Keutamaan Bulan Ramadhan
Keutamaan Bulan Ramadhan
Segala
puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala yang telah menciptakan air dan
tanah, menciptakan segala sesuatu dan menumbuhkan, tidak ada yang hilang dari
pandangan -Nya sekalipun semut hitam apabila berjalan di malam hari. Tidak ada
yang tersembunyi baik yang ada di langit ataupun yang ada di bumi dari pengetahuan
-Nya biarpun hanya seberat biji sawi di bumi dan di langit.
قال الله تعالى: {لَهُۥ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِي ٱلۡأَرۡضِ وَمَا
بَيۡنَهُمَا وَمَا تَحۡتَ ٱلثَّرَىٰ ٦ وَإِن تَجۡهَرۡ بِٱلۡقَوۡلِ فَإِنَّهُۥ يَعۡلَمُ
ٱلسِّرَّ وَأَخۡفَى ٧ ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَۖ لَهُ ٱلۡأَسۡمَآءُ ٱلۡحُسۡنَىٰ
٨} [سورة طه:
6- 8]
Kepunyaan -Nya lah semua yang ada langit, semua yang di bumi, semua yang
di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah. * Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, maka
sesungguhnya Dia mengetahui rahasia yang telah tersembunyi. Dialah Allah, tidak ada Ilah (yang berhak disembah)
melainkan Dia. Dia mempunyai al-asmaaul husna (nama-nama yang baik). (QS.
Thaha:6-8)
Allah subhanahu wa ta’ala menciptakan Adam ‘alaihissalam lalu mengujinya, kemudian memilihnya, menerima taubatnya dan memberi
petunjuk, mengutus Nuh ‘alaihissalam, lalu ia membuat kapal berdasarkan perintah Allah subhanahu wa ta’ala dan melabuhkannya. Menyelamatkan Ibrahim al-Khalil ‘alaihissalam
dari api, maka panasnya api menjadi dingin sehingga keselamatan baginya, maka
mereka mengambil pelajaran dengan apa yang telah terjadi. Allah subhanahu wa ta’ala mendatangkan kepada nabi Musa ‘alahissalam sembilan tanda, maka Fir'aun tidak mengambil pelajaran dan tidak
bertaubat. Allah subhanahu wa ta’ala menguatkan Isa ‘alahissalam dengan tanda-tanda yang
membingungkan manusia. Dan Allah subhanahu wa ta’ala menurunkan al-Qur`an kepada Muhammad shallallahu ‘alahi wa
sallam yang mengandung tanda-tanda dan petunjuk. Saya memuji -Nya atas segala nikmat -Nya yang senantiasa mengucur. Saya mengucap shalawat dan
salam kepada nabi -Nya Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam yang diutus di Makkah.
Semoga rahmat Allah subhanahu wa ta’ala tetap tercurah kepadanya dan
kepada para sahabat beliau, yaitu Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu yang tanpa
keraguan, dan kepada Umar radhiyallahu ‘anhu yang mendapatkan ilham
dalam setiap pendapatnya, dimana dia melihat dengan nur Allah subhanahu wa
ta’ala, dan kepada Utsman radhiyallahu ‘anhu sehingga dalam setiap perkataan
nya bukanlah ucapan yang dibuat-buat, dan kepada anak paman Ali radhiyallahu
‘anhu yang dalam dirinya terdapat lautan ilmu serta kepada semua sahabat
Beliau yang tersebar di tengah-tengah manusia dengan keutamaan mereka.
Saudara-saudarku
yang dirahmati Allah Shubhanahu wa ta’alla telah tiba bulan yang mulia
dan musim yang agung, yang mana Allah subhanahu wa ta’ala melipat
gandakan pahala pada bulan yang mulia ini, membuka pintu-pintu kebaikan bagi
setiap orang yang ikhlas dalam beribadah di dalam bulan ini, bulan penuh
kebaikan dan berkah, bulan pemberian dan karunia.
