Etika Berdoa

Etika Berdoa

Assalamu’alaikum ...

Bismillah ...

Manusia sudah mengenal doa sebelum ia mengenal Tuhannya. Pada waktu manusia meraba-raba dalam zaman yang gelap gulita, manakah Tuhan yang sebenarnya, bisa jadi matahari, bulan, bintang, pohon, manusia atau roh-roh. Manusia sudah mempunyai kebutuhan untuk meminta tolong kepada sesuatu yang lebih berkuasa dari dirinya, terutama ketika dirinya merasa lemah dan kalah terhadap sesuatu yang lebih kuat dan berkuasa.Pada waktu manusia masih sehat dan kuat serta hidup dalam keadaan menang, segala hasrat tercapai ia tidak memerlukan kekuatan gaib karena kekuatan lahir sudah cukup baginya. Tetapi apabila sakit, terkena musibah atau dikalahkan oleh pihak lain, maka semua itu akan ditinjau kembali kekurangannya. Maka dari situ, manusia akan mencari kekuatan dari luar seperti kekuatan gaib yang dapat memberikan manfaat serta dapat mengatasi problematika yang dihadapinya. Kekuatan yang dimaksud berupa matahari sebagai tenaga yang memberikan kekuatan, pohon yang memberikan kesehatan, dan lain sebagainya yang dianggap memiliki kekuatan tersembunyi di dalam dirinya.Keyakinan animisme ini mempengaruhi kerohanian manusia berabad-abad lamanya, sehingga kepada benda-benda itulah akan menjadi persembahan dan harapan akan limpahan karunia, pertolongan serta terhindar dari malapetaka. Hal ini terjadi karena adanya rasa butuh atau kebutuhan rohani bagi setiap orang.Penggunaan istilah doa dalam rangka memenuhi kebutuhan rohani tersebut, merupakan tindakan perilaku kemanusiaan yang didorong oleh ketertarikan terhadap sesuatu yang dipercayai adanya keramat padanya. Namun, setelah munculnya rasa keraguan tehadap apa yang disembahkan itu, mereka akan berubah pikiran dan mencari tempat persembahan yang lain pula. Hal ini terjadi secara terus menerus sampai pada mereka yakin akan kebenarannya. Sedangkan kebenaran yang sebenarnya tidak terdapat kecuali dalam ajaran para Nabi yang diutuskan oleh Allah kepada manusia.Manusia pertama, Nabi Adam as. semenjak beliau dijadikan dan ditiupi jiwanya, kemudian beliau diajarkan berdoa oleh Tuhannya. Sebagai doa yang pertamanya ialah "Ya Tuhanku! Tunjukilah daku jalan yang lurus, jalan mereka yang pernah diperoleh karunia daripada-Mu, bukan jalan mereka yang Engkau kutuki dan bukan jalan mereka yang sesat!". Sejak itu mulailah digunakan doa tidak saja Qabil dan Habil, bahkan para Nabi pun berdoa.Ajaran Islam banyak memberi contoh dalam berdoa, terutama dalam al-Qur`an dan sunah Nabi. Semua itu menunjukan pengertian ubudiyah, iman, dan segala pekerjaan pada asalnya berada di dalam tangan Tuhan. Oleh karena itu, manusia diperintahkan untuk selalu berdoa hanya kepada Allah semata-mata.-.Pengertian DoaDoa berasal dari bahasa Arab yang artinya: panggilan, mengundang, permintaan, permohonan, doa, dan sebagainya. Berdoa artinya menyeru, memanggil, atau memohon pertolongan kepada Allah SWT atas segala sesuatu yang diinginkan. Seruan kepada Allah SWT itu bisa dalam bentuk ucapan tasbih (Subhanallah), Pujian (Alhamdulillah), istighfar (astaghfirullah) atau memohon perlindungan (A`udzubillah), dan sebagainya.Dan Alhamdulillah ternyata doa itu mudah asalkan kita tahu caranya.Ayo kita gunakan waktu kita untuk banyak berdoa sebelum semuanya terlambat.Ayo kita jadikan diri kita sebagai pembawa rahmat dan berkah.