Hadits Keutamaan Ibadah Haji Dan Umrah
Hadits Keutamaan Ibadah Haji Dan Umrah
Assalamu’alaikum ...
Bismillah ...
1. SEGERA HAJJI BILA ADA KEMAMPUANعَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَرَادَ الْحَجَّ فَلْيَتَعَجَّلْDari Ibnu Abbas, ia berkata; Rasulullah shallAllahu wa’alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa yang hendak berhajji, maka hendaknya ia bersegera." HR Abu Dawud 1472, shahih.Ibnu Majah menambahkan:فَإِنَّهُ قَدْ يَمْرَضُ الْمَرِيضُ وَتَضِلُّ الضَّالَّةُ وَتَعْرِضُ الْحَاجَةُ“Karena mungkin akan terserang penyakit, tersesat atau terkungkung/ terkurung kebutuhan." HR Ibnu Majah 2874, shahih.Riwayat Ahmad dengan redaksi lain yaitu:تَعَجَّلُوا إِلَى الْحَجِّ يَعْنِي الْفَرِيضَةَ فَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَا يَدْرِي مَا يَعْرِضُ لَهُ"Segeralah kalian melaksanakan hajji yakni kewajiban hajji, karena salah seorang dari kalian tidak mengetahui apa yang akan terjadi padanya." HR Ahmad 2721, shahih.2. HAJJI ADALAH SEBAIK-BAIK JIHADعَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَأَلَهُ نِسَاؤُهُ عَنْ الْجِهَادِ فَقَالَ نِعْمَ الْجِهَادُ الْحَجُّDari 'Aisyah, ummul mu'minin radliallahu 'anha dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa para istri Beliau bertanya kepada Beliau tentang jihad, maka Beliau bersabda: "Sebaik-baik jihad (bagi kaum wanita) adalah hajjii". HR Bukhari 2664.3. HAJJI ADALAH JIHAD ORANG LEMAHعَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْحَجُّ جِهَادُ كُلِّ ضَعِيفٍDari Ummu Salamah radliallahu 'anha, ia berkata; "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: 'Hajji adalah jihad bagi setiap orang yang lemah'." HR Ibnu Majah 2893, shahih.4. HAJJI ADALAH JIHAD TANPA SENJATAعَنِ الْحُسَيْنِ بن عَلِيًّ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ ، قَالَ :جَاءَ رَجُلٌ إِلَى إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَقَالَ : إِنِّي جَبَانٌ ، وَإِنِّي ضَعِيفٌ ، قَالَ : " هَلُمَّ إِلَى جِهَادٍ لا شَوْكَةَ فِيهِ ، الْحَجُّ ".Dari Husain bin ‘Ali ra, bahwa seorang lelaki datang kepada Nabi saw lalu berkata, “Sungguh aku ini penakut. Sungguh aku ini orang lemah.” Beliau bersabda, “Marilah menuju jihad yang tiada senjata padanya, yaitu hajji.” HR Thabarani 2841, shahih (Shahihul Jami’ 7044).5. HAJJI MABRUR ADALAH TAMU ALLOHأن أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفْدُ اللَّهِ ثَلَاثَةٌ الْغَازِي وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُAbu Hurairah berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Tamu Allâh itu ada tiga, yaitu: orang yang berperang, orang yang melakukan hajji dan orang yang melakukan umrah." HR Nasa`i 2578, shahih.6. HAJJI PALING UTAMAعَنْ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ أَيُّ الْحَجِّ أَفْضَلُ قَالَ الْعَجُّ وَالثَّجُّDari Abu Bakr Ash Shiddiq bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya; "Hajji apa yang paling utama?" Beliau menjawab: "’Ajju dan tsajju (yaitu)Mengangkat suara pada saat talbiyah dan menyembelih hewan." HR Tarmidzi 757, shahih.7. MEMBAGI MAKANAN SAAT HAJJI, AGAR MABRURعَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، قَالَ : سُئِلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا بِرُّ الْحَجُّ ؟ قَالَ : إِطْعَامُ الطَّعَامِ ، وَطِيبُ الْكَلاَمِ .Jabir ra berkata, Rasulullah saw ditanya: Apakah mabrurnya hajji itu? Beliau menjawab, “Memberi makanan dan perkataan yang baik.” HR Hakim 1778, shahih.8. PAHALA HAJJI MABRURعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُDari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: "Hajji mabrur tiada balasannya kecuali Jannah". HR Bukhari 1650.9. HAJJI MENGHAPUS DOSA‘Amr bin ‘Ash ra berkisah: “Ketika Allâh menjadikan Islam di dalam hatiku, maka aku mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan kukatakan, 'Bentangkan tangan kananmu, maka aku akan membaiatmu', maka beliau membentangkan tangan kanannya." Amru bin al Ash berkata, 'Lalu aku memegang tanganku'. Beliau