PERINGATAN DAN AZAB JIKA BERPALING DARI AL-QUR’AN
Membaca Al-Qur’an adalah suatu kewajiban yang tidak boleh terlupakan, karena Al-qur’an itu adalah sumber petunjuk dari segalanya.
Dengan membaca Al-Qur’an hati kita akan menjadi tentram, dengan membaca Al-Qur’an hidup kita akan menjadi terarah, dengan membaca Al-Qur’an kita akan terhindar dari kebodohan atau kejahiliyahan, dengan membaca Al-Qur’an hidup kita akan lebih sehat dan sejahtera. Dan lain-lain sebagainya.
Allah berfirman di dalam Al-Qur’an:
Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka ketika mengingat Allah, dengan kitab itu Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa yang di biarkan sesat oleh Allah, maka tidak seorang pun yang dapat memberi petunjuk. (Surat Az-Zumar:23)
Dan sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus. Maka ikutilah! Jangan kamu ikuti jalan-jalan (yang lain) yang akan mencerai beraikan kamu dari jalan- Nya. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu bertakwa. Kemudian kami telah memberikan kepada Musa kitab (Taurat) untuk menyempurnakan (nikmat kami) kepada orang yang berbuat kebaikan, untuk menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat, agar mereka beriman akan adanya pertemuan dengan Tuhannya. Dan inilah kitab (Al-Qur’an ) yang kami turunkan dengan penuh berkah. Ikutilah, dan bertakwalah agar kamu mendapat rahmat, (surat Al-An’am: 153-155)
Dan inilah jalan Tuhanmu yang lurus. Kami telah menjelaskan ayat-ayat (kami) kepada orang-orang yang menerima peringatan. Bagi mereka (di sediakan) tempat yang damai (surga) di sisi Tuhannya. Dan Dialah pelindung mereka karena amal dan kebajikan yang mereka kerjakan. (surat Al-An’am: 126,127) Begitu firman Allah menjelaskan tentang Al-Qur’an, ada petunjuk dan rahmat bagi mereka yang mau menerimanya sebagai peringatan. Tapi di balik itu, ada peringatan, ancaman, azab dan bencana bagi mereka yang mengingkarinya.
Diantaranya seperti di firmankan Allah di dalam Al-Qur’an:
Dan barang siapa berpaling dari pengajaran Allah Yang Maha Pengasih (Al-Qur’an), kami biarkan setan (menyesatkannya) dan menjadi teman karibnya.
Dan sungguh, mereka (setan-setan itu) benar-benar menghalang-halangi mereka dari jalan yang benar, sedang mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk. (Surat Az-Zukhruf: 36,37) Seperti di terangkan ayat Allah di atas, siapa saja yang berpaling dari Al-Qur’an, maka Allah akan membiarkan setan itu menjadi teman karib mereka, sehingganya mereka tidak bisa membedakan yang benar dan yang salah, sehinggga mereka akan semakin jauh dalam ke sesatan, akan semakin durhaka kepada Allah, akan terganggu akal sehatnya, sehingganya tingkah laku mereka akan seperti binatang, bahkan bisa lebih rendah dari itu, karena mereka menjadi budak dari hawanafsunya.
Fakta membuktikan, banyak orang stres dan melakukan bunuh diri dengan berbagai cara, kenapa bisa terjadi hal seperti itu?
Kalau kita lihat lingkungan kita sekarang, banyak masjid dan mushalla yang sepi dari orang yang sholat dan berzikir di dalamnya. Tapi di tempat-tempat hiburan, mall, pasar malam, malah di banjiri pengunjung sampai malam hari.
Dan anehnya, banyak dari mereka itu yang meminta berkah dan kesembuhan di kuburan orang yang mereka kultuskan, banyak yang meminta rezeki dan perlindungan kepada penunggu pohon besar, penunggu gunung, pantai dan lain-lain sebagainya. Banyak dari mereka yang meyakini, karena kesaktian jimat tertentu mereka jadi, sehat, cantik dan kaya, padahal dari mereka itu banyak yang mengaku agananya Islam. Kalau manusia sudah seperti ini, maka Allah Yang Maha Kuasa atas langit dan bumi akan murka dan mendatangkan peringatan-Nya. Sehingganya setelah semua kenikmatan dan berhala yang mereka cintai itu di cabut Allah, setelah pekerjaan yang mereka agungkan itu berakhir, setelah perusahaan nya bangkrut, setelah suami atau istri yang mereka cintai itu di ambil Allah, dan setelah penyakitnya tidak kunjung sembuh, banyak dari mereka yang berputus asa, banyak yang stres, bunuh diri dengan meminum racun, atau melompat dari atas gedung yang tinggi, dan lain-lain sebagainya.
Demi Allah dan rasulnya, semua itu terjadi karena mereka itu menjauhkan diri dari ayat-ayat Allah sehingganya Allah mendatangkan peringatannya. Penyakit, kemelaratan, kesengsaraan, dan bencana alam itu adalah salah satu peringatan yang di datangkan Allah karena dosa-dosa kita, walau apa pun penyebabnya.
