Hadits-Hadits Pilihan Seputar Agama Dan Akhlak
Hadits-Hadits
Pilihan Seputar
Agama Dan Akhlak
Segala
puji hanya untuk Allah pemilik langit dan bumi beserta isinya,kemudian tak lupa
shalawat serta salam atas hamba sekaligus RasulNya, Muhammad manusia yang terpilih,
juga kepada para sahabat beliau yang bening hatinya. Amma ba'du:
Sungguh
dengan penuh kebahagian dan rasa cinta yang mendalam, saya persembahkan hadiah
yang lezat ini, sebuah hadiah yang di petik dari sebuah taman yang dimiliki oleh seorang yang menyandang
gelar manusia terbaik di muka bumi ini, dan taman itu adalah sebaik-baik taman,
paling mulia serta suci, saya persembahkan untuk anda dalam keadaan sudah siap
saji, yang manis rasanya.
Saya
persembahkan hadiah ini untuk anak-anak saya para penuntut ilmu yang memiliki
semangat menggelora untuk bisa memetik buah-buahan dari kebun yang memiliki
keistimewaan dan kemuliaan tersebut, sungguh saya berikan hadiah ini tidak lain
hanya karena rindu dan keinginan yang besar untuk bisa ikut andil dan berperan
dalam pembenahan umat, dan saya memohon kepada Allah yang Maha Tinggi lagi Maha
Mampu, Maha Mendengar lagi Maha Melihat agar menjadikan usaha ini sebagai
hadiah yang di terima di sisiNya, dicatat sebagai amal sholeh yang ikhlas hanya
mengharap pahala-Nya serta bisa bermanfa'at bagi umat, Aamiin…
Orang yang selalu mengharap ampunan Robbnya
Muhammad bin Ali al-Jum’ah
Pengantar
Syaikh Abdul
Aziz bin Baz Wakil Rektor Universitas Islam Madinah
Segala puji hanya bagi Allah, shalawat
serta salam kepada utusan Allah, kepada keluarga beliau dan para sahabatnya
serta orang-orang yang berjalan di atas petunjuknya. Amma Ba'du:
Sungguh aku telah menyempatkan diri untuk
membaca risalah ini yang di tulis oleh saudara kita yang mulia As-Syaikh
Muhammad bin Ali al-Jumaah, dia adalah kepala sekolah di sebuah sekolah
salafiyyah di Jaros, di dalam risalahnya ini yang terkumpul hadist-hadist
mulia, isinya sangat padat dan sarat dengan faedah, nasehat serta bimbingan,
dengan gaya bahasa yang lembut dan sangat berharga.
Maka saya
anjurkan kepada para penuntut ilmu agar memiliki perhatian dengannya kemudian
menghafalnya. Karena menurut saya di dalamnya banyak terkandung masalah hukum
syar'i, adab yang harus di jaga, berbagai macam hukum, budi pekerti, akhlak
yang terpuji, serta peringatan-peringatan yang berharga.
Semoga
Allah membalas penulis dengan balasan yang baik, dan memberkahi usahanya ini,
serta memberi manfaat dengan risalahnya ini, dan selalu meluruskan niat dan amal
ibadah kita, penulis serta seluruh kaum muslimin. Sesungguhnya Allah Maha
Memberi lagi Maha Pemurah, Segala puji hanya milik Allah pengatur semesta alam
ini. Shalawat dan salam atas hamba dan utusanNya, Nabi Muhammad beserta
keluarga dan para sahabatnya.
Diimla oleh hamba yang selalu mengharap ampunan
Rabbnya
Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
Wakil Rektor Universitas Islam Madinah
Hadits Pertama
Keutamaan Ilmu
عن
معاوية t قال: قال رسول الله
r: «من يرد الله به
خيرًا يُفَقِّهْهُ في الدين». [رواه البخاري ومسلم وأبو يعلى وزاد فيه: «ومن لم
يُفَقِّهْهُ لم يبالِ به»].
Diriwayatkan
dari sahabat Mu'awiyah semoga Allah meridhoinya, dia berkata: 'Telah
bersabda Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam: "Barang siapa
yang Allah kehendaki baginya kebaikan maka Allah akan memahamkan baginya urusan
agama".[1] HR
Bukhori, Muslim, Abu Ya'la dan dalam riwayat beliau ada tambahan: "Dan
barangsiapa yang tidak di beri pemahaman dalam urusan agama maka dia tidak akan
mempedulikannya".[2]
Hadits
Kedua
Keutamaan
Ilmu dan Wara'
عن حذيفة بن اليمان t قال: قال رسول الله
r: «فضل
العلم خير من فضل العبادة, وخير دينكم الورع» [رواه الطبراني في الأوسط, والبزار بإسناد حسن].
Dari Hudzaifah bin Yaman semoga
Allah meridhoinya, dia berkata: 'Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam
bersabda: "Keutamaan (para pemilik) ilmu lebih baik dari pada keutamaan
(ahli) ibadah, dan sebaik-baik jalan hidup kalian adalah wara'." [3] HR ath-Thabarani di dalam kitabnya al
Ausath, dan al-Bazzar dengan sanad yang shahih.
Hadits Ketiga
Keutamaan
Amal Jariyah
عن أبي هريرة t قال: قال رسول الله
r: » إذا مات
المرء انقطع عمله إلا من ثلاث: صدقة جارية, أو علم ينتفع به, أو ولد صالح يدعو له «. [رواه مسلم وغيره].
Dari Abu
Hurairah semoga Allah meridhoinya, dia berkata:
"Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Apabila
seorang hamba meninggalkan dunia maka seluruh amalannya terputus kecuali tiga
perkara, amal jariyahnya, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang (selalu)
berdo'a untuknya".[4] HR
Muslim dan selainnya.
Hadits
Keempat
Keutamaan
duduk dihadapan para Ulama dan orang yang berilmu
عن ابن عباس – رضي الله عنهما - قال: قيل:
يا رسول الله, أيُّ جلسائنا خيرٌ. قال: » من ذكَّركم الله رؤيته, وزاد في علمكم
منطقه, ذكَّركم بالآخرة عملُه « [رواه أبو يعلى, ورواته رواة الصحيح إلا مبارك ابن
حسَّان].
Dari Ibnu Abbas semoga
Allah meridhoi keduanya, dia berkata: 'Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa
sallam pernah di tanya; 'Ya Rasulallah, siapakah teman duduk yang paling baik?
Beliau menjawab: "Orang yang ketika kamu melihatnya membuatmu teringat
Allah [5], dan
apabila kamu mendengar perkataannya akan membuatmu bersemangat untuk menambah
amal kebaikan [6], dan
orang yang amalannya membuatmu mengingat akhirat".[7] HR Abu Ya'la dan para perawinya semuanya
shahih selain Mubarak bin Hasaan.
Hadits Kelima
Bahaya
berdusta atas nama Rasulallah r
عن المغيرة بن شعبة t قال: سمعت رسول
الله r يقول: «إنَّ
كذبًا عليَّ ليس ككذبٍ على أحدٍ, فمن كذب عليَّ متعمِّدًا فليتبوأ مقعده من النار».[رواه
البخاري ومسلم].
Dari Mughirah bin Syu'bah semoga
Allah meridhainya, dia berkata: 'Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam
telah bersabda: "Sesungguhnya berdusta atas namaku tidak sama dengan
berdusta atas siapapun selainku. Barang siapa berdusta atas namaku dengan
sengaja [8] maka
silahkan untuk mengambil tempat duduknya di neraka".[9] HR Bukkhari dan Muslim.
Hadits Keenam
Hak-hak Sesama
Yang Harus Dijaga
عن ابن عباس – رضي الله عنها – عن رسول الله r قال: «ليس
منَّا من لم يوقِّر الكبير, ويرحم الصغير, ويأمر بالمعروف وينهى عن المنكر».
[رواه أحمد والترمذي وابن حبان في صحيحه].
Dari Ibnu Abbas semoga
Allah meridhai keduanya, dari Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam,
beliau berkata: "Bukan termasuk dari kami [10]
orang yang tidak menghormati yang lebih tua [11], dan
tidak menyayangi yang lebih kecil [12],
serta orang yang tidak memerintah pada kebaikan dan mencegah perbuatan
munkar". HR Ahmad, at-Tirmidzi, dan
Ibnu Hibban dalam shahihnya.
Hadits
Ketujuh
Tanda-tanda
terjadinya fitnah
عن ابن مسعود t أنه قال: (كيف بكم
إذا لبستكم فتنة يربو فيها الصغير, ويهرم فيها
الكبير,
وتُتَّخذ سنَّة فإن غُيِّرَتْ يومًا. قيل: هذا منكرٌ). قيل: ومتى ذلك. قال: (إذا قلَّتْ أمناؤكم, وكثرتْ قرَّاؤكم, وقلت فقهاؤكم , وكثرت أمراؤكم, وتُفَقَّهُ لغير الدين والتُمستْ أعمالُ
الدنيا بعمل الآخرة). [رواه عبد الرزاق في كتابه موقوفًا].