bertanya: 'Ada apa denganmu wahai Amru? ' Aku menjawab, 'Aku ingin memberikan persyaratan.' Beliau bersabda: "Kamu meminta syarat apa? ' Aku menjawab, 'Dengan syarat aku diampuni.' Beliau bersabda:أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ الْإِسْلَامَ يَهْدِمُ مَا كَانَ قَبْلَهُ وَأَنَّ الْهِجْرَةَ تَهْدِمُ مَا كَانَ قَبْلِهَا وَأَنَّ الْحَجَّ يَهْدِمُ مَا كَانَ قَبْله"Apakah kamu tidak tahu bahwa Islam telah menghapuskan dosa yang telah terdahulu, dan bahwa hijrah juga menghapuskan dosa yang terdahulu, danhajji juga menghapuskan dosa yang terdahulu.' HR Muslim 173.10. HAJJI DENGAN JALAN KAKIIbnu ‘Abbas berkata:مَا آسَى عَلَى شَيْءٍ فَاتَنِي مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا أَنِّي لَمْ أَحُجَّ مَاشِيًا حَتَّى أَدْرَكَنِي الْكِبـَـرُ.أَسْمَعُ اللهُ تَعَالَى يَقُولُ: يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ“Aku tidak sedih terhadap sesuatu yang terlewat dari dunia, selain bahwa aku belum pernah hajji dengan berjalan kaki hingga tua. Kudengar Alloh Ta’ala mengatakan: Mereka datang (ke Ka’bah) dengan jalan kaki dan di atas tiap onta kurus.” [Baihaqi dalam Syu’abul Iman 3694, hadits mauquf.]11. PAHALA LANGKAH ORANG HAJJIعَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: " مَا يَرْفَعُ إِبِلُ الْحَاجِّ رِجْلًا وَلَا يَضَعُ يَدًا إِلَّا كَتَبَ اللهُ لَهُ بِهَا حَسَنَةً، أَوْ مَحَى عَنْهُ سَيِّئَةً، أَوْ رَفَعَهُ بِهَا دَرَجَةًDari Ibnu ‘Umar, dia mendengar Nabi saw bersabda, “Tidaklah onta-onta orang yang pergi berhajji mengangkat kakinya, dan tidak pula ia letakkan tangannya, melainkan Alloh mencatat baginya 1 kebaikan dengan sebab itu, atau Dia menghapus darinya 1 kesalahan, atau Dia mengangkat dengannya 1 derajat.” HR Baihaqi dalam Syu’abul Iman 3821, shahih.12. DOA HAJJI MUSTAJABعَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْغَازِي فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ وَفْدُ اللَّهِ دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ وَسَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْDari Ibnu 'Umar radliallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bersabda: "Orang yang berperang di jalan Allâh, orang yang mengerjakan ibadah hajji dan umrah adalah para tamu Allâh. Allâh memanggil mereka dan mereka menjawab panggilan-Nya. Mereka meminta kepada Allâh, maka Dia berikan permintaan mereka." HR Ibnu Majah 2884, shahih.13. HAJJI TIAP 5 TAHUNعَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "يَقُولُ رَبِّي تَبَارَكَ وَتَعَالَى: إِنَّ عَبْدًا صَحَّحْتُ لَهُ جِسْمَهُ وَأَوْسَعْتُ عَلَيْهِ فِي رِزْقِهِ يَأْتِي عَلَيْهِ خَمْسُ سِنِينَ لَا يَفِدُ إِلَيَّ لَمَحْرُومٌ"Dari Abu Sa’id al-Khudri, Rasulullah saw bersabda, “Rabbku Tabaraka wa Ta’ala berkata: Sungguh seorang hamba yang telah kuberikan kesehatan bagi tubuhnya dan kuluaskan rizkinya, jika masa 5 tahun melewatinya tanpa bertamu kepada-Ku (pergi hajji), maka sungguh ia orang yang terhalang (dari kebaikan).”[1]‘Ali bin Mundzir berkata, “Sebagian shahabat kami mengabariku: Hasan bin Huyay senang dengan hadits ini, dan ia memakainya, dan ia menyukai bagi orang yang kaya dan sehat untuk tidak meninggalkan ibadah hajji hingga 5 tahun. ‘Ali bin Mundzir pernah ditanya berapa kali berhajji, maka dia jawab, “Antara 56 hingga 58 kali.” HR Baihaqi dalam Syu’abul Iman 3837 bab Fadhlul Hajji wal ‘Umrah, shahih.14. FADHILAH WUQUF DI ‘ARAFAHعَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُبَاهِي مَلَائِكَتَهُ عَشِيَّةَ عَرَفَةَ بِأَهْلِ عَرَفَةَ فَيَقُولُ انْظُرُوا إِلَى عِبَادِي أَتَوْنِي شُعْثًا غُبْرًاDari ‘Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sesungguhnya pada malam 'Arafah Allâh membanggakan orang-orang (yang sedang wukuf) di 'Arofah kepada para malaikat-Nya seraya berkata: "Lihatlah hamba-hamba-Ku, mereka mendatangi dengan rambut yang kusut dan badan penuh dengan debu." HR Ahmad 6792, hadits hasan.Dari ‘Abdurrahman bin Ya'mar bahwa beberapa orang dari Najd menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam