Perang Melawan Syetan dan Menutup Pintu Masuknya

Perang Melawan Syetan dan Menutup Pintu Masuknya
Syetan adalah musuh yang nyata bagi setiap muslim. Syetan dengan tipu dayanya tiada henti menggoda setiap manusia. Mereka menggoda seakan tidak ada capek-capeknya. Syetan akan terus dan senantiasa membisikkan kepada setiap manusia untuk selalu berbuat maksiat dan dosa. Oleh karena itu, kita sebagai umat muslim harus terus memusuhi mereka dengan selalu menambah keimanan dan mendekatkan diri kepada Allah. Sebagaimana Firman Allah berikut ini
Artinya: “Sesungguhnya syetan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh, karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS. Fathir: 6)
Dari ayat di atas sudah sangat jelas bagi kita bahwa syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kita semua dan kewajiban kita adalah memerangi mereka dengan mendekatkan diri kepada Allah. Hal ini harus kita lakukan karena memang syaitan itu tidak akan pernah berhenti menggoda setiap manusia agar menjadi golongan mereka sampai kiamat datang. Sehingga sudah sepantasnya setiap muslim wajib perang melawan syaitan agar tetap terjaga keimanannya
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud RA, menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah membuat sebuah garis dihadapan para sahabatnya. Beliau bersabda: “ini garis menuju Allah.” Lalu beliau SAW membuat garis lagi disebelah kanan dan kirinya, lalu bersabda: “Disetiap garis ini ada beberapa jalan, setiap jalannya ada syetan yang selalu mengajak ke sana. Kemudian beliau SAW membaca ayat berikut ini
Artinya: “dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya.” (QS. Al An’am: 153).
Hanya jalan yang telah ditunjukkan oleh Rasulullah dengan syariat Agama yang dapat membawa setiap muslim menuju Allah. Selain jalan yang ditunjukkan Rasulullah maka itu adalah jalan yang melenceng, jalan yang bengkok, jalan yang sesat dan jalan yang ditunjukkan oleh syaitan agar setiap orang masuk ke dalam api neraka.
Agar kita dapat terhindar dari godaan syaitan dan tidak tergelincir ke jalan yang sesat, maka kita harus mengetahui dari mana sajakah jalan masuknya syaitan itu.
Seperti yang telah kita ketahui bahwasannya syaitan itu mengalir pada diri manusia seperti mengalirnya darah.
Berikut ini penjelasan singkat yang Imam Al Gazali tuturkan tempat –tempat yang biasa dimasuki syaitan sebagai berikut:
1. Marah dan menuruti kesenagan nafsu.
Marah merupakan salah satu jalan syaitan untuk menggoda manusia agar melakukan hal-hal yang tercela dalam agama. Ketika manusia sedang marah, syaitan akan senang sekali dan mereka akan dengan mudah mempermainkan orang yang sedang marah.
2. Dengki dan rakus
Orang yang memiliki sifat rakus akan membuat dirinya buta dan tuli, ini adalah jalan masuk syaitan untuk menjerumuskan orang melakukan hal keji seperti merampok, mencuri menjambret dan lain sebagainya.
3. Mencintai kemewahan
Sesungguhnya syaitan apabila mengarahkan penglihatannya pada sesuatu hal maka hal tersebut bias menjadi kebiasaan bagi manusia. Sebab pandangan itu bias bertelur dan menetas, lalu syetan tidak henti-hentinya mengajak manusia membangun rumah, menghias atap, pagar atau memperluas bangunan. Syaitan akan selalu mengajak orang untuk terus hidup bermewah-mewahan, menonjolkan dalam bidang itu seumur hidupnya. Apabila syaitan telah berhasil memperdayai manusia untuk terus hidup bermewah-mewahan, maka syaitan tidak akan membutuhkan orang itu lagi.
4. Tamak dalam berharap.
Sungguh telah diriwayatkan oleh Sufwan bin Salim: “Sesungguhnya iblis telah menjelma dihadapan Abdullah bin Handholah, Kata iblis, Hai Abdulah bin Handholah, akun akan mengajarkan sesuatu dan hafalkan. Abdullah berkata, “aku tidak butuh pengajaranmu.” Iblis berkata, lihatlah, kalau hal itu baik, bisa kau ambil, dan bila tidak baik bisa kau tolak, hai Ibnu Handholah, janganlah kau meminta kepada seseorang selain Allah dengan permintaan yang terlalu berhasrat. “Ingatlah ketika engkau mrah, keadaan seperti itu aku menguasaimu.”
5. Tergesa-gesa atau menunda-nunda urusan.
Nabi Muhammad SAW bersabda: “Tergesa-gesa merupakan sifatnya syaitan, dan tenang merupakan sikap dari Allah.”

Segala sesuatu yang dilakukan dengan tergesa-gesa tidak baik hasilnya, karena kurang pertimbangan. Padahal suatu perbuatan agar memperoleh hasil yang maksimum harus melalui pertimbangan yang matang, dilakukan dengan cermat serta diteliti apakah ada kekurangan dalam proses pengerjaannya.
Menunda-nunda juga merukapan sifat syaitan. Syaitan sangat senang kepada orang yang menunda-nunda suatu pekerjaan padahal ia dapat kerjakan dengan segera. Orang yang menunda-nunda biasanya karena malas. Malas dapat membunuh semangat juang sehingga yang tersisa hanyalah seperti seonggok daging hidup yang tiada tulang dan tuada berguna. Orang barat berkata: Don’t wait till tomorrow what you can do today.

Tidak ada komentar