Dari Abdullah bin Mas'ud semoga Allah meridhoinya,
bahwa dia pernah berkata: "Apa yang akan kalian lakukan bila kalian
dikelilingi oleh fitnah[13] yang tumbuh subur [14], yang mengena pada anak kecil
juga orang tua [15]. Mereka mengambil sebuah
metode [16] yang jika suatu ketika ada
yang merubahnya mereka langsung mengingkari dan mengatakan; 'Ini adalah
perbuatan mungkar' [17]. Lalu ada orang bertanya
kepada beliau; 'Kapan itu terjadi? Beliau menjawab: "Yaitu apabila telah
sedikit orang yang bersyukur, sangat banyak Qori' (orang yang pandai membaca
al-Qur'an) [18], namun sangat sedikit para
ulamanya [19], dan banyak para pemimpinnya
[20], ilmu agama dipelajari bukan
untuk menegakkan agama [21], dan amalan dunia dicari dengan
amalan akhirat".[22] Di riwayatkan oleh Abdurazzak dalam kitabnya
secara mauquf.
Hadits
Kedelapan
Keutaman
mengajak pada petunjuk serta ancaman bagi orang yang menyeru pada kesesatan
عن أبي هريرة t أن رسول الله r
قال: «من دعى إلى هدى كان له من الأجر مثل أجور من تبعه لا ينقص
ذلك من أجورهم شيئًا, ومن دعى إلى ضلالة كان عليه من الإثم مثل
آثام من تبعه لا ينقص ذلك من آثامهم شيئًا». [رواه مسلم وغيره].
Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah semoga Allah
meridhainya, bahwasannya Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa yang menyeru kepada petunjuk [23] maka baginya pahala [24] seperti pahala orang-orang
yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun, dan barangsiapa
yang menyeru kepada kesesatan [25] maka dia juga akan
mendapatkan dosa [26] seperti dosa orang-orang
yang mengikutnya tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun". HR Muslim dan
selainnya.
Hadits Kesembilan
Kehormatan Seorang Muslim
عن عبد الله بن مسعود t قال: قال رسول الله
r: «سباب
المؤمن فسوق وقتاله كفر». رواه مسلم .
Dari Abdullah bin Mas'ud semoga
Allah meridhainya, dia berkata: 'Telah bersabda Rasulallah Shalallahu
'alaihi wa sallam: "Mencela [27]
seorang mukmin adalah perbuatan fasik [28] dan
membunuh seorang mukmin adalah sebuah tindakan kekufuran".[29] HR
Mualim.
Hadits
Kesepuluh
Tujuh
golongan yang mendapat naungan Allah pada hari kiamat
عن أبي
هريرة t عن النبي r قال: «سبعة يظلهم الله في ظله يوم لا ظلَّ إلى
ظله, إمام عادل, وشاب نشأ في عبادة الله, ورجل قلبه معلق بالمساجد, ورجلان تحابَّا في الله, اجتمعا عليه وتفرقا عليه, ورجل دعته امرأة ذات منصب وجمال فقال: إني أخاف الله رب
العالمين, ورجل تصدَّق بصدقة فأخفاها حتى لا تعلم
شماله ما تنفق يمينه, ورجل ذكر الله خاليًا ففاضت عيناه». رواه
البخاري ومسلم.
Dari Abu
Hurairah semoga Allah meridhainya, dari Nabi Shalallahu 'alaihi wa
sallam, beliau bersabda: "Ada tujuh golongan yang akan di naungi Allah [30] pada
hari dimana tidak ada naungan kecuali naunganNya, pemimpin yang adil [31],
seorang pemuda yang tumbuh [32]
dalam ketaatan kepada Allah, seorang laki-laki yang hatinya selalu terikat
dengan masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah, berkumpul karena
Allah dan berpisah karena Allah, laki-laki yang di goda oleh seorang perempuan
yang cantik jelita dan memiliki kedudukan [33],
namun dia mengatakan: 'Sesungguhnya aku takut kepada Allah Rabb semesta alam,
seorang laki-laki yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi sampai tangan
kirinya sendiri tidak mengetahui apa yang di sedekahkan oleh tangan kananya,
dan seorang yang ketika sendirian ingat kepada Allah lalu meneteskan air mata [34]
karena takut kepadaNya". HR Bukhari dan Muslim.
Hadits
Kesebelas
Ancaman
bagi orang yang berbuat dhalim
عن أبي موسى الأشعري t قال: قال رسول الله
r: «إن
الله ليملي للظالم حتى إذا أخذه لم يفلته, ثم قرأ: } وَكَذَلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ الْقُرَى وَهِيَ ظَالِمَةٌ
إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيمٌ شَدِيدٌ { .[هود: 102]». رواه البخاري ومسلم.
Dari abu Musa al-Asy'ari semoga
Allah meridhainya, dia berkata: "Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa
sallam telah bersabda: "Sesungguhnya Allah bosan terhadap orang yang suka
berbuat aniaya [35] maka
ketika Allah menurunkan adzab, Allah tidak peduli lagi padanya". Kemudian
Rasulallah membaca ayat:
قال الله تعالى: } وَكَذَلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ الْقُرَى وَهِيَ
ظَالِمَةٌ إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيمٌ شَدِيدٌ { .[هود: 102] .
"Dan begitulah azab Rabbmu, apabila Dia
telah mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya
itu adalah sangat pedih lagi keras".
(QS Huud: 102). HR Bukhari dan
Muslim.
Hadits
Kedua belas
Iri
yang terpuji
عن ابن مسعود t عن النبي r قال: «لا
حسد إلى في اثنتين: رجلٌ آتاه الله مالاً فسلَّطه على هلكته في الحقِّ, ورجل آتاه الله حكمةً فهو يقضي بها,
ويعلمها الناس». رواه البخاريومسلم.
Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud semoga
Allah meridhainya, dari Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda:
"Tidak boleh hasad [36]
kecuali pada dua perkara; yaitu seseorang yang telah Allah karuniakan padanya
nikmat harta yang melimpah kemudian harta itu ia gunakan dan habiskan untuk
kebaikan, dan seseorang yang Allah berikan ilmu padanya, lalu ia amalkan dan
dia gunakan untuk mengajari manusia". HR Bukhari dan Muslim.
Hadits
Ketiga Belas
Generasi
terbaik umat ini dan yang jelek sesudahnya
عن عمران بن حُصَيْن t عن النبي r قال: «خيركم
قرني ثم الذين يلونهم ثم الذين يلونهم ثم يكون بعدهم قومٌ
يشهدون ولا يستشهدون, ويخونون ولا يؤتمنون, وينذرون ولا يوفون, ويظهر فيهم السِّمن»
[رواه البخاري ومسلم].
Diriwayatkan dari sahabat
Imran bin Husain semoga Allah meridhainya, dari Nabi Shalallahu 'alaihi
wa sallam beliau bersabda: "Sebaik-baik umat adalah generasiku [37],
kemudian setelah mereka, sesudah mereka, kemudian akan datang setelah mereka
generasi yang suka memberi persaksian namun tidak layak diminta menjadi saksi,
suka berkhianat dan tidak biasa dipercaya, senang berjanji namun tidak mereka
penuhi, sampai mereka menjadi gemuk".[38] HR Bukhari dan Muslim.
Hadits
Keempat Belas
Tanda
dan ciri penduduk surga dan neraka
عن حارثة بن وهب t قال: سمعت رسول
الله r يقول: «ألا
أخبركم بأهل الجنة, كلُّ ضعيف متظعِّن لو أقسم على الله لأبره. ألا أخبركم
بأهل النار,
كل عتلٍ جوَّاظ متكبِّره»
[ رواه البخاري ومسلم ]
Dari Haristah bin Wahb semoga
Allah meridhainya, dia berkata: 'Aku mendengar Rasulallah Shalallahu
'alaihi wa sallam bersabda: "Maukah kalian aku beritahu tentang penduguk
surga? Mereka adalah orang yang miskin dan lemah tetapi apabila dia bersumpah
atas nama Allah pasti akan dikabulkan, dan maukah kalian aku beritahu tentang penduduk
neraka? Mereka adalah orang yang keras kepala dan sombong".[39] HR
Bukhari dan Muslim.