Allah brfirman di dalam Al-Qur’an:
Kebaikan apa pun yang kamu peroleh, adalah dari sisi Allah, dan keburukan apa pun yang menimpamu, itu dari (kesalahan) dirimu sendiri….(Surat An-Nisa: 79) Jadi kalau kita sakit apa pun penyebabnya, mari kita berbaik sangka kepada Allah, mari kita koreksi apa saja kesalahan dan dosa kita. Penyakit dan bencana apa pun itu datangnya dari Allah, dan hanya Allah yang dapat mencabutnya kembali.
Allah berfirman di dalam Al-Qur’an:
Dan jika Allah menimpakan suatu bencana kepadamu, tidak ada yang dapat menghilangkannya selain Dia. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Dan Dialah yang berkuasa atas hamba-hamba Nya. Dan Dia Maha Bijaksana, lagi Maha Mengetahui. (Surat Al-An’am: 17,18) Jadi kenapa di datang penyakit dan bencana itu kepada kita? Pasti ada maksud tertentu dari Allah untuk kita. Tujuan_Nya adalah supaya kita sadar, dan memohon ampun dan kesembuhan kepada Nya. Mungkin di waktu kita sehat kita lupa bersyukur dan tunduk dan patuh kepada-Nya, sehingganya beribadah kepada Nya kita lupa, dan apa yang Dia larang olehNya malah jadi suatu kenikmatan yang menggoda untuk lakukan.
Allah berfirman di dalam Al-Qur’an:
Dan sungguh, kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat sebelum engkau, kemudian kami siksa mereka dengan (menimpakan) kemelaratan dan kesengsaraan, agar mereka memohon (kepada Allah) dengan kerendahan hati. (Surat Al-An’am: 42) Nah sekarang sudah sangat jelas, apa pun peringatan yang di datangkan Allah kepada kita baik itu penyakit, kemelaratan, kesengsaraan, dan bencana alam, adalah supaya kita sadar, kemudian memohon ampun, dan rahmat kepada-Nya.
Seterusnya kembali kepada diri kita masing-masing, apakah dengan peringatan yang di datangkan Allah itu kepada kita dapat menyadarkan kita, atau malah kita menganggap semua itu hanya fenomena alam biasa? Semua itu tergantung kadar iman kita masing-masing, apakah peringatan itu cukup untuk membuat kita sadar akan dosa kita, atau malah membuat kita semakin ingkar.
Kalau kita sadar dan minta ampun kepada Allah, insya Allah kita akan mendapat kan ampunan dari-Nya. Karena Allah berfirman di dalam Al-Qur’an: Dan barang siapa berbuat kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian dia memohon ampun kepada Allah, niscaya dia akan mendapatkan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Dan barang siapa berbuat dosa, maka sesungguhnya dia mengerjakan untuk (kesulitan) dirinya sendiri. Dan Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana. (Surat An-Nisa: 110,111) Tapi lain halnya kalau peringatan itu hanya kita anggap fenomena alam biasa, dan malah membuat kita semakin bertambah ingkar kepada Allah. Kalau seperti ini yang terjadi, kemungkinan besar kita akan menerima peringatan yang lebih besar dari sebelumnya, sehingga kita benar-benar di siksa, menderita dan bahkan bisa putus asa.
Misalnya, bisa jadi penyakit yang bersarang di badan kita bertambah parah, bisa saja usaha yang kita bangun dari nol, bangkrut dan meninggalkan banyak hutang, bisa saja rumah, gedung, atau kota yang kita cintai porak poranda di landa angin puting beliung, kebakaran, gempa atau tsunami. Sehingga kalau semua peringatan itu terjadi, dan nyawa kita sudah sampai di tenggorokkan, baru kita sadar kalau ancaman Allah itu benar adanya.
Allah berfirman di dalam Al-Qur’an:
Tetapi mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan merendah kan hati ketika siksaan kami menimpa mereka? Bahkan hati mereka bertambah keras dan setan pun menjadikan terasa indah bagi mereka apa yang selalu mereka kerjakan. Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah kami berikan kepada mereka, kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa.
Maka orang yang zalim itu di musnahkan sampai ke akar-akarnya. Dan segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam. (Surat Al-An’am:43-45)
Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat kami), maka kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.
Maka apakah penduduk negeri itu merasa aman dari siksaan kami yang datang pada malam hari ketika mereka sedang tidur? Atau apakah penduduk negeri itu merasa aman dari siksaan kami yang datang pada pagi hari ketika mereka sedang bermain? Atau apakah mereka merasa aman dari siksaan Allah (yang tidak terduga-duga)? Tidak ada yang merasa aman dari siksaan Allah selain orang-orang yang merugi. (Surat Al-Araaf: 96-99)
Peringatan atau azab seperti di terangkan diatas itu baru peringatan atau azab dunia, semua azab itu belum berakhir disitu, masih ada lagi azab kubur dan neraka yang menyala-nyala yang sudah di siapkan Allah untuk mereka yang ingkar kepada ayat-ayat Nya. Allah berfirman di dalam Al-Qurt’an:
Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami dan menyombongkan diri terhadapnya, tidak akan dibukakan pintu-pintu langit bagi mereka, dan mereka tidak akan masuk surga, sebelum unta masuk kedalam lubang jarum. Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat.