saat beliau sedang berada di Arafah. Mereka bertanya tentang hajji, lalu beliau memerintahkan orang dan dia berseru:الْحَجُّ عَرَفَةُ مَنْ جَاءَ لَيْلَةَ جَمْعٍ قَبْلَ طُلُوعِ الْفَجْرِ فَقَدْ أَدْرَكَ الْحَجَّ أَيَّامُ مِنًى ثَلَاثَةٌ فَمَنْ تَعَجَّلَ فِي يَوْمَيْنِ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ وَمَنْ تَأَخَّرَ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ'Hajji adalah Arafah, barangsiapa yang datang pada malam Arafah sebelum terbit fajar, maka dia telah mendapatkan hajji. Hari Mina adalah sebanyak tiga hari. Barangsiapa yang tergesa-gesa kembali pada hari kedua, maka dia tidak berdosa. Barangsiapa yang mengakhirkan, kembali pada hari ketiga juga tidak berdosa'." HR Tarmidzi 814, shahih.قَالَتْ عَائِشَةُ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنْ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِي بِهِمْ الْمَلَائِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلَاءِ‘Aisyah berkata; Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada satu hari pun yang di hari itu Allâh lebih banyak membebaskan hamba-Nya dari api neraka daripada hari 'Arafah, sebab pada hari itu Dia turun kemudian membangga-banggakan mereka di depan para malaikat seraya berKalam: “Apa yang mereka inginkan?” Muslim 2402.15. FADHILAH DOA DI HARI ‘ARAFAHFadhilah ini berlaku bagi orang yang sedang hajji maupun tidak:عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِي لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌDari 'Amru bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik do'a adalah do'a pada hari 'Arafah dan sebaik-baik apa yang aku dan para Nabi sebelumku katakan adalah: "LAA ILAAHA ILLALLAHU WAHDAHUU LAA SYARIIKALAHU LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WAHUWA 'ALAA KULLI SYAI'IN QADIIR (Tiada Ilah melainkan Allâh semata dan tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya lah segala kerajaan dan pujian dan Dialah Maha menguasai atas segala sesuatu)." HR Tarmidzi 3509, hadits hasan.16. MENGHAJJIKAN ORANG LAINUntuk dapat menghajjikan orang lain, disyaratkan sudah pernah melakukan hajji, berdasarkan hadits shahih:عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَمِعَ رَجُلًا يَقُولُ لَبَّيْكَ عَنْ شُبْرُمَةَ قَالَ مَنْ شُبْرُمَةُ قَالَ أَخٌ لِي أَوْ قَرِيبٌ لِي قَالَ حَجَجْتَ عَنْ نَفْسِكَ قَالَ لَا قَالَ حُجَّ عَنْ نَفْسِكَ ثُمَّ حُجَّ عَنْ شُبْرُمَةَDari Ibnu ‘Abbas bahwa Nabi shalla Allâhu 'alaihi wa sallam mendengar seseorang mengucapkan; LABBAIKA 'AN SYUBRUMAH (ya Allâh, aku memenuhi seruanmu untuk Syubrumah), beliau bertanya: "Siapakah Syubrumah tersebut?" Dia menjawab; saudaraku! Atau kerabatku! Beliau bertanya: "Apakah engkau telah melaksanakan hajji untuk dirimu sendiri?" Dia menjawab; belum! Beliau berkata: "Laksanakan hajji untuk dirimu, kemudian berhajjilah untuk Syubrumah." HR Abu Dawud 1546, shahih.17. MENGERASKAN BACAAN TALBIYAHعَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الْجُهَنِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَاءَنِي جِبْرِيلُ فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ مُرْ أَصْحَابَكَ فَلْيَرْفَعُوا أَصْوَاتَهُمْ بِالتَّلْبِيَةِ فَإِنَّهَا مِنْ شِعَارِ الْحَجِّDari Zaid bin Khalid Al Juhanni; ia berkata; "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: 'Jibril telah mendatangiku, seraya berkata; 'Wahai Muhammad. Perintahkan para sahabatmu untuk mengeraskan suara mereka dengan talbiyah. Karena itu termasuk syi'ar hajji'." HR Ibnu Majah 2914, shahih.18. FADHILAH SHALAT DI MASJID QUBA`أَنَّ أُسَيْدَ بْنَ ظُهَيْرٍ الْأَنْصَارِيَّ وَكَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحَدِّثُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الصَّلَاةُ فِي مَسْجِدِ قُبَاءٍ كَعُمْرَةٍUsaid bin Zhuhair Al Anshari - ia termasuk sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam- ia menceritakan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Shalat di masjid Quba' pahalanya sebanding dengan