Hadits Kelima
Belas
Anjuran untuk
merasa puas dan menjaga kehormatan
عن أبي هريرة t قال: قال رسول الله
r: «انظروا
إلى من هو أسفل منكم, ولا تنظروا إلى من هو فوقكم فهو أجدر, ألا تزدروا نعمة الله عليكم» [
البخاري ومسلم ]
Dari Abu
Hurairah semoga Allah meridhainya, dia berkata: 'Rasulallah Shalallahu
'alaihi wa sallam telah bersabda: "Lihatlah pada orang yang berada di
bawah kalian dan jangan lah melihat orang yang berada di atas kalian. (karena)
sesungguhnya hal itu lebih membuat kalian tenang,[40] dan
tidak merasa kurang dari nikmat yang Allah berikan". HR Bukhari dan Muslim.
Hadits keenam
Belas
Anjuran
berba'iat kepada Rasulallah r
عن عبادة بن الصامت t قال: (( بايعنا
رسول الله r على السمع والطاعة
في العُسر واليسر والمنشط والمكرهِ وعلى أثرةٍ علينا, وأن لا ننازع الأمر أهلَه إلا أن تروا
كفرًا بواحًا,
عندكم من الله فيه برهان, وعلى أن نقول بالحقِّ أينما كنَّا, لا نخاف في الله لومة لائم)) [رواه البخاري ومسلم]
Dari Ubadah bin Shamit semoga
Allah meridhainya, dia berkata: "Dulu kami berba'iat kepada Rasulallah
Shalallahu 'alaihi wa sallam untuk selalu patuh, dalam keadaan duka [41]
maupun suka [42],
dalam keadaan lapang [43]
maupun sempit [44],
untuk saling mendahulukan diantara kami [45],
untuk tidak membrontak [46] pada
pemimpin kecuali telah jelas dan nampak bahwa dia melakukan kekufuran yang
nyata [47] yang
mana kamu memiliki bukti [48]
dihadapan Allah, dan agar kami selalu berkata dengan benar dimana pun kami berada,
dan agar kami tidak merasa takut kepada celaan orang yang mencela karena
menegakkan agama Allah".[49] HR
Bukhari dan Muslim.
Hadits
Ketujuh Belas
Sunahnya
meminta Izin
عن أبي موسى الأشعريِّ t قال: قال رسول الله
r: «الاستئذان
ثلاثٌ فإن أُذِن لك وإلا فارجع» [ رواه
البخاري ومسلم ].
Dari Abu Musa al-As'ari semoga
Allah meridhainya, dia berkata: "Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa
sallam pernah bersabda: "(Adab) meminta izin itu ada tiga kali [50],
apabila diizinkan (maka) masuklah, namun bila tidak maka kembalilah". HR Bukhari dan Muslim.
Hadits
Kedelapan Belas
Keutamaan
menjaga hak-hak Tetangga
عن أبي هريرة t أن النبي r قال: «والله
لا يؤمن,
والله لا يؤمن,
والله لا يؤمن».
قيل: من يا رسول الله. قال: «الذي لا يأمن جاره بوائقه »
[رواه البخاري ومسلم]
Dari Abu Hurairah semoga
Allah meridhainya, bahwasanya Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Demi Allah, tidaklah dia dikatakan beriman, sebanyak tiga kali. Maka di
katakan pada beliau: 'Ya Rasulallah, siapakah orangnya? Beliau berkata:
"Seseorang yang tetangganya merasa tidak aman dari kejelekannya".[51] HR
Bukhari dan Muslim.
Hadits
Kesembilan Belas
Indah
dalam berinteraksi dan menghukumi
عن أبي هريرة t أن رسول الله r قال: «مَطْلُ الغنيِّ ظلم, وإذا أُتْبِعَ أحدكم على مليءٍ فليَتْبَعْ» [رواه البخاري ومسلم]
Diriwayatkan dari sahabat Abu
Hurairah semoga Allah meridhainya, bahwa Rasulallah Shalallahu 'alaihi
wa sallam bersabda: "Menunda-nunda membanyar hutang dalam keadaan mampu [52] adalah
sebuah kedhaliman, dan apabila ada hutang salah seorang diantara kalian di
alihkan [53] pada
orang lain[54],
maka hendaknya dia mengikuti (permintaannya)".[55] HR Bukhari dan Muslim.
Hadits
Kedua Puluh
Keutamaan
Bercocok Tanam
عن أنس بن
مالك t أن رسول الله r قال: «ما من مسلم يغرس غرسًا أو يزرع زرعًا, فيأكل منه طيرٌ أو دابَّة أو إنسان إلا
كان له به صدقة » [رواه البخاري ومسلم].
Dari sahabat Anas bin Malik semoga
Allah meridhainya, bahwasannya Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam
pernah bersabda: "Tidaklah seorang mukmin bercocok tanam atau menanam
pohon, kemudian ada burung yang memakan tanamannya tersebut, atau hewan atau
manusia, melainkan baginya dihitung sebagai sedekah".[56] HR Bukhari dan Muslim.
Hadits
Kedua Puluh Satu
keutamaan
wara' dan zuhud
عن أبي هريرة t عن النبي r قال: «اشترى رجل من رجل عقارًا, فوجد الذي اشترى العقار في عقاره جرَّة
فيها ذهب, فقال الذي اشترى العقار: خذْ ذهبك أنا
اشتريت منك الأرض ولم أشتر منك الذهب, وقال الذي له الأرض: إنما بعتك الأرض وما
فيها فتحاكما إلى رجل, فقال الذي تحاكما إليه: ألكما ولدٌ, قال أحدهما: نعم. وقال الآخر: لي جارية, قال: أنكح الغلام الجارية وأنفقا على أنفسهما منه
فانصرفا» [رواه البخاري ومسلم].
Diriwayatkan
dari sahabat Abu Hurairah semoga Allah meridhainya, dari Nabi Shalallahu
'alaihi wa sallam, beliau bercerita: "Ada seorang laki-laki yang membeli
sebidang kebun[57] dari
temannya, didalam tanah dari kebun yang dia beli tersebut, dia menemukan sebuah
peti [58]
berisi emas. Kemudian dia datang kepada
temannya tadi lalu berkata padanya: 'Ambillah emasmu ini, aku hanya membeli
tanahnya bukan emas'. Maka si penjual tanah menjawab: "Dan saya menjual
tanah beserta apa yang ada di dalamnya'. Setelah itu mereka berdua pergi kepada
seorang untuk menghakimi mereka. Lalu sang hakim berkata: 'Apakah kalian
mempunyai anak? Berkata salah satu dari mereka berdua: 'Ia. Yang satunya
menimpali:'Aku memiliki anak perempuan'. Maka sang hakim berkata: 'Nikahkan lah
anak kalian berdua kemudian infaqkan harta itu pada mereka'.[59]
Lantas keduanya pun pergi". HR Bukhari dan Muslim.
Hadits
Kedua Puluh Dua
Keutamaan
Lemah Lembut Dan Cela Bagi Pemarah
عن أبي هريرة t أن رسول الله r قال: «ليس
الشديد بالصرعة,
إنما الشديد الذي يملك نفسه عند الغضبِ» [ رواه البخاري ومسلم ]
Dari Abu
Hurairah semoga Allah meridhainya, bahwasannya Rasulallah Shalallahu
'alaihi wa sallam bersabda: "Bukanlah orang yang kuat, orang yang selalu
menang gulat [60],
akan tetapi orang yang kuat adalah orang yang mampu menahan dirinya ketika
marah". HR Bukhari dan Muslim.
Hadits
Kedua Puluh Tiga
Budi
Pekerti Yang Luhur
عن عبد الله بن عمرو بن العاص –
رضي الله عنهما – قال: لم يكن رسول الله r فاحشًا ولا متفحشًا
كان يقول: «
إن من خياركم أحسنكم أخلاقًا » [ رواه
البخاري ومسلم ].
Dari Abdillah
bin 'Amr bin al-'Ash semoga Allah meridhai keduanya, dia berkata:
"Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam bukanlah orang yang suka berkata
keji [61]
tidak pula dalam perbuatannya. Dan adalah beliau bersabda: "Sesungguhnya
sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik [62] budi
pekertinya". HR Bukhari dan Muslim.
Hadits
Kedua Puluh Empat
Keutamaan
Berinfak Dengan Harta Yang Paling Istimewa
عن أبي أمامة t قال: قال رسول الله
r: «يا بن آدم إنك إن تبذل الفضل خير لك, وإن تمسكه شرٌ لك, ولا تلام على كفاف, وابدأ بمن تعول , واليد العليا خير من اليد السفلى» [رواه البخاري ومسلم].