-.Dasar Hukum BerdoaKetetapan hukum berdoa, selain hukum-hukum yang telah ditetapkan dalam al-Qur`an dan sunah Nabi, cukup menjadi bahasan yang masih kontroversi antara pakar doa masa kini. Hal ini sulit untuk merincikan mana yang diperbolehkan dan mana yang tidak. Oleh karena itu, sebaik-baik berdoa adalah doa yang bersumber dari al-Qur`an, dan menghujamkannya ke dalam kalbu (hati). Kemudian tingkat selanjutnya adalah doa yang diajarkan oleh Rasulullah Saw, melalui sunahnya selama bisa dipahami dengan benar, atau bisa juga berdoa dengan bahasa komunikasi apa pun, yang penting lahir dari keyakinan dan kecintaan kepada Allah SWT.-.Etika Berdoa1.Memuji Allah terlebih dahuluDengan mebaca tahmid, takbir, tasbih, membaca asmaul husna atai doa apa saja yang isinya memuji kebesaran dan kemulian Allah. Disunahkan pula membaca Shalawat sebelum berdoa:“Setiap do'a akan terhalangi sampai orang tersebut membaca shalawat kepada Nabi.” (HR. Thabarani. Al-Albani menghasankan)2.Taubat terlebih dahuluAkui semua kesalahan yang pernah kita lakukan, Anjuran ini berdasarkan cerita dalam Al-Qur’an tentang Nabi Yunus as:"Bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berbuat zalim.” (QS. Al-Anbiya: 90)3.Rendahkan diri ketika berdoaPadukan hati, akal dan sikap ketika berdoa sambil penuh khusuk, Kerendahan diri bisa kita gambarkan ketika kita memelas meminta sesuatu dengan sangat, Dan hatipun sambil menjerit agar dikabulkan.Allah Swt berfirman:“Dan mereka berdo'a kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya: 90)4.Hadirkan hati ketika berdoaArtinya ketika mulut berdoa, ikutkan hati sambil menyimak apa yang diutarakan mulut. Jangan sampai mulut dan hati tidak singkron. Hati terus dipaksa untuk menjerit dan memelasNabi Saw bersabda:“Berdo'alah kepada Allah dan kalian yakin akan dikabulkan. Ketahuilah!, sesungguhnya Allah tidak akan menerima satu do'a dari hati yang lalai lagi lengah.” (Hadist Sahih)5.Jelas dan tegas ketika berdo'aJanganlah berdoa dengan main-main seperti anjuran Nabi Saw:“Janganlah seseorang mengatakan dalam do'anya: Ya Allah ampunilah aku jika Engkau menghendaki, Ya Allah berikanlah rahmat kepadaku jika Engkau menghendaki, hendaklah dia teguh dalam berdo'a sebab perbuatan tersebut tidak dibenci.: (HR. Abu Daud, Hadist Sahih)6.Berdo'alah di setiap kondisiBanyaklah berdoa ketika dalam keadaan nyaman dan bahagia:"Barangsiapa yang senang dikabulkan permohonannya pada saat kritis dan bahaya maka hendaklah dia memperbanyak do'a saat nyaman.”7.Berdoalah dengan suara lembutDan cukup di dengarkan sendiri bila berdoa sendiri, hendaklah dengan suara yang lembut (tidak keras, apalagi memakai Pengeras Suara)“Berdo'alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.” (QS. Al’Araf: 55)8.Mengulangi do'a tiga kaliSebab Nabi Saw mengulangi do'anya tiga kali.