Efek Mengkonsumsi Barang Halal, Syubhat dan Haram
Efek Mengkonsumsi Barang Halal, Syubhat dan Haram
Tanggal 25 Januari adalah hari Gizi Dan Makanan
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ مُعِزُّ مَنْ أَطَاعَهُ وَاتَّقَاه. وَمُذِلُّ مَنْ خَالَفَ أَمْرَهُ وَعَصَاه. مُجِيْبُ دَعْوَةِ الدَّاعِ إِذَا دَعَاه . فَسُبْحَانَهُ مِنْ إِلَهٍ تَفَرَّدَ بِكَمَالِهِ وَبَقَاه. وَعَمَّ بِإِحْسَانِهِ وَاَلاَه. أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ حَمْدًا يَمْلَأُ أَرْضَهُ وَسَمَاه. وَأَشْكُرُهُ عَلَى سَوَابِغِ نَعْمَاه. وَأَشْهَدُ أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له لا معبود بحق سِوَاه. شهادة أُدَّخِرُهَا لِيَوْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَالِدٌ وَلَدَهُ وَلَا وَلَدٌ أَبَاه. وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله الذي اصْطَفَاهُ وَاجْتَبَاه. وَأَسْرَى بِهِ إِلَى سَمَاه. وَأَرَى مِنْ عَظِيْمِ الْمَلَكُوْتِ مَا أَرَاهُ وَقَرَّبَهُ وَأَدْنَاه. اللهم صلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ نَصَرَهُ وَأَوَاه. وَاقْتَفَى أَثَرَهُ وَاتَّبَعَ هُدَاه. (أما بعد) فيا عباد الله, أوصيكم و نفسى بتقوى الله. اتقوا الله حق تقاته و لا تموتنّ إلاّ وأنتم مسلمون. إتقوا الله تعالى فَقَدْ فَازَ مَنْ أَطَاعَهُ وَاتَّقَاه . اتقوا الله و من يتق الله يجعل له مخرجاً و يرزقه من حيث لا يحتسب. اتقوا الله لعلكم تفلحون
Hadirin Jama’ah Jumu’ah Rahimakumullah.
Pada kesempatan siang hari ini, marilah kita senantiasa meningkatkan taqwa kita kepada Allah SWT, baik dari segi kualitas maupun dari segi kuantitas. Taqwa dalam rangka mensyukuri nikmat yang telah dianugerahkan oleh Allah kepada kita berupa kehidupan, kesehatan, kesadaran, keimanan dan kesempatan. Taqwa yang diwujudkan dengan menjalankan segala yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi apa yang dilarang-Nya. Taqwa dengan cara menjaga diri kita dari mengkonsumsi barang yang syubhat apalagi yang haram dan tidak mengkonsumsi kecuali yang halal saja. Dengan bertaqwa semoga kita diberikan jalan keluar dari setiap permasalahan kita dan semoga kita diberikan rizqi halal dari arah yang tak terduga.
Semoga shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, semoga kita bisa meneladani akhlaqul karimah beliau dalam kehidupan sehari-hari dan semoga kita termasuk umat beliau yang mendapat syafa’at dari beliau kelak di yaumil qiyamah.
Jama’ah Jumu’ah Rahimakumullah
Marilah kita senantiasa menjaga diri kita dari segala hal yang syubhat, yakni perkara yang tidak jelas statusnya, halal atau haram , apalagi yang diharamkan oleh Allah SWT. Mari kita isi tubuh kita dan nafkahi keluarga kita dengan harta yang halal sebagai bekal kita melaksanakan ibadah kepada Allah SWT.
Jama’ah Jumu’ah Rahimakumullah
Ada efek tertentu jika kita mengkonsumsi barang yang halal, syubhat maupun haram. Suatu ketika, Nabi Muhammad SAW memanggil sahabat Ali ibn Abi Thalib. Beliau berbicara empat mata dengan Ali. Beliau berkata :
يا علي, من أكل الحلال صفا دينه و رق قلبه و لم يكن لدعوته حجاب. يا علي, من أكل الشبهات اشتبه عليه دينه و أظلم قلبه. و من أكل الحرام مات قلبه و خف دينه و ضعف يقينه و حجب الله دعوته و قلت عبادته
“Wahai Ali, barangsiapa yang mengkonsumsi barang yang halal, maka akan bersih agamanya, tipis hatinya dan doanya tidak terhalang. Wahai Ali, barangsiapa yang mengkonsumsi barang yang syubhat, maka agamnya menjadi samar dan hatinya menjadi gelap. Barangsiapa mengkonsumsi barang yang haram, maka hatinya mati, ringan timbangan agamanya, lemah keyakinannya, dan Allah akan menghalangi doanya serta sedikit sekali ibadahnya”.
Kriteria barang halal, syubhat ataupun haram bisa dilihat dari barangnya itu sendiri, maupun dari cara mendapatkannya. Mengkonsumsi barang yang halal bisa membuat hati tipis, yakni mudah untuk menerima nasehat, ringan untuk melaksanakan ibadah, berat untuk melaksanakan maksiat dan tidak ada pengahalang bagi doanya sehingga doanya maqbul. Mengkonsumsi barang yang syubhat atau haram membuat hati gelap dan mati sehingga sulit untuk menerima nasehat, berat untuk melaksanakan ibadah, ringan untuk melaksanakan maksiat dan doanya menjadi terhalang sehingga sulit untuk terkabul.