ibadah umrah." HR Tarmidz 298, shahih.19. Menjadi Tamu AllahTerkait dengan hikmah umroh dan haji, Rasulullah dalam hadistnya menyebutkan “Orang yang mengerjakan haji dan umroh adalah tamu Allah Azza wa jalla dan para pengunjung-Nya. Jika mereka meminta kepada-Nya niscaya diberi-Nya. Jika mereka meminta ampun niscaya diterima-Nya doa mereka. Dan jika mereka meminta syafaat niscaya mereka diberi syafaat”. (Ibnu Majah)Umroh menjadi sebuah perjalanan suci sehingga setiap apa yang kita lakukan di Tanah Suci dihitung sebagai pahala ibadah, bahkan ketika kita memberikan sedikit bantuan makan atau minum kepada teman seperjalanan yang sedang kesulitan atau kepada orang yang kita temui disana yang sedang membutuhkan bantuan.Karena itu senantiasa berdoa lah agar diberikan kemampuan untuk dapat berkunjung ke baitullah dan ketika berada di sana, mintalah syafaat dan mohon ampunan sebanyak-banyaknya karena disana kita adalah tamu Allah yang akan dimuliakan olehNya sebagaimana telah dijelaskan dalam hadist di atas.20. FADHILAH SHALAT DI WADI ‘AQIQإِنَّ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِوَادِي الْعَقِيقِ يَقُولُ أَتَانِي اللَّيْلَةَ آتٍ مِنْ رَبِّي فَقَالَ صَلِّ فِي هَذَا الْوَادِي الْمُبَارَكِ وَقُلْ عُمْرَةً فِي حَجَّةٍ'Umar radliallahu 'anhu berkata; Aku mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika berada di lembah Al 'Aqiq: "Malaikat yag diutus oleh Rabbku datang kepadaku dan berkata: "Shalatlah di lembah yang penuh barakah ini dan katakanlah: "Aku berniat melaksanakan 'umrah dalam 'ibadah hajji ini". HR Bukhari 1436.21. SA’I DENGAN JALAN CEPATSeorang wanita berkata; Aku melihat Rasulullah saw melakukan sa'i di bathnul masil dan bersabda:لَا يُقْطَعُ الْوَادِي إِلَّا شَدًّا“Lembah ini tidak dikarungi kecuali dengan jalan cepat[2]." HR Nasa`I 2930, shahih.22. HAJJI AKBAR ADALAH HARI NACHRAbu Hurairah radliallahu ‘anhu berkata:يَوْمُ الْحَجِّ الْأَكْبَرِ يَوْمُ النَّحْرِ وَإِنَّمَا قِيلَ الْأَكْبَرُ مِنْ أَجْلِ قَوْلِ النَّاسِ الْحَجُّ الْأَصْغَرُ“Hari hajji akbar adalah hari Nachr (penyembelihan qurban); tiada lain disebut akbar (terbesar), karena orang-orang mengatakan hajji ashghar (hajji terkecil[3])". HR Bukhari 2941.23. ‘UMRAH DI BULAN RAMADHANIbnu 'Abbas radliallahu ‘anhuma mengabarkan: Rasulullah Shallallahu ‘alaihiwasallam berkata kepada seorang wanita dari Kaum Anshar yang disebut namanya oleh Ibnu 'Abbas radliallahu ‘anhuma namun kami lupa siapa namanya: "Apa yang menghalangimu untuk menunaikan hajji bersama kami?". Wanita itu berkata: "Kami memiliki seekor unta pengangkut air, lalu ia sudah dipakai oleh ayah fulan dan anaknya (maksudnya adalah suaminya dan anaknya) dan dia meninggalkan seekor unta lagi untuk mengangkut air.” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:فَإِذَا كَانَ رَمَضَانُ اعْتَمِرِي فِيهِ فَإِنَّ عُمْرَةً فِي رَمَضَانَ حَجَّةٌ"Apabila datang bulan Ramadhan, laksanakanlah 'umrah karena 'umrah pada bulan Ramadhan (seperti) 'ibadah hajji". HR Bukhari 1657.24. HAJJI PLUS ‘UMRAHعَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِي الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلَّا الْجَنَّةُDari ‘Abdullah bin Mas'ud berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Lakukanlah hajji dan umrah dalam waktu yang berdekatan, karena keduanya dapat menghilangkan kemiskinan dan menghapus dosa sebagaimana ubup pandai besi menghilangkan karat besi, emas dan perak. Tidak ada balasan hajji mabrur kecuali syurga." HR Tarmidzi 738, shahih.Maksudnya: Jika berhajji, lakukanlah ‘umrah. Jika ber‘umrah, lakukanlah haji juga setelahnya. (Tuhfatul Ahwadzi 2/354)25. ‘UMRAH MENGGUGURKAN DOSA-DOSAعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَاDari Abu Hurairah radliallahu‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ber-sabda: "Umrah hingga 'umrah berikutnya menjadi penghapus dosa antara keduanya". HR Bukhari 1650.
Demikian semoga bermanfaat.
Wasalam...
Assalamu’alaikum ...
Bismillah ...