(HR. Muslim)9.Menghadap kiblatSeperti diriwayatkan oleh Bukhari bahwa Rasulullah menghadap kiblat ketika berdoa. (HR. Bukhari)10.Mencari waktu mustajab ketika berdoaMisalnya ketika sujud dalam sholat, di antara adzan dan iqamah, saat-saat terakhir pada hari jum'at, ketika sahur dll11.Mengangkat tangan ketika berdo'aRasulullah Saw bersabda:"Sesungguhnya Tuhanmu-Yang Maha Suci dan Maha Tinggi bersifat malu dan mulia. Dia malu jika hambaNya mengangkat tangan saat berdo'a lalu menolaknya dengan tangan hampa dan kecewa". (HR. Abu Daud, Al Albani mengatakan sanad nya Hasan)12.Banyaklah berbakti kepada orang tuaBakti kepada orang tua merupakan salah satu sebab dikabulkannya do'a, sebagaimana diceritakan:Dalam kisah Uwais Al-Qorni bahwa dia seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya. (HR. Muslim). Juga kisah Ashabul Kahfi yang tertahan dalam sebuah gua yang lubangnya tersumbat oleh sebuah batu besar. (HR. Bukhari)13.Memperbanyak ibadah-ibadah sunnahSetelah mengerjakan shalat wajib adalah salah satu sebab dikabulkannya do'a. (HR. Bukhari)14.Memperbanyak amal solehSebelum berdo'a atau sesudah berdoa, seperti sedekah, membantu kesulitan orang lain dll15.Berwudhu sebelum berdo'aSebagaimana dijelaskan di dalam hadits bahwa Nabi Saw setelah” Beliau minta air lalu berwudhu, kemudian mengangkat kedua tangannya; dan aku melihat putih kulit ketiak beliau”. (Muttafaq’alaih).16.Berdoa dengan maksud baikSeseorang yang berdo'a harus baik dan bermanfaat seperti, disebutkan di dalam kisah Nabi Musa as:"Berkata Musa: "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku". Dan mudahkanlah untukku urusanku, supaya mereka mengerti perkataanku.” (QS. Tha ha: 25)17.Ceritakan keluhan dan kebutuhan ketika berdoaKeluhan dan banyak butuh ini yang diceritakan Qur’an tentang doa para Nabi. Diantaranya keluhan Nabi Ya’qub:"Ya'qub menjawab: Sesungguhnya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihan dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tidak mengetahuinya.” (QS. Yusuf: 86)Begitu pula keluhan Nabi Ayyub: "Dan ingatlah kissah Ayyub, ketika dia meyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua yang Penyayang.” (QS. Al-Anbiya: 83)18.Berdo'alah untuk diri sendiri terlebih dahuluseperti"Ya Tuhan kami ampunilah kami dan saudara-saudara seiman yang telah mendahului kami. (QS. Al:-Hasyr: 5)Rasulullah Saw sendiri jika menyebut nama seseorang untuk didoakan, beliau memulainya untuk diri beliau sendiri (Hadist Sahih).19.Berdo'alah pula untuk yang lainSeperti berdoa untuk orang tua, keluarga, teman, tetangga dan saudara seiman. Seperti firman Allah Swt:Dan mintalah ampunan bagi dosamu dan bagi dosa orang-orang mu'min, laki-laki dan perempuan." (QS. Muhammad: 19)Rasulullah Saw bersabda:"Barangsiapa yang memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan maka Allah akan menulis baginya dengan setiap orang yang beriman tersebut kebaikan.” (Hadist Hasan).20.Jangan bersajak, dan pergunakan kalimat jelas.Ibnu Abbas pernah berkata kepada Ikrimah:“Lihatlah sajak dari do`amu, lalu hindarilah ia, karena sesungguhnya aku memperhatikan Rasulullah Saw dan para shahabatnya tidak melakukan hal tersebut.” (HR. Bukhari)21. Panggilah nama-nama Allah yang sesuai dengan kondisi si pendoaMisalnya: “ Ya Allah Yang Maha Pengasih kasihilah aku.”22.Ucapkan aamiin bagi orang mendengarnya.23.Memohon semuanya kepada Allah Baik masalah yang kecil sekalipun ataupun masalah yang berat dan besar:“Mintalah kepada Allah segala sesuatu sampai megadakan tali sendal sesungguhnya Allah Swt sendainya tidak memudahkan suatu urusan niscaya dia tidak akan menjadi mudah.”

Demikian semoga bermanfaat.

Wasalam...

Tidak ada komentar