Dari Abu Umamah semoga
Allah meridhainya, dia berkata: "Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam
bersabda: "Wahai anak Adam, sesungguhnya apabila kamu mengeluarkan
kelebihan hartamu [63],
maka itu adalah baik, dan bila kalian pelit dengannya maka itu merupakan
kejelekan, dan jangan kalian menghardik orang yang meminta-minta[64],
mulailah memberi pada orang yang berada dibawah tanggunganmu[65].
Tangan di atas [66] itu
lebih baik dari pada tangan yang di bawah".[67] HR Bukhari dan Muslim.
Hadits Kedua
Puluh Lima
Keutamaan
Memiliki Sifat Qon'aah
عن أبي هريرة t عن النبي r قال: «ليس
الغني عن كثرة العرض ولكن الغنى غنى النفسِ»
[رواه البخاري ومسلم].
Dari Abu Hurairah semoga
Allah meridhainya, dari Nabi
Shalallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Orang yang kaya bukanah
yang memiliki banyak harta [68],
akan tetapi orang yang kaya ialah yang kaya hati".[69] HR Bukhari dan Muslim.
Hadits Kedua
Puluh Enam
Haram Boros
Dengan Air, Bersumpah Palsu, Ba'iat Untuk Pemimpin Untuk Tujuan Dunia
عن أبي هريرة t قال: قال رسول الله
r: «ثلاثة لا يكلمهم الله يوم القيامة, ولا ينظر إليهم, ولا يزكيهم ولهم عذاب أليم, رجل على فضل ماء بالفلاة يمنعه من ابن
السبيل, ورجل بايع رجلاً
بسلعة بعد العصر فحلف بالله لأخذها بكذا وكذا فصدَّقه وهو على غير ذلك, ورجل بايع إمامًا لا يبايعه إلا للدنيا
فإن أعطاه منها وفِّى وإن لم يعطه منها لم يف» [رواه البخاري ومسلم].
Dari Abu Hurairah semoga
Allah meridhainya, dia berkata: "Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa
sallam bersabda: "Ada tiga golongan yang tidak diajak bicara oleh Allah
kelak pada hari kiamat, tidak memandang mereka, tidak mensucikan mereka, dan
bagi mereka adzab yang pedih. Yaitu seseorang yang memiliki kelebihan air
dikebunnya [70],
namun ia mencegah musafir untuk ikut mengambilnya, dan seseorang yang menjual [71]
barang setelah ashar, lalu dia bersumpah
akan mengambilkan barangnya dengan ini dan itu, kemudian pembeli percaya,
sedangkan dia berdusta. Dan seseorang yang berjanji setia [72]
kepada pemimpinya untuk tujuan dunia, bila diuntungkan maka dia setia,[73] jika
tidak maka dia ingkar". HR Bukhari
dan Muslim.
Hadits Kedua
Puluh Tujuh
Anjuran Untuk
Segera Menikah
عن ابن مسعود t قال: قال رسول الله r: «يا معشر الشباب من استطاع منكم الباءة فليتزوج, فإنه أغض للبصر, وأحصن للفرج, ومن لم يستطع فعليه بالصيام, فإنه له وجاء » [ رواه البخاري ومسلم ]
Dari Ibnu Mas'ud semoga
Allah meridhainya, dia berkata: "Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa
sallam bersabda: "Wahai para pemuda, barangsiapa telah mampu [74]
menikah maka menikahlah, sesungguhnya hal itu bisa menundukkan pandangan [75] dan
memelihara kemaluan [76],
jika belum mampu hendaknya dia berpuasa, karena bisa sebagai tameng"[77]. HR Bukhari dan Muslim.
Hadits Kedua
Puluh Delapan
Wanita Idaman
عن أبي هريرة t أن رسول الله r قال: «تنكح
المرأة لأربع: لمالها, ولحسبها, ولجمالها, ولدينها فاظفر بذات الدين تربت يداك» [ رواه البخاري ومسلم ]
Diriwayatkan dari sahabat Abu
Hurairah semoga Allah meridhainya, bahwa Rasulallah Shalallahu 'alaihi
wa sallam bersabda: "Wanita itu dinikahi karena empat perkara, karena
kecantikannya, nasabnya, hartanya, dan karena agamanya, maka pilihlah yang baik
agamanya, dengan itu kamu akan beruntung".[78] HR Bukhari dan Muslim.
Hadits Kedua
Puluh Sembilan
Amalan yang
paling dicintai oleh Allah
عن ابن مسعود t قال: سألت رسول
الله r أيُّ العمل أحبُّ
إلى الله.
قال: «الصلاة
على وقتها».
قلت: ثم أيٌّ. قال: «بر الوالدين». قلت: ثم أي. قال: «الجهاد في سبيل الله»
[رواه البخاري ومسلم].
[1]. Yang
dimaksud dengan aL-Fiqh Adalah ilmu pengetahuan yang membahas segala sesuatu
dengan sedetal-detailnya.
[2]. Al-Mubalah Adalah sikap peduli dan
waspada sedangkan lawan katanya adalah lalai. Hadist ini menunjukkan bawa menuntut
ilmu itu adalah sebuah kewajiban, karena seseorang yang mempelajari hukum-hukum
ibadah maka dia akan beribadah kepada Allah di atas ilmu dan petunjuk, sehingga
dia akan di selalu di atas kebaikan dari Rabbnya.
[3]. Al-Wara'
Adalah berusaha mencari yang paling
benar kemudian mengambilnya dengan yakin, sebagaimana dia selalu menghindari
perkara yang masih di ragukan, lalu berusaha menjaga keutuhan agamanya, dan
membersihkannya dari sampah-sampah yang mengotori dan mencemarinya.
[4]. Hadist ini
menunjukkan bahwasanya ketiga amalan ini memiliki keistimewaan dan lebih unggul
di bandingkan dengan amalan yang lain, yaitu dengan terus
mengalirnya pahala untuk pelakunya pada masa hidupnya sampai ketika telah
meninggal dunia.
[7]. Artinya:
'Amalannya yang shaleh mengingatkan kalian dengan hari yang telah d janjikan
Allah Azza wa jalla', yang di maksud di sini yaitu: Bahwasannya teman duduk
yang baik itu apabila ada orang yang melihat mereka, akan mengingat dirinya
kepada Allah yang kemudian membuahkan ketaatan, dan semua itu tidak terjadi
kecuali karena keshalihan dan keutamaan mereka.
Dan apabila ada yang melihat
amalan-amakan mereka dengan sikapnya yang seolah tidak butuh kepada dunia lagi,
hal itu akan mengingatkan pada kampung akherat.
Hadits
ini menunjukkan bahwa orang-orang yang ta'at kepada Allah secara ikhlas, mereka
akan menyuruh manusia untuk berbuat baik dan melarang mereka dari kemungkaran,
karena Allah telah memakaikan mereka pakaian kehormatan, ketenangan dan
kewibawaan
[9]. Maksud
'Hendaknya dia mengambil tempat duduknya di dalam neraka'. Yaitu untuk tinggal
di dalamnya, ini adalah sebuah upaya pemeliharaan dan penjagaan sunnah
Rasulallah agar tidak ada celah masuk selain perkataan beliau. Dan di dalam
hadits ini menunjukan atas haramnya berbohong, dan keharaman itu akan berlipat
lagi manakala kebohongan itu di sandarkan kepada Nabi Shalallahu 'alaihi wa
sallam.
[10].اYang
dimaksud dengan sabdanya: 'Bukan termasuk dari kami', adalah bukan termasuk
orang yang mengikuti jalan kami secara sempurna.
[11]. Maksud dari
perkataanya: 'Orang yang tidak menghormati orang yang lebih
tua', yaitu tidak menunaikan haknya dengan memuliakan dan menghormati mereka.
[12]. Arti dari sabdanya: 'Tidak
menyayangi yang lebih kecil', ialah berlaku lemah lembut kepada yang lebih
kecil yaitu dengan membimbing dan mengajarinya, karena menghormati orang yang
lebih besar, dan menyayangi orang yang lebih kecil, kemudian memerintahkan pada
suatu kebaikan serta mencegah dari kejelekan termasuk sunnah para Nabi dan
Rasul, sehingga barangsiapa yang enggan mengikuti petunjuk mereka maka mereka
di katakan tidak termasuk meniti jalan para Nabi dan Rasul secara sempurna. Dan
di dalam hadits ini menunjukkan atas keutamaan orang yang berbudi pekerti yang
luhur seperti berakhlak yang mulia dan agung, serta adanya ancaman bagi yang
berpaling dari itu semuanya.
[13]. Fitnah yaitu
segala sesuatu yang menyelisihi agama sehingga agama sangat menentang dan memeranginya
[16]. Yang dimaksud dengan sunnah yaitu
sebuah cara atau jalan yang ditempuh seseorang yang berilmu kemudian
orang-orang muslim mengikutinya akan tetapi sunnah yang satu ini menyelisihi
syari'at yang mulia.