Bagi mereka tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka). Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim. (Surat Al- Araaf: 40,41)
Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang (selalu) membantah ayat-ayat Allah? Bagaimana mereka dapat di palingkan? (Yaitu) orang-orang yang mendustakan kitab (Al-Qur’an) dan wahyu yang di bawa oleh rasul-rasul kami yang telah kami utus. Kelak mereka akan mengetahui.
Ketika belenggu dan rantai dipasang di leher mereka, seraya mereka diseret, Kedalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalam api, Kemudian dikatakan kepada mereka, manakah berhala-berhala yang selalu kamu persekutukan,
(Yang kamu sembah) selain Allah? Mereka menjawab, “ mereka telah hilang lenyap dari kami, bahkan kami dahulu tidak pernah menyembah sesuatu.” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang kafir. Yang demikian itu disebabkan karena kamu bersukaria di bumi (tanpa) mengindahkan kebenaran dan karena kamu selalu bersuka ria (dalam kemaksiatan).
(Dikatakan kepada mereka), Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam,dan kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombomg.
(Surat Al Mukmin: 69-76)
Dan sungguh, akan kami isi neraka jahannam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata, (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat) Allah. Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah. (Surat Al- Araaf: 179)
Sungguh berat azab yang akan di timpakan Allah kepada orang yang berpaling dari ayat-ayat-Nya. Di dunia, setan akan dijadikan Allah sebagai teman karib mereka, sehingganya meraka memandang baik perbuatan maksiat, dan memandang buruk perbutan baik. Setelah itu, Allah akan memperingatkan mereka mungkin dengan penyakit, kemelaratan, dan kesengsaraan. Kalau dengan peringatan Allah itu mereka tidak sadar juga, maka peringatan Allah itu akan berubah jadi azab yang akan menyiksa dan memusnahkan mereka. Mungkin besarnya peringatan Allah itu, seperti, kebakaran, angin puting beliung, gempa bumi, tsunami dan lain-lain sebagainya.
Sungguh malang nasib mereka yang mendustakan ayat-ayat Allah, karena mereka mendapat azab dari Allah yang berlapis-lapis. Di dunia mendapat azab, setelah meninggal pun mereka akan merasakan azab kubur, dan setelah hari pembalasan pun mereka juga akan mendapat azab yang lebih menyakitkan dari pada sebelumnya.
Mari kita budayakan gemar membaca Al-Qur’an! Dengan membaca Al-Qur’an hati kita akan menjadi tentram, dengan membaca Al-Qur’an hidup kita akan menjadi terarah, dengan membaca Al-Qur’an kita akan terhindar dari kebodohan atau kejahiliyahan, dengan membaca Al-Qur’an hidup kita akan lebih sehat dan sejahtera. Dan lain-lain sebagainya.
Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka ketika mengingat Allah, dengan kitab itu Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa yang di biarkan sesat oleh Allah, maka tidak seorang pun yang dapat memberi petunjuk. (Surat Az-Zumar:23)
Dan sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus. Maka ikutilah! Jangan kamu ikuti jalan-jalan (yang lain) yang akan mencerai beraikan kamu dari jalan- Nya. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu bertakwa. Kemudian kami telah memberikan kepada Musa kitab (Taurat) untuk menyempurnakan (nikmat kami) kepada orang yang berbuat kebaikan, untuk menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat, agar mereka beriman akan adanya pertemuan dengan Tuhannya.
Dan inilah kitab (Al-Qur’an ) yang kami turunkan dengan penuh berkah. Ikutilah, dan bertakwalah agar kamu mendapat rahmat, (surat Al-An’am: 153-155)
Dan inilah jalan Tuhanmu yang lurus. Kami telah menjelaskan ayat-ayat (kami) kepada orang-orang yang menerima peringatan.
Bagi mereka (di sediakan) tempat yang damai (surga) di sisi Tuhannya. Dan Dialah pelindung mereka karena amal dan kebajikan yang mereka kerjakan. (surat Al-An’am: 126,127)
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur’an) dan melaksanakan sholat dan menginfakkan sebagian rezekinya yang kami anugerahkan kepada nya dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan merugi,
Agar Allah menyempurnakan pahalanya kepada mereka dan menambah karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, lagi Maha Mensyukuri. (Surat Fatir: 29) Cukup sekian dari saya, yang benar datangnya dari Allah dan yang salah dari penulis sendiri, maka dari itu, mohon di bukakan pintu maafnya.
Post a Comment