1. SEGERA HAJJI BILA ADA KEMAMPUANعَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَرَادَ الْحَجَّ فَلْيَتَعَجَّلْDari Ibnu Abbas, ia berkata; Rasulullah shallAllahu wa’alaihi wa sallam bersabda: "Barang siapa yang hendak berhajji, maka hendaknya ia bersegera." HR Abu Dawud 1472, shahih.Ibnu Majah menambahkan:فَإِنَّهُ قَدْ يَمْرَضُ الْمَرِيضُ وَتَضِلُّ الضَّالَّةُ وَتَعْرِضُ الْحَاجَةُ“Karena mungkin akan terserang penyakit, tersesat atau terkungkung/ terkurung kebutuhan." HR Ibnu Majah 2874, shahih.Riwayat Ahmad dengan redaksi lain yaitu:تَعَجَّلُوا إِلَى الْحَجِّ يَعْنِي الْفَرِيضَةَ فَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَا يَدْرِي مَا يَعْرِضُ لَهُ"Segeralah kalian melaksanakan hajji yakni kewajiban hajji, karena salah seorang dari kalian tidak mengetahui apa yang akan terjadi padanya." HR Ahmad 2721, shahih.2. HAJJI ADALAH SEBAIK-BAIK JIHADعَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَأَلَهُ نِسَاؤُهُ عَنْ الْجِهَادِ فَقَالَ نِعْمَ الْجِهَادُ الْحَجُّDari 'Aisyah, ummul mu'minin radliallahu 'anha dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa para istri Beliau bertanya kepada Beliau tentang jihad, maka Beliau bersabda: "Sebaik-baik jihad (bagi kaum wanita) adalah hajjii". HR Bukhari 2664.3. HAJJI ADALAH JIHAD ORANG LEMAHعَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْحَجُّ جِهَادُ كُلِّ ضَعِيفٍDari Ummu Salamah radliallahu 'anha, ia berkata; "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: 'Hajji adalah jihad bagi setiap orang yang lemah'." HR Ibnu Majah 2893, shahih.4. HAJJI ADALAH JIHAD TANPA SENJATAعَنِ الْحُسَيْنِ بن عَلِيًّ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ ، قَالَ :جَاءَ رَجُلٌ إِلَى إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَقَالَ : إِنِّي جَبَانٌ ، وَإِنِّي ضَعِيفٌ ، قَالَ : " هَلُمَّ إِلَى جِهَادٍ لا شَوْكَةَ فِيهِ ، الْحَجُّ ".Dari Husain bin ‘Ali ra, bahwa seorang lelaki datang kepada Nabi saw lalu berkata, “Sungguh aku ini penakut. Sungguh aku ini orang lemah.” Beliau bersabda, “Marilah menuju jihad yang tiada senjata padanya, yaitu hajji.” HR Thabarani 2841, shahih (Shahihul Jami’ 7044).5. HAJJI MABRUR ADALAH TAMU ALLOHأن أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفْدُ اللَّهِ ثَلَاثَةٌ الْغَازِي وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُAbu Hurairah berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Tamu Allâh itu ada tiga, yaitu: orang yang berperang, orang yang melakukan hajji dan orang yang melakukan umrah." HR Nasa`i 2578, shahih.6. HAJJI PALING UTAMAعَنْ أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ أَيُّ الْحَجِّ أَفْضَلُ قَالَ الْعَجُّ وَالثَّجُّDari Abu Bakr Ash Shiddiq bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya; "Hajji apa yang paling utama?" Beliau menjawab: "’Ajju dan tsajju (yaitu)Mengangkat suara pada saat talbiyah dan menyembelih hewan." HR Tarmidzi 757, shahih.7. MEMBAGI MAKANAN SAAT HAJJI, AGAR MABRURعَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، قَالَ : سُئِلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا بِرُّ الْحَجُّ ؟ قَالَ : إِطْعَامُ الطَّعَامِ ، وَطِيبُ الْكَلاَمِ .Jabir ra berkata, Rasulullah saw ditanya: Apakah mabrurnya hajji itu? Beliau menjawab, “Memberi makanan dan perkataan yang baik.” HR Hakim 1778, shahih.8. PAHALA HAJJI MABRURعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُDari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: "Hajji mabrur tiada balasannya kecuali Jannah". HR Bukhari 1650.9. HAJJI MENGHAPUS DOSA‘Amr bin ‘Ash ra berkisah: “Ketika Allâh menjadikan Islam di dalam hatiku, maka aku mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan kukatakan, 'Bentangkan tangan kananmu, maka aku akan membaiatmu', maka beliau membentangkan tangan kanannya." Amru bin al Ash berkata, 'Lalu aku memegang tanganku'. Beliau bertanya: 'Ada apa denganmu wahai Amru? ' Aku menjawab, 'Aku ingin memberikan