قال الله تعالى: ﴿شَهۡرُ
رَمَضَانَ ٱلَّذِيٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدٗى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٖ مِّنَ
ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِۚ﴾ [سورة البقرة: 185]
(Beberapa
hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan
yang bathil). (QS. al-Baqarah185)
Bulan yang diliputi rahmat, ampunan dan kebebasan dari
api neraka. Pertamanya adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, dan
akhirnya adalah kebebasan dari api neraka. Terkenal dengan
keutamannya, dalam Shahihaian, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu sesungguhnya
Nabi Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (إذا جاء رمضان فتحت أبواب الجنة وغلقت أبواب النار وصفدت الشياطين) [متفق عليه]
"Apabila tiba bulan
Ramadhan, dibuka pintu-pintu surga dan ditutup pintu-pintu neraka, serta para
syetan dibelenggu." [1]
Pintu-pintu surga dibuka pada bulan ini karena banyak
amal-amal shalih dan pendorong bagi orang-orang yang beramal, dan pintu-pintu
neraka ditutup karena sedikitnya maksiat dari orang yang beriman, dan syetan
dibelenggu sehingga mereka tidak bisa melakukan sesuatu yang bisa mereka
lakukan di bulan yang lain.
Dan
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (أعطيت أمتي خمس خصال في رمضان لم تعطهن أمة من
الأمم قبلها: خلوف فم الصائم خلوف فم
الصائم أطيب عند الله من ريح المسك وتستغفر لهم الملائكة حتى يفطروا ويزين الله كل
يوم جنته ويقول: يوشك عبادي الصالحون أن يلقوا عنهم المؤونة والأذى ويصيروا إليك
وتصفد فيه مَرَدَة الشياطين فلا يخلصون إلى ما كانوا يخلصون إليه في غيره ويغفر
لهم في آخر ليلة " قيل: يا رسول الله أهي ليلة القدر قال: " لا ولكن العامل إنما يوفى أجره إذا قضى عمله ) [ رواه احمد والبيهقي والبزار]
"Umatku diberikan
lima perkara di bulan Ramadhan yang belum pernah diberikan kepada umat
sebelumnya: mulut orang yang puasa lebih wangi di sisi Allah subhanahu wa
ta’ala dari pada minyak kesturi, malaikat memintakan ampunan untuk mereka
hingga berbuka, setiap hari Allah subhanahu wa ta’ala menghiasi surga -Nya dan berfirman: sudah dekat hamba-hamba -Ku yang shaleh meninggalkan beban dan berpulang kepada -Ku, syetan-syetan dibelenggu maka mereka tidak bisa mencapai apa yang bisa
mereka capai di bulan yang lain, dan Allah subhanahu wa ta’ala mengampuni mereka di akhir malam.' Ada yang bertanya:
ya Rasulullah, apakah itu di saat lailatul qadar? Beliau menjawab: tidak, akan
tetapi orang yang beramal hanya disempurnakan pahalanya apabila menyelesaikan
amalnya.'([2]) ([3])))
Saudara
ku, ada lima perkara yang disediakan
Allah subhanahu wa ta’ala hanya untukmu, Dia menentukan untukmu yang
tidak Dia berikan kepada umat yang lain. Dia memberi kerunia kepadamu untuk
menyempurnakan nikmat-nikmat kepadamu. Alangkah banyak nikmat dan keutamaan
yang anugerahkan -Nya kepadamu:
قال الله تعالى: ﴿كُنتُمۡ خَيۡرَ أُمَّةٍ أُخۡرِجَتۡ لِلنَّاسِ تَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ
وَتَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَتُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِۗ﴾
[آل عمران : 110]
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk
manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan
beriman kepada Allah.. (QS. Ali Imran:110)
