Hadits-hadits Lailatul Qadar
Hadits-hadits Lailatul Qadar
Assalamu’alaikum ...
Bismillah ...
Kumpulan nya :
Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al Quran) itu pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin RABB-nya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.“ (QS. Al-Qadr)(1) Bersabda Nabi shallallahu `alaihi wasallam : “Barangsiapa menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan iman dan mengharap pahala dari ALLAH maka diampuni dosanya yang terdahulu.” (HR Bukhari, I/61, hadits no. 34)(2) “Adalah Nabi shallallahu `alaihi wasallam biasa mencari Lailatul Qadar pd 10 malam yg terakhir.” (HR Bukhari, VII/147, hadits no. 1880)(3) “Adalah Nabi shallallahu `alaihi wasallam mencari Lailatul Qadar pd malam2 ganjil di 10 hari terakhir.” (HR Bukhari, VII/145, hadits no. 1878)(4) “Aku melihat Laylatul Qadar lalu aku dibuat lupa waktunya, dan ditampakkan padaku saat shubuhnya aku sujud di tanah yg basah, lalu kata AbduLLAAH : Maka turun hujan atas kami pd malam 23, maka Nabi shallallahu `alaihi wasallam shalat shubuh bersama kami, lalu beliau shallallahu `alaihi wasallam pulang dan nampak bekas air dan tanah di dahi dan hidung beliau shallallahu `alaihi wasallam, lalu dikatakan : Maka AbduLLAAH bin Unais berkata tanggal 23 itulah Lailatul Qadar.” (HR Muslim, VI/80, hadits no. 1997)(5) Berkata Ubay bin Ka’ab radhiallahu `anhu : “Demi ALLAH yg Tiada Ilah kecuali DIA sungguh malam tsb ada di bulan Ramadhan, aku berani bersumpah ttg itu dan demi ALLAH aku tahu kapan malam itu, yaitu malam yg kita diperintah Nabi shallallahu `alaihi wasallam untuk menghidupkannya yaitu malam 27 dan tanda2 nya adalah Matahari bersinar di pagi harinya dengan cahaya putih tapi tidak menyilaukan.” (HR Muslim, IV/150, hadits no. 1272)(6) “Lailatul Qadar itu pada malam 27 atau 29, sungguh Malaikat yg turun pd saat itu ke bumi lebih banyak dari jumlah batu kerikil.” (HR Thayalisi dlm Musnad-nya no. 2545; juga Ahmad II/519; dan Ibnu Khuzaimah dlm shahih-nya II/223)(7) “Pada malam Lailatul Qadar itu tidak panas & tidak dingin, tidak berawan dan tidak hujan dan tidak berangin, tidak juga terang dg bintang2, tanda di pagi harinya adalah Matahari terbit bercahaya lembut.” (HR As-Suyuthi dlm Jami’ Shaghir, di-shahih-kan oleh Albani dlm Shahihul Jami’, XX/175, no. 9603)Namun terkadang pada lailatul-qadr juga turun hujan, sebagaimana disebutkan pada hadits no.4 dan hadits berikut(8) Bersabda Nabi shallallahu `alaihi wasallam : “… Aku melihat Lailatul Qadar lalu aku dibuat lupa kapan waktunya, maka barangsiapa yg ingin mencarinya maka carilah pd 10 hari terakhir pada malam2 witirnya dan aku melihat diriku pd malam tsb sujud di atas tanah yg basah… Maka kami kembali dan kami tidak melihat ada awan di langit, maka tiba2 ada awan dan turun hujan sampai airnya menembus sela2 atap masjid yg terbuat dari pelepah Kurma, maka aku melihat Nabi shallallahu `alaihi wasallam sujud di atas tanah yg basah, sampai kulihat bekas tanah yg basah itu di dahi beliau shallallahu `alaihi wasallam.” (HR Bukhari, VII/174, hadits no. 1895)(9) Dari Aisyah radhiallahu `anha : Wahai RasuluLLAAH, menurut pendapatmu jika aku tahu bhw malam terjadinya Lailatul Qadar, maka doa apa yg paling baik kuucapkan? Sabda Nabi shallallahu `alaihi wasallam : “Ucapkanlah olehmu, [Allahumma innaka `afuwwun, tuhibbul-`afwa, fa`fuanni] Ya ALLAH sesungguhnya ENGKAU adalah Maha Pemaaf, mencintai orang yg suka memaafkan, maka maafkanlah aku.” (HR Ahmad, Ibnu Majah & Tirmidzi, di-shahih-kan oleh Albani dlm Al-Misykah, I/473 no. 2091)(10) “Allah memiliki di bulan Ramadhan suatu malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Barang siapa yang dihalangi (dari kebaikannya), maka ia akan dihalangi (dari kebaikan)”. [HR. An-Nasa’iy dalam Al-Mujtaba (2106), dan Ahmad dalam Al-Musnad (7148). Hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib) (999)]Semoga kita tidak dihalangi dari kebaikan Lailatul-QadrAllaahummantaj`alnaa min man qooma laylatal-qodari iimanan wah-tisaaban(Ya Allah jadikanlah kami sebagai bagian orang-orang yang menghidupkan lailatul-qadr dengan iman dan pengharapan kepada-Mu)
Demikian semoga bermanfaat.