persyaratan.' Beliau bersabda: "Kamu meminta syarat apa? ' Aku menjawab, 'Dengan syarat aku diampuni.' Beliau bersabda:أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ الْإِسْلَامَ يَهْدِمُ مَا كَانَ قَبْلَهُ وَأَنَّ الْهِجْرَةَ تَهْدِمُ مَا كَانَ قَبْلِهَا وَأَنَّ الْحَجَّ يَهْدِمُ مَا كَانَ قَبْله"Apakah kamu tidak tahu bahwa Islam telah menghapuskan dosa yang telah terdahulu, dan bahwa hijrah juga menghapuskan dosa yang terdahulu, danhajji juga menghapuskan dosa yang terdahulu.' HR Muslim 173.10. HAJJI DENGAN JALAN KAKIIbnu ‘Abbas berkata:مَا آسَى عَلَى شَيْءٍ فَاتَنِي مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا أَنِّي لَمْ أَحُجَّ مَاشِيًا حَتَّى أَدْرَكَنِي الْكِبـَـرُ.أَسْمَعُ اللهُ تَعَالَى يَقُولُ: يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَى كُلِّ ضَامِرٍ“Aku tidak sedih terhadap sesuatu yang terlewat dari dunia, selain bahwa aku belum pernah hajji dengan berjalan kaki hingga tua. Kudengar Alloh Ta’ala mengatakan: Mereka datang (ke Ka’bah) dengan jalan kaki dan di atas tiap onta kurus.” [Baihaqi dalam Syu’abul Iman 3694, hadits mauquf.]11. PAHALA LANGKAH ORANG HAJJIعَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: " مَا يَرْفَعُ إِبِلُ الْحَاجِّ رِجْلًا وَلَا يَضَعُ يَدًا إِلَّا كَتَبَ اللهُ لَهُ بِهَا حَسَنَةً، أَوْ مَحَى عَنْهُ سَيِّئَةً، أَوْ رَفَعَهُ بِهَا دَرَجَةًDari Ibnu ‘Umar, dia mendengar Nabi saw bersabda, “Tidaklah onta-onta orang yang pergi berhajji mengangkat kakinya, dan tidak pula ia letakkan tangannya, melainkan Alloh mencatat baginya 1 kebaikan dengan sebab itu, atau Dia menghapus darinya 1 kesalahan, atau Dia mengangkat dengannya 1 derajat.” HR Baihaqi dalam Syu’abul Iman 3821, shahih.12. DOA HAJJI MUSTAJABعَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْغَازِي فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ وَفْدُ اللَّهِ دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ وَسَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْDari Ibnu 'Umar radliallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bersabda: "Orang yang berperang di jalan Allâh, orang yang mengerjakan ibadah hajji dan umrah adalah para tamu Allâh. Allâh memanggil mereka dan mereka menjawab panggilan-Nya. Mereka meminta kepada Allâh, maka Dia berikan permintaan mereka." HR Ibnu Majah 2884, shahih.13. HAJJI TIAP 5 TAHUNعَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "يَقُولُ رَبِّي تَبَارَكَ وَتَعَالَى: إِنَّ عَبْدًا صَحَّحْتُ لَهُ جِسْمَهُ وَأَوْسَعْتُ عَلَيْهِ فِي رِزْقِهِ يَأْتِي عَلَيْهِ خَمْسُ سِنِينَ لَا يَفِدُ إِلَيَّ لَمَحْرُومٌ"Dari Abu Sa’id al-Khudri, Rasulullah saw bersabda, “Rabbku Tabaraka wa Ta’ala berkata: Sungguh seorang hamba yang telah kuberikan kesehatan bagi tubuhnya dan kuluaskan rizkinya, jika masa 5 tahun melewatinya tanpa bertamu kepada-Ku (pergi hajji), maka sungguh ia orang yang terhalang (dari kebaikan).”[1]‘Ali bin Mundzir berkata, “Sebagian shahabat kami mengabariku: Hasan bin Huyay senang dengan hadits ini, dan ia memakainya, dan ia menyukai bagi orang yang kaya dan sehat untuk tidak meninggalkan ibadah hajji hingga 5 tahun. ‘Ali bin Mundzir pernah ditanya berapa kali berhajji, maka dia jawab, “Antara 56 hingga 58 kali.” HR Baihaqi dalam Syu’abul Iman 3837 bab Fadhlul Hajji wal ‘Umrah, shahih.14. FADHILAH WUQUF DI ‘ARAFAHعَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُبَاهِي مَلَائِكَتَهُ عَشِيَّةَ عَرَفَةَ بِأَهْلِ عَرَفَةَ فَيَقُولُ انْظُرُوا إِلَى عِبَادِي أَتَوْنِي شُعْثًا غُبْرًاDari ‘Abdullah bin 'Amru bin Al 'Ash bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Sesungguhnya pada malam 'Arafah Allâh membanggakan orang-orang (yang sedang wukuf) di 'Arofah kepada para malaikat-Nya seraya berkata: "Lihatlah hamba-hamba-Ku, mereka mendatangi dengan rambut yang kusut dan badan penuh dengan debu." HR Ahmad 6792, hadits hasan.Dari ‘Abdurrahman bin Ya'mar bahwa beberapa orang dari Najd menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam saat beliau sedang berada di Arafah. Mereka bertanya tentang hajji, lalu beliau memerintahkan orang dan dia berseru:الْحَجُّ عَرَفَةُ مَنْ جَاءَ لَيْلَةَ جَمْعٍ قَبْلَ طُلُوعِ الْفَجْرِ فَقَدْ أَدْرَكَ الْحَجَّ أَيَّامُ مِنًى ثَلَاثَةٌ فَمَنْ تَعَجَّلَ فِي يَوْمَيْنِ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ وَمَنْ تَأَخَّرَ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ'Hajji adalah Arafah, barangsiapa yang datang pada malam Arafah sebelum terbit fajar, maka dia telah mendapatkan hajji. Hari Mina adalah sebanyak tiga hari. Barangsiapa yang tergesa-gesa kembali pada hari kedua, maka dia tidak berdosa. Barangsiapa yang mengakhirkan, kembali pada hari ketiga juga tidak berdosa'." HR Tarmidzi 814, shahih.قَالَتْ عَائِشَةُ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنْ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِي بِهِمْ الْمَلَائِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلَاءِ‘Aisyah berkata; Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada satu hari pun yang di hari itu Allâh lebih banyak membebaskan hamba-Nya dari api neraka daripada hari 'Arafah, sebab pada hari itu Dia turun kemudian membangga-banggakan mereka di depan para malaikat seraya berKalam: “Apa yang mereka inginkan?” Muslim 2402.15. FADHILAH DOA DI HARI ‘ARAFAHFadhilah ini berlaku bagi orang yang sedang hajji maupun tidak:عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِي لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌDari 'Amru bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Sebaik-baik do'a adalah do'a pada hari 'Arafah dan sebaik-baik apa yang aku dan para Nabi sebelumku katakan adalah: "LAA ILAAHA ILLALLAHU WAHDAHUU LAA SYARIIKALAHU LAHUL MULKU WALAHUL HAMDU WAHUWA 'ALAA KULLI SYAI'IN QADIIR (Tiada Ilah melainkan Allâh semata dan tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya lah segala kerajaan dan pujian dan Dialah Maha menguasai atas segala sesuatu)." HR Tarmidzi 3509, hadits hasan.16. MENGHAJJIKAN ORANG LAINUntuk dapat menghajjikan orang lain, disyaratkan sudah pernah melakukan hajji, berdasarkan hadits shahih:عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَمِعَ رَجُلًا يَقُولُ لَبَّيْكَ عَنْ شُبْرُمَةَ قَالَ مَنْ شُبْرُمَةُ قَالَ أَخٌ لِي أَوْ قَرِيبٌ لِي قَالَ حَجَجْتَ عَنْ نَفْسِكَ قَالَ لَا قَالَ حُجَّ عَنْ نَفْسِكَ ثُمَّ حُجَّ عَنْ شُبْرُمَةَDari Ibnu ‘Abbas bahwa Nabi shalla Allâhu 'alaihi wa sallam mendengar seseorang mengucapkan; LABBAIKA 'AN SYUBRUMAH (ya Allâh, aku memenuhi seruanmu untuk Syubrumah), beliau bertanya: "Siapakah Syubrumah tersebut?" Dia menjawab; saudaraku! Atau kerabatku! Beliau bertanya: "Apakah engkau telah melaksanakan hajji untuk dirimu sendiri?" Dia menjawab; belum! Beliau berkata: "Laksanakan hajji untuk dirimu, kemudian berhajjilah untuk Syubrumah." HR Abu Dawud 1546, shahih.17. MENGERASKAN BACAAN TALBIYAHعَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الْجُهَنِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَاءَنِي جِبْرِيلُ فَقَالَ يَا مُحَمَّدُ مُرْ أَصْحَابَكَ فَلْيَرْفَعُوا أَصْوَاتَهُمْ بِالتَّلْبِيَةِ فَإِنَّهَا مِنْ شِعَارِ الْحَجِّDari Zaid bin Khalid Al Juhanni; ia berkata; "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: 'Jibril telah mendatangiku, seraya berkata; 'Wahai Muhammad. Perintahkan para sahabatmu untuk mengeraskan suara mereka dengan talbiyah. Karena itu termasuk syi'ar hajji'." HR Ibnu Majah 2914, shahih.18. FADHILAH SHALAT DI MASJID QUBA`أَنَّ أُسَيْدَ بْنَ ظُهَيْرٍ الْأَنْصَارِيَّ وَكَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحَدِّثُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الصَّلَاةُ فِي مَسْجِدِ قُبَاءٍ كَعُمْرَةٍUsaid bin Zhuhair Al Anshari - ia termasuk sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam- ia menceritakan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: "Shalat di masjid Quba' pahalanya sebanding dengan ibadah umrah." HR