SYAFA’AT
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya segala puji bagi Allah, kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kami dan kejelekan amal perbuatan kami. Barangsiapa yang diberikan petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang (dapat) menyesatkannya. Dan siapa yang (Allah) sesatkan, maka tidak ada yang (dapat) memberikan petunjuk kepadanya. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan (yang berhak untuk disembah) selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad a adalah hamba dan utusan-Nya. Setelah itu;
Ma‟asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah
Syafa‟at secara bahasa artinya menggenapkan yang ganjil. Adapun dalam syari‟at bermakna menjadi perantara bagi orang lain untuk mendapatkan manfaat atau menolak bahaya. Syafa‟at pada Hari Kiamat terbagi menjadi dua; yang haq (benar) dan yang batil. Syafa‟at yang haq akan terlaksana jika terpenuhi syarat-syaratnya, antara lain :
1. Orang yang memberikan syafa‟at dimuliakan dengan syafa‟at. Seperti; para nabi, para malaikat, orang yang mati syahid, dan sebagainya.
2. Orang yang akan mendapatkan syafa‟at adalah orang yang di ridhai Allah ; baik ucapan maupun perbuatannya.
3. Syafa‟at dapat terlaksana setelah mendapat izin dari Allah . Sebagaimana firman Allah
“Tidak ada yang dapat memberi syafa‟at di sisi Allah tanpa izin-Nya.”
Jika salah satu syaratnya tidak terpenuhi, maka syafa‟at tersebut tidak akan terlaksana dan termasuk syafa‟at yang batil
Para jama‟ah rahimani wa rahimakumullah …
Syafa‟at yang terjadi pada Hari Kiamat dapat ditinjau dari dua sisi, antara lain;
A. Syafa’at Ditinjau Dari Sisi Pemberi Syafa’at Syafa‟at
ditinjau dari sisi pemberi syafa‟at dibagi menjadi dua, yaitu :
Syafa’at yang khusus dimiliki oleh Nabi Muhammad
Syafa‟at yang khusus dimiliki oleh Nabi Muhammad ada beberapa macam, diantaranya;
1. Syafa‟at agung (Syafa‟atul uzhma) yang beliau berikan kepada umat manusia ketika menunggu pemberian keputusan dari Allah , dan Allah pun memberikan keputusan-Nya kepada mereka. Ini adalah syafa‟at terbesar, dan merupakan kedudukan terhormat yang Allah janjikan kepada beliau .
2. Syafa‟at yang beliau berikan kepada sejumlah orang dari umatnya, sehigga mereka dapat masuk Surga tanpa melalui proses penghitungan (hisab) amal. Mereka berjumlah tujuh puluh ribu orang.
3. Syafa‟at yang beliau berikan kepada orang-orang yang kebaikannya sama dengan keburukannya, sehingga mereka dapat masuk Surga.
Syafa’at umum
Syafa‟at umum yaitu syafa‟at yang juga dimiliki oleh selain Nabi Muhammad . Diantara mereka adalah; para nabi, para malaikat, orang-orang yang beriman, dan sebagainya. Misalnya; orang yang mati syahid diizinkan untuk memberi syafa‟at kepada tujuh puluh orang dari keluarganya
B. Syafa’at Ditinjau Dari Sisi Terjadinya
Syafa‟at ditinjau dari sisi terjadinya dibagi menjadi dua, yaitu :
.Syafa’at yang dinafikan
Syafa‟at yang dinafikan adalah syafa‟at yang diminta dari selain Allah (selain dengan izin Allah ). Dan termasuk dalam hal ini adalah syafa‟at untuk orangorang musyrik.
Sebagaimana firman Allah ;.
“Wahai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepada kalian, sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa‟at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zhalim.”
Dan Juga firman Allah
“Maka bagi mereka tidak berguna lagi syafa‟at dari orang-orang yang memberikan syafa‟at.”
Syafa’at yang ditetapkan
diminta dari Allah , dan diberikan untuk orangorang yang bertauhid. Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah , bahwa Rasulullah bersabda
”Orang yang paling berbahagia dengan syafa‟atku pada hari Kiamat kelak ialah orang yang mengucapkan Laa Ilaaha illallah (tidak ada sesembahan yang berhak untuk diibadahi selain Allah) secara tulus ikhlas dari hatinya atau (dari) dirinya sendiri.”