[17]. Mungkar
adalah lawan kata dari kebaikan, dan yang dimaksud di sini adalah apabila Allah
telah mewafatkan orang-orang yang mengingkari kemungkaran tersebut, maka akan ada
orang yang berkata kepadanya; 'Ini adalah sebuah kemungkaran'. Karena kecintaan
mereka dan sudah sangat kecanduan terhadapnya, juga kebodohan yang ada pada
mereka dari kebenaran.
[18]. Yaitu
banyaknya para Qari yang membaca al Qur'an akan tetapi tidak di taddaburi dan
tidak pula untuk di amalkan akan tetapi dia membacanya karena ingin mendapatkan
yang lain dari tujuan dunia.
[22]. Arti perkataanya: 'Mencari dunia dengan
amalan akherat', dan mana hal tersebut yang di sebutkan dalam hadits ini adalah
suatu yang masih sangat aneh di masa para sahabat -semoga Allah meridhai mereka
semua-, maka mereka begitu mendengar langsung menanyakannya: 'Kapan terjadinya
hal itu? Maka beliau mengabarkan dengan ilham dari Allah tentang tanda-tanda
yang menunjukkan akan terjadinya semua hal yang aneh pada masa itu.
Dan betul hal itu telah terjadi pada
saat ini yang mana sebuah hal yang baru dalam agama atau bid'ah di jadikan pegangan
dalam sebuah amalan, sebagai ganti dari sunnah, bahkan yang lebih aneh mereka
mengingkari orang yang ingin merubah bid'ah itu, hal itu karena adanya
kelemahan dalam memegang amanah, dan banyaknya orang yang berlomba mengajak
manusia meninggikan bangunan, dan sedikitnya orang yang faham tentang agama,
banyaknya qori yang menyimpang, didukung pula banyak orang yang mencari dunia
dan membanggakannya namun atas nama sedang mendalami agama, sebagaimana
kenyataan yang ada pada saat sekarang ini, hanya kepada Allah kita berlindung,
dan hanya kepadaNya kami mengadu, Allah lah Dzat yang mampu mencukupi kami dan
sebaik-baik tempat bersandar.
Hadits ini menunjukkan bahwasanya ada
kelemahan hati dalam beragama, dan sedikitnya orang yang mau berpegang teguh
dengannya, serta banyaknya orang yang keluar dari agamanya, yaitu ketika
terjadi fitnah tersebut pada masanya.
[29]. Kekufuran yang dimaksud disini
adalah sesuatu yang membuat darah seorang muslim menjadi halal atau boleh di
tumpahkan.
Hadits ini
menunjukan dahwa darah dan kehormatan seorang muslim itu di sisi Allah sangat
di hargai dan dihormati , sehingga tidak bolah ada yang menumpahkan darah
mereka dan menodai kehormatannya kecuali dengan sesuatu yang telah di izinkan
oleh pembuat syari'at yaitu dengan
menegakkan had atau qishos, atau hukuman dan ta'dzir (isolir, seperti
penjara), maka barangsiapa menukar dari perkara yang hak ini, wajib bagi orang
yang bertanggung jawab untuk memberi hukuman, isolir sesuai dengan
kesalahannya.
[31]. Imam yang adil adalah orang yang
bersikap tengah-tengah terhadap dirinya serta orang yang di pimpinnya.
[32]. Pemuda yang Tumbuh di
atas fitrah hingga menjadi besar sehingga terjaga selalu dalam taat kepada
Allah Ta'ala.
[34]. Kedua matanya meleleh artinya
menangis karena disebabkan rasa takut dan ta'dhimnya terhadap Allah.
Hadits ini
menunjukkan atas besarnya anugerah Allah dan betapa Maha Pemurah Dia,
bahwasannya Allah mencintai orang yang berbuat keta'atan dari kalangan para
hamba-hambaNya, yang kemudian Allah menyalamatkan mereka dari adzab dan huru
hara yang terjadi pada hari kiamat kelak. Dan tujuh golongan yang di sebut
tersebut akan mendapatkan keridhaanNya dengan sebab amalan-amalan mereka yang
terpuji , sehingga Allah
mengkhususkan mereka dengan menaunginya di bawah naunganNya pada hari yang mana
matahari didekatkan sampai jarak antara matahari dan manusia hanya satu mil
saja, sehingga dikarenakan begitu
panasnya sampai mereka bercucuran keringatnya sampai ada diantara mereka yang
tenggelam oleh keringatnya sendiri.
[35]. Perbuatan dhalim yang membuat
kegelapan pada hari kiamat itu terbagi menjadi dua; Mendhalimi diri sendiri
dengan melalaikan dirinya dari kewajiban-kewajiban Sang penciptanya serta
kewajiban yang lainnya, yang kedua kedhaliman terhadap orang lain yaitu seperti
dengan mengambil hartanya, atau menumpahkan darahnya, atau menodai
kehormatannya, menipu, lain sebagainya dari hak-hak orang lain yang wajib di
jaga serta di perhatikan. Kesimpulannya bahwa perbuatan dhalim adalah suatu
yang di haramkan sebagaimana yang tertera dalam hadits qudsi, dimana Allah
Ta'ala berfirman: "Wahai hambaku
sesungguhnya telah Aku haramkan atas diriKu perbuatan dhalim, dan Aku jadikan
hal itu juga haram bagi kalian maka jangan lah kalian saling berbuat
dhalim".
Seorang
penyair mengatakan:
Sungguh kedhaliman adalah racun
Ketika berbuat aniaya,
dialah orang yang dhalim
Kelak pada hari kiamat akan bertanggung jawab
Disisi Allah, telah
terkumpul orang yang didhalimi
Ia akan sadar, pada hari pembalasan
Kelak disisi raja
diraja, Allah Ta'ala
[36]. Hasad adalah menginginkan hilangnya
sebuah nikmat yang ada pada saudaramu seiman, dan perbuatan ini adalah sebuah
keharaman dengan nash al-Qur'an dan sunnah, adapun yang di maksud dalam hadits
ini adalah ghibthah yaitu kamu berangan angan dan menginginkan untuk
dirimu memperoleh seperti apa yang diberikan Allah pada orang lain dari harta,
keturunan, kedudukan, kehormatan, atau ilmu, yang mana akan kamu manfaatkan
nikmat tersebut untuk keta'atan dan
berbuat kebaikan serta perkara terpuji lainnya yang di anjurkan.
[37]. Generasi yang di maksud di sini
adalah suatu generasi dari umat manusia. Terkadang di kategorikan dalam masa
sebanyak seratus tahun dari sebuah generasi.
Dan orang yang ada pada generasi pertama
adalah orang -orang yang paling dekat dengan Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa
sallam yang selalu menyertai beliau, sehingga dengan begitu mereka sanggup
berpegang teguh dengan ajaran-ajaran beliau, oleh karenanya budi pekerti mereka
begitu mulia, sifat-sifat yang mereka miliki begitu tinggi, dan perangai mereka begitu santun, Allah
Ta'ala menjelaskan hal itu dalam sebuah firmanNya:
قال الله تعالى: }
أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ
رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ{
[سورة الفتح: 29]
"Adalah mereka keras
terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka". (QS al-Fath: 29).
Senantiasa
mereka berada dalam keadaan yang demikian itu, berpegang teguh di atas metode
Nubuwah hingga datang generasi sesudahnya, orang-orang yang meninggalkan
shalat, mengikuti hawa nafsu, yang akan melemparkan mereka pada kesesatan,
adapun orang yang senang bersaksi namun
tidak layak menjadi saksi, yang dhahir
bahwasanya mereka telah terlebih dahulu dicap pernah melakukan
persaksian yang bathil, dalam persengketaan yang terjadi diantara mereka dan
penentangan seperti Jahiliyyah dan mereka tidak peduli dengan hal tersebut.
Mereka berani berkhianat atas janji dan tanggungan mereka dalam jual beli dan transaksi. Mereka
bernadzar untuk mengerjakan kebaikan namun tidak memenuhinya kecuali sesuai
dengan kemauan dan kepongahan mereka.
[38]. Adapun nampaknya kegemukan di
kalangan mereka karena mereka selalu sibuk dengan pertumbuhan badan-badan
mereka dan membuatnya gemuk dengan segala macam makanan, mereka tidak lagi
peduli dengan keta'an dan menunaikan kewajiban, dan mereka akan di datangkan
pada hari kiamat dalam keadaan gemuk, tinggi, besar, banyak makan dan minum,
akan tetapi di sisi Allah tidak ada nilainya walaupun hanya satu sayap nyamuk.