Yang pertama:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((أن خُلُوف فم الصائم أطيب عند الله من ريح المسك)) [ متفق عليه]
'Sesungguhnya aroma mulut
orang yang puasa lebih wangi di sisi Allah subhanahu wa ta’ala dari aroma
minyak kesturi.”[4]
خُلُوف Dibaca dengan dhammah kha` atau fathah berarti
berubahnya aroma mulut karena perut yang kosong dari makanan, yaitu bau yang
tidak disukai manusia akan tetapi di sisi Allah subhanahu wa ta’ala
lebih wangi dari pada minyak kesturi, karena ia bersumber dari ibadah dan taat
kepada -Nya, dan segala hal yang bersumber dari taat dan ibadah kepada Allah subhanahu
wa ta’ala maka ia disukai di sisi -Nya, pelakunya akan mendapatkan ganjaran
yang lebih baik. Apakah engkau memperhatikan pejuang yang syahid di medan
perang yang ingin agar kalimah Allah subhanahu wa ta’ala menjadi tinggi,
ia datang di hari kiamat, sedang darahnya berwarna merah dan aromanya adalah
minyak kesturi? Di saat haji, Allah subhanahu wa ta’ala membanggakan
orang-orang yang wuquf kepada para malaikat seraya berfirman:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((انظروا إلى عبادي هؤلاء
جاءوني شُعثًا غُبرًا)) [ رواه احمد وابن حبان]
"Lihatlah kepada
hamba-hamba -Ku, mereka datang kepad –Ku dalam kondisi rambut yang kusut serta berdebu." ([5])
([6])
Rambut yang tidak terurus
dalam kondisi ini disukai di sisi Allah subhanahu wa ta’ala karena ia
bersumber dari ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan
meninggalkan segala larangan ihram dan meninggalkan kemewahan.
Yang Kedua: malaikat memintakan ampunan untuk mereka
hingga berbuka. Malaikat adalah hamba-hamba yang dimuliakan di sisi Allah subhanahu
wa ta’ala, tidak membangkang terhadap perintah Allah subhanahu wa ta’ala
kepada mereka dan selalu melakukan yang diperintah. Maka sudah pasti Allah subhanahu
wa ta’ala mengabulkan doa mereka untuk orang-orang yang berpuasa dari umat ini karena membesarkan mereka. Istighfar
adalah memohon ampun, yaitu ditutupi dosa di dunia dan akhirat serta mengampuninya,
yang merupakan tuntutan tertinggi. Maka setiap keturunan Adam
as (manusia) berdosa, melewati batas terhadap diri mereka, harus mengharapkan
ampunan Allah subhanahu wa ta’ala.
Yang ketiga: setiap hari Allah subhanahu wa ta’ala
menghiasi surga -Nya dan berfirman: sudah dekat hamba-hamba -Ku yang shaleh
meninggalkan beban dan berpulang kepadamu, maka Allah subhanahu wa
ta’ala menghiasi surga -Nya setiap hari sebagai persiapan untuk hamba-hamba
-Nya yang shalih bahwa mereka akan meninggalkan beban dari mereka, maksudnya
beban kehidupan dunia, dan bersungguh-sungguh mengamalkan amal shalih yang di
dalamnya ada kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat, dan sampai ke negeri
kedamaian dan kemuliaan.
Yang Keempat: syetan-syetan
dibelenggu, maka mereka tidak bisa mencapai apa yang mereka inginkan untuk
menyesatkan hamba-hamba Allah subhanahu wa ta’ala dari jalan yang lurus.
Ini merupakan pertolongan Allah subhanahu wa ta’ala kepada mereka yaitu
manahan musuh mereka yang ingin mengajak mereka menuju neraka sa'ir. Karena itulah engkau menemukan orang-orang
shalih yang melakukan kebaikan dan berpaling dari kejahatan di bulan ini
lebih banyak dari bulan lain.