Wasalam...
Assalamu’alaikum ...
Bismillah ...
Kumpulan nya :
Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al Quran) itu pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin RABB-nya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.“ (QS. Al-Qadr)(1) Bersabda Nabi shallallahu `alaihi wasallam : “Barangsiapa menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan iman dan mengharap pahala dari ALLAH maka diampuni dosanya yang terdahulu.” (HR Bukhari, I/61, hadits no. 34)(2) “Adalah Nabi shallallahu `alaihi wasallam biasa mencari Lailatul Qadar pd 10 malam yg terakhir.” (HR Bukhari, VII/147, hadits no. 1880)(3) “Adalah Nabi shallallahu `alaihi wasallam mencari Lailatul Qadar pd malam2 ganjil di 10 hari terakhir.” (HR Bukhari, VII/145, hadits no. 1878)(4) “Aku melihat Laylatul Qadar lalu aku dibuat lupa waktunya, dan ditampakkan padaku saat shubuhnya aku sujud di tanah yg basah, lalu kata AbduLLAAH : Maka turun hujan atas kami pd malam 23, maka Nabi shallallahu `alaihi wasallam shalat shubuh bersama kami, lalu beliau shallallahu `alaihi wasallam pulang dan nampak bekas air dan tanah di dahi dan hidung beliau shallallahu `alaihi wasallam, lalu dikatakan : Maka AbduLLAAH bin Unais berkata tanggal 23 itulah Lailatul Qadar.” (HR Muslim, VI/80, hadits no. 1997)(5) Berkata Ubay bin Ka’ab radhiallahu `anhu : “Demi ALLAH yg Tiada Ilah kecuali DIA sungguh malam tsb ada di bulan Ramadhan, aku berani bersumpah ttg itu dan demi ALLAH aku tahu kapan malam itu, yaitu malam yg kita diperintah Nabi shallallahu `alaihi wasallam untuk menghidupkannya yaitu malam 27 dan tanda2 nya adalah Matahari bersinar di pagi harinya dengan cahaya putih tapi tidak menyilaukan.” (HR Muslim, IV/150, hadits no. 1272)(6) “Lailatul Qadar itu pada malam 27 atau 29, sungguh Malaikat yg turun pd saat itu ke bumi lebih banyak dari jumlah batu kerikil.” (HR Thayalisi dlm Musnad-nya no. 2545; juga Ahmad II/519; dan Ibnu Khuzaimah dlm shahih-nya II/223)(7) “Pada malam Lailatul Qadar itu tidak panas & tidak dingin, tidak berawan dan tidak hujan dan tidak berangin, tidak juga terang dg bintang2, tanda di pagi harinya adalah Matahari terbit bercahaya lembut.” (HR As-Suyuthi dlm Jami’ Shaghir, di-shahih-kan oleh Albani dlm Shahihul Jami’, XX/175, no. 9603)Namun terkadang pada lailatul-qadr juga turun hujan, sebagaimana disebutkan pada hadits no.4 dan hadits berikut(8) Bersabda Nabi shallallahu `alaihi wasallam : “… Aku melihat Lailatul Qadar lalu aku dibuat lupa kapan waktunya, maka barangsiapa yg ingin mencarinya maka carilah pd 10 hari terakhir pada malam2 witirnya dan aku melihat diriku pd malam tsb sujud di atas tanah yg basah… Maka kami kembali dan kami tidak melihat ada awan di langit, maka tiba2 ada awan dan turun hujan sampai airnya menembus sela2 atap masjid yg terbuat dari pelepah Kurma, maka aku melihat Nabi shallallahu `alaihi wasallam sujud di atas tanah yg basah, sampai kulihat bekas tanah yg basah itu di dahi beliau shallallahu `alaihi wasallam.” (HR Bukhari, VII/174, hadits no. 1895)(9) Dari Aisyah radhiallahu `anha : Wahai RasuluLLAAH, menurut pendapatmu jika aku tahu bhw malam terjadinya Lailatul Qadar, maka doa apa yg paling baik kuucapkan? Sabda Nabi shallallahu `alaihi wasallam : “Ucapkanlah olehmu, [Allahumma innaka `afuwwun, tuhibbul-`afwa, fa`fuanni] Ya ALLAH sesungguhnya ENGKAU adalah Maha Pemaaf, mencintai orang yg suka memaafkan, maka maafkanlah aku.” (HR Ahmad, Ibnu Majah & Tirmidzi, di-shahih-kan oleh Albani dlm Al-Misykah, I/473 no. 2091)(10) “Allah memiliki di bulan Ramadhan suatu malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Barang siapa yang dihalangi (dari kebaikannya), maka ia akan dihalangi (dari kebaikan)”. [HR. An-Nasa’iy dalam Al-Mujtaba (2106), dan Ahmad dalam Al-Musnad (7148). Hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib) (999)]Semoga kita tidak dihalangi dari kebaikan Lailatul-QadrAllaahummantaj`alnaa min man qooma laylatal-qodari iimanan wah-tisaaban(Ya Allah jadikanlah kami sebagai bagian orang-orang yang menghidupkan lailatul-qadr dengan iman dan pengharapan kepada-Mu)
Demikian semoga bermanfaat.
Wasalam...
Post a Comment