Tarmidz 298, shahih.19. Menjadi Tamu AllahTerkait dengan hikmah umroh dan haji, Rasulullah dalam hadistnya menyebutkan “Orang yang mengerjakan haji dan umroh adalah tamu Allah Azza wa jalla dan para pengunjung-Nya. Jika mereka meminta kepada-Nya niscaya diberi-Nya. Jika mereka meminta ampun niscaya diterima-Nya doa mereka. Dan jika mereka meminta syafaat niscaya mereka diberi syafaat”. (Ibnu Majah)Umroh menjadi sebuah perjalanan suci sehingga setiap apa yang kita lakukan di Tanah Suci dihitung sebagai pahala ibadah, bahkan ketika kita memberikan sedikit bantuan makan atau minum kepada teman seperjalanan yang sedang kesulitan atau kepada orang yang kita temui disana yang sedang membutuhkan bantuan.Karena itu senantiasa berdoa lah agar diberikan kemampuan untuk dapat berkunjung ke baitullah dan ketika berada di sana, mintalah syafaat dan mohon ampunan sebanyak-banyaknya karena disana kita adalah tamu Allah yang akan dimuliakan olehNya sebagaimana telah dijelaskan dalam hadist di atas.20. FADHILAH SHALAT DI WADI ‘AQIQإِنَّ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِوَادِي الْعَقِيقِ يَقُولُ أَتَانِي اللَّيْلَةَ آتٍ مِنْ رَبِّي فَقَالَ صَلِّ فِي هَذَا الْوَادِي الْمُبَارَكِ وَقُلْ عُمْرَةً فِي حَجَّةٍ'Umar radliallahu 'anhu berkata; Aku mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika berada di lembah Al 'Aqiq: "Malaikat yag diutus oleh Rabbku datang kepadaku dan berkata: "Shalatlah di lembah yang penuh barakah ini dan katakanlah: "Aku berniat melaksanakan 'umrah dalam 'ibadah hajji ini". HR Bukhari 1436.21. SA’I DENGAN JALAN CEPATSeorang wanita berkata; Aku melihat Rasulullah saw melakukan sa'i di bathnul masil dan bersabda:لَا يُقْطَعُ الْوَادِي إِلَّا شَدًّا“Lembah ini tidak dikarungi kecuali dengan jalan cepat[2]." HR Nasa`I 2930, shahih.22. HAJJI AKBAR ADALAH HARI NACHRAbu Hurairah radliallahu ‘anhu berkata:يَوْمُ الْحَجِّ الْأَكْبَرِ يَوْمُ النَّحْرِ وَإِنَّمَا قِيلَ الْأَكْبَرُ مِنْ أَجْلِ قَوْلِ النَّاسِ الْحَجُّ الْأَصْغَرُ“Hari hajji akbar adalah hari Nachr (penyembelihan qurban); tiada lain disebut akbar (terbesar), karena orang-orang mengatakan hajji ashghar (hajji terkecil[3])". HR Bukhari 2941.23. ‘UMRAH DI BULAN RAMADHANIbnu 'Abbas radliallahu ‘anhuma mengabarkan: Rasulullah Shallallahu ‘alaihiwasallam berkata kepada seorang wanita dari Kaum Anshar yang disebut namanya oleh Ibnu 'Abbas radliallahu ‘anhuma namun kami lupa siapa namanya: "Apa yang menghalangimu untuk menunaikan hajji bersama kami?". Wanita itu berkata: "Kami memiliki seekor unta pengangkut air, lalu ia sudah dipakai oleh ayah fulan dan anaknya (maksudnya adalah suaminya dan anaknya) dan dia meninggalkan seekor unta lagi untuk mengangkut air.” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:فَإِذَا كَانَ رَمَضَانُ اعْتَمِرِي فِيهِ فَإِنَّ عُمْرَةً فِي رَمَضَانَ حَجَّةٌ"Apabila datang bulan Ramadhan, laksanakanlah 'umrah karena 'umrah pada bulan Ramadhan (seperti) 'ibadah hajji". HR Bukhari 1657.24. HAJJI PLUS ‘UMRAHعَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِي الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلَّا الْجَنَّةُDari ‘Abdullah bin Mas'ud berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Lakukanlah hajji dan umrah dalam waktu yang berdekatan, karena keduanya dapat menghilangkan kemiskinan dan menghapus dosa sebagaimana ubup pandai besi menghilangkan karat besi, emas dan perak. Tidak ada balasan hajji mabrur kecuali syurga." HR Tarmidzi 738, shahih.Maksudnya: Jika berhajji, lakukanlah ‘umrah. Jika ber‘umrah, lakukanlah haji juga setelahnya. (Tuhfatul Ahwadzi 2/354)25. ‘UMRAH MENGGUGURKAN DOSA-DOSAعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَاDari Abu Hurairah radliallahu‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ber-sabda: "Umrah hingga 'umrah berikutnya menjadi penghapus dosa antara keduanya". HR Bukhari 1650.
Demikian semoga bermanfaat.
Wasalam...
Post a Comment