Demikian yang dapat kami sampaikan
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarganya, dan para sahabatnya. Dan penutup doa kami, segala puji bagi Allah Rabb semesta alam.
Ma‟asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah
Syafa‟at secara bahasa artinya menggenapkan yang ganjil. Adapun dalam syari‟at bermakna menjadi perantara bagi orang lain untuk mendapatkan manfaat atau menolak bahaya. Syafa‟at pada Hari Kiamat terbagi menjadi dua; yang haq (benar) dan yang batil. Syafa‟at yang haq akan terlaksana jika terpenuhi syarat-syaratnya, antara lain :
1. Orang yang memberikan syafa‟at dimuliakan dengan syafa‟at. Seperti; para nabi, para malaikat, orang yang mati syahid, dan sebagainya.
2. Orang yang akan mendapatkan syafa‟at adalah orang yang di ridhai Allah ; baik ucapan maupun perbuatannya.
3. Syafa‟at dapat terlaksana setelah mendapat izin dari Allah . Sebagaimana firman Allah
“Tidak ada yang dapat memberi syafa‟at di sisi Allah tanpa izin-Nya.”
Jika salah satu syaratnya tidak terpenuhi, maka syafa‟at tersebut tidak akan terlaksana dan termasuk syafa‟at yang batil
Para jama‟ah rahimani wa rahimakumullah …
Syafa‟at yang terjadi pada Hari Kiamat dapat ditinjau dari dua sisi, antara lain;
A. Syafa’at Ditinjau Dari Sisi Pemberi Syafa’at Syafa‟at
ditinjau dari sisi pemberi syafa‟at dibagi menjadi dua, yaitu :
Syafa’at yang khusus dimiliki oleh Nabi Muhammad
Syafa‟at yang khusus dimiliki oleh Nabi Muhammad ada beberapa macam, diantaranya;
1. Syafa‟at agung (Syafa‟atul uzhma) yang beliau berikan kepada umat manusia ketika menunggu pemberian keputusan dari Allah , dan Allah pun memberikan keputusan-Nya kepada mereka. Ini adalah syafa‟at terbesar, dan merupakan kedudukan terhormat yang Allah janjikan kepada beliau .
2. Syafa‟at yang beliau berikan kepada sejumlah orang dari umatnya, sehigga mereka dapat masuk Surga tanpa melalui proses penghitungan (hisab) amal. Mereka berjumlah tujuh puluh ribu orang.
3. Syafa‟at yang beliau berikan kepada orang-orang yang kebaikannya sama dengan keburukannya, sehingga mereka dapat masuk Surga.
Syafa’at umum
Syafa‟at umum yaitu syafa‟at yang juga dimiliki oleh selain Nabi Muhammad . Diantara mereka adalah; para nabi, para malaikat, orang-orang yang beriman, dan sebagainya. Misalnya; orang yang mati syahid diizinkan untuk memberi syafa‟at kepada tujuh puluh orang dari keluarganya
B. Syafa’at Ditinjau Dari Sisi Terjadinya
Syafa‟at ditinjau dari sisi terjadinya dibagi menjadi dua, yaitu :
.Syafa’at yang dinafikan
Syafa‟at yang dinafikan adalah syafa‟at yang diminta dari selain Allah (selain dengan izin Allah ). Dan termasuk dalam hal ini adalah syafa‟at untuk orangorang musyrik.
Sebagaimana firman Allah ;.
“Wahai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepada kalian, sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa‟at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zhalim.”
Dan Juga firman Allah
“Maka bagi mereka tidak berguna lagi syafa‟at dari orang-orang yang memberikan syafa‟at.”
Syafa’at yang ditetapkan
diminta dari Allah , dan diberikan untuk orangorang yang bertauhid. Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah , bahwa Rasulullah bersabda
”Orang yang paling berbahagia dengan syafa‟atku pada hari Kiamat kelak ialah orang yang mengucapkan Laa Ilaaha illallah (tidak ada sesembahan yang berhak untuk diibadahi selain Allah) secara tulus ikhlas dari hatinya atau (dari) dirinya sendiri.”
Demikian yang dapat kami sampaikan
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarganya, dan para sahabatnya. Dan penutup doa kami, segala puji bagi Allah Rabb semesta alam.
Post a Comment