Ibarat mesin, jika diisi dengan bahan bakar murni kualitas tinggi, maka akan menghasilkan tenaga dan kinerja yang baik pada mesin. Namun, jika diisi dengan bahan bakar oplosan kualitas rendah, maka tenaga dan dan kinerja yang dihasilkan oleh mesin juga akan rendah dan membuat mesin cepat rusak. Begitu juga dengan tubuh kita, jika diisi dengan makanan yang halal, maka akan terasa ringan untuk melaksanakan ibadah, berat untuk melaksanakan maksiat, mudah untuk menerima nasehat dan doanya tidak akan terhijab. Sama ketika tubuh diisi dengan barang yang syubhat, apalagi yang haram, maka akan berat untuk melaksanakan ibadah, ringan untuk melaksanakan maksiat, susah untuk menerima nasehat dan doanya menjadi terhalang.
Jama’ah Jumu’ah Rahimakumullah
Maka, mari kita renungkan, jika kita masih merasa berat untuk melaksanakan ibadah, ringan untuk melakukan maksiat, susah untuk menerima nasehat dan doa kita tidak kunjung terkabul, barangkali ada barang yang syubhat atau haram yang berhasil lolos masuk ke dalam tubuh kita, baik sengaja maupun tidak sengaja. Mungkin ada hak-hak orang lain yang ikut termakan oleh kita. Jika sudah demikian, maka salah satu jalan untuk menghapusnya adalah dengan bertaubat. Taubat dengan menyesali perbuatan yang telah dilakukan dan berjanji tidak akan mengulanginya seraya memohon ampun kepada Allah serta berusaha menghapus perbuatan buruk yang pernah dilakukan dengan mengirinya dengan perbuatan baik.
Pernah sahabat Abu Bakar RA diberi makanan oleh seseorang. Biasanya beliau sangat selektif terhadap apa yang beliau makan. Beliau selalu menanyakan makanan apa ini, dari mana asalnya, halal, syubhat, atau haramkah? Namun, entah kenapa beliau tidak menanyakan pemberian orang tersebut dan langsung memakannya. Sampai pada saat beliau sedang makan, beliau ditanya oleh orang tersebut, “Tahukan anda, makanan apa ini?” Jawab Abu Bakar RA, “Apa ini?” “Dulu saya ini seorang dukun pada zaman Jahiliyyah, yang saya berikan kepada anda yang sedang anda makan ini adalah hasil dari praktek perdukunan tersebut”, jawab orang tersebut. Seketika itu pula Abu Bakar memasukkan tangannya ke dalam mulutnya dan memuntahkan semua isi perutnya karena takut akan adanya barang haram hasil perdukunan yang masuk ke dalam tubuhnya. Hal ini sebagaimana riwayat Abu Bakar RA dari Rasulullah SAW, bahwasanya daging yang tumbuh dari makanan yang haram, maka neraka lebih pantas untuknya.
Jama’ah Jumu’ah Rahimakumullah
Jika kita sudah terlanjur lama mengkonumsi barang yang syubhat atau haram, sehingga barang tersebut sudah terlanjur mendarah daging, maka iringilah perbuatan buruk tersebut dengan perbuatan baik yakni dengan berpuasa. Puasa bisa menghapus dosa akibat mengkonsumsi barang syubhat atau haram tersebut sambil membakar timbunan barang haram yang sudah mendarah daging di tubuh kita.
Semoga kita dilindungi oleh Allah dari perkara yang syubhat dan haram dan semoga Allah tidak memberi rizqi kepada kita kecuali dari perkara yang halal. Semoga rizqi yang halal yang telah dianugerahkan oleh Allah kepada kita bisa menjadi bekal kita untuk melaksanakan ibadah kepada Allah SWT.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَ نَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَ ذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Khutbah Ke 2
اَلْحَمْدُلِلّهِ حَمْدًاكَثِيْرًاكَمَااَمَرَ. وَاَشْهَدُاَنْ لاَاِلهَ اِلاَّللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ. اِرْغَامًالِمَنْ جَحَدَبِهِ وَكَفَرَ. وَاَشْهَدُاَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُاْلاِنْسِ وَالْبَشَرِ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ مَااتَّصَلَتْ عَيْنٌ بِنَظَرٍ وَاُذُنٌ بِخَبَرٍ اَمَّا بَعْدُ : فَيَااَ يُّهَاالنَّاسُ !! اِتَّقُوااللهَ تَعَالىَ. وَذَرُوالْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَوَمَابَطَنْ. وَحَافِظُوْاعَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ. وَاعْلَمُوْااَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَفِيْهِ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ. فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاًعَلِيْمًا: اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْاصَلُّوْاعَلَيْهِ وَسَلِّمُوْاتَسْلِيْمًا. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَاصَلَّيْتَ عَلىَ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ اَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ. فىَ الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌمَجِيْدٌ اَللّهُمَّ اغْفِرْلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَاوَاهِبَ الْعَطِيَّاتِ. اَللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّاالْغَلاَءَ وَالْوَبَاءَ وَالرِّبَا وَالزِّنَا وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَنَ. وَسُوْءَالْفِتَنِ مَاظَهَرَمِنْهَا وَمَابَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا هَذَاخَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِبَلاَدِالْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ رَبَّنَااَتِنَافِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Post a Comment