radhiallahu 'anha, dari Nabi shallallahu 'alaihi loasallam bersabda,
٧٤/۱٠۱  -  مَا زَالَ جِبْرِيْلُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسّلَّمَ يُوْصِيْنِي بِالْجَارِ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِّثُهً  


"Jibril tidak henti-hentinya benvasiat kepadaku agar (berbuat baik) kepada tetangga, sehingga aku mengira bahwasanya dia akan mewariskan tetangga itu."
Shahih, di dalam kitab Al Irwa (891). (Bukhari, 78, Kitab Al Adab, 28-Bab Al Wishatu Bil Jari. Muslim, 45- Kitab Al Birru wash-Shilatu wal Adab, hadits 140)

75/102. Dari Syuraih Al Khuza'i, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda,
٧٥/۱٠٢  -  مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيُحْسِنُ إِلَى جَارِهِ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيُكْرِمُ ضَيْفُهُ، وَمَن ْكاَنَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ  


"Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya berbuat baik kepada tetangganya. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya memuliakan tamunya, dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya dia berkata baik atau diam."
Shahih, di dalam kitab Al Irwa (2525). (Bukhari, 78-Kitab Al Adab, 32- Bab Man Kana Yu'minu Billahi wal Yaumil Akhiri fala Yu'dzi Jarahu. Muslim, 31- Kitab Al Luqathah, hadits 14).

Rahmat (Kasih Sayang) Itu Seratus Bagian

 Rahmat (Kasih Sayang) Itu Seratus Bagian 


73/100. Dari Abu Hurairah berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
٧٣/۱٠٠جَعَلَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ الرَّحْمَة َمِائَةَ جُزْءٍ فَأَمْسَكَ عِنْدَهُ تِسْعَةً وَتِسْعِيْنَ، وَأَنْزَلَ فِي اْلأَرْضِ جَزْءًا وَاحِدًا، فَمِنْ ذَلِكَ الْجُزْءِ يَتَرَاحَمُ الْخَلْقُ، حَتَّى تَرْفَعَ الْفَرَسَ حَافِرَهَا عَنْ وَلَدَهَا خَشْيَةَ أَنْ ُتُصِيْبَهُ  

'Allah Azza wa Jallah menjadikan rahmat (kasih sayang) itu seratus bagian, lalu Allah menahan sembilan puluh sembilan (bagian) berada di sisi-Nya dan menurunkan satu bagian ke bumi. Dari satu bagian ini para makhluk saling berkasih-sayang, sempai masalah seekor kuda jantan yang mengangkat kakinya karena takut menimpa  anaknya."'

Shahih, di dalam kitab As-Silsilah Ash-Shahihah (1634). (Bukhari, 78- Kitab Al Adab, 19- Bab Ja'alallahu Ar-Rahmata Mi'ata Juz'in. Muslim, 49- Kitab At-Taubah, hadits 17)