[39]. Yang keras maksudnya yaitu keras
kepala lagi kasar, suka berbangga diri dan sombong, suka menipu atau
sifat-sifat yang semacam itu. Manusia yang ada saling berbeda-beda dalam hal
jasmani dan rohani mereka, ada yang kuat dan ada pula yang lemah, pribadi dan
nurani mereka ada yang bersih juga ada yang kotor. Dan Allah telah menjadikan
surga sebagai tempatnya orang-orang mukmin yang kuat keimanannya, saling
berkasih sayang di antara mereka dan berlaku keras terhadap orang-orang kafir,
bersikap tawadhu karena Allah, tidak karena merasa hina atau kehinaan.
Kemudian Allah jadikan neraka sebagai
tempatnya orang-orang kafir yang sombong yaitu orang-orang yang apabila mereka
mendengar seruan Allah mereka memalingkan muka-muka mereka dan engkau lihat
mereka sangat sombong dan bangga diri, apabila mereka mengetahui kebenaran akan
tetapi mereka tidak merasa butuh padanya maka mereka berkata kepada orang
mukmin: 'Kalau seandainya itu sebuah kebaikan sungguh kami akan terlebih dahulu
mendahului kalian kepadanya'.
Dan bukanlah yang di maksud dalam hadits
dengan orang yang lemah adalah lemah badan dan akalnya atau orang yang gila,
serta yang memiliki cacat dan pandir, atau orang yang tidak tahu tentang agama
dan dirinya. Akan tetapi yang di maksud adalah bahwasanya dia tidak
menyombongkan diri di hadapan orang yang telah di muliakan Allah dengan ilmu,
kekuatan fisik, harta, kedudukan dan kehormtan, akan tetapi dia tetap
menunaikan kewajiban-kewajibannya kepada Allah, menjauhi segala yang di
haramkan Allah, dan menjaga sunnah Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam
serta selalu berusaha mengikuti petunjuk beliau, dan berlomba-lomba dalam
keutamaan dan kemuliaan, Allah Ta'ala berfirman dalam ayatNya:
قال الله تعالى: }وَلِلَّهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ
وَلَكِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَا يَعْلَمُونَ{ [سورة المنافقون: 8]
"Padahal
kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin,
tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui". (QS al-Munaafiquun: 8).
[40]. Maksud sabda beliau
adalah merasa Lebih tenang, nyaman dan cukup. Hadits ini menunjukkan atas wajibnya berpegang dengan budi pekerti yang
utama dan mulia, karena hal itu termasuk
sifat yang dimiliki oleh para ahli iman yang mana apabila ada salah satu
di antara mereka di beri nikmat oleh Allah, maka mereka melihat orang yang
berada di bawah mereka sehingga mereka bisa bersyukur atas nikmat yang ada pada
pibadi masing-masing mereka, dan apabila ada yang tertimpa musibah, maka mereka
melihat pada orang yang lebih besar musibahnya sehingga menjadikan mereka bisa
bersabar. Allah Ta'ala telah menyebut sifat mereka serta memujinya, karena
tidak ada keinginan yang mereka tuju melainkan hanya untuk mendapatkan
keridhaan Allah pada setiap waktu dan tempat, mereka begitu menghayati firman
Allah Ta'ala:
قال الله تعالى : }نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَعِيشَتَهُمْ فِي
الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ
لِيَتَّخِذَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا سُخْرِيًّا وَرَحْمَةُ رَبِّكَ خَيْرٌ مِمَّا
يَجْمَعُون{ .[سورة الزخرف: 32].
"Kami telah menentukan
antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah
meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar
sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. dan rahmat Tuhanmu
lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan". (QS az-Zukhruf: 32)
Seorang penyair mengatakan:
Barangsiapa ingin mencari
kemulian hidup
Dia akan sedih tatkala
tidak memperolehnya
Jika engkau mau hidup bahagia,
apa adanya
Maka ridhoilah nikmat
yang kamu dapat
Ini apabila dalam urusan dunia adapun
dalan urusan akhirat maka selayaknya bagi seorang mukmin untuk melihat kepada
orang yang berada di atasnya, sehingga dirinya bisa terpacu untuk mengejarnya,
hal itu sebagaimana firmannya Allah Ta'ala:
قال الله تعالى: }سَابِقُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ{ [سورة الحديد:
21] .
"Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari
Tuhanmu". (QS al-Hadiid: 21).
[44]. Al-Makrah artinya benci adapun
maksudnya adalah ketika jiwa sedang benci akan tetapi dipaksa untuk
melakukannya.
[45]. Saling mendahulukan maksudnya Yaitu
lebih mendahulukan kebutuhan saudara yang lain dari pada dirinya sendiri
sebagaimana yang di gambarkan Allah dalam firmanNya:
قال الله تعالى :} وَيُؤْثِرُونَ
عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ{
[سورة الحشر: 9].
"Dan mereka mengutamakan
(orang-orang muhajirin), atas diri mereka sendiri, Sekalipun mereka dalam
kesusahan". (QS
al-Hasyr: 9).
[46]. Mencabut
ketaatan artinya saling menarik, dan saling membantah sedangkan yang di maksud
adalah berpaling dari pemerintah dan berusaha menggulingkan kepemimpinannya.
[49]. Celaan orang
yang mencela maksudnya yaitu orang yang perpaling, suka mengkritik, dan suka
mencela.
Didalam
hadits ini menunjukkan atas di syari'atkannya membai'at atau berjanji setia
kepada seorang pemimpin muslim, yaitu dengan memenuhi janji kepada mereka
dengan ta'at dan menyerahkan urusan kepadanya, selama hal itu bukan perbuatan
kekufuran yang keluar dari agama. Dan di dalam hadits ini juga menunjukkan
anjuran selalu memaafkan pada sisi-sisi
yang ada pada pemerintah dengan menasehati mereka dan juga selain mereka, dan
selalu mengarahkan di setiap waktu dan tempat.
[50]. Yang dimaksud dengan isti'dzan ialah
meminta untuk di beri kesempatan untuk masuk ketempat orang lain, dan Nabi
Shalallahu 'alaihi wa sallam telah mengajari kita tata cara meminta izin, yaitu
dengan mengucapkan salam, dan berkata bolehkah saya masuk? Itu dilakukan sampai
tiga kali, dan kalau di beri izin masuk maka boleh baginya untuk masuk, akan
tetapi apabila tidak maka dia harus pulang, sebagaimana firman Allah Ta'ala:
قال الله تعالى : }وَإِنْ قِيلَ لَكُمُ ارْجِعُوا فَارْجِعُوا هُوَ أَزْكَى
لَكُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ{ [النور: 28].
"Dan jika dikatakan kepadamu: "Kembali
(saja)lah, Maka hendaklah kamu kembali. itu bersih bagimu dan Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan"(QS
an Nuur:28).
Dan hal
itu di kecualikan pada beberapa tempat seperti taman, toko buku atau
perpustakaan dan yang semisal dengan itu. Dan pada kesimpulannya bahwa meminta
izin termasuk perkara agama yang di anjurkan dan termasuk adab yang di ajarkan
dalam agama Islam. Dalam hadits ini juga menunjukkan di syari'atkannya meminta
izin terlebih dahulu apabila ingin masuk ketempat orang lain, dan pulang
apabila tidak mendapatkan izin dari pemilik rumah.
[51]. Yang dimaksud dengan Bawaaiqohu
adalah kejahatannya, atau kejelekannya, tipu daya serta khianatnya.
Di dalam agama Islam, seorang
tetangga itu atas tetangganya mempunyai hak-hak yang sangat banyak dan agung,
dahulu kebiasan orang Arab adalah begitu menghormati tetangganya serta
memuliakan hak-hak mereka, kemudian datang agama Islam memperkokoh dan
menganjurkan hal tersebut.
Adapun tetangga itu terbagi
menjadi tiga macam:
Yang pertama: Tetangga
seorang muslim dan masih mempunyai hubungan kerabat, maka dia memiliki tiga
hak, hak sebagai tetangga, seorang muslim dan kekerabatan
Yang kedua: Tetangga seorang muslim, maka dia memiliki dua hak, sebagai tetangga
dan sesama muslim.
Yang ketiga: Adalah
tetangga namun kafir, maka dia juga memiliki hak, yaitu sebagai tetangga.
Dan hak tetangga yang
paling agung ialah dengan memuliakan, menjaga keluarganya, membantu
kebutuhannya, tidak menyakitinya, berbuat baik kepadanya, mengajak pada
perbuatan baik serta mencegahnya dari perbuatan mungkar. Dan Nabi Shalallahu 'alaihi
wa sallam telah bersabda: "Senantiasa Jibril mewasiatkan kepadaku (akan
hak-hak) tetangga, sampai aku menyangka bahwa tetanggaku akan mewarisiku".