Yang Kelima: Allah subhanahu wa ta’ala mengampuni mereka di akhir malam. Apabila mereka melakukan apa yang mesti dilakukan di bulan penuh berkah ini berupa puasa dan shalat
karena karunia dari -Nya dengan menyempurnakan
pahala mereka saat berakhir amal mereka. Allah subhanahu wa ta’ala
memberi karunia kepada hamba -Nya dengan pahala ini dari tiga sisi:
Pertama, bahwa Allah subhanahu
wa ta’ala mensyari'atkan amal shaleh kepada mereka yang menjadi sebab
ampunan dosa dan meninggikan derajat mereka, jika -Dia tidak mensyari'atkan hal
itu niscaya mereka tidak beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala
dengannya, karena ibadah tidak diperintahkan kecuali bersumber dari wahyu Allah
subhanahu wa ta’ala kepada para rasul -Nya. Karena itulah Allah subhanahu
wa ta’ala mengingkari orang yang beribadah kepada selain -Nya dan
menjadikan hal itu termasuk salah satu jenis syirik, firman Allah subhanahu
wa ta’ala:
قال الله تعالى: ﴿أَمۡ لَهُمۡ شُرَكَٰٓؤُاْ
شَرَعُواْ لَهُم مِّنَ ٱلدِّينِ مَا لَمۡ يَأۡذَنۢ بِهِ ٱللَّهُۚ﴾
[الشورى: 21]
Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah
yang mensyari'atkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah. (QS.
Asy-Syura:21)
Kedua: Allah Shubhanahu wa ta’alla memberi taufik
kepada mereka untuk beramal shalih sedangkan manusia banyak yang
meninggalkanya, kalau bukan karena pertolongan dan taufik-Nya niscaya mereka
tidak bisa melaksanakannya, maka hanya bagi Allah Shubhanahu wa ta’alla karunia
dengan hal itu.
قال الله تعالى: ﴿يَمُنُّونَ عَلَيۡكَ أَنۡ
أَسۡلَمُواْۖ قُل لَّا تَمُنُّواْ عَلَيَّ إِسۡلَٰمَكُمۖ بَلِ ٱللَّهُ يَمُنُّ عَلَيۡكُمۡ
أَنۡ هَدَىٰكُمۡ لِلۡإِيمَٰنِ إِن كُنتُمۡ صَٰدِقِينَ ١٧ ﴾
[الحجرات: 17]
Mereka telah merasa memberi nikmat kepadamu dengan
keislaman mereka.Katakanlah:"Janganlah kamu merasa telah memberi nikmat
kepadSaya dengan keislamanmu, sebenarnya Allah lah yang melimpahkan nikmat
kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang
yang benar". (QS. Al-Hujurat:17)
Ketiga: Allah subhanahu
wa ta’ala memberi karunia dengan pahala besar. Satu kebaikan dibalas mulai
dari sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat, maka karunia dari Allah subhanahu
wa ta’ala adalah amal ibadah yang dibalas
dengan pahala. Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala Rabb semesta
alam.
Saudaraku, bertemu dengan bulan
Ramadhan adalah nikmat besar bagi seseorang dan menjalaninya dengan kembali kepada Rabb-nya, meninggalkan
maksiat menuju taat kepada -Nya, menjauhkan diri dari lupa berdzikir kepada
-Nya, dan jauh dari -Nya.
Wahai orang yang berbuat dosa di bulan Rajab
Hingga
maksiat kepada Rabb-nya di bulan Sya'ban
Engkau telah dinaungi bulan puasa sesudah keduanya
Maka
janganlah engkau menjadikannya pula sebagai bulan maksiat
Bacalah al-Qur`an dan bertasbih padanya dengan sungguh
Sungguh
ia adalah bulan tasbih dan qur'an
Sudah berapa banyak orang yang engkau kenal berpuasa di
masa lalu
Di
antara keluarga, tetangga, dan saudara
Mereka telah dijemput oleh kematian dan engkau tetap
hidup setelah mereka
Alangkah
dekatnya yang jauh dari yang dekat
Ya
Allah, bangunkanlah kami dari ketiduran, berilah taufik untuk berbekal taqwa
sebelum kehabisan bekal, berilah kami petunjuk untuk memanfaatkan waktu di
kesempatan ini. Ampunilah kami, kedua orang tua kami dan semua kaum muslimin
dengan rahmat -Mu wahai yang maha
penyayang diantara yang penyayang. Semoga rahmat Allah Shubhanahu wa ta’alla dan salam selalu tercurah kepada nabi kita
Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.
Post a Comment