Kondisi Manusia Saat Lahir Kembali
Pantaslah kita bertanya, kiranya seperti apa saat manusia lahir kembali setelah matinya. Dahulu, saat manusia lahir ke dunia, tak satupun yang merasa pernah memesan sebelumnya; ingin lahir dari rahim ibu yang mana dan ingin memiliki fisik setampan apa. Akan tetapi, ketika di dunia ini, manusia bisa memesan dan berusaha, ingin seperti ia lahir untuk kali kedua setelah matinya.
Yakni saat manusia dibangkitkan lagi dari kuburnya, dan mereka akan dibalas sesuai amal usahanya. Saat itu, manusia lahir kembali dengan rupa yang berbeda-beda; ada yang dibangkitkan dalam keadaan cacat, ada pula yang sempurna fisiknya. Ada yang dibangkitkan dalam keadaan terhormat dan yang dibangkitkan dalam keadaan terhina. “Pada hari itu, manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan bermacam macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.” (QS az-Zalzalah 6)
Maka bukanlah orang yang rugi itu adalah orang yang cacat lahir kedunia, tapi orang yang rugi sesungguhnya adalah orang yang cacat saat bangkit dari kuburnya, lalu menderita selamanya di akhiratnya. Cacat dunia hanyalah ujian sementara, sedangkan cacat akhirat adalah derita yang tak ada ujung akhirnya. Akan ada nantinya manusia yang lahir kembali dalam keadaan buta, padahal di dunia dahulu ia bisa melihat dengan kedua matanya,
“Kemudian akan kami kumpulkan ia dalam keadaan buta (QS Thaha 124 – 125)
Bahkan ada lagi yang kondisinya lebih parah dari itu, manusia yang cacat total; buta matanya, bisu mulutnya dan tuli kedua telinganya. Dan bahkan mereka berjalan dengan wajahnya sebagai wujud betapa mereka menderita dan terhina. Allah Ta’ala berfirman,
“Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat (diseret) atas muka mereka dalam keadaan buta, bisu dan pekak.” (QS. Al-Isra’: 97)
Berita mengerikan itu membuat para sahabat bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, “Wahai Nabi, bagaimana orang kafir bisa digiring (menuju mahsyar) dalam keadaan diseret di atas wajahnya?” Beliau bersabda,
أَلَيْسَ الَّذِي أَمْشَاهُ عَلَى الرِّجْلَيْنِ فِي الدُّنْيَا قَادِرًا عَلَى أَنْ يُمْشِيَهُ عَلَى وَجْهِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ؟
“Bukankah Dzat yang menjadikan dia bisa berjalan di atas kedua kakinya ketika hidup di dunia, Dia juga Mahakuasa untuk menjadikannya berjalan di atas wajahnya pada hari kiamat?” (HR Bukhari dan Muslim) Sekarang pilihannya tergantung kita, apakah ingin lahir kembali di akhirat dalam keadaan sempurna dan terhormat, ataukah rela kelak lahir dalam kondisi cacat dan terhina. Allahumma inna nas’alukal ‘aafiyah fid dunya wal akhirah. (Abu Umar Abdillah)
Post a Comment