[52]. Maksud mathlu adalah
mengingkari janji serta menunda untuk membayar hutang sedangkan dia dalam keadaan
berkecukupan.
[53]. Artinya disuruh mengikuti, sedangkan
maksudnya adalah jika hutangnya dialihkan pada orang lain dan dia diminta untuk
meminta pada orang lain tersebut, maka ikuti
permintaannya sampai terbayar hutangnya.
[54]. Yaitu orang yang berkecukupan, kaya.
[55]. Maknanya ialah hendaknya dia
menerima permintaan tahwil (pemindahan hutangnya) pada orang lain yang
telah ditunjuk olehnya.
Dalam hadits ini
menunjukkan bagaimana indahnya muamalah antara (debitor) pemberi pinjaman dan
orang yang berhutang, antara orang yang meminta dan yang dimintai.
Dalam hadits juga menunjukan haramnya
menunda-nunda membayar hutang ketika ditagih oleh yang punya hak, bila dirinya
mampu untuk membayarnya, serta wajibnya diatas persetujuan pemilik hak apabila
ingin mentahwil (mengalihkan hutangnya) dengan syarat orang yang
ditunjuk adalah kaya dan mampu, dan jika tidak maka dia punya hak untuk
menolaknya, kecuali kalau dia memang rela dengannya. Dan sebaik-baik manusia
adalah yang paling bersabar dan selalu menepati janjinya.
[56]. Hadits ini menunjukkan atas
keutamaan bercocok tanam, dan sebaik-baik kebajikan adalah yang bisa kontinyu,
dan sebaik-baik sedekah adalah yang manfaatnya bisa mengalir terus menerus, dan
setiap keadaan menentukan kemurniaan ke Islaman seseorang, untuk bisa di petik
dari perbuatan baiknya.
[58]. Jarrah artinya adalah gentong atau
sebuah wadah yang berbentuk bulat tengahnya lebar tapi mulutnya kecil, yang
terbuat dari tanah, tembaga, atau kaca.
[59]. Di dalam hadits ini menunjukkan
betapa jujurnya si pembeli dan penjual, serta zuhudnya mereka derdua. Dan
betapa wara'nya sang hakim dalam menghukumi keduanya. Hal ini semua menunjukan
pada sebuah budi pekerti yang luhur serta adab mulia yang tinggi.
Dan Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam
mengisahkan kisah tersebut tidak lain agar kita bisa mengambil pelajaran dan
mencontoh akhlaknya. Allah Azza wa jalla berfirman :
قال الله تعالى: }يأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا
مَعَ الصَّادِقِينَ{ [سورة التوبة: 119].
"
Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu
bersama orang-orang yang benar". (QS at-Taubah: 119).
[60]. Maksudnya
ialah kuat dalam mengalahkan lawannya, dan yang di maksud di dalam hadits ini
bukanlah
pujian padanya, walaupun ada sisi pujiannya kalau berada pada tempatnya.
Akan tetapi yang di maksud adalah dia
bisa menguasai jiwanya di saat dia sanggat marah, dan bisa berhias dengan sifat
lembut dan pemaaf.
Dan hadits ini juga menunjukan atas
terpujinya sifat lemah lembut dan tercelanya sifat pemarah, karena hal itu bisa
mengantarkan seseorang kepada kebinasaan. Dan dalam sebuah riwayat dikisahkan
ada seorang laki-laki yang datang kepada Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam,
lalu meminta wasiat. Maka beliau bersabda: "Jangan marah". Orang
tersebut mengulanginya berkali-kali, dan beliau tetap bersabda: "Jangan
marah". HR Bukhari.
Sebagaimana
juga ada sebuah riwayat yang mengatakan: "Bahwa seorang muslim yang
bersikap lemah lembut akan mendapatkan derajatnya seperti orang yang selalu
berpuasa di siang hari dan shalat di malam hari".
Nabi
Shalallahu 'alaihi wa sallam adalah manusia pilihan Allah di antara para
hambaNya, oleh karenanya, perbuatan beliau adalah benar,
perkataannya jujur, adil di dalam menghukumi, seluruh sifat-sifat beliau berada
pada tingkat sempurna dan lurus. Dan cukup bagi kita apa yang telah di sifati
padanya, oleh seorang wanita yang jujur, yaitu 'Aisyah ummul mukminin semoga
Allah meridhainya, yang mana beliau pernah berkata: "Bahwasannya
akhlak beliau adalah al-Qur'an".
Dalam sebuah haditsnya Rasulallah
Shalallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda:
"Orang
yang paling dekat dengan mejelisku pada hari kiamat kelak adalah orang yang
paling baik akhlaknya". Dalam sebuah ayatNya Allah Ta'ala berfirman:
قال الله تعالى : }لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ{ [سورة الأحزاب: 21].
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah
itu suri teladan yang baik bagimu". (QS al-Ahzaab: 21).
Dalam ayat
yang lain Allah juga berfirman, menganjurkan agar kita mengikuti beliau
Shalallahu 'alaihi wa sallam:
قال الله تعالى: }قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي
يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ{ [آل عمران: 31].
"Katakanlah:
"Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah
mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu".(QS 'alii Imraan:31).
Di dalam hadits ini menunjukaan atas
agungnya budi pekerti yang baik, yaitu berakhlak dengan adab-adab yang ada di
dalam al-Qur'an.
[67]. Tangan di bawah maksudnya adalah
orang yang menerima atau meminta.
Ajaran Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam
serta petunjuknya seluruhnya mengandung kebaikan serta barokah. Di di
dalamnya terkandung, adanya jaminan untuk kebaikan dunia dan akhirat, maka bagi
orang yang telah Allah karuniakan padanya kelebihan rizki, Nabi menganjurkan
padanya agar dia mau berinfak dengan kelebihan harta dari kebutuhan orang
yangberada dibawah tanggungannya, untuk diserahkan pada orang yang fakir dan
miskin sert orang yang lemah, orang yang tidak memiliki apa-apa, para janda,
anak korban brokem home, dan anak-anak yatim yang tidak bisa bekerja.
Maka mereka dengan infak seperti ini
sangat membutuhkannya sedangkan orang-orang kaya dengan infak semacam ini akan
memperoleh kemenangan, pengorbanannya bisa terus merambat, seperti dengan
membagun masjid, sekolahan, jalan, lembaga-lembaga sosial, serta untuk
mempersiapkan kekuatan menghadapi musuh-musuh Islam atau amalan kebaikan
lainnya yang kebaikannya bisa kembali kepada Islam dan kaum muslimin. Semoga
Allah memberi taufik pada orang-orang kaya yang beramal kebajikan seperti ini,
Amiin.
Dan hadits ini menunjukkan
di syari'atkannya mencurahkan kelebihan harta tanpa paksaan dan benci, pujian
bagi orang yang melakukan kebaikan seperti ini dan di bencinya orang yang
kikir, celaan bagi orang yang meminta-minta, karena
supaya orang mau bersungguh-sungguh di dalam usahanya apabila dirinya memiliki
kekuatan dan kemampuan.
[69]. Yang
dimaksud dengan kaya hati yaitu merasa cukup dan tidak rakus, karena dirinya
telah merasa puas. Dan qona'ah (rasa puas) adalah perbendaharaan yang tidak
ada batasnya.
Bukan sesuatu yang
asing lagi karena sudah menjadi rahasia umum bahwa
orang yang memiliki harta yang banyak biasanya dirinya tidak memiliki perasaan
puas serta menjaga diri, engkau lihat, dia akan selalu merasa kurang dan
berusaha untuk bisa lebih banyak lagi mengumpulkan harta, bahkan dia tidak lagi
peduli dari mana dia mendapatkannya, dia melihat apabila memiliki uang seribu
rasanya sedikit, akan tetapi kalau melihat ditangan orang uang seratus dia
lihat itu sangat banyak, dia berfikir bahwa hartanya akan berkurang apabila di
infakkan walaupun hanya sedikit.
Adapun orang
yang kaya hati, dia akan selalu dalam keadaan tenang tidak pernah merasakan
kecemasan, karena pandangan-pandangan hasad telah didahului oleh sebab, dia
akan selalu puas dengan sedikitnya harta yang diperoleh dari usaha yang halal,
mau berinfak dan mau memberi, dia akan berbuat baik dengan berinfak sambil
meyakini bahwa hartanya tidak akan berkurangan, dia melakukan amalan-amalan
yang berbarokah ini karena merealisasikan firman Allah Ta'ala:
قال الله تعالى: }مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ
اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ
مِائَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيم{
[البقرة: 261].
"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan
oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah[166] adalah serupa
dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus
biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan
Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui". (QS al-Baqarah: 261).
Dan dalam hadits ini menunjukkan atas
keutamaan qona'ah (merasa puas) dan menerima apa adanya, serta menjaga diri
dari sesuatu yang di haramkan, dan sudah merasa cukup dan rela walaupun hanya
dengan sedikit.
[70]. Air yang lebih yaitu yang melebihi
kebutuhan. Sedangkan makna falah adalah tanah yang terpisah dari bangunan.
[71]. Menjual sesuatu kepada seorang dengan
saling tawar menawar dalam masalah harga namun dengan cara yang curang.
Ketiga kelompok tersebut akan mendapat kemurkaan Allah
serta mendapat adzabNya, karena kejahatan yang mereka lakukan adalah kejahatan
yang paling besar, musibah yang ada pada mereka adalah sebesar-besar musibah,
dan semua itu terjadi karena kerakusan dan kecemasan akan dunia.
Dalam hadits ini menunjukkan
akan haramnya menahan kelebihan air dari para musafir dan orang yang sangat
membutuhkan, dan sangat di tegaskan dalam hadits ini atas haramnya sumpah palsu
setelah shalat ashar, sebagaimana hal itu juga di haramkan pada setiap waktu.
Hadits ini juga menjelaskan tentang haramnya menipu kaum muslimin, dan yang
terakhir adalah menjelaskan atas haramnya berbai'at kepada seorang pemimpin
dengan tujuan dunia.
Nabi Shalllahu 'alaihi wa sallam
menganjurkan bagi para pemuda untuk segera menikah dengan hikmah agar bisa
memperbanyak anak keturuan, dan dengan menikah juga bisa menjaga kehormatannya,
menjaga kemuliaan, terjatuh dalam kekejian dan kejahatan yang di
sebabkan oleh banyaknya kerusakan moral yang menanggalkan agama dan akhlak.
[78]. Makna taribat
yadak secara bahasa yaitu tanganmu penuh dengan debu dia adalah sebuah
ungkapan yang artinya adalah beruntung tanganmu.
Nabi
Shalallahu 'alaihi wa sallam mengabarkan di dalam hadits ini tentang kriteria
seorang wanita yang mau di nikahi, karena setiap orang pasti memiliki
kecondongan untuk memilih salah satu dari sifat tersebut.
Adapun yang di anjurkan untuk dinikahi adalah wanita
yang memiliki agama, karena apabila dia berada di sisinya dia akan membuatnya
senang dan apabiala dia tidak ada disisinya maka wanita itu akan menjaga harta
dan kehormatannya, dan jika dia di beri sesuatu dia akan mensyukurinya, bila
dia kurang pada suatu hal maka wanita itu akan memaafkananya, dan bila dia
dalam kesempitan pada sebuah perkara maka wanita itu akan membuatnya agar
bersabar.
Wanita
shalihah adalah perhiasan dunia, adapun wanita yang kaya raya terkadang dia
berangan-angan atas suamianya agar menjadi fakir kemudian dia akan menghinanya
dan menyakitinya ,dan wanita yang memiliki kedudukan yang tinggi bisa jadi dia
berani melawan suaminya dan mengucapkan perkataan yang di bencinya dan dia akan
berusaha agar dirinya yang mengatur dan menguasai rumah tangga, suami dan
hartanya.
Adapun
wanita yang cantik jelita pada umumnya dia akan sombong dengan kecantikannya,
memoles kecantikannya sehingga orang lain ikut serta menikmati kecantikannya
bersama suaminya, kadang dia perpura-pura menampakan pada dirinya lemah dengan
maksud agar suaminya membencinya kemudian menceraikannya, atau terkadang dia
berpura-pura dalam berhias dan bersolek dihadapan suaminya karena memiliki tipu
daya yang di sembunyikannya agar dia bisa melegalkan perbuatan sufur, bersolek,
tabarruj, sedikitnya rasa malu. Maka barang siapa yang tidak memiliki rasa malu
maka dia akan kehilangan amanah atas dirinya ,dan tidak ada iman padanya.
Dan
sungguh suatu kebaikan apabila terkumpul pada diri seorang wanita semua
kriteria seperti yang disebutkan dalam hadits di atas atau setidaknya memiliki
salah satunya yang dibarengi dengan memiliki agama yang bagus.
[79]. Nabi
Shalallahu 'alaihi wa sallam mengabarkan dalam hadits ini tentang amalan-amalan
yang paling di cintai oleh Allah Azza wa jalla, dalam sabdanya beliau lebih
mendahulukan shalat karena merupakan penghubung antara hamba dan Rabbnya, dan
ke Islaman seseorang tidak akan sah tanpanya, dan juga, Allah tidak akan
menerima amal apapun apabila tidak ada shalat, dan shalat adalah rukun yang
paling penting setelah mengucapkan dua kalimat syahadat. Allah Ta'ala berfirman:
قال
الله تعالى :}فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا
الزَّكَاةَ فَخَلُّوا سَبِيلَهُمْ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ{ [سورة التوبة: 5].
"Jika mereka bertaubat
dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, Maka berilah kebebasan kepada
mereka untuk berjalan.Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS at-Taubah: 5).
Sesudah
itu beliau menjadikan amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah berbakti
kepada kedua orang tua, yang mana amalan tersebut merupakan kewajiban yang harus
di lakukan, dan kewajiban yang ada di antara halah dan mubah, bukan di antara
haram dan makruh.
Dan
hukuman bagi orang yang melalaikannya akan memperoleh hukuman yang besar, dan
perbuatan yang paling jahat, karena begitu agungnya hak kedua orang tua,
sehingga Allah menggandengkannya dengan tauhid dan beribadah semata hanya
kepadaNya dengan hak mereka berdua. Dan Allah Ta'ala juga memperingatkan dari
amalan yang paling ringan yang tidak boleh di lakukan kepada kedua orang tua,
hal itu sebagaimana firmanNya:
قال الله تعالى: }وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ
وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا
أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا
قَوْلًا كَرِيمًا وَاخْفِضْ لَهُمَا
جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّي ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي
صَغِيرًا{ [سورة الإسراء: 23- 24].
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya
kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu
bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau
Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu
mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia. Dan
rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka
berdua telah mendidik aku waktu kecil". (QS al-Israa': 23-24).
Kemudian
yang ketiga adalah berjihad dijalan Allah, jihad adalah perkara satu perkara
yang disyari'atkan untuk bisa menegakkan agama, meninggikan kalimat Alllah
serta menolong agamaNya. kalau seandainya tidak ada jihad maka tidak ada
agama. Adapun jihad itu mempunyai tiga
tingkatan:
Yang pertama: Berjihad atas diri sendiri untuk menerima kalam Allah Azza wa jalla,
dengan mengamalkannya, dan berjalan di atas petunjuk Rasulallah dan mengikuti
beliau.
Kedua:
Berjihad melawan setan yang ada pada dirinya sendiri, yaitu denganmengikis
semua yang ada pada hatinya dari kerancuan dan keragu-raguan yang datang
menghantam agama dan imannya.
Yang
ketiga: Berjihad melawan musuh-musuh
agama Allah Ta'ala dengan hati, lisan, tulisan, harta, dan pedang, sebagaimana
firman Allah ta'ala:
قال الله تعالى: }وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّى لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ
الدِّينُ لِلَّهِ{ [ سورة البقرة: 193 ].
"Dan
perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan
itu hanya semata-mata untuk Allah". (QS al Baqarah:193).
Dan juga firmanNya:
قال الله تعالى: }وَجَاهِدُوا فِي اللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِ هُوَ
اجْتَبَاكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ مِلَّةَ أَبِيكُمْ
إِبْرَاهِيمَ هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمِينَ مِنْ قَبْلُ وَفِي هَذَا لِيَكُونَ
الرَّسُولُ شَهِيدًا عَلَيْكُمْ وَتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ فَأَقِيمُوا
الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَاعْتَصِمُوا بِاللَّهِ هُوَ مَوْلَاكُمْ فَنِعْمَ
الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ{. [سورة الحج: 78].
"Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan
Jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak
menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang
tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang Muslim dari
dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi
atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, Maka
dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah.
Dia adalah Pelindungmu, Maka Dialah Sebaik-baik pelindung dan sebaik- baik
penolong". (QS al-Hajj: 78).
Dan masuk
pula dalam masalah ini adalah berjihad kepada orang yang enggan beramar ma'ruf
dan nahi munkar sesuai dengan ketiga tingkatan